1. Gambaran Umum
Nedo Nadi (9 Juni 1894 - 29 Januari 1940) adalah salah satu anggar terbaik dari Italia sepanjang masa. Lahir di Livorno, Tuscany, Italia, Nadi meninggal dunia di Portofino. Tinggi badannya mencapai 1.88 m. Ia dikenang sebagai satu-satunya atlet anggar yang berhasil memenangkan medali emas di setiap tiga cabang senjata anggar (foil, épée, dan saber) dalam satu Olimpiade. Selain itu, ia juga memegang rekor peraih medali emas anggar terbanyak dalam satu edisi Olimpiade dengan lima medali, serta total enam medali emas Olimpiade sepanjang kariernya. Artikel ini akan membahas perjalanan hidup Nadi, pencapaian luar biasanya di Olimpiade, dan kontribusinya terhadap perkembangan olahraga anggar di Italia.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Nedo Nadi lahir di Livorno, Tuscany, Italia, dan memiliki latar belakang keluarga yang erat kaitannya dengan dunia anggar.
2.1. Masa Kecil dan Perkenalan dengan Anggar
Nedo Nadi adalah putra sulung dari Giuseppe Nadi, seorang ahli anggar terkenal asal Italia. Ia juga memiliki seorang adik laki-laki bernama Aldo Nadi yang kelak menjadi peraih medali emas Olimpiade di cabang anggar juga. Nedo menerima pelajaran anggar pertamanya dengan foil pada usia tujuh tahun di gimnasium ayahnya di Livorno. Ayahnya mengajarinya teknik foil dan saber, tetapi menolak mengajari épée karena menganggapnya sebagai senjata yang "tidak disiplin". Oleh karena itu, Nedo dan Aldo sering berlatih épée secara mandiri, sehingga dapat dikatakan mereka adalah otodidak dalam cabang tersebut.
2.2. Aktivitas Awal dan Prestasi
Pada usia 14 tahun, Nedo Nadi telah menunjukkan bakat luar biasa dalam anggar. Ia memenangkan piala perak dalam sebuah festival yang diselenggarakan untuk merayakan Yobel Kaisar Franz Joseph I di Wina. Prestasi ini merupakan pengakuan atas kemampuannya yang serbaguna dalam menguasai tiga senjata anggar.
3. Karir Olimpiade
Perjalanan Nedo Nadi di arena Olimpiade ditandai dengan serangkaian kemenangan yang menorehkan sejarah, meskipun sempat terhenti oleh Perang Dunia I.
3.1. Olimpiade Stockholm 1912
Pada usia 18 tahun 29 hari, Nedo Nadi melakukan debutnya di Olimpiade Musim Panas 1912 di Stockholm, Swedia. Dalam partisipasi pertamanya ini, ia berhasil menjadi atlet anggar termuda yang memenangkan medali emas di nomor individu foil. Di babak final, ia mengalahkan rekan senegaranya Pietro Speciale dan Richard Verderber dari Austria dengan tujuh kemenangan berturut-turut. Selain medali emas foil individu, Nadi juga menempati posisi kelima dalam kompetisi saber individu dan saber tim pada Olimpiade yang sama.
3.2. Perang Dunia I
Karir atletik Nedo Nadi sempat terhenti karena pecahnya Perang Dunia I. Ia mengabdi di Angkatan Darat Italia dan mendapatkan penghargaan atas keberaniannya. Olimpiade yang seharusnya diadakan pada tahun 1916 di Berlin, Jerman, dibatalkan karena perang ini.
3.3. Olimpiade Antwerp 1920
Setelah Perang Dunia I berakhir, Nedo Nadi kembali melanjutkan karier kompetitifnya. Olimpiade Musim Panas 1920 yang diadakan di Antwerp, Belgia, tidak diikuti oleh negara-negara Eropa Tengah dan Uni Soviet yang merupakan pihak yang kalah perang. Ini berarti negara-negara kuat dalam anggar seperti Hongaria, Jerman, Austria, Bulgaria, dan Turki tidak dapat berpartisipasi karena tanggung jawab perang. Melihat peluang ini, Nadi memutuskan untuk memperluas kesempatannya meraih medali emas dengan mengikuti semua tiga disiplin anggar dalam acara beregu, serta foil dan saber individu.

Penampilan Nedo Nadi di Olimpiade 1920 sangat dipuji sebagai eksekusi yang mendekati kesempurnaan seorang atlet anggar. Ia memenangkan medali emas individu foil dengan rekor 10 kemenangan di babak final, menandai kemenangan berturut-turut setelah 8 tahun sejak Olimpiade 1912. Partisipasinya dalam cabang épée beregu sempat membuat ayahnya, Giuseppe, kesal, karena ayahnya menganggap épée sebagai "senjata kasar dan tidak disiplin" mengingat serangan bisa dilakukan ke bagian tubuh mana pun, berbeda dengan foil atau saber yang memiliki area sasaran terbatas. Meskipun demikian, Nedo Nadi memimpin tim épée Italia, yang juga termasuk adiknya Aldo, untuk meraih medali emas Olimpiade. Nadi sendiri tidak berpartisipasi dalam nomor épée individu karena masalah pencernaan yang membuatnya harus mengundurkan diri dari kompetisi tersebut.
