1. Biografi
Mitja Nikisch lahir dalam keluarga musisi terkemuka dan menjalani pendidikan formalnya di salah satu institusi musik paling prestisius di Jerman. Kehidupan pribadinya juga menarik perhatian, termasuk pernikahannya dengan seorang aktris terkenal dan hubungan penting di akhir hidupnya.
1.1. Masa Muda dan Pendidikan
Mitja Nikisch lahir pada 21 Mei 1899 di Leipzig, Jerman. Ia adalah putra dari Arthur Nikisch, seorang dirigen orkestra Hungaria yang sangat terkenal, dan Amélie Nikisch, seorang penyanyi dan komponis berkebangsaan Belgia. Mengikuti jejak orang tuanya, Mitja juga menunjukkan bakat musik yang luar biasa dan menjadi penafsir handal dalam karya-karya klasik.
Ia menempuh pendidikan di Konservatorium Leipzig, sebuah institusi bergengsi, tempat ia mendalami piano di bawah bimbingan Robert Teichmüller dan Josef Pembauer. Selain itu, ia juga mempelajari komposisi dengan Stephan Krell. Pendidikan yang komprehensif ini membekalinya dengan dasar yang kuat dalam musik klasik.
1.2. Kehidupan Pribadi
Mitja Nikisch pernah menikah dengan aktris panggung dan film bernama Nora Gregor, namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian. Di kemudian hari, Mitja Nikisch menjalin hubungan dekat dengan seorang wanita asal Moskwa bernama Alexandra Mironova. Alexandra Mironova dikenal sebagai seorang soubrette terkemuka di Schillertheater Berlin dengan nama panggung Barbara Diu. Mitja sendiri lebih suka memanggilnya Barbara karena ia tidak menyukai nama Rusia wanita itu. Barbara dua belas tahun lebih muda dari Mitja. Mereka berdua berencana untuk menikah ketika Mitja didiagnosis menderita kanker.
2. Karier dan Kegiatan Artistik
Karier Mitja Nikisch mencakup beragam aktivitas artistik, mulai dari pementasan musik klasik hingga memimpin orkestra tari populer, dan juga sebagai seorang komponis.
2.1. Kegiatan Musik Klasik
Mitja Nikisch memulai debutnya sebagai solois piano dengan Orkestra Filharmonik Berlin pada 22 April 1918. Ia dihormati dalam dunia musik klasik dan tampil bersama para dirigen terkemuka seperti Wilhelm Furtwängler dan Sir Henry J. Wood. Ia mulai aktif sebagai pianis sejak tahun 1919. Setelah masa kediktatoran Nazi memaksanya untuk membubarkan orkestra tarinya, Mitja kembali fokus pada permainan piano, berharap dapat melanjutkan kembali kariernya sebagai seniman konser klasik.
2.2. Pemimpin Orkestra Tari
Meskipun dihormati dalam dunia musik klasik, Mitja Nikisch paling dikenal luas sebagai pemimpin sebuah band jazz populer di Berlin selama era Republik Weimar. Pada tahun 1925, ia mendirikan Mitja Nikisch Dance Orchestra. Orkestra ini bermain di klub-klub modis dan menjadi sangat populer, bahkan mencakup beberapa seniman musik populer paling dikagumi di Jerman pada masa itu. Otto Sachsenhauer, seorang gitaris terkemuka, pernah menggambarkan orkestra ini sebagai "band tari terbaik yang pernah terdengar di Berlin". Namun, karena kediktatoran Nazi, ia terpaksa membubarkan band yang telah ia dirikan dan pimpin dengan sukses tersebut.
2.3. Kegiatan Komposisi
Menjelang akhir hayatnya, setelah didiagnosis menderita kanker limfatik, Mitja Nikisch dengan sangat intens mulai mengkomposisikan sebuah konserto piano. Ia mendedikasikan beberapa jam setiap hari untuk mengerjakan karya agung ini. Penyakitnya, alih-alih melemahkan, justru melepaskan sejumlah besar energi kreatif dalam dirinya. Konserto ini didedikasikan untuk Barbara, istri keduanya yang seharusnya. Ia menyelesaikan konserto ini pada Rabu, 5 Agustus 1936, tepat sebelum ia meninggal dunia.
3. Kematian
Mitja Nikisch meninggal dunia di Venesia, Italia pada 5 Agustus 1936, pada usia 37 tahun. Ia sedang berlibur musim panas di Italia utara ketika ia didiagnosis menderita kanker limfatik. Mengetahui bahwa umurnya tidak akan lama lagi, ia mulai menyusun konserto piano dengan penuh semangat. Ketika Mitja meninggal, Barbara sedang berada di London untuk urusan bisnis. Skor tulisan tangan konserto yang ditemukan Barbara sekembalinya di Venesia menjadi kenangan akan kehidupan Mitja yang terlalu singkat.
4. Rekaman dan Karya
Sebagai seorang seniman, Mitja Nikisch meninggalkan jejak melalui beberapa rekaman musik klasik dan populer, serta satu karya komposisi penting yang menjadi peninggalan terakhirnya.
4.1. Rekaman Musik Klasik
Sebagai seorang penampil klasik, Mitja Nikisch menghasilkan beberapa piano roll yang dapat diproduksi ulang, serta satu rekaman komersial. Rekaman tersebut adalah Konserto Piano No. 20 dalam D Minor, K. 466 karya Mozart, yang direkam pada tahun 1934 bersama Orkestra Filharmonik Berlin di bawah arahan Rudolf Schulz-Dornburg.
4.2. Rekaman Orkestra Tari
Mitja Nikisch Tanz Orchester juga merilis beberapa rekaman musik populer. Salah satunya adalah lagu "Should I (Reveal Exactly How I Feel)" yang digubah oleh Nacio Herb Brown dan Arthur Freed untuk film MGM Lord Byron of Broadway. Versi Jerman dari lagu ini berjudul Ich kann, ich will dengan vokalis Paul Dorn, dan direkam pada Februari 1931 di Berlin. Rekaman lain oleh orkestra ini termasuk "Madelon dream waltz" dan "I can't do without you = Ich kann nichts ohne dich" yang direkam pada tahun 1930-an.
4.3. Karya Utama dan Rekaman
Karya utama Mitja Nikisch adalah Konserto Piano yang ia ciptakan pada tahun 1936, sesaat sebelum kematiannya. Konserto ini telah direkam oleh Howard Shelley sebagai pianis, bersama dengan Graunke Symphony Orchestra yang dipimpin oleh Kurt Graunke. Rekaman ini dirilis pada Edition Sedina E.S. 107 CD.
5. Lihat Pula
- Arthur Nikisch
- Nora Gregor
- Republik Weimar
- Musik klasik
- Musik jazz