1. Overview
Avraam Papadopoulos (lahir 3 Desember 1984) adalah mantan pemain sepak bola profesional Yunani yang bermain sebagai bek tengah. Lahir di Melbourne, Australia, dari orang tua Yunani, ia juga memiliki kewarganegaraan Australia. Sepanjang kariernya, ia dikenal atas perannya di klub-klub seperti Aris Thessaloniki, Olympiacos, serta pengalamannya di Liga Super Tiongkok, J.League Jepang, dan A-League Australia. Ia juga merupakan anggota tim nasional Yunani dan berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA 2010 dan Kejuaraan Eropa UEFA 2012. Ia resmi pensiun dari sepak bola profesional pada 1 Agustus 2022.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Avraam Papadopoulos (Αβραάμ ΠαπαδόπουλοςBahasa Yunani) lahir pada 3 Desember 1984 di Melbourne, Victoria, Australia. Kedua orang tuanya adalah imigran Yunani, yang memberinya kewarganegaraan ganda. Latar belakang ini memungkinkannya untuk bermain di berbagai liga di seluruh dunia, termasuk di Eropa, Asia, dan Australia, tanpa dianggap sebagai pemain asing di beberapa konteks.
3. Karier Klub
Karier klub Avraam Papadopoulos membentang selama hampir dua dekade, dimulai dari Yunani dan meluas ke berbagai liga di Asia dan Australia. Ia dikenal atas loyalitasnya kepada Aris Thessaloniki di awal kariernya dan periode suksesnya bersama Olympiacos, di mana ia meraih banyak gelar.
3.1. Aris Thessaloniki
Avraam Papadopoulos memulai karier profesionalnya dengan Aris Thessaloniki pada tahun 2003, setelah naik dari tim pemuda Aris bersama rekannya, Ethimios Pantelidis. Sebelumnya, ia bermain untuk tim muda Digenis Lakkomatos Chalkidiki.
Pada awal kariernya, Papadopoulos bermain sebagai penyerang atau gelandang serang. Namun, selama periode 2003 hingga musim panas 2006, Aris mengalami masa-masa sulit dalam sejarah sepak bola Yunani, yang juga diwarnai oleh filosofi sepak bola yang lebih defensif dan masalah keuangan klub. Selama periode ini, Papadopoulos secara bertahap "diturunkan" ke posisi yang lebih defensif oleh para pelatihnya. Ia pertama kali bermain sebagai gelandang bertahan, kemudian sebagai bek kanan, dan akhirnya menjadi bek tengah.
Papadopoulos dikenal sebagai pemain yang cukup tinggi dengan fisik yang sangat kuat, namun tidak lambat untuk postur tubuhnya. Ia memiliki kesadaran posisi dan kemampuan tekel yang baik, meskipun terkadang ia bermain dengan ceroboh yang membuatnya sering menerima kartu kuning. Hal ini sebagian dapat dijelaskan oleh gaya bermain Aris yang lebih menyerang setelah tahun 2006, yang dapat menempatkan seorang bek seperti Papadopoulos dalam situasi di mana ia harus menghentikan serangan lawan. Sepanjang kariernya, ia mencetak beberapa gol, umumnya melalui sundulan kuat dan tendangan penalti. Contoh terbaik adalah satu-satunya gol sundulannya dalam kualifikasi terakhir Piala UEFA melawan Real Zaragoza di fase grup di Stadion Kleanthis Vikelidis. Gol tersebut, pada akhirnya, menjadi gol krusial dan bersejarah setelah Aris kalah 2-1 di Spanyol, yang memastikan Aris lolos ke fase grup. Ia juga sering didorong ke depan sebagai penyerang tambahan di menit-menit terakhir pertandingan ketika Aris membutuhkan gol.
