1. Gambaran Umum
Kiatisuk Senamuang (เกียรติศักดิ์ เสนาเมืองBahasa Thai; lahir 11 Agustus 1973) adalah seorang manajer sepak bola dan mantan pemain sepak bola profesional Thailand yang berkarier dari tahun 1989 hingga Oktober 2007. Ia dikenal luas dengan julukan "Zico Thailand", yang diberikan oleh para penggemar sebagai penghormatan kepada idolanya, pemain legendaris Zico dari Brasil.
Sepanjang karier bermainnya selama 18 tahun, Kiatisuk berposisi sebagai striker dan berhasil mencetak 251 gol dalam 339 penampilan di tingkat klub. Ia bermain untuk berbagai klub di Malaysia, Singapura, Inggris, Vietnam, serta di tanah kelahirannya, Thailand. Di kancah internasional, Kiatisuk mencatat rekor sebagai pemain dengan penampilan dan gol terbanyak untuk tim nasional sepak bola Thailand, dengan 131 hingga 134 penampilan dan 70 hingga 71 gol antara tahun 1992 dan 2007.
Setelah pensiun sebagai pemain, Kiatisuk beralih ke dunia manajerial. Ia pernah menjabat sebagai pelatih tim senior Thailand dari 2014 hingga 2017, dan juga memimpin tim U-23 Thailand dari 2013 hingga 2016. Pada tahun 2013, ia sempat menjadi pelatih sementara timnas Thailand. Kiatisuk adalah satu-satunya individu yang berhasil memenangkan Kejuaraan AFF baik sebagai pemain maupun sebagai manajer.
2. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Kiatisuk Senamuang lahir pada 11 Agustus 1973 di Amphoe Kumphawapi, Provinsi Udon Thani, Thailand. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Suriya (ayah) dan Rism (ibu). Sekitar tahun 1982, ia bersama orang tuanya pindah kembali ke kampung halaman mereka di Amphoe Nam Phong, Provinsi Khon Kaen, sehingga ia dianggap sebagai penduduk asli Khon Kaen.
Kiatisuk memulai pendidikan dasarnya di Sekolah Ban Nong Daeng, Amphoe Kumphawapi, hingga kelas 3 sekolah dasar. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Nam Phong Suksa, Amphoe Nam Phong, Khon Kaen, hingga menyelesaikan pendidikan menengah atas (Matthayom 6). Setelah itu, ia pindah ke Bangkok untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Ia meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis di bidang manajemen dari Universitas Dhurakij Pundit dan kemudian memperoleh gelar Magister Administrasi Bisnis di bidang manajemen olahraga dari Universitas Rajabhat Chandrakasem. Sebelum menjadi pemain sepak bola profesional, Kiatisuk sempat bekerja sebagai perwira polisi berpangkat Letnan Polisi, namun ia selalu memiliki kecintaan yang besar terhadap sepak bola. Menurut seorang teman, keputusannya untuk beralih sepenuhnya ke sepak bola didorong oleh ketidakamanan dalam karier kepolisiannya.
3. Karier Bermain
Kiatisuk Senamuang memiliki karier bermain yang panjang dan cemerlang, baik di tingkat klub maupun tim nasional, menjadikannya salah satu ikon sepak bola Thailand.
3.1. Karier Klub
Kiatisuk memulai karier profesionalnya pada tahun 1991 bersama Krung Thai Bank di Thailand. Selama empat tahun hingga 1995, ia menjadi penyerang utama tim, mencetak 98 gol dalam 145 penampilan dan membantu klub meraih dua gelar Piala Kerajaan Kor. Pada tahun 1995, ia pindah ke Rajpracha FC, di mana ia mencetak 18 gol dalam 27 pertandingan. Antara tahun 1997 dan 1998, ia bermain untuk Police United, menunjukkan performa impresif dengan 21 gol dalam 25 pertandingan.
