1. Kehidupan awal dan latar belakang
Dimitrij Ovtcharov lahir pada 2 September 1988 di Kyiv, yang saat itu merupakan bagian dari Republik Sosialis Soviet Ukraina di Uni Soviet. Ia berasal dari keluarga dengan latar belakang tenis meja yang kuat. Ayahnya, Mikhail Ovtcharov (atau Mikhaylo), adalah seorang juara tenis meja Soviet pada tahun 1982.
1.1. Masa kanak-kanak dan tahun-tahun pembentukan
Tak lama setelah kelahiran Dimitrij, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Jerman. Lingkungan keluarga yang kental dengan tenis meja membuat Ovtcharov muda mulai bermain olahraga ini sejak usia sangat dini. Ia menunjukkan bakat luar biasa sejak masa kanak-kanak.
Selama karier juniornya, Ovtcharov meraih berbagai pencapaian penting:
- Pada tahun 2002, ia menjadi juara kedua di nomor tunggal putra kategori kadet pada Kejuaraan Tenis Meja Pemuda Eropa di Moskow.
- Setahun kemudian, pada 2003, ia kembali meraih posisi juara kedua di nomor ganda putra kategori kadet pada kejuaraan yang sama di Novi Sad, Serbia.
- Tahun 2004 menandai keberhasilannya sebagai juara tim junior putra di Kejuaraan Tenis Meja Pemuda Eropa di Budapest.
- Pada 2005, ia memenangkan gelar tunggal putra di kategori junior pada kejuaraan di Ostrava, Republik Ceko.
- Tahun 2006 adalah tahun yang signifikan, di mana ia meraih medali perunggu di nomor tunggal putra dan ganda campuran pada Kejuaraan Dunia Tenis Meja Junior di Kairo, Mesir. Pada tahun yang sama, ia juga menjadi juara tim putra di Kejuaraan Tenis Meja Pemuda Eropa di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina.
2. Karier
Karier profesional Dimitrij Ovtcharov ditandai oleh konsistensi dan kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi selama lebih dari satu dekade.
2.1. Karier junior
Seperti yang disebutkan, Ovtcharov mengukir prestasi gemilang di tingkat junior, termasuk meraih gelar di Kejuaraan Tenis Meja Pemuda Eropa dan medali di Kejuaraan Dunia Tenis Meja Junior. Pencapaian ini menjadi fondasi kuat bagi transisinya ke karier senior.
2.2. Awal karier senior dan debut Olimpiade
Ovtcharov mulai berkompetisi di Kejuaraan Dunia Tenis Meja sejak tahun 2007. Debut Olimpiadenya terjadi pada Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing, Tiongkok. Ia meraih medali perak sebagai bagian dari tim putra Jerman, bersama dengan Timo Boll dan Christian Süß. Pada Kejuaraan Dunia Tenis Meja Beregu 2008 di Guangzhou, ia membantu tim Jerman finis di posisi ketujuh. Pada tahun yang sama, ia juga menempati posisi kelima di Europe Top-12. Salah satu inovasi awal dalam kariernya adalah teknik servisnya yang khas, yang kemudian diakui oleh majalah Time sebagai salah satu dari 50 inovasi teratas tahun 2008.
2.3. Kontroversi doping dan pembebasan
Pada 22 September 2010, Ovtcharov menghadapi kontroversi besar ketika ia diskors oleh Federasi Tenis Meja Jerman (DTTB) setelah sampel A-nya dinyatakan positif mengandung Clenbuterol, zat yang dapat digunakan sebagai peningkat performa. Ovtcharov dengan tegas membantah tuduhan doping, menyatakan bahwa zat tersebut mungkin berasal dari daging yang ia makan di Tiongkok. Ia meminta analisis sampel B, yang juga menunjukkan hasil positif.
