1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Otto Braun lahir di Bavaria, Jerman, dan menghabiskan masa kecilnya di panti asuhan, yang membentuk karakternya sebelum ia terlibat dalam aktivitas politik.
1.1. Kelahiran dan Masa Kanak-kanak
Otto Braun lahir pada tanggal 28 September 1900 di Ismaning, Bavaria Hulu, dekat Munich, Jerman. Meskipun ibunya masih hidup, ia tumbuh besar di sebuah panti asuhan sejak usia enam hingga tiga belas tahun.
1.2. Pendidikan dan Kecenderungan Politik Awal
Braun mendaftar di sebuah perguruan tinggi pelatihan guru di Pasing, wilayah Munich. Pada Juni 1918, ia direkrut ke dalam Angkatan Darat Bavaria, bagian dari Angkatan Darat Kekaisaran Jerman, namun Perang Dunia I berakhir sebelum ia sempat bertugas di medan tempur. Setelah gencatan senjata, ia kembali untuk menyelesaikan studinya di perguruan tinggi pelatihan guru. Namun, ia tidak mengambil pekerjaan sebagai guru sekolah dasar. Sebaliknya, ia bergabung dengan Partai Komunis Jerman (KPD) yang baru didirikan. Ia memulai karier seumur hidupnya sebagai seorang komunis dan melakukan perjalanan secara luas, terutama di Jerman Utara. Ia diyakini terlibat dalam pendirian Republik Soviet Bavaria.
2. Aktivitas Komunis di Jerman
Braun terlibat aktif dalam Partai Komunis Jerman (KPD) dan menghadapi berbagai tantangan hukum, termasuk penangkapan dan pelarian yang dramatis.
2.1. Aktivitas Partai dan Masalah Hukum
Pada tahun 1921, Braun menjadi pekerja partai KPD purnawaktu dan terlibat dalam pencurian dokumen sensitif dari Kolonel Freyberg, seorang emigran Rusia Putih yang berbasis di Berlin. Ia ditahan oleh polisi pada Juli 1921 atas perannya dalam masalah tersebut. Ia diadili tetapi berhasil menyembunyikan koneksi komunisnya dan meyakinkan pengadilan bahwa ia adalah seorang "sayap kanan." Bias dalam sistem peradilan Republik Weimar menyebabkan ia menerima hukuman yang lebih ringan. Pada akhirnya, Braun menghindari masuk penjara dan malah bersembunyi.
Pada saat itu, ia sudah menjadi anggota inti aparat KPD tidak hanya dengan secara teratur menulis artikel untuk surat kabar partai, tetapi juga, setelah tahun 1924, memimpin upaya "kontra-spionase" partai. Ia juga terlibat erat dalam kegiatan milisi dan paramiliter partai. Polisi menangkapnya lagi pada September 1926. Ia pertama kali menjalani "hukuman Freyberg" tahun 1922 dan kemudian ditahan di Penjara Moabit di Berlin.
2.2. Pelarian dan Pengasingan ke Moskow
Pada tanggal 11 April 1928, sekelompok komunis, termasuk kekasihnya saat itu Olga Benário, berhasil melakukan pelarian dramatis dari penjara. Pelarian yang berani itu mendapat publisitas di seluruh dunia. Braun dan Benário kemudian menuju Moskow, di mana mereka terlibat dalam Komunis Internasional (Komintern).
3. Pelatihan Komintern
Di Moskow, Otto Braun menerima pendidikan militer dan politik yang intensif di bawah naungan Komintern, mempersiapkannya untuk tugas-tugas internasional.
3.1. Pendidikan Militer dan Politik di Moskow
Baik Braun maupun Benário belajar di Sekolah Lenin, yang dioperasikan oleh Komintern. Braun mendaftar di Akademi Militer Frunze, sementara Benário bekerja sebagai instruktur di Internasional Pemuda Komunis, pertama di Uni Soviet, kemudian di Prancis dan Inggris, di mana ia berpartisipasi dalam mengoordinasikan kegiatan anti-fasis.
