1. Nama
Nama lahir Hiraga Gennai adalah Shiraishi Kunitomo (白石 国倫Shiraishi KunitomoBahasa Jepang), dengan nama panggilan (通称, tsūshō) Gennai (源内Bahasa Jepang). Setelah dipekerjakan kembali oleh Domain Takamatsu, ia mengubah ejaan namanya menjadi Gennai (元内Bahasa Jepang) untuk menghindari penggunaan karakter "源" (gen) yang merupakan bagian dari nama keluarga penguasa domain (国守, kokushū). Namun, setelah mengundurkan diri, ia kembali menggunakan nama "源内". Nama kehormatannya (諱, imina) adalah Kunitomo (国倫Bahasa Jepang), meskipun ada juga catatan yang menyebutkan Kunimune (国棟Bahasa Jepang). Nama kehormatan (字, azana) adalah Shii (士彝Bahasa Jepang), meskipun dalam Gesakusha Kō Hoi (1845) tercatat sebagai Zii (子彝Bahasa Jepang).
Gennai menggunakan banyak nama pena (雅号, gagō) yang berbeda. Sebagai seorang gesakusha (penulis satir), ia dikenal dengan nama pena utamanya, Fūrai Sanjin (風来山人Fūrai SanjinBahasa Jepang). Nama pena lainnya termasuk Kyūkei (鳩渓KyūkeiBahasa Jepang), yang konon diambil dari nama tempat "Hatodani" di desa Shido. Ia juga menggunakan nama Gotōken (悟道軒Bahasa Jepang) dan Tenjiku Rōnin (天竺浪人Bahasa Jepang). Sebagai penulis jōruri, ia menggunakan nama Fukuchi Kigai (福内鬼外Fukuchi KigaiBahasa Jepang), dan sebagai penyair haiku, ia menggunakan nama Rishan (李山Bahasa Jepang). Dalam salah satu karyanya, Gennai menciptakan karakter bernama Hinkazenai (貧家銭内Bahasa Jepang) yang dimodelkan dari dirinya sendiri.
2. Kehidupan
Hiraga Gennai menjalani kehidupan yang penuh dengan perjalanan, studi, dan inovasi yang beragam, mencerminkan semangat polimatik pada masanya.
2.1. Kelahiran dan Sejarah Keluarga
Hiraga Gennai lahir pada tahun 1729 (atau 1728 menurut sumber Jepang) di desa Shidoura, Provinsi Sanuki (sekarang bagian dari Kota Sanuki, Kagawa). Ia adalah putra ketiga dari Shiroishi Mozaemon (Yoshifusa), dan ibunya berasal dari klan Yamashita. Ia memiliki banyak saudara kandung. Shiroishi Mozaemon adalah seorang samurai tingkat rendah yang melayani Domain Takamatsu. Keluarga Shiroishi menelusuri akar mereka ke Distrik Saku, Shinano di Provinsi Shinano, di mana mereka adalah panglima perang lokal dengan nama keluarga "Hiraga". Namun, setelah dikalahkan oleh klan Takeda, mereka melarikan diri ke Provinsi Mutsu dan mengabdi pada klan Date, mengambil nama keluarga baru "Shiroishi" dari sebuah lokasi di Mutsu. Mereka kemudian menemani cabang kadet klan Date ke Domain Uwajima di Shikoku, tetapi akhirnya pindah ke Takamatsu di mana mereka menambah penghasilan kecil mereka sebagai samurai dengan bertani. Pada generasi Gennai, nama keluarga dikembalikan dari Shiroishi menjadi Hiraga.
2.2. Masa Kecil dan Pendidikan
Sejak kecil di Takamatsu, Gennai belajar Konfusianisme dan haiku. Ia juga membuat kakejiku (gulungan gantung) dengan trik khusus, seperti "Omiki Tenjin". Reputasinya dalam hal ini membawanya untuk belajar herbalisme pada usia 13 tahun di bawah seorang tabib domain. Pada usia 18 tahun, Gennai ditawari posisi resmi di kebun herbal daimyō setempat. Pada tahun 1748, ayahnya meninggal, dan ia menjadi kepala keluarga. Pada tahun 1749, ia dipekerjakan sebagai penjaga gudang domain.
2.3. Masa Nagasaki
Sekitar tahun 1752, Gennai melakukan perjalanan studi selama setahun ke Nagasaki. Meskipun statusnya rendah dan memiliki pekerjaan sebagai penjaga gudang, tidak jelas bagaimana ia bisa melakukan perjalanan studi selama setahun penuh. Beberapa teori menyebutkan bahwa ia mendapat "perintah rahasia" dari penguasa Domain Takamatsu, Matsudaira Yoriyasu, yang menyukai herbalisme dan studi produk, atau bahwa ia didukung oleh Kubo Sōkan, seorang dokter dan penggemar herbalisme dari Takamatsu. Ada juga teori bahwa Gennai dipekerjakan sebagai asisten tabib di kebun obat domain sebelum atau setelah mewarisi kepala keluarga, yang mungkin atas kehendak penguasa domain Yoriyasu.
Di Nagasaki, Gennai belajar kedokteran Barat, termasuk teknik farmasi dan bedah Eropa, serta topik Rangaku lainnya. Pada saat itu, Nagasaki adalah salah satu dari sedikit pelabuhan yang diizinkan untuk dimasuki kapal asing, dan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) bersama dengan sejumlah pedagang Tiongkok tinggal di kota pelabuhan tersebut, dan mereka dapat berbisnis di bawah pengawasan yang sangat ketat. Interaksi Gennai dengan pedagang Tiongkok dan anggota VOC memperkenalkannya pada keramik. Meskipun detail kegiatan Gennai di Nagasaki tidak jelas karena kurangnya catatan sejarah, diperkirakan ia mempelajari herbalisme, studi produk, bahasa Belanda, kedokteran, dan lukisan minyak. Dua tahun setelah kembali dari Nagasaki, ia menyerahkan rumahnya kepada suami adik perempuannya.

