1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Jalal Hosseini memiliki latar belakang pribadi yang mendalam sebelum dan selama awal kariernya di dunia sepak bola.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Hosseini lahir pada 3 Februari 1982 di Bandar Anzali, Provinsi Gilan, Iran. Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara laki-laki dari Jahan Hosseini. Adiknya, Jamal Hosseini, juga seorang pemain sepak bola.
1.2. Pendidikan
Dalam bidang akademis, Hosseini mengambil jurusan Studi Jerman. Ia juga dilaporkan telah menyelesaikan pendidikan di bidang hukum pada tahun 2007.
2. Karier Klub
Jalal Hosseini memiliki perjalanan karier klub yang panjang dan sukses, bermain untuk beberapa klub papan atas di Iran dan Qatar.
2.1. Malavan FC
Hosseini memulai karier profesionalnya bersama Malavan FC pada tahun 2002. Selama periode 2002 hingga 2005, ia mencatatkan 84 penampilan liga dan mencetak 2 gol. Pada musim 2003-04, ia berkontribusi pada posisi runner-up Malavan di Liga Azadegan (Divisi 2 Iran), yang mengamankan promosi ke Liga Profesional Teluk Persia untuk musim berikutnya.
2.2. Saipa FC
Pada musim panas 2005, Hosseini pindah dari Malavan ke Saipa FC. Sebelumnya, ia sempat dikaitkan dengan kepindahan ke Persepolis FC, namun transfer tersebut dibatalkan. Selama musim 2005-06, ia menjadi pemain paling konsisten untuk klubnya, tampil penuh dalam 28 pertandingan dan mencetak satu gol. Ia melanjutkan performa solidnya untuk Saipa pada musim 2006-07 dengan 26 penampilan penuh dan satu gol, serta berhasil memenangkan gelar liga. Hosseini juga berpartisipasi dalam pertandingan Liga Champions AFC bersama Saipa. Ia terpilih sebagai Bek Terbaik Liga pada musim 2006-07 dan 2007-08. Secara keseluruhan, ia mencatatkan 117 penampilan liga dan 8 gol selama di Saipa.

2.3. Sepahan FC
Hosseini bergabung dengan Sepahan FC pada musim panas 2009 dan segera menjadi pemain reguler. Ia memenangkan Liga Profesional Teluk Persia tiga kali berturut-turut bersama Sepahan (2009-10, 2010-11, 2011-12). Setelah tiga tahun dan 94 penampilan liga, Hosseini meninggalkan klub pada tahun 2012 sebagai salah satu bek tengah paling mapan di liga. Pada tahun 2011, ia juga terpilih sebagai salah satu Asia's Bests oleh Konfederasi Sepak Bola Asia.
2.4. Persepolis FC (Periode Pertama)
Pada tahun 2012, Hosseini menandatangani kontrak satu tahun dengan Persepolis FC. Ia memperpanjang kontraknya selama satu tahun pada Februari 2013, menjaganya di tim hingga 2014. Ia dianggap sebagai bek terbaik di Liga Profesional Iran. Hosseini adalah salah satu pemain utama dalam finis di posisi kedua liga oleh Persepolis pada tahun 2014. Ia dinobatkan sebagai bek terbaik di musim 2013-14 oleh Federasi Sepak Bola Iran. Selama periode pertamanya di Persepolis, ia mencatatkan 57 penampilan liga dan 2 gol.

2.5. Al-Ahli SC (Doha)
Pada 17 Juli 2014, Hosseini bergabung dengan klub Liga Bintang Qatar, Al-Ahli, dengan menandatangani kontrak satu tahun. Ia mencatatkan 25 penampilan liga selama di klub tersebut. Ia meninggalkan klub pada Mei 2015. Selama di Al-Ahli, ia membantu tim mencapai posisi kelima di liga dan lolos ke Liga Champions GCC 2016.
2.6. Naft Tehran FC
Hosseini meninggalkan Qatar dan bergabung dengan runner-up Liga Profesional Teluk Persia, Naft Tehran FC, pada musim panas 2015. Bersama Hosseini, Naft berhasil mencapai perempat final Liga Champions AFC 2015. Di tengah musim, ia dan banyak pemain serta manajemen Naft mengalami perselisihan dengan dewan klub karena masalah gaji yang belum dibayar. Akibatnya, ia meninggalkan klub sebelum musim 2016-17. Selama di Naft Tehran, ia bermain dalam 24 pertandingan liga dan mencetak 2 gol. Ia juga dinobatkan sebagai Bek Terbaik Liga dan masuk dalam Tim Terbaik Liga untuk musim 2015-16.
