1. Masa Kecil dan Awal Karier
Masahiko Harada tumbuh di lingkungan yang akrab dengan ski dan memulai perjalanannya dalam dunia olahraga ini sejak usia muda, yang kemudian membawanya menjadi salah satu atlet lompat ski terkemuka Jepang.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Masahiko Harada lahir pada 9 Mei 1968, di Kamikawa, Hokkaidō, Jepang. Ia tumbuh dalam keluarga empat orang: ayah yang mengelola perusahaan konstruksi kecil, ibu, dan seorang kakak laki-laki yang enam tahun lebih tua. Kamikawa dikenal sebagai daerah dengan curah salju tinggi, dan Harada menggambarkan ski sebagai "bagian dari kehidupan sehari-hari" karena ia hampir setiap hari bermain ski di musim dingin, terutama di dekat rumahnya yang memiliki lereng ski.
Pada usia tiga tahun, Harada mulai menggeluti ski jumping setelah bergabung dengan klub lompat ski lokal. Lompatan pertamanya sekitar 7 m, yang ia kenang sebagai pengalaman luar biasa. Meskipun hanya "jatuh" daripada "terbang", sensasi melayang di udara saat itu terasa luar biasa dan memberinya kegembiraan yang tak terlukiskan, bahkan ia menyebutnya sebagai lompatan terbaik dalam hidupnya. Di masa kecil, Harada dikenal sebagai anak yang cengeng dan pemalu. Namun, melalui ski jumping, ia tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh secara mental, yang berkontribusi pada citranya yang ceria dan selalu tersenyum di kemudian hari.
Selama bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Kamikawa, ia berhasil meraih dua gelar juara di kejuaraan nasional tingkat SMP. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Afiliasi Universitas Tokai (sekarang SMA Sapporo Afiliasi Universitas Tokai) dan memenangkan Inter-High School Championships.
1.2. Awal Karier Profesional
Setelah lulus sekolah menengah atas, Harada bercita-cita untuk bergabung dengan Snow Brand Milk Products (sekarang Snow Brand Megmilk), sebuah perusahaan yang diidolakan banyak atlet di era olahraga korporat Jepang, terutama karena atlet seperti Seiji Aochi (peraih medali perunggu di Olimpiade Sapporo 1972) berasal dari perusahaan tersebut. Ia akhirnya bergabung dengan Snow Brand pada tahun 1987.
Pada masa itu, kemampuan Harada sebagai pelompat ski memang cukup untuk masuk tim nasional Jepang, namun belum mencapai level dunia. Untuk mengatasi ini, ia mulai mengadopsi gaya lompat V-style (V-jump), sebuah teknik baru yang sedang berkembang, yang secara signifikan meningkatkan jarak lompatannya. Perubahan ini membantunya menonjol, dan ia melakukan debut Olimpiade pertamanya pada usia 23 tahun di Olimpiade Musim Dingin Albertville 1992. Sejak awal 1990-an, Harada menjadi salah satu atlet lompat ski terkemuka yang mewakili Jepang.
Secara keseluruhan, Harada telah berkompetisi dalam lima edisi Olimpiade Musim Dingin (1992, 1994, 1998, 2002, 2006). Ia juga menjadi peraih sembilan medali (termasuk Olimpiade dan Kejuaraan Dunia) terbanyak untuk atlet Jepang dalam sejarah ski jumping. Selain itu, ia mencatat sembilan kemenangan individu di Piala Dunia Lompat Ski FIS, menjadikannya pelompat ski Jepang dengan kemenangan terbanyak keempat dalam sejarah.
Pada 20 Maret 2006, Harada mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia kompetisi, dan pertandingan terakhirnya adalah Ito Cup Season Final Okurayama Night Jump Tournament pada 25 Maret.
2. Karier sebagai Pelompat Ski
Karier Masahiko Harada sebagai pelompat ski ditandai dengan pencapaian gemilang, tetapi juga momen-momen penuh tekanan dan penebusan yang mendalam, terutama dalam ajang Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
2.1. Olimpiade
Masahiko Harada berpartisipasi dalam lima Olimpiade Musim Dingin, mengukir sejarah dengan perolehan medali dan menjadi sorotan utama dalam perjalanan tim Jepang.