2.4. Masa Osaka, Kyoto, dan Edo
Setelah kembali dari Nagasaki pada tahun 1754, Gennai menyerahkan rumahnya kepada suami adik perempuannya dengan alasan "sakit-sakitan belakangan ini". Pada tahun 1755, ia membuat ryōteiki (alat pengukur jarak) dan jishinki (kompas, meniru alat buatan Belanda).
2.4.1. Aktivitas Akademik dan Riset
Pada tahun 1755, Gennai pindah ke Osaka dan Kyoto, di mana ia belajar herbalisme di bawah Toda Kyokuzan. Kemudian, pada tahun 1757, ia pindah ke Edo dan menjadi murid ahli herbal Tamura Ransui (Motowo). Di bawah bimbingan dan dukungannya, Gennai mulai membudidayakan spesimen ginseng alami, yang memungkinkan transisi dari impor ramuan obat menjadi produksi domestik.
Minatnya pada botani dan geologi Barat juga berkembang. Ia sangat tertarik pada buku-buku Belanda, meskipun ia tidak memiliki pengetahuan bahasa yang memadai dan harus bergantung pada penerjemah Belanda untuk memahami isinya. Pada tahun 1763, ia menerbitkan Butsurui Hinshitsu (物類品隲Bahasa Jepang), sebuah ensiklopedia botani dan zoologi enam jilid, yang menunjukkan minatnya pada ilmu alam Barat.
Pada tahun 1757, Gennai mengusulkan pameran obat-obatan (yakuhinkai), yang pertama di Jepang. Ia terus mengadakan pameran produk di Edo, dan namanya dikenal sebagai ahli herbal yang sedang naik daun. Pada tahun 1759, Domain Takamatsu memberinya tunjangan tiga orang dan mempekerjakannya dengan dalih pelatihan medis. Gennai tidak menganggap ini sebagai pekerjaan resmi, tetapi domain memperlakukannya sebagai pengikut. Pada tahun 1761, ia mengundurkan diri lagi untuk kembali ke Edo. Pada saat ini, ia dikenakan larangan bekerja (奉公構, hōkōgamae), yang membuatnya tidak mungkin bekerja untuk keluarga lain, termasuk melayani bakufu. Ada teori bahwa Gennai memiliki ambisi untuk melayani domain besar atau bakufu, tetapi ini menjadi tidak mungkin.
Di Edo, Gennai menjalin persahabatan dengan para cendekiawan Rangaku seperti Sugita Genpaku dan Nakagawa Jun'an.
2.4.2. Aktivitas Penemuan dan Industri
Gennai terlibat dalam berbagai proyek industri dan penemuan. Pada tahun 1761, ia menemukan deposit besi di Provinsi Izu dan bekerja sebagai broker untuk mendirikan usaha pertambangan. Ia juga mengadakan pameran berbagai penemuannya di Edo, dan mulai dikenal oleh Tanuma Okitsugu, seorang pejabat senior di Keshogunan Tokugawa.
Antara tahun 1766 dan 1769, atas permintaan Akimoto Suketomo dari Domain Kawagoe, ia mengembangkan tambang asbes di Ōtaki, Chichibu, Musashi Province (sekarang bagian dari Chichibu, Saitama). Di Chichibu, ia juga mempelajari teknik untuk meningkatkan efisiensi tungku arang dan konstruksi perahu sungai. Bangunan yang dirancang dan ditempati Gennai dalam waktu lama, yang dikenal sebagai "Gennai-kyo," masih ada di dekat Naka-tsu-kyō di Okuchichibu.
Pada tahun 1772, saat dalam perjalanan ke Nagasaki, Gennai menemukan simpanan tanah liat. Hal ini mendorongnya untuk mengajukan petisi kepada pemerintah agar diizinkan memproduksi tembikar dalam skala besar, baik untuk ekspor maupun penggunaan domestik. Ia dikatakan telah menyatakan: "Jika barang Jepang bagus, maka secara alami kita tidak akan menghabiskan emas dan perak kita untuk komoditas asing. Justru sebaliknya: karena baik Tiongkok maupun Belanda akan datang mencari barang-barang ini dan membawanya pulang, ini akan menjadi manfaat nasional yang abadi. Karena pada dasarnya tanah liat, tidak peduli berapa banyak tembikar yang kita kirimkan, tidak perlu khawatir tentang penipisan sumber daya." Gennai membuat atau menginstruksikan sejumlah karya keramik Jepang yang dinamakan Gennai ware (源内焼Bahasa Jepang) menurut namanya. Gaya ini unik dengan warna-warna cerah, sebagian besar tiga warna, mengikuti gaya Kōchi ware dari pulau asalnya, Shikoku.

Pada tahun 1773, ia diundang oleh Satake Yoshiatsu ke Domain Kubota untuk mengajar teknik pertambangan. Saat berada di Provinsi Dewa, ia juga memberikan pelajaran lukisan minyak Barat kepada Oda Naotake di Kakunodate. Konon, ia juga mengajarkan prinsip-prinsip balon udara panas kepada anak-anak di Kami-Hinokinai (sekarang Senboku, Akita), yang dipercaya menjadi asal mula tradisi lokal Kami-Hinokinai no Kamifūsen-age (pengangkatan balon kertas Kami-Hinokinai).
Pada tahun 1776, ia berhasil memperbaiki dan merekonstruksi Elekiter (generator listrik statis) yang ia peroleh di Nagasaki. Elekiter yang terkenal ini menjadi tontonan mewah, dan Gennai menerima bayaran untuk pertunjukannya, bahkan menambahkan hiburan untuk menarik penonton. Aktivitasnya dalam pengembangan tambang dan tulisan satir serta jōruri juga bertujuan untuk mencari nafkah. Namun, proyek tambang Chichibu gagal, dan Gennai menjadi "marah dan putus asa" (menurut muridnya, penyair kyōka Hiratsuka Tōsaku), yang menyebabkan gaya hidupnya menjadi tidak teratur dan ia menulis banyak karya satir. Situasi keuangannya juga memburuk, dan pada tahun 1778, ia menulis sebuah haiku: "Kō narazu na bakari toge te toshi kurenu" (Pencapaian tidak tercapai, hanya nama yang terkenal, tahun berakhir).