2.7. Persepolis FC (Periode Kedua)
Pada musim semi 2016, setelah berhari-hari negosiasi, Hosseini mengumumkan bahwa ia telah menandatangani kontrak dengan mantan klubnya, Persepolis FC. Tak lama setelah itu, ia diumumkan sebagai kapten klub untuk musim 2016-17. Ia memimpin Persepolis meraih gelar Liga Profesional Teluk Persia secara beruntun, di mana ia menjadi pemain yang tak tergantikan dan memainkan peran besar dalam kesuksesan tim.

Situs web Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menulis bahwa Hosseini adalah bek yang solid untuk Persepolis. Pada 25 Juni 2022, Hosseini mengonfirmasi pensiunnya dari sepak bola sebagai pemain. Ia menyebut keputusan itu "sulit" tetapi "benar". Pada saat pensiun, dengan 9 gelar liga, ia dianggap sebagai pemain Iran paling terhormat dan tak terjangkau dalam hal ini. Media Iran, Varzesh 3, menggambarkan pensiunnya sebagai "awal dari Superman dengan setelan pelatih", berharap ia akan segera memulai karier kepelatihan.
Selama periode kedua ini, ia memenangkan 5 gelar Liga Profesional Teluk Persia (2016-17, 2017-18, 2018-19, 2019-20, 2020-21), 1 Piala Hazfi (2018-19), dan 4 Piala Super Iran (2017, 2018, 2019, 2020). Ia juga mencapai final Liga Champions AFC dua kali, pada 2018 dan 2020, meskipun timnya menjadi runner-up. Secara keseluruhan, ia mencatatkan 138 penampilan liga dan 6 gol pada periode ini.
3. Karier Internasional
Jalal Hosseini memiliki karier internasional yang cemerlang, mewakili Iran di berbagai tingkatan dan turnamen besar.

3.1. Karier U-23
Hosseini adalah anggota tim nasional U-23 Iran, berpartisipasi dalam Pesta Olahraga Asia 2006 sebagai pemain kartu liar. Ia berhasil membantu tim meraih medali perunggu dalam kompetisi tersebut. Ia juga berpartisipasi dalam Pesta Olahraga Asia 2010, di mana tim Iran finis di posisi keempat. Selama kariernya di tim U-23, ia mencatatkan 13 penampilan dan mencetak 5 gol.
3.2. Karier Tim Senior
Jalal Hosseini membuat debutnya untuk tim nasional senior Iran dalam pertandingan persahabatan melawan Belarus pada Februari 2007. Setelah bergabung dengan Team Melli lagi pada Juli 2007, ia bermain di keempat pertandingan Iran dan mencetak gol pertamanya dalam pertandingan pembuka Piala Asia 2007 melawan Uzbekistan.
Ia dipanggil kembali untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 dan Piala Dunia FIFA 2014. Ia juga bermain di kualifikasi Piala Asia AFC 2011 dan Piala Asia AFC 2015. Ia tampil di Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat 2010 dan Piala Asia AFC 2011. Pada 1 Juni 2014, ia dipanggil ke dalam skuad Piala Dunia FIFA 2014 oleh Carlos Queiroz. Ia juga dipanggil ke skuad Piala Asia AFC 2015 pada 30 Desember 2014.
Pada tahun 2016, Hosseini terpilih sebagai salah satu dari 3 bek terbaik di dunia dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 oleh majalah France Football. Pada Mei 2018, ia masuk dalam skuad awal Iran untuk Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia, namun tidak masuk dalam 23 pemain final. Pada 1 Desember 2018, Hosseini mengumumkan pensiunnya dari sepak bola internasional, setelah mencatatkan 115 penampilan dan 8 gol untuk tim senior. Pada tahun 2016, ia juga berhasil mencapai 100 penampilan internasional, bergabung dengan Century Club.
4. Profil Pemain
Jalal Hosseini dikenal luas karena karakteristik, keunggulan, dan gaya bermainnya yang khas sebagai seorang bek tengah.
4.1. Gaya Bermain
Hosseini secara luas dianggap sebagai salah satu bek terhebat dalam sejarah sepak bola Iran. Ia juga merupakan pemain paling berprestasi dalam sistem liga sepak bola Iran. Kesadaran taktis dan atletismenya, penempatan posisi yang cerdas, dan gaya bermain yang agresif, memimpin tim dalam posisi bertahan.

Tingkat lari yang tinggi, kekuatan dalam bertarung dan memotong bola, serta kepemimpinan yang luar biasa adalah ciri khas gaya bermain Hosseini. Ia juga disebut sebagai pemain yang menghormati warisan klub Persepolis, yaitu etika dalam olahraga.
