1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Costinha lahir di Lisbon, Portugal, pada tanggal 1 Desember 1974. Ayahnya adalah seorang imigran asal Angola yang pindah ke ibu kota Portugal pada tahun 1960-an. Sejak kecil, Costinha adalah penggemar berat klub Sporting CP.
1.1. Masa Kecil dan Awal Karier
Costinha memulai karier sepak bolanya di divisi ketiga Portugal, bermain untuk klub-klub seperti Clube Oriental de Lisboa, A.D. Machico, dan C.D. Nacional. Perjalanan kariernya dimulai dari liga-liga bawah ini sebelum ia melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Karier Pemain
Karier bermain Costinha membawanya melintasi beberapa liga top di Eropa, di mana ia dikenal sebagai gelandang bertahan yang andal dan meraih berbagai gelar bergengsi bersama klub-klub besar, terutama FC Porto.
2.1. Karier Klub
Perjalanan karier Costinha di level klub dimulai dari Portugal, kemudian merambah ke Prancis, Rusia, Spanyol, dan Italia, mencatat berbagai prestasi penting sepanjang perjalanannya.
2.1.1. Monaco
Pada musim panas 1997, Costinha menandatangani kontrak lima tahun dengan klub Liga Spanyol, Valencia CF. Namun, ia menarik diri dari kesepakatan tersebut setelah manajer Jorge Valdano ingin meminjamkannya ke Villarreal CF. Costinha kemudian menarik minat klub Prancis, AS Monaco FC, yang berhasil merekrutnya melalui pengaruh agen Jorge Mendes.
Setelah musim pertamanya yang penuh tantangan pada 1997-1998, Costinha menjadi anggota penting tim utama. Ia berkontribusi dalam 28 pertandingan dan mencetak satu gol untuk membantu Monaco meraih gelar Ligue 1 pada musim 1999-2000. Costinha juga merupakan bagian dari skuad bertalenta yang berhasil menyingkirkan Manchester United dari Liga Champions 1998, berkat aturan gol tandang.
2.1.2. Porto
Costinha bergabung dengan FC Porto dengan kontrak lima tahun pada Mei 2001. Ia melakukan debut di Primeira Liga pada 12 Agustus, saat usianya mendekati 27 tahun. Namun, debutnya diwarnai dengan kartu merah dalam kekalahan 1-0 tandang melawan Sporting. Meskipun demikian, ia kemudian menjadi elemen lini tengah yang sangat penting dalam keberhasilan Porto meraih dua gelar Liga Portugal berturut-turut.
Pada 9 Maret 2004, ia mencetak gol melawan Manchester United di babak 16 besar Liga Champions, yang secara efektif menyingkirkan klub Inggris tersebut dari kompetisi. Porto kemudian melaju dan memenangkan gelar Liga Champions, mengalahkan mantan klubnya, Monaco, dengan skor 3-0 di final. Selain itu, ia juga membantu Porto menjuarai Taça de Portugal 2002-03, Piala UEFA 2002-03, Supertaça Cândido de Oliveira 2003 dan 2004, serta Piala Interkontinental 2004.
2.1.3. Klub Selanjutnya
Setelah menjadi starter sepanjang sebagian besar musim 2004-2005, Costinha dijual ke FC Dynamo Moscow pada Mei 2005 dengan nilai transfer 4.00 M EUR, bersama dengan rekan setimnya Maniche dan Giourkas Seitaridis, menyusul Derlei yang telah pergi pada Januari. Sebulan kemudian, ia diskors setelah insiden di kamp pelatihan di Israel. Merasa tidak betah, ia pindah ke Atlético Madrid dengan kontrak dua tahun menjelang musim 2006-2007.