2.4.3. Aktivitas Sastra dan Seni
Gennai adalah seorang penulis yang produktif, terutama dalam genre novel satir seperti kokkeibon dan dangibon. Karya-karyanya seringkali mengandung komentar sosial yang tajam dan gaya yang unik. Beberapa karyanya yang terkenal termasuk Fūryū Shidōken den (1763), Nenashigusa (1763), dan Nenashigusa kohen (1768). Ia juga menulis esai satir seperti On Farting (On FartingBahasa Inggris) dan A Lousy Journey of Love (A Lousy Journey of LoveBahasa Inggris). Selain itu, ia mengarang dua buku panduan tentang prostitusi pria di Jepang, yaitu Kiku no en (1764) dan San no asa (1768). Sebagai penulis jōruri, ia menggunakan nama pena Fukuchi Kigai.
Dalam seni, Gennai juga seorang pelukis. Beberapa lukisannya yang terkenal adalah "Akasode Ranjiin zu" (黒奴を伴う赤服蘭人図Bahasa Jepang, Lukisan Pria Belanda Berbaju Merah Ditemani Budak Hitam) dan "Seiyō Fujin zu" (西洋婦人図Bahasa Jepang, Lukisan Wanita Barat) yang disimpan di Museum Kota Kobe. Ia juga berkontribusi pada desain keramik. Gennai juga berperan dalam kebangkitan ukiyo-e dengan mengadakan pertemuan pertukaran ekoyomi (kalender bergambar) bersama Suzuki Harunobu.
2.4.4. Kehidupan Pribadi dan Pemikiran
Gennai dikenal sebagai seorang onna-girai (pembenci wanita) dan seorang homoseksual. Ia tidak pernah menikah sepanjang hidupnya dan dikabarkan memiliki hubungan dengan aktor-aktor kabuki, terutama Segawa Kikunojō II. Ia menulis beberapa karya yang memuji hubungan sesama jenis di atas heteroseksualitas, termasuk buku panduan tentang prostitusi pria di Edo. Insiden pembunuhan yang terjadi di akhir hidupnya juga diduga terkait dengan masalah homoseksualitas.
Gennai memiliki pandangan kritis terhadap hierarki sosial dan budaya pada masanya. Ia menggunakan satir untuk menyoroti perbedaan antara budaya tinggi dan rendah, serta mengkritik para penjaga budaya tinggi. Gaya hidupnya yang tidak konvensional dan kecenderungannya untuk "melawan arus" seringkali membuatnya berkonflik dengan norma-norma masyarakat Edo. Kehidupan finansialnya juga tidak stabil, dan ia seringkali harus mencari nafkah melalui berbagai aktivitasnya, termasuk pertunjukan Elekiter dan penulisan satir.
2.5. Akhir Hayat dan Kematian
Pada musim panas tahun 1779, Gennai kembali ke Edo dan melakukan perbaikan pada rumah seorang daimyō di Hashimoto-chō. Hari-hari terakhirnya diselimuti misteri. Kisah yang paling umum adalah bahwa ia ditangkap pada akhir tahun 1779 karena membunuh dua tukang kayu dalam keadaan mabuk, setelah mereka dituduh mencuri rencana rumah tersebut. Salah satu tukang kayu, Akita-ya Kyūgorō, meninggal karena luka-lukanya. Gennai sendiri diketahui sering mengalami kemarahan sebelum insiden ini. Ia kemudian meninggal di penjara pada 24 Januari 1780 (18 Desember, tahun ke-8 An'ei) karena tetanus. Ia meninggal pada usia 52 tahun.
2.5.1. Evaluasi dan Kontroversi Pasca Kematian
Setelah kematiannya, Sugita Genpaku ingin mengadakan upacara pemakaman, tetapi ditolak oleh Keshogunan karena alasan yang tidak diketahui. Oleh karena itu, Genpaku mengadakan upacara peringatan tanpa jenazah dan tanpa batu nisan. Hal ini menimbulkan banyak teori selama bertahun-tahun bahwa Gennai sebenarnya tidak meninggal di penjara, tetapi diselundupkan keluar, mungkin atas campur tangan Tanuma Okitsugu, dan menjalani sisa hidupnya dalam ketidakjelasan. Ada juga teori yang menyebutkan bahwa ia dilindungi oleh Domain Takamatsu, bekas majikannya.
Meskipun kontroversi seputar kematiannya, Gennai secara anumerta dianugerahi gelar Jugo-i (Peringkat Kelima Senior) pada tahun 1924. Reputasinya sebagai seorang jenius dan eksentrik tetap kuat. Namun, beberapa kritik juga muncul mengenai kurangnya aplikasi praktis dari banyak penemuannya dan isi dari beberapa karyanya yang dianggap cabul.
3. Karya dan Pencapaian
Hiraga Gennai adalah seorang polimatik yang memberikan kontribusi signifikan di berbagai bidang, mulai dari penemuan ilmiah hingga karya sastra dan seni.
3.1. Penemuan dan Invensi Ilmiah
Gennai dikenal karena beberapa penemuan dan restorasi ilmiahnya:

- Elekiter (エレキテルBahasa Jepang): Ini adalah generator elektrostatik yang ia perbaiki dan rekonstruksi pada tahun 1776 dari model Belanda yang rusak. Meskipun ia tidak sepenuhnya memahami prinsip di baliknya, keberhasilannya dalam merekonstruksi alat ini menarik perhatian besar dan menjadi tontonan populer.
- Termometer (寒暖計Bahasa Jepang, Kandankei): Pada tahun 1765, ia membuat termometer yang disebut "Nihon Sōsei Kanetsu Shōkōki" (日本創製寒熱昇降器Bahasa Jepang, Alat Pengukur Panas dan Dingin Buatan Jepang). Meskipun tidak ada yang tersisa, diperkirakan itu adalah termometer alkohol berdasarkan deskripsi dalam buku-buku Belanda dan Prancis yang ia rujuk. Termometer ini menggunakan skala Fahrenheit dan memiliki label seperti "sangat dingin," "dingin," "sejuk," "normal," "hangat," "panas," dan "sangat panas."
- Kain Asbes (火浣布Bahasa Jepang, Kakanpu): Ia mengembangkan kain asbes, yang tahan api, pada tahun 1766 selama proyek pertambangan di Chichibu.
