1. Overview
Manfred Rommel (24 Desember 1928 - 7 November 2013) adalah seorang politikus Jerman dari Persatuan Demokrat Kristen (CDU) yang menjabat sebagai Wali Kota Stuttgart dari tahun 1974 hingga 1996. Kebijakan Rommel dikenal toleran dan liberal, menjadikannya salah satu politikus kota paling populer di Jerman. Ia adalah putra tunggal Marsekal Lapangan Wehrmacht Erwin Rommel dan istrinya, Lucia Maria Mollin. Rommel dikenal atas kontribusinya dalam pendirian museum untuk menghormati ayahnya, namun lebih jauh lagi, ia menjadi simbol rekonsiliasi pasca-perang melalui persahabatannya dengan putra-putra musuh utama ayahnya di medan perang. Ia juga seorang pembela hak-hak imigran dan dikenal karena sikapnya yang humanis dalam menangani isu-isu sosial, termasuk pemakaman teroris Faksi Tentara Merah (RAF).
2. Early Life and Family
Masa muda Manfred Rommel ditandai oleh latar belakang keluarga yang unik dan pengalaman traumatis selama Perang Dunia II, yang secara signifikan membentuk pandangannya di kemudian hari.
2.1. Birth and Upbringing
Manfred Rommel lahir di Stuttgart, Jerman pada 24 Desember 1928. Ia adalah putra tunggal dari Marsekal Lapangan Erwin Rommel dan Lucia Maria Mollin (1894-1971). Nama "Manfred" diambil dari nama kakak Erwin Rommel yang meninggal di usia muda, sebagai bentuk penghormatan.
2.2. Relationship with Father, Erwin Rommel
Hubungan Manfred dengan ayahnya, Erwin Rommel, sangat memengaruhi kehidupannya. Pada usia 14 tahun, Manfred sempat mempertimbangkan untuk bergabung dengan Waffen-SS, namun ayahnya dengan tegas menentang rencana tersebut. Peristiwa paling traumatis adalah pada 14 Oktober 1944, ketika Manfred berada di rumah orang tuanya saat ayahnya dipaksa melakukan bunuh diri karena dugaan keterlibatannya dalam Plot 20 Juli untuk membunuh Adolf Hitler. Kematian ayahnya secara publik digambarkan oleh kepemimpinan Nazi sebagai akibat cedera perang, namun Manfred kemudian mengungkapkan kebenaran di balik peristiwa tersebut.
2.3. World War II Experiences
Pada tahun 1943, di usia 14 tahun, Manfred Rommel mulai bertugas sebagai Luftwaffenhelfer (asisten angkatan udara) dalam baterai anti-pesawat. Pada Februari 1945, ia diberhentikan dari dinas angkatan udara, dan pada Maret 1945, ia direkrut menjadi layanan paramiliter Reichsarbeitsdienst. Ditempatkan di Riedlingen pada akhir April 1945, ia membelot sesaat sebelum Angkatan Darat Pertama Prancis memasuki kota tersebut. Ia ditawan sebagai tawanan perang dan diinterogasi, antara lain, oleh Jenderal Jean de Lattre de Tassigny. Selama interogasi inilah Manfred mengungkapkan kebenaran tentang kematian ayahnya.
3. Education and Civil Service Career
Setelah Perang Dunia II, Manfred Rommel menempuh pendidikan tinggi dan memulai perjalanan kariernya di dinas sipil, membangun fondasi yang kuat untuk perannya di masa depan sebagai pemimpin kota.
3.1. Post-War Education and Legal Practice
Pada tahun 1947, Manfred Rommel lulus Abitur saat belajar di Biberach an der Riß. Ia kemudian melanjutkan studi hukum dan ilmu politik di Universitas Tübingen. Setelah menyelesaikan studinya, ia sempat bekerja sebagai seorang pengacara, yang memberinya pengalaman awal dalam praktik hukum.
3.2. State Government Service
Pada tahun 1956, Rommel memasuki dinas sipil dan memulai karier di pemerintahan negara bagian. Ia kemudian menjadi Sekretaris Negara di pemerintahan negara bagian Baden-Württemberg. Pada tahun 1959, ia dipromosikan menjadi penasihat dan menjadi sekretaris Menteri Dalam Negeri Hans Filbinger. Pada tahun 1971, ia dipindahkan ke Kementerian Keuangan sebagai kepala kantor kementerian, sebelum akhirnya menjabat sebagai wakil menteri.