Pada tahun 1998, Kiatisuk bergabung dengan Perlis FA di Malaysia, mencetak 22 gol dalam 21 pertandingan, sebelum pindah ke klub Inggris Huddersfield Town pada tahun 1999. Namun, di Huddersfield Town, ia tidak pernah tampil di tim utama dan manajer saat itu, Steve Bruce, menganggap kepindahannya hanyalah "aksi publisitas". Setelah satu musim tanpa penampilan, Kiatisuk meninggalkan sepak bola Inggris dan kembali ke Rajpracha Sports Club di Thailand, mencetak 29 gol dalam 26 pertandingan.
Pada tahun 2001, ia bergabung dengan Singapore Armed Forces FC di Singapura, mencetak 15 gol dalam 20 pertandingan dan membantu klub memenangkan gelar S.League pada tahun 2002. Pada Maret 2002, ia membuat kejutan dengan pindah ke Hoàng Anh Gia Lai di Vietnam, yang saat itu masih berada di divisi dua. Ia berperan besar dalam promosi klub ke divisi teratas dan membantu mereka meraih gelar V.League 1 dua kali berturut-turut pada tahun 2003 dan 2004. Ia juga memenangkan Piala Super Vietnam dua kali pada tahun yang sama. Selama lima tahun bersama Hoàng Anh Gia Lai (2002-2006), ia mencetak 59 gol dalam 75 pertandingan. Ia dianugerahi penghargaan pencapaian klub dan nomor punggung 13 miliknya diabadikan. Ia juga terpilih sebagai Pemain Asing Terbaik V.League dua kali pada tahun 2003 dan 2004. Kiatisuk pensiun dari karier klub pada akhir musim 2006.
3.2. Karier Internasional
Kiatisuk Senamuang adalah salah satu pemain paling berprestasi dalam sejarah tim nasional sepak bola Thailand. Ia mencatat rekor penampilan dan gol terbanyak untuk tim nasional, dengan 131 hingga 134 penampilan dan 70 hingga 71 gol antara tahun 1992 dan 2007.
Ia memulai debutnya di tim nasional senior pada tahun 1993, berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia 1994. Kiatisuk meraih empat medali emas SEA Games berturut-turut sebagai pemain, yaitu pada tahun 1993, 1995, 1997, dan 1999. Ia juga memenangkan Piala Tiger (sekarang Kejuaraan AFF) tiga kali pada tahun 1996, 2000, dan 2002. Selain itu, ia memenangkan Piala Raja tiga kali (1994, 2000, 2006) dan Piala Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1994.
Kiatisuk juga membawa Thailand mencapai posisi keempat di Asian Games dua kali, pada tahun 1998 dan 2002. Pada Asian Games 1998 yang diselenggarakan di Thailand, ia mencetak gol pembuka di perempat final melawan Korea Selatan, membantu Thailand meraih kemenangan mengejutkan 2-1. Ia dikenal dengan selebrasi golnya yang akrobatik, berupa salto ke belakang, yang membuatnya dijuluki "Jom Teelangka" (Master Salto).
Pada tahun 2000, ia dinobatkan sebagai Pemain Paling Berharga Piala Tiger dan juga masuk dalam AFC Asian All Stars. Pertandingan terakhirnya untuk tim nasional senior adalah pertandingan persahabatan melawan Uni Emirat Arab pada 3 Oktober 2007 di Stadion Supachalasai, Bangkok, yang berakhir imbang 1-1.
4. Karier Manajerial
Setelah pensiun sebagai pemain, Kiatisuk Senamuang segera beralih ke karier manajerial, di mana ia juga meraih kesuksesan signifikan, terutama dengan tim nasional Thailand.

4.1. Karier Manajerial Klub
Kiatisuk memulai karier manajerialnya pada tahun 2006 sebagai manajer Hoàng Anh Gia Lai di Vietnam, saat ia masih menjadi pemain untuk klub tersebut.
Pada tahun 2008, ia kembali ke Thailand untuk melatih Chula United (sebelumnya Chula Sinthana), yang baru saja promosi ke Liga Utama Thailand. Klub tersebut finis di posisi ke-8. Pada tahun 2009, Kiatisuk menjadi pelatih kepala Chonburi F.C. dan memimpin klub tersebut meraih Piala Kerajaan Kor 2009. Ia juga membawa Chonburi finis di posisi kedua liga dengan poin tertinggi yang pernah dicapai klub, namun ia mengundurkan diri setelah gagal meraih gelar liga domestik.