Braun dan Benário berpisah pada tahun 1931. Olga Benário kemudian menikah dengan pemimpin revolusioner Brasil yang terkenal, Luís Carlos Prestes, dan pindah ke negaranya. Ia kemudian ditangkap oleh kediktatoran Getúlio Vargas dan diekstradisi ke Jerman, di mana ia akhirnya dibawa ke kamar gas di Pusat Eutanasia Bernburg. Ia dikenang sebagai martir oleh kaum kiri di Brasil dan Jerman.
4. Di Tiongkok
Periode Otto Braun di Tiongkok adalah salah satu bagian paling signifikan dan kontroversial dalam kariernya, di mana ia menjabat sebagai penasihat militer Komintern untuk Partai Komunis Tiongkok.
4.1. Pengiriman dan Peran Awal di Tiongkok
Pada tahun 1932, setelah lulus dari Akademi Frunze, Direktorat Keempat Intelijen Militer Soviet mengirim Braun ke Harbin di Manchuria, Tiongkok. Dari sana ia melakukan perjalanan ke Shanghai, di mana ia bergabung dengan biro Komintern setempat. Di sana ia menangani urusan militer di bawah perintah "Jenderal Kleber" (nama samaran Manfred Stern), yang memelihara "seksi militer" di kota itu, dan dalam masalah politik di bawah Arthur Ewert, seorang sesama komunis Jerman.
Namun, Shanghai pada saat itu adalah daerah terpencil dalam urusan revolusioner Tiongkok, gerakan komunis setempat telah secara efektif dihancurkan oleh Kuomintang (KMT) pimpinan Chiang Kai-shek dalam Pembantaian Shanghai 1927. Partai Komunis Tiongkok (PKT) kemudian mundur ke pedesaan dan mulai berorganisasi di provinsi Jiangxi. Pada akhir tahun 1933, Braun tiba di Ruijin, yang saat itu merupakan ibu kota "Republik Soviet Tiongkok" yang didirikan oleh kaum komunis Tiongkok yang selamat, di mana ia menjadi penasihat militer.
4.2. Penasihat Militer dan Keputusan Strategis
Peran Otto Braun sebagai penasihat militer di Tiongkok sangat berpengaruh, meskipun keputusannya sering kali menuai kritik. Ia menjadi salah satu dari sedikit orang asing yang terlibat langsung dalam peristiwa-peristiwa penting Perang Saudara Tiongkok.

Pada masa jabatannya, Braun, yang menggunakan nama Tiongkok "Li De" (李德Lǐ DéBahasa Tionghoa), menjabat sebagai penasihat militer Komintern untuk Partai Komunis Tiongkok (PKT). Ia bersama dengan Bo Gu, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKT, memiliki pengaruh besar dalam partai. Bo Gu, yang kurang berpengalaman dalam urusan militer, menyerahkan otoritas penuh atas Tentara Merah kepada Braun. Antara tahun 1933 dan 1934, Braun memimpin operasi militer Tentara Merah.
Pada Oktober 1933, Tentara Revolusioner Nasional (pasukan Kuomintang) di bawah komando Chiang Kai-shek melancarkan Kampanye Pengepungan Kelima terhadap Soviet Pusat. Kampanye ini juga mendapat saran dari penasihat militer Jerman, Hans von Seeckt, yang menyarankan strategi maju secara bertahap sambil membangun posisi. Berbeda dengan strategi ini, Braun, yang memiliki sedikit pengalaman militer, menganjurkan perang gesekan meskipun Tentara Merah kalah jumlah. Strategi ini menyebabkan kerugian besar bagi Tentara Merah, dengan jumlah pasukan menurun drastis dari 86.000 orang menjadi sekitar 25.000 orang dalam setahun.
Awalnya, pada tahun 1932-1933, Braun berhasil memukul mundur pasukan Kuomintang. Namun, kemudian, ia menganjurkan Tentara Front Pertama untuk secara langsung menyerang Tentara KMT yang jauh lebih besar dan lebih lengkap. Kondisi yang tepat mengenai penunjukannya dan aktivitasnya di tahun-tahun berikutnya masih diperdebatkan, dengan beberapa aspek yang masih belum jelas. Seperti yang dicatat oleh Freddy Litten, yang meneliti secara menyeluruh bagian karier Otto Braun ini, "[Memoar Braun] adalah sumber penting, meskipun meragukan, untuk peristiwa tahun-tahun ini."