2.1.1. Olimpiade Musim Dingin Lillehammer 1994
Di Olimpiade Musim Dingin Lillehammer 1994, Masahiko Harada menjadi salah satu atlet yang paling disorot sebagai kandidat peraih medali emas, meskipun tekanan besar yang menyertainya. Dalam nomor beregu large hill, tim Jepang memiliki keunggulan yang hampir tidak terkejar, memimpin Jerman dengan selisih 55 poin menjelang lompatan terakhir. Harada, sebagai pelompat terakhir (anchor) tim, telah mencatat lompatan 122 m pada percobaan sebelumnya. Ia hanya membutuhkan lompatan minimal 105 m untuk memastikan medali emas bagi Jepang.
Namun, saat Harada melangkah ke papan lompat, ia merasakan tekanan yang luar biasa dan sensasi yang berbeda dari biasanya. Lompatan terakhirnya hanya mencapai 97.5 m, sebuah kegagalan yang membuat Jepang harus puas dengan medali perak, sementara Jerman merebut medali emas. Seketika setelah mendarat, Harada jatuh berlutut sambil memegangi kepalanya karena kecewa. Rekan satu timnya, Noriaki Kasai, Jinya Nishikata, dan Takanobu Okabe, segera menghampirinya, menyemangati, dan mengatakan, "Ini adalah medali perak, jadi mari kita bangga." Harada kemudian mengenang bahwa kata-kata penyemangat itu sangat berarti baginya untuk bangkit kembali.
Kegagalan ini memicu gelombang kritik dari media dan beberapa individu, dengan cacian seperti "jangan cengengesan" atau "karena kamu kita kalah." Harada bahkan mengalami pelecehan di rumahnya selama lebih dari setahun. Selain itu, Harada juga menunjukkan performa yang kurang baik di nomor individu normal hill dan large hill di Olimpiade yang sama, dengan lompatan gagal yang membuatnya terperosok di peringkat.
2.1.2. Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998
Empat tahun setelah insiden Lillehammer, Masahiko Harada mendapatkan kesempatan untuk menebus kesalahannya di Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998, yang diselenggarakan di tanah kelahirannya, Jepang. Meskipun ia adalah juara dunia bertahan, media domestik masih mempertanyakan kemampuannya di bawah tekanan besar, memunculkan narasi "lemah di laga besar." Harada pun mengemban tanggung jawab besar untuk membawa pulang medali emas di hadapan publik sendiri.
Di nomor individu normal hill, Harada berhasil mencatat lompatan terjauh (91.5 m) pada lompatan pertama dan memimpin di posisi pertama. Namun, di lompatan kedua, ia mengalami nasib buruk dengan gangguan angin dan penundaan yang tidak dapat dijelaskan, yang mengakibatkan jarak lompatannya menurun dan ia finis di posisi kelima.
Kemudian, di nomor individu large hill, Harada memulai dengan lompatan 120 m di lompatan pertama, yang menempatkannya di posisi keenam, meskipun ia dibantu oleh angin kencang dari depan. Meskipun ia dikenal sebagai pelompat dengan kecepatan masuk (in-run speed) terendah yang kuat, kegagalan di lompatan pertama disebabkan oleh kekhawatiran akan lompatan berlebihan akibat kecepatan yang terlalu tinggi dan ketegangan yang masih terbawa dari nomor normal hill. Namun, di lompatan kedua, ia menampilkan lompatan terjauh (136 m), sebuah lompatan monumental yang membalikkan keadaan dan membawanya dari posisi keenam ke posisi ketiga, meraih medali perunggu. Lompatan Harada melampaui batas 135 m yang dapat diukur secara otomatis, sehingga hasil resminya baru diumumkan sekitar sepuluh menit setelah pelompat terakhir mendarat.
Di nomor beregu, Masahiko Harada, yang bertanggung jawab atas lompatan pertama di grup ketiga, menghadapi salju lebat yang menyulitkan penglihatan. Lintasan pacu bersalju tebal membuat skinya tidak meluncur dengan baik, dan kecepatan masuknya pun menurun drastis. Kecepatan masuk Harada hanya 87.1 km/h, lebih lambat 1.8 km/h dari Hansjörg Jäckle dari Jerman yang melompat sesaat sebelumnya, dan lebih dari 3 km/h lebih lambat dari pelompat tercepat di grup tersebut. Lompatan Harada hanya mencapai 79.5 m. Secara teknis, lompatan ini bukanlah kegagalan karena ia hanya kehilangan poin gaya akibat pendaratan yang terlalu curam, tetapi kebanyakan warga Jepang teringat akan mimpi buruk di Lillehammer. Rekan setimnya, Takanobu Okabe, kemudian membela Harada, menyatakan bahwa dalam kondisi cuaca buruk tersebut, "jika bukan Harada, melainkan saya, Saito, atau Funaki, kami tidak akan mencapai [medali emas]." Okabe menjelaskan bahwa gaya Harada lebih cocok untuk kondisi kecepatan rendah, sementara ia dan Kazuyoshi Funaki mengandalkan kecepatan masuk yang tinggi.