Sebagai "anak Aris" yang bermain untuk klub kesayangannya, dan karena ia mengalami masa-masa sulit maupun cerah bersama klub, ia menjadi salah satu favorit penggemar. Ia juga dianggap sebagai salah satu "Mohicans terakhir" di klub-istilah kiasan yang merujuk pada pemain-pemain seperti Georgios Koltsidas, Konstantinos Nebegleras, Georgios Gougoulias, Ronald García, Efthimios Kouloucheris, Kristi Vangjeli, Petros Passalis, dan Spyros Gogolos, yang bersama tim ini di divisi kedua (Beta Ethniki) pada musim 2005-06, serta musim-musim berikutnya ketika klub promosi dan mengalami kebangkitan total di divisi pertama dengan permainan yang baik dan posisi yang lebih tinggi. Pemain nomor 4 Aris ini juga dikenal karena semangatnya. Selama bertahun-tahun, ia sering dikaitkan dengan klub-klub raksasa Athena (terutama Olympiacos) oleh media dan surat kabar olahraga, namun ia tidak pernah berpindah klub hingga saat itu. Selama musim 2006-07, beredar kabar bahwa ia diawasi ketat oleh pemandu bakat dari klub-klub besar seperti Benfica, Chelsea, dan Zenit dari Rusia. Pada musim terakhirnya di Thessaloniki sebelum pindah ke Piraeus, ia dianggap sebagai salah satu bintang utama Aris bersama Sergio Koke, Ronald Nacho Garcia, dan mantan bintang besar berpengalaman Marcio Amoroso.
Pada akhir musim 2007-08, setelah menerima tiga tawaran, ia menolak untuk memperbarui kontraknya hingga 2013, meskipun sebelumnya ia telah menyatakan kemungkinan untuk memperbarui kontrak. Tindakan tersebut, yang mencapai puncaknya setelah ia menerima tawaran untuk bergabung dengan Olympiacos, menyebabkan banyak penggemar Aris marah padanya, menyebutnya sebagai pengkhianat.
3.2. Olympiacos

Pada 4 Juli 2008, Avraam Papadopoulos ditransfer ke Olympiacos dengan nilai 2.50 M EUR dan menandatangani kontrak empat tahun. Dalam sebuah konferensi pers, Papadopoulos menyatakan, "Saya datang ke Olympiacos, bukan Panathinaikos, karena ini adalah pilihan terbaik bagi saya. Pilihan yang ideal. Saya tidak ingin mengatakan hal lain dan tidak masuk akal untuk membicarakan masa lalu. Saya akan bekerja sekeras mungkin untuk membuat tim mencapai tujuan dan sasarannya baik di Eropa maupun di Yunani."
Papadopoulos membuat debutnya bersama Olympiacos dalam kekalahan tandang 3-0 melawan Anorthosis Famagusta FC. Ia menyelesaikan musim 2008-09 dengan 22 pertandingan liga. Musim berikutnya, ia memulai dengan mencetak gol pertamanya untuk Olympiacos dalam kemenangan tandang 0-2 melawan ŠK Slovan Bratislava. Ia juga mencetak gol krusial melawan P.A.O.K. F.C. dalam kemenangan tandang 1-2 dan melawan AEK Athens F.C. dalam kekalahan kandang 1-2. Ia menyelesaikan 28 penampilan liga dan mencetak 2 gol. Kemitraannya dengan Olof Mellberg di jantung pertahanan memainkan peran penting bagi Olympiacos, membantu mereka memenangkan gelar Liga Super Yunani secara berturut-turut pada musim 2010-11 dan 2011-12.
Pada 24 Juni 2011, ia dituduh oleh jaksa Athena atas dugaan keterlibatannya dalam skandal pengaturan pertandingan yang mengguncang sepak bola Yunani. Papadopoulos, yang bermain untuk Olympiacos, termasuk dalam daftar bersama pemain terkenal lainnya, Kostas Mendrinos. Namun, ia akhirnya dibebaskan dari tuduhan ini oleh Pengadilan Banding Lima Anggota Athena.
Setelah cedera yang dialaminya di Kejuaraan Eropa UEFA 2012, terungkap bahwa Papadopoulos mengalami robekan ACL. Setelah absen selama delapan bulan, Papadopoulos kembali bermain pada 30 Januari 2013, masuk sebagai pemain pengganti untuk Kostas Manolas pada menit ke-46 dalam kemenangan 1-0 atas Kavala F.C.. Pada 10 Maret 2013, ia berhasil mencetak 2 gol melawan AEK Athens F.C. dalam kemenangan kandang 3-0. Dengan kemenangan tersebut, Olympiacos meraih gelar juara ke-40 dalam sejarah klub. Ia juga mencetak gol dalam pertandingan terakhir musim tersebut, melawan Panionios GSS dalam kemenangan kandang 2-1 setelah menerima umpan dari Ariel Ibagaza. Masalah cedera menjadi pendamping konstan bagi Papadopoulos selama musim 2013-14. Meskipun demikian, kapten klub tersebut berhasil menunjukkan ketangguhannya.
