1. Gambaran Umum
Turkmenistan, sebuah negara di Asia Tengah, adalah sebuah republik presidensial dengan sejarah panjang sebagai persimpangan peradaban dan budaya. Mayoritas wilayahnya ditutupi oleh Gurun Karakum, dan negara ini memiliki cadangan gas alam terbesar kelima di dunia, yang menjadi tulang punggung ekonominya. Sejak kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991, Turkmenistan diperintah oleh rezim-rezim yang sangat otoriter, dimulai dengan Saparmurat Niyazov, yang membangun kultus individu yang kuat, diikuti oleh Gurbanguly Berdimuhamedow, dan kemudian putranya, Serdar Berdimuhamedow, dalam transisi kekuasaan yang dikritik karena kurangnya proses demokrasi.
2. Etimologi
Nama Turkmenistan (TürkmenistanBahasa Turkmen) dapat dibagi menjadi dua komponen: etnonim Türkmen dan akhiran bahasa Persia -stan yang berarti "tempat" atau "negara". Nama "Turkmen" berasal dari Turk, ditambah akhiran bahasa Sogdia -men, yang berarti "hampir Turk", merujuk pada status mereka di luar sistem mitologi dinasti Turk.
Penulis kronik Muslim seperti Ibnu Katsir menyatakan bahwa etimologi Turkmenistan berasal dari kata Türk dan iman (إيمانimanBahasa Arab, secara harfiah berarti iman/kepercayaan); ini merujuk pada konversi massal ke Islam dari dua ratus ribu rumah tangga pada tahun 971.
Turkmenistan mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet setelah referendum kemerdekaan pada tahun 1991. Sebagai hasilnya, undang-undang konstitusional diadopsi pada 27 Oktober tahun itu dan Pasal 1 menetapkan nama baru negara: Turkmenistan (Türkmenistan / Түркменистан).
Nama umum untuk RSS Turkmen adalah Turkmenia (ТуркменияTurkmeniyaBahasa Rusia), yang digunakan dalam beberapa laporan kemerdekaan negara tersebut.
3. Sejarah
Sejarah Turkmenistan mencakup periode panjang dari peradaban kuno hingga pembentukan negara modern. Wilayah ini telah menjadi saksi muncul dan runtuhnya berbagai kekaisaran, serta persimpangan budaya penting di Asia Tengah. Perkembangan politik dan sosial di negara ini, terutama pasca-kemerdekaan, menunjukkan pola pemerintahan otoriter yang berkelanjutan dengan dampak signifikan terhadap hak asasi manusia dan perkembangan demokrasi.
Sejarah wilayah ini dimulai dengan dihuni oleh suku-suku Indo-Iran. Peradaban penting awal di wilayah ini termasuk Kompleks Arkeologi Baktria-Margiana (BMAC), juga dikenal sebagai peradaban Oksus, yang berkembang sekitar akhir milenium ke-3 dan awal milenium ke-2 SM di Margiana. Kota Merv kuno adalah salah satu pusat penting peradaban ini. Wilayah ini kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Akhemeniyah Persia. Setelah penaklukan oleh Aleksander Agung pada abad ke-4 SM, wilayah ini dipengaruhi oleh budaya Helenistik. Kemudian, Kekaisaran Parthia, yang berasal dari wilayah ini, mendirikan ibu kotanya di Nisa (sekarang Situs Warisan Dunia UNESCO), dekat Ashgabat modern. Selama berabad-abad, wilayah ini berada di bawah kekuasaan berbagai dinasti Iran, termasuk Kekaisaran Sasaniyah.
Pada abad ke-8 M, suku-suku Turk Oghuz yang berbahasa Turkik mulai bermigrasi dari Mongolia ke Asia Tengah, membentuk dasar etnis populasi Turkmen modern. Pada abad ke-10, nama "Turkmen" pertama kali diterapkan pada kelompok Oghuz yang menerima Islam. Mereka berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Seljuk Raya, yang didirikan oleh suku Oghuz. Dinasti Seljuk memainkan peran penting dalam penyebaran budaya Turkik ke barat. Pada abad ke-12, suku-suku Turkmen dan lainnya menggulingkan Kekaisaran Seljuk. Wilayah ini kemudian dikuasai oleh Kekaisaran Khwarezmia. Pada abad ke-13, invasi Kekaisaran Mongol di bawah Jenghis Khan menghancurkan Khwarezmia dan menyebabkan perubahan demografis besar, dengan suku-suku Turkmen tersebar ke selatan dan membentuk kelompok-kelompok suku baru. Selama periode ini, kota-kota seperti Merv dan Kunya-Urgench (juga Situs Warisan Dunia UNESCO) menjadi pusat budaya dan perdagangan penting di Jalur Sutra, tetapi juga mengalami kehancuran akibat invasi Mongol.
