1. Kehidupan awal dan latar belakang pribadi
Ricky Subagja lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Bandung, Jawa Barat. Ia juga memiliki kehidupan pribadi yang diketahui publik, termasuk pernikahannya.
1.1. Kelahiran dan masa kecil
Ricky Achmad Soebagdja lahir pada tanggal 27 Januari 1971 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia memiliki tinggi badan 1.72 m.
1.2. Keluarga dan hubungan pribadi
Ricky Subagja pernah menikah dengan Elsa Manora Nasution, seorang mantan perenang nasional Indonesia.
2. Karier bulu tangkis
Karier bulu tangkis Ricky Subagja dimulai sejak usia junior dan berkembang hingga mencapai puncak sebagai pemain profesional yang memenangkan berbagai turnamen bergengsi di tingkat nasional maupun internasional.
2.1. Karier junior
Selama masa juniornya, Ricky Subagja telah menunjukkan bakat luar biasa dalam bulu tangkis. Ia berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Junior Bimantara (Bimantara World Badminton Junior Invitation Championships), sebuah turnamen bulu tangkis junior internasional yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dari tahun 1987 hingga 1991.
Dalam kategori tunggal putra, ia meraih medali perunggu pada tahun 1988 setelah kalah dari Wu Wenkai dari Tiongkok dengan skor 11-15, 3-15 di Jakarta.
Di nomor ganda putra, Ricky Subagja meraih medali emas pada tahun 1988 di Jakarta berpasangan dengan Aras Razak, mengalahkan sesama pasangan Indonesia Yudi Yudono dan Darma dengan skor 15-8, 15-6. Ia juga meraih medali perunggu pada tahun 1987 di Jakarta bersama Imay Hendra, kalah dari pasangan Korea Selatan Choi Sang-bum dan Ahn Jae-chang dengan skor 11-15, 14-17.
Untuk ganda campuran, ia meraih medali emas pada tahun 1988 di Jakarta berpasangan dengan Lilik Sudarwati, mengalahkan pasangan Korea Selatan Choi Ji-tae dan Bang Soo-hyun dengan skor 15-12, 15-7. Pada tahun 1987, ia meraih medali perak di Jakarta bersama Lilik Sudarwati, kalah dari pasangan Indonesia Ardy Wiranata dan Susi Susanti dengan skor 15-7, 7-15, 9-15.
Selain itu, Ricky Subagja juga memenangkan turnamen junior internasional "Duinwijck Junior" pada tahun 1987 di nomor ganda putra bersama Nunung Murdijanto, mengalahkan pasangan Denmark Thomas Olsen dan Frederik Lindqvist dengan skor 12-15, 15-8, 15-6.
2.2. Karier profesional
Karier profesional Ricky Subagja mencapai puncaknya pada dekade 1990-an, di mana ia mendominasi nomor ganda putra bersama beberapa rekan terbaiknya.
2.2.1. Kemitraan dan gaya bermain
Pada awal karier profesionalnya, Ricky Subagja sempat berpasangan dengan Rudy Gunawan. Bersama Rudy, ia berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia BWF pada tahun 1993. Namun, kemitraan paling sukses Ricky Subagja adalah dengan Rexy Mainaky. Keduanya membentuk tim yang paling dominan di nomor ganda putra sepanjang dekade 1990-an. Dikenal dengan kecepatan pergerakan yang lincah dan pukulan yang keras, Ricky dan Rexy memenangkan lebih dari tiga puluh gelar internasional bersama-sama.
Pasangan ini dikenal karena gaya bermain menyerang yang agresif, didukung oleh koordinasi yang luar biasa dan pemahaman taktis yang mendalam. Mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai lawan dan situasi pertandingan, yang menjadi kunci konsistensi mereka di level tertinggi. Meskipun mencapai banyak kesuksesan, mereka terhenti di perempat final Olimpiade Barcelona 1992 dan Olimpiade Sydney 2000. Ricky Subagja dan Rexy Mainaky juga meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia BWF tahun 1997 di Glasgow, Skotlandia.
2.2.2. Pencapaian turnamen internasional besar
Ricky Subagja memiliki rekor yang luar biasa dalam turnamen internasional mayor.