3.3. Trabzonspor
Pada 1 September 2014, Avraam Papadopoulos menyelesaikan transfer bebas ke Trabzonspor. Pemain berusia 29 tahun ini sebelumnya adalah kapten klub juara Yunani, Olympiacos, dan telah menjadi sosok penting sejak bergabung pada tahun 2008. Namun, pada musim terakhirnya di Olympiacos, Dimitris Siovas berhasil menembus tim utama, dan Papadopoulos menjadi sosok yang agak terpinggirkan di Stadion Karaiskakis.
Papadopoulos sempat melontarkan kritik kepada pelatih Michel, namun ia juga memuji presiden Olympiacos, Evangelos Marinakis. Ia mengungkapkan bahwa hubungannya dengan pelatih asal Spanyol itu sudah tidak dapat diperbaiki setelah kepindahannya ke Turki. Dalam sebuah surat terbuka di situs resmi klub, Papadopoulos mengatakan, "Saya ingin mengucapkan terima kasih sepenuh hati kepada presiden Olympiacos, Bapak Marinakis, dan manajemen yang menghormati keinginan saya, meskipun ada ketidaksetujuan kuat, untuk meninggalkan klub demi tantangan baru."
Kepindahannya ke Trabzonspor menarik perhatian karena ia menjadi pemain Yunani kedua yang bermain di liga teratas Turki, setelah Theofanis Gekas. Di Trabzonspor, Papadopoulos juga sempat bermain di bawah asuhan pelatih Vahid Halilhodžić.
3.4. Shanghai Shenhua
Pada 23 Januari 2015, Trabzonspor mentransfer Avraam Papadopoulos ke Shanghai Shenhua dengan biaya 285.00 K EUR. Ia menandatangani kontrak hingga 30 Desember 2016 dan menjadi pesepak bola Yunani pertama yang bermain di Liga Super Tiongkok.
Pada 15 Agustus 2015, dalam pertandingan tandang yang berakhir imbang 2-2 melawan juara bertahan Guangzhou Evergrande, ia berhasil mencetak gol kedua, membantu klubnya menghindari kekalahan. Namun, pada 20 Februari 2016, karena reorganisasi tim dan akuisisi pemain seperti Demba Ba dan Obafemi Martins, ditambah dengan batasan jumlah pemain asing, Papadopoulos terpaksa membatalkan kontraknya dengan klub. Pada 23 Februari 2016, beredar rumor bahwa Atromitos tertarik untuk merekrut bek tengah yang baru saja dilepas oleh Shanghai Greenland Shenhua tersebut.
3.5. Júbilo Iwata
Pada 18 Mei 2016, Avraam Papadopoulos melanjutkan kariernya di klub J1 League Júbilo Iwata dengan biaya transfer yang tidak diungkapkan. Ia menjadi pesepak bola Yunani pertama yang bermain di J1 League.
Papadopoulos membuat debut resminya di J.League pada 5 Juni 2016 dalam pertandingan Piala J.League melawan Nagoya Grampus Eight di Stadion Yamaha. Kemudian, pada 18 Juni 2016, ia membuat debutnya di J1 League dalam kekalahan tandang 1-0 melawan Shonan Bellmare. Pada 24 Agustus 2016, ia mencetak gol pertamanya untuk klub, memastikan kemenangan tandang 3-2 melawan rival Avispa Fukuoka. Namun, pada 5 November 2016, setelah enam bulan, ia dan klub sepakat untuk mengakhiri kontraknya secara mutual.
3.6. Brisbane Roar
Pada 14 Februari 2017, Papadopoulos bergabung dengan klub A-League Australia, Brisbane Roar, hingga akhir musim sebagai pengganti cedera untuk Daniel Bowles, yang harus absen setidaknya 10 bulan karena cedera lutut serius. Meskipun mewakili Yunani, bek tengah ini memiliki paspor Australia, sehingga ia tidak dihitung sebagai pemain visa.
Pada 5 Maret 2017, ia membuat debutnya bersama klub dalam kemenangan tandang 3-1 melawan Newcastle Jets. Pada 22 Juni 2017, klub mempertahankan jasanya selama 12 bulan lagi setelah kedatangannya di pertengahan musim. Papadopoulos, yang lahir di Melbourne, bermain tujuh pertandingan sebagai bek tengah selama musim 2016-17, memberikan perlindungan untuk Luke De Vere dan Jade North.