Pada periode modern awal, wilayah Turkmenistan menjadi ajang persaingan antara kekuatan regional. Suku-suku Turkmen yang nomaden tetap independen dan sering terlibat dalam konflik dengan negara-negara tetangga. Sebagian besar suku-suku ini secara nominal berada di bawah kendali Kekhanan Khiva dan Kekhanan Bukhara, dua negara Uzbek yang kuat. Tentara Turkmen memainkan peran penting dalam militer kekhanan-kekhanan Uzbek ini. Persia juga berusaha memperluas pengaruhnya di wilayah ini. Pada abad ke-19, serangan dan pemberontakan oleh suku Yomut Turkmen mengakibatkan penyebaran kelompok tersebut oleh para penguasa Uzbek. Pada tahun 1855, suku Teke Turkmen yang dipimpin oleh Gowshut-Khan mengalahkan pasukan invasi Khan Khiva, Muhammad Amin Khan, dan pada tahun 1861 mengalahkan pasukan Persia dari Nasreddin-Shah.
Pada paruh kedua abad ke-19, Kekaisaran Rusia mulai berekspansi ke Asia Tengah. Pasukan Rusia, yang berbasis di Krasnovodsk (sekarang Türkmenbaşy) di pantai Kaspia, secara bertahap menaklukkan kekhanan-kekhanan Uzbek. Upaya pertama Rusia untuk menaklukkan wilayah Ahal Turkmenistan pada tahun 1879 dikalahkan oleh suku Teke Turkmen dalam Pertempuran Geok Tepe pertama. Namun, pada tahun 1881, perlawanan terakhir yang signifikan di wilayah Turkmen dihancurkan dalam Pertempuran Geok Tepe. Tak lama kemudian, Turkmenistan dianeksasi ke dalam Kekaisaran Rusia sebagai Provinsi Transkaspia. Selama periode ini, pembangunan Jalur Kereta Api Trans-Kaspia dimulai, yang menghubungkan wilayah ini dengan bagian lain dari kekaisaran. Partisipasi Kekaisaran Rusia dalam Perang Dunia I memicu pemberontakan anti-wajib militer di sebagian besar Asia Tengah Rusia, termasuk Turkmenistan. Setelah Revolusi Rusia tahun 1917, pasukan Turkmen bergabung dengan Kazakh, Kirgiz, dan Uzbek dalam Pemberontakan Basmachi melawan kekuasaan Soviet yang baru terbentuk. Pada tahun 1924, Republik Sosialis Soviet Turkmen (RSS Turkmen) dibentuk sebagai salah satu republik konstituen Uni Soviet. Selama era Soviet, terjadi perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan. Pertanian kolektif menghancurkan gaya hidup nomaden tradisional, dan Moskow mengendalikan kehidupan politik. Gempa bumi Ashgabat 1948 menghancurkan sebagian besar ibu kota dan menewaskan lebih dari 110.000 orang.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Turkmenistan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 27 Oktober 1991. Saparmurat Niyazov, mantan pejabat Partai Komunis, menjadi presiden pertama dan memerintah hingga kematiannya pada tahun 2006. Era Niyazov ditandai dengan kultus individu yang kuat, di mana ia dikenal sebagai Türkmenbaşy ("Pemimpin Bangsa Turkmen"). Ia secara efektif menjadi presiden seumur hidup setelah referendum tahun 1994 dan undang-undang tahun 1999. Pemerintahannya melakukan pembersihan pejabat publik secara berkala dan membubarkan organisasi yang dianggap mengancam. Kebijakan luar negeri Turkmenistan didasarkan pada netralitas permanen, yang diakui oleh PBB pada tahun 1995. Dugaan upaya pembunuhan terhadap Niyazov pada tahun 2002 menyebabkan gelombang baru pembatasan keamanan. Setelah kematian Niyazov, Gurbanguly Berdimuhamedow menjadi presiden pada tahun 2007 setelah memenangkan pemilihan yang dianggap tidak demokratis oleh pengamat internasional. Pemerintahan