1. Biografi
Nguyễn Thị Oanh lahir pada tanggal 15 Agustus 1995 dari keluarga petani di pedesaan yang sederhana di dusun Nhuần, komune Mỹ Hà, Distrik Lạng Giang, yang saat ini menjadi bagian dari provinsi Bắc Giang, Vietnam. Daerah ini, dulunya di bawah Provinsi Hà Bắc, merupakan wilayah Perbukitan Utara Tengah dan Pegunungan yang miskin, sekitar 70 km di timur laut Hanoi.
1.1. Masa Kecil dan Latar Belakang Keluarga
Sebagai anak ketujuh dari delapan bersaudara, Oanh memiliki satu adik laki-laki sebagai anak bungsu. Kedua orang tuanya, Tuan Chuyền dan Nyonya Nguyễn Thị Hưởng, adalah petani yang mengajari Oanh nilai-nilai kerja keras dan ketahanan sejak usia muda. Lingkungan masa kecilnya yang sederhana dan latar belakang keluarga yang berjuang keras menanamkan padanya semangat pantang menyerah yang kelak akan membawanya meraih kesuksesan di dunia atletik. Ia juga dikenal dengan julukan Oanh ỉnOanh si babi kecilBahasa Vietnam, yang mungkin berasal dari tahun kelahirannya yang bertepatan dengan Tahun Babi menurut kalender Siklus Batang-Cabang, dan juga "si gadis mungil" atau cô bé hạt tiêugadis ladaBahasa Vietnam karena postur tubuhnya yang kecil namun penuh kekuatan.
2. Karier Lari
Perjalanan karier Nguyễn Thị Oanh dalam atletik adalah kisah tentang tekad yang kuat, perjuangan melawan penyakit, dan serangkaian prestasi luar biasa di kancah nasional maupun internasional.
2.1. Awal Karier (2010-2013)
Nguyễn Thị Oanh memulai kariernya di dunia atletik pada usia 15 tahun, tepatnya pada tahun 2010. Pada awalnya, ia menghadapi keraguan dari tim pelatih provinsi karena postur tubuhnya yang terbatas; ia memiliki berat kurang dari 40 kg dan tinggi hanya sekitar 1.5 m. Kondisi fisiknya ini hampir membuatnya tidak terpilih dalam tim. Namun, berkat semangat latihan yang serius dan kegigihan dalam berlatih, Oanh berhasil mendapatkan kepercayaan dari jajaran pelatih dan akhirnya dipanggil untuk bergabung dengan tim nasional.
Pada SEA Games ke-27 di Myanmar, ia meraih medali perak di nomor 3000 meter rintangan, finis di belakang juara bertahan Rini Budiarti dari Indonesia. Pada tahun berikutnya, ia memenangkan medali emas di nomor yang sama pada Kejuaraan Atletik Junior Asia.
2.2. Masa Sakit dan Kembali Berlomba (2014-2016)
Pada akhir tahun 2014, tak lama setelah berakhirnya Festival Olahraga Nasional ketujuh, Oanh tiba-tiba menunjukkan gejala edema (pembengkakan). Setelah dirawat di rumah sakit, ia didiagnosis menderita glomerulonefritis akut, sebuah kondisi peradangan ginjal. Penyakit ini memaksanya untuk sementara waktu menjauh dari lintasan lari dan fokus sepenuhnya pada perawatan medis. Akibatnya, Nguyễn Thị Oanh tidak dapat berpartisipasi dalam SEA Games ke-28 yang diadakan di Singapura pada tahun 2015.
Setelah periode pemulihan yang panjang, ia kembali berkompetisi pada September 2016 di Pesta Olahraga Pantai Asia ke-5 di Da Nang, Vietnam. Di sana, ia meraih medali perak di nomor lari lintas alam individu, finis setelah rekan setimnya, Phạm Thị Huệ. Selanjutnya, di nomor lari lintas alam beregu, Oanh, Huệ, dan tiga atlet lainnya berhasil mengantarkan Vietnam meraih medali emas dengan mengungguli tim dari Thailand.
2.3. Prestasi Utama (2017-2019)
Periode ini menandai kebangkitan dan dominasi Nguyễn Thị Oanh di kancah atletik regional dan kontinental.