4.3. Mars Panjang dan Konferensi Zunyi
Akibat tekanan militer yang meningkat, PKT memutuskan untuk mengevakuasi Jiangxi pada Oktober 1934, memulai Mars Panjang. Braun, dengan nama samaran Tiongkoknya "Li De," adalah satu-satunya orang asing yang diketahui berpartisipasi dalam Mars Panjang. Bahkan ada kemungkinan ia adalah orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk melakukan mars semacam itu dalam upaya mencapai wilayah pedalaman Tiongkok yang lebih aman.
Pada akhir tahun 1934, Braun/Li De mengambil posisi komando di awal Tentara Front Pertama, bersama dengan Zhou Enlai dan Bo Gu, dengan otoritas untuk membuat semua keputusan militer. Namun, ketika mereka mencapai Liping, Braun dan Zhou Enlai terlibat konflik sengit.

Pada tahun 1935, PKT mengadakan Konferensi Zunyi di Provinsi Guizhou. Di sini, Mao Zedong dan Peng Dehuai menyatakan penentangan mereka terhadap taktik Braun dan Bo Gu yang menyebabkan kerugian besar. Mao berpendapat bahwa serangan langsung menyebabkan banyak korban jiwa dan menyarankan agar pasukan yang lebih kecil dan kurang lengkap harus menggunakan taktik gerilya untuk mengelilingi KMT, taktik yang kemudian membuat Mao terkenal. Mao sudah tidak mempercayai penasihat Eropa dari Komintern, terutama karena pada tahun 1920-an penasihat seperti Henk Sneevliet dari Belanda telah memberikan nasihat yang membawa bencana bagi PKT. Pemimpin sayap militer lainnya setuju dengan Mao, sehingga Braun dan Bo Gu dicopot dari posisi komandan militer, dan Mao menjadi pemimpin Mars Panjang. Setelah konferensi ini, Komintern dikesampingkan, dan "Komunis Asli" mengambil kendali PKT.
Meskipun kehilangan komando militer, Braun tetap berada di Tiongkok hingga tahun 1939 dan berpartisipasi dalam Mars Panjang bersama PKT. Ia terutama terlibat dalam pekerjaan penasihat dan beberapa pengajaran taktik. Pada September 1935, ketika pasukan Zhang Guotao memisahkan diri dari Partai Komunis, Braun mendukung pihak Mao Zedong. Setelah itu, Tentara Komunis tiba di Yan'an, yang menjadi basis mereka untuk sementara waktu.
4.4. Kehidupan Pribadi di Tiongkok
Pada tahun 1933, Braun menikah dengan Xiao Yuehua, seorang anggota Partai Komunis Tiongkok, dan mereka memiliki seorang putra. Namun, mereka kemudian bercerai ketika Otto jatuh cinta pada Li Lilian, seorang aktris Tiongkok yang lebih cantik dan terpelajar, yang juga anggota Partai Komunis. Otto menikah dengan Li Lilian pada tahun 1938. Pada tanggal 28 Agustus 1939, Braun berangkat ke Uni Soviet dan tidak pernah melihat Li Lilian lagi. Meskipun Braun tidak pernah kembali ke Tiongkok setelah tahun 1939, ia terus menunjukkan minat pada urusan Tiongkok sepanjang sisa hidupnya.
Di Ruijin, Braun tinggal di sebuah rumah terpisah dan memiliki penerjemah, pengawal, juru masak, serta penunggang kuda. Bo Gu juga sering mengunjunginya. Braun dikenal memiliki selera makan yang mewah, seperti meminta roti daripada mantou (roti kukus Tiongkok). Kehidupan pribadi Braun di Ruijin, terutama sebagai orang asing, menarik perhatian, dan beberapa pihak menuduhnya memiliki kekasih daripada istri yang sah. Namun, perlu dicatat bahwa pada masa itu, Ruijin kekurangan makanan dan wanita, sehingga tindakan para kader partai, terutama orang asing seperti Braun, menjadi sangat mencolok.