4. Mayoralty of Stuttgart
Manfred Rommel menjabat sebagai Wali Kota Stuttgart selama 22 tahun, sebuah periode yang ditandai dengan kepemimpinan yang progresif dan berorientasi pada rekonsiliasi.

4.1. Election and Tenure
Pada tahun 1974, Manfred Rommel terpilih sebagai Oberbürgermeister (setara dengan Wali Kota) Stuttgart, menggantikan Arnulf Klett. Ia memenangkan 58,5% suara pada putaran kedua pemilihan, mengalahkan Peter Conradi dari Partai Sosial Demokrat Jerman. Popularitasnya terus meningkat, dan ia terpilih kembali pada putaran pertama pemilihan pada tahun 1982 dengan 69,8% suara, dan pada tahun 1990 dengan 71,7% suara. Rommel menjabat selama 22 tahun, hingga pensiun pada tahun 1996. Setelah masa jabatannya berakhir, ia dianugerahi gelar Warga Kehormatan Kota Stuttgart.
4.2. Key Achievements and City Management
Sebagai Wali Kota Stuttgart, Rommel dikenal karena manajemen keuangan kota yang ketat, berhasil mengurangi utang kota dan memungkinkan perombakan radikal pada infrastruktur lokal, terutama jalan dan transportasi publik. Ia juga aktif dalam Asosiasi Kota-Kota Jerman dan berperan dalam pembentukan Komite Pemerintah Daerah Internasional, menunjukkan komitmennya terhadap tata kelola kota yang efektif dan berwawasan luas.
4.3. Social Issues and Controversies
Salah satu keputusan paling menonjol dan kontroversial Rommel adalah penanganannya terhadap pemakaman teroris Faksi Tentara Merah (RAF) Andreas Baader dan Gudrun Ensslin, yang meninggal karena bunuh diri di Penjara Stammheim di Stuttgart. Meskipun menghadapi kritik keras, bahkan dari partainya sendiri, yang khawatir bahwa makam tersebut akan menjadi titik ziarah bagi kelompok kiri radikal, Rommel tetap berpegang pada keputusannya. Ia mengatur agar mereka dimakamkan dengan layak di pemakaman umum Dornhalden, atas permintaan keluarga Ensslin. Dalam membela keputusannya, Rommel menyatakan: "Semua permusuhan harus berakhir pada suatu titik, dan saya pikir dalam kasus ini, itu berakhir dengan kematian mereka."
Rommel juga mengambil risiko popularitasnya ketika ia secara terbuka membela perlakuan yang adil terhadap imigran asing yang tertarik ke Stuttgart oleh ekonominya yang berkembang pesat. Sikapnya ini mencerminkan pandangan liberal dan tolerannya terhadap isu-isu sosial.
4.4. International Relations and Symbol of Reconciliation
Selama menjabat sebagai Wali Kota, Rommel menjalin persahabatan yang banyak diberitakan dengan Mayor Jenderal Angkatan Darat AS George Patton IV, putra dari Jenderal George S. Patton, musuh ayahnya selama Perang Dunia II. Patton IV ditugaskan di markas besar Korps VII di dekat Stuttgart, yang menjadi awal persahabatan mereka. Selain itu, ia juga berteman dengan David Montgomery, Viscount Montgomery ke-2 dari Alamein, putra dari Marsekal Lapangan Bernard Law Montgomery, musuh besar ayahnya yang lain. Persahabatan ini dipandang sebagai simbol rekonsiliasi Inggris-Jerman setelah perang dan masuknya Jerman Barat ke dalam NATO.
Rommel juga bekerja keras untuk membina hubungan Prancis-Jerman. Dalam perayaan tahun 1996 di Teater Negara Württemberg, di mana ia menerima Salib Agung Orde Merit Republik Federal Jerman, Helmut Kohl secara khusus menekankan hubungan baik yang terjalin dan dibangun antara Prancis dan Jerman selama masa jabatan Rommel sebagai Wali Kota Stuttgart. Beberapa hari setelah penghargaan ini diberikan, Kota Stuttgart menganugerahinya Penghargaan Warga Kehormatan.
5. Political Stance
Manfred Rommel dikenal dengan pandangan politiknya yang unik, memadukan konservatisme dengan liberalisme dan toleransi, menjadikannya figur yang dihormati di kancah politik Jerman.