Pada SEA Games ke-29 di Kuala Lumpur, Malaysia, nomor andalannya, 3000 meter rintangan, secara tak terduga dibatalkan oleh tuan rumah dengan alasan "hanya Vietnam yang mendaftar". Karena itu, tim pelatih memutuskan untuk mendaftarkannya di nomor 1500 meter dan 5000 meter yang sedang kekurangan atlet. Meskipun waktu persiapannya sangat singkat, "si gadis mungil" ini secara luar biasa berhasil meraih dua medali emas di kedua nomor yang cukup sulit tersebut.
Pada April 2018, di Kejuaraan Atletik Singapura Terbuka, ia kembali meraih dua medali emas untuk Vietnam di nomor 1500 meter dan 3000 meter rintangan.
Pada Asian Games ke-18 di Jakarta, Oanh melanjutkan prestasinya di nomor 3000 meter rintangan dan berhasil meraih medali perunggu yang bersejarah bagi atletik Vietnam. Ini adalah pertama kalinya atletik Vietnam meraih medali di nomor ini. Dengan catatan waktu 9 menit 43,83 detik, Oanh juga berhasil memecahkan rekor nasional yang sebelumnya dipegang oleh atlet senior Nguyễn Thị Phương dengan selisih yang signifikan, yaitu 19,15 detik. Selain itu, ia juga berkompetisi di nomor 1500 meter, namun hanya finis di posisi keempat, tertinggal 2,93 detik dari atlet India yang meraih medali perunggu.
Di akhir tahun 2018, setelah meraih medali perunggu Asian Games, Oanh kembali membela tim olahraga provinsi Bắc Giang di Festival Olahraga Nasional Kedelapan. Ia kembali meraih tiga medali emas di tiga nomor andalannya: 1500 meter, 5000 meter, dan 3000 meter rintangan. Lebih istimewa lagi, ketiga medali emas tersebut juga merupakan rekor baru dalam ajang tersebut. Dengan demikian, "si gadis mungil" ini mengakhiri tahun 2018 dengan kesuksesan yang melebihi ekspektasi.
Pada tahun 2019, ia berpartisipasi di SEA Games ke-30 yang berlangsung di Filipina. Ia tampil gemilang dengan berhasil mempertahankan dua medali emas dari edisi sebelumnya dan untuk pertama kalinya meraih emas di nomor andalannya, 3000 meter rintangan. Selain itu, dengan catatan waktu 10 menit 00,02 detik di nomor 3000 meter rintangan, ia mencetak rekor baru SEA Games, mengalahkan rekor lama sebesar 0,56 detik yang dibuat oleh Rini Budiarti pada SEA Games ke-26.
2.4. Kegiatan dan Tujuan Sejak 2020-an
Setelah SEA Games ke-30 berakhir, Nguyễn Thị Oanh mengungkapkan ambisinya untuk mencapai standar kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 (9 menit 30 detik) di nomor 3000 meter rintangan. Meskipun menyadari bahwa target ini sangat sulit mengingat catatan waktu terbaiknya di Asian Games ke-18 masih terpaut 13,83 detik dari standar Olimpiade, ia tetap bertekad untuk berjuang.
Pada SEA Games 2021 di Hanoi, ia berhasil mempertahankan ketiga gelar juaranya di nomor 1500 meter, 3000 meter rintangan, dan 5000 meter. Prestasi gemilangnya berlanjut di SEA Games 2023 di Phnom Penh, di mana ia tidak hanya mempertahankan ketiga gelar tersebut, tetapi juga menambah medali emas di nomor 10000 meter. Secara khusus, di Phnom Penh, karena perubahan jadwal mendadak, nomor 1500 meter dan 3000 meter rintangan diadakan dengan jeda hanya 20 menit. Oanh berhasil memenangkan kedua nomor tersebut, sebuah pencapaian yang mengagumkan. Dengan kemenangannya di edisi 2023, Nguyễn Thị Oanh menjadi atlet Vietnam pertama yang meraih empat medali emas individu dalam satu edisi SEA Games.
