1. Overview
Shinichi Kudo (工藤 新一Kudō Shin'ichiBahasa Jepang), yang dalam beberapa adaptasi utama bahasa Inggris dikenal sebagai Jimmy Kudo, adalah seorang karakter fiksi dan protagonis dari seri manga dan anime Detektif Conan (juga dikenal sebagai Case Closed), yang diciptakan oleh Gosho Aoyama. Sebagai seorang detektif sekolah menengah atas yang brilian, ia dikenal sebagai "Penyelamat Kepolisian Jepang" dan "Sherlock Holmes era Heisei". Namun, setelah berhadapan dengan Organisasi Hitam yang misterius, ia dipaksa menelan racun eksperimental APTX4869, yang secara tak terduga menyusutkan tubuhnya menjadi seorang anak berusia tujuh tahun. Untuk menyembunyikan identitas aslinya dari organisasi dan melindungi orang-orang terdekatnya, ia mengadopsi nama samaran Conan Edogawa (江戸川 コナンEdogawa KonanBahasa Jepang).
Dalam identitas barunya sebagai Conan, ia tinggal bersama teman masa kecilnya, Ran Mouri, dan ayahnya, detektif swasta Kogoro Mouri, dengan harapan dapat mengumpulkan informasi tentang Organisasi Hitam dan menemukan penawar untuk kembali ke wujud aslinya. Perjalanan Conan dipenuhi dengan berbagai kasus misteri yang harus ia pecahkan secara diam-diam, menggunakan kecerdasan dan alat-alat ciptaan Profesor Agasa. Artikel ini akan menelusuri konsepsi karakter, latar belakang, perkembangan kepribadian, kemampuan detektif, jaringan hubungan yang kompleks, dan dampak budayanya, yang secara konsisten menekankan perjuangannya demi keadilan dan kebenaran serta komitmennya yang teguh terhadap moralitas.
2. Konsepsi dan Penciptaan
Ide untuk mengubah Shinichi Kudo menjadi seorang anak berasal dari gagasan awal Gosho Aoyama mengenai karakter kucing Sherlock Holmes sebagai protagonis. Kucing tersebut akan menunjukkan bukti-bukti penting untuk memecahkan kasus, sebuah peran yang kemudian diemban oleh Shinichi setelah tubuhnya menyusut menjadi anak-anak. Nama Shinichi sendiri terinspirasi dari detektif fiksi Shunsaku Kudo dan penulis Shinichi Hoshi. Aoyama juga mengungkapkan bahwa editornya menentang nama "Conan" karena nama tersebut sudah digunakan oleh protagonis seri anime Future Boy Conan, dan menyarankan nama "Doyle". Namun, Aoyama tetap mempertahankan nama "Conan" karena ia percaya bahwa karakternya akan melampaui popularitas seri Future Boy.
Frasa khas Shinichi, 真実はいつもひとつ!Shinjitsu wa Itsumo Hitotsu!Bahasa Jepang ("Kebenaran selalu satu!"), dicetuskan oleh penulis naskah adaptasi anime dan kemudian dimasukkan ke dalam bab 95 manga. Dalam lokalisasi bahasa Inggris, frasa ini diterjemahkan menjadi "One Truth Prevails".
Desain fisik Conan juga memiliki inspirasi yang beragam. Rambut Conan yang khas disebut mirip dengan karakter dari manga Aoyama sebelumnya, Yaiba, sementara jambulnya terinspirasi dari Kabu dalam Sally the Witch. Pakaian khas Conan terinspirasi dari pakaian yang biasa dikenakan anak laki-laki saat festival Shichi-Go-San di Jepang. Kacamata Conan didasarkan pada Clark Kent dan dibahas dalam seri dengan Ai Haibara di volume 24. Sementara itu, gaya bicara Shinichi terinspirasi dari Joe Yabuki dari Ashita no Joe.
3. Kehidupan dan Latar Belakang
Perjalanan Shinichi Kudo melacak perjalanannya dari identitas aslinya sebagai detektif jenius hingga wujudnya yang mengecil sebagai Conan Edogawa, sebuah transformasi yang secara fundamental mengubah kehidupannya sekaligus mengasah tekadnya dalam mengejar keadilan.
3.1. Masa Kecil sebagai Shinichi Kudo
Shinichi adalah anak tunggal dari Yusaku Kudo, seorang novelis misteri terkenal di dunia, dan Yukiko Kudo, seorang mantan bintang film. Ia dilahirkan pada tanggal 4 Mei dan, seperti ayahnya, ia sangat cerdas dan intuitif sejak usia muda. Yusaku sering kali menciptakan teka-teki dan permainan untuk mengasah kemampuan berpikir Shinichi, yang kemudian menjadi penggemar berat buku, terutama novel misteri. Ia telah membaca seluruh koleksi novel misteri di perpustakaan sekolah dasarnya saat masih di sekolah dasar. Ayahnya juga sering mengajaknya ke tempat kejadian kriminal hingga ia kelas 6 sekolah dasar, yang membuatnya gemar menyelidiki kasus kriminal. Karena itu, teman-temannya seperti Ran Mouri dan Sonoko Suzuki menjulukinya sebagai "penggila misteri".
Pada usia 14 tahun, orang tuanya pindah ke Amerika Serikat, meninggalkan Shinichi untuk tinggal sendiri di rumah mereka di 2 Chome-21 Beika-cho, Beika-shi, Tokyo, alamat yang terinspirasi dari Baker Street 221B kediaman Sherlock Holmes. Saat ia berusia 15 tahun, ia sudah dikenal oleh polisi setelah berhasil menyelesaikan kasus pembunuhan di dalam pesawat menuju Los Angeles.
Pada awal seri, Shinichi adalah seorang siswa berusia 17 tahun di Sekolah Menengah Atas Teitan. Ia telah dikenal sebagai detektif muda brilian yang berhasil menutup banyak kasus sulit yang tidak dapat dipecahkan oleh para profesional, sehingga ia dijuluki "Penyelamat Kepolisian Jepang" dan "Sherlock Holmes era Heisei" atau "Detektif Hebat dari Timur". Ia adalah pemain gelandang utama yang terampil di tim sepak bola sekolahnya, bahkan memiliki kemampuan setingkat nasional. Namun, ia meninggalkan tim sepak bola pada tahun yang sama karena ia melihat sepak bola sebagai cara untuk melatih refleksnya-seperti idolanya, Sherlock Holmes yang berlatih memanah-untuk mengasah kemampuan detektifnya. Shinichi bercita-cita menjadi "Sherlock Holmes era Heisei".
Meskipun cerdas, Shinichi dikenal memiliki ketidakmampuan untuk bernyanyi dan membenci pelajaran musik di sekolah. Namun, ia memiliki nada absolut dan pemahaman yang baik tentang notasi musik, serta kemampuan untuk bermain biola. Ia juga mahir berbahasa Inggris, mampu berbicara dengan penutur asli, dan kemudian juga menguasai bahasa Rusia. Keterampilan praktis lainnya termasuk mengemudi berbagai kendaraan (mobil, perahu motor, helikopter, bahkan jet jumbo) dan menjinakkan bom, yang sebagian besar ia klaim pelajari dari ayahnya di Hawaii. Ia juga memiliki kemampuan membaca gerak bibir dan memahami huruf Braille.
