1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang Musik
Nerina Pallot memiliki latar belakang pribadi, lingkungan tumbuh kembang, dan pendidikan musik yang fundamental bagi pembentukan bakatnya sejak usia dini.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Pallot lahir di London, Inggris, dan dibesarkan di Jersey bersama saudara perempuannya. Ayahnya adalah keturunan Prancis sedangkan ibunya berasal dari Prayag, India. Sejak kecil, Pallot belajar piano dan menulis lagu pertamanya pada usia 13 tahun. Ia bersekolah di Jersey College for Girls dan menerima beasiswa musik untuk Wellington College.
1.2. Awal Karier Musik
Melihat penyanyi dan pianis Kate Bush membawakan lagu hitnya "This Woman's Work" di serial televisi Wogan menjadi katalis bagi Pallot untuk mengejar karier di bidang musik. Pengalaman ini memicu keinginannya untuk mendalami dunia musik secara profesional.
2. Karier Musik
Nerina Pallot telah menjalani karier musik yang beragam, ditandai dengan perilisan album-album yang sukses, tur, dan kontribusi signifikan dalam penulisan lagu untuk artis lain. Perjalanannya mencerminkan evolusi dari label besar ke kemandirian, dan kembali ke label utama, sambil terus berinovasi dalam perilisan musiknya.
2.1. Debut dan Aktivitas Awal (2001-2003)
Pallot merilis album debutnya, Dear Frustrated Superstar, di bawah label Polydor Records pada Agustus 2001. Album ini menghasilkan dua single, "Patience" dan "Alien". Namun, ia kemudian dilepaskan oleh label tersebut, terutama karena penjualan yang kurang memuaskan. Manajer Pallot pada saat itu, Richard Ogden, menyatakan bahwa perusahaannya menghabiskan "tiga tahun mengelolanya saat ia memiliki kesepakatan rekaman besar dan menjadi prioritas utama bagi Polydor. Kami melakukan pekerjaan terbaik yang kami bisa, tetapi itu tidak terjadi." Album tersebut akhirnya diterbitkan ulang beberapa tahun kemudian setelah album keduanya, Fires, meraih kesuksesan komersial. Pada tahun 2003, Pallot juga mengisi vokal utama untuk lagu "Truly" di album Delerium berjudul Chimera, yang juga dirilis sebagai single di Britania Raya.
2.2. Kesuksesan Independen dan Masuk ke Pasar Utama (2004-2008)
Album kedua Pallot, Fires, dirilis pada April 2005 melalui label independen miliknya sendiri, Idaho. Album ini diterbitkan oleh Chrysalis Music Publishing, yang terus mendukungnya dengan kesepakatan pengembangan. Chrysalis awalnya memberikan dana 50.00 K GBP untuk produksi album. Ketika dana tersebut tidak mencukupi kebutuhan Pallot, ia bahkan menggadaikan rumahnya untuk menyelesaikan sisa album. Album ini diproduseri dan di-mixing oleh Howard Willing, bersama produser Eric Rosse yang memproduseri "Learning to Breathe" dan "Heart Attack" (diproduseri bersama Willing), serta Wendy Melvoin yang memproduseri "Damascus". Setelah track awal selesai, sisa rekaman diselesaikan oleh Willing dan Pallot yang bolak-balik dari London ke Los Angeles.
Album ini diawali dengan perilisan single yang hanya tersedia untuk diunduh, "Everybody's Gone to War". Single kedua dari rekaman tersebut, "Damascus", dirilis pada Juni 2005, dan single ketiga, "All Good People" (yang menjadi single minggu ini di BBC Radio 2), dirilis pada September 2005. Ia tampil di festival musik Guildfest 2005 dan mengadakan konser tunggalnya sendiri di Bush Hall, Shepherd's Bush, London, pada akhir tahun itu.
