1. Kehidupan dan Latar Belakang
1.1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih lahir pada tanggal 11 Agustus 1999 di Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan minat dan bakat dalam olahraga bulu tangkis.
1.2. Awal Karier dan Pelatihan
Gregoria memulai perjalanan bulu tangkisnya di klub PB Mutiara Cardinal yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Berkat bakat dan kerja kerasnya, ia dipanggil untuk bergabung dengan tim nasional bulu tangkis Indonesia di Pelatnas Cipayung pada tahun 2013. Di sana, ia berlatih bersama atlet-atlet muda lainnya seperti Hanna Ramadini dan Fitriani, mengasah kemampuannya untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Gregoria memiliki tinggi 1.66 m dan berat 57 kg. Ia bermain dengan tangan kanan dan dilatih oleh Indra Wijaya serta Herli Djaenudin.
2. Karier Pemain
2.1. Karier Junior
Gregoria Mariska Tunjung memiliki karier junior yang cemerlang, ditandai dengan partisipasi dan pencapaiannya di berbagai turnamen internasional bergengsi.
Pada tahun 2013 dan 2014, ia mencapai final Indonesia Junior International di nomor tunggal putri, namun harus mengakui keunggulan rekan senegaranya, Fitriani, dan meraih posisi juara kedua. Pada Kejuaraan Dunia Junior BWF 2014 di Alor Setar, ia meraih medali perak bersama tim campuran Indonesia. Di ajang individu, ia mencapai babak kedua.
Tahun 2015 menjadi tahun yang produktif bagi Gregoria di level junior. Ia berhasil menjuarai Indonesia Junior International setelah mengalahkan Supanida Katethong dari Thailand. Pada Kejuaraan Asia Junior 2015 di Bangkok, ia meraih medali perunggu di nomor beregu campuran dan mencapai babak ketiga di nomor individu. Di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2015 di Lima, ia kembali meraih medali perak bersama tim campuran dan mencapai babak keempat di nomor individu.
Pada Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2016 di Bangkok, Gregoria meraih medali perak di nomor tunggal putri setelah dikalahkan oleh Chen Yufei dari Tiongkok. Timnya berhasil mencapai perempat final di ajang beregu, sementara di nomor individu ia mencapai babak kelima. Pada Kejuaraan Dunia Junior BWF 2016, tim Indonesia menempati posisi kelima, dan Gregoria mencapai babak kelima di nomor individu.
Puncak karier junior Gregoria terjadi pada tahun 2017. Ia memenangkan Banthongyord Junior International di Thailand setelah mengalahkan Pattarasuda Chaiwan. Pada Kejuaraan Asia Junior 2017 di Jakarta, ia meraih medali perak bersama tim campuran, meskipun ia mengundurkan diri dari kompetisi individu. Prestasi paling monumental adalah kemenangannya di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017 di Yogyakarta, di mana ia meraih medali emas tunggal putri dengan mengalahkan Han Yue dalam pertandingan sengit. Kemenangan ini menjadikannya pemain Indonesia pertama dalam 25 tahun yang meraih gelar juara dunia junior tunggal putri. Tim Indonesia juga menempati posisi kelima di ajang beregu pada kejuaraan yang sama.
2.2. Karier Senior
Setelah sukses di level junior, Gregoria Mariska Tunjung memulai perjalanan karier seniornya yang penuh tantangan dan pencapaian.
2.2.1. Tur Dunia BWF dan Turnamen Internasional Utama
Pada tahun 2014, Gregoria mencapai final Malaysia International setelah mengalahkan unggulan pertama Aprilia Yuswandari, namun harus puas sebagai juara kedua setelah kalah dari Chen Jiayuan. Pada tahun 2015, di usia 16 tahun, ia menjuarai Singapore International dengan mengalahkan favorit tuan rumah Yeo Jia Min. Ia kemudian juga memenangkan Indonesia International Challenge di Surabaya.
Tahun 2017, Gregoria membuka musim dengan mencapai final Syed Modi International Grand Prix Gold, namun menjadi juara kedua setelah dikalahkan oleh unggulan pertama dan peraih medali perak Olimpiade 2016, P. V. Sindhu. Ia juga menjadi juara kedua di Indonesia International Series setelah kalah dari Kisona Selvaduray.
Karier senior Gregoria sempat mengalami pasang surut. Pada tahun 2018, ia meraih satu-satunya gelar tahun itu di Finlandia Terbuka dengan mengalahkan rekan senegaranya Ruselli Hartawan.