3.2. Insiden dan Transformasi
Pada awal seri, Shinichi mengajak teman masa kecilnya, Ran Mouri, berkencan di Taman Hiburan Tropical Land untuk merayakan kemenangan Ran di Kejuaraan Karate Metropolitan. Di sana, ia berhasil memecahkan kasus pembunuhan yang terjadi di atas kereta "Mystery Coaster".
Setelah meninggalkan taman hiburan, Shinichi melihat transaksi mencurigakan antara seorang pria tak dikenal dan dua anggota Organisasi Hitam yang mengenakan pakaian serba hitam, yaitu Gin dan Vodka, di dekat taman hiburan. Ia meninggalkan Ran dan diam-diam mendekati tempat transaksi itu. Saat mencoba menguping percakapan mereka-sebuah pemerasan senilai 100.00 M JPY-ia diserang dari belakang oleh Gin yang memukul kepalanya dengan pipa besi. Gin kemudian memaksanya menelan racun eksperimental yang masih dalam tahap percobaan, APTX (Apotoxin) 4869, yang seharusnya membunuhnya tanpa meninggalkan jejak.
Namun, alih-alih mati, Shinichi mengalami efek samping langka. Tubuhnya menyusut perlahan-lahan dan terasa sakit, mengembalikannya ke wujud anak kecil berusia 6 atau 7 tahun. Dalam keadaan putus asa dan bingung, Shinichi pulang ke rumahnya dan segera berlari ke rumah tetangganya, Profesor Hiroshi Agasa, seorang ilmuwan eksentrik. Profesor Agasa menyarankan Shinichi untuk merahasiakan identitas aslinya. Jika Organisasi Hitam tahu bahwa ia masih hidup, mereka akan kembali untuk membunuhnya dan orang-orang yang dekat dengannya. Dengan alasan ini, Shinichi memutuskan untuk tidak mengungkapkan kebenarannya kepada siapa pun. Untuk menyembunyikan identitasnya, ia mengambil nama samaran "Conan Edogawa", yang ia ciptakan dari nama-nama penulis terkenal Arthur Conan Doyle dan Edogawa Ranpo.
Tak lama kemudian, Ran datang ke rumah Shinichi karena khawatir dan melihat Shinichi yang kini berwujud anak kecil. Karena menganggapnya lucu, Ran menanyakan namanya. Profesor Agasa menjelaskan kepada Ran bahwa Conan adalah kerabat jauh yang orang tuanya terlibat dalam kecelakaan di luar negeri dan akan lebih baik jika ia tinggal bersama Ran karena Agasa tidak tahu cara mengurus anak.
3.3. Kehidupan sebagai Conan Edogawa
Sebagai Conan Edogawa, Shinichi memulai kehidupan gandanya. Ia pindah untuk tinggal bersama Ran dan ayahnya, Kogoro Mouri, seorang detektif swasta yang tidak kompeten, dengan harapan bahwa tinggal di agen detektif akan memberinya petunjuk tentang Organisasi Hitam. Namun, karena ketidakmampuan Kogoro, Shinichi yang akhirnya secara diam-diam memecahkan sebagian besar kasus. Ia melakukannya dengan membius Kogoro menggunakan Jam Tangan Peluru Bius ciptaan Profesor Agasa, lalu menggunakan Dasi Kupu-Kupu Pengubah Suara untuk meniru suara Kogoro dan menyampaikan deduksinya. Berkat bantuan Conan, Kogoro menjadi terkenal sebagai "Kogoro Tidur" karena kemampuannya memecahkan kasus saat tidak sadarkan diri.
q=35.698246, 139.702737|position=right
Profesor Agasa mendaftarkan Conan di Sekolah Dasar Teitan, di mana ia bertemu dengan tiga teman sekelasnya, Ayumi Yoshida, Genta Kojima, dan Mitsuhiko Tsuburaya. Bersama-sama, mereka membentuk Pasukan Detektif Cilik (Junior Detective League), dengan Conan secara efektif menjadi pemimpin dan pelindung mereka. Meskipun Conan awalnya menganggap mereka hanya anak-anak, ia akhirnya menghargai kecerdikan dan bantuan mereka dalam menyelesaikan kasus.
Selain Dasi Kupu-Kupu Pengubah Suara dan Jam Tangan Peluru Bius, Profesor Agasa juga menciptakan berbagai alat bantu lain untuk Conan, termasuk Sepatu Peningkat Kekuatan Tendangan yang memperkuat tendangannya, Kacamata Pelacak untuk melacak dan mendengarkan, Papan Luncur Bertenaga Surya untuk mengejar penjahat, serta sabuk Bola Sepak dan tali suspender super elastis.
Seiring berjalannya seri, Conan bertemu dengan Heiji Hattori, seorang detektif sekolah menengah dari Osaka. Setelah beberapa kali berinteraksi, Heiji berhasil menyimpulkan identitas asli Conan sebagai Shinichi Kudo, dan keduanya kemudian menjadi teman baik serta rival detektif. Conan juga menjalin pertemanan penting dengan Ai Haibara (nama asli Shiho Miyano), seorang ahli biokimia dan mantan anggota Organisasi Hitam yang juga menjadi korban APTX4869 dan menyusut. Ai, yang juga menciptakan racun tersebut, kini bekerja sama dengan Conan dan Profesor Agasa untuk mengembangkan penawar. Melalui penelitian Ai, prototipe penawar APTX4869 berhasil diciptakan, memungkinkan Conan untuk sesekali kembali ke wujud Shinichi untuk sementara waktu, yang sering ia gunakan untuk menghilangkan kecurigaan Ran. Namun, penggunaan berulang menyebabkan tubuhnya mengembangkan kekebalan, mempersingkat durasi efek penawar.
Investigasi Conan terhadap Organisasi Hitam juga membawanya ke dalam kolaborasi dengan agen FBI Amerika dan CIA di Jepang. Ia bekerja sama dengan agen FBI seperti Jodie Starling dan Shuichi Akai, serta agen CIA Rena Mizunashi (alias Kir) yang menyamar di dalam Organisasi Hitam. Kerja sama ini penting dalam upaya mereka untuk mengungkap dan menjatuhkan organisasi tersebut. Melalui investigasinya, Conan juga mengetahui bahwa pemimpin Organisasi Hitam adalah Renya Karasuma, meskipun FBI dan dirinya sendiri belum menyadarinya.
Pada peristiwa di London yang diceritakan dalam episode "Holmes' Revelation", Shinichi, saat berada dalam wujud aslinya, menyatakan perasaannya kepada Ran. Kemudian, dalam "The Scarlet School Trip" di Kyoto, Ran membalas perasaan tersebut dengan mencium pipi Shinichi, secara resmi memulai hubungan mereka.
4. Kepribadian dan Keyakinan
Kepribadian Shinichi/Conan adalah perpaduan unik antara kecerdasan tajam, hati yang baik, dan dedikasi terhadap keadilan, meskipun sesekali menampilkan sisi narsistik dan kecerobohan yang menguji ketahanannya.