Pada akhir 2005, Pallot menandatangani kontrak dengan 14th Floor Records (label Warner), yang menerbitkan ulang album tersebut setelah menambahkan bagian string pada beberapa lagu, pada 24 April 2006. Langkah ini membawa Pallot meraih kesuksesan di tangga lagu dengan mencapai posisi Nomor 21. Dengan penjualan lebih dari 100.000 unit, album ini disertifikasi Gold di Britania Raya. Single pertama dari album yang diperbarui adalah "Everybody's Gone to War", yang diputar di sebagian besar stasiun radio besar Inggris. Single ini menjadi lagu ketiga yang paling sering diputar di radio Inggris seminggu sebelum perilisannya, dan mencapai Nomor 14 di UK Singles Chart. Ia melakukan tur konser utama penuh pertamanya untuk mendukung album Fires pada Mei 2006. Selama tahun itu, ia juga mengadakan konser di London, termasuk di ICA, Bloomsbury Theatre, Regent's Park Open Air Theatre, dan Shepherd's Bush Empire.
Single kedua dari album tersebut adalah "Sophia", versi yang direkam ulang di LA bersama produser Mitchell Froom, yang masuk tangga lagu single Inggris di posisi Nomor 32. Pada April 2007, lagu ini dinominasikan untuk Ivor Novello Award, sementara ia melakukan tur di Britania Raya dan Irlandia pada Januari dan Februari tahun itu. Single berikutnya dari versi Fires yang dirilis ulang adalah "Learning to Breathe", yang mencapai posisi Nomor 70 di tangga lagu single Inggris.

2.3. Perkembangan Berkelanjutan dan Album-album Selanjutnya (2009-Sekarang)
Nerina Pallot terus mengembangkan musiknya, bereksperimen dengan berbagai gaya dan metode perilisan, yang dimulai dengan The Graduate dan berlanjut hingga seri EP inovatif dan album-album terbarunya, menunjukkan evolusi artistik yang berkelanjutan.
2.3.1. The Graduate (2009)
Dalam persiapan untuk album penerus Fires, Pallot bekerja dengan beberapa penulis lagu terkenal, termasuk Linda Perry (yang menulis "Beautiful" untuk Christina Aguilera) dan Rob Davis (yang menulis "Can't Get You Out of My Head" untuk Kylie Minogue). Ia juga menulis materi setara satu album penuh dengan Rick Nowels (yang menulis "Power of Goodbye" untuk Madonna dan "Heaven Is A Place on Earth" untuk Belinda Carlisle). Namun, ia merasa kesulitan dengan proses penulisan bersama dan pada akhirnya hanya lagu-lagu yang ia tulis sendiri yang masuk ke dalam album.
Album The Graduate dirilis pada 5 Oktober 2009 di Britania Raya dan mencapai posisi Nomor 46 di Official UK Albums Chart pada minggu pertama perilisannya. Versi standar album ini menampilkan 10 lagu orisinal, sedangkan versi iTunes berisi tiga lagu tambahan, dan versi deluxe berisi tujuh versi akustik dari lagu-lagu tersebut. Album ini memecah belah kritikus; beberapa memujinya sebagai album terbaiknya, sementara yang lain menganggap perubahan arahnya dari Fires sebagai kesalahan. Pallot mempertahankan keputusannya untuk tidak merilis Fires 2, menegaskan perlunya kemajuan antara kedua rekaman tersebut. Ia melakukan tur di Britania Raya pada Oktober 2009, termasuk pertunjukan di Oran Mor, Glasgow, pada 7 Oktober, menampilkan lagu-lagu dari album barunya The Graduate.
2.3.2. Year of the Wolf (2011)
Pada Juli 2010, Pallot kembali ke Geffen Records dan bertemu kembali dengan A&R yang pertama kali merekrutnya ke Polydor, sambil memulai tur delapan hari di Britania Raya dan Irlandia. Ia mengonfirmasi bahwa album barunya akan berjudul Year of the Wolf melalui halaman Twitter-nya pada 21 Januari 2011. Ia merekam album ini bersama Bernard Butler. Single utamanya adalah "Put Your Hands Up", yang dirilis pada 24 April, sedangkan albumnya sendiri dirilis pada 13 Juni 2011.
2.3.3. Year of the EPs (2014)
Untuk proyek berikutnya, Pallot memutuskan untuk merilis satu EP setiap bulan pada tahun 2014, karena ia merasa "bosan dengan siklus album, tur, single... itu semua." EP pertama berjudul The Hold Tight pada Januari, diikuti oleh We Should Break Up pada Februari. Ia menyadari bahwa "saya berada pada titik dalam karier saya di mana saya bisa melakukan apa saja sekarang. Saya juga menyadari bahwa basis penggemar sejati [...] peduli untuk mendengar musik sebanyak mungkin." Pallot mendukung perilisan ini dengan beberapa tanggal tur di seluruh Britania Raya.
