1. Kehidupan awal dan latar belakang
Park Sung-woo lahir pada 22 Agustus 1971. Detail mengenai tempat kelahirannya tidak disebutkan secara spesifik dalam catatan yang tersedia. Ia memiliki tinggi 1.82 m dan berat 74 kg. Sejak usia muda, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam bulu tangkis, yang membawanya masuk ke jajaran pemain elit Korea Selatan.
2. Karier bermain
Park Sung-woo memiliki karier bermain yang cemerlang di dunia bulu tangkis internasional, ditandai dengan berbagai pencapaian penting dan partisipasi di turnamen-turnamen bergengsi. Ia secara konsisten menunjukkan performa tingkat tinggi, meraih pengakuan sebagai salah satu pemain tunggal putra terbaik di masanya.
2.1. Prestasi utama
Selama karier bermainnya, Park Sung-woo menorehkan sejumlah prestasi penting. Ia mencapai peringkat tertinggi di dunia, yaitu peringkat ke-2, yang menunjukkan konsistensi dan dominasinya di level elit. Pada tahun 1995, ia membuat sejarah bagi bulu tangkis Korea dengan menjadi pemain Korea Selatan pertama yang meraih medali perak di nomor tunggal putra pada Kejuaraan Dunia BWF. Di tahun yang sama, ia juga berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Asia Bulu Tangkis 1995 di nomor tunggal putra, serta menjuarai Swedia Terbuka (bulu tangkis) 1995.
Pada tahun 1996, Park Sung-woo mencapai semifinal di All England Open yang bergengsi dan berhasil mencapai perempat final di Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta, Amerika Serikat. Di level nasional, ia juga meraih gelar juara tunggal putra di Festival Olahraga Nasional Korea 1996, mewakili tim Dangjin.
2.2. Partisipasi di kejuaraan dunia dan Olimpiade
Park Sung-woo memiliki riwayat partisipasi yang menonjol dalam turnamen internasional besar seperti Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade Musim Panas.
Pada Kejuaraan Dunia BWF 1995 yang diadakan di Lausanne, Swiss, Park Sung-woo mencapai final tunggal putra dan meraih medali perak setelah dikalahkan oleh pemain Indonesia, Heryanto Arbi. Prestasi ini sangat signifikan karena menjadikannya pemain Korea Selatan pertama yang mencapai final dan meraih medali di nomor tunggal putra Kejuaraan Dunia.
Di Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta, ia berhasil mencapai perempat final, menunjukkan kemampuannya bersaing di panggung olahraga terbesar dunia.
2.3. Hasil turnamen terperinci
Berikut adalah rincian hasil pertandingan Park Sung-woo di berbagai turnamen internasional dan domestik:
2.3.1. Kejuaraan Dunia
Park Sung-woo mencatat satu medali perak di Kejuaraan Dunia BWF:
Tahun | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
1995 | Malley Sports Centre, Lausanne, Swiss | Heryanto Arbi | 11-15, 8-15 | Medali Perak |
2.3.2. Piala Dunia
Ia meraih satu medali perunggu di Piala Dunia Bulu Tangkis:
Tahun | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
1996 | Istora Senayan, Jakarta, Indonesia | Dong Jiong | 14-17, 2-15 | Medali Perunggu |
2.3.3. Kejuaraan Asia
Park Sung-woo mencatat satu medali emas dan satu medali perunggu di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia:
2.3.4. Piala Asia
Ia meraih satu medali perunggu di Piala Asia Bulu Tangkis:
Tahun | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
1995 | Xinxing Gymnasium, Qingdao, Tiongkok | Joko Suprianto | 15-9, 14-17, 1-15 | Medali Perunggu |
2.3.5. Grand Prix Dunia IBF