- Ia juga melakukan penelitian tentang balon udara dan listrik, dan konon hampir berhasil mempraktikkannya. Ada pula yang mengklaim ia adalah penemu taketombo (baling-baling bambu), yang dianggap sebagai propeler pertama dalam sejarah, namun taketombo sebenarnya sudah ada sebelumnya.
Meskipun Gennai memiliki banyak penemuan dan eksperimen, banyak di antaranya tidak menghasilkan aplikasi praktis yang berkelanjutan, yang menjadi salah satu alasan mengapa evaluasi terhadapnya di kemudian hari terbagi.
3.2. Aktivitas Industri dan Kerajinan
Gennai terlibat aktif dalam pengembangan industri dan kerajinan:
- Pertambangan: Ia menemukan deposit bijih besi di Izu dan bekerja sebagai broker untuk mendirikan usaha pertambangan. Ia juga memimpin pengembangan tambang asbes di Chichibu dan memberikan instruksi tentang pembakaran arang dan pembangunan perahu di sana.
- Keramik (Gennai ware): Ia memproduksi keramik yang dikenal sebagai Gennai ware, yang memiliki gaya unik dengan warna-warna cerah, terutama tiga warna, mengikuti gaya Kōchi ware. Ia bahkan mengajukan petisi kepada pemerintah untuk produksi keramik skala besar demi ekspor dan penggunaan domestik.
- Pameran Industri: Ia adalah penggagas pameran produk pertama di Jepang, "Tōto Yakuhinkai" (東都薬品会Bahasa Jepang), yang diadakan di Yushima, Edo, pada tahun 1757. Ia terus mengadakan pameran serupa, mempromosikan pengembangan industri dan produk lokal.
- Tradisi Doyō no Ushi no Hi (Hari Kerbau di Musim Panas): Ada teori populer bahwa Gennai adalah pencetus tradisi makan belut pada hari Doyō no Ushi no Hi untuk mengatasi keengganan toko belut yang lesu di musim panas. Namun, tidak ada bukti primer atau karya yang secara jelas menghubungkan Gennai dengan tradisi ini.
- Penulis Iklan: Gennai juga dianggap sebagai salah satu copywriter pertama di Jepang. Pada tahun 1769, ia menulis lirik dan musik untuk lagu iklan pasta gigi Sosekikō. Pada tahun 1775, ia menulis salinan iklan untuk kue beras Shimizu Mochi milik Otowaya Takichi, dan ia menerima bayaran untuk pekerjaan ini.
- Kintōkaku-shi (金唐革紙Bahasa Jepang): Khawatir akan hilangnya emas dan perak Jepang akibat popularitas kintōkaku (kulit berlapis emas), ia menemukan kintōkaku-shi, imitasi dari kulit berlapis emas yang terbuat dari kertas Jepang.
3.3. Karya Sastra
Gennai adalah seorang penulis satir yang produktif, dikenal karena komentar sosialnya yang tajam dan gaya humornya yang unik.
- On Farting (On FartingBahasa Inggris): Karya satir terkenal ini mengeksplorasi pertemuan antara budaya tinggi dan rendah di Ryōgoku, distrik hiburan populer di Edo. Dalam karya ini, Gennai sendiri digambarkan berdebat sengit dengan seorang samurai tentang seorang petani yang menjadi terkenal sebagai "artis kentut" yang menghibur kerumunan dengan pertunjukan flatulensi. Melalui dialog yang diperpanjang ini, Gennai menyoroti perbedaan antara dua sistem nilai yang bertentangan, mengkritik konsep budaya tinggi dan sikap para penjaganya.
- Rootless Grass (Rootless GrassBahasa Inggris, Nenashigusa): Karya satir penting lainnya di mana Enma, Raja Neraka, jatuh cinta pada seorang onnagata. Cerita ini menampilkan gambaran neraka yang hidup dan proyek konstruksi besar-besaran karena pertumbuhan populasi yang masif.
- A Lousy Journey of Love (A Lousy Journey of LoveBahasa Inggris): Bagian dari antologi karyanya, Blown Blossom and Fallen Leaves, yang disusun dan diterbitkan secara anumerta oleh muridnya, Ōta Nanpo. Karya ini mengikuti perjalanan dua kutu yang melintasi tubuh seorang anak laki-laki, menggunakan banyak permainan kata dan pun untuk menambah absurditas dan humor.
- Fūryū Shidōken den (風流志道軒伝Bahasa Jepang): Sebuah kokkeibon yang diterbitkan pada tahun 1763, menampilkan Fukai Shidōken sebagai karakter utama.
- Fūrai Rokubushū (風来六部集Bahasa Jepang): Kumpulan kyōbun (tulisan gila) yang memuat esai seperti "Hōhiron" (放屁論Bahasa Jepang, On Farting) dan "Naemara In'itsuden" (痿陰隠逸伝Bahasa Jepang).
- Jōruri (浄瑠璃Bahasa Jepang): Sebagai penulis jōruri dengan nama pena Fukuchi Kigai, ia menulis banyak karya jidaimono (kisah sejarah) yang seringkali memiliki elemen sewamono (kisah kehidupan sehari-hari). Beberapa karyanya termasuk Shinrei Yaguchi no Watashi, Genji Ōzōshi, dan Yumiya Chiyū Minato. Ia juga menulis karya-karya erotis yang aneh seperti Chōmakura Shitone Kassen (長枕褥合戦Bahasa Jepang), sebuah cerita tentang 100 samurai muda dan 100 wanita istana yang berhubungan seks secara bersamaan untuk mendapatkan cairan erotis sebagai bahan obat penguat.
- Buku Panduan Homoseksual: Dengan nama pena Suikozanjin, ia menulis Kiku no En (1764) dan Danshoku Saiken (男色細見Bahasa Jepang, 1775), sebuah panduan untuk kagemajaya (rumah teh dengan pelayan pria).
3.4. Karya Seni
Gennai juga seorang seniman yang karyanya mencakup lukisan dan desain keramik.
- Lukisan: Ia melukis "Akasode Ranjiin zu" dan "Seiyō Fujin zu".