Di Yan'an, Braun tinggal bersama George Hatem, seorang dokter kelahiran Amerika. Meskipun ia sesekali diundang ke pertemuan-pertemuan penting, ia tidak lagi dipanggil setelah sekitar tahun 1936. Merasa tidak lagi memiliki peran, Braun berulang kali meminta Moskow untuk memberinya perintah kembali. Namun, ia tidak ditahan, melainkan sering menjamu para pendukung dari dalam dan luar negeri yang datang ke Yan'an untuk mendukung Partai Komunis. Pada saat itu, rasio laki-laki dan perempuan di Yan'an adalah 18 banding 1, yang menunjukkan bahwa Braun cukup beruntung dalam hal ini.
Ketika Braun diperintahkan untuk kembali ke Uni Soviet pada tahun 1939, ia mencoba membawa serta istrinya, Li Lilian, tetapi tidak diizinkan karena tidak memiliki izin masuk. Zhou Enlai yang mengantarnya berjanji akan mengirim Li Lilian kemudian, tetapi hal itu tidak pernah terjadi.
5. Periode di Uni Soviet dan Jerman Timur
Setelah kembali dari Tiongkok, Otto Braun melanjutkan kariernya di Uni Soviet dan kemudian di Jerman Timur, di mana ia memegang berbagai posisi dan menulis memoarnya yang penting.
5.1. Aktivitas di Uni Soviet
Pada tahun 1939, Braun tiba di Uni Soviet. Pada saat itu, Uni Soviet adalah tempat yang sangat berbahaya bagi komunis asing, banyak di antaranya, termasuk komunis Jerman, dipenjara, disiksa, atau dibunuh oleh polisi rahasia Joseph Stalin (NKVD), meskipun mereka sepenuhnya setia pada tujuan revolusioner dan seringkali telah mengalami penganiayaan demi tujuan tersebut di negara mereka sendiri. Braun berhasil menghindari nasib seperti itu meskipun ia menghadapi beberapa kesulitan politik segera setelah kedatangannya.
Percetakan Bahasa Asing Moskow memberinya pekerjaan sebagai editor dan penerjemah. Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet pada tahun 1941, ia memanfaatkan latar belakang Jermannya dengan menjadikannya "polit-instrukteur" yang berusaha mengubah loyalitas perwira Jerman yang ditangkap oleh Soviet. Dalam peran itu, ia menggunakan nama samaran lama dari tahun 1920-an, "Komisaris Wagner." Ia kemudian melakukan peran serupa terhadap perwira Jepang yang ditawan. Antara tahun 1946 dan 1948, ia berbasis di Krasnogorsk, Oblast Moskow, di mana ia mengajar di Sekolah Pusat Anti-fasis. Setelah itu, ia memiliki periode lain bekerja di Percetakan Bahasa Asing Moskow. Ia juga menjadi anggota Komite Nasional Jerman Merdeka dari tahun 1941 hingga 1946, bertugas sebagai instruktur politik di berbagai kamp tawanan perang. Pada tahun 1945, ia memasuki Berlin bersama Tentara Merah Soviet.
5.2. Kembali ke Jerman Timur dan Karier
Hanya setelah kematian Joseph Stalin pada tahun 1953, Otto Braun diizinkan kembali ke tanah airnya setelah hampir tiga dekade di pengasingan. Setelah kedatangannya di Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) pada tahun 1954, Braun menjadi rekan di Institut Marxisme-Leninisme yang dikelola oleh Komite Sentral Partai Persatuan Sosialis Jerman (SED) yang berkuasa, sebutan resmi partai komunis. Tanggung jawab utamanya adalah publikasi tulisan-tulisan Vladimir Lenin dalam bahasa Jerman.
Ia adalah Sekretaris Pertama Asosiasi Penulis Jerman dari tahun 1961 hingga 1963, ketika ia jatuh dari kekuasaan. Sudah di usia pertengahan enam puluhan, ia untuk beberapa waktu menjadi pensiunan yang melakukan beberapa pekerjaan terjemahan lepas dari bahasa Rusia.
Kembalinya ia ke dalam daftar orang yang disukai pihak berwenang terbukti ketika pada tahun 1964, organ partai yang berkuasa, Neues Deutschland, memuat pengungkapan bahwa Li De yang tidak dikenal, yang terlibat dalam Mars Panjang Tiongkok pada tahun 1930-an, sebenarnya tidak lain adalah Otto Braun dari Jerman. Didorong oleh kritik Jerman Timur terhadap Tiongkok selama perpecahan Tiongkok-Soviet (1959-1964), Braun mulai menulis tentang pengalamannya di Tiongkok.
