1. Kehidupan Awal dan Karier Junior
Karl-Heinz Riedle lahir pada 16 September 1965 di Weiler im Allgäu, Swabia, Jerman Barat. Ia memulai karier sepak bolanya di tingkat junior dengan TSV Ellhofen pada tahun 1974, bermain di sana hingga tahun 1981, sebelum pindah ke SV Weiler pada periode 1981-1982. Pada tahun 1983, Riedle memulai karier seniornya di Bayernliga bersama FC Augsburg. Pada musim 1985-86, ia menjadi pencetak gol terbanyak klub dengan total 20 gol. Penampilannya yang menonjol menarik minat dari klub Bundesliga yang baru promosi, SpVgg Blau-Weiß 1890 Berlin, yang merekrutnya dengan biaya transfer 33.00 K DM. Ia melakukan debut liga untuk tim barunya pada 9 Agustus 1986, mencetak gol dalam kekalahan kandang 4-1 melawan 1. FC Kaiserslautern. Meskipun hanya bertahan satu musim di Blau-Weiß Berlin, ia mencetak 10 gol dan menjaga performa yang baik.
2. Gaya Bermain
Karl-Heinz Riedle dikenal sebagai seorang striker dengan karakteristik unik yang membuatnya dijuluki "Air" (AirUdaraBahasa Inggris) sepanjang kariernya. Julukan ini diberikan karena kemampuan sundulannya yang luar biasa, akurasi yang tinggi, lompatan yang tinggi dan waktu yang tepat di udara. Ia juga dikenal dengan julukan "Messerschmitt" (MesserschmittMessersmitBahasa Jerman), yang mengacu pada pesawat tempur terkenal Jerman, menyoroti kegesitan dan kekuatan serangannya di udara.
Meskipun memiliki tinggi badan 179 cm dan berat 75 kg yang tidak terlalu besar untuk seorang striker, Riedle mengkompensasinya dengan kekuatan melompat dan kemampuan menempatkan diri yang luar biasa di dalam kotak penalti. Selain keahlian di udara, ia juga mahir dalam tembakan kaki, menunjukkan kemampuan penyelesaian akhir yang kuat. Riedle dianggap sebagai penyerang tengah yang tradisional namun serbaguna dan produktif, mampu membuat lari ke dalam kotak penalti dan memanfaatkan umpan silang dengan efektif.

3. Karier Klub
Karl-Heinz Riedle memulai karier profesionalnya di Jerman, kemudian pindah ke Italia, mencapai puncak kesuksesan bersama Borussia Dortmund, dan mengakhiri kariernya di Inggris.
3.1. Awal Karier di Jerman
Setelah timnya, SpVgg Blau-Weiß 1890 Berlin, terdegradasi, Riedle menandatangani kontrak dengan SV Werder Bremen, yang dilatih oleh pelatih legendaris Otto Rehhagel. Pada musim pertamanya di sana, 1987-88, ia mencetak 18 gol (terbaik kedua di liga setelah Jürgen Klinsmann), dan total 24 gol di semua kompetisi, membantu klub memenangkan gelar Bundesliga. Selama tiga musim di Werder Bremen, ia mencetak 58 gol di semua kompetisi dan tampil dalam dua final DFB-Pokal (Piala Jerman) berturut-turut, meskipun kalah di keduanya. Ia berhasil mencetak gol pada final edisi 1989, di mana timnya kalah 4-1 dari Borussia Dortmund. Riedle kemudian menyatakan bahwa Bremen adalah "klub sensasional dengan reputasi bagus untuk pengembangan pemain muda" dan berterima kasih kepada Rehhagel yang membantunya tumbuh sebagai pemain. Ia juga menunjukkan performa luar biasa di Piala UEFA 1989-90, mencetak tiga gol dalam dua pertandingan melawan SSC Napoli, yang dianggap sebagai salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah klub Bremen.
3.2. Pindah ke Italia: Lazio
Pada musim panas 1990, Riedle pindah ke S.S. Lazio di Serie A Italia dengan biaya transfer 13.00 M DM, yang pada saat itu merupakan salah satu biaya transfer tertinggi di Eropa. Selama masa baktinya bersama klub Roma tersebut, Lazio gagal memenangkan trofi apa pun atau mencapai final kompetisi. Penampilan terbaiknya terjadi pada musim 1991-92, ketika ia mencetak 13 gol dalam 29 pertandingan, membantu Lazio finis di posisi ke-10 di Serie A. Selama dua dari tiga tahunnya di Lazio, ia bermain bersama rekan senegaranya, Thomas Doll. Pada musim 1992-93, Riedle membantu klub mencapai posisi ke-5 di liga, yang merupakan pencapaian terbaik Lazio sejak tahun 1970-an, meskipun ia mulai sedikit kehilangan waktu bermain karena kebijakan empat pemain asing di tim.