- Desain Keramik: Kontribusinya pada keramik Gennai ware menunjukkan bakat artistiknya dalam kerajinan tangan.
- Ukiyo-e: Ia berperan dalam kebangkitan ukiyo-e dengan mengadakan pertemuan pertukaran ekoyomi bersama Suzuki Harunobu.
4. Kepribadian dan Evaluasi
Hiraga Gennai adalah sosok yang kompleks, dikenal karena kejeniusan dan keeksentrikannya, serta pengaruhnya yang luas meskipun juga menghadapi kritik dan kontroversi.
4.1. Kejeniusan dan Keeksentrikan
Gennai sering disebut sebagai seorang jenius atau orang yang luar biasa (異才の人, isai no hito). Ia adalah seorang polimatik dengan bakat dan minat yang beragam, mulai dari ilmu pengetahuan alam, kedokteran, pertambangan, hingga sastra dan seni. Semangat inovatifnya mendorongnya untuk belajar dan bereksperimen dengan teknologi dan budaya asing, meskipun Jepang saat itu berada dalam periode sakoku (isolasi nasional). Ia sendiri menggambarkan dirinya sebagai orang yang gemuk dan mudah kepanasan.
Namun, kepribadiannya juga dikenal tidak konvensional dan eksentrik. Ia seringkali mengabaikan norma-norma sosial dan mengekspresikan pandangan kritisnya melalui satir. Meskipun ia memiliki pengetahuan yang luas, beberapa cendekiawan sezamannya, seperti Shibano Ritsuzan, mengkritik "kemampuan menulis Hanbun" (Hanbun-ryoku) Gennai dan menyatakan bahwa ia "bukanlah orang yang berilmu".
4.1.1. Penampilan dan Potret
Sejumlah potret dan ilustrasi yang menggambarkan Hiraga Gennai telah ada sepanjang sejarah.












4.1.2. Pengaruh dan Warisan
Dampak Gennai pada Rangaku, sastra Jepang, dan inovasi industri sangat signifikan. Ia memperkenalkan teknologi dan ide-ide Barat, seperti Elekiter dan termometer, ke Jepang. Hubungannya dengan cendekiawan Rangaku terkemuka seperti Sugita Genpaku sangat penting; Genpaku bahkan menulis epitaf untuk makam Gennai. Dalam sastra, ia dianggap sebagai pelopor gesaku (sastra populer) dan meninggalkan banyak karya dalam genre jōruri. Kontribusinya pada pengembangan industri, seperti pertambangan dan keramik, serta promosi melalui pameran, juga patut dicatat. Kehadiran budayanya tetap abadi, tercermin dalam berbagai karya fiksi dan media populer hingga saat ini.
4.1.3. Kritik dan Kontroversi
Meskipun kejeniusannya diakui, Gennai juga menghadapi kritik dan kontroversi. Gaya hidupnya yang tidak konvensional, termasuk homoseksualitasnya dan karyanya yang eksplisit tentang topik tersebut, seringkali menjadi sasaran kritik moral pada zamannya. Beberapa karyanya, seperti Chōmakura Shitone Kassen, dianggap cabul.
Selain itu, meskipun ia memiliki banyak penemuan dan eksperimen, banyak di antaranya tidak menghasilkan aplikasi praktis yang berkelanjutan atau tidak sepenuhnya dipahami secara ilmiah oleh Gennai sendiri. Misalnya, ia berhasil merekonstruksi Elekiter tanpa sepenuhnya memahami prinsip kerjanya. Kegagalan proyek tambang Chichibu juga menambah frustrasi dan keputusasaan di akhir hidupnya.
Pertanyaan yang belum terselesaikan seputar kematiannya, apakah ia benar-benar meninggal di penjara atau melarikan diri, juga menjadi sumber perdebatan dan spekulasi historis.
5. Makam dan Peringatan
Hiraga Gennai memiliki beberapa situs yang berkaitan dengan peringatannya, termasuk makam di Tokyo dan kampung halamannya, serta prasasti yang dibuat oleh temannya, Sugita Genpaku.
5.1. Makam di Tokyo

Makam Hiraga Gennai terletak di bekas lokasi Kuil Sōsen-ji di Asakusa Hashiba (sekarang Hashiba 2-22-2, Taitō-ku, Tokyo). Meskipun Kuil Sōsen-ji dipindahkan ke Itabashi setelah Gempa Bumi Besar Kantō 1923, pemakamannya tetap berada di lokasi lama. Di belakang makam Gennai terdapat makam Fukusuke, pelayan lamanya. Di samping batu nisan Gennai, terdapat monumen batu dengan epitaf yang ditulis oleh Sugita Genpaku, sahabat seumur hidupnya. Batu nisan Gennai memiliki nama anumerta (戒名, kaimyō) Chiken Reiyū (智見霊雄Bahasa Jepang).
Makam Gennai mengalami beberapa perubahan. Menurut Kyūkei Iji (awal abad ke-19), makam itu bertuliskan "Makam Hiraga Gennai", "Chiken Reiyū Koji", dan "18 Desember, tahun ke-8 An'ei, Kinoi". Namun, menurut Umoregi no Hana (awal abad ke-19), hanya nama anumerta yang terukir, dan tulisan "Makam Hiraga Gennai" ditulis dengan tinta. Pada tahun 1891, tulisan "Makam Hiraga Gennai", "Tahun ke-8 An'ei, Kinoi", dan "18 Desember" juga sudah terukir. Ada juga dugaan bahwa permukaan batu nisan sengaja dipahat.
Pada tahun 1924, makam Gennai sementara ditetapkan sebagai Situs Sejarah Prefektur Tokyo. Namun, pada tahun 1928, terungkap rencana untuk memindahkan Kuil Sōsen-ji dan mencabut status situs sejarah makam tersebut. Berkat upaya sukarelawan, makam Gennai tetap berada di lokasi lamanya di Hashiba, dan pada tahun 1929, kembali ditetapkan sementara sebagai Situs Sejarah Prefektur Tokyo. Pada saat yang sama, Asosiasi Peringatan Hiraga Gennai, yang diketuai oleh Matsudaira Yorinaga, didirikan. Asosiasi ini mengerjakan pemeliharaan situs, pembangunan monumen peringatan "Hiraga Gennai Bochi Shūchiku no Hi" (Monumen Perbaikan Makam Hiraga Gennai) di samping makam, dan pembangunan pagar, yang selesai pada tahun 1931. Pada tahun 1943, makam tersebut ditetapkan sebagai Situs Sejarah Nasional Jepang.