Berdimuhamedow mencabut beberapa kebijakan Niyazov yang paling eksentrik, tetapi secara umum melanjutkan sistem otoriter. Ia memenangkan dua pemilihan berikutnya (2012, 2017) dengan perolehan suara yang sangat tinggi dalam kondisi yang juga dikritik karena kurangnya persaingan yang adil. Pada tahun 2022, putranya, Serdar Berdimuhamedow, memenangkan pemilihan presiden yang juga dianggap tidak bebas dan tidak adil, mendirikan dinasti politik di Turkmenistan. Perkembangan demokrasi dan hak asasi manusia di Turkmenistan pasca-kemerdekaan tetap menjadi perhatian serius komunitas internasional, dengan kebebasan pers, kebebasan beragama, dan kebebasan berekspresi sangat dibatasi. Meskipun memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, dampak sosial dari pembangunan ekonomi belum merata, dan isu-isu seperti korupsi dan kurangnya transparansi terus menghambat kemajuan sosial-liberal.
3.1. Zaman Kuno dan Abad Pertengahan
Wilayah Turkmenistan telah dihuni sejak zaman kuno dan menjadi bagian dari berbagai peradaban dan kekaisaran besar. Salah satu peradaban paling awal yang signifikan di wilayah ini adalah Kompleks Arkeologi Baktria-Margiana (BMAC), juga dikenal sebagai peradaban Oksus, yang berkembang pesat sekitar akhir milenium ke-3 dan awal milenium ke-2 SM di Margiana. Kota kuno Merv merupakan salah satu pusat penting dari peradaban ini dan menjadi oasis-kota yang makmur di Jalur Sutra.
Secara historis, wilayah ini dihuni oleh suku-suku Indo-Iran. Sejarah tertulis Turkmenistan dimulai dengan aneksasinya oleh Kekaisaran Akhemeniyah dari Iran Kuno. Setelah berabad-abad gejolak, lebih dari seribu tahun kemudian, pada abad ke-8 M, suku-suku Oghuz Turk yang berbahasa Turkik bermigrasi dari Mongolia ke wilayah yang sekarang menjadi Asia Tengah. Sebagai bagian dari konfederasi suku yang kuat, suku-suku Oghuz ini membentuk dasar etnis populasi Turkmen modern.
Pada abad ke-4 SM, Aleksander Agung menaklukkan wilayah ini dalam perjalanannya ke Asia Tengah. Setelah itu, Kekaisaran Parthia, yang berasal dari wilayah ini, muncul sebagai kekuatan besar dan mendirikan salah satu ibu kotanya di Nisa, dekat Ashgabat modern. Nisa, sekarang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, adalah pusat penting Kekaisaran Parthia. Setelah keruntuhan Parthia, wilayah ini sering kali dikuasai oleh berbagai kekaisaran Iran, termasuk Kekaisaran Sasaniyah, selama beberapa abad.

Pada abad ke-7 M, bangsa Arab menaklukkan wilayah ini, memperkenalkan Islam dan budaya Timur Tengah. Turkmenistan menjadi bagian dari dunia Islam, dan kota Merv berkembang menjadi salah satu kota besar dan pusat keilmuan Islam, serta perhentian penting di Jalur Sutra. Khalifah Ma'mun Ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah bahkan sempat memindahkan ibu kota Khorasan Raya ke Merv.
Pada abad ke-10, nama "Turkmen" pertama kali diterapkan pada kelompok-kelompok Oghuz yang telah menerima Islam dan mulai menduduki wilayah Turkmenistan saat ini. Mereka berada di bawah dominasi Kekaisaran Seljuk Raya, yang didirikan oleh suku Oghuz dan berpusat di Iran dan Turkmenistan. Kelompok-kelompok Oghuz yang bertugas di kekaisaran memainkan peran penting dalam penyebaran budaya Turkik ketika mereka bermigrasi ke barat menuju wilayah Azerbaijan dan Turki timur saat ini.