- Olimpiade
Tahun | Lokasi | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1996 | GSU Sports Arena, Atlanta, Amerika Serikat | Rexy Mainaky | Yap Kim Hock Cheah Soon Kit (Malaysia) | 5-15, 15-13, 15-12 | Emas |
- Kejuaraan Dunia BWF
Tahun | Lokasi | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1993 | National Indoor Arena, Birmingham, Inggris | Rudy Gunawan | Cheah Soon Kit Soo Beng Kiang (Malaysia) | 15-11, 15-3 | ![]() Emas |
1995 | Malley Sports Centre, Lausanne, Swiss | Rexy Mainaky | Jon Holst-Christensen Thomas Lund (Denmark) | 15-5, 15-2 | ![]() Emas |
1997 | Scotstoun Centre, Glasgow, Skotlandia | Rexy Mainaky | Yap Kim Hock Cheah Soon Kit (Malaysia) | 9-15, 15-2, 12-15 | ![]() Perunggu |
- Piala Dunia Bulu Tangkis
Tahun | Lokasi | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1992 | Guangdong Gymnasium, Guangzhou, Tiongkok | Rexy Mainaky | Cheah Soon Kit Soo Beng Kiang (Malaysia) | 10-15, 11-15 | ![]() Perak |
1993 | Indira Gandhi Arena, New Delhi, India | Rexy Mainaky | Chen Kang Chen Hongyong (Tiongkok) | 15-7, 12-15, 15-9 | ![]() Emas |
1995 | Istora Senayan, Jakarta, Indonesia | Rexy Mainaky | Sakrapee Thongsari Pramote Teerawiwatana (Thailand) | 15-4, 15-9 | ![]() Emas |
1997 | Among Rogo Sports Hall, Yogyakarta, Indonesia | Rexy Mainaky | Lee Dong-soo Yoo Yong-sung (Korea Selatan) | 15-1, 10-15, 15-3 | ![]() Emas |
- Pesta Olahraga Asia
Tahun | Lokasi | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1994 | Tsuru Memorial Gymnasium, Hiroshima, Jepang | Rexy Mainaky | Cheah Soon Kit Soo Beng Kiang (Malaysia) | 15-10, 15-2 | ![]() Emas |
1998 | Thammasat Gymnasium 2, Bangkok, Thailand | Rexy Mainaky | Pramote Teerawiwatana Siripong Siripool (Thailand) | 15-5, 15-10 | ![]() Emas |
- Kejuaraan Bulu Tangkis Asia
Tahun | Lokasi | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1991 | Cheras Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia | Richard Mainaky | Chen Kang Chen Hongyong (Tiongkok) | 11-15, 15-12, 14-17 | ![]() Perunggu |
- Piala Asia Bulu Tangkis
Tahun | Lokasi | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1991 | Istora Senayan, Jakarta, Indonesia | Rexy Mainaky | Cheah Soon Kit Soo Beng Kiang (Malaysia) | 16-17, 5-15 | ![]() Perak |
1994 | Beijing Gymnasium, Beijing, Tiongkok | Rexy Mainaky | Cheah Soon Kit Soo Beng Kiang (Malaysia) | 15-8, 15-7 | ![]() Emas |
- Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games)
Tahun | Lokasi | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1991 | Camp Crame Gymnasium, Manila, Filipina | Rexy Mainaky | Jalani Sidek Razif Sidek (Malaysia) | 6-15, 15-12, 6-15 | ![]() Perunggu |
1993 | Singapore Badminton Hall, Singapura | Rexy Mainaky | Cheah Soon Kit Soo Beng Kiang (Malaysia) | 7-15, 15-11, 7-15 | ![]() Perak |
1995 | Gymnasium 3, 700th Anniversary Sport Complex, Chiang Mai, Thailand | Rexy Mainaky | Yap Kim Hock Cheah Soon Kit (Malaysia) | 13-15, 9-15 | ![]() Perak |
1997 | Asia-Africa Hall, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Rexy Mainaky | Sigit Budiarto Candra Wijaya (Indonesia) | 4-15, 17-14, 11-15 | ![]() Perak |
- Ganda Campuran SEA Games
2.2.3. Pencapaian kompetisi beregu
Sebagai bagian integral dari tim nasional Indonesia, Ricky Subagja turut berkontribusi besar dalam memenangkan beberapa kejuaraan beregu paling bergengsi di dunia.
- Piala Thomas
- Piala Sudirman
- Pesta Olahraga Asia (Beregu Putra)
- Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) (Beregu Putra)
2.2.4. Pencapaian turnamen Grand Prix dan Open
Ricky Subagja juga menorehkan banyak kemenangan di berbagai turnamen Grand Prix dan Open di seluruh dunia. Ia meraih 28 gelar dan menjadi juara kedua sebanyak 11 kali dalam seri IBF World Grand Prix.