3.3. Kesuksesan Bersama Borussia Dortmund
Riedle kembali ke Jerman pada tahun 1993 dan bergabung dengan Borussia Dortmund. Biaya transfernya diperkirakan sebesar 9.50 M DM, atau sekitar 630.00 M JPY. Ia menjadi starter di sebagian besar masa baktinya, sering berpasangan dengan Stéphane Chapuisat di lini depan. Meskipun ia tidak selalu mencetak dua digit gol, perannya sangat penting dalam keberhasilan klub meraih gelar Bundesliga pada musim 1995 dan 1996, dengan total 13 gol di kedua musim tersebut.
Puncak kariernya di Dortmund terjadi pada Liga Champions UEFA 1996-97. Di pertandingan final melawan Juventus FC, ia mencetak dua gol krusial, yang berkontribusi pada kemenangan 3-1 bagi Dortmund. Kemenangan ini merupakan gelar Liga Champions pertama bagi klub, dan gol-golnya di final mengukuhkan statusnya sebagai pahlawan klub.
3.4. Akhir Karier di Inggris
Pada tahun 1997, Riedle bergabung dengan Liverpool F.C. di Premier League Inggris. Selama berada di Anfield, ia jarang digunakan secara reguler, terutama setelah munculnya talenta muda Michael Owen yang berusia 18 tahun, serta persaingan dengan Robbie Fowler.
Pada akhir September 1999, Riedle yang berusia 34 tahun pindah ke Fulham F.C.. Di sana, ia dan mantan manajer Liverpool-nya, Roy Evans, menjabat sebagai manajer sementara hingga akhir musim 1999-2000, setelah pemecatan Paul Bracewell. Sebelum berakhirnya musim 2000-01, di mana ia mencetak satu gol dari 14 penampilan untuk membantu Fulham promosi ke kasta tertinggi, ia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemain. Riedle sempat mencoba kembali ke sepak bola profesional pada Januari 2002 dengan berlatih bersama FC Vaduz di Liechtenstein, namun tawaran kontrak tidak terwujud.
4. Karier Internasional
Karl-Heinz Riedle memiliki karier yang signifikan dalam tim nasional Jerman, mewakili negaranya di berbagai tingkatan dan turnamen besar.
4.1. Tim Junior dan Olimpiade
Riedle adalah bagian dari tim nasional junior Jerman Barat. Ia terpilih untuk tim sepak bola Jerman Olimpiade bersama pemain-pemain seperti Jürgen Klinsmann dan Thomas Häßler. Ia berpartisipasi dalam Olimpiade Seoul 1988 di Korea Selatan, di mana timnya berhasil meraih medali perunggu.
4.2. Tim Nasional Senior
Riedle melakukan debutnya untuk Jerman Barat pada 31 Agustus 1988, bermain selama 15 menit melawan Finlandia dan mencetak gol dalam kemenangan tandang 4-0 pada kualifikasi Piala Dunia 1990. Ia dipilih oleh pelatih Franz Beckenbauer untuk final Piala Dunia FIFA 1990 di Italia sebagai cadangan bagi Klinsmann dan Rudi Völler. Ia berkontribusi dalam empat pertandingan saat tim nasional memenangkan gelar Piala Dunia FIFA ketiga mereka, menjadi starter sekali karena skorsing atau cedera Völler. Dalam semifinal melawan Inggris, Völler terpaksa ditarik keluar karena cedera di babak pertama, dan Riedle masuk sebagai pengganti. Pertandingan berlanjut ke adu penalti, dan Riedle berhasil mengeksekusi tendangannya saat Jerman akhirnya menang. Namun, Völler pulih untuk menjadi starter di final, dan Riedle tetap di bangku cadangan.
Salah satu pertandingan paling berkesan bagi Riedle untuk Jerman terjadi selama semifinal UEFA Euro 1992 melawan Swedia, di mana ia mencetak dua gol dalam kemenangan 3-2. Ia akhirnya menjadi pencetak gol terbanyak turnamen tersebut (bersama dengan tiga pemain lainnya) dengan total tiga gol, sejajar dengan Henrik Larsen, Dennis Bergkamp, dan Tomas Brolin. Kemudian, ia juga berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA 1994 di Amerika Serikat, mencetak satu gol di babak grup melawan Korea Selatan. Secara keseluruhan, ia mengumpulkan 42 caps dan mencetak 16 gol untuk tim nasional.