Tahun 2022, Gregoria mencapai final Tur Dunia BWF pertamanya di Australia Terbuka 2022 (Super 300), namun kalah dari An Se-young. Berkat pencapaian ini, Gregoria berhasil lolos ke Final Tur Dunia BWF 2022, menjadi pemain tunggal putri Indonesia pertama yang lolos ke ajang tersebut. Di sana, ia finis di posisi keempat Grup A setelah meraih satu kemenangan atas Chen Yufei dan kalah dari An Se-young serta Akane Yamaguchi.
Tahun 2023, Gregoria menunjukkan peningkatan signifikan. Ia mencapai perempat final All England Open 2023 dan semifinal Swiss Terbuka 2023. Puncaknya, ia meraih gelar Tur Dunia BWF pertamanya di Spanyol Masters 2023 (Super 300) dengan mengalahkan P. V. Sindhu, yang juga menjadi kemenangan pertamanya atas Sindhu dalam delapan pertemuan. Setelah kemenangan ini, peringkat dunianya naik ke posisi 10, menjadikannya tunggal putri Indonesia pertama yang masuk 10 besar sejak Maria Kristin Yulianti pada tahun 2008. Ia juga mencapai final Super 500 pertamanya di Malaysia Masters 2023, namun kalah dari Akane Yamaguchi. Pada Jepang Masters 2023 (Super 500), ia kembali mencetak sejarah dengan meraih gelar juara setelah mengalahkan Chen Yufei, menjadikannya tunggal putri Indonesia pertama yang memenangkan gelar Super 500 atau setara sejak format tersebut dimulai pada tahun 2007. Ia juga mencapai semifinal Jepang Terbuka 2023 dan Hong Kong Terbuka 2023, serta semifinal Hylo Open 2022 dan Denmark Terbuka 2024.
Pada tahun 2024, Gregoria kembali menjadi juara kedua di Swiss Terbuka 2024 setelah kalah dari Carolina Marín. Ia juga mencapai perempat final di Malaysia Terbuka 2024, Indonesia Masters 2024, All England Open 2024, dan Indonesia Terbuka 2024. Di Jepang Masters 2024, ia kembali menjadi juara kedua setelah dikalahkan Akane Yamaguchi.
2.2.2. Aktivitas Tim Nasional
Gregoria Mariska Tunjung telah menjadi tulang punggung tim nasional bulu tangkis putri Indonesia dalam berbagai ajang beregu.
Pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 di Singapura, ia meraih medali perunggu bersama tim putri. Prestasi serupa diraihnya pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2017 di Kuala Lumpur, di mana tim putri Indonesia kembali meraih perunggu. Pada Kejuaraan Beregu Asia 2018 di Alor Setar, tim putri Indonesia juga meraih medali perunggu. Di Pesta Olahraga Asia 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, ia bersama tim putri Indonesia berhasil meraih medali perunggu.
Pada Piala Sudirman 2019 di Nanning, tim campuran Indonesia meraih medali perunggu. Di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2019 di Filipina, tim putri Indonesia meraih medali perak setelah kalah dari Thailand.
Tahun 2021, Gregoria bersama tim putri Indonesia meraih medali perak di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2021 di Vietnam. Tim Indonesia juga mencapai perempat final di Piala Sudirman 2021.
Pada Kejuaraan Beregu Asia 2022 di Selangor, Gregoria dipercaya menjadi kapten tim putri Indonesia. Ia memenangkan semua pertandingannya sejak babak grup dan berkontribusi besar pada kemenangan tim atas Korea Selatan di final, yang mengantarkan Indonesia meraih medali emas.
Pada Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023 di Dubai, tim Indonesia mencapai perempat final sebelum kalah dari Korea Selatan. Di Piala Sudirman 2023 di Suzhou, Gregoria memenangkan dua pertandingan di babak grup melawan Talia Ng (Kanada) dan Yvonne Li (Jerman). Tim Indonesia melaju ke perempat final namun kalah dari Tiongkok, di mana ia kembali kalah dari Chen Yufei.
Pada Piala Uber 2024 di Chengdu, Gregoria menjadi bagian dari tim putri Indonesia yang berhasil mencapai final Piala Uber untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Meskipun pada akhirnya tim Indonesia kalah 0-3 dari Tiongkok di final, pencapaian ini menandai sejarah penting bagi bulu tangkis putri Indonesia.