Ia menerima berbagai penghargaan, termasuk Ordo Jasa Patriotik pada tahun 1967, Penghargaan Nasional Republik Demokratik Jerman pada tahun 1969, serta Ordo Karl Marx dan Medali Lenin pada tahun 1970 atas jasanya dalam Perang Dunia II.
5.3. Karya Tulis Utama dan Memoar
Pengungkapan identitasnya memberikan Braun kemungkinan dan dorongan untuk menulis Catatan Tiongkok (Chinesische Aufzeichnungen (1932-1939)). Memoar ini ditulis pada akhir tahun 1960-an ketika Braun juga menjadi rekan di Institut Ilmu Sosial. Memoar tersebut diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1973 dan diterjemahkan ke bahasa Tiongkok, Inggris, dan bahasa lainnya.
Para peneliti menganggap memoar ini penuh dengan informasi menarik, sangat berguna karena menawarkan sudut pandang yang berbeda dari historiografi resmi PKT, tetapi dalam dirinya sendiri jauh dari objektif atau tidak memihak. Buku ini secara rinci mencatat konflik sengit antara Wang Ming dari "faksi internasional" dan Mao Zedong selama periode Yan'an. Meskipun sempat dilarang sepenuhnya di Tiongkok, buku ini belakangan ini mulai banyak dikutip oleh sejarawan Tiongkok dalam penelitian mereka tentang sejarah awal Partai Komunis Tiongkok.
6. Kematian
Otto Braun meninggal pada usia 74 tahun, pada tanggal 15 Agustus 1974, saat sedang berlibur di Varna, Bulgaria. Ia dimakamkan di Berlin Timur, di Pemakaman Pusat Friedrichsfelde. Berita tentang kematiannya muncul di Pravda dan The New York Times.
7. Penilaian dan Dampak
Kehidupan dan karier Otto Braun, terutama perannya sebagai penasihat Komintern di Tiongkok, meninggalkan dampak yang signifikan pada pemahaman sejarah komunisme Tiongkok, meskipun pandangannya sering kali menjadi subjek kritik dan kontroversi.
7.1. Kontribusi dan Nilai Sejarah
Memoar Otto Braun, "Catatan Tiongkok," memiliki nilai sejarah yang penting karena memberikan perspektif orang dalam yang unik tentang periode awal Partai Komunis Tiongkok dan Mars Panjang. Meskipun subyektif, memoar ini melengkapi historiografi resmi PKT dan menawarkan detail-detail yang mungkin tidak ditemukan di sumber lain. Keberadaannya sebagai satu-satunya orang asing yang terlibat langsung dalam Mars Panjang menjadikannya saksi mata yang langka dan berharga.
7.2. Kritik dan Kontroversi
Otto Braun menghadapi kritik signifikan atas strategi militernya di Tiongkok. Keputusannya untuk melakukan perang gesekan dan serangan langsung terhadap pasukan Kuomintang yang lebih besar dan lebih lengkap menyebabkan kerugian besar bagi Tentara Merah. Kritikus, termasuk Mao Zedong, berpendapat bahwa taktiknya tidak sesuai dengan kondisi pasukan komunis yang kalah jumlah dan lebih cocok untuk perang gerilya.
Selain itu, memoarnya sendiri dianggap sebagai sumber yang penting namun "meragukan" oleh para peneliti. Meskipun penuh dengan informasi menarik, memoar tersebut "jauh dari objektif atau tidak memihak," yang mencerminkan bias dan sudut pandang pribadinya. Beberapa detail tentang kehidupan pribadinya di Tiongkok, seperti gaya hidupnya di Ruijin dan hubungannya, juga menjadi subjek perdebatan dan kritik.
Kisah Otto Braun alias Li De juga diabadikan dalam budaya populer, seperti dalam serial televisi Tiongkok tahun 2001, Mars Panjang, di mana karakter Li De diperankan oleh aktor Rusia Sergey Georgyevich.