Pada tahun 2010, Kiatisuk kembali ke Vietnam untuk melatih mantan klubnya, Hoàng Anh Gia Lai. Ia membawa tim finis di posisi ketujuh V.League dan mencapai final Piala Vietnam 2010, meskipun kalah 0-1 dari Sông Lam Nghệ An di Stadion Thống Nhất, Kota Ho Chi Minh.
Pada Desember 2010, Kiatisuk kembali ke Thailand sebagai pelatih kepala Chula United di Divisi 1 Thailand. Ia berhasil membawa klub meraih posisi ketiga di akhir musim, yang menghasilkan promosi ke Liga Utama Thailand 2012. Namun, setelah sepuluh pertandingan di liga teratas dengan hasil yang buruk (1 kemenangan, 4 seri, dan 5 kekalahan), Kiatisuk mengundurkan diri pada Mei 2012. Sebulan kemudian, ia bergabung dengan Bangkok F.C. di Divisi 1 Thailand untuk membantu klub menghindari degradasi. Bangkok FC berhasil bertahan di liga kedua setelah finis di posisi kesepuluh.
Pada 20 November 2020, Kiatisuk kembali ditunjuk sebagai pelatih kepala Hoàng Anh Gia Lai dengan kontrak dua tahun. Ia memulai debutnya pada 17 Januari 2021 dengan kekalahan 0-1 dari Saigon, namun meraih kemenangan pertamanya pada 22 Januari 2021 dengan skor 2-1 atas Sông Lam Nghệ An. Pada saat pembatalan V.League 1 2021 akibat pandemi COVID-19 di Vietnam, Hoàng Anh Gia Lai berada di puncak klasemen dengan 29 poin dari 12 pertandingan dan lolos ke Liga Champions AFC 2022, namun musim tersebut dibatalkan dan gelar tidak diberikan. Pada awal tahun 2024, ia memutuskan untuk meninggalkan Hoàng Anh Gia Lai dan bergabung dengan Công An Hà Nội. Ia resmi diperkenalkan pada 16 Januari 2024. Namun, setelah kurang dari lima bulan, pada 14 Mei 2024, Kiatisuk mengundurkan diri dari posisi pelatih kepala Công An Hà Nội setelah serangkaian hasil yang kurang memuaskan.
4.2. Karier Manajerial Tim Nasional
Pada Januari 2013, Kiatisuk ditunjuk sebagai pelatih kepala Thailand U-23. Pertandingan debutnya adalah kemenangan 1-0 dalam laga persahabatan melawan Ayutthaya F.C. pada 12 Januari. Pada Juni 2013, ia juga ditunjuk sebagai pelatih kepala sementara tim senior Thailand, menggantikan Winfried Schäfer. Debutnya sebagai pelatih tim senior adalah kemenangan telak 5-1 atas Tiongkok pada 15 Juni 2013.
Sebagai pelatih Thailand U-23, Kiatisuk berhasil membawa tim meraih medali emas SEA Games 2013, menambah koleksi empat medali emas yang ia raih sebagai pemain. Ia juga memimpin Thailand U-23 ke semifinal Asian Games 2014 dan finis di posisi keempat.
Pada tahun 2014, berkat kesuksesannya di Asian Games, Kiatisuk ditunjuk sebagai pelatih kepala permanen tim nasional Thailand untuk berlaga di Kejuaraan AFF 2014. Dengan sebagian besar pemain muda dari tim U-23-nya, ia memimpin Thailand meraih kemenangan dengan agregat 4-3 atas Malaysia di final, menjadikannya satu-satunya individu yang memenangkan Kejuaraan AFF baik sebagai pemain maupun sebagai manajer.