2.3.4. Karya Terbaru (2015-Sekarang)
Pada September 2015, ia merilis album kelimanya, The Sound and the Fury, secara independen melalui label Idaho miliknya sendiri. Pada tahun 2017, Pallot merilis album studio keenamnya, Stay Lucky. Album ini menyertakan track "The Heart is a Lonely Hunter", yang judulnya diambil dari novel debut Carson McCullers tahun 1940, dan Pallot sendiri menggambarkannya sebagai 'lagu terbaik yang pernah saya tulis'. Tahun 2022 menyaksikan perilisan album studio ketujuh Pallot, I Don't Know What I'm Doing. Pada tahun 2024, Pallot merilis album studio kedelapannya, A Psalm for Emily Salvi, dengan "Regrets" sebagai single pertamanya.
2.4. Video Musik
Pallot telah merilis enam video musik untuk mengiringi single-singlenya dari album Dear Frustrated Superstar, Fires, dan Year of the Wolf.
Video pertamanya untuk "Patience", disutradarai oleh sutradara Swedia Emma Hvengaard, menampilkan Pallot dalam berbagai adegan, terutama mengenakan pakaian putih dan tanpa alas kaki, terus-menerus melayang ke dan dari bumi. Video "Alien" dimulai dengan Pallot berbaring, kemudian menjadi jelas bahwa ia telah jatuh menimpa van tukang ledeng, menghancurkannya, dan video tersebut menyiratkan ia telah jatuh dari langit "seperti alien". Video "If I Know You" yang tidak dirilis menampilkan banyak Nerina yang saling berkelahi di sebuah teater.
Untuk "Damascus", Pallot terlihat bermain piano dan bernyanyi di sebuah studio rekaman. Video Pallot berikutnya adalah untuk "Everybody's Gone to War", yang menyertakan gotik yang melempar kubis dan bom nanas. Video berikutnya adalah untuk "Sophia", dan difilmkan di tengah gurun di Maroko. Video ini menampilkan Pallot duduk di piano, bermain dan bernyanyi sementara api mengelilinginya dalam lingkaran dan pianonya berasap serta terbakar. Pertunjukan Pallot berikutnya, "Learning to Breathe", lebih "abstrak" dan dihasilkan oleh komputer, menampilkan ia bermain gitar di sebuah rumah dengan banyak gambar yang menghiasi dinding.
Video untuk "Put Your Hands Up", single utama dari Year of the Wolf, diambil di sekitar Lant Street di Southwark, London.
2.5. Aktivitas Penulisan Lagu dan Produksi
Nerina Pallot juga dikenal karena kontribusinya dalam penulisan dan produksi lagu untuk artis lain, serta lagunya yang di-cover oleh musisi lain:
- Pallot, bersama suaminya Andy Chatterley, menulis dan memproduseri dua lagu untuk Aphrodite, album Kylie Minogue tahun 2010: lagu berjudul "Aphrodite" dan single ketiga "Better than Today", yang pertama kali muncul di EP Pallot Buckminster Fuller dari tahun 2009.
- Pallot menulis dan memproduseri bersama "Put It Back Together" untuk Diana Vickers dari album debutnya Songs from the Tainted Cherry Tree. Vickers membawakan 'Put It Back Together' sebagai tamu spesial di konser langsung Pallot di Union Chapel di Islington, London utara, pada 28 April 2010.
- Lagu Pallot "Real Late Starter" di-cover oleh pemenang X Factor UK 2009, Joe McElderry, untuk album debutnya, Wide Awake, yang dirilis pada 25 Oktober 2010.
- Pada tahun 2010, ia menulis lagu bersama penyanyi Brasil Sandy berjudul "Dias Iguais", yang termasuk dalam album studio solo Sandy, Manuscrito.
2.6. Pertunjukan Utama dan Pengakuan Publik
Sepanjang kariernya, Nerina Pallot telah mendapatkan berbagai pengakuan dan tampil dalam acara-acara penting, menegaskan statusnya sebagai artis yang dihormati:
- Lagunya menjadi 'Record of the Week' di BBC Radio 1.
- Tampil di Top of the Pops.
- Muncul di acara BBC One Heaven and Earth with Gloria Hunniford pada 18 Juni 2006.
