1. Overview
Simon Melkianus Tahamata adalah seorang pelatih sepak bola dan mantan pemain profesional asal Belanda yang lahir pada tanggal 26 Mei 1956. Ia dikenal atas karier bermainnya yang cemerlang di berbagai klub di Belanda dan Belgia, termasuk klub-klub besar seperti AFC Ajax, Standard Liège, dan Feyenoord. Selain itu, Tahamata juga menjadi bagian penting dari Tim nasional sepak bola Belanda, mewakili negaranya dalam 22 pertandingan internasional. Setelah pensiun sebagai pemain, Tahamata melanjutkan kontribusinya di dunia sepak bola sebagai pelatih, khususnya dalam pengembangan pemain muda. Ia juga mendirikan akademi sepak bolanya sendiri, "Simon Tahamata Soccer Academy", yang berfokus pada pengembangan keterampilan teknis dan karakter pemain, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang atau tantangan khusus.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Simon Melkianus Tahamata dilahirkan di Vught, Belanda, pada tanggal 26 Mei 1956. Nama keluarganya, Tahamata, adalah nama patronimik yang berasal dari leluhur Molucca. Ia tumbuh dan memulai karier sepak bolanya di Belanda. Pada tahun 1990, Tahamata mengambil kewarganegaraan Belgia, sebuah langkah yang ia ambil setelah menjalani sebagian besar karier bermainnya di liga sepak bola Belgia.
3. Karier Bermain
Karier bermain Simon Tahamata terbagi menjadi kiprahnya di berbagai klub profesional di Belanda dan Belgia, serta penampilannya di level internasional bersama tim nasional Belanda.
3.1. Karier Klub
Sebagai pemain muda, Simon Tahamata mengawali perjalanannya di klub Theole dari Tiel sebelum bergabung dengan AFC Ajax yang berbasis di Amsterdam. Debut profesionalnya untuk Ajax terjadi pada tanggal 24 Oktober 1976, dalam pertandingan melawan FC Utrecht yang berakhir dengan kemenangan telak Ajax 7-0.
Selama berkarier bersama Ajax, Tahamata meraih sejumlah prestasi gemilang:
- Ia memenangkan gelar Eredivisie, kasta tertinggi liga Belanda, sebanyak tiga kali: musim 1976-1977, 1978-1979, dan 1979-1980.
- Ia juga menjadi runner-up Eredivisie satu kali pada musim 1977-1978.
- Tahamata mencapai tiga final Piala KNVB (Piala Nasional Belanda) pada musim 1977-1978, 1978-1979, dan 1979-1980, di mana ia berhasil memenangkan edisi 1978-1979.
- Di kancah Eropa, Tahamata bersama Ajax berhasil mencapai semifinal turnamen Piala Eropa I pada musim 1979-1980.
Pada pertengahan tahun 1980, Tahamata memutuskan untuk pindah ke Belgia dan bergabung dengan Standard Liège. Bersama klub Belgia ini, ia melanjutkan kesuksesannya:
- Ia meraih gelar juara Liga Profesional Belgia dua kali, yaitu pada musim 1981-1982 dan 1982-1983.
- Standard Liège juga berhasil memenangkan Piala Belgia pada musim 1980-1981.
- Di kompetisi Eropa, Tahamata mencapai final Piala Winners Eropa pada musim 1981-1982 bersama Standard.
Pada tahun 1984, Tahamata kembali ke Belanda untuk bermain bagi Feyenoord. Setelah tiga musim di sana, pada tahun 1987, ia kembali ke liga Belgia, bergabung dengan Beerschot dan kemudian Germinal Ekeren. Bersama Germinal, ia sekali lagi mencapai final piala nasional pada musim 1994-1995. Simon Tahamata mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola aktif pada tahun 1996.
3.2. Karier Internasional
Simon Tahamata membuat debutnya untuk Tim nasional sepak bola Belanda pada tanggal 22 Mei 1979, dalam sebuah pertandingan persahabatan melawan Argentina di Bern, Swiss. Pertandingan ini merupakan bagian dari Peringatan ke-75 FIFA.
Selama karier internasionalnya, Tahamata mengoleksi 22 penampilan untuk tim nasional Belanda dan berhasil mencetak 2 gol. Gol pertamanya dicetak pada tanggal 10 September 1980 dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 1982 melawan Republik Irlandia di Dublin, yang berakhir dengan kekalahan Belanda 1-2. Gol keduanya tercipta pada tanggal 10 November 1982 dalam pertandingan persahabatan melawan Prancis di Rotterdam, yang juga berakhir dengan kekalahan 1-2. Pertandingan internasional terakhirnya dimainkan pada tanggal 21 Desember 1986, saat Belanda menghadapi Siprus di Limassol, Siprus.