Pada putaran kedua kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018, Thailand tergabung dalam grup yang sama dengan Irak, Vietnam, dan Tionghoa Taipei. Di bawah kepemimpinan Kiatisuk, tim finis sebagai juara grup dengan 14 poin dari enam pertandingan, melaju ke putaran final kualifikasi.
Pada tahun 2016, Kiatisuk berhasil mempertahankan gelar Thailand di Kejuaraan AFF 2016. Setelah memenangkan semua pertandingan dalam perjalanan menuju final, Thailand kalah 1-2 dari Indonesia di leg pertama final di Stadion Pakansari pada 14 Desember. Namun, Thailand berhasil mengamankan trofi dengan kemenangan 2-0 di Stadion Rajamangala pada 17 Desember 2016, mengangkat gelar regional kelima mereka. Kiatisuk menjadi manajer ketiga, setelah Peter Withe dan Radojko Avramović, yang berhasil mempertahankan gelar Kejuaraan AFF.
Kiatisuk terus melatih Thailand di putaran final kualifikasi Piala Dunia. Namun, ia hanya berhasil mengumpulkan satu poin dari tujuh pertandingan kualifikasi. Tiga hari setelah kekalahan 0-4 dari Jepang di Stadion Saitama 2002 pada 28 Maret 2017, Kiatisuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai manajer tim nasional setelah empat tahun menjabat.
Kiatisuk juga pernah memberikan komentar mengenai sepak bola Vietnam pada tahun 2018, menyatakan bahwa "Orang Thailand bermimpi bermain di Piala Dunia. Namun orang Vietnam hanya ingin mengalahkan Thailand. Sepak bola Vietnam sangat kuat di turnamen junior. Namun di tingkat tim nasional, saya pikir butuh sekitar 10 tahun lagi bagi Vietnam untuk bisa mengalahkan Thailand. Faktanya, Thailand masih lebih kuat dari Vietnam saat ini, karena kami sudah mencapai level Asia." Pernyataan ini sempat menimbulkan kontroversi. Namun, setelah melihat kesuksesan luar biasa sepak bola Vietnam pada tahun 2018, ia segera menarik kembali pernyataannya dan menjelaskan, "Itu adalah cara saya berkomunikasi dengan para pemain. Saya ingin mengatakan bahwa mereka yang berusia 22 tahun harus berusaha keras untuk mengembangkan karier mereka dalam 10 tahun, bukan berbicara tentang sepak bola Thailand dan Vietnam. Itu mungkin hanya kesalahpahaman. Saya ingin mengatakan bahwa jika saudara-saudara berusaha, dalam 10 tahun lagi, tidak ada tim yang bisa mengalahkan mereka. Saya sangat mencintai Vietnam, kalian memiliki gairah sepak bola yang membara."
5. Penghargaan dan Prestasi
Kiatisuk Senamuang telah mengumpulkan banyak penghargaan dan prestasi sepanjang karier bermain dan manajerialnya, menegaskan statusnya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sepak bola Thailand.
5.1. Penghargaan sebagai Pemain
Tim Nasional Thailand
- Kejuaraan AFF:
- Juara (1996, 2000, 2002)
- Medali Emas SEA Games:
- Juara (1993, 1995, 1997, 1999)
- Piala Raja:
- Juara (1994, 2000, 2006)
- Piala Kemerdekaan Indonesia:
- Juara (1994)
- Asian Games:
- Tempat Keempat (1998, 2002)
Krung Thai Bank
- Piala Kerajaan Kor:
- Juara (1989, 1993)
Singapore Armed Forces
- S.League:
- Juara (2002)
Hoang Anh Gia Lai
- V.League 1:
- Juara (2003, 2004)
- Piala Super Vietnam:
- Juara (2003, 2004)
Individu
- Pemain Paling Berharga Kejuaraan AFF: 2000
- Pemain Asing Terbaik Tahun Ini V.League 1: 2003, 2004
- AFC Asian All Stars: 2000
5.2. Penghargaan sebagai Manajer
Tim Nasional Thailand
- Kejuaraan AFF:
- Juara (2014, 2016)
- Piala Raja:
- Juara (2016)
Tim Nasional Thailand U-23
- Medali Emas SEA Games:
- Juara (2013)
- Asian Games:
- Tempat Keempat (2014)
Chonburi
- Piala Kerajaan Kor:
- Juara (2009)
Hoang Anh Gia Lai
- Piala Vietnam:
- Runner-up (2010)
- Piala Kaisar Quang Trung:
- Juara (2022)
Individu
- Pelatih Terbaik AFF: 2015, 2017
- Manajer Terbaik Bulan Ini V.League 1: Januari 2021, Maret 2021, April 2021, Juli 2022
6. Kehidupan Pribadi
Kiatisuk Senamuang adalah seorang Buddhis, seperti kebanyakan warga Thailand. Ia lahir di Udon Thani dan kemudian dibesarkan di Khon Kaen. Sebelum menjadi pemain sepak bola profesional, ia sempat bekerja sebagai perwira polisi.