Pada abad ke-12, Turkmen dan suku-suku lain menggulingkan Kekaisaran Seljuk. Segera setelah itu, wilayah ini dikuasai oleh Kekaisaran Khwarezmia, sebuah kekuatan regional lainnya. Namun, pada abad ke-13, Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan menginvasi dan menaklukkan wilayah tersebut, menghancurkan Kekaisaran Khwarezmia. Invasi Mongol menyebabkan kehancuran besar, termasuk di kota Merv yang pernah menjadi salah satu kota terbesar di dunia. Mongol mengambil alih tanah-tanah utara tempat orang-orang Turkmen bermukim, menyebarkan orang-orang Turkmen ke selatan dan berkontribusi pada pembentukan kelompok-kelompok suku baru. Wilayah ini kemudian menjadi bagian dari Ilkhanat dan Kekaisaran Timuriyah.
3.2. Zaman Modern Awal
Pada abad ke-16 hingga ke-18, terjadi serangkaian perpecahan dan konfederasi di antara suku-suku Turkmen nomaden, yang tetap independen dan menimbulkan ketakutan pada tetangga mereka. Selama periode ini, wilayah Turkmenistan menjadi arena persaingan antara kekuatan-kekuatan regional. Kekuasaan di Turkmenistan diperebutkan oleh Kekaisaran Persia (terutama Dinasti Safawiyah dan kemudian Dinasti Qajar), Kekhanan Khiva, dan para emir dari Kekhanan Bukhara. Penguasa Afganistan juga terkadang memperluas pengaruh mereka ke wilayah ini.
Pada abad ke-16, sebagian besar suku-suku Turkmen secara nominal berada di bawah kendali dua kekhanan Uzbek yang menetap, yaitu Kekhanan Khiva dan Kekhanan Bukhara. Tentara Turkmen merupakan elemen penting dalam militer Uzbek pada periode ini. Suku-suku Turkmen sering terlibat dalam serangan dan pemberontakan. Misalnya, pada abad ke-19, serangan dan pemberontakan oleh kelompok Turkmen Yomut mengakibatkan penyebaran kelompok tersebut oleh para penguasa Uzbek.
Meskipun sering berada di bawah pengaruh kekuasaan eksternal, suku-suku Turkmen mempertahankan tingkat otonomi yang signifikan karena gaya hidup nomaden dan organisasi kesukuan mereka yang kuat. Mereka dikenal karena keterampilan berkuda dan tradisi militer mereka. Pada tahun 1855, suku Turkmen Teke yang dipimpin oleh Gowshut-Khan berhasil mengalahkan pasukan invasi Muhammad Amin Khan, Khan dari Khiva. Pada tahun 1861, mereka juga berhasil mengalahkan pasukan invasi Persia di bawah Naser al-Din Shah Qajar.
Selama periode ini, pemimpin spiritual dan penyair Turkmen, Magtymguly Pyragy, menjadi terkenal karena upayanya untuk menyatukan suku-suku Turkmen dan memperjuangkan kebebasan serta otonomi bagi rakyatnya. Karya-karyanya memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional Turkmen.
Pada paruh kedua abad ke-19, Turkmen utara merupakan kekuatan militer dan politik utama di Kekhanan Khiva. Sebelum penaklukan Rusia, orang Turkmen dikenal dan ditakuti karena keterlibatan mereka dalam perdagangan budak di Asia Tengah.
3.3. Kekaisaran Rusia dan Era Soviet
Pada paruh kedua abad ke-19, pasukan Rusia mulai menduduki wilayah Turkmen. Dari pangkalan mereka di Laut Kaspia di Krasnovodsk (sekarang Türkmenbaşy), Rusia akhirnya mengatasi kekhanan-kekhanan Uzbek. Pada tahun 1879, pasukan Rusia dikalahkan oleh suku Teke Turkmen selama upaya pertama untuk menaklukkan wilayah Ahal di Turkmenistan. Namun, pada tahun 1881, perlawanan signifikan terakhir di wilayah Turkmen dihancurkan dalam Pertempuran Geok Tepe, dan tak lama kemudian Turkmenistan dianeksasi, bersama dengan wilayah Uzbek yang berdekatan, ke dalam Kekaisaran Rusia. Wilayah ini kemudian diorganisir sebagai Provinsi Transkaspia (Закаспийская областьZakaspijskaya OblastBahasa Rusia). Selama periode ini, Rusia mulai mengembangkan infrastruktur, termasuk Jalur Kereta Api Trans-Kaspia, yang menghubungkan wilayah tersebut dengan bagian lain dari kekaisaran. Pembangunan jalur kereta api ini dimulai pada tahun 1880. Penanaman kapas untuk pasar Rusia juga diperluas.