Namun, setelah serangkaian dengar pendapat dan penyelidikan lebih lanjut, sampel rambut yang secara sukarela ia tawarkan tidak menunjukkan adanya bukti penyalahgunaan clenbuterol. Hal ini menguatkan klaim Ovtcharov bahwa zat tersebut masuk ke tubuhnya tanpa disengaja, kemungkinan melalui kontaminasi makanan. Akibatnya, pada 15 Oktober 2010, DTTB dengan suara bulat memutuskan untuk membatalkan skorsingnya. Keputusan ini kemudian didukung oleh Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF), menandai pembebasannya dari tuduhan tersebut dan penegasan keadilan dalam proses penyelidikan.
2.4. Kebangkitan dan kesuksesan Olimpiade (2012-2016)
Setelah kontroversi doping, Ovtcharov bangkit dan meraih kesuksesan besar. Pada Olimpiade Musim Panas 2012 di London, ia memenangkan dua medali perunggu: satu di nomor tunggal putra dan satu lagi di nomor beregu putra.
Ia juga berkontribusi pada dominasi tim Jerman di tingkat Eropa, membantu tim meraih enam gelar Kejuaraan Tenis Meja Eropa berturut-turut dari tahun 2007 hingga 2013. Pada tahun 2013, ia juga meraih gelar tunggal putra pertamanya di Kejuaraan Tenis Meja Eropa yang diadakan di Schwechat, Austria. Pada Juni 2015, Ovtcharov meraih medali emas di Pesta Olahraga Eropa perdana. Pada Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, ia berhasil mencapai babak perempat final tunggal putra sebelum kalah dari Vladimir Samsonov, namun kemudian berhasil memenangkan medali perunggu bersama tim putra Jerman.
2.5. Peringkat 1 dunia dan karier selanjutnya (2017-2020)
Periode 2017-2020 menjadi puncak karier Ovtcharov dalam hal peringkat dan gelar. Pada Juni 2017, ia memenangkan Tiongkok Terbuka setelah mengalahkan Timo Boll dalam pertandingan ketat 4-3 set. Pada Agustus 2017, ia juga berhasil memenangkan Bulgaria Terbuka.
Pada Piala Dunia Tenis Meja 2017 di Liège, Belgia, Ovtcharov meraih gelar Piala Dunia pertamanya, mengalahkan pemain top seperti Lin Gaoyuan dan Timo Boll. Kemenangan ini mengangkat peringkat dunianya ke posisi ketiga pada November 2017, yang merupakan peringkat tertingginya saat itu. Pada Januari 2018, ia mencapai puncak kariernya dengan menjadi pemain tenis meja putra nomor 1 dunia, mengakhiri dominasi Ma Long yang telah bertahan selama hampir tiga tahun. Pada Januari 2020, Ovtcharov menandatangani kontrak dengan merek peralatan tenis meja ternama, Butterfly.
2.6. Aktivitas terkini (2021-sekarang)
Pada Maret 2021, Ovtcharov berpartisipasi dalam ajang World Table Tennis (WTT) di Doha, Qatar. Ia memenangkan turnamen WTT Contender dan mencapai semifinal di turnamen WTT Star Contender. Dalam turnamen tersebut, ia melakukan beberapa penyesuaian taktis penting yang memungkinkannya mengalahkan Lin Yun-Ju di final, setelah kalah dalam empat pertemuan sebelumnya. Penampilan impresifnya di Doha membuat Ovtcharov kembali masuk dalam daftar sepuluh besar peringkat dunia.
Pada Juni 2021, ia berkompetisi di Kejuaraan Tenis Meja Eropa, mencapai final sebelum akhirnya kalah dari rekan senegaranya, Timo Boll. Dua minggu sebelum Olimpiade Tokyo 2020 (yang ditunda hingga 2021), Ovtcharov harus mundur dari pertandingan uji coba internal Jerman karena cedera kaki. Namun, ia tetap tampil di Olimpiade Tokyo dan meraih medali perunggu di nomor tunggal putra. Ia juga berhasil mencapai final di nomor beregu putra, di mana tim Jerman meraih medali perak. Medali ini adalah medali Olimpiade keenamnya, menjadikannya salah satu Olimpian pria paling berprestasi dalam sejarah tenis meja.