Setelah lompatan pertama, Jepang yang semula memimpin di posisi kedua, dan kemudian turun ke posisi keempat setelah lompatan pertama di grup keempat, saat para atlet dari negara lain melakukan lompatan besar. Namun, selisih poin dengan pemuncak klasemen hanya 13,6 poin, sebuah jarak yang masih memungkinkan tim Jepang untuk meraih kemenangan jika mereka tampil maksimal di lompatan kedua. Karena cuaca buruk, ada kemungkinan lomba dihentikan setelah lompatan pertama, tetapi komite kompetisi memutuskan untuk melanjutkan setelah para test jumper berhasil menyelesaikan percobaan mereka tanpa jatuh, membuktikan bahwa lintasan aman.
Di lompatan kedua, Harada melompat dengan tekad kuat, bahkan mengatakan ia siap "patah kedua kakinya" untuk mencapai lompatan terbaik. Ia berhasil melakukan lompatan 137 m yang merupakan lompatan terjauh, menjadi kunci keberhasilan tim meraih medali emas. Meskipun lompatan ini tidak dianggap sebagai lompatan yang paling indah secara teknis, ia tetap menjadi pahlawan. Setelah mendarat, Harada, yang dibebaskan dari tekanan besar, kehilangan seluruh tenaganya dan tidak bisa berdiri. Ia terisak-isak sambil berteriak "Funaki! Funaki!" untuk menyemangati rekan setimnya yang akan melompat berikutnya. Dalam wawancara pascakemenangan, ia berbicara sambil terisak, "Ini Nagano, bukan Lillehammer. Kami berempat saling meneruskan tongkat estafet." Ia juga mengungkapkan betapa beratnya tekanan di lompatan pertama, khawatir akan mengecewakan tim lagi, dan menyimpulkan, "Tapi, tidak ada atap [di atas lintasan], jadi tidak bisa berbuat apa-apa, kan?"
Pada Olimpiade Nagano ini, Harada mencatat lompatan terjauh di ketiga nomor yang ia ikuti (individu normal hill, individu large hill, dan beregu). Setelah Olimpiade, ia mencapai posisi terbaik dalam kariernya di Piala Dunia Lompat Ski FIS musim 1998-1999, finis di peringkat keempat secara keseluruhan.
2.1.3. Penampilan Olimpiade Lainnya
Selain Lillehammer dan Nagano, Masahiko Harada juga berpartisipasi dalam tiga Olimpiade Musim Dingin lainnya.
Di Olimpiade Musim Dingin Albertville 1992, Harada mencatat hasil yang baik, finis di posisi keempat dalam nomor individu large hill. Meskipun tidak meraih medali, ia kemudian mengatakan bahwa ini adalah Olimpiade yang paling menyenangkan baginya, karena ia bisa melompat dengan bebas tanpa tekanan besar dan berhasil menunjukkan kemampuannya di panggung dunia.
Pada Olimpiade Musim Dingin Salt Lake City 2002, Harada, yang sudah berusia 33 tahun, kembali masuk tim nasional Jepang untuk Olimpiade keempatnya. Namun, ia gagal meraih medali dalam nomor individu, finis di posisi ke-20 baik di normal hill maupun large hill, dan tim Jepang berada di posisi kelima dalam nomor beregu.