Ia menikah dengan Atsarapha Wutthiwet pada tahun 2002. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga putri yang akrab disapa Perth, Proud, dan Pearl.
Julukan "Zico" diberikan kepadanya oleh teman-temannya sebagai penghormatan kepada Zico, idola sepak bola Brasil favoritnya. Kiatisuk juga dikenal karena kemampuannya berbahasa Vietnam dengan lancar, yang ia pelajari hanya dalam beberapa tahun selama kariernya di Vietnam.
Selain karier sepak bola, Kiatisuk juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan bisnis. Pada tahun 2000, ia ikut serta dalam proyek "Sepak Bola untuk Adik-adik" untuk menyumbangkan peralatan olahraga dan materi pembelajaran kepada siswa di pedesaan. Pada tahun 2001, ia menulis buku berjudul Lansan Kamlangjai Hai Krai Khon Nueng (Jutaan Dukungan untuk Seseorang). Pada tahun 2003, ia mendirikan "Sport Hero Co., Ltd." bersama istrinya, Atsarapha, dengan modal terdaftar 1.00 M THB untuk mengelola kompetisi olahraga dan memproduksi serta menjual media iklan. Sejak 2004, ia secara rutin menyelenggarakan turnamen sepak bola pelajar U-18, "Sponsor Zico Youth Tournament", untuk mencari bakat-bakat muda. Pada tahun 2006, ia menulis buku Senamuang Cheewit Teelangka (Senamuang: Kehidupan Salto) dalam bahasa Thailand dan KIATISUK dalam bahasa Vietnam.
Pada tahun 2021, Kiatisuk melelang kaus bertanda tangannya dan berhasil mengumpulkan total 210.00 M VND untuk dana vaksin COVID-19 di Kota Ho Chi Minh. Ia secara pribadi juga menyumbangkan 10.00 M VND ke dana tersebut. Sebelumnya, ia juga mengumpulkan hampir 200.00 M VND untuk dana pencegahan penyakit di Thailand melalui lelang kaus bertanda tangan.
7. Pengaruh dan Budaya Populer
Kiatisuk Senamuang memiliki dampak yang sangat besar terhadap sepak bola Thailand dan diakui sebagai ikon nasional. Kehadirannya di lapangan dan di luar lapangan telah menginspirasi banyak generasi pemain dan penggemar di Thailand.
Ia menjadi pemain sepak bola Thailand pertama, bersama beberapa pemain lainnya, yang muncul dalam permainan video. Kiatisuk tampil dalam permainan World Soccer Jikkyou Winning Eleven 2000: U-23 Medal Heno Chousen sebagai pemain tim nasional U-23 Thailand, di mana namanya dalam permainan tersebut adalah "Senamuran" (セナムランBahasa Jepang). Ia juga muncul sebagai pemain cadangan tim nasional Thailand dengan nomor punggung 13 di permainan FIFA 98 Road to World Cup yang dirilis oleh EA.