Pada tahun 2022, karier klub Ovtcharov terpengaruh oleh invasi Rusia ke Ukraina. Klubnya, Gazprom Fakel Orenburg, dikecualikan dari Liga Champions Tenis Meja Eropa musim 2021-2022. Pada 12 April 2022, Ovtcharov mengumumkan melalui media sosialnya bahwa ia tidak akan memperbarui kontrak dengan Orenburg dan akan pindah klub. Setelah itu, ia bermain untuk TTC Neu-Ulm (2022-2024) dan Olympiakos Piraeus (2023-2024), sebelum akhirnya bergabung dengan TTC RhönSprudel Fulda-Maberzell pada tahun 2024.
3. Gaya bermain
Dimitrij Ovtcharov adalah pemain tangan kanan yang menggunakan shakehand grip. Ia dikenal sebagai pemain dengan gaya drive serang yang kuat dan ofensif. Salah satu ciri khas utamanya adalah drive dua tangan yang sangat kuat. Ia memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan balik yang tangguh dari area tengah hingga belakang lapangan.
Servis Ovtcharov juga merupakan salah satu senjatanya yang paling mematikan. Ia dikenal memiliki teknik servis yang unik, kompleks, dan sangat bervariasi, terutama servis backhand-nya, yang seringkali sangat sulit untuk diterima oleh pemain-pemain top dunia. Ia juga mahir dalam melakukan servis squat atau servis jongkok.
Dalam hal receiver, Ovtcharov seringkali menggunakan tsuttsuki backhand yang sangat presisi dan dalam, yang kemudian ia kembangkan menjadi reli yang panjang. Meskipun pada awal kariernya ia sempat dinilai kurang kuat dalam menerima bola, terutama di sisi forehand, ia telah meningkatkan kemampuannya secara signifikan. Peningkatan ini termasuk penguasaan drive backhand di atas meja dan penggunaan teknik chiquita yang lebih sering, yang berkontribusi pada peningkatan performanya.
4. Peralatan
Sebagai atlet yang disponsori oleh Butterfly, Dimitrij Ovtcharov menggunakan peralatan tenis meja khusus dari merek tersebut:
- Bet:** Ia menggunakan bet Butterfly Ovtcharov Innerforce ALC.
- Karet Forehand:** Untuk sisi forehand-nya, ia menggunakan karet Butterfly Dignics 09C.
- Karet Backhand:** Sedangkan untuk sisi backhand-nya, ia menggunakan karet Butterfly Dignics 05.
5. Karier klub
Sepanjang kariernya, Dimitrij Ovtcharov telah berafiliasi dengan beberapa klub tenis meja terkemuka:
- TSV Schwalbe Tündern (sebelum 2007)
- Borussia Düsseldorf (2007-2009)
- Royal Villette Charleroi (2009-2010)
- Gazprom Fakel Orenburg (2010-2022): Selama bermain untuk klub ini, Ovtcharov menjadi rekan setim dengan pemain top lainnya, termasuk Jun Mizutani dari Jepang. Keberangkatannya dari klub ini pada tahun 2022 disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang menyebabkan Orenburg dikeluarkan dari Liga Champions Tenis Meja Eropa.
- TTC Neu-Ulm (2022-2024)
- Olympiakos Piraeus (2023-2024)
- TTC RhönSprudel Fulda-Maberzell (2024-sekarang)
6. Kehidupan pribadi
Dimitrij Ovtcharov menikah dengan sesama pemain tenis meja asal Swedia, Jenny Mellström, pada tahun 2013. Pasangan ini dikaruniai seorang putri bernama Emma, yang lahir pada tahun 2016.