4.1. Sifat Karakter
Shinichi/Conan pada dasarnya adalah pribadi yang berhati lembut dan baik, mampu memahami perasaan orang lain. Ia sangat berbakti dan sering kali mengorbankan diri, seperti melindungi Ran, Ai, dan anggota Pasukan Detektif Cilik, serta memilih menanggung risiko sendiri untuk menjauhkan mereka dari bahaya. Contohnya, dalam film Detective Conan: The Phantom of Baker Street, ia menyemangati anak-anak yang ketakutan dan bahkan meminjamkan jaketnya kepada Ayumi yang kedinginan. Ia juga memiliki semangat yang tidak mudah menyerah dan kekuatan mental yang kuat, yang terlihat dari kegigihannya dalam menghadapi situasi berbahaya.
Namun, ia juga memiliki sisi yang agak tidak peka terhadap orang-orang terdekatnya, seperti ketika ia mengkritik Genta karena tidak bisa berhitung atau meremehkan pilihan musik Ai Haibara. Conan juga sering kali mengeluarkan komentar sarkastik dalam hati terhadap perilaku konyol Kogoro atau Genta.
Meskipun otaknya cerdas dan memiliki pemikiran yang tenang serta rasional, ia cenderung impulsif dan terkadang bertindak berdasarkan rasa ingin tahu atau emosi, yang sering kali menempatkannya dalam bahaya. Conan juga sering terlihat bingung atau gugup ketika menghadapi situasi tak terduga, dan kadang tanpa sengaja mengungkapkan detail tentang masa lalunya sebagai Shinichi yang hampir membongkar identitasnya. Ia juga memiliki sisi narsistik, terutama dalam deduksi dan keterampilan sepak bolanya, dan terkadang terlalu percaya diri hingga membuat kesimpulan yang salah atau memperburuk situasi.
Sebagai pemimpin Pasukan Detektif Cilik, Conan sering memberikan instruksi yang tepat sesuai situasi dan menjadi mediator dalam pertengkaran antar anggota. Ia juga menunjukkan antusiasme yang murni dalam hal-hal yang ia sukai, seperti sepak bola atau memecahkan kasus, bahkan di hadapan anak-anak lain. Meskipun memiliki kekurangan, ia terus berkembang, dengan perilaku sombong yang dulu sering ia tunjukkan di awal cerita semakin berkurang seiring waktu.
4.2. Sikap terhadap Kejahatan dan Keadilan
Shinichi/Conan memiliki prinsip moral yang kuat dan teguh terhadap kejahatan. Ia bertekad untuk tidak pernah membiarkan kejahatan tanpa hukuman dan berkomitmen untuk menyelamatkan setiap nyawa yang bisa diselamatkan. Ia tidak menunjukkan simpati kepada pelaku kejahatan, terutama jika mereka melibatkan orang yang tidak bersalah atau mencoba membenarkan tindakan kriminal mereka. Dalam kasus seperti itu, ia bisa bersikap dingin, memberikan pukulan moral atau bahkan fisik kepada pelaku.
Namun, ada pengecualian. Untuk pelaku yang memiliki alasan yang sangat kuat, seperti balas dendam atas kematian orang yang dicintai, Conan dapat menunjukkan rasa kasihan dan mendorong mereka untuk bertobat. Setelah insiden "Pembunuhan Sonata Cahaya Bulan" di mana ia gagal mencegah seorang pelaku bunuh diri, Conan merasa sangat terpukul dan bersumpah bahwa ia tidak akan pernah lagi membiarkan seorang pelaku bunuh diri. Sejak saat itu, ia secara aktif berusaha menyelamatkan pelaku dari kematian, bahkan dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri, dan mencoba membujuk mereka untuk menyerah. Ia juga bisa bersikap lunak terhadap pelanggaran yang tidak melibatkan pembunuhan, bahkan menyarankan pelaku untuk berbohong atau membiarkan mereka melarikan diri jika kejahatan tersebut tidak serius.
Meskipun ia adalah penegak keadilan, Conan terkadang melanggar hukum sendiri demi tujuan yang lebih besar, seperti minum alkohol saat di bawah umur, melakukan penyadapan, mencuri barang, atau bahkan melakukan pembakaran dan pemindahan jenazah dalam upayanya melawan Organisasi Hitam.
5. Kemampuan dan Keterampilan
Shinichi Kudo/Conan Edogawa memiliki kapasitas intelektual dan praktis yang luar biasa, memungkinkannya untuk mengatasi kasus-kasus paling rumit dan menghadapi bahaya.
5.1. Kecakapan Detektif
Shinichi adalah seorang jenius dengan otak yang cemerlang, pengetahuan yang luas, dan pemikiran yang fleksibel. Ia memiliki kemampuan observasi yang luar biasa dan mata yang tajam untuk detail, memungkinkan dia untuk melihat "poin aneh" dalam suatu kasus yang sering diabaikan orang lain. Ia mewarisi kemampuan deduksi dari ayahnya, Yusaku, dan bakat akting dari ibunya, Yukiko. Bahkan setelah tubuhnya menyusut menjadi Conan, kecerdasan dan keterampilan detektifnya tetap utuh, memungkinkannya untuk terus memecahkan banyak kasus sulit.
Berkat prestasinya, Shinichi Kudo memiliki reputasi nasional dan dikenal sebagai "Penyelamat Kepolisian Jepang". Sebagai Conan, ia juga mendapatkan kepercayaan tinggi dari Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo dan FBI. Agen FBI veteran, James Black, bahkan pernah menyatakan keinginannya untuk merekrut Conan ke FBI.
Meskipun ia memiliki rival detektif yang cerdas seperti Heiji Hattori dari barat atau Hakuba Saguru, Conan sering kali berhasil mencapai kesimpulan yang benar ketika mereka membuat kesalahan dalam deduksi. Ia juga menunjukkan kemampuan yang lebih unggul dibandingkan detektif sekolah menengah lainnya seperti Masumi Sera. Namun, ia mengakui bahwa kemampuannya masih jauh di bawah ayahnya, Yusaku, yang sering menunjukkan bahwa Shinichi masih kurang dalam hal daya observasi.
5.2. Metode Investigasi
Dalam wujud Conan, karena suaranya yang kecil dan penampilannya sebagai anak-anak, orang dewasa di sekitarnya, termasuk Kogoro Mouri, sering kali tidak menganggap serius deduksinya. Untuk mengatasi hal ini, Conan menggunakan taktik rahasia. Ia biasanya membius Kogoro Mouri dengan Jam Tangan Peluru Bius ciptaan Profesor Agasa, lalu menggunakan Dasi Kupu-Kupu Pengubah Suara untuk meniru suara Kogoro dan menyampaikan seluruh deduksinya. Selain Kogoro, ia juga kadang-kadang meminjam suara Sonoko Suzuki, Profesor Agasa, atau Inspektur Yamamura. Dalam beberapa kesempatan, ia bahkan pernah membius Heiji Hattori atau Eri Kisaki untuk menyampaikan deduksinya.