2.2.3. Partisipasi Olimpiade dan Kejuaraan Dunia
Gregoria Mariska Tunjung telah mewakili Indonesia di ajang bulu tangkis paling bergengsi, yaitu Olimpiade dan Kejuaraan Dunia BWF.
Pada debut Olimpiadenya di Olimpiade Tokyo 2020, ia menjadi satu-satunya wakil Indonesia di nomor tunggal putri. Perjalanannya terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan oleh Ratchanok Intanon dari Thailand.
Di Kejuaraan Dunia BWF, Gregoria telah beberapa kali berpartisipasi. Pada Kejuaraan Dunia BWF 2018, ia mencapai babak kedua. Pada Kejuaraan Dunia BWF 2019, ia melangkah hingga babak ketiga. Pada Kejuaraan Dunia BWF 2022, ia kembali mencapai babak kedua. Pada Kejuaraan Dunia BWF 2023, ia berhasil mencapai perempat final sebelum dikalahkan oleh Akane Yamaguchi.
Pada Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung mencetak sejarah dengan meraih medali perunggu. Medali ini didapat setelah lawannya di semifinal, Carolina Marín dari Spanyol, mengundurkan diri karena cedera lutut kanan saat bertanding melawan He Bingjiao dari Tiongkok. Akibatnya, pertandingan perebutan medali perunggu dibatalkan, dan Gregoria secara otomatis dianugerahi medali perunggu.

3. Pencapaian Utama
Gregoria Mariska Tunjung telah mengukir berbagai prestasi penting sepanjang kariernya, baik di level junior maupun senior, yang menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain tunggal putri terbaik Indonesia.
3.1. Medali Perunggu Olimpiade
Pada Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung berhasil meraih medali perunggu di nomor tunggal putri. Medali ini diperoleh secara otomatis setelah Carolina Marín dari Spanyol mengundurkan diri dari pertandingan semifinalnya karena cedera, sehingga pertandingan perebutan medali perunggu dibatalkan.
3.2. Gelar Juara Tunggal Junior Dunia
Salah satu pencapaian paling gemilang Gregoria di level junior adalah ketika ia meraih medali emas di nomor tunggal putri pada Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017. Kemenangan ini sangat bersejarah karena ia menjadi pemain tunggal putri Indonesia pertama yang menjuarai ajang ini dalam 25 tahun terakhir.
3.3. Gelar Juara Tur Dunia BWF
Gregoria telah memenangkan dua gelar juara di turnamen Tur Dunia BWF:
- Spanyol Masters 2023 (Super 300): Mengalahkan P. V. Sindhu dari India dengan skor 21-8, 21-8.
- Jepang Masters 2023 (Super 500): Mengalahkan Chen Yufei dari Tiongkok dengan skor 21-12, 21-12. Kemenangan ini menjadikannya tunggal putri Indonesia pertama yang memenangkan gelar Super 500 atau setara sejak format Tur Dunia BWF diperkenalkan pada tahun 2007.
3.4. Medali Turnamen Besar Lainnya
Selain gelar juara di Tur Dunia BWF dan Kejuaraan Dunia Junior, Gregoria juga telah meraih beberapa medali di turnamen beregu dan individu besar lainnya:
- Pesta Olahraga Asia Tenggara:
- Medali perunggu tunggal putri: 2017, 2021
- Medali perunggu beregu putri: 2015, 2017
- Medali perak beregu putri: 2019, 2021
- Pesta Olahraga Asia:
- Medali perunggu beregu putri: 2018
- Kejuaraan Beregu Asia:
- Medali perunggu beregu putri: 2018
- Medali emas beregu putri: 2022 (sebagai kapten tim)
- Piala Sudirman:
- Medali perunggu beregu campuran: 2019
- Piala Uber:
- Medali perak beregu putri: 2024
- Kejuaraan Asia Junior:
- Medali perak tunggal putri: 2016
- Medali perak beregu campuran: 2017
- Medali perunggu beregu campuran: 2015
- Kejuaraan Dunia Junior BWF:
- Medali perak beregu campuran: 2014, 2015
- Kejuaraan Asia Pelajar:
- Medali perak tunggal putri: 2015
- Pekan Olahraga Nasional:
- Medali perunggu tunggal putri: 2016
- Kejuaraan Nasional:
- Medali perunggu tunggal putri: 2015
4. Penghargaan dan Nominasi
Gregoria Mariska Tunjung telah menerima beberapa penghargaan dan nominasi atas kontribusinya dalam dunia bulu tangkis:
Penghargaan | Tahun | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|
Penghargaan BWF | 2017 | Pemain Paling Menjanjikan Eddy Choong | Dinominasikan |
2018 | Dinominasikan | ||
Indonesian Sport Awards | 2018 | Atlet Beregu Putri Terfavorit (bersama Tim Bulu Tangkis Putri Pesta Olahraga Asia 2018) | Dimenangkan |
iNews Indonesia Awards | 2023 | Atlet Terfavorit | Dimenangkan |
RCTI Indonesian Sports Entertainment Awards | 2024 | Atlet Putri Terpopuler | Dinominasikan |
Santini JebreeetMedia Awards | 2024 | Atlet Putri Terfavorit | Dimenangkan |
5. Catatan Pertandingan dan Statistik
Berikut adalah linimasa performa Gregoria Mariska Tunjung dalam berbagai turnamen.