Kiatisuk juga berperan penting dalam pembentukan Akademi Sepak Bola Hoàng Anh Gia Lai - JMG. Pada tahun 2006, setelah meninggalkan Hoàng Anh Gia Lai untuk pertama kalinya, Kiatisuk, yang saat itu menjabat sebagai kepala kantor perwakilan mebel Hoàng Anh Gia Lai di Bangkok, mengantar bầu Đức (pemilik Hoàng Anh Gia Lai) untuk mengunjungi klub Muangthong United dan model pelatihan Arsenal JMG. Ia menyarankan bầu Đức untuk berinvestasi dalam pengembangan pemain muda, yang kemudian mengarah pada pendirian akademi tersebut.
8. Statistik Karier
Berikut adalah data statistik terperinci mengenai performa Kiatisuk Senamuang sebagai pemain dan manajer.
8.1. Gol Internasional
# | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | 11 April 1993 | Kobe, Jepang | Sri Lanka | 1-0 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1994 |
2. | 5 Mei 1993 | Dubai, Uni Emirat Arab | Bangladesh | 4-1 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1994 |
3. | 7 Juni 1993 | Singapura | Myanmar | 2-0 | Menang | SEA Games 1993 |
4. | 13 Juni 1993 | Singapura | Laos | 4-1 | Menang | SEA Games 1993 |
5. | 20 Juni 1993 | Singapura | Myanmar | 4-3 | Menang | SEA Games 1993 |
6. | 9 Oktober 1994 | Hiroshima, Jepang | Malaysia | 1-1 | Seri | Asian Games 1994 |
7. | 12 Desember 1995 | Chiang Mai, Thailand | Kamboja | 9-0 | Menang | SEA Games 1995 |
8. | 12 Desember 1995 | Chiang Mai, Thailand | Kamboja | 9-0 | Menang | SEA Games 1995 |
9. | 16 Februari 1996 | Bangkok, Thailand | Finlandia | 5-2 | Menang | Piala Raja 1996 |
10. | 27 Juni 1996 | Bangkok, Thailand | Maladewa | 8-0 | Menang | Kualifikasi Piala Asia AFC 1996 |
11. | 27 Juni 1996 | Bangkok, Thailand | Maladewa | 8-0 | Menang | Kualifikasi Piala Asia AFC 1996 |
12. | 29 Juni 1996 | Bangkok, Thailand | Myanmar | 5-1 | Menang | Kualifikasi Piala Asia AFC 1996 |
13. | 7 Juli 1996 | Singapura | Myanmar | 7-1 | Menang | Kualifikasi Piala Asia AFC 1996 |
14. | 7 Juli 1996 | Singapura | Myanmar | 7-1 | Menang | Kualifikasi Piala Asia AFC 1996 |
15. | 9 Juli 1996 | Singapura | Singapura | 2-2 | Seri | Kualifikasi Piala Asia AFC 1996 |
16. | 2 September 1996 | Singapura | Filipina | 5-0 | Menang | Piala Tiger 1996 |
17. | 6 September 1996 | Singapura | Brunei | 6-0 | Menang | Piala Tiger 1996 |
18. | 8 September 1996 | Singapura | Malaysia | 1-1 | Seri | Piala Tiger 1996 |
19. | 13 September 1996 | Singapura | Vietnam | 4-2 | Menang | Piala Tiger 1996 |
20. | 15 September 1996 | Singapura | Malaysia | 1-0 | Menang | Piala Tiger 1996 |
21. | 8 Desember 1996 | Dubai, Uni Emirat Arab | Iran | 1-3 | Kalah | Piala Asia AFC 1996 |
22. | 15 Maret 1997 | Bangkok, Thailand | Jepang | 3-1 | Menang | Persahabatan |
23. | 15 Maret 1997 | Bangkok, Thailand | Jepang | 3-1 | Menang | Persahabatan |
24. | 7 Oktober 1997 | Jakarta, Indonesia | Brunei | 6-0 | Menang | SEA Games 1997 |
25. | 7 Oktober 1997 | Jakarta, Indonesia | Brunei | 6-0 | Menang | SEA Games 1997 |