Ketika Conan berada di hadapan orang-orang yang mengetahui identitas aslinya, seperti Profesor Agasa, orang tuanya, atau Ai Haibara, ia sering kali tidak perlu menggunakan alat penyamar suara dan dapat berbicara secara terbuka. Ia juga terkadang memberikan petunjuk kepada Kogoro atau Inspektur Megure, membiarkan mereka memecahkan kasus sendiri, atau meminta Ran atau Yukiko untuk menjelaskan kebenaran setelah ia mengajari mereka. Dalam situasi di mana ia berhadapan langsung dengan penjahat dari Organisasi Hitam atau Kaito Kid, ia dapat berbicara secara langsung untuk menyampaikan deduksinya. Jika anggota Pasukan Detektif Cilik hadir, Conan akan mengarahkan mereka untuk melakukan trik atau mengucapkan kata kunci yang menjadi petunjuk dalam penyelidikan.
Untuk menjaga penyamarannya, Conan sering menggunakan pola bicara yang kekanak-kanakan, seperti "Arere~? Okashii zo~?" (Oh oh~? Aneh sekali~?) ketika berbicara dengan orang dewasa yang tidak tahu identitasnya. Namun, ia malu menggunakan ucapan seperti itu di depan Pasukan Detektif Cilik. Ia juga seringkali harus berhati-hati agar tidak mengungkapkan pengetahuan yang terlalu canggih untuk anak seusianya. Jika ia terlanjur berbicara terlalu banyak, ia akan segera mengklarifikasinya dengan mengatakan, "Aku mendengarnya dari Kak Shinichi," "Paman Kogoro yang memberitahuku," atau "Aku melihatnya di TV." Meskipun demikian, trik ini tidak selalu berhasil mengelabui detektif cerdas seperti Tooru Amuro (Bourbon).
Akibat identitas gandanya, Conan sering kali terlibat dalam situasi berbahaya, termasuk diculik atau disekap lebih dari 15 kali sepanjang seri.
5.3. Keterampilan Fisik dan Lainnya
Meskipun tubuhnya menyusut, Shinichi/Conan mempertahankan keterampilan fisik dan intelektual yang luar biasa. Ia adalah mantan gelandang sepak bola di SMP Teitan dengan kemampuan setingkat pemain yang bisa direkrut oleh J.League. Meskipun ia berhenti dari sepak bola untuk fokus pada pekerjaan detektif, ia menggunakan keterampilan sepak bolanya untuk melatih refleksnya. Sebagai Conan, ia memanfaatkan Sepatu Peningkat Kekuatan Tendangan dan sabuk pengeluar bola untuk menjatuhkan atau menghentikan penjahat dengan tendangan yang presisi. Ia ambidextrous (bisa menendang dengan kedua kaki) dan sangat cepat.
Selain sepak bola, Conan juga sangat atletis dan gesit. Ia sering terlihat melakukan gerakan akrobatik, seperti membalikkan badan di atas papan luncur, untuk menghindari bahaya. Ran Mouri, seorang ahli bela diri, bahkan mengakui bahwa tidak ada yang memiliki tendangan putar sekuat Shinichi. Ia juga memiliki kemampuan dalam penanganan senjata api, yang ia pelajari dari ayahnya. Keterampilan ini terbukti penting dalam beberapa film di mana ia berhasil menembak sasaran dengan presisi tinggi.
Conan juga terampil dalam mengemudikan berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil, perahu motor, helikopter, dan bahkan pesawat terbang. Ia juga memiliki kemampuan dalam menjinakkan bom dan membaca gerak bibir. Dalam beberapa episode, ia terbukti mampu menjinakkan anjing liar dalam waktu singkat.
Secara intelektual, ia memiliki nada absolut meskipun ia sangat buruk dalam bernyanyi, dan ia juga bisa bermain biola, terinspirasi dari idolanya, Sherlock Holmes. Selain bahasa Jepang, ia fasih berbahasa Inggris, dan kemudian juga menguasai bahasa Rusia. Namun, ia tidak dapat berbicara bahasa Italia dengan baik dan mengalami kesulitan dengan dialek Kansai-ben, yang kadang membuatnya salah paham dengan Heiji Hattori. Ia juga memiliki pengetahuan yang luas dalam berbagai bidang, yang sering kali membantunya dalam deduksi, meskipun ia kurang tertarik pada musik populer, permainan video, atau istilah-istilah terkait bisbol.
6. Hubungan
Shinichi Kudo/Conan Edogawa memiliki jaringan hubungan yang kompleks dan dinamis, yang menjadi inti dari narasi "Detektif Conan."
6.1. Hubungan dengan Ran Mouri
Hubungan antara Shinichi dan Ran adalah salah satu inti emosional dari seri ini. Mereka telah menjadi teman dekat sejak masa prasekolah, dan meskipun mereka saling mencintai, Shinichi seringkali terlalu malu dan keras kepala untuk mengakui perasaannya secara langsung. Namun, ia sangat peduli pada Ran dan akan melakukan apa saja untuk melindunginya. Ran juga sangat menyayangi Shinichi dan selalu mengkhawatirkannya, terutama setelah Shinichi menghilang.
Titik balik dalam hubungan mereka terjadi ketika Shinichi, dalam wujud aslinya, menyatakan perasaannya kepada Ran di London selama kasus "Holmes' Revelation". Ran membalas perasaannya dengan mencium pipi Shinichi saat perjalanan sekolah di Kyoto, yang secara resmi memulai hubungan romantis mereka. Meskipun mereka sekarang berpacaran, Shinichi masih harus menjaga identitas gandanya sebagai Conan, yang seringkali menciptakan situasi yang canggung dan menyakitkan bagi Ran.
Untuk menipu Ran agar percaya bahwa Shinichi hanya pergi untuk memecahkan kasus yang sulit, Conan sering menelepon Ran menggunakan Dasi Kupu-Kupu Pengubah Suara dengan suara Shinichi. Meskipun Ran kadang-kadang curiga, ia selalu berhasil diyakinkan bahwa Conan bukanlah Shinichi.
Shinichi juga memiliki trauma masa kecil akibat sering dimarahi oleh ibu Ran, Eri Kisaki, yang membuatnya merasa takut padanya hingga dewasa.
6.2. Hubungan dengan Ai Haibara
Ai Haibara, yang nama aslinya adalah Shiho Miyano, adalah mantan anggota Organisasi Hitam yang juga menyusut setelah menelan APTX4869. Pertemuan pertama mereka terjadi ketika Ai menjadi siswa pindahan di Sekolah Dasar Teitan. Ai segera mengungkapkan identitas aslinya dan perannya sebagai pencipta APTX4869 kepada Conan.
Hubungan mereka berkembang menjadi kemitraan yang kuat dan saling percaya dalam menghadapi Organisasi Hitam. Ai, seorang ahli biokimia, secara aktif membantu Conan dalam penelitian penawar dan menyediakan informasi penting tentang organisasi. Conan juga sering menunjukkan kepeduliannya terhadap Ai, seperti meminjamkan kacamatanya agar identitas Ai tidak terungkap oleh Organisasi Hitam. Meskipun mereka berbagi ikatan yang mendalam dan saling mendukung, hubungan mereka bersifat platonis dan tidak romantis. Conan terkadang bahkan harus memohon kepada Ai untuk mendapatkan penawar sementara.