7. Statistik dan rekor karier
Dimitrij Ovtcharov telah mengumpulkan sejumlah besar medali dan rekor sepanjang kariernya di berbagai turnamen internasional:
Olimpiade
- 2008 Beijing: Perak (Tim Putra)
- 2012 London: Perunggu (Tunggal Putra), Perunggu (Tim Putra)
- 2016 Rio de Janeiro: Perunggu (Tim Putra)
- 2020 Tokyo (diselenggarakan 2021): Perunggu (Tunggal Putra), Perak (Tim Putra)
Kejuaraan Dunia
- 2010 Moskow: Perak (Tim Putra)
- 2012 Dortmund: Perak (Tim Putra)
- 2014 Tokyo: Perak (Tim Putra)
- 2018 Halmstad: Perak (Tim Putra)
- 2023 Durban: Perunggu (Ganda Putra)
Piala Dunia
- 2009 Linz: Perunggu (Tim)
- 2011 Magdeburg: Perunggu (Tim)
- 2013 Verviers: Perunggu (Tunggal)
- 2015 Halmstad: Perunggu (Tunggal)
- 2017 Liège: Emas (Tunggal Putra)
Pesta Olahraga Eropa
- 2015 Baku: Emas (Tunggal Putra)
- 2019 Minsk: Emas (Tim Putra)
- 2023 Kraków-Małopolska: Emas (Tim Putra)
Kejuaraan Tenis Meja Eropa
- 2007 Belgrade: Emas (Tim), Perunggu (Tunggal)
- 2008 Saint-Petersburg: Emas (Tim)
- 2009 Stuttgart: Emas (Tim)
- 2010 Ostrava: Emas (Tim)
- 2011 Sopot: Emas (Tim)
- 2012 Herning: Perunggu (Ganda)
- 2013 Schwechat: Emas (Tunggal), Emas (Tim)
- 2014 Lisbon: Perak (Tim)
- 2015 Ekaterinburg: Emas (Tunggal), Perak (Tim)
- 2017 Luxembourg City: Emas (Tim)
- 2019 Nantes: Emas (Tim)
- 2020 Warsawa: Perak (Tunggal)
- 2024 Linz: Perunggu (Tunggal)
Europe Top-12/Top-16
- 2012 Lyon: Emas (Tunggal)
- 2014 Lausanne: Perunggu (Tunggal)
- 2015 Baku: Emas (Tunggal)
- 2016 Gondomar: Emas (Tunggal)
- 2017 Antibes: Emas (Tunggal)
- 2018 Montreux: Perak (Tunggal)
- 2019 Montreux: Emas (Tunggal)
- 2023 Montreux: Perunggu (Tunggal)
Tur Dunia ITTF / Pemenang Tur Dunia (9 Gelar Tunggal)
- 2010 India Open
- 2011 Brazil Open
- 2011 Korea Open
- 2012 German Open
- 2014 German Open
- 2017 India Open
- 2017 China Open
- 2017 Bulgaria Open
- 2017 German Open
Final Tur Dunia ITTF
- 2014: Juara kedua (Tunggal Putra)
- 2017: Juara kedua (Tunggal Putra)
Peringkat Dunia Tertinggi
- Peringkat 1 dunia (Januari-Februari 2018)
8. Warisan dan pengaruh
Dimitrij Ovtcharov telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain tenis meja paling terkemuka di era modern. Dengan koleksi enam medali Olimpiade, ia berdiri sebagai Olimpian putra kedua yang paling banyak meraih medali dalam sejarah tenis meja, menunjukkan konsistensi dan daya saingnya di panggung terbesar olahraga. Kemampuannya untuk meraih gelar Piala Dunia dan mencapai peringkat nomor 1 dunia di tengah dominasi pemain Tiongkok adalah bukti ketangguhan dan bakat luar biasanya.
Ovtcharov juga meninggalkan jejak signifikan dalam pengembangan teknik tenis meja. Servisnya yang unik dan sulit diprediksi, serta peningkatan signifikan dalam permainan receiver-nya, telah menjadi subjek analisis dan inspirasi bagi pemain-pemain generasi berikutnya. Gaya bermainnya yang kuat dan komprehensif, dengan kombinasi drive yang eksplosif dan taktik defensif yang cerdas, membuatnya menjadi model bagi banyak atlet muda yang bercita-cita tinggi. Ia tidak hanya dikenal karena kemampuannya memenangkan pertandingan, tetapi juga karena kemampuannya beradaptasi dan mengembangkan permainannya untuk tetap relevan di puncak persaingan global.