26. | 12 Oktober 1997 | Jakarta, Indonesia | Kamboja | 4-0 | Menang | SEA Games 1997 |
27. | 16 Oktober 1997 | Jakarta, Indonesia | Vietnam | 2-1 | Menang | SEA Games 1997 |
28. | 16 Oktober 1997 | Jakarta, Indonesia | Vietnam | 2-1 | Menang | SEA Games 1997 |
29. | 22 Maret 1998 | Bangkok, Thailand | Kazakhstan | 1-0 | Menang | Persahabatan |
30. | 21 Oktober 1998 | Bangkok, Thailand | Turkmenistan | 3-3 | Seri | Persahabatan |
31. | 2 Desember 1998 | Bangkok, Thailand | Hong Kong | 5-0 | Menang | Asian Games 1998 |
32. | 2 Desember 1998 | Bangkok, Thailand | Hong Kong | 5-0 | Menang | Asian Games 1998 |
33. | 14 Desember 1998 | Bangkok, Thailand | Korea Selatan | 2-1 | Menang | Asian Games 1998 |
34. | 23 Februari 1999 | Bangkok, Thailand | Korea Utara | 2-2 | Seri | Piala Raja 1999 |
35. | 16 Juni 1999 | Bangkok, Thailand | Selandia Baru | 2-2 | Seri | Turnamen Persahabatan |
36. | 16 Juni 1999 | Bangkok, Thailand | Selandia Baru | 2-2 | Seri | Turnamen Persahabatan |
37. | 30 Juli 1999 | Bandar Seri Begawan, Brunei | Filipina | 9-0 | Menang | SEA Games 1999 |
38. | 30 Juli 1999 | Bandar Seri Begawan, Brunei | Filipina | 9-0 | Menang | SEA Games 1999 |
39. | 30 Juli 1999 | Bandar Seri Begawan, Brunei | Filipina | 9-0 | Menang | SEA Games 1999 |
40. | 30 Juli 1999 | Bandar Seri Begawan, Brunei | Filipina | 9-0 | Menang | SEA Games 1999 |
41. | 1 Agustus 1999 | Bandar Seri Begawan, Brunei | Laos | 4-1 | Menang | SEA Games 1999 |
42. | 8 Agustus 1999 | Bandar Seri Begawan, Brunei | Myanmar | 7-0 | Menang | SEA Games 1999 |
43. | 8 Agustus 1999 | Bandar Seri Begawan, Brunei | Myanmar | 7-0 | Menang | SEA Games 1999 |
44. | 6 November 2000 | Chiang Mai, Thailand | Myanmar | 3-1 | Menang | Piala Tiger 2000 |
45. | 10 November 2000 | Chiang Mai, Thailand | Indonesia | 4-1 | Menang | Piala Tiger 2000 |
46. | 12 November 2000 | Chiang Mai, Thailand | Filipina | 2-0 | Menang | Piala Tiger 2000 |
47. | 16 November 2000 | Chiang Mai, Thailand | Malaysia | 2-0 | Menang | Piala Tiger 2000 |
48. | 23 Januari 2001 | Bangkok, Thailand | Kuwait | 5-4 | Menang | Persahabatan |
49. | 23 Januari 2001 | Bangkok, Thailand | Kuwait | 5-4 | Menang | Persahabatan |
50. | 23 Januari 2001 | Bangkok, Thailand | Kuwait | 5-4 | Menang | Persahabatan |
51. | 17 Februari 2001 | Bangkok, Thailand | Qatar | 2-0 | Menang | Piala Raja 2001 |
52. | 17 Februari 2001 | Bangkok, Thailand | Qatar | 2-0 | Menang | Piala Raja 2001 |
53. | 13 Mei 2001 | Beirut, Lebanon | Sri Lanka | 4-2 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
54. | 13 Mei 2001 | Beirut, Lebanon | Sri Lanka | 4-2 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
55. | 17 Mei 2001 | Beirut, Lebanon | Lebanon | 2-1 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
56. | 26 Mei 2001 | Bangkok, Thailand | Sri Lanka | 3-0 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
57. | 26 Mei 2001 | Bangkok, Thailand | Sri Lanka | 3-0 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