Costinha dilepas oleh klub Spanyol tersebut pada Agustus 2007, lalu bergabung dengan Atalanta BC di Serie A Italia. Di Atalanta, ia sangat jarang tampil-hanya satu pertandingan di musim pertamanya 2007-2008-karena cedera serius dan kemudian karena ia tidak dianggap cukup bugar untuk bermain secara kompetitif, meskipun ia memiliki gaji tertinggi di tim utama (700.00 K EUR per tahun, dalam kontrak yang akan berakhir pada Juni 2010). Klub berusaha untuk mencapai kesepakatan pemutusan kontrak bersama dengannya, dan juga mencoba namun gagal untuk membatalkan kontrak melalui Liga Sepak Bola Italia. Ia mengakhiri karier bermainnya dengan hanya satu penampilan resmi untuk Atalanta.
2.2. Karier Internasional
Costinha melakukan debutnya untuk Portugal pada 14 Oktober 1998, dalam kemenangan 3-0 di kandang melawan Slowakia di kualifikasi UEFA Euro 2000. Ia masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-67, menggantikan Rui Costa. Ia kemudian terpilih untuk putaran final turnamen tersebut, di mana ia mencetak gol sundulan di masa tambahan waktu melawan Rumania, juga dengan skor 3-0.
Ia juga bermain di turnamen Euro 2004 dan Piala Dunia FIFA 2006. Selama Piala Dunia 2006, pada 25 Juni, ia terlibat dalam "Pertempuran Nuremberg" (pertandingan melawan Belanda), menjadi salah satu dari empat pemain yang diusir dalam kemenangan babak 16 besar 1-0 setelah dua pelanggaran yang menghasilkan kartu kuning, yang kedua adalah handball.
Costinha mengakhiri karier internasionalnya dengan 53 penampilan dan dua gol. Ia jarang dipanggil selama tahap kualifikasi Euro 2008.
Berikut adalah daftar gol internasional yang dicetak Costinha:
No. | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 17 Juni 2000 | GelreDome, Arnhem, Belanda | Rumania | 1-0 | 1-0 | UEFA Euro 2000 |
2 | 7 September 2002 | Villa Park, Birmingham, Inggris | Inggris | 1-1 | 1-1 | Persahabatan |
3. Gaya Bermain
Costinha dikenal sebagai gelandang bertahan yang memiliki kemampuan tekel yang sangat baik dan penempatan posisi yang cerdas. Ia juga menonjol karena atletisisme, stamina, dan etos kerja yang tinggi di lapangan. Kombinasi atribut ini menjadikannya pemain yang sangat efektif dalam memutus serangan lawan dan melindungi lini pertahanan timnya. Di FC Porto dan tim nasional Portugal, ia sering membentuk kemitraan yang kuat di lini tengah, khususnya dengan Maniche, di mana Costinha akan menutupi area yang ditinggalkan Maniche ketika Maniche maju menyerang.
4. Karier Manajerial dan Direktur
Setelah pensiun sebagai pemain, Costinha melanjutkan kontribusinya di dunia sepak bola dalam peran manajerial dan direktur, menghadapi berbagai tantangan dan keberhasilan.
4.1. Peran Direktur
Pada 23 Februari 2010, Costinha yang berusia 35 tahun meninggalkan Atalanta BC melalui kesepakatan bersama dan segera mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemain. Tak lama setelah itu, ia ditunjuk sebagai direktur olahraga Sporting CP, menggantikan mantan rekan setim internasionalnya, Ricardo Sá Pinto, yang dipecat. Namun, pada 9 Februari 2011, sehari setelah wawancara dengan Sport TV di mana ia mengkritik dewan direksi klub, Costinha dipecat dari jabatannya.
Pada Juni 2011, dalam kapasitas yang sama, Costinha bergabung dengan Servette FC di Swiss, di mana tim tersebut dilatih oleh rekan senegaranya, João Alves. Dilaporkan bahwa keduanya memiliki perbedaan pandangan mengenai beberapa masalah, dan pada November 2011, Alves diberhentikan dari tugasnya dan digantikan oleh João Carlos Pereira. Hasil tim memburuk di bawah kepemimpinan Pereira, dan pada April 2012, baik Pereira maupun Costinha dipecat, dengan Alves kembali ditunjuk sebagai manajer. Costinha dilaporkan membantah ketentuan pemecatannya, mengklaim bahwa kontraknya diperpanjang hingga Juni 2013.