5. Statistik Karier
Bagian ini menyajikan data kuantitatif yang komprehensif mengenai performa Jalal Hosseini sepanjang kariernya, baik di level klub maupun internasional.
5.1. Statistik Klub
Klub | Musim | Liga | Piala | Kontinental | Lainnya | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | ||
Malavan | 2002-03 | Liga Pro | 24 | 0 | 0 | 0 | - | _ | 24 | 0 | ||
2003-04 | Liga Azadegan | 30 | 0 | 0 | 0 | - | _ | 30 | 0 | |||
2004-05 | Liga Pro | 30 | 2 | 2 | 0 | - | _ | 32 | 2 | |||
Total | 84 | 2 | 2 | 0 | - | _ | 86 | 2 | ||||
Saipa | 2005-06 | Liga Pro | 28 | 1 | 0 | 0 | - | _ | 28 | 1 | ||
2006-07 | 26 | 3 | 2 | 0 | - | _ | 28 | 3 | ||||
2007-08 | 34 | 1 | 1 | 0 | 4 | 0 | _ | 39 | 1 | |||
2008-09 | 29 | 3 | 1 | 0 | - | _ | 30 | 3 | ||||
Total | 117 | 8 | 4 | 0 | 4 | 0 | _ | 125 | 8 | |||
Sepahan | 2009-10 | Liga Pro | 31 | 1 | 1 | 0 | 6 | 1 | _ | 38 | 2 | |
2010-11 | 33 | 2 | 4 | 0 | 9 | 0 | _ | 46 | 2 | |||
2011-12 | 30 | 1 | 1 | 0 | 7 | 1 | _ | 38 | 2 | |||
Total | 94 | 4 | 6 | 0 | 22 | 2 | _ | 122 | 6 | |||
Persepolis | 2012-13 | Liga Pro | 30 | 1 | 5 | 0 | - | _ | 35 | 1 | ||
2013-14 | 27 | 1 | 2 | 0 | - | _ | 29 | 1 | ||||
Total | 57 | 2 | 7 | 0 | - | _ | 64 | 2 | ||||
Al-Ahli | 2014-15 | QSL | 25 | 0 | 1 | 0 | - | _ | 26 | 0 | ||
Naft Tehran | 2015-16 | Liga Pro | 24 | 2 | 1 | 0 | 3 | 0 | _ | 28 | 2 | |
Persepolis | 2016-17 | Liga Pro | 27 | 1 | 0 | 0 | 8 | 0 | _ | 35 | 1 | |
2017-18 | 20 | 0 | 2 | 0 | 13 | 1 | _ | 35 | 1 | |||
2018-19 | 29 | 1 | 5 | 0 | 5 | 1 | _ | 39 | 2 | |||
2019-20 | 18 | 0 | 3 | 0 | 1 | 0 | _ | 22 | 0 | |||
2020-21 | 25 | 4 | 2 | 0 | 10 | 2 | 1 | 0 | 38 | 6 | ||
2021-22 | 19 | 0 | 1 | 0 | 2 | 0 | 1 | 0 | 23 | 0 | ||
Total | 138 | 6 | 13 | 0 | 39 | 4 | 2 | 0 | 192 | 10 | ||
Total Karier | 539 | 24 | 34 | 0 | 68 | 6 | 2 | 0 | 643 | 30 |
5.2. Statistik Internasional
Tim Nasional | Tahun | Penampilan | Gol |
---|---|---|---|
Iran | 2007 | 11 | 1 |
2008 | 16 | 1 | |
2009 | 14 | 0 | |
2010 | 12 | 1 | |
2011 | 13 | 2 | |
2012 | 8 | 0 | |
2013 | 8 | 1 | |
2014 | 7 | 0 | |
2015 | 10 | 1 | |
2016 | 9 | 1 | |
2017 | 6 | 0 | |
2018 | 1 | 0 | |
Total | 115 | 8 |
:Skor dan hasil daftar penghitungan gol Iran terlebih dahulu, kolom skor menunjukkan skor setelah setiap gol Hosseini.