Penampilan terakhir Harada di Olimpiade adalah di Olimpiade Musim Dingin Turin 2006. Meskipun ia sempat absen dari Piala Dunia Lompat Ski FIS selama lebih dari tiga tahun, ia menunjukkan peningkatan performa menjelang Olimpiade, termasuk finis kedua di Piala Kontinental Ski Jumping di St. Moritz. Hal ini membuatnya terpilih sebagai anggota tim Jepang pada usia 37 tahun, untuk Olimpiade kelima berturut-turut. Namun, di babak kualifikasi nomor individu normal hill pada 11 Februari 2006, ia didiskualifikasi. Diskualifikasi ini disebabkan oleh pelanggaran aturan Federasi Ski Internasional (FIS) terkait rasio panjang ski dengan berat badan (aturan BMI). Aturan ini, yang diperkenalkan pada tahun 2005, mengharuskan atlet dengan tinggi 174 cm (tinggi terdaftar Harada untuk Olimpiade Turin) memiliki berat badan minimal 61 kg agar dapat menggunakan ski sepanjang 254 cm (146% dari tinggi badan). Jika berat badan di bawah standar, panjang ski maksimal yang diizinkan adalah 251 cm. Berat badan Harada saat pemeriksaan hanya 60.8 kg, kekurangan 200 g dari batas minimal. Ironisnya, tinggi badan Harada yang terdaftar di Federasi Ski Seluruh Jepang dan Olimpiade-Olimpiade sebelumnya adalah 173 cm, yang memungkinkan penggunaan ski 253 cm jika beratnya 60 kg atau lebih. Ski yang ia gunakan saat kualifikasi Turin adalah 253 cm, dan ia telah lolos pemeriksaan dengan ski yang sama pada latihan resmi sebelumnya. Harada menyatakan, "Ini adalah kesalahan dasar saya. Saya minta maaf karena telah terpilih." Namun, ada kritik bahwa tim Jepang kurang melakukan pengecekan dan dukungan yang memadai, terlalu menyerahkan sepenuhnya kepada atlet. Meskipun demikian, Harada, yang dikenal tidak pernah mencari alasan atau mengeluh, tidak pernah mengungkapkan kebenaran di balik kejadian tersebut.
2.2. Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS
Masahiko Harada menunjukkan performa luar biasa di Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS, menjadi salah satu atlet Jepang paling berprestasi. Ia berhasil meraih medali emas di Falun 1993 dalam nomor individu normal hill. Pada Trondheim 1997, ia kembali meraih medali emas di nomor individu large hill, sebuah prestasi pertama bagi atlet Jepang di kejuaraan dunia pada nomor tersebut. Di Trondheim, ia juga memenangkan medali perak di nomor individu normal hill dan medali perak bersama tim di nomor beregu large hill, artinya ia meraih medali di setiap kategori yang ia ikuti. Dua medali emas individu di Kejuaraan Dunia ini menjadikannya satu-satunya atlet Jepang yang mencapai prestasi tersebut. Pada Ramsau 1999, ia menambahkan satu medali perunggu di nomor individu normal hill dan satu medali perak lagi bersama tim di nomor beregu large hill.
2.3. Piala Dunia Lompat Ski FIS
Masahiko Harada adalah salah satu atlet paling konsisten di Piala Dunia Lompat Ski FIS, dengan sembilan kemenangan individu dan tiga kemenangan beregu.
2.3.1. Klasemen Musim Keseluruhan
Berikut adalah rangkuman klasemen Masahiko Harada di Piala Dunia Lompat Ski FIS:
Musim | Keseluruhan | Turnamen Empat Bukit | Lompat Ski | Turnamen Nordik | Piala Lompat Ski |
---|---|---|---|---|---|
1986/87 | 85 | - | N/A | N/A | N/A |
1987/88 | - | 80 | N/A | N/A | N/A |
1989/90 | 52 | - | N/A | N/A | N/A |
1990/91 | - | 61 | - | N/A | N/A |
1991/92 | 29 | - | - | N/A | N/A |
1992/93 | 16 | 6 | - | N/A | N/A |
1993/94 | 15 | 21 | - | N/A | N/A |
1994/95 | 59 | 64 | - | N/A | N/A |
1995/96 | 5 | 18 | - | N/A | N/A |
1996/97 | 29 | 42 | - | 13 | 24 |
1997/98 | 4 | 10 | 21 | 13 | N/A |
1998/99 | 9 | 8 | 8 | 18 | 9 |
1999/00 | 11 | 6 | 15 | 53 | 11 |
2000/01 | 26 | 21 | 50 | 53 | N/A |
2001/02 | 38 | 31 | N/A | 59 | N/A |
2002/03 | - | - | N/A | - | N/A |
2.3.2. Kemenangan Individu
Masahiko Harada memenangkan sembilan kompetisi individu di Piala Dunia Lompat Ski FIS:
No. | Musim | Tanggal | Lokasi | Bukit | Ukuran |
---|---|---|---|---|---|
1 | 1995/96 | 8 Desember 1995 | Austria Villach | Villacher Alpenarena K90 | NH |
2 | 18 Februari 1996 | Amerika Serikat Iron Mountain | Pine Mountain Ski Jump K120 | LH | |