4.2. Peran Manajerial
Costinha diangkat sebagai manajer S.C. Beira-Mar pada 18 Februari 2013, menggantikan Ulisses Morais. Debutnya lima hari kemudian berakhir dengan kekalahan 1-0 tandang melawan Vitória de Setúbal. Ia meninggalkan klub pada 22 Mei, setelah klub tersebut terdegradasi dari divisi teratas pada musim 2012-2013.
Pada 12 Juni 2013, Costinha ditunjuk sebagai pelatih di sesama tim divisi teratas, F.C. Paços de Ferreira, yang saat itu berhasil mencapai babak kualifikasi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Rekan lini tengahnya di tim nasional Portugal dan di tiga tim berbeda, Maniche, juga dipekerjakan sebagai asistennya. Namun, Costinha dipecat hanya setelah empat bulan karena hasil yang buruk, pada 29 Oktober 2013.
Costinha mengambil alih Académica de Coimbra, yang baru saja terdegradasi dari divisi teratas, pada 20 Juni 2016. Maniche kembali menjadi asistennya, hingga ia pergi karena alasan pribadi pada Oktober.
Pada 30 Mei 2017, Costinha ditunjuk sebagai manajer Nacional. Di tahun pertamanya, musim 2017-2018, tim tersebut berhasil promosi kembali ke divisi teratas sebagai juara. Setahun kemudian, pada 24 Mei 2019, Costinha meninggalkan klub atas kesepakatan bersama, setelah tim asal Madeira tersebut terdegradasi sebagai peringkat kedua terbawah pada musim 2018-2019. Salah satu momen negatif selama masa kepelatihannya adalah kekalahan telak 10-0 dari juara liga pada akhirnya, S.L. Benfica, pada 10 Februari 2019.
Costinha kembali ke Nacional-yang kembali terdegradasi dari divisi utama-pada 28 Juni 2021, dengan kontrak satu tahun. Namun, ia meninggalkan klub pada 20 September 2021, setelah hanya meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang dalam lima pertandingan.
5. Penghargaan dan Prestasi
Costinha meraih berbagai penghargaan dan prestasi selama kariernya sebagai pemain dan pelatih, baik di level klub maupun internasional.
Sebagai Pemain
- Monaco
- Ligue 1: 1999-2000
- Trophée des Champions: 1997, 2000
- Porto
- Primeira Liga: 2002-2003, 2003-2004
- Taça de Portugal: 2002-2003
- Supertaça Cândido de Oliveira: 2003, 2004
- Liga Champions UEFA: 2003-2004
- Piala UEFA: 2002-2003
- Piala Interkontinental: 2004
- Portugal
- Runner-up Kejuaraan Eropa UEFA: 2004
Sebagai Manajer
- Nacional
- LigaPro: 2017-2018
Penghargaan
- Medali Jasa, Ordo Konsepsi Tak Bernoda Vila Viçosa (Wangsa Braganza)
6. Statistik Karier
Bagian ini menyajikan data statistik terperinci mengenai karier Costinha sebagai pemain di tingkat klub dan internasional, serta statistik kepelatihannya.
6.1. Statistik Klub
Berikut adalah statistik penampilan dan gol Costinha untuk setiap klub yang pernah dibelanya di berbagai kompetisi seperti liga, piala domestik, dan kompetisi kontinental.