No. | Tanggal | Tempat | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 11 Juli 2007 | Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia | Uzbekistan | 1-1 | 2-1 | Piala Asia AFC 2007 |
2 | 26 Maret 2008 | Stadion Al Kuwait Sports Club, Kota Kuwait, Kuwait | Kuwait | 2-0 | 2-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 |
3 | 1 Oktober 2010 | Stadion Internasional Amman, Amman, Yordania | Irak | 1-0 | 2-1 | Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat 2010 |
4 | 17 Juli 2011 | Stadion Azadi, Tehran, Iran | Madagaskar | 1-0 | 1-0 | Pertandingan persahabatan |
5 | 11 Oktober 2011 | Stadion Azadi, Tehran, Iran | Bahrain | 1-0 | 6-0 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 |
6 | 15 Oktober 2013 | Stadion Azadi, Tehran, Iran | Thailand | 1-0 | 2-1 | Kualifikasi Piala Asia AFC 2015 |
7 | 8 Oktober 2015 | Kompleks Olahraga Sultan Qaboos, Muscat, Oman | Oman | 1-1 | 1-1 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan Kualifikasi Piala Asia AFC 2019 |
8 | 6 Oktober 2016 | Stadion Bunyodkor, Tashkent, Uzbekistan | Uzbekistan | 1-0 | 1-0 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 |
6. Penghargaan
Jalal Hosseini telah meraih berbagai gelar juara tim dan penghargaan individu yang mengesankan sepanjang karier bermainnya.
6.1. Penghargaan Klub
- Saipa
- Liga Profesional Teluk Persia: 2006-07
- Sepahan
- Liga Profesional Teluk Persia: 2009-10, 2010-11, 2011-12
- Persepolis
- Liga Profesional Teluk Persia: 2016-17, 2017-18, 2018-19, 2019-20, 2020-21
- Piala Hazfi: 2018-19
- Piala Super Iran: 2017, 2018, 2019, 2020
- Liga Champions AFC runner-up: 2018, 2020
6.2. Penghargaan Tim Nasional
- Iran U-23 (Kartu Liar)
- Medali Perunggu Pesta Olahraga Asia: 2006
6.3. Penghargaan Individu
- Bek Terbaik Liga Profesional Teluk Persia (7): 2006-07, 2007-08, 2013-14, 2015-16, 2016-17, 2017-18, 2018-19
- Tim Terbaik Liga Profesional Teluk Persia (5): 2013-14, 2015-16, 2016-17, 2017-18, 2018-19
- Pemain Terbaik Bulan Navad: November 2017, Desember 2017
- Liga Champions AFC OPTA Best XI: 2018
- Legenda Liga Champions AFC Iran
- Asia's Bests: 2011
7. Kehidupan Pribadi
Aspek-aspek kehidupan pribadi Jalal Hosseini di luar lapangan sepak bola juga menarik perhatian publik.
Pada Januari 2010, Hosseini menikah dengan kekasih lamanya. Pasangan ini dikaruniai anak pertama mereka, seorang putri bernama Noura, pada 18 Desember 2013. Nama "Noura" sama dengan nama putri pelatih Hosseini saat itu di Persepolis, Ali Daei. Pada 15 Februari 2016, putri kedua pasangan ini lahir dan diberi nama Mila.
8. Karier Pasca-Pensiun
Setelah mengakhiri karier bermainnya sebagai pesepak bola profesional, Jalal Hosseini beralih ke dunia kepelatihan.
Ia langsung bergabung dengan staf kepelatihan Persepolis FC sebagai asisten pelatih setelah pensiun pada Juni 2022. Dalam perannya sebagai asisten pelatih, ia turut berkontribusi pada kesuksesan tim meraih gelar Liga Profesional Teluk Persia 2022-23, Piala Hazfi 2022-23, dan Piala Super Iran 2023.
9. Penilaian dan Warisan
Jalal Hosseini secara luas diakui sebagai salah satu bek terhebat dalam sejarah sepak bola Iran. Dengan sembilan gelar liga, ia memegang rekor sebagai pemain dengan gelar liga terbanyak di Iran, menjadikannya sosok yang tak terjangkau dalam sejarah sepak bola domestik.
Reputasinya tidak hanya dibangun di atas trofi, tetapi juga pada gaya bermainnya yang cerdas, kepemimpinan di lapangan, dan dedikasinya. Ia dikenal karena kesadaran taktis, atletisme, penempatan posisi yang cerdas, dan gaya bermain yang agresif, yang secara efektif memimpin lini pertahanan timnya. Kemampuan berlari yang tinggi, semangat juang, kekuatan memotong bola, dan kepemimpinan yang luar biasa menjadi ciri khasnya. Hosseini juga dihormati karena menjunjung tinggi etika olahraga, yang merupakan bagian dari warisan Persepolis FC. Pensiunnya dari sepak bola sebagai pemain digambarkan sebagai "awal dari Superman dengan setelan pelatih", menunjukkan harapan besar terhadap kontribusinya di masa depan dalam dunia kepelatihan.