58. | 28 Mei 2001 | Bangkok, Thailand | Pakistan | 6-0 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
59. | 28 Mei 2001 | Bangkok, Thailand | Pakistan | 6-0 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
60. | 28 Mei 2001 | Bangkok, Thailand | Pakistan | 6-0 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
61. | 28 Mei 2001 | Bangkok, Thailand | Pakistan | 6-0 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
62. | 13 Agustus 2001 | Singapura | Singapura | 5-0 | Menang | Persahabatan |
63. | 13 Agustus 2001 | Singapura | Singapura | 5-0 | Menang | Persahabatan |
64. | 6 September 2001 | Manama, Bahrain | Bahrain | 1-1 | Seri | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 |
65. | 18 Desember 2002 | Singapura | Laos | 5-1 | Menang | Piala Tiger 2002 |
66. | 18 Desember 2002 | Singapura | Laos | 5-1 | Menang | Piala Tiger 2002 |
67. | 18 Desember 2002 | Singapura | Laos | 5-1 | Menang | Piala Tiger 2002 |
68. | 31 Maret 2004 | Sana'a, Yaman | Yaman | 3-0 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006 |
69. | 9 Juni 2004 | Bangkok, Thailand | Korea Utara | 1-4 | Kalah | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006 |
70. | 26 Desember 2006 | Bangkok, Thailand | Singapura | 2-0 | Menang | Piala Raja 2006 |
71. | 26 Desember 2006 | Bangkok, Thailand | Singapura | 2-0 | Menang | Piala Raja 2006 |
8.2. Statistik Manajerial
Berikut adalah ringkasan statistik dari semua tim yang pernah dilatih oleh Kiatisuk Senamuang.
Tim | Kebangsaan | Dari | Hingga | Pertandingan | Menang | Seri | Kalah | Gol Memasukkan | Gol Kebobolan | Selisih Gol | Persentase Kemenangan (%) |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hoàng Anh Gia Lai | Vietnam | 1 Januari 2006 | 30 Juni 2006 | 25 | 10 | 6 | 9 | 25 | 24 | +1 | 40.00 |
Chula Sinthana | Thailand | 1 Januari 2008 | 30 November 2008 | 18 | 7 | 7 | 4 | 36 | 22 | +14 | 38.89 |
Chonburi | Thailand | 1 Januari 2009 | 30 November 2009 | 46 | 28 | 11 | 7 | 87 | 42 | +45 | 60.87 |
Hoàng Anh Gia Lai | Vietnam | 1 Januari 2010 | 30 November 2010 | 31 | 12 | 9 | 10 | 39 | 32 | +7 | 38.71 |
Chula United | Thailand | 9 Desember 2010 | 21 Mei 2012 | 49 | 21 | 14 | 14 | 54 | 44 | +10 | 42.86 |
Bangkok | Thailand | 20 Juni 2012 | 31 Desember 2012 | 21 | 7 | 5 | 9 | 31 | 33 | -2 | 33.33 |
Thailand U23 | Thailand | 12 Januari 2013 | 22 Desember 2016 | 40 | 28 | 7 | 5 | 83 | 28 | +55 | 70.00 |
Thailand (sementara) | Thailand | 1 Mei 2013 | 30 Juni 2013 | 1 | 1 | 0 | 0 | 5 | 1 | +4 | 100.00 |
Thailand | Thailand | 10 Februari 2014 | 31 Maret 2017 | 42 | 21 | 7 | 14 | 66 | 53 | +13 | 50.00 |
Port | Thailand | 23 Juni 2017 | 20 September 2017 | 10 | 1 | 3 | 6 | 12 | 19 | -7 | 10.00 |
Hoàng Anh Gia Lai | Vietnam | 20 November 2020 | 11 Januari 2024 | 74 | 24 | 28 | 22 | 82 | 79 | +3 | 32.43 |
Công An Hà Nội | Vietnam | 16 Januari 2024 | 14 Mei 2024 | 11 | 6 | 1 | 4 | 16 | 12 | +4 | 54.55 |
Total Karier | 368 | 166 | 98 | 104 | 536 | 389 | +147 | 45.11 |