Pada tahun 1916, partisipasi Kekaisaran Rusia dalam Perang Dunia I bergema di Turkmenistan, ketika pemberontakan anti-wajib militer melanda sebagian besar Asia Tengah Rusia. Meskipun Revolusi Rusia 1917 memiliki dampak langsung yang kecil, pada tahun 1920-an pasukan Turkmen bergabung dengan Kazakh, Kirgiz, dan Uzbek dalam apa yang disebut Pemberontakan Basmachi melawan kekuasaan Uni Soviet yang baru terbentuk.
Pada tahun 1921, provinsi Tsar Transkaspia diubah namanya menjadi Oblast Turkmen (Туркменская областьTurkmenskaya OblastBahasa Rusia), dan pada tahun 1924, Republik Sosialis Soviet Turkmen (RSS Turkmen) dibentuk darinya sebagai salah satu republik konstituen Uni Soviet. Selama era Soviet, terjadi perubahan politik, sosial, dan ekonomi yang signifikan. Pada akhir 1930-an, reorganisasi pertanian oleh Soviet telah menghancurkan sisa-sisa gaya hidup nomaden di Turkmenistan, dan Moskow mengendalikan kehidupan politik. Bangsa Turkmen didorong untuk menjadi sekuler dan mengadopsi cara berpakaian Eropa. Aksara yang digunakan dalam bahasa Turkmen diubah dari aksara Arab kuno ke Latin, dan akhirnya ke aksara Kiril. Namun, kebijakan nasional Uni Soviet antara tahun 1920-an dan 1930-an juga mempromosikan "Penemuan Tradisi Bangsa Turkmen," di mana orang Turkmen mendapat perlakuan lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama pemerintahan Stalin, bahasa Turkmen diizinkan sebagai bahasa resmi di RSS Turkmen.

Gempa bumi Ashgabat 1948 menghancurkan sebagian besar ibu kota dan menewaskan lebih dari 110.000 orang, atau dua pertiga dari populasi kota. Selama setengah abad berikutnya, Turkmenistan memainkan peran ekonomi yang ditentukan dalam Uni Soviet dan tetap berada di luar jalur peristiwa besar dunia. Bahkan gerakan liberalisasi besar yang mengguncang Rusia pada akhir 1980-an hanya berdampak kecil. Namun, pada tahun 1990, Soviet Tertinggi Turkmenistan mendeklarasikan kedaulatan sebagai respons nasionalis terhadap eksploitasi yang dirasakan oleh Moskow.
3.4. Pasca Kemerdekaan
Meskipun Turkmenistan tidak siap untuk kemerdekaan dan pemimpin komunis saat itu, Saparmurat Niyazov, lebih memilih untuk mempertahankan Uni Soviet, pada bulan Oktober 1991, fragmentasi entitas tersebut memaksanya untuk mengadakan referendum nasional yang menyetujui kemerdekaan. Turkmenistan secara resmi mendeklarasikan kemerdekaannya pada 27 Oktober 1991, menjadi salah satu republik Soviet terakhir yang memisahkan diri. Pada tanggal 26 Desember 1991, Uni Soviet bubar.