5.2. Makam di Sanuki
Selain makam di Tokyo, Hiraga Gennai juga memiliki makam kedua di bodaiji (kuil keluarga) Hiraga, Jishō-in (自性院Bahasa Jepang) di Shido, Kota Sanuki, Kagawa, kampung halamannya. Makam ini konon dibangun oleh Hiraga Gondayū, adik ipar Gennai (suami adik perempuannya yang paling muda dan penerus keluarga Hiraga), untuk mengenang Gennai oleh keluarga dan kenalan lamanya di kampung halaman. Setiap bulan Desember, upacara peringatan diadakan di sana.
5.3. Prasasti Makam Sugita Genpaku

Sugita Genpaku memiliki gagasan untuk membangun sebuah prasasti untuk Gennai di Nōmidō di Kanazawa, Musashi Province (sekarang Kanazawa-ku, Yokohama, Kanagawa), terpisah dari makam di Sōsen-ji. Namun, tidak jelas apakah rencana ini pernah terwujud.
Genpaku juga menulis sebuah prasasti makam sekitar 300 karakter berjudul "Shoshi Kyūkei Bohimei" (処士鳩渓墓碑銘Bahasa Jepang, Epitaf Makam Kyūkei, Orang Biasa) untuk memuji Gennai. Teks ini diwariskan kepada generasi selanjutnya melalui manuskrip Gesakusha Kō Hoi (ditulis pada tahun 1845).
Dalam prasasti tersebut, terdapat sebuah puisi 16 karakter di bagian akhir:
"嗟非常人 好非常事 行是非常 何非常死"
(Ah, orang yang luar biasa, menyukai hal-hal yang luar biasa, tindakannya luar biasa, mengapa kematiannya pun luar biasa?)
Ada berbagai teori mengenai apakah prasasti ini benar-benar diukir pada batu nisan. Beberapa cendekiawan berpendapat bahwa prasasti itu pernah diukir pada makam tetapi kemudian dihancurkan atau dipahat karena dilarang membangun makam untuk seorang penjahat. Namun, teori lain menyatakan bahwa "Shoshi Kyūkei Bohimei" hanyalah sebuah draf dan tidak pernah benar-benar diukir. Jōfuku Isamu berspekulasi bahwa prasasti ini mungkin dimaksudkan untuk monumen di Nōmidō, bukan untuk batu nisan kecil di Sōsen-ji.
Sebagai cetakan, prasasti ini pertama kali muncul dalam undangan peringatan 100 tahun kematian Hiraga Gennai pada tahun 1880. Sejak itu, ia telah diperkenalkan dalam berbagai biografi, meskipun ada perbedaan dalam teksnya. Pada tahun 1930, prasasti "Hiraga Gennai Bochi Shūchiku no Hi" dibangun di samping makam Hiraga Gennai di bekas Kuil Sōsen-ji, dan teks lengkap "Shoshi Kyūkei Bohimei" diukir di bagian belakangnya. Puisi 16 karakter "嗟非常人..." juga terukir di alas patung perunggu Hiraga Gennai di Kota Sanuki.
6. Kemunculan dalam Budaya Populer
Hiraga Gennai telah digambarkan dalam berbagai media budaya populer, mencerminkan warisan dan daya tariknya yang abadi.
6.1. Sastra dan Manga
- Novel:
- Sakurada Tsunehisa, Hiraga Gennai (pemenang Penghargaan Akutagawa, mengisahkan Gennai yang diam-diam melarikan diri dari penjara dengan bantuan Sugita Genpaku).
- Murakami Genzo, Hiraga Gennai.
- Eiji Yoshikawa, Naruto Hichō (Gennai muncul).
- Masamoto Nasu, Zukkoke Jikan Hyōryūki.
- Jūran Hisao, Hiraga Gennai Torimonochō.
- Masayo Yamamoto, Gennai Sensei Funade Iwai.
- Norio Nanjo, Burai Bushidō.
- Masaru Hirose, Ibun Fūrai Sanjin.
- Mitsuo Akamatsu, Edo no Ōyamashi Tensai Hatsumeika Hiraga Gennai.
- Yoshinori Shimizu, Gennai Mangekyō.
- Hiroyuki Ōnuma dan Junichi Watanabe, Ōedo Ran Gaku Koto Hajime.
- Yasutaka Tsutsui, Soratobu Hyōguya (Gennai mendukung Ukita Kōkichi, penerbang berawak pertama di dunia, dan digambarkan sebagai media modern yang sembrono).
- Baku Yumemakura, Ōedo Kyōryūden.
- Akihito Manabe, Moshimo Tokugawa Ieyasu ga Sōri大臣 ni Nattara.
- Rokurō Inui, Nenashigusa Hiraga Gennai no Satsujin.
- Rokurō Inui, Gekijō Koku no Kaijin.
- Manga:
- Shōtarō Ishinomori, Hiraga Gennai Kaikoku Shinsho (Gennai digambarkan sebagai penulis biografi Tanuma Okitsugu).
- Kazuo Kamimura, Haru no Arashi.
- Tarō Minamoto, Fūunjitachi (Gennai digambarkan sebagai salah satu pemimpin opini para cendekiawan Rangaku, menderita karena zaman yang tidak mengikutinya).
- Nobuyuki Hori, Edo Murasaki Tokkyū (manga gag parodi, Gennai terobsesi dengan "elekiter" yang ternyata adalah pijat listrik).
- Shigeru Mizuki, Tōzai Kikkai Shinshiroku (Gennai digambarkan sebagai orang aneh berdasarkan pandangan sejarah stereotip).
- Pink Aoya, Onigai Karute Series (Gennai digambarkan sebagai karakter oni yang berkeliaran di masa kini).
- Hoshino Yukinobu, Kusari no Kuni (menggambarkan teori dua Gennai sebagai saudara ilmuwan dan penulis satir).