Pada 28 Oktober 2017, Papadopoulos mencetak gol pertamanya di A-League dalam hasil imbang tandang 3-3 melawan Wellington Phoenix. Gol tersebut terjadi setelah kiper Wellington, Keegan Smith, gagal mengantisipasi tendangan bebas Fahid Ben Khalfallah, dan Papadopoulos berhasil memanfaatkan bola muntah. Pada 17 November 2017, Papadopoulos mencetak gol pembuka dan penentu kemenangan bagi Brisbane Roar dalam kemenangan kandang 3-1 melawan Melbourne City FC, membantu mereka keluar dari dasar klasemen. Ia bahkan bisa saja mencetak hat-trick dari sundulan lain yang mengarah ke gawang sebelum babak pertama, tetapi Stefan Mauk berhasil menghalau bola dari garis gawang.
Pada 25 November 2017, di kuarter terakhir pertandingan, Papadopoulos meludahi striker Sydney FC, Matt Simon. Simon membalas, dan Papadopoulos jatuh ke tanah sambil menutupi wajahnya, yang mengakibatkan Matt Simon diusir keluar lapangan. Insiden ini membuat Brisbane Roar mengeluarkan pernyataan tak lama setelah pertandingan, mengecam tindakan Papadopoulos yang mencoreng kekalahan 3-1 klub di A-League melawan Sydney FC. Pada 8 Desember 2017, Papadopoulos dijatuhi larangan bermain tujuh pertandingan oleh badan yudisial A-League karena meludahi Matt Simon. Larangan tersebut termasuk satu pertandingan yang telah ia jalani, saat ia absen dalam kemenangan 2-0 Roar atas Western Sydney Wanderers FC.
Pada 12 Januari 2018, ia kembali ke skuad dalam kekalahan tandang 1-0 melawan Newcastle Jets FC. Seminggu kemudian, Papadopoulos mencetak gol, membawa tuan rumah unggul dan menjaga harapan tipis mereka untuk lolos ke final A-League tetap hidup dengan kemenangan 3-2 atas Perth Glory. Pada 6 Maret 2018, ia mengalami cedera pergelangan kaki kiri yang sangat serius selama latihan tim. Ia menjalani operasi di Brisbane dan absen selama empat bulan. Pada 27 Januari 2019, Papadopoulos dikabarkan akan segera kembali ke klub raksasa Yunani, Olympiacos. Pemain berusia 34 tahun itu tidak bermain di A-League sejak pertandingan ke-9 karena cedera pergelangan kaki, dan mungkin tidak akan bermain untuk Brisbane lagi jika laporan tersebut benar.
3.7. Kembali ke Olympiacos
Pada 28 Januari 2019, Olympiacos mengumumkan bahwa bek veteran Avraam Papadopoulos telah kembali ke klub dengan kontrak enam bulan. Pada 17 Juli 2022, Olympiacos memperbarui kontrak Papadopoulos untuk tiga tahun lagi. Namun, tak lama kemudian, pada 1 Agustus 2022, Papadopoulos secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola profesional.
4. Karier Internasional
Avraam Papadopoulos memiliki karier yang signifikan di tingkat internasional, mewakili Yunani di berbagai tingkatan usia sebelum menjadi anggota kunci tim nasional senior.
4.1. Tim Nasional Yunani

Avraam Papadopoulos telah bermain beberapa kali untuk tim nasional Yunani U-21. Setelah menunjukkan penampilan yang mengesankan, ia dipanggil ke tim nasional sepak bola Yunani untuk pertama kalinya pada 1 Februari 2008 oleh pelatih Otto Rehhagel. Ia membuat debutnya dalam kemenangan atas Republik Ceko pada 5 Februari 2008.
Pada tahun 2010, Papadopoulos bermain untuk Yunani di Piala Dunia FIFA 2010. Ia kemudian menjadi anggota skuad reguler Yunani saat mereka tidak terkalahkan dalam kualifikasi untuk Kejuaraan Eropa UEFA 2012. Namun, di putaran final, Papadopoulos mengalami cedera pada pertandingan pembuka melawan Polandia dan absen di sisa turnamen. Cedera tersebut adalah robekan ACL.
Ia kembali ke skuad nasional pada 23 Maret 2013, dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 melawan Bosnia dan Herzegovina (kalah 3-1). Sejak akhir babak kualifikasi tersebut, ia tidak lagi tampil di tim yang dilatih oleh Fernando Santos. Avraam dipanggil oleh manajer tim nasional Yunani, Fernando Santos, ke dalam skuad sementara Piala Dunia yang beranggotakan 30 pemain, namun ia tidak masuk dalam skuad final 23 pemain untuk Piala Dunia FIFA 2014. Secara total, ia mencatatkan 37 penampilan untuk tim nasional Yunani.