- Final Grand Prix Dunia
Tahun | Turnamen | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1992 | Final Grand Prix Dunia | Rexy Mainaky | Cheah Soon Kit Soo Beng Kiang (Malaysia) | 15-11, 15-6 | Juara |
1993 | Final Grand Prix Dunia | Rexy Mainaky | Rudy Gunawan Bambang Suprianto (Indonesia) | 15-11, 10-15, 9-15 | Juara Kedua |
1994 | Final Grand Prix Dunia | Rexy Mainaky | Rudy Gunawan Bambang Suprianto (Indonesia) | 15-10, 15-7 | Juara |
1996 | Final Grand Prix Dunia | Rexy Mainaky | Yap Kim Hock Cheah Soon Kit (Malaysia) | 15-4, 15-9 | Juara |
- Turnamen Open
Tahun | Turnamen | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
1990 | Dutch Open | Bagus Setiadi | Jon Holst-Christensen Thomas Lund (Denmark) | 10-15, 4-15 | Juara Kedua |
1991 | Canadian Open | Rexy Mainaky | Razif Sidek Jalani Sidek (Malaysia) | 11-15, 12-15 | Juara Kedua |
1991 | U.S. Open | Rexy Mainaky | Razif Sidek Jalani Sidek (Malaysia) | 13-18, 15-13, 3-15 | Juara Kedua |
1992 | China Open | Rexy Mainaky | Razif Sidek Jalani Sidek (Malaysia) | 17-15, 15-11 | Juara |
1992 | Hong Kong Open | Rexy Mainaky | Huang Zhanzhong Zheng Yumin (Tiongkok) | 15-13, 15-10 | Juara |
1992 | Indonesia Open | Rexy Mainaky | Eddy Hartono Rudy Gunawan (Indonesia) | 12-15, 5-15 | Juara Kedua |
1992 | Thailand Open | Rexy Mainaky | Huang Zhanzhong Zheng Yumin (Tiongkok) | 15-9, 12-15, 15-11 | Juara |
1993 | German Open | Rexy Mainaky | Jon Holst-Christensen Thomas Lund (Denmark) | 14-17, 12-15 | Juara Kedua |
1993 | Indonesia Open | Rexy Mainaky | Eddy Hartono Richard Mainaky (Indonesia) | 15-13, 15-10 | Juara |
1993 | Malaysia Open | Rexy Mainaky | Cheah Soon Kit Soo Beng Kiang (Malaysia) | 15-7, 15-5 | Juara |
1993 | Swedish Open | Rexy Mainaky | Peter Axelsson Pär-Gunnar Jönsson (Swedia) | 15-12, 15-10 | Juara |
1994 | All England Open | Rexy Mainaky | Rudy Gunawan Bambang Suprianto (Indonesia) | 12-15, 12-15 | Juara Kedua |
1994 | Hong Kong Open | Rexy Mainaky | Rudy Gunawan Bambang Suprianto (Indonesia) | 15-12, 14-17, 15-7 | Juara |
1994 | Indonesia Open | Rexy Mainaky | Rudy Gunawan Bambang Suprianto (Indonesia) | 10-15, 15-4, 18-17 | Juara |
1994 | Japan Open | Denny Kantono | Sakrapee Thongsari Pramote Teerawiwatana (Thailand) | 15-11, 12-15, 18-16 | Juara |
1994 | Korea Open | Denny Kantono | Peter Axelsson Pär-Gunnar Jönsson (Swedia) | 14-17, 7-15 | Juara Kedua |
1994 | Malaysia Open | Rexy Mainaky | Sakrapee Thongsari Pramote Teerawiwatana (Thailand) | 15-5, 18-16 | Juara |
1994 | Singapore Open | Rexy Mainaky | Jon Holst-Christensen Thomas Lund (Denmark) | 15-6, 15-8 | Juara |
1994 | Swedish Open | Rexy Mainaky | Peter Axelsson Pär-Gunnar Jönsson (Swedia) | 15-11, 15-12 | Juara |
1995 | All England Open | Rexy Mainaky | Antonius Ariantho Denny Kantono (Indonesia) | 15-12, 15-18, 15-8 | Juara |
1995 | Japan Open | Rexy Mainaky | Rudy Gunawan Bambang Suprianto (Indonesia) | 15-8, 15-9 | Juara |
1995 | Korea Open | Rexy Mainaky | Jon Holst-Christensen Thomas Lund (Denmark) | 15-6, 11-15, 15-7 | Juara |
1995 | Singapore Open | Rexy Mainaky | Antonius Ariantho Denny Kantono (Indonesia) | 15-7, 18-16 | Juara |
1996 | All England Open | Rexy Mainaky | Yap Kim Hock Cheah Soon Kit (Malaysia) | 15-6, 15-5 | Juara |