3 | 1 Maret 1996 | Finlandia Lahti | Salpausselkä K90 (malam) | NH | |
4 | 3 Maret 1996 | Finlandia Lahti | Salpausselkä K114 | LH | |
5 | 1997/98 | 8 Desember 1997 | Austria Villach | Villacher Alpenarena K90 | NH |
6 | 12 Desember 1997 | Ceko Harrachov | Čerťák K90 | NH | |
7 | 21 Desember 1997 | Swiss Engelberg | Gross-Titlis-Schanze K120 | LH | |
8 | 11 Januari 1998 | Austria Ramsau | Mattenschanze K90 | NH | |
9 | 13 Maret 1998 | Norwegia Trondheim | Granåsen K120 | LH |
2.3.3. Kemenangan Beregu
Harada juga meraih tiga kemenangan dalam kompetisi beregu di Piala Dunia Lompat Ski FIS:
No. | Musim | Tanggal | Lokasi | Jenis | Anggota |
---|---|---|---|---|---|
1 | 1992/93 | 27 Maret | Slovenia Planica | LH | Masahiko Harada Noriaki Kasai Takanobu Okabe Naoki Yasuzaki |
2 | 1995/96 | 2 Maret | Finlandia Lahti | LH | Masahiko Harada Jinya Nishikata Takanobu Okabe Hiroya Saito |
3 | 2000/01 | 19 Januari | Amerika Serikat Park City | LH | Kazuyoshi Funaki Kazuya Yoshioka Masahiko Harada Noriaki Kasai |
2.4. Gaya dan Teknik Lompatan
Gaya lompatan Masahiko Harada sangat khas dan unik dibandingkan dengan pelompat lainnya. Ia dikenal dengan gaya lompat V-style (V-jump) yang menghasilkan lintasan terbang tinggi setelah titik lepas landas. Gaya ini dimungkinkan berkat daya lompat Harada yang luar biasa. Kelebihan dari gaya ini adalah kemampuannya untuk mempertahankan jarak lompatan yang baik bahkan dalam kondisi kecepatan masuk (in-run speed) yang rendah. Namun, kekurangannya adalah gaya ini sangat rentan terhadap kegagalan besar jika waktu lepas landasnya tidak tepat, seperti yang terjadi di Olimpiade Lillehammer.
Setelah kegagalan di Lillehammer dan masa sulit berikutnya, Harada mencoba mengadopsi gaya lompat rendah seperti yang diterapkan Kazuyoshi Funaki, namun hal ini justru memperburuk performanya. Namun, sekitar musim panas 1995, setelah mengalami hasil buruk di Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS 1995 di Thunder Bay, ia kembali ke gaya aslinya, yaitu lompatan tinggi. Dengan menggabungkan elemen-elemen positif dari gaya Funaki yang telah ia pelajari, Harada berhasil mengembangkan "gaya Harada" yang baru. Gaya ini memungkinkan lompatan tinggi dengan dampak kuat, tetapi juga memberikan toleransi waktu lepas landas yang lebih besar. Pada masa itu, disebutkan bahwa toleransi waktu lepas landas Harada hampir 1 m, jauh lebih besar dari rata-rata atlet profesional yang hanya 80 cm.
Pada musim 1996-1997, meskipun sempat mengalami penurunan performa ringan, Harada berhasil bangkit kembali sebelum Kejuaraan Dunia Trondheim 1997. Pada musim panas setelah itu, ia menunjukkan dominasi yang luar biasa, mampu melampaui K-point dengan kecepatan masuk yang hampir 2 m lebih pendek dari atlet lain. Namun, karena ia sering melompat terlalu jauh, Harada seringkali terpaksa menahan kemampuannya dalam kompetisi yang mengutamakan kecepatan masuk tinggi untuk mencegah lompatan berlebihan, yang terkadang menghambatnya meraih peringkat tinggi. Meskipun demikian, teknik ini menjadi faktor kunci yang memungkinkannya melakukan lompatan maksimal di tengah salju lebat pada lompatan pertama beregu di Olimpiade Nagano 1998, meskipun jaraknya tidak terlalu jauh.
Kemudian, Harada mengadopsi gaya lompat yang lebih umum di kalangan atlet Jepang pada masanya, yaitu gaya yang meminimalkan gerakan lepas landas. Setelah periode kesulitan yang panjang, Harada kembali menyesuaikan tekniknya menjelang Olimpiade Turin 2006 dengan menekuk lutut lebih tajam dalam posisi masuk. Gaya ini memungkinkan atlet menghasilkan lebih banyak kekuatan, tetapi lebih sulit dalam hal arah dan penentuan waktu. Ini adalah gaya yang mengutamakan dampak daripada arah. Ironisnya, sekitar waktu itu, gaya lompat dominan di dunia beralih ke "lompatan tinggi yang memaksimalkan jarak bahkan dengan kecepatan rendah," mirip dengan gaya yang pernah Harada praktikkan. Fenomena ini menunjukkan bahwa teknologi lompat ski global baru mencapai level Harada pada masa itu. Simon Ammann, yang mendominasi dunia lompat ski kala itu, adalah contoh pelompat dengan "gaya Harada" yang khas.