5. Gaya Bermain
Sebagai bek tengah, Avraam Papadopoulos dikenal dengan kombinasi yang baik antara agresi dan kekuatan fisik yang brutal, ditambah dengan atletisme dan kelincahan yang baik untuk ukuran tubuhnya. Ia adalah bek yang tangguh dan tidak takut untuk berduel fisik di lapangan.
Setelah cedera lutut serius yang dideritanya pada tahun 2012, ia harus sedikit mengerem gaya bermainnya yang "serba aksi" ini. Karena tidak dapat lagi mengandalkan kecepatan seperti dulu, ia harus menjadi bek yang jauh lebih cerdas, mengandalkan penempatan posisi yang baik dan menggunakan pengalamannya untuk bergerak di lapangan.
6. Statistik Karier
Klub | Musim | Liga | Piala Nasional | Kontinental | Lain-lain | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | ||
Aris | 2002-03 | Alpha Ethniki | 0 | 0 | 1 | 0 | - | - | 1 | 0 | ||
2003-04 | 18 | 0 | 3 | 0 | 1 | 0 | - | 22 | 0 | |||
2004-05 | 26 | 3 | 8 | 2 | - | - | 34 | 5 | ||||
2005-06 | Beta Ethniki | 25 | 7 | 4 | 0 | 2 | 0 | - | 31 | 7 | ||
2006-07 | Liga Super Yunani | 23 | 2 | 1 | 0 | - | - | 24 | 2 | |||
2007-08 | 27 | 1 | 7 | 0 | 6 | 1 | 3 | 0 | 43 | 2 | ||
Total | 119 | 13 | 24 | 2 | 9 | 1 | 3 | 0 | 155 | 15 | ||
Olympiacos | 2008-09 | Liga Super Yunani | 22 | 0 | 6 | 0 | 9 | 0 | - | 37 | 0 | |
2009-10 | 25 | 2 | 1 | 0 | 11 | 1 | 5 | 0 | 42 | 3 | ||
2010-11 | 26 | 0 | 3 | 0 | 1 | 0 | - | 30 | 0 | |||
2011-12 | 22 | 0 | 5 | 0 | 8 | 0 | - | 35 | 0 | |||
2012-13 | 5 | 3 | 2 | 0 | 0 | 0 | - | 7 | 3 | |||
2013-14 | 20 | 0 | 4 | 0 | 0 | 0 | - | 24 | 0 | |||
2014-15 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 1 | 0 | |||
Total | 121 | 5 | 21 | 0 | 29 | 1 | 5 | 0 | 176 | 6 | ||
Trabzonspor | 2014-15 | Süper Lig | 5 | 0 | 0 | 0 | 5 | 1 | - | 10 | 1 | |
Shanghai Shenhua | 2015 | Liga Super Tiongkok | 23 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | - | 24 | 1 | |
Júbilo Iwata | 2016 | J1 League | 13 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | - | 14 | 1 | |
Brisbane Roar | 2016-17 | A-League | 7 | 0 | 0 | 0 | 3 | 0 | - | 10 | 0 | |
2017-18 | 15 | 4 | 0 | 0 | 4 | 0 | - | 19 | 4 | |||
2018-19 | 9 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 9 | 0 | |||
Total | 31 | 4 | 0 | 0 | 7 | 0 | 0 | 0 | 38 | 4 | ||
Olympiacos | 2018-19 | Liga Super Yunani | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 2 | 0 | |
2019-20 | 12 | 0 | 2 | 0 | 2 | 0 | - | 16 | 0 | |||
2020-21 | 5 | 0 | 2 | 0 | 0 | 0 | - | 7 | 0 | |||
2021-22 | 8 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | - | 11 | 0 | |||
Total | 27 | 0 | 7 | 0 | 2 | 0 | - | 36 | 0 | |||
Total Karier | 339 | 24 | 54 | 2 | 52 | 3 | 8 | 0 | 453 | 28 |
7. Penghargaan
- Aris
- Runner-up Piala Sepak Bola Yunani: 2004-05, 2007-08
- Olympiacos
- Liga Super Yunani: 2008-09, 2010-11, 2011-12, 2012-13, 2013-14, 2019-20, 2020-21, 2021-22
- Piala Sepak Bola Yunani: 2008-09, 2011-12, 2012-13, 2019-20; Runner-up: 2020-21
- Individual
- Pemain Sepak Bola Yunani Terbaik Liga Super Yunani: 2010-11
- Daftar 18 Pemain Terbaik Liga Super Yunani: 2009-10, 2010-11, 2011-12