- Fumi Yoshinaga, Ōoku: The Inner Chambers (muncul dari volume 8, digambarkan sebagai wanita yang berpakaian pria).
- Narumi Hasekaki (cerita: Aoto Aoyagi), Tonegawa Ririka no Jikken-shitsu (muncul di "NOTE 8. Inochi Mijikashi, Yume Miyo Otome").
- Ryō Nakama, Isobe Isobee Monogatari: Ukiyo wa Tsurai yo.
- Akise Kurosawa / Kensuke Yokouchi, Kisō Tengai☆Kabuki Onkyoku Geki Gennai.
- Kei Tōme, Kurogane (Gennai digambarkan sebagai Gankichi, seorang cendekiawan Rangaku yang mengubah protagonis menjadi cyborg).
- Hideaki Sorachi, Gintama (muncul sebagai Hiraga Gengai, seorang mekanik yang mengaku sebagai penemu terbaik di Edo).
6.2. Film dan Drama
- Film:
- Naruto Hichō Zenpen Hondohen dan Kōhen Narutohen (1936-1937, Gennai diperankan oleh Hiroshi Mizuno).
- Shōgi Daimyō (1960, Gennai diperankan oleh Hiroshi Mizuno).
- (Hi) Gokuraku Ben Ten (1973, Gennai diperankan oleh Hiroshi Osamu).
- Utamaro Yume to Shiriseba (1977, Fūrai Sanjin diperankan oleh Ryōhei Uchida).
- Yume Jūya (2007, "Malam Kesepuluh," Gennai diperankan oleh Kōji Ishizaka).
- Nomitori Samurai (2018, Gennai diperankan oleh Shōfukutei Tsurukō).
- Drama Televisi:
- Tomoshibi, Ima mo Kienu "Hiraga Gennai" (1959, Nippon Television, Gennai diperankan oleh Kōtarō Bandō).
- Tenkagomen (1971, NHK, Gennai diperankan oleh Takashi Yamaguchi). Drama ini memindahkan era modern ke periode Edo, dengan Gennai sebagai narator dan mengandung unsur satir.
- Kikaida 01 Episode 36 "Yojigen no Kai Kyōfu no Time Ryokō" (1973, TV Asahi, Gennai diperankan oleh Kōsuke Nono). Organisasi jahat Shadow berencana menculik Gennai dan membawanya ke tahun 1974 untuk membangun robot yang lebih baik.
- Naruto Hichō (1977, NHK, Gennai diperankan oleh Takashi Yamaguchi). Adaptasi drama TV dari novel Yoshikawa Eiji.
- Momotarō Samurai (1981, Nippon Television, Gennai diperankan oleh Hiroshi Inuzuka). Muncul sebagai tamu di Episode 226 "Eleki o Kutta Oni Niki".
- Kage no Gundan II (1981, Kansai Telecasting Corporation, Gennai diperankan oleh Satoshi Yamamura). Berlatar sekitar tahun 1760, Gennai membantu kelompok ninja Iga dalam aspek ilmiah.
- Hissatsu Series (Asahi Broadcasting Corporation):
- Shigotonin Ahen Sensō e Iku (1983, Gennai diperankan oleh Seiji Miyaguchi). Gennai dipenjara (pada saat Perang Candu, Takano Chōei adalah cendekiawan Rangaku yang dipenjara di Jepang; dalam drama, Gennai berusia 113 tahun).
- Hissatsu Shikiri-nin (1984), Episode 5 "Moshimo Toriningen Taikai de Yūshō Shitara" (Gennai menjadi juri dalam kompetisi terbang di era Edo).
- Fūfu Nezumi Konya ga Shōbu! (1984, TV Tokyo, Gennai diperankan oleh Gō Wakabayashi).
- Tobanderu! Hiraga Gennai (1989, TBS Television, Gennai diperankan oleh Toshiyuki Nishida). Gennai adalah protagonis seperti detektif yang menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan misteri di Edo.
- Bīdoro de Sōrō: Nagasakaya Yume Nikki (1990, NHK, Gennai diperankan oleh Takashi Yamaguchi). Sekuel dari Tenkagomen.
- Tonosama Fūraibō Kakure Tabi (1994, TV Asahi, Gennai diperankan oleh Shōhei Hino).
- Damashie Utamaro III~IV (2013-2014, TV Asahi, Gennai diperankan oleh Takashi Sasano).
- Ōedo Sōsamō 2015: Onmitsu Dōshin, Aku o Kiru! (2015, TV Tokyo, Gennai diperankan oleh Kenji Kobayashi). Digambarkan berdasarkan teori kelangsungan hidupnya, sebagai pengawas Sanae, "putri tersembunyi" dari keluarga Tanuma yang jatuh.
- Fūunjitachi: Rangaku Revolution Hen (2018, NHK General, Gennai diperankan oleh Kōji Yamamoto). Berdasarkan manga Fūunjitachi oleh Minamoto Tarō.
- Naruto Hichō (2018, NHK General, Gennai diperankan oleh Bokuzō Masana).
- Ōedo Steampunk (2020, TV Osaka, Gennai diperankan oleh Seiji Rokkaku).
- Ōoku (2023, NHK General, Gennai diperankan oleh An Suzuki). Berdasarkan manga Ōoku, menggambarkan dunia di mana peran gender terbalik, dan Gennai adalah seorang wanita yang berpakaian pria.
- Berabō: Tsutajū Eiga no Yume Hanashi (2025, NHK General TV, Drama Taiga, Gennai diperankan oleh Akira Yasuda). Drama Taiga ke-64 NHK, menggambarkan kehidupan Tsutaya Jūzaburō. Ini adalah penampilan pertama Gennai dalam Drama Taiga.
6.3. Animasi dan Lainnya
- Animasi:
- 21 Emon (Episode 15, 1991, TV Asahi). Gennai dikisahkan pernah menginap di penginapan fiktif Tsurureya.
- Gintama (2006-, TV Tokyo). Muncul sebagai Hiraga Gengai, seorang mekanik karakuri yang mengaku sebagai penemu terbaik di Edo.