Meskipun Harada sering kali tidak dapat melakukan pendaratan telemark karena jarak lompatannya yang terlalu jauh, sehingga ia dianggap memiliki poin gaya yang rendah, namun ketika ia melompat dengan jarak yang memungkinkan pendaratan telemark, poin gayanya tidaklah rendah. Buktinya, pada Summer Grand Prix Hakuba tanggal 12 September 1998, ia mencatat nilai sempurna 20 poin dari kelima juri gaya.
3. Pensiun dan Karier Pelatih
Setelah mengakhiri kariernya sebagai atlet kompetitif, Masahiko Harada tetap aktif di dunia ski jumping, beralih peran menjadi pelatih dan administrator, menunjukkan dedikasi yang mendalam terhadap olahraga yang telah membesarkan namanya.
Pada 20 Maret 2006, Harada mengumumkan pengunduran dirinya sebagai atlet. Ia tetap bekerja di Snow Brand Milk Products (sekarang Snow Brand Megmilk) dan segera diangkat sebagai pelatih tim ski Snow Brand Megmilk. Sejak itu, ia juga aktif sebagai komentator dalam siaran kompetisi ski jumping. Pada April 2014, ia mengambil alih posisi sebagai direktur tim ski tersebut, menggantikan Hiroya Saito.
Pada Oktober 2015, Harada diangkat menjadi anggota dewan Federasi Ski Seluruh Jepang. Kemudian, pada April 2021, ia ditunjuk sebagai direktur umum tim ski Snow Brand Megmilk. Pada Oktober di tahun yang sama, ia diumumkan akan menjabat sebagai kepala delegasi untuk tim Jepang di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Sejak April 2023, Harada beralih peran sebagai penasihat untuk tim ski Snow Brand Megmilk.
4. Kepribadian dan Citra Publik
Masahiko Harada dikenal bukan hanya karena prestasinya di dunia olahraga, tetapi juga karena kepribadiannya yang menarik dan citra publiknya yang positif, yang membuatnya disukai banyak orang di seluruh dunia.
Harada tumbuh di Kamikawa, Hokkaidō, salah satu wilayah dengan salju terberat di Jepang. Ayahnya mengelola perusahaan konstruksi kecil. Karena rumahnya sangat dekat dengan lereng ski, ski menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya di musim dingin. Ia bergabung dengan klub lompat ski lokal pada usia tiga tahun dan langsung terpikat oleh olahraga tersebut. Lompatan pertamanya, meskipun hanya 7 m, memberinya perasaan terbang yang sangat menyenangkan. Ia mengenang momen itu sebagai lompatan terbaik dalam hidupnya.
Di masa kecil, Harada adalah anak yang cengeng dan pemalu. Namun, ski jumping membantunya tumbuh secara mental, yang berkontribusi pada senyum dan sikap positifnya di kemudian hari. Meskipun demikian, tekanan yang menumpuk setelah Olimpiade Nagano 1998 membuatnya kembali menjadi "Harada si cengeng" sesaat setelah pertandingan beregu.
Dengan gaya lompatannya yang berani dan kepribadiannya yang humoris serta cerdas di tengah tekanan, Harada dikenal di Eropa sebagai "Happy Harada" (Harada yang Bahagia). Ia begitu populer sehingga kepopulerannya menyaingi atlet seperti Andreas Goldberger dari Austria. Berkat kepribadiannya dan ketenarannya di dunia internasional, ia ditunjuk sebagai duta khusus untuk Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS 2007 yang diselenggarakan di Sapporo.
Meskipun terlihat ceria, Harada sebenarnya adalah pribadi yang sangat serius di dalam. Ia tidak pernah mencari alasan atau mengeluh, dan sering memendam masalahnya sendiri. Sisi ini terkadang merugikannya, seperti ketika ia tidak mendapatkan bimbingan yang tepat selama masa sulit (slump) atau ketika ia mengambil seluruh tanggung jawab atas diskualifikasinya di Olimpiade Turin 2006, meskipun ada pihak yang menunjuk kesalahan pada pelatih dan staf.