Niyazov melanjutkan sebagai kepala negara Turkmenistan, menggantikan komunisme dengan merek nasionalisme independen yang unik yang diperkuat oleh kultus individu yang meresap. Ia mengambil gelar Türkmenbaşy (Pemimpin Semua Bangsa Turkmen). Sebuah referendum tahun 1994 dan undang-undang pada tahun 1999 menghapuskan persyaratan lebih lanjut bagi presiden untuk mencalonkan diri kembali (meskipun pada tahun 1992 ia sepenuhnya mendominasi satu-satunya pemilihan presiden di mana ia mencalonkan diri, karena ia adalah satu-satunya kandidat dan tidak ada orang lain yang diizinkan mencalonkan diri), membuatnya secara efektif menjadi presiden seumur hidup. Selama masa jabatannya, Niyazov sering melakukan pembersihan pejabat publik dan membubarkan organisasi yang dianggap mengancam. Sepanjang era pasca-Soviet, Turkmenistan telah mengambil posisi netral dalam hampir semua isu internasional, yang secara resmi diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1995. Niyazov menghindari keanggotaan dalam organisasi regional seperti Organisasi Kerja Sama Shanghai, dan pada akhir 1990-an ia mempertahankan hubungan dengan Taliban dan lawan utamanya di Afganistan, Aliansi Utara. Ia menawarkan dukungan terbatas untuk kampanye militer melawan Taliban setelah serangan 11 September 2001. Pada tahun 2002, dugaan upaya pembunuhan terhadap Niyazov menyebabkan gelombang baru pembatasan keamanan, pemecatan pejabat pemerintah, dan pembatasan terhadap media. Niyazov menuduh mantan menteri luar negeri yang diasingkan, Boris Shikhmuradov, telah merencanakan serangan tersebut.

Antara tahun 2002 dan 2004, ketegangan serius muncul antara Turkmenistan dan Uzbekistan karena sengketa bilateral dan implikasi Niyazov bahwa Uzbekistan berperan dalam upaya pembunuhan tahun 2002. Pada tahun 2004, serangkaian perjanjian bilateral memulihkan hubungan persahabatan. Dalam pemilihan parlemen Desember 2004 dan Januari 2005, hanya partai Niyazov yang diwakili, dan tidak ada pemantau internasional yang berpartisipasi. Pada tahun 2005, Niyazov menggunakan kekuasaan diktatornya dengan menutup semua rumah sakit di luar Ashgabat dan semua perpustakaan pedesaan. Tahun 2006 menyaksikan intensifikasi tren perubahan kebijakan yang sewenang-wenang, perombakan pejabat tinggi, penurunan output ekonomi di luar sektor minyak dan gas, dan isolasi dari organisasi regional dan dunia.
Kematian mendadak Niyazov pada akhir tahun 2006 meninggalkan kekosongan kekuasaan total, karena kultus kepribadiannya, yang sebanding dengan kultus individu presiden abadi Kim Il-sung dari Korea Utara, telah menghalangi penunjukan penerus. Wakil Perdana Menteri Gurbanguly Berdimuhamedow, yang ditunjuk sebagai kepala pemerintahan sementara, memenangkan pemilihan presiden khusus yang tidak demokratis yang diadakan pada awal Februari 2007. Penunjukannya sebagai presiden sementara dan pencalonannya kemudian sebagai presiden melanggar konstitusi. Berdimuhamedow memenangkan dua pemilihan tambahan yang juga tidak demokratis, dengan sekitar 97% suara dalam pemilihan tahun 2012 dan 2017. Selama masa kepresidenannya, beberapa kebijakan Niyazov yang paling idiosinkratik dicabut, seperti larangan opera dan sirkus karena dianggap "tidak cukup Turkmen," meskipun aturan eksentrik lainnya kemudian diberlakukan seperti larangan mobil berwarna selain putih. Pendidikan dasar ditingkatkan dari sembilan menjadi sepuluh tahun, dan pendidikan tinggi diperpanjang dari empat menjadi lima tahun.
Putranya, Serdar Berdimuhamedow, memenangkan pemilihan presiden dini yang tidak demokratis pada tahun 2022, mendirikan dinasti politik di Turkmenistan. Pada 19 Maret 2022, Serdar Berdimuhamedow dilantik sebagai presiden baru Turkmenistan untuk menggantikan ayahnya.
