1. Kehidupan Awal dan Karier
Robert A. Blust memiliki perjalanan hidup dan karier akademis yang kaya, dimulai dari kelahirannya di Ohio hingga menjadi seorang profesor terkemuka di Universitas Hawaiʻi di Mānoa.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Robert A. Blust lahir di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 9 Mei 1940. Ia menghabiskan masa kecilnya di California, pindah ke Long Beach, California pada usia empat tahun, dan dibesarkan di sana.
1.2. Pendidikan
Blust menempuh pendidikan tinggi di Universitas Hawaiʻi di Mānoa, di mana ia meraih gelar Sarjana Seni dalam bidang antropologi pada tahun 1967. Kemudian, ia melanjutkan studinya dan memperoleh gelar Doktor Filsafat dalam bidang linguistik pada tahun 1974 dari universitas yang sama.
1.3. Karier Awal
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Blust mengajar di Universitas Leiden di Belanda dari tahun 1976 hingga 1984. Setelah itu, ia kembali ke Departemen Linguistik di Universitas Hawaiʻi di Mānoa dan mengabdikan sisa kariernya di sana. Ia juga menjabat sebagai ketua departemen dari tahun 2005 hingga 2008. Blust merupakan seorang Fellow dari Masyarakat Linguistik Amerika.
2. Kontribusi Akademik Utama
Robert A. Blust dikenal atas kontribusinya yang monumental dalam bidang linguistik, khususnya dalam studi rumpun bahasa Austronesia, melalui penelitian, publikasi, dan kerja lapangannya yang ekstensif.
2.1. Penelitian Bahasa Austronesia
Blust adalah seorang ahli terkemuka dalam rumpun bahasa Austronesia, yang mencakup ribuan bahasa yang tersebar luas dari Madagaskar hingga Pulau Paskah. Ia memberikan kontribusi besar dalam pemahaman dan klasifikasi keluarga bahasa ini. Hingga tahun 2018, ia menjabat sebagai editor peninjau untuk Oceanic Linguistics, sebuah jurnal akademik yang berfokus pada rumpun bahasa Austronesia.
2.2. Karya dan Publikasi Penting
Karya-karya Robert A. Blust sangat berpengaruh dalam bidang linguistik Austronesia. Beberapa publikasi pentingnya meliputi:
- Austronesian Comparative Dictionary (1995): Ini adalah kamus perbandingan yang komprehensif, menjadi salah satu karyanya yang paling terkenal dan sering dirujuk.
- Thao Dictionary (2003): Sebuah kamus bahasa Thao yang sangat terancam punah, disusun dalam lebih dari 1100 halaman. Kamus ini dianggap sebagai salah satu kamus terlengkap yang pernah disusun untuk bahasa Formosa.
- The Austronesian Languages (2009): Buku ini merupakan karya tunggal pertama yang mencakup semua aspek rumpun bahasa Austronesia secara keseluruhan, termasuk fonologi, sintaksis, morfologi, perubahan bunyi, dan klasifikasi.
- The Dragon and the Rainbow: Man's Oldest Story (2023): Sebuah karya yang diterbitkan setelah kematiannya, mencerminkan minat penelitiannya pada aspek budaya dan linguistik pelangi dan naga.
2.3. Penelitian Lapangan
Sebagai bagian dari kerja lapangannya yang ekstensif, Blust meneliti 97 bahasa Austronesia yang digunakan di berbagai lokasi seperti Sarawak di Malaysia, Papua Nugini, dan Taiwan. Di Taiwan, ia melakukan penelitian lapangan terhadap beberapa bahasa Formosa yang penting, termasuk bahasa Thao, bahasa Kavalan, bahasa Pazeh, bahasa Amis, bahasa Paiwan, dan bahasa Saisiyat.
2.4. Minat Penelitian Lain
Selain fokus utamanya pada linguistik historis dan leksikografi rumpun bahasa Austronesia, Blust juga memiliki minat penelitian yang mendalam pada aspek linguistik dan budaya dari pelangi dan naga. Minat ini tercermin dalam beberapa karyanya, termasuk buku terakhirnya yang diterbitkan secara anumerta.
3. Kehidupan Pribadi dan Kematian
Robert A. Blust meninggal dunia di Honolulu, Hawaii, pada tanggal 5 Januari 2022, di usia 81 tahun. Ia wafat setelah berjuang melawan kanker selama 13 tahun.
4. Penilaian dan Pengaruh Akademik
Robert A. Blust secara luas diakui sebagai salah satu ahli bahasa paling berpengaruh dalam studi rumpun bahasa Austronesia. Kontribusinya yang mendalam dan komprehensif, terutama melalui karyanya seperti Austronesian Comparative Dictionary dan The Austronesian Languages, telah menjadi fondasi bagi penelitian selanjutnya di bidang ini. Penelitian lapangannya yang luas terhadap puluhan bahasa Austronesia di berbagai wilayah juga memberikan data empiris yang tak ternilai. Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada linguistik historis tetapi juga meluas ke leksikografi dan etnologi, meninggalkan warisan akademik yang signifikan bagi generasi ahli bahasa mendatang.