3.3. Statistik Karier
Berikut adalah statistik penampilan dan gol Simon Tahamata selama karier bermainnya di klub profesional:
| Musim | Klub | Kompetisi | Pertandingan | Gol |
|---|---|---|---|---|
| 1976/77 | AFC Ajax | Eredivisie | 15 | 0 |
| 1977/78 | Ajax | Eredivisie | 29 | 2 |
| 1978/79 | Ajax | Eredivisie | 32 | 4 |
| 1979/80 | Ajax | Eredivisie | 33 | 8 |
| 1980/81 | Standard Liège | Eerste Klasse | 33 | 4 |
| 1981/82 | Standard Liège | Eerste Klasse | 34 | 12 |
| 1982/83 | Standard Liège | Eerste Klasse | 34 | 19 |
| 1983/84 | Standard Liège | Eerste Klasse | 28 | 5 |
| 1984/85 | Feyenoord | Eredivisie | 19 | 7 |
| 1985/86 | Feyenoord | Eredivisie | 34 | 6 |
| 1986/87 | Feyenoord | Eredivisie | 34 | 16 |
| 1987/88 | Beerschot | Eerste Klasse | 34 | 6 |
| 1988/89 | Beerschot | Eerste Klasse | 32 | 3 |
| 1989/90 | Beerschot | Eerste Klasse | 33 | 3 |
| 1990/91 | Germinal Ekeren | Eerste Klasse | 34 | 6 |
| 1991/92 | Germinal Ekeren | Eerste Klasse | 32 | 4 |
| 1992/93 | Germinal Ekeren | Eerste Klasse | 27 | 2 |
| 1993/94 | Germinal Ekeren | Eerste Klasse | 33 | 5 |
| 1994/95 | Germinal Ekeren | Eerste Klasse | 31 | 2 |
| 1995/96 | Germinal Ekeren | Eerste Klasse | 23 | 0 |
| Total | 604 | 114 |
4. Karier Kepelatihan
Setelah mengakhiri kariernya sebagai pemain sepak bola profesional pada tahun 1996, Simon Tahamata beralih profesi menjadi seorang pelatih, dengan fokus utama pada pengembangan pemain usia muda.
4.1. Kepelatihan Usia Muda
Tahamata memulai karier kepelatihannya sebagai pelatih muda untuk sejumlah klub besar. Ia pernah melatih di Standard Liège dan Germinal Beerschot, dua klub tempat ia juga pernah bermain sebagai pemain. Pada tahun 2004, Tahamata kembali ke AFC Ajax sebagai pelatih muda, sebuah posisi yang ia pegang hingga tahun 2009. Selama periode ini, ia juga kadang-kadang bermain untuk tim pemain veteran Ajax, yang dikenal sebagai Lucky Ajax.
Pada tahun 2009, Tahamata menerima tawaran untuk bekerja sebagai pelatih teknis bagi tim-tim usia muda (U-10 hingga U-15) di klub sepak bola Al-Ahli di Arab Saudi. Ia bekerja di sana selama beberapa waktu sebelum akhirnya kembali ke Ajax pada Oktober 2014. Di Ajax, ia mengambil peran sebagai pelatih keterampilan teknis untuk tim-tim junior klub, dengan fokus khusus pada pelatihan individual bagi para pemain sayap.
4.2. Akademi Sepak Bola Simon Tahamata
Sejak September 2015, di samping tugasnya di Ajax, Simon Tahamata juga mendirikan akademi sepak bolanya sendiri yang bernama Simon Tahamata Soccer Academy (STSA). Akademi ini memiliki tujuan mulia untuk mengembangkan bakat pemain muda, khususnya mereka yang berusia antara 8 hingga 14 tahun, yang mungkin memiliki karakter 'sulit' atau latar belakang budaya yang menantang.
Filosofi pelatihan di STSA berpusat pada pengembangan rencana pelatihan individu yang disesuaikan untuk setiap pemain. Pelatihan khusus ini bertujuan untuk secara maksimal mengembangkan kualitas sepak bola serta karakter pribadi para pemain. Fokus utama adalah pada peningkatan keterampilan teknis dan pembentukan karakter yang kuat, yang sangat penting bagi perkembangan holistik seorang atlet muda.
5. Penghargaan dan Prestasi
Berikut adalah daftar penghargaan dan prestasi yang diraih Simon Tahamata selama karier bermainnya:
Ajax
- Eredivisie:
- Juara: 1976-77, 1978-79, 1979-80
- Runner-up: 1977-78
- Piala KNVB:
- Juara: 1978-79
- Finalis: 1977-78, 1979-80
- Piala Champions Eropa:
- Semifinalis: 1979-80
Standard Liège
- Liga Profesional Belgia:
- Juara: 1981-82, 1982-83
- Piala Belgia:
- Juara: 1980-81
- Runner-up: 1983-84
- Piala Super Belgia:
- Juara: 1981, 1983
- Piala Winners Eropa:
- Runner-up: 1981-82
- Piala Intertoto UEFA:
- Juara Grup: 1980, 1982
Beerschot
- Piala Belgia:
- Runner-up: 1994-95
Individual
- Man of the Season (Liga Profesional Belgia): 1990-91
- Belgian Fair Play Award: 1993-94, 1994-95
6. Warisan dan Penghargaan
Simon Tahamata meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia sepak bola Belanda dan Belgia, baik melalui kariernya yang panjang sebagai pemain maupun perannya dalam pengembangan pemain muda. Selain itu, namanya juga diabadikan dalam berbagai bentuk penghargaan dan rujukan dalam budaya populer.
Pada tahun 1979, Simon Tahamata merilis sebuah singel vinyl 7 inci berjudul "We gaan naar RomeKami akan ke RomaBahasa Belanda" menjelang Kejuaraan Eropa UEFA 1980. Lagu ini dirilis setelah tim nasional Belanda berhasil menempatkan diri di antara delapan tim terbaik yang lolos ke turnamen tersebut, mencerminkan semangat dan harapan sepak bola Belanda pada masa itu.
Sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya, sejak tahun 2013, salah satu unit kereta api Arriva dengan nomor 10254 yang beroperasi di jalur Achterhoek di Belanda telah diberi nama "Simon Tahamata". Penamaan ini merupakan penghargaan atas perannya sebagai figur inspiratif dalam olahraga dan bagian dari upaya untuk mengenang tokoh-tokoh penting di wilayah tersebut.