Perkembangan demokrasi di Turkmenistan pasca-kemerdekaan berjalan sangat lambat. Negara ini secara konsisten dikritik oleh organisasi hak asasi manusia internasional karena catatan hak asasi manusianya yang buruk, termasuk kurangnya kebebasan pers, kebebasan beragama, dan kebebasan berkumpul. Oposisi politik hampir tidak ada, dan media dikontrol ketat oleh negara. Dari perspektif sosial liberal, kurangnya partisipasi politik yang sebenarnya, penindasan terhadap perbedaan pendapat, dan kontrol negara yang luas atas semua aspek kehidupan telah menghambat perkembangan masyarakat sipil yang dinamis dan akuntabel. Meskipun memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, manfaat ekonomi belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dan isu-isu seperti korupsi serta kurangnya transparansi terus menjadi tantangan. Upaya untuk modernisasi ekonomi dan infrastruktur terus berlanjut, tetapi tanpa reformasi politik dan sosial yang substansial, perkembangan demokrasi dan peningkatan kesejahteraan sosial yang merata tetap menjadi tujuan yang jauh.
4. Geografi
Turkmenistan terletak di Asia Tengah, berbatasan dengan Kazakhstan di barat laut, Uzbekistan di utara, timur, dan timur laut, Afganistan di tenggara, Iran di selatan dan barat daya, serta Laut Kaspia di barat. Dengan luas wilayah 488.10 K km2, Turkmenistan adalah negara terbesar ke-52 di dunia, sedikit lebih kecil dari Spanyol dan lebih besar dari Kamerun. Negara ini terletak di antara garis lintang 35° dan 43° LU, dan garis bujur 52° dan 67° BT. Sebagian besar wilayahnya, lebih dari 80%, ditutupi oleh Gurun Karakum.

Bagian tengah negara didominasi oleh Dataran Rendah Turan dan Gurun Karakum. Secara topografi, Turkmenistan dibatasi oleh Dataran Tinggi Ustyurt di utara, Pegunungan Kopet Dag di selatan, Dataran Tinggi Paropamyz dan Pegunungan Köýtendag di timur, Lembah Amu Darya, dan Laut Kaspia di barat. Turkmenistan mencakup tiga wilayah tektonik: wilayah platform Epigersin, wilayah penyusutan Alpine, dan wilayah orogenesis Epiplatform. Wilayah tektonik Alpine adalah pusat gempa bumi di Turkmenistan. Gempa bumi kuat terjadi di Pegunungan Kopet Dag pada tahun 1869, 1893, 1895, 1929, 1948, dan 1994. Kota Ashgabat dan desa-desa di sekitarnya sebagian besar hancur oleh gempa bumi tahun 1948.
Garis pantai Turkmenistan di sepanjang Laut Kaspia memiliki panjang 1.75 K km. Laut Kaspia sepenuhnya terkurung daratan, tanpa akses alami ke lautan, meskipun Kanal Volga-Don memungkinkan akses pelayaran ke dan dari Laut Hitam.
Kota-kota besar termasuk Ashgabat (ibu kota), Türkmenbaşy (sebelumnya Krasnovodsk), Balkanabat, Daşoguz, Türkmenabat, dan Mary.
4.1. Topografi
Topografi Turkmenistan sangat didominasi oleh Gurun Karakum, yang mencakup lebih dari 80% wilayah negara. Gurun ini sebagian besar terdiri dari dataran pasir yang luas dan bukit pasir. Di bagian tengah negara terdapat Dataran Rendah Turan.
Di sepanjang perbatasan barat daya dengan Iran, membentang Pegunungan Kopet Dag. Puncak tertinggi di pegunungan ini di wilayah Turkmenistan mencapai sekitar 2.91 K m di Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh). Pegunungan Kopet Dag membentuk sebagian besar perbatasan antara Turkmenistan dan Iran dan merupakan daerah yang rawan gempa bumi.
Di bagian barat negara, di Provinsi Balkan, terdapat Pegunungan Balkan Besar (Uly Balkan). Puncak tertingginya adalah Gunung Arlan dengan ketinggian 1.88 K m.
Di perbatasan tenggara dengan Uzbekistan, di Provinsi Lebap, terdapat Pegunungan Köýtendag (Kugitangtau). Di pegunungan ini terdapat puncak tertinggi Turkmenistan, yaitu Ayrybaba (sebelumnya Puncak Kommunizma), dengan ketinggian 3.14 K m. Di wilayah ini juga terdapat Dataran Tinggi Dinosaurus, sebuah dataran tinggi yang terkenal dengan banyak jejak kaki dinosaurus yang terawetkan.