Berikut adalah hasil Park Sung-woo dalam turnamen Grand Prix Dunia yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF) dari 1983 hingga 2006:
Tahun | Turnamen | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
1995 | Swedia Terbuka | Kim Hak-kyun | 17-18, 15-3, 15-4 | Juara |
1997 | Jepang Terbuka | Peter Rasmussen | 3-15, 1-15 | Runner-up |
1997 | Korea Terbuka | Thomas Stuer-Lauridsen | 12-15, 10-15 | Runner-up |
2.3.6. Turnamen Internasional IBF
Berikut adalah hasil Park Sung-woo dalam turnamen Internasional IBF:
Tunggal Putra
Tahun | Turnamen | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
1991 | Internasional Uni Soviet | Mikhail Korshuk | 15-3, 15-12 | Juara |
Ganda Putra
Tahun | Turnamen | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1989 | Kanada Terbuka | Yoo Dae-yun | Mike Bitten Bryan Blanshard | 15-4, 7-15, 4-15 | Runner-up |
1991 | Internasional Uni Soviet | Kim Hyung-jin | Kim Moon-soo Park Joo-bong | 4-15, 5-15 | Runner-up |
2.3.7. Piala Sudirman
Park Sung-woo telah meraih medali di Piala Sudirman untuk kategori tim campuran:
Tahun | Lokasi | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|
1993 | Birmingham, Inggris | Tim Campuran | Medali Emas |
1995 | Lausanne, Swiss | Tim Campuran | Medali Perunggu |
1997 | Glasgow, Skotlandia | Tim Campuran | Medali Perak |
2.3.8. Piala Thomas
Park Sung-woo juga meraih medali di Piala Thomas untuk kategori tim putra:
2.3.9. Pesta Olahraga Asia
Park Sung-woo mencatat medali di Pesta Olahraga Asia untuk kategori tim putra:
3. Karier kepelatihan
Setelah pensiun dari karier bermainnya, Park Sung-woo beralih peran menjadi pelatih. Pada tahun 2006, ia memulai kariernya sebagai pelatih tim nasional Jepang. Kemudian, ia kembali ke tanah airnya, Korea Selatan, untuk juga menjadi pelatih tim nasional di sana. Peran ini menunjukkan dedikasi berkelanjutannya terhadap pengembangan bulu tangkis, baik di level domestik maupun internasional.
4. Kehidupan pribadi
Park Sung-woo menikahi Lim O-kyeong, seorang mantan pemain bola tangan Olimpiade Korea Selatan, pada tahun 1998. Pasangan ini dikaruniai seorang putri. Namun, setelah sepuluh tahun pernikahan, Park dan Lim bercerai pada tahun 2007.
5. Warisan dan evaluasi
Park Sung-woo meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia bulu tangkis Korea Selatan, baik melalui pencapaiannya sebagai pemain maupun kontribusinya sebagai pelatih. Evaluasi historis terhadap kariernya menunjukkan bahwa ia adalah sosok pionir yang membuka jalan bagi generasi penerus bulu tangkis Korea.
5.1. Dampak dan signifikansi historis
Dampak dan signifikansi historis Park Sung-woo sangat besar, terutama karena pencapaian uniknya. Ia adalah pemain Korea Selatan pertama yang berhasil meraih medali perak di nomor tunggal putra pada Kejuaraan Dunia BWF 1995. Prestasi ini bukan hanya sebuah keberhasilan pribadi, tetapi juga momen penting yang mengangkat profil bulu tangkis Korea Selatan di panggung internasional, membuktikan bahwa pemain Korea mampu bersaing di level tertinggi dalam kategori tunggal putra.
Selain itu, konsistensinya dalam mencapai peringkat ke-2 dunia dan partisipasinya di Olimpiade menegaskan posisinya sebagai salah satu atlet bulu tangkis elite Korea Selatan. Sebagai pelatih, kontribusinya di Jepang dan Korea Selatan menunjukkan komitmennya yang berkelanjutan terhadap pengembangan olahraga ini. Keberadaannya, baik di dalam maupun di luar lapangan, telah menginspirasi banyak atlet muda dan memperkuat fondasi bulu tangkis di negaranya.