6.3. Hubungan dengan Kaito Kid
Shinichi/Conan dan Kaito Kid (alias Kaito Kuroba) memiliki rivalitas yang kompleks, yang berakar pada persaingan antara ayah mereka, Yusaku Kudo dan Toichi Kuroba (Kid generasi pertama). Awalnya, Shinichi tidak terlalu tertarik pada pencuri, tetapi setelah menjadi Conan dan berulang kali berhadapan dengan Kid, ia mengembangkan tekad yang kuat untuk menangkapnya.
Meskipun mereka adalah rival, keduanya sering kali menunjukkan rasa saling menghormati dan bahkan bekerja sama dalam situasi tertentu, terutama jika ada ancaman yang lebih besar. Misalnya, dalam busur "Mystery Train", Conan meminta bantuan Kid untuk menyelamatkan Ai Haibara dari Organisasi Hitam. Dalam beberapa kesempatan, Conan dijuluki "Kid Killer" oleh media karena sering menggagalkan rencana Kid. Kaito Kid juga mengetahui identitas asli Conan, seringkali mengetahuinya melalui penyadapan atau deduksi.
Gosho Aoyama menyatakan bahwa rivalitas antara Conan dan Kid digambarkan mirip dengan persaingan antara Sherlock Holmes dan Arsène Lupin, di mana ia tidak ingin salah satu dari mereka selalu menang.
6.4. Hubungan dengan Pasukan Detektif Cilik
Setelah menyusut dan mendaftar di Sekolah Dasar Teitan, Conan secara tidak langsung menjadi bagian dari Pasukan Detektif Cilik yang dibentuk oleh teman-teman sekelasnya: Ayumi Yoshida, Genta Kojima, dan Mitsuhiko Tsuburaya. Awalnya, Conan memandang mereka sebagai anak-anak biasa dan terkadang merasa jengkel dengan perilaku mereka, bahkan memarahi mereka jika mereka membahayakan diri. Namun, seiring waktu, ia mulai menghargai kecerdikan dan niat baik mereka, menganggap mereka sebagai "teman" yang dapat diandalkan.
Conan mengambil peran sebagai pemimpin de facto kelompok, memberikan instruksi yang tepat selama penyelidikan dan sering menjadi penengah dalam pertengkaran mereka. Mereka sering pergi dan pulang sekolah bersama, dan Profesor Agasa atau Ran kadang-kadang mengantar mereka berlibur. Ayumi secara terbuka memiliki perasaan romantis terhadap Conan, bahkan pernah mencium pipinya, yang seringkali memicu kecemburuan dari Genta dan Mitsuhiko.
6.5. Hubungan dengan FBI dan CIA
Conan menjalin hubungan penting dengan agen FBI Amerika dan CIA yang beroperasi di Jepang untuk menghadapi Organisasi Hitam. Meskipun agen-agen seperti James Black, Jodie Starling, Andre Camel dari FBI, dan Rena Mizunashi (alias Kir) dari CIA tidak mengetahui identitas asli Conan, mereka mengakui kemampuan detektifnya yang luar biasa.
Mereka menganggap Conan sebagai "detektif" yang memiliki tujuan yang sama dalam memberantas Organisasi Hitam. Conan pun bersikap lebih alami di hadapan mereka, tanpa harus sepenuhnya memaksakan persona anak kecilnya. Terutama, agen FBI Shuichi Akai (yang menyamar sebagai Subaru Okiya) telah mengetahui identitas asli Conan setelah melihatnya berbicara dengan suara Shinichi. Meskipun Conan mencurigai Akai mengetahui kebenarannya, Akai tidak pernah mengungkapkannya secara langsung, dan orang tua Shinichi juga menyadari bahwa Akai mungkin sudah tahu. Kolaborasi ini sangat penting dalam strategi mereka untuk menumbangkan Organisasi Hitam.
7. Identitas dan Kesadaran
Aspek sentral dari narasi Detektif Conan adalah identitas ganda Shinichi Kudo sebagai Conan Edogawa, sebuah rahasia yang ia pertahankan untuk melindungi orang-orang yang ia cintai.
7.1. Karakter yang Mengetahui Identitas Aslinya
Seiring berjalannya cerita, beberapa karakter telah mengetahui identitas asli Conan sebagai Shinichi Kudo, masing-masing dalam situasi dan keadaan yang berbeda:
- Profesor Hiroshi Agasa**: Orang pertama yang mengetahui identitas Conan. Shinichi yang menyusut meyakinkan Agasa bahwa ia adalah Shinichi melalui deduksi. Profesor Agasa menjadi pendukung utamanya dan menciptakan berbagai alat bantu untuk Conan.
- Yusaku Kudo dan Yukiko Kudo**: Orang tua Shinichi diberitahu oleh Profesor Agasa setelah menemukan rumah mereka kosong. Mereka sering membantu Conan dengan penyamaran atau deduksi.
- Heiji Hattori**: Detektif dari Osaka ini berhasil menyimpulkan identitas Conan ketika ia melihat Conan berbicara dengan suara Shinichi setelah sadar dari bius peluru. Conan kemudian menjelaskan situasinya kepadanya, dan mereka menjadi teman baik.
- Ai Haibara (Shiho Miyano)**: Mantan anggota Organisasi Hitam dan pencipta APTX4869. Ia menyadari bahwa Shinichi menyusut setelah menyelidiki dan menemukan bahwa tubuh Shinichi tidak pernah ditemukan, serta berdasarkan pengalamannya sendiri dengan obat tersebut. Ia menjadi sekutu penting dalam perjuangan melawan Organisasi Hitam.
- Eisuke Hondo**: Conan terpaksa mengungkapkan identitasnya sebagian untuk mencegah Eisuke menyatakan perasaannya kepada Ran. Eisuke kemudian pergi ke Amerika Serikat.
- Sharon Vineyard (Vermouth)**: Anggota Organisasi Hitam yang mengetahui identitas Conan melalui penyelidikannya sendiri. Namun, ia memilih untuk tidak memberitahukan kepada organisasi karena Shinichi pernah menyelamatkannya di masa lalu.
- Kaito Kid (Generasi Kedua)**: Diduga mengetahui identitas asli Conan, baik melalui penyadapan komunikasi atau deduksi dari perilaku Conan. Keduanya sering berhadapan sebagai rival dan kadang bekerja sama.
- Tooru Amuro (Bourbon)**: Telah mengetahui bahwa Conan adalah Shinichi Kudo dalam manga. Ia kini bekerja di kafe dekat kantor detektif Kogoro Mouri.
- Akemi Miyano (alm.)**: Kakak perempuan Ai Haibara. Conan mengungkapkan identitasnya kepadanya saat Akemi kritis setelah ditembak oleh Gin. Akemi meninggal tak lama kemudian.
- Hiroki Sawada (Noah's Ark) (alm.)**: Dalam film Detective Conan: The Phantom of Baker Street, kecerdasan buatan ini mengetahui identitas Conan setelah menelusuri keterkaitan genetik dalam proyek. Hiroki meninggal setelah itu.
- Masumi Sera**: Mengetahui identitas Conan setelah melihatnya di televisi saat Conan berada di London. Ia kembali ke Jepang untuk mencari tahu kebenaran dan cara mengembalikan tubuh ibunya, Mary Sera, ke ukuran semula. Masumi sering mencoba mengonfirmasi identitas Conan, yang selalu coba dihindari Conan.