Masahiko Harada telah lama menjadi pilar bagi dunia ski jumping Jepang. Melalui berbagai keberhasilan dan kegagalannya yang mengesankan, ia berhasil menyampaikan kegagahan, kesulitan, keindahan, dan juga kesedihan dari olahraga lompat ski kepada para penggemarnya. Karena dedikasinya ini, ia sering dijuluki "Mr. Jump."
Di kota asalnya, Kamikawa, sebuah organisasi nirlaba (NPO) bernama "NPO Corporation Smile Harada" didirikan atas namanya setelah ia pensiun. Meskipun Harada tidak terlibat langsung dalam manajemen NPO ini, ia sering hadir sebagai tamu kehormatan dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh NPO, seperti "Harada Cup Children's Ski Jumping Tournament."
Berbeda dengan beberapa atlet Olimpiade lainnya, seperti Kazuyoshi Funaki atau Hiroyasu Shimizu (skater cepat), yang memilih jalur profesional setelah meraih medali emas di Olimpiade Nagano, Harada tetap setia sebagai karyawan perusahaan Snow Brand Milk Products. Loyalitasnya kepada perusahaan terlihat dari candaannya dalam pesta perayaan Olimpiade yang diselenggarakan Snow Brand, "Medali emas ini berkat susu dari perusahaan kita." Atlet lain dari Snow Brand juga sering mempromosikan produk perusahaan, menunjukkan kuatnya loyalitas di seluruh tim. Ketika terjadi insiden keracunan makanan Snow Brand pada tahun 2000, Harada turut serta dalam konferensi pers permintaan maaf, dan penangguhan aktivitas olahraga perusahaan berdampak padanya. Meskipun Snow Brand menarik diri dari berbagai kegiatan olahraga dalam upaya restrukturisasi, tim lompat ski adalah satu-satunya yang dipertahankan, dan Harada tetap menjadi karyawan perusahaan yang terlibat dalam olahraga tersebut.
Pada tahun 2006, Harada memutuskan untuk pensiun setelah merasa mencapai batasnya dalam lompat ski. Kompetisi terakhirnya berlangsung di Okurayama Ski Jump Stadium di Sapporo, yang ia anggap sebagai "lapangan kandang." Ia mengenang momen itu dengan bahagia, "Saya sangat senang banyak orang datang untuk mendukung. Saya tidak menyesal karena saya telah melakukan yang terbaik sampai akhir."
Setelah pensiun dan menjadi pelatih di tim ski Snow Brand Megmilk, Harada menyadari betapa ia telah didukung selama karier atletnya. Rasa syukur ini memotivasinya untuk "membalas budi" kepada dunia ski Jepang, yang kemudian mendorongnya untuk menerima posisi sebagai direktur di Federasi Ski Seluruh Jepang pada tahun 2015.
5. Catatan Kompetisi Utama
Berikut adalah ringkasan catatan kompetisi utama Masahiko Harada di berbagai ajang internasional dan domestik.
5.1. Olimpiade Musim Dingin
- Olimpiade Musim Dingin Albertville 1992 (Prancis)
- Individu Normal Hill: Posisi ke-14
- Individu Large Hill: Posisi ke-4
- Beregu Large Hill: Posisi ke-4 (dengan Jiro Kamiharada, Masahiko Harada, Noriaki Kasai, Kenji Suda)
- Olimpiade Musim Dingin Lillehammer 1994 (Norwegia)
- Individu Normal Hill: Posisi ke-55 (lompatan kedua hanya 54.5 m)
- Individu Large Hill: Posisi ke-13
- Beregu Large Hill: Medali Perak (dengan Jinya Nishikata, Takanobu Okabe, Noriaki Kasai, Masahiko Harada)
- Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998 (Jepang)
- Individu Normal Hill: Posisi ke-5
- Individu Large Hill: Medali Perunggu
- Beregu Large Hill: Medali Emas (dengan Takanobu Okabe, Hiroya Saito, Masahiko Harada, Kazuyoshi Funaki)
- Olimpiade Musim Dingin Salt Lake City 2002 (Amerika Serikat)
- Individu Normal Hill: Posisi ke-20
- Individu Large Hill: Posisi ke-20
- Beregu Large Hill: Posisi ke-5 (dengan Hideharu Miyahira, Daiki Ito, Masahiko Harada, Kazuyoshi Funaki)