1996 | China Open | Rexy Mainaky | Sigit Budiarto Candra Wijaya (Indonesia) | 12-15, 5-15 | Juara Kedua |
1996 | Japan Open | Rexy Mainaky | Rudy Gunawan Bambang Suprianto (Indonesia) | 15-8, 12-15, 15-12 | Juara |
1996 | Korea Open | Rexy Mainaky | Yap Kim Hock Cheah Soon Kit (Malaysia) | 15-5, 17-14 | Juara |
1997 | Japan Open | Rexy Mainaky | Antonius Ariantho Denny Kantono (Indonesia) | 15-11, 7-15, 15-7 | Juara |
1997 | Malaysia Open | Rexy Mainaky | Antonius Ariantho Denny Kantono (Indonesia) | 17-15, 15-12 | Juara |
1997 | Vietnam Open | Rexy Mainaky | Lee Dong-soo Yoo Yong-sung (Korea Selatan) | 15-11, 15-5 | Juara |
1998 | Denmark Open | Rexy Mainaky | Flandy Limpele Eng Hian (Indonesia) | 15-11, 15-6 | Juara |
1998 | Indonesia Open | Rexy Mainaky | Flandy Limpele Eng Hian (Indonesia) | 15-5, 15-4 | Juara |
1998 | Singapore Open | Rexy Mainaky | Sigit Budiarto Candra Wijaya (Indonesia) | 5-15, 5-15 | Juara Kedua |
1999 | Indonesia Open | Rexy Mainaky | Tony Gunawan Candra Wijaya (Indonesia) | 15-12, 15-8 | Juara |
2000 | Korea Open | Rexy Mainaky | Lee Dong-soo Yoo Yong-sung (Korea Selatan) | 8-15, 15-9, 4-15 | Juara Kedua |
- Turnamen Internasional IBF
3. Karier pasca-bermain
Setelah mengakhiri kariernya sebagai pemain bulu tangkis, Ricky Subagja tidak sepenuhnya meninggalkan dunia olahraga. Ia juga mencoba peruntungan di bidang lain.
3.1. Kegiatan siaran olahraga
Ricky Subagja telah terlibat dalam dunia penyiaran olahraga. Ia dikenal sebagai komentator olahraga di televisi, memberikan analisis dan wawasan mengenai pertandingan bulu tangkis.
3.2. Karier politik
Ricky Subagja sempat menjajal karier di dunia politik setelah pensiun sebagai atlet. Ia tercatat pernah mencalonkan diri dalam pemilihan umum legislatif Indonesia untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Pemilu | Lembaga legislatif | Daerah pemilihan | Partai politik | Perolehan suara | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2014 | Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | Jawa Barat I | Partai Nasional Demokrat | Tidak diketahui | Tidak Terpilih |
2019 | Partai Demokrat | Tidak diketahui | Tidak Terpilih |
4. Penghargaan dan kehormatan
Sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa terhadap olahraga bulu tangkis, Ricky Subagja menerima berbagai penghargaan dan kehormatan.
- BWF Hall of Fame
- Pada tahun 2009, Ricky Subagja dilantik ke dalam Badminton Hall of Fame oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), sebuah kehormatan yang mengukuhkan statusnya sebagai salah satu legenda olahraga ini.
5. Warisan dan evaluasi
Ricky Subagja secara luas dianggap sebagai salah satu spesialis ganda putra terhebat dalam sejarah bulu tangkis. Kemitraannya dengan Rexy Mainaky menjadi tolok ukur dominasi di nomor ganda pada dekade 1990-an, mengumpulkan gelar-gelar di setiap turnamen mayor yang tersedia. Dedikasi, kecepatan, dan kemampuan taktisnya tidak hanya membawanya pada puncak kesuksesan pribadi, tetapi juga menginspirasi generasi pemain bulu tangkis berikutnya di Indonesia dan di seluruh dunia. Warisannya mencerminkan era keemasan bulu tangkis Indonesia di panggung internasional.