Klub | Musim | Liga | Piala Nasional | Piala Liga | Kontinental | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | ||
Monaco | 1997-98 | Ligue 1 | 11 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 11 | 0 |
1998-99 | 21 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 21 | 2 | ||
1999-00 | 28 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 28 | 1 | ||
2000-01 | 24 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 24 | 0 | ||
Total | 84 | 3 | ||||||||||
Porto | 2001-02 | Primeira Liga | 29 | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 29 | 3 |
2002-03 | 23 | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 23 | 5 | ||
2003-04 | 27 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 27 | 2 | ||
2004-05 | 30 | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 30 | 3 | ||
Total | 109 | 13 | ||||||||||
Dynamo Moscow | 2005 | Liga Utama Rusia | 10 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 10 | 0 |
Atlético Madrid | 2006-07 | La Liga | 24 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 24 | 0 |
Atalanta | 2007-08 | Serie A | 1 | 0 | 0 | 0 | - | - | - | - | 1 | 0 |
2008-09 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | - | - | - | 0 | 0 | ||
2009-10 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | - | - | - | 0 | 0 | ||
Total | 1 | 0 | ||||||||||
Total Karier | 228 | 16 |
6.2. Statistik Internasional
Berikut adalah statistik penampilan dan gol Costinha bersama tim nasional Portugal dari tahun ke tahun.
Tim Nasional | Tahun | Main | Gol |
---|---|---|---|
Portugal | 1998 | 1 | 0 |
1999 | 0 | 0 | |
2000 | 8 | 1 | |
2001 | 1 | 0 | |
2002 | 2 | 1 | |
2003 | 8 | 0 | |
2004 | 15 | 0 | |
2005 | 6 | 0 | |
2006 | 12 | 0 | |
Total | 53 | 2 |
6.3. Statistik Manajerial
Berikut adalah data statistik kepelatihan Costinha untuk setiap tim, termasuk jumlah pertandingan, kemenangan, hasil imbang, kekalahan, gol yang dicetak, dan gol yang kebobolan.
Tim | Dari | Sampai | Catatan | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Main | Menang | Seri | Kalah | Gol Dicetak | Gol Kebobolan | Selisih Gol | Win % | |||
Beira-Mar | 2013 | 2013 | 11 | 2 | 2 | 7 | 12 | 18 | -6 | 18,18 |
Paços Ferreira | 2013 | 2013 | 14 | 2 | 2 | 10 | 15 | 31 | -16 | 14,29 |
Académica | 2016 | 2017 | 48 | 20 | 13 | 15 | 48 | 38 | +10 | 41,67 |
Nacional | 2017 | 2019 | 81 | 29 | 22 | 30 | 123 | 140 | -17 | 35,80 |
Nacional | 2021 | 2021 | 5 | 1 | 1 | 3 | 4 | 9 | -5 | 20,00 |
Total Karier | 159 | 54 | 40 | 65 | 202 | 236 | -34 | 33,96 |
7. Penilaian dan Dampak
Costinha meninggalkan jejak yang signifikan dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun dalam peran manajerial. Sebagai gelandang bertahan, ia diakui karena kemampuannya dalam melakukan tekel, penempatan posisi yang cerdas, atletisisme, stamina, dan etos kerja yang tak kenal lelah. Atribut-atribut ini menjadikannya salah satu gelandang bertahan yang disegani di masanya, terutama saat memperkuat FC Porto dan meraih berbagai gelar, termasuk Liga Champions UEFA. Kemitraannya dengan Maniche di lini tengah, di mana ia berperan sebagai "pembersih" di belakang Maniche yang lebih menyerang, sangat dihormati.

Di luar lapangan, Costinha juga dikenal karena pengaruh positifnya di ruang ganti, membantu membimbing para pemain yang lebih muda dengan pengalamannya yang luas, seperti yang terlihat selama masa tugasnya di Atlético Madrid. Meskipun karier manajerialnya diwarnai dengan beberapa tantangan, termasuk degradasi dan pemecatan, ia juga berhasil membawa Nacional promosi sebagai juara LigaPro, menunjukkan kemampuannya dalam mencapai target. Penghargaan seperti Medali Jasa dari Ordo Konsepsi Tak Bernoda Vila Viçosa juga menegaskan pengakuan atas kontribusinya terhadap olahraga di Portugal. Costinha akan dikenang sebagai pemain yang tangguh dan seorang pelatih yang berdedikasi.