5.1. Political Views
Posisi politik Manfred Rommel digambarkan sebagai toleran dan liberal. Ia sering disebut sebagai seorang konservatif liberal. Ciri khas kebijakannya mencerminkan pandangan ini, di mana ia mampu menggabungkan prinsip-prinsip konservatif dengan pendekatan yang terbuka dan progresif terhadap isu-isu sosial dan internasional. Ia dikenal karena kejujuran, keramahan, dan komitmennya terhadap nilai-nilai demokrasi.
6. Post-Retirement Activities
Setelah pensiun dari jabatan publik, Manfred Rommel tetap aktif berkontribusi melalui tulisan dan pidato, meskipun menghadapi tantangan kesehatan.
6.1. Writing Career
Setelah pensiun dari politik pada tahun 1996, Rommel tetap menjadi penulis yang dicari dan pembicara yang menginspirasi, meskipun menderita Penyakit Parkinson. Ia menulis berbagai buku politik dan humor. Ia dikenal karena perkataan dan kutipannya yang membumi dan seringkali lucu. Kadang-kadang, ia juga menulis artikel untuk surat kabar Stuttgarter Zeitung.
Rommel juga berkolaborasi dengan Basil Liddell-Hart dalam penerbitan The Rommel Papers, sebuah kumpulan buku harian, surat, dan catatan yang ditulis ayahnya selama dan setelah kampanye militernya.
6.2. Public Speaking and Engagements
Meskipun kesehatannya menurun karena Penyakit Parkinson, Rommel tetap aktif dalam kegiatan berbicara di depan umum dan tampil di media. Kemampuannya untuk menyampaikan gagasan dengan humor dan kebijaksanaan membuatnya tetap diminati di ruang publik hingga akhir hayatnya.
7. Personal Life
Manfred Rommel memiliki kehidupan pribadi yang stabil, didukung oleh keluarga dan persahabatan yang erat.
7.1. Family and Friendships
Manfred Rommel menikah dengan Liselotte pada tahun 1954 dan memiliki seorang putri bernama Catherine. Selain keluarga intinya, ia juga dikenal karena persahabatan pentingnya, terutama dengan George Patton IV dan David Montgomery, Viscount Montgomery ke-2 dari Alamein. Persahabatan ini sangat signifikan karena mereka adalah putra-putra dari dua musuh militer utama ayahnya selama Perang Dunia II, melambangkan rekonsiliasi dan perdamaian pasca-perang.
8. Depiction in Popular Culture
Manfred Rommel telah digambarkan dalam berbagai film dan serial televisi yang berfokus pada kehidupan ayahnya selama Perang Dunia II.
- 1951: The Desert Fox: The Story of Rommel (Jerman: Rommel, der Wüstenfuchs), disutradarai oleh Henry Hathaway, dengan William Reynolds sebagai Manfred Rommel.
- 1962: The Longest Day (Jerman: der längste Tag), disutradarai oleh Ken Annakin, Andrew Marton, Bernhard Wicki, Gerd Oswald, dan Darryl F. Zanuck, dengan Michael Hinz sebagai Manfred Rommel. Ayah Hinz, Werner Hinz, memerankan Marsekal Lapangan Rommel dalam film ini.
- 1989: War and Remembrance (Serial TV), dengan Matthias Hinze sebagai Manfred Rommel.
- 2012: Rommel, disutradarai oleh Niki Stein, dengan Patrick Mölleken sebagai Manfred Rommel.
Selain itu, wawancara dengan Manfred mengenai ayahnya juga ditampilkan dalam film dokumenter tahun 2021 berjudul Rommel: The Soldier, The Son, and Hitler, yang dinarasikan oleh Greg Kinnear.
9. Awards and Honours
Manfred Rommel menerima berbagai penghargaan dan gelar kehormatan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang mencerminkan pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa. Ia pernah menulis tentang banyaknya penghargaan yang ia terima: Die Zahl der Titel will nicht enden. Am Grabstein stehet: bitte wenden!Jumlah gelar sepertinya tak ada habisnya. Tulisan di batu nisan saya akan berbunyi: Tolong balikkan!Bahasa Jerman.