Dengan keseimbangan, waktu, dan refleks yang sempurna, Nadi dengan mudah memenangkan medali emas individu saber dengan 11 kemenangan berbanding 9. Adiknya, Aldo Nadi, meraih medali perak di nomor yang sama. Dalam nomor saber beregu, tim Italia dengan dukungan penuh dari bintang anggarnya berhasil meraih kemenangan dengan mudah. Nedo Nadi, yang diangkat sebagai pemenang oleh lawan-lawannya, menambahkan tiga kemenangan beregu ke dalam dua medali emas individunya. Dengan ini, ia menjadi atlet anggar pertama dan satu-satunya yang memenangkan medali emas di ketiga senjata anggar dalam satu edisi Olimpiade. Selain itu, adiknya, Aldo, berhasil meraih tiga medali emas beregu dan satu medali perak individu, menjadikan total medali keluarga Nadi sebagai rekor untuk olahraga apa pun dalam satu Olimpiade. Nadi juga menjadi pembawa bendera untuk Italia pada upacara pembukaan Olimpiade Antwerp 1920.
4. Karir Selanjutnya dan Kontribusi
Setelah mencapai puncak kejayaannya di Olimpiade, Nedo Nadi melanjutkan perjalanannya dalam dunia anggar dengan beralih ke jalur profesional dan berkontribusi pada pengembangan olahraga di negaranya.
4.1. Transisi ke Profesional dan Kegiatan Melatih
Setelah kemenangannya di Olimpiade Antwerp, Nadi memutuskan untuk menjadi profesional dan mengambil peran sebagai pelatih di Buenos Aires Jockey Club di Buenos Aires. Beberapa tahun kemudian, ia kembali ke Roma dan dipulihkan statusnya sebagai amatir. Pada tahun 1932, Nadi pensiun dari aktivitas anggar kompetitif.
4.2. Presiden Federasi Anggar Italia
Dari tahun 1935 hingga kematiannya pada Januari 1940, Nedo Nadi menjabat sebagai presiden Federasi Anggar Italia. Selama masa jabatannya, ia memainkan peran penting dalam melatih tim anggar Italia untuk Olimpiade Musim Panas 1936. Atas permintaan Perdana Menteri Italia, Benito Mussolini, Nadi menerima tantangan untuk membimbing tim nasional. Di bawah arahannya, tim Italia menunjukkan kinerja yang dominan dalam Olimpiade tersebut:
- Di kompetisi épée individu, atlet anggar Italia menyapu bersih medali emas, perak, dan perunggu, sehingga dengan mudah mengklaim emas beregu épée.
- Untuk foil, mereka mengumpulkan emas dan perunggu individu serta emas beregu.
- Sementara di saber, mereka meraih medali perak individu dan perak beregu.
Adiknya, Aldo Nadi, kemudian pindah ke Hollywood dan bekerja di industri film.
5. Warisan dan Evaluasi
Nedo Nadi meninggalkan warisan yang tak terhapuskan dalam sejarah olahraga anggar, dengan rekor-rekor yang sulit dipecahkan dan pengakuan yang terus berlanjut.
5.1. Rekor dan Pencapaian Unik
Nedo Nadi dikenang sebagai satu-satunya atlet anggar yang berhasil memenangkan medali emas di ketiga cabang senjata anggar (foil, épée, dan saber) dalam satu edisi Olimpiade, yaitu pada Olimpiade Antwerp 1920. Selain itu, lima medali emas yang diraihnya dalam satu Olimpiade juga merupakan rekor peraih medali emas terbanyak dalam olahraga anggar. Rekor lima medali emas dalam satu Olimpiade ini bertahan sebagai rekor terbanyak untuk atlet pria hingga dipecahkan oleh perenang Amerika Serikat, Mark Spitz, pada Olimpiade Musim Panas 1972. Secara keseluruhan, Nadi memenangkan total enam medali emas Olimpiade sepanjang kariernya.
5.2. Peringatan dan Penghormatan
Sebagai bentuk penghormatan atas pencapaian luar biasanya, beberapa tempat di Munich dinamai berdasarkan namanya. Salah satunya adalah Nadisee, sebuah danau pemandian kecil yang dibangun bersamaan dengan Desa Olimpiade untuk Olimpiade Musim Panas 1972. Selain itu, terdapat juga Nadistraße, sebuah jalan di Munich yang merujuk kepada atlet Italia Nedo Nadi.

6. Lihat Juga
- Daftar peraih medali emas Olimpiade ganda dalam satu Pertandingan
- Daftar peraih medali emas Olimpiade ganda
- Daftar pembawa bendera untuk Italia di Olimpiade
- Nadisee