- Menjadi berita utama di majalah The Times.
- Tampil di The Charlotte Church Show pada 29 September 2006.
- Muncul di Children in Need 2006 yang disiarkan pada 18 November 2006.
- Pallot tampil di majalah Asian Woman, di mana ia berbicara tentang warisan India-nya dan evolusi karier musiknya.
- Dinominasikan untuk BRIT Awards kategori British Female Solo Artist pada tahun 2007.
- Tampil di Never Mind the Buzzcocks yang disiarkan pada 31 Januari 2007.
- Muncul di Live from Abbey Road pada Maret 2007, membawakan lagu "Idaho". Sesi langsung tersebut direkam pada November 2006 dan ia berbagi episode dengan The Zutons, Ray LaMontagne, dan Shawn Colvin.
3. Kehidupan Pribadi
Pada awal tahun 2006, Pallot bertunangan dengan Howard Willing, salah satu produser yang mengerjakan album keduanya Fires, namun hubungan tersebut berakhir di akhir tahun yang sama.
Pallot bertemu dengan sesama penduduk Jersey dan produser rekaman nominasi Grammy Award, Andy Chatterley, pada Januari 2007. Mereka bertunangan dalam waktu setengah jam dari kencan pertama mereka, dan menikah enam minggu kemudian pada 14 Februari 2007. Kisah ini diceritakan oleh Pallot di acara Janice Long di BBC Radio 2 pada 3 Juni 2009. Pada tahun 2009, ia menyelesaikan gelar di bidang Sastra Inggris di Birkbeck, Universitas London. Pasangan ini tinggal di London. Pada 9 September 2010, Pallot melahirkan putra pertamanya.
Pallot adalah penggemar Arsenal F.C.. Pada tahun 2010, ia mengungkapkan bahwa ia adalah anggota Partai Buruh, tetapi menyatakan kekecewaan terhadap kepemimpinan Gordon Brown dan menuduh mantan Perdana Menteri Tony Blair melakukan kejahatan perang. Pandangan-pandangannya ini menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai sosial dan politik yang mencerminkan perspektif tengah-kiri.
4. Daftar Album
Berikut adalah daftar kronologis album studio yang telah dirilis oleh Nerina Pallot. Selain album-album ini, ia juga telah merilis lebih dari selusin EP, yang paling menonjol adalah seri "Year of the EPs" pada tahun 2014.
- Dear Frustrated Superstar (2001)
- Fires (2005)
- The Graduate (2009)
- Year of the Wolf (2011)
- The Sound and the Fury (2015)
- Stay Lucky (2017)
- I Don't Know What I'm Doing (2022)
- A Psalm For Emily Salvi (2024)
5. Penilaian dan Dampak
Nerina Pallot telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam industri musik melalui musiknya dan pendekatannya yang independen. Ia dikenal karena kemampuan penulisan lagunya yang mendalam dan liriknya yang kuat, yang sering kali menghasilkan apresiasi kritis yang beragam, seperti yang terlihat pada album The Graduate yang memecah belah kritikus. Namun, ia konsisten dalam evolusi musiknya, selalu berusaha untuk berprogres dan tidak terpaku pada formula yang sama.
Salah satu dampak terbesarnya adalah kemampuannya untuk mencapai kesuksesan komersial secara independen dengan album Fires, bahkan sampai menggadaikan rumahnya untuk mendanai produksinya. Ini menunjukkan semangat kewirausahaan dan dedikasi terhadap seni, yang menginspirasi banyak artis. Perannya sebagai penulis lagu untuk artis-artis besar seperti Kylie Minogue juga mengukuhkan posisinya sebagai talenta serbaguna di balik layar. Nominasi-nominasi bergengsi seperti BRIT Awards dan Ivor Novello Award membuktikan pengakuan industri terhadap kualitas karyanya.
Di luar musik, Pallot juga menggunakan suaranya untuk isu-isu sosial dan politik, menunjukkan kekecewaan terhadap kepemimpinan politik dan menyuarakan pandangan yang kritis, yang menegaskan identitasnya sebagai seorang seniman dengan kesadaran sosial yang kuat. Ini menjadikannya bukan hanya seorang musisi berbakat tetapi juga figur yang relevan dalam konteks budaya dan sosial yang lebih luas.