Keterangan:
- W : Menang
- F : Finalis
- SF : Semifinalis
- QF : Perempat finalis
- #R : Babak 4, 3, 2, 1
- RR : Tahap grup
- Q# : Babak kualifikasi
- A : Absen
- G : Medali emas
- S : Medali perak
- B : Medali perunggu
- NH : Tidak diselenggarakan
- N/A : Tidak berlaku
- DNQ : Tidak lolos
- w/d : Mengundurkan diri
; Tim Nasional
- Level Junior
Ajang Tim | 2014 | 2015 | 2016 | 2017 |
---|---|---|---|---|
Kejuaraan Asia Junior | QF | B | QF | S |
Kejuaraan Dunia Junior | S | S | 5th | 5th |
- Level Senior
Ajang Tim | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Pesta Olahraga Asia Tenggara | B | NH | B | NH | S | NH | S | NH | A | NH |
Kejuaraan Beregu Asia | NH | A | NH | B | NH | QF | NH | G | NH | A |
Kejuaraan Beregu Campuran Asia | NH | QF | NH | A | NH | QF | NH | |||
Pesta Olahraga Asia | NH | B | NH | QF | NH | |||||
Piala Uber | NH | QF | NH | QF | NH | QF | NH | A | NH | S |
Piala Sudirman | A | NH | RR | NH | B | NH | QF | NH | QF | NH |
; Kompetisi Individu
- Level Junior
Ajang | 2014 | 2015 | 2016 | 2017 |
---|---|---|---|---|
Kejuaraan Asia Junior | 3R | 3R | S | w/d |
Kejuaraan Dunia Junior | 2R | 4R | 5R | G |
- Level Senior
Ajang | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Pesta Olahraga Asia Tenggara | B | NH | QF | NH | B | NH | A | NH |
Kejuaraan Asia | A | 2R | NH | 1R | QF | QF | ||
Pesta Olahraga Asia | NH | 2R | NH | QF | NH | |||
Kejuaraan Dunia | A | 2R | 3R | NH | w/d | 2R | QF | NH |
Olimpiade | NH | 2R | NH | B |
Turnamen | BWF Superseries / Grand Prix | Tur Dunia BWF | Terbaik | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2014 | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | 2025 | ||
Malaysia Terbuka | A | 1R | 1R | NH | 2R | 2R | QF | 1R | QF ('24) | ||||
India Terbuka | A | NH | A | 2R | 2R | SF | SF ('25) | ||||||
Indonesia Masters | 1R | 1R | 1R | NH | 1R | 2R | 1R | 1R | 2R | QF | QF | QF | QF ('23, '24, '25) |
Thailand Masters | NH | A | QF | A | QF | NH | A | QF ('18, '20) | |||||
Jerman Terbuka | A | 1R | NH | A | 1R ('19) | ||||||||
Orléans Masters | N/A | QF | A | NH | w/d | w/d | w/d | A | QF ('18) | ||||
All England Open | A | 1R | 2R | A | 1R | QF | QF | Q# | QF ('23,'24) | ||||
Swiss Terbuka | A | NH | A | SF | F | F ('24) | |||||||
Taipei Terbuka | A | QF | NH | A | QF ('19) | ||||||||
Thailand Terbuka | NH | rowspan="2" 2R | A | rowspan="2" 1R | rowspan="2" SF | rowspan="2" 1R | 1R | NH | A | rowspan="2" QF | rowspan="2" SF ('18) | ||
2R | |||||||||||||
Malaysia Masters | A | 2015; Q1 | A | 1R | A | 1R | 1R | NH | SF | F | A | F ('23) | |
Singapura Terbuka | A | 1R | NH | QF | 2R | SF | SF ('24) | ||||||