- Mary Sera (Saudari di Luar Wilayah)**: Mengetahui identitas Conan melalui laporan Masumi dan deduksinya sendiri setelah melihat Conan di televisi di London. Ia curiga terhadap Conan dan memperingatkan Masumi untuk tidak sepenuhnya mempercayainya.
- Shuichi Akai (Subaru Okiya)**: Seorang agen FBI yang menyamar. Ia mengetahui identitas Conan setelah secara tidak sengaja mengintip Conan berbicara menggunakan Dasi Kupu-Kupu Pengubah Suara dan berpura-pura menjadi Shinichi. Ia tidak mengungkapkan pengetahuannya kepada Conan.
- Irish (alm.)**: Anggota Organisasi Hitam yang diperkenalkan di film Detective Conan: The Raven Chaser. Ia menyimpulkan identitas Conan melalui analisis sidik jari. Irish dibunuh oleh Chianti, seorang penembak jitu dari Organisasi Hitam, sebelum ia bisa mengungkapkannya.
- Pinga (alm.)**: Anggota Organisasi Hitam yang muncul di film Detective Conan: Black Iron Submarine. Ia mengetahui identitas Conan setelah meretas sistem autentikasi usia, tetapi meninggal sebelum bisa memberitahukan kepada organisasi.
- Lupin III**: Dalam serial lintas media, Lupin III mengetahui identitas asli Conan, dan sering bekerja sama dengannya.
- Mine Fujiko**: Seperti Lupin, ia juga mengetahui identitas Conan. Ia juga diketahui memiliki informasi tentang Organisasi Hitam.
- Daisuke Jigen dan Goemon Ishikawa XIII**: Diberitahu oleh Lupin tentang identitas asli Conan.
- Alan Smithy (alm.)**: Di film Lupin the 3rd vs Detective Conan: The Movie, Conan mengungkapkan identitasnya kepada Alan Smithy yang sekarat.
- Konosuke Terai**: Identitasnya diketahui, tetapi bagaimana ia mengetahuinya tidak disebutkan secara jelas.
7.2. Pola Bicara dan Julukan
Shinichi/Conan menggunakan pola bicara yang berbeda tergantung pada situasi dan lawan bicaranya. Ia menggunakan kata ganti orang pertama "Ore" (aku/saya) dalam monolog internalnya, saat berbicara dengan orang-orang yang mengetahui identitas aslinya (seperti orang tuanya, Profesor Agasa, Ai Haibara, Heiji Hattori, atau anggota Organisasi Hitam), atau dalam situasi serius. Sementara itu, ia menggunakan "Boku" (aku/saya yang lebih sopan atau kekanak-kanakan) ketika berinteraksi dengan Ran, Kogoro, atau polisi, terutama saat ia berakting sebagai anak kecil.
Beberapa frasa khasnya meliputi:
- "Arere~? Okashii zo~?" (あれれ~? おっかしいぞぉ~?Bahasa Jepang): Frasa yang digunakan Conan untuk menarik perhatian orang dewasa ketika ia berpura-pura menjadi anak kecil yang cerdas.
- "Bārō!" (バーロ一Bahasa Jepang): Singkatan dari "Bakayarō" (bodoh), ekspresi yang sering digunakan Shinichi/Conan kepada teman dekatnya, yang juga merupakan kebiasaan penulis Gosho Aoyama.
- "Edogawa Conan... tantei sa..." (江戸川コナン...探偵さ...Bahasa Jepang): Frasa ikonik yang diucapkan Conan ketika ia mengungkapkan deduksinya, yang berarti "Namaku Conan Edogawa... aku seorang detektif..."
- "Shinjitsu wa Itsumo Hitotsu!" (真実はいつもひとつ!Bahasa Jepang): "Kebenaran selalu satu!", frasa penutup deduksinya.
Dalam narasi pembuka anime, Conan sering mengucapkan: "Melihat satu kebenaran, berpenampilan anak-anak, berotak dewasa, namanya Detektif Conan!" dan di pembukaan film: "Meskipun tubuhku mengecil, otakku tetap sama, detektif tanpa labirin, kebenaran selalu satu!"
Berbagai julukan diberikan kepadanya oleh karakter lain:
- Sebagai Conan Edogawa**: "Conan-kun" (Ran, Ayumi, Mitsuhiko, Eri, Kazuha, polisi, James Black, Jodie Starling, Amuro, orang tua Kudo, Heiji), "Conan" (Genta, Kogoro), "Me-gane no Gakincho" (anak berkacamata) (Sonoko), "Edogawa-kun" (Ai Haibara, Kobayashi-sensei), "Bozu" (bocah), "Gaki" (bocah), "Kozo" (Heiji, Kogoro, Inspektur Yamato), "Meitantei" (detektif hebat) (Kaito Kid), "Boya" (Shuichi Akai), "Cool Kid" (Jodie Starling), "Silver Bullet" (Vermouth).
- Sebagai Shinichi Kudo**: "Shinichi-niichan" (Conan kepada orang lain), "Shinichi" (Ran, orang tua Kudo, Profesor Agasa, Kogoro), "O-bakatantei" (detektif idiot), "Suiri-otaku" (penggila misteri) (Ran), "Shinichi-kun" (Profesor Agasa, Eri, Sonoko, Kazuha, polisi), "Kudo-kun" (Ai Haibara, Sonoko, Kazuha, polisi), "Kudo" (Heiji, teman sekelas pria), "Shin-chan" (Yukiko Kudo), "Cool Guy" (Vermouth).
7.3. Variasi Nama dalam Berbagai Bahasa
Dalam adaptasi bahasa lain, nama Shinichi Kudo dan Conan Edogawa memiliki beberapa variasi:
- Dalam banyak adaptasi bahasa Inggris, Shinichi Kudo dikenal sebagai Jimmy Kudo, sementara Conan Edogawa tetap Conan Edogawa.
- Di Korea Selatan, Shinichi Kudo dikenal sebagai Nam Doil, dan Conan Edogawa sebagai Conan.
- Di Thailand, ia dikenal dengan nama aslinya, Kudo Shinichi dan Edogawa Conan.
- Di Malaysia, ia dikenal dengan nama aslinya, Shinichi Kudo dan Conan Edogawa.
- Di Vietnam, ia dikenal dengan nama aslinya, Kudō Shin'ichi dan Edogawa Conan.
8. Penampilan di Media Lain
Shinichi Kudo/Conan Edogawa adalah karakter sentral yang muncul di hampir semua adaptasi dan media spin-off dari seri "Detektif Conan," melampaui manga dan anime utamanya.
8.1. Anime, Film, dan OVA
Shinichi Kudo/Conan Edogawa muncul di semua episode seri anime utama, meskipun kadang penampilannya hanya berupa monolog, kilas balik, atau adegan singkat sebagai Shinichi. Ia juga menjadi protagonis dan tampil di semua film layar lebar seri ini, dengan Shinichi seringkali muncul di awal film, dalam kilas balik, atau melalui suara Conan yang menirunya.
Selain seri utama dan film, Conan juga muncul dalam berbagai Original Video Animation (OVA) dan acara televisi spesial, termasuk film lintas media yang sangat populer seperti Lupin the 3rd vs Detective Conan.
8.2. Adaptasi Live-Action
Karakter Shinichi Kudo telah digambarkan oleh beberapa aktor dalam seri dan film live-action. Dalam serial live-action 2006-2007, ia diperankan oleh Shun Oguri sebagai Shinichi remaja, sementara Nao Fujisaki memerankan Conan dalam wujud anak-anak. Kemudian, dalam film live-action 2011 dan serial drama TV yang menyertainya, Junpei Mizobata mengambil peran Shinichi remaja. Meskipun diperankan oleh aktor yang berbeda, suara Conan dalam bentuk anak-anak dalam adaptasi live-action seringkali tetap disuarakan oleh Minami Takayama, pengisi suara asli Conan dalam anime.
8.3. Permainan Video dan Novel
Shinichi Kudo/Conan Edogawa adalah karakter utama dalam semua permainan video yang terkait dengan waralaba tersebut. Selain itu, ia juga menjadi protagonis sentral dalam berbagai novel yang didasarkan pada seri "Detektif Conan".
8.4. Pengisi Suara dan Pemeran
Shinichi Kudo dan Conan Edogawa disuarakan oleh berbagai aktor dalam adaptasi bahasa yang berbeda:
- Di Jepang: Kappei Yamaguchi (untuk Shinichi remaja) dan Minami Takayama (untuk Conan, dan Shinichi saat masih kecil).
- Di Amerika Serikat (adaptasi bahasa Inggris): Jerry Jewell dan Griffin Burns (untuk Shinichi/Jimmy Kudo), serta Alison Viktorin dan Wendee Lee (untuk Conan Edogawa).
- Di Indonesia: Ahmad Zulkifli Lubis dan Leni M. Tarra (untuk Conan).
- Di Korea Selatan: Kang Su-jin (untuk Shinichi/Nam Doil), serta Choi Deok-hee (untuk Conan di musim 1) dan Kim Seon-hye (untuk Conan dari musim 2 dan seterusnya).
- Di Thailand: Pengisi suara Shinichi meliputi Kaiwan Wattanai, Patarawut Samutnavee, Niran Boonnyarataphan, Thanakrit Jenklongtham, Piya Prawangsuk, dan Sajja Kanjaniran. Sementara itu, pengisi suara Conan adalah Arunee Nantivach, Nappasawan Watchareewong Na Ayutthaya, dan Nonglak Ritruang.
- Pemeran live-action: Shun Oguri dan Junpei Mizobata telah memerankan Shinichi remaja, sedangkan Nao Fujisaki memerankan Conan dalam wujud anak-anak.
9. Penerimaan Publik dan Pengaruh
Popularitas Shinichi Kudo/Conan Edogawa melampaui narasi fiktifnya, menjadikannya ikon budaya yang digunakan bahkan dalam kampanye publik dan diakui secara luas.
9.1. Popularitas dan Peringkat
Shinichi Kudo dan Conan Edogawa secara konsisten menempati peringkat tinggi dalam berbagai jajak pendapat dan polling popularitas karakter di komunitas anime dan manga Jepang. Dalam survei "persahabatan" oleh rankingjapan.com, Shinichi menduduki peringkat ketiga sebagai karakter anime yang paling diinginkan sebagai teman. Ia juga sering masuk daftar karakter anime pria paling populer di majalah Newtype, menduduki peringkat keempat pada tahun 2001 dan kesembilan pada tahun 2010. Dalam penghargaan Animage Anime Grand Prix tahun 1998, Shinichi terpilih sebagai karakter anime pria paling populer kesepuluh. Mania Entertainment menempatkan Conan sebagai detektif anime terbesar ketiga. Dalam sebuah polling di ebooksjapan.jp, Shinichi Kudo menduduki peringkat kedua dan Conan Edogawa peringkat ketiga sebagai karakter terpopuler dalam seri ini.
Ia juga diakui untuk aspek lain; Jian DeLeon dari majalah Complex menempatkannya di peringkat kedelapan belas dalam daftar "25 Karakter Anime Paling Bergaya". Pada polling Charapedia tahun 2017, Kudo menduduki peringkat kelima sebagai Perdana Menteri paling ideal dalam seri anime. Conan juga memenangkan penghargaan "cerdas" dalam "Animedia Character Awards 2019" versi majalah Animedia. Popularitasnya juga meluas ke ranah video game, dengan protagonis Danganronpa 2: Goodbye Despair, Hajime Hinata (yang disuarakan oleh Minami Takayama), menginspirasi minigame snowboarding karena Conan sering menggunakan papan luncur bertenaga turbo. Dalam sebuah polling Jepang dari AnimeAnime, Kudo terpilih sebagai karakter terbaik yang disuarakan oleh Takayama Minami.
9.2. Dampak Budaya dan Promosi
Popularitas Conan Edogawa telah dimanfaatkan oleh pemerintah Jepang dalam berbagai kampanye kesadaran publik. Pada tahun 2006, pemerintah Jepang menggunakan Conan dalam kampanye untuk meningkatkan kesadaran kejahatan di kalangan anak-anak. Kementerian Luar Negeri Jepang juga menggunakan Conan dan teman-temannya dalam dua pamflet: satu untuk mempromosikan misi kementerian, dan yang lainnya untuk memperkenalkan KTT G8 ke-34 yang diadakan di negara tersebut pada tahun 2010.
Conan dan teman-temannya juga ditampilkan dalam seri perangko peringatan keenam "Anime, Heroes and Heroines" yang dikeluarkan oleh Japan Post pada tahun 2006. Sebagai pengakuan atas popularitasnya, patung-patung perunggu Conan telah didirikan di kampung halaman penulis Gosho Aoyama di Prefektur Tottori, termasuk di Jembatan Conan Ohashi dan di Aoyama Gosho Furusato-kan. Sebuah patung perunggu Conan juga pernah didirikan di depan pintu masuk utama gedung Yomiuri TV.
10. Informasi Lain-Lain
Bagian ini menyajikan detail tambahan mengenai Shinichi Kudo/Conan Edogawa, termasuk latar belakang, batasan praktis identitas gandanya, peralatan yang membantunya, serta perubahan penampilannya dari waktu ke waktu.
10.1. Detail Latar Belakang
Shinichi Kudo lahir pada tanggal 4 Mei. Ia sering lupa akan hari ulang tahunnya, yang mengingatkannya pada hari ketika Sherlock Holmes dan Profesor Moriarty jatuh dari Air Terjun Reichenbach dalam "Kasus Terakhir". Sebagai Shinichi, ia berusia 17 tahun, meskipun pada penampilan pertamanya ia berusia 16 tahun. Tinggi badannya adalah 174 cm. Setelah menyusut menjadi Conan, ia berusia 7 tahun dan memiliki tinggi sekitar 95 cm dengan berat sekitar 18 kg. Golongan darahnya sama dengan Ran, yaitu O. Alamat tempat tinggalnya adalah 2 Chome-21 Beika-cho, Beika-shi, Tokyo, yang merupakan penghormatan kepada alamat fiktif Sherlock Holmes di 221B Baker Street.
Shinichi adalah penggemar berat Sherlock Holmes, menyebutnya sebagai "detektif terbaik di dunia". Karya favoritnya adalah The Sign of the Four, dan kutipan favoritnya adalah: "Ketika Anda telah mengeliminasi yang tidak mungkin, apa pun yang tersisa, betapapun tidak mungkinnya, pastilah kebenaran." Ia cenderung berbicara berlebihan tentang Holmes, yang membuat Ran menjulukinya "penggila misteri" atau "si dungu detektif". Meskipun ia menyukai sepak bola, ia tidak terlalu mahir dalam bisbol, dan ia mengaku kurang tertarik pada musik populer atau video game. Di sisi lain, ia memiliki nada absolut meskipun ia sangat buruk dalam bernyanyi, dan ia bisa memainkan biola. Dalam hal makanan, ia menyukai pai lemon, nasi kari, dan es americano, tetapi tidak menyukai kismis dan cokelat (kecuali jika dibuat oleh Ran). Bunga favoritnya adalah anggrek, yang dikatakan berhubungan dengan nama Ran (兰).
10.2. Keterbatasan Praktis
Salah satu batasan praktis terbesar yang disebabkan oleh identitas Conan adalah ketidakmampuannya untuk memiliki paspor resmi. Sebagai Conan Edogawa, ia adalah individu tanpa identitas hukum resmi (tidak memiliki catatan sipil), sehingga ia tidak bisa mendapatkan paspor. Ini secara drastis membatasi kemampuan Conan untuk melakukan perjalanan internasional untuk memecahkan kasus.
Pengecualian yang signifikan terjadi dalam beberapa kesempatan. Sebagai Shinichi, ia pernah memecahkan kasus di New York. Ia juga dapat pergi ke London setelah meminum penawar sementara yang dibuat oleh Ai Haibara, meskipun efeknya terbatas waktu. Dalam film Detective Conan: The Fist of Blue Sapphire, ia diselundupkan ke Singapura di dalam koper oleh Kaitou Kid. Dalam serial spesial Lupin the 3rd vs Detective Conan, ia melakukan perjalanan ke Kerajaan Vespania dengan menyelinap sebagai penumpang gelap di pesawat kerajaan. Profesor Agasa pernah bercanda bahwa Conan bisa mendapatkan paspor jika ia berusaha keras, tetapi Conan tidak merasa itu perlu karena tidak ada yang dirugikan oleh statusnya saat ini.
10.3. Peralatan Utama
Profesor Agasa telah menciptakan serangkaian penemuan canggih yang sangat membantu Conan dalam penyelidikannya, mengkompensasi keterbatasan fisiknya sebagai anak kecil. Peralatan-peralatan ini sangat penting bagi keberhasilan Conan dalam memecahkan kejahatan:
Nama Peralatan | Gambar | Fungsi |
---|---|---|
Dasi Kupu-Kupu Pengubah Suara (`蝶ネクタイ型変声機Chōnekutai-gata HenseikiBahasa Jepang`) | Dengan memutar tombol di bagian belakang, Conan dapat meniru suara siapa pun yang ia dengar, memungkinkan ia untuk berbicara melalui orang lain (biasanya Kogoro Mouri) saat menyampaikan deduksinya. | |
Jam Tangan Peluru Bius (`腕時計型麻酔銃Udedokei-gata MasuijūBahasa Jepang`) | Jam tangan ini dapat menembakkan peluru bius yang ampuh untuk menidurkan target secara instan, terutama Kogoro Mouri agar Conan bisa berbicara melaluinya. | |
Sepatu Peningkat Kekuatan Tendangan (`キック力増強シューズKikku-ryoku Zōkyō ShūzuBahasa Jepang`) | Sepatu ini menggunakan medan listrik dan magnet untuk merangsang otot kaki Conan, memungkinkan ia menendang objek dengan kekuatan luar biasa untuk menjatuhkan atau menghentikan penjahat. | |
Kacamata Pelacak Kejahatan (`犯人追跡メガネHannin Tsuiseki MeganeBahasa Jepang`) | Kacamata ini memiliki pemancar di sebelah kiri yang memungkinkan Conan melacak penjahat dalam radius 20 km. Kacamata ini juga dapat digunakan untuk menemukan lencana Pasukan Detektif Cilik. | |
Papan Luncur Bertenaga Turbo (`ターボエンジン付きスケートボードTābo Enjin-tsuki SukētobōdoBahasa Jepang`) | Diciptakan oleh Profesor Agasa, papan luncur ini memungkinkan Conan mengejar penjahat dengan kecepatan tinggi. Awalnya bertenaga surya, kemudian dimodifikasi agar dapat menggunakan baterai untuk penggunaan malam hari. | |
Sabuk Pengeluar Bola Sepak (`どこでもボール射出ベルトDokodemo Bōru Shashutsu BerutoBahasa Jepang`) | Sabuk ini dapat mengeluarkan bola sepak tiup yang dapat digunakan Conan dengan Sepatu Peningkat Kekuatan Tendangan untuk menjatuhkan penjahat dari jarak jauh. | |
Suspender Super Elastis (`伸縮サスペンダーShinkushuku SasupendāBahasa Jepang`) | Suspender ini dapat memanjang dan menarik dengan kekuatan luar biasa, berguna untuk menahan benda berat atau membantu Conan menavigasi lingkungan. |
10.4. Perubahan Penampilan Fisik
Penampilan fisik Shinichi Kudo dan Conan Edogawa menunjukkan beberapa perbedaan dan evolusi seiring waktu, yang mencerminkan transformasi identitasnya.
Sebagai Shinichi Kudo, ia memiliki kemiripan yang mencolok dengan ayahnya, Yusaku Kudo, dengan rambut cokelat gelap, sedikit kulit sawo matang, dan mata biru yang diwarisi dari ibunya, Yukiko Kudo. Selain seragam sekolahnya, ia sering terlihat mengenakan setelan jas atau pakaian kasual, yang bervariasi sesuai pilihannya.
Sebagai Conan Edogawa, ia selalu mengenakan kacamata besar, yang pertama kali ia pakai secara spontan untuk menyembunyikan identitasnya dari Ran. Kacamata tersebut sebenarnya adalah milik ayahnya dan tidak memiliki lensa minus. Jambul rambutnya yang khas terinspirasi dari karakter Kabu dalam Sally the Witch. Pada awal seri (sekitar tahun 1996 hingga 1998 di anime), Conan sering mengenakan jaket biru, celana pendek abu-abu, kemeja putih, dan Dasi Kupu-Kupu Pengubah Suara. Untuk musim panas, ia sering memakai rompi biru muda dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek biru. Seiring berjalannya cerita, ia mulai mengenakan berbagai macam pakaian lain, meskipun penampilan jaket biru khasnya masih sering muncul dalam episode dan visual kunci. Menariknya, terungkap bahwa pakaian anak-anak Shinichi yang tersimpan di rumahnya dibawa oleh Shiho Miyano (Ai Haibara) sebagai bagian dari penyelidikannya.
Ada juga pengaturan resmi yang menyatakan bahwa wajah Kaito Kuroba (Kaito Kid) dan Shinichi Kudo sangat mirip, yang sering kali digunakan Kid untuk menyamar sebagai Shinichi.