- Eiga Neko Neko Nihonshi: Ryōma no Hachamecha Time Travel ZEYO! (2020). Film animasi berdasarkan manga Neko Neko Nihonshi.
- Juga muncul dalam adaptasi drama Ai no Uta dan serial TV anime Zukkoke Sannin Gumi (Gennai diperankan oleh Hiroshi Fujioka di drama, Takashi Matsuyama di anime), anime Rakugo Tennyo Oyui (Gennai diperankan oleh Masaki Terasoma), dan anime Anmitsu Hime. Dalam Soreike! Anpanman, ada karakter penemu bernama Karakuri Gunnai.
- Mask of Zeguy (OVA): Gennai memiliki peran penting dalam melindungi Miki dan mencegah topeng legendaris jatuh ke tangan yang salah.
- T.P. Sakura (OVA): Hiraga Gennai muncul bersama Elekiter-nya.
- Oh! Edo Rocket (Episode 10): Terungkap bahwa penghuni yang pensiun adalah Gennai.
- Zero no Tsukaima: Karakter Hiraga Saito diduga dinamai dari Gennai.
- Read or Die: Gennai muncul bersama klon tokoh sejarah lainnya, menggunakan Elekiter sebagai senjata penghancur.
- Mai-HiME: Seekor katak mekanik raksasa dinamai dari Gennai.
- Flint the Time Detective: Gennai muncul dengan Time Shifter Elekin, menggunakannya untuk membuat robot raksasa.
- Demashita! Powerpuff Girls Z (Episode 30): Karakter bernama Hiraga Kennai bertanggung jawab atas penciptaan bentuk primitif Chemical Z dan Ōedo Chakichaki Musume.
- Digimon Adventure (Episode 13): Seorang pria tua bernama Gennai muncul dan membantu anak-anak terpilih.
- Hidan no Aria (light novel): Gennai adalah leluhur terkenal dari Amdo Butei Aya Hiraga.
- Sengoku Collection (Episode 6): Gennai diwujudkan dalam seorang gadis jenius dan kikuk.
- Carried by the Wind: Tsukikage Ran (Episode 7): Gennai muncul.
- Korokoro Soushi oleh Shintaro Kago: Gennai sebagai karakter berulang.
- Permainan Video:
- Capcom, Edo-tan.
- Psikyo, Sengoku Ace (karakter "Hirano Gennai" yang terinspirasi darinya).
- Victor Interactive Software, Ōedo Renaissance (permainan manajemen bakufu di mana Gennai mengembangkan Edo dengan penemuannya).
- Genki (perusahaan game), Ninkyō-den Toseinin Ichidaiki (memiliki misi untuk mengawal Gennai).
- Sega, Eiketsu Taisen (ditambahkan sebagai jenderal pasukan ungu yang memberikan kerusakan petir dari Elekiter).
- Square (perusahaan game), Live-A-Live (mekanik bernama Gennai yang bertanggung jawab atas perangkap mekanik di Bab Bakumatsu).
- Onigiri (permainan video) (MMORPG gratis): Ada versi wanita dari Hiraga Gennai sebagai bagian dari alur cerita utama.
- Teater:
- Hisashi Inoue, Hyōri Gennai Kaeru Gassen (drama musikal yang menggunakan banyak materi sejarah dan permainan kata).
- Kensuke Yokouchi (penulis, lirik, sutradara), Keiko Fukazawa (komposer), Lucky Ikeda & Eri Saiki (koreografer), Botchan Gekijō ke-8 Kisō Tengai☆Kabuki Onkyoku Geki "Gennai" (dibintangi oleh Toshimasa Jin dan Hiroshi Miyagawa).
- Musikal Gennai: Otake o Sodateta Otoko (Warabiza).
- Drama Audio CD:
- Gennai Yōhen Zufu (Gennai diperankan oleh Tomokazu Seki).
- Lainnya:
- Critical Role (seri web): Dalam Call of Cthulhu RPG satu kali, Gennai adalah anggota masyarakat rahasia.
- Star Trek: Discovery (musim 3, episode 9): Disebutkan sebuah kapal luar angkasa bernama USS Hiraga Gennai.
7. Fasilitas dan Acara Terkait
Berbagai institusi dan acara didedikasikan untuk mengenang dan melestarikan warisan Hiraga Gennai.
7.1. Museum Memorial Hiraga Gennai

Museum Memorial Hiraga Gennai (平賀源内記念館Bahasa Jepang) dan Museum Peninggalan Hiraga Gennai terletak di Shido, Kota Sanuki, Kagawa. Museum ini menampilkan penemuan dan karya Gennai, serta surat-menyurat antara Gennai dan Sugita Genpaku. Museum Memorial Hiraga Gennai dibuka pada 22 Maret 2009 dan juga menjadi lokasi Festival Hiraga Gennai. Lokasinya sekitar 5 menit berjalan kaki dari Stasiun JR Shido.
7.2. Penghargaan Gennai dan Acara Lainnya
- Penghargaan Gennai: Dana untuk mempromosikan penemuan dan inovasi untuk menghormati pencapaian besar Hiraga Gennai disumbangkan oleh Yayasan Elekiter Ozaki pada tahun 1994. Berdasarkan dana ini, Kota Sanuki, Kagawa (sebelumnya Kota Shido) dan Yayasan Elekiter Ozaki menetapkan Penghargaan Gennai dan Penghargaan Dorongan, yang diberikan setiap bulan Maret kepada para peneliti ilmiah di wilayah Shikoku.
- Pameran Hiraga Gennai: Pameran "Hiraga Gennai Ten" diadakan di berbagai museum di Jepang, termasuk Museum Edo-Tokyo (2003-2004), Museum Sejarah Tohoku (2004), Museum Seni Okazaki (2004), Museum Kota Fukuoka (2004), dan Museum Sejarah Prefektur Kagawa (2004). Pameran ini menampilkan replika penemuan Gennai, seperti Elekiter.
- Hiraga Gennai Seishi (生祠Bahasa Jepang, Kuil Hidup): Sebuah seishi yang didedikasikan untuk Hiraga Gennai terletak di Tomonoura, Fukuyama, Hiroshima. Situs ini ditetapkan sebagai Situs Sejarah yang Ditunjuk Prefektur Hiroshima.