Indonesia Terbuka | A | 2015; Q1 | 1R | 2R | 2R | 2R | NH | 2R | 1R | 1R | QF | QF ('24) | |
Jepang Terbuka | A | 2017; Q1 | 2R | 2R | NH | QF | SF | w/d | SF ('23) | ||||
Tiongkok Terbuka | A | QF | 1R | NH | 1R | 1R | QF ('18) | ||||||
Makau Terbuka | A | 1R | A | NH | A | 1R ('17) | |||||||
Australia Terbuka | A | 1R | NH | F | A | F ('22) | |||||||
Korea Terbuka | A | 2R | A | QF | NH | A | 2R | A | QF ('19) | ||||
Hong Kong Terbuka | A | NH | SF | 2R | SF ('23) | ||||||||
Arctic Open | N/A | NH | A | SF | SF ('24) | ||||||||
Denmark Terbuka | A | SF | 1R | A | 2R | 1R | 2R | SF | SF ('18, '24) | ||||
Perancis Terbuka | A | QF | 1R | NH | 2R | 1R | 1R | 2R | QF ('18) | ||||
Hylo Open | A | 2R | SF | A | SF ('22) | ||||||||
Korea Masters | A | QF | 1R | A | NH | A | QF ('17) | ||||||
Jepang Masters | NH | W | F | W ('23) | |||||||||
Tiongkok Masters | A | 2R | NH | 2R | 1R | 2R ('19, '23) | |||||||
Syed Modi International | A | F | A | NH | A | F ('17) | |||||||
Final Tur Dunia | DNQ | RR | RR | RR | RR ('22, '23, '24) | ||||||||
Chinese Taipei Masters | NH | 1R | A | NH | 1R ('15) | ||||||||
Selandia Baru Terbuka | A | QF | QF | NH | QF ('18, '19) | ||||||||
Spanyol Masters | N/A | A | NH | W | A | NH | W ('23) | ||||||
Peringkat akhir tahun | 200 | 99 | 125 | 43 | 15 | 24 | 21 | 26 | 15 | 7 | 6 | 5 |
5.1. Rekor Head-to-Head
Berikut adalah rekor Gregoria Mariska Tunjung melawan pemain-pemain terpilih yang merupakan finalis Final Akhir Tahun, semifinalis Kejuaraan Dunia, dan perempat finalis Olimpiade. Data akurat hingga 24 November 2024.
Pemain | Pertandingan | Hasil | Selisih | |
---|---|---|---|---|
Menang | Kalah | |||
Chen Yufei (Tiongkok) | 14 | 3 | 11 | -7 |
Han Yue (Tiongkok) | 7 | 3 | 4 | -1 |
He Bingjiao (Tiongkok) | 6 | 2 | 4 | -2 |
Li Xuerui (Tiongkok) | 1 | 0 | 1 | -1 |
Wang Zhiyi (Tiongkok) | 6 | 3 | 3 | 0 |
Zhang Yiman (Tiongkok) | 4 | 3 | 1 | +2 |
Tai Tzu-ying (Taiwan) | 9 | 0 | 9 | -9 |
Yip Pui Yin (Hong Kong) | 1 | 0 | 1 | -1 |
Saina Nehwal (India) | 1 | 0 | 1 | -1 |
P. V. Sindhu (India) | 13 | 3 | 10 | -7 |
Pemain | Pertandingan | Hasil | Selisih | |
---|---|---|---|---|
Menang | Kalah | |||
Lindaweni Fanetri (Indonesia) | 1 | 0 | 1 | -1 |
Aya Ohori (Jepang) | 4 | 2 | 2 | 0 |
Nozomi Okuhara (Jepang) | 8 | 3 | 5 | -2 |
Akane Yamaguchi (Jepang) | 20 | 5 | 15 | -10 |
An Se-young (Korea Selatan) | 9 | 0 | 9 | -9 |
Sung Ji-hyun (Korea Selatan) | 5 | 1 | 4 | -3 |
Carolina Marín (Spanyol) | 4 | 2 | 2 | 0 |
Ratchanok Intanon (Thailand) | 11 | 3 | 9 | -6 |
Porntip Buranaprasertsuk (Thailand) | 1 | 1 | 0 | +1 |