Iquezang Kor.Rungthanakeat

1.1. Masa Kecil dan Latihan Awal

Chamnarn Khangkhan pertama kali mengenal Muay Thai pada usia 10 tahun. Pelatih pertamanya adalah Pairoj W. Walaphon. Pertarungan profesional pertamanya memberinya penghasilan sebesar 150 THB, sebuah awal yang sederhana namun menjadi fondasi bagi karier pertarungan yang panjang dan sukses. Pengalaman-pengalaman awal ini membentuk fondasi bagi kedisiplinan dan ketahanan mentalnya di masa depan.

2.1. Awal Karier dan Peningkatan Popularitas

Iquezang mulai berkompetisi secara profesional di berbagai arena, termasuk Stadion Muay Thai Omnoi dan Stadion Rajadamnern. Pada 19 September 2009, di Stadion Muay Thai Siam Omnoi, ia menghadapi Pu-Ja Sor. Suwannee dan mengalami kekalahan TKO di ronde keempat. Meskipun demikian, ia terus mengasah kemampuannya. Pada 2 September 2010, Iquezang terpilih sebagai petarung utama di kelas 62 kg ^{(137 lb)} di Stadion Rajadamnern melawan Sak Surin Coffee Fah Sai. Ia juga pernah bertarung untuk gelar juara Thailand di kelas 64 kg ^{(140 lb)} melawan Bakjo Kiat Chutai pada 3 September 2010 di Stadion Tinju Lumpinee.

Popularitas Iquezang terus meningkat, dan ia sering kali terpilih untuk pertarungan utama. Pada 24 Desember 2010, di sebuah acara di Provinsi Surin, ia mengalahkan Kaew Fairtex dengan poin, dalam pertarungan yang menghasilkan pendapatan tiket sebesar 126.40 K THB. Pada Januari 2011, ia menduduki peringkat keempat di kelas super ringan di Stadion Tinju Lumpinee, menunjukkan pengakuan atas kemampuannya di tingkat nasional.

2.2. Prestasi Kejuaraan

Tahun 2011 menjadi tahun yang sangat signifikan bagi Iquezang. Ia berhasil menjuarai turnamen Grup Fuktien keempat dan sekaligus meraih gelar juara Welterweight Stadion Omnoi (67 kg ^{(147 lb)}). Perjalanannya menuju gelar juara ini melibatkan serangkaian pertarungan sengit:

• Pada 5 Maret 2011, ia mengalahkan Loengern P. Muangthungson dengan poin di ronde pertama turnamen Grup Fuktien.
• Pada 9 April 2011, ia mengalahkan Songniyom (Thuanthong) Pumphanmuang dengan poin.
• Pada 4 Mei 2011, ia mengalami kekalahan poin dari Sitthichai Sitsongpeenong.
• Namun, pada final turnamen yang berlangsung 23 Juli 2011, ia kembali berhadapan dengan Sitthichai Sitsongpeenong dan berhasil membalas kekalahannya dengan kemenangan TKO di ronde kelima, merebut gelar juara Grup Fuktien dan Welterweight Stadion Omnoi secara bersamaan.

Selain itu, ia juga memegang posisi juara Welterweight Stadion Omnoi secara konsisten dari Maret hingga April dan Mei hingga Juni 2012.

2.3. Thai Fight dan Kompetisi Besar

Sejak tahun 2012, Iquezang telah menjadi anggota tim Thai Fight, salah satu promotor Muay Thai terbesar di Thailand, dengan catatan rekor 26 kemenangan dan 7 kekalahan dalam organisasi tersebut. Sebagai bagian dari tim Thai Fight, ia terlibat dalam berbagai pertarungan penting baik di dalam maupun luar negeri:

• Pada 25 November 2012, ia mengalahkan Simone Cecchini dari Italia dengan poin di semifinal Thai Fight 2012.
• Pada 16 Desember 2012, ia mengalahkan Angelo Veniero dari Italia dengan KO melalui sikutan kanan di ronde pertama Thai Fight 2012.
• Pada 29 Juni 2013, ia mengalahkan Hugo Nunes dari Brasil dengan poin di Thai Fight Extreme 2013.
• Pada 30 November 2013, ia berpartisipasi dalam pertarungan Muay Kard Chuek (Muay Thai dengan lilitan tali pada tangan) di Thai Fight, mengalahkan Htet Aung Oo dari Myanmar.
• Pada 22 Desember 2013, ia mengalahkan Vung Noy dari Kamboja dengan KO melalui lutut kanan ke tubuh di ronde pertama Thai Fight 2013 Final Round.

Ia juga sempat mencapai semifinal turnamen Isuzu Cup ke-22, salah satu turnamen Muay Thai bergengsi, sebelum akhirnya kalah dari Superbon Banchamek pada 14 Januari 2012.

5.1. Rekor Muay Thai / Kickboxing

5.2. Rekor Lethwei