Di tingkat Asia, ia meraih medali perunggu di nomor 3000 meter rintangan pada Asian Games 2018, serta medali perunggu di nomor 1500 meter dan 3000 meter pada Kejuaraan Atletik Dalam Ruangan Asia 2018. Pada Kejuaraan Atletik Dalam Ruangan Asia 2023, ia memenangkan medali emas di nomor 1500 meter dan finis di posisi kelima di nomor 3000 meter. Pada Kejuaraan Atletik Dunia 2023, ia menempati peringkat ke-13 di nomor 1500 meter.
3. Rekor Pribadi Terbaik
Berikut adalah rekor pribadi terbaik Nguyễn Thị Oanh di berbagai nomor:
Nomor | Waktu | Tanggal | Status Rekor |
---|---|---|---|
1500 meter | 4:12.28 | 19 Agustus 2023 | - |
1500 meter dalam ruangan | 4:15.55 | 11 Februari 2023 | Rekor Nasional |
3000 meter rintangan | 9:43.83 | 27 Agustus 2018 | Rekor Nasional & SEA Games |
5000 meter | 15:53.48 | 10 Desember 2021 | Rekor Nasional |
10.000 meter | 33:13.23 | 17 Desember 2022 | Rekor Nasional |
4. Kehidupan Pribadi
Di luar lintasan, Nguyễn Thị Oanh dikenal dengan beberapa julukan yang mencerminkan kepribadian dan fisiknya. Selain "Oanh ỉn" yang dikaitkan dengan tahun kelahirannya, media Vietnam juga memberinya julukan "si gadis mungil" atau "cô bé hạt tiêu" karena postur tubuhnya yang kecil dan ringan namun menunjukkan performa yang luar biasa di setiap kompetisi.
4.1. Kesamaan Nama
Dalam dunia atletik Vietnam, terdapat seorang atlet lain yang cukup menonjol dan memiliki nama yang sama persis dengan Nguyễn Thị Oanh, yaitu Nguyễn Thị Oanh yang lahir pada tahun 1996 dan berasal dari tim Hanoi. Ia adalah seorang pelari cepat yang mengkhususkan diri pada nomor 200 meter, 400 meter, dan estafet 4x400 meter. Ia telah berpartisipasi dalam banyak kejuaraan internasional bersama tim atletik Vietnam sejak SEA Games ke-26 pada tahun 2011 dan juga telah meraih banyak medali emas.
Karena usia mereka yang hampir sama, sering berkompetisi di turnamen internasional yang sama, dan meraih banyak prestasi untuk tim atletik Vietnam, tidak jarang terjadi kebingungan di antara para penggemar mengenai kedua atlet berbakat ini. Salah satu perbedaan fisik yang menonjol untuk membedakan keduanya adalah bahwa sementara Oanh "si babi kecil" memiliki postur mungil, rekan atletnya dari Hanoi memiliki penampilan yang cukup menonjol dengan tinggi 1.7 m dan postur tubuh yang dipuji seperti "supermodel". Di luar lapangan, kedua atlet dengan nama yang sama ini juga berteman baik, dan Nguyễn Thị Oanh (subjek artikel ini) sering memanggil temannya dengan sebutan "Oanh 400 meter" untuk membedakan.
5. Evaluasi dan Warisan
Nguyễn Thị Oanh adalah teladan nyata dari ketekunan dan keberanian. Perjalanan kariernya, dari awal yang tidak menjanjikan karena fisik kecil hingga menjadi atlet papan atas yang mengatasi penyakit serius, telah menginspirasi banyak orang. Kemampuannya untuk meraih kemenangan beruntun dan memecahkan rekor, terutama prestasi empat medali emas individu dalam satu SEA Games, menegaskan statusnya sebagai "ratu atletik" Vietnam.
Dampak Oanh melampaui raihan medali semata; ia telah membawa kebanggaan nasional yang tak terhingga dan menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat, batasan fisik dapat diatasi. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh bakat alami, tetapi juga oleh kerja keras, disiplin, dan kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan tujuannya untuk berpartisipasi di Olimpiade, Nguyễn Thị Oanh terus berupaya mencapai puncak tertinggi dalam karier atletiknya, menjadikannya salah satu ikon olahraga yang paling dihormati di Vietnam.