9.1. Major Awards and Distinctions
Berikut adalah daftar penghargaan dan pengakuan penting yang diterima oleh Manfred Rommel:
- 1978: Salib Agung Orde Merit Republik Federal Jerman (dengan bintang pada 1989 dan selempang pada 1996)
- 1979: Warga Kehormatan Kairo
- 1982: Orden wider den tierischen Ernst, atas selera humornya
- 1982: Perwira Agung Orde Oranye-Nassau dari Belanda
- 1982: Senator Kehormatan Universitas Ilmu Terapan Stuttgart
- 1984: Medali Jenderal-Clay
- 1985: Kesatria Légion d'honneur dari Republik Prancis
- 1987: Pelindung Yerusalem
- 1987: Salib Agung Perwira Merit Republik Italia
- 1990: Komandan Orde Imperium Britania (CBE)
- 1990: Medali Merit Negara Bagian Baden-Württemberg
- 1990: Medali Dr. Friedrich Lehner untuk pengembangan transportasi publik
- 1990: Medali Pengikat untuk persahabatan Jerman-Amerika
- 1992: Doktor Kehormatan Universitas Maryland
- 1993: Orde Merit Emas IAAF
- 1995: Medali Otto Hirsch
- 1996: Warga Kehormatan Kota Stuttgart
- 1996: Ketua Penghargaan Kepala Staf Gabungan untuk Pelayanan Publik yang Terhormat
- 1996: Medali Friedrich E. Vogt untuk Pelayanan pada dialek Swabia
- 1996: Doktor Kehormatan Universitas Wales
- 1996: Diangkat sebagai Profesor
- 1997: Harga Entente Franco-Allemande untuk persahabatan Jerman-Prancis
- 1997: Anggota Kehormatan Asosiasi Kota-Kota Jerman
- 1997: Penghargaan Heinz Herbert Karry
- 1998: Penghargaan Dolf Sternberger
- 2008: Penghargaan Hans-Peter-Stihl
9.2. Memorials and Legacy
Untuk menghormati warisan Manfred Rommel, beberapa tempat dan inisiatif dinamai menurut namanya. Bandar Udara Stuttgart menambahkan "Manfred Rommel" pada nama resminya. Selain itu, sebuah alun-alun pusat di Stuttgart yang akan dibangun dalam proyek Stuttgart 21 juga akan dinamai Manfred-Rommel-Platz.
10. Works
Berikut adalah daftar karya-karya tertulis yang diterbitkan oleh Manfred Rommel:
- Abschied vom Schlaraffenland. Gedanken über Politik und Kultur. Deutsche Verlags-Anstalt, Stuttgart, München 1987.
- Manfred Rommels gesammelte Sprüche, Ditemukan dan diedit oleh Ulrich Frank-Planitz, Engelhorn Verlag, Stuttgart 1988.
- Wir verwirrten Deutschen. Ullstein, Frankfurt am Main 1989.
- Manfred Rommels gesammelte Gedichte. Engelhorn-Verlag, Stuttgart 1993.
- Die Grenzen des Möglichen. Ansichten und Einsichten. Deutsche Verlags-Anstalt, Stuttgart, München 1995.
- Trotz allem heiter. Erinnerungen. Deutsche Verlags-Anstalt, Stuttgart, München 1998.
- Neue Sprüche und Gedichte. Dikumpulkan dan diedit oleh Ulrich Frank-Planitz, Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2000.
- Manfred Rommels gesammelte Sprüche, dva, Stuttgart 2001.
- Holzwege zur Wirklichkeit. Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2001.
- Soll und Haben. Deutsche Verlags-Anstalt, Stuttgart, München 2001.
- Das Land und die Welt. Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2003.
- Ganz neue Sprüche & Gedichte dan andere Einfälle. Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2004.
- Vom Schlaraffenland ins Jammertal?. Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2006.
- Gedichte und Parodien. Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2006.
- Manfred Rommels schwäbisches Allerlei. Eine bunte Sammlung pfiffiger Sprüche, witziger Gedichte dan zumeist amüsanter Geschichten. Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2008.
- Auf der Suche nach der Zukunft. Zeitzeichen under dem Motto: Ohne Nein kein Ja. Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2008.
- 1944 - das Jahr der Entscheidung. Erwin Rommel in Frankreich (1944: Tahun keputusan: Erwin Rommel di Prancis), Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2010.
- Die amüsantesten Texte. Hohenheim-Verlag, Stuttgart 2010.