4.2.1. Gol Internasional
Berikut adalah daftar gol yang dicetak Karl-Heinz Riedle untuk tim nasional Jerman dalam pertandingan internasional:
No. | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | 31 Agustus 1988 | Helsinki, Finlandia | Finlandia | 4-0 | 4-0 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1990 |
2. | 26 September 1989 | Rotterdam, Belanda | Belanda | 1-0 | 1-1 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1990 |
3. | 19 Desember 1990 | Stuttgart, Jerman Barat | Swiss | 2-0 | 4-0 | Persahabatan |
4. | 11 September 1991 | London, Inggris | Inggris | 1-0 | 1-0 | Persahabatan |
5. | 16 Oktober 1991 | Nuremberg, Jerman | Wales | 3-0 | 4-0 | Kualifikasi Euro 1992 |
6. | 18 Desember 1991 | Leverkusen, Jerman | Luksemburg | 3-0 | 4-0 | Kualifikasi Euro 1992 |
7. | 15 Juni 1992 | Norrköping, Swedia | Skotlandia | 1-0 | 2-0 | Euro 1992 |
8. | 21 Juni 1992 | Solna, Swedia | Swedia | 2-0 | 3-2 | Euro 1992 |
9. | 3-1 | |||||
10. | 9 September 1992 | Kopenhagen, Denmark | Denmark | 1-0 | 1-2 | Persahabatan |
11. | 24 Maret 1993 | Glasgow, Skotlandia | Skotlandia | 1-0 | 1-0 | Persahabatan |
12. | 13 Juni 1993 | Chicago, Amerika Serikat | Amerika Serikat | 2-1 | 4-3 | Piala AS |
13. | 3-1 | |||||
14. | 4-1 | |||||
15. | 13 Oktober 1993 | Karlsruhe, Jerman | Uruguay | 3-0 | 5-0 | Persahabatan |
16. | 27 Juni 1994 | Dallas, Amerika Serikat | Korea Selatan | 2-0 | 3-2 | Piala Dunia FIFA 1994 |
5. Karier Pasca-Bermain
Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola profesional, Karl-Heinz Riedle tetap aktif dalam berbagai peran di dunia sepak bola dan juga di luar lapangan.
5.1. Peran Manajerial dan Administratif
Selain pengalaman singkat sebagai manajer sementara di Fulham F.C. pada tahun 2000, Riedle juga menjabat sebagai direktur olahraga untuk Grasshopper Club Zürich di Swiss mulai November 2004 hingga April 2007, mengundurkan diri pada akhir musim 2006-07.
Ia terus terhubung dengan sepak bola di tingkat internasional. Pada 28 Agustus 2014, UEFA mengumumkan Riedle sebagai duta untuk final Liga Champions UEFA 2014-15, yang kemudian diselenggarakan di Berlin. Baru-baru ini, ia kembali ditunjuk sebagai duta untuk Borussia Dortmund dalam final Liga Champions UEFA edisi 2024, sebuah peran yang ia bagi bersama legenda Real Madrid Zinedine Zidane.
5.2. Kegiatan Lainnya
Di luar dunia sepak bola, Karl-Heinz Riedle juga terjun ke dunia bisnis. Ia memiliki dan mengelola sebuah hotel serta menjalankan sebuah akademi sepak bola di desa Oberstaufen, yang terletak di wilayah Allgäu, Jerman Selatan. Kegiatan ini menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan bakat muda dalam olahraga, sekaligus diversifikasi minatnya di luar lapangan hijau.
6. Kehidupan Pribadi
Karl-Heinz Riedle menikah dengan Gabriele dan dikaruniai tiga orang anak. Putranya, Alessandro Riedle, juga merupakan seorang pemain sepak bola profesional yang berposisi sebagai striker, mengikuti jejak ayahnya. Dua anaknya yang lain bernama Dominic dan Vivien-Joana.
7. Prestasi dan Penghargaan
Berikut adalah daftar trofi penting dan penghargaan individu yang diraih Karl-Heinz Riedle selama karier bermainnya:
Werder Bremen
- Bundesliga: 1987-88
- DFB-Supercup: 1988
- DFB-Pokal (runner-up): 1988-89, 1989-90
Borussia Dortmund
- Liga Champions UEFA: 1996-97
- Bundesliga: 1994-95, 1995-96
- DFB-Supercup: 1995, 1996
Fulham
- Football League Championship: 2000-01
Jerman
- Piala Dunia FIFA: 1990
- Kejuaraan Eropa UEFA (runner-up): 1992
- Olimpiade Musim Panas (medali perunggu): 1988
- Piala AS: 1993
Individu
- Pencetak Gol Terbanyak Piala UEFA: 1989-90 (bersama)
- Pencetak Gol Terbanyak Kejuaraan Eropa: 1992 (bersama)
8. Statistik Karier
8.1. Statistik Klub
Klub | Musim | Liga | Piala Nasional | Piala Liga | Kontinental | Lainnya | Total | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | ||
Blau-Weiß 1890 Berlin | 1986-87 | Bundesliga | 34 | 10 | 3 | 4 | - | - | - | 37 | 14 | |||
Werder Bremen | 1987-88 | Bundesliga | 33 | 18 | 6 | 2 | - | 10 | 4 | - | 49 | 24 | ||
1988-89 | Bundesliga | 33 | 13 | 6 | 5 | - | 5 | 1 | 1 | 1 | 45 | 20 | ||
1989-90 | Bundesliga | 20 | 7 | 4 | 2 | - | 8 | 6 | - | 32 | 15 | |||
Total | 86 | 38 | 16 | 9 | 0 | 0 | 23 | 11 | 1 | 1 | 126 | 59 | ||
Lazio | 1990-91 | Serie A | 33 | 9 | 2 | 0 | - | - | - | 35 | 9 | |||
1991-92 | Serie A | 29 | 13 | 4 | 0 | - | - | - | 33 | 13 | ||||
1992-93 | Serie A | 22 | 8 | 4 | 2 | - | - | - | 26 | 10 | ||||
Total | 84 | 30 | 10 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 94 | 32 | ||
Borussia Dortmund | 1993-94 | Bundesliga | 22 | 4 | 0 | 0 | - | 5 | 0 | - | 27 | 4 | ||
1994-95 | Bundesliga | 29 | 6 | 2 | 1 | - | 9 | 6 | - | 40 | 13 | |||
1995-96 | Bundesliga | 18 | 7 | 0 | 0 | - | 4 | 1 | - | 22 | 8 | |||
1996-97 | Bundesliga | 18 | 7 | 0 | 0 | - | 5 | 4 | - | 23 | 11 | |||
1997-98 | Bundesliga | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | - | 1 | 0 | ||
Total | 87 | 24 | 2 | 1 | 1 | 0 | 23 | 11 | 0 | 0 | 113 | 36 | ||
Liverpool | 1997-98 | Premier League | 25 | 6 | 1 | 0 | 5 | 0 | 3 | 1 | - | 34 | 7 | |
1998-99 | Premier League | 34 | 5 | 1 | 0 | 1 | 0 | 4 | 1 | - | 40 | 6 | ||
1999-2000 | Premier League | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 2 | 0 | 0 | - | 2 | 2 | ||
Total | 60 | 11 | 2 | 0 | 7 | 2 | 7 | 2 | 0 | 0 | 76 | 15 | ||
Fulham | 1999-2000 | Football League First Division | 21 | 5 | 1 | 0 | 0 | 0 | - | - | 22 | 5 | ||
2000-01 | Football League First Division | 14 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | - | 14 | 1 | |||
Total | 35 | 6 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 36 | 6 | ||
Total Karier | 386 | 119 | 34 | 16 | 8 | 2 | 53 | 24 | 1 | 1 | 482 | 162 |
8.2. Statistik Internasional
Tim Nasional | Tahun | Main | Gol |
---|---|---|---|
Jerman | 1988 | 1 | 1 |
1989 | 3 | 1 | |
1990 | 9 | 1 | |
1991 | 5 | 3 | |
1992 | 10 | 4 | |
1993 | 8 | 5 | |
1994 | 6 | 1 | |
Total | 42 | 16 |
9. Warisan
Karl-Heinz Riedle meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia sepak bola, terutama dikenal karena kontribusinya yang luar biasa sebagai seorang striker dan perannya dalam kemenangan timnya di level tertinggi. Ia paling dikenang karena kemampuan sundulan uniknya yang luar biasa, yang memberinya julukan "Air Riedle" (Air RiedleAir RidleBahasa Inggris). Kemampuan ini membuatnya menjadi ancaman konstan di udara meskipun tinggi badannya tidak terlalu mencolok.
Peran Riedle sebagai pahlawan bagi Borussia Dortmund tidak dapat diremehkan, terutama setelah ia mencetak dua gol krusial di final Liga Champions UEFA 1997 melawan Juventus FC, yang membawa klub meraih gelar Liga Champions UEFA pertama mereka. Momen ini mengukuhkan statusnya sebagai legenda di kalangan penggemar Dortmund. Selain itu, ia juga merupakan bagian integral dari tim nasional Jerman yang memenangkan Piala Dunia FIFA 1990 dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di Kejuaraan Eropa UEFA 1992.
Hingga saat ini, Riedle terus terhubung dengan olahraga sepak bola melalui berbagai perannya sebagai duta klub dan UEFA, yang menyoroti dampak dan relevansinya yang berkelanjutan dalam komunitas sepak bola. Warisannya mencerminkan dedikasi, keahlian unik, dan kemampuan untuk tampil di saat-saat paling krusial dalam kariernya.