- Olimpiade Musim Dingin Turin 2006 (Italia)
- Individu Normal Hill: Diskualifikasi
5.2. Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS
- Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS 1991 di Val di Fiemme (Italia)
- Individu Normal Hill: Posisi ke-15
- Individu Large Hill: Posisi ke-17
- Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS 1993 di Falun (Swedia)
- Individu Normal Hill: Medali Emas
- Individu Large Hill: Posisi ke-4
- Beregu Large Hill: Posisi ke-5 (dengan Kenji Suda, Takanobu Okabe, Noriaki Kasai, Masahiko Harada)
- Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS 1995 di Thunder Bay (Kanada)
- Individu Normal Hill: Posisi ke-52
- Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS 1997 di Trondheim (Norwegia)
- Individu Normal Hill: Medali Perak
- Individu Large Hill: Medali Emas
- Beregu Large Hill: Medali Perak (dengan Kazuyoshi Funaki, Takanobu Okabe, Masahiko Harada, Hiroya Saito)
- Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS 1999 di Ramsau (Austria)
- Individu Normal Hill: Medali Perunggu
- Individu Large Hill: Posisi ke-6
- Beregu Large Hill: Medali Perak (dengan Noriaki Kasai, Hideharu Miyahira, Masahiko Harada, Kazuyoshi Funaki)
- Kejuaraan Dunia Ski Nordik FIS 2001 di Lahti (Finlandia)
- Individu Normal Hill: Posisi ke-5
- Individu Large Hill: Posisi ke-33
- Beregu Normal Hill: Posisi ke-4 (dengan Hideharu Miyahira, Takanobu Okabe, Masahiko Harada, Noriaki Kasai)
- Beregu Large Hill: Posisi ke-4 (dengan Hideharu Miyahira, Kazuya Yoshioka, Noriaki Kasai, Masahiko Harada)
5.3. Piala Dunia Lompat Ski FIS
- Total 9 kemenangan individu (3 kali juara kedua, 9 kali juara ketiga)
- Total 3 kemenangan beregu (2 kali juara kedua, 2 kali juara ketiga)
- Debut: 24 Januari 1987 di Sapporo, Jepang - Posisi ke-15
- Penampilan terakhir: 15 Desember 2002 di Titisee-Neustadt, Jerman
- Pencapaian terbaik di klasemen umum musim: Posisi ke-4 di musim 1997-1998
Hasil Individu Keseluruhan (Umum: Piala Dunia Keseluruhan, 4H: Turnamen Empat Bukit) | |||||
---|---|---|---|---|---|
Musim | Umum | 4H | Menang | Posisi ke-2 | Posisi ke-3 |
1986/87 | 85 | - | 0 | 0 | 0 |
1987/88 | - | - | 0 | 0 | 0 |
1988/89 | - | - | 0 | 0 | 0 |
1989/90 | 52 | - | 0 | 0 | 0 |
1990/91 | - | - | 0 | 0 | 0 |
1991/92 | 29 | - | 0 | 0 | 0 |
1992/93 | 16 | 4 | 0 | 0 | 0 |
1993/94 | 15 | - | 0 | 0 | 0 |
1994/95 | 59 | - | 0 | 0 | 0 |
1995/96 | 5 | - | 4 | 0 | 4 |
1996/97 | 29 | 42 | 0 | 0 | 1 |
1997/98 | 4 | 10 | 5 | 2 | 1 |
1998/99 | 9 | 8 | 0 | 0 | 2 |
1999/00 | 11 | 6 | 0 | 1 | 0 |
2000/01 | 26 | 21 | 0 | 0 | 1 |
2001/02 | 38 | 38 | 0 | 0 | 0 |
2002/03 | - | - | 0 | 0 | 0 |
Total | --- | --- | 9 | 3 | 9 |
5.4. Kompetisi Domestik
- Kejuaraan Ski Seluruh Jepang Normal Hill: Juara (1995, 1998, 2000, 2001, 2005)
- Kejuaraan Ski Seluruh Jepang Large Hill: Juara (1992, 1997, 1998, 2001)
- Snow Brand Megmilk Cup All-Japan Jump Tournament Kategori Dewasa: Juara (1992, 2001)
6. Penghargaan dan Kehormatan
Masahiko Harada telah menerima beberapa penghargaan atas kontribusinya dalam olahraga ski jumping:
- JOC Sports Award (Penghargaan Keunggulan) tahun 1997
- JOC Sports Award (Penghargaan Terbaik) tahun 1998
7. Penggambaran dalam Budaya Populer
Kehidupan dan perjuangan Masahiko Harada telah diabadikan dalam budaya populer. Ia digambarkan dalam film Jepang berjudul Hinokoru Soul: Heroes Behind the Scenes (2021), di mana perannya diperankan oleh aktor Takayuki Hamatsu.