Dataran rendah utama selain Depresi Turan adalah dataran rendah di sepanjang pesisir Laut Kaspia di bagian barat negara. Pesisir ini memiliki panjang sekitar 1.75 K km. Titik terendah di Turkmenistan adalah Depresi Akjagaýa di barat laut, yang berada sekitar 81 m di bawah permukaan laut.
4.2. Iklim
Turkmenistan berada di zona gurun beriklim sedang dengan iklim kontinental kering. Jauh dari laut terbuka, dengan pegunungan di selatan dan tenggara, iklim Turkmenistan ditandai dengan curah hujan rendah, sedikit tutupan awan, dan tingkat penguapan yang tinggi. Tidak adanya pegunungan di utara memungkinkan udara dingin Arktik menembus ke selatan hingga pegunungan selatan, yang pada gilirannya menghalangi udara hangat dan lembap dari Samudra Hindia. Hujan musim dingin dan musim semi yang terbatas disebabkan oleh udara lembap dari barat, yang berasal dari Samudra Atlantik dan Laut Mediterania. Musim dingin umumnya ringan dan kering, dengan sebagian besar curah hujan turun antara Januari dan Mei. Pegunungan Kopet Dag menerima tingkat curah hujan tertinggi.
Gurun Karakum adalah salah satu gurun terkering di dunia; beberapa tempat memiliki curah hujan tahunan rata-rata hanya 12 mm. Suhu tertinggi yang tercatat di Ashgabat adalah 48 °C dan Kerki, sebuah kota pedalaman ekstrem yang terletak di tepi sungai Amu Darya, mencatat 51.7 °C pada Juli 1983, meskipun nilai ini tidak resmi. Suhu 50.1 °C adalah suhu tertinggi yang tercatat di Cagar Repetek, yang diakui sebagai suhu tertinggi yang pernah tercatat di seluruh bekas Uni Soviet. Turkmenistan menikmati 235-240 hari cerah per tahun. Rata-rata jumlah hari derajat berkisar antara 4500 hingga 5000 Celsius, cukup untuk produksi kapas serat ekstra panjang.
Perubahan suhu bisa sangat ekstrem. Selama musim panas, suhu seringkali melebihi 40 °C dan bisa mencapai lebih dari 50 °C di beberapa bagian Gurun Karakum. Sebaliknya, musim dingin bisa sangat dingin, terutama di utara, dengan suhu turun di bawah titik beku, terkadang mencapai -20 °C atau lebih rendah akibat intrusi udara dingin dari Siberia. Perbedaan suhu harian juga bisa signifikan.
4.3. Sistem Perairan
Sistem perairan Turkmenistan sangat dipengaruhi oleh iklimnya yang kering dan dominasi gurun. Sumber daya air permukaan terbatas dan sebagian besar berasal dari sungai-sungai yang mengalir dari pegunungan di negara-negara tetangga.
Sungai-sungai utama meliputi:
- Amu Darya: Sungai terbesar di Asia Tengah, membentuk sebagian besar perbatasan utara dan timur laut Turkmenistan dengan Uzbekistan. Sungai ini merupakan sumber air utama untuk irigasi di wilayah utara dan timur negara.
- Sungai Murghab: Berasal dari Afganistan, sungai ini mengalir ke Turkmenistan dan menciptakan oasis penting di sekitar kota Mary sebelum menghilang di Gurun Karakum.
- Sungai Tejen (dikenal sebagai Sungai Hari di Afganistan): Juga berasal dari Afganistan, sungai ini mengalir ke Turkmenistan dekat kota Tejen dan, seperti Murghab, airnya digunakan untuk irigasi sebelum menghilang di gurun.
- Sungai Atrek (Etrek): Membentuk sebagian perbatasan dengan Iran di barat daya sebelum mengalir ke Laut Kaspia. Anak sungainya termasuk Sungai Sumbar dan Sungai Chandyr.
Danau-danau di Turkmenistan umumnya kecil dan banyak yang bersifat asin atau sementara. Danau Sarygamysh, yang terletak di perbatasan dengan Uzbekistan, adalah salah satu danau terbesar, sebagian airnya berasal dari limpasan irigasi. Danau Zaman Emas Turkmen (Altyn Asyr köli) adalah proyek danau buatan manusia yang besar di tengah Gurun Karakum, dirancang untuk mengