1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang Pribadi
Vivi-Anne Hultén lahir pada 25 Agustus 1911 di Antwerp, Belgia. Informasi mengenai masa kecil dan latar belakang keluarganya terbatas, namun diketahui ia menikah dua kali selama hidupnya. Pernikahan pertamanya adalah dengan Nils Tholand, seorang importir baja asal Amerika Serikat. Pernikahan ini membentuk bagian dari fondasi awal kehidupan dewasanya sebelum ia lebih lanjut mengembangkan karier dan kehidupan pribadinya.
2. Karier Amatir
Vivi-Anne Hultén memiliki karier amatir yang cemerlang dalam olahraga seluncur indah, ditandai dengan berbagai prestasi dan partisipasi dalam kompetisi-kompetisi penting, termasuk Olimpiade. Ia dilatih oleh saudara laki-laki Gillis Grafström, seorang atlet seluncur indah Swedia yang juga terkenal.
2.1. Awal Karier dan Prestasi

Hultén menunjukkan bakatnya sejak dini, memenangkan gelar juara nasional Swedia sebanyak sepuluh kali. Prestasinya di tingkat internasional dimulai pada awal 1930-an. Ia meraih medali perunggu di Kejuaraan Seluncur Indah Eropa 1930 di Wina dan kembali memperoleh perunggu pada Kejuaraan Seluncur Indah Eropa 1932 di Paris. Di Kejuaraan Seluncur Indah Dunia 1933 yang diselenggarakan di Stockholm, ia berhasil meraih medali perak, menempati posisi kedua di belakang Sonja Henie, seorang tokoh dominan dalam olahraga seluncur indah pada masanya. Hultén juga mendapatkan medali perunggu di tiga Kejuaraan Dunia berturut-turut: Kejuaraan Seluncur Indah Dunia 1935 di Wina, Kejuaraan Seluncur Indah Dunia 1936 di Paris, dan Kejuaraan Seluncur Indah Dunia 1937 di London.
2.2. Partisipasi Olimpiade dan Insiden Penolakan Hormat Nazi
Vivi-Anne Hultén berpartisipasi dalam dua Olimpiade Musim Dingin. Pada Olimpiade Musim Dingin 1932 di Lake Placid, Amerika Serikat, ia berhasil menempati posisi kelima. Empat tahun kemudian, di Olimpiade Musim Dingin 1936 yang berlangsung di Garmisch-Partenkirchen, Jerman, Hultén meraih medali perunggu.

Momen paling signifikan dari partisipasinya di Olimpiade 1936 adalah insiden di mana ia secara tegas menolak untuk melakukan hormat Nazi kepada Adolf Hitler. Ketika diminta untuk melakukan hormat Nazi, Hultén dengan berani menyatakan, "Saya dari Swedia. Saya tidak melakukan hal-hal seperti itu." Penolakannya ini menjadi bukti nyata integritas dan pendirian moralnya yang kuat di tengah tekanan politik yang intens pada masa itu. Atas keberanian dan prestasinya, surat kabar Swedia menjulukinya sebagai atlet wanita terbaik sepanjang masa dari negara tersebut. Sebagai pengakuan atas pencapaiannya, sebuah patung yang menggambarkan dirinya sedang melakukan gerakan spiral didirikan di sebuah danau di Budapest, Hungaria.
3. Karier Profesional dan Kepelatihan
Setelah pensiun dari karier amatir pada tahun 1937, Vivi-Anne Hultén beralih ke dunia profesional, berkontribusi secara signifikan pada pengembangan seluncur indah sebagai bentuk hiburan dan olahraga. Ia bergabung dan melakukan tur dengan beberapa rombongan pertunjukan es terkemuka seperti Ice Follies, Ice Cycles, dan Ice Capades.
Pada periode ini, ia membentuk pasangan adagio dengan Gene Theslof, yang kemudian menjadi suaminya. Theslof sendiri memiliki pengalaman luas, pernah berseluncur dengan Sonja Henie selama tujuh tahun. Bersama Theslof, Hultén melakukan tur pertunjukan di seluruh Amerika Serikat dan Eropa, menampilkan penampilan adagio yang memukau.
Pada pertengahan 1960-an, Hultén menetap di Amerika Serikat. Ia dan Theslof membuka sekolah seluncur indah yang besar di St. Paul, Minnesota. Selain mengajar di sekolahnya sendiri, Hultén juga dipercaya sebagai pelatih seluncur untuk tim hoki Minnesota North Stars di bawah bimbingan pelatih Herb Brooks. Dedikasinya terhadap olahraga ini sangat luar biasa; ia terus tampil untuk Raja Gustaf VI Adolf dan Ratu Louise Mountbatten dari Swedia, serta berpartisipasi dalam sepuluh pertunjukan Ice Capades di Minneapolis, Minnesota, hingga usianya mencapai 80 tahun. Bahkan, ia tetap aktif mengajar di atas es hingga usia 86 tahun, menunjukkan semangat dan komitmen yang tak lekang oleh waktu.
4. Kehidupan Pribadi dan Tahun-Tahun Akhir
Setelah karier kompetitifnya, kehidupan pribadi Vivi-Anne Hultén juga mengalami perkembangan penting. Pada tahun 1942, ia menikah dengan Gene Theslof, seorang atlet seluncur indah dan pesenam Finlandia yang juga merupakan pasangan adagio profesionalnya. Dari pernikahan ini, mereka memiliki seorang putra yang diberi nama sama, Gene Theslof.
Putra mereka, Gene Theslof III, juga mengikuti jejak orang tuanya di dunia seluncur indah. Ia dilatih oleh Hultén dan Theslof untuk menjadi peseluncur adagio terkemuka dan melakukan tur bersama Holiday on Ice di Amerika Serikat sepanjang tahun 1960-an. Setelah karier seluncurnya, Gene Theslof III beralih profesi menjadi seorang eksekutif bisnis di California. Hultén juga memiliki seorang cucu bernama Nick Theslof, yang dikenal sebagai pelatih sepak bola profesional asal Amerika. Vivi-Anne Hultén meninggal dunia 20 tahun setelah suaminya, Gene Theslof.
5. Kematian
Vivi-Anne Hultén meninggal dunia pada 15 Januari 2003 di usia 91 tahun, di Corona del Mar, California, Amerika Serikat. Penyebab kematiannya adalah gagal jantung.
6. Hasil Kompetisi Utama
Berikut adalah ringkasan hasil kompetisi utama Vivi-Anne Hultén sepanjang karier amatirnya:
Internasional | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Event | 1927 | 1928 | 1929 | 1930 | 1931 | 1932 | 1933 | 1934 | 1935 | 1936 | 1937 |
Olimpiade Musim Dingin | 5 | 3 | |||||||||
Kejuaraan Dunia | 5 | 5 | 2 | 4 | 3 | 3 | 3 | ||||
Kejuaraan Eropa | 3 | 4 | 3 | ||||||||
Nasional | |||||||||||
Event | 1927 | 1928 | 1929 | 1930 | 1931 | 1932 | 1933 | 1934 | 1935 | 1936 | 1937 |
Kejuaraan Swedia | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
7. Warisan dan Penilaian
Vivi-Anne Hultén meninggalkan warisan yang mendalam dalam dunia seluncur indah, baik melalui prestasinya yang gemilang maupun melalui teladan karakter yang kuat. Ia diakui secara luas sebagai salah satu atlet seluncur indah wanita terbaik yang pernah ada dari Swedia, bahkan beberapa surat kabar Swedia menobatkannya sebagai atlet wanita terbaik sepanjang masa di negara tersebut. Pengakuan ini tidak hanya didasarkan pada koleksi medalinya yang impresif di Kejuaraan Dunia, Eropa, dan Olimpiade, tetapi juga pada kontribusinya dalam mengangkat profil seluncur indah di kancah internasional.
Lebih dari sekadar gelar dan medali, warisan Hultén diperkuat oleh integritas dan keberaniannya yang tak tergoyahkan. Penolakannya yang terkenal untuk melakukan hormat Nazi di Olimpiade Musim Dingin 1936 adalah bukti nyata dari pendirian moralnya yang teguh, menempatkannya sebagai contoh inspiratif bagi para atlet dan individu di seluruh dunia. Keberaniannya untuk mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan di tengah tekanan politik menjadikannya figur yang dihargai dan diingat. Patung yang didedikasikan untuknya di Budapest merupakan simbol fisik dari warisan abadi yang ia tinggalkan, sebagai pengingat akan keanggunan gerakannya di atas es dan kekuatan karakternya di luar arena. Hultén tidak hanya seorang atlet yang luar biasa, tetapi juga seorang individu yang memperjuangkan apa yang benar, meninggalkan dampak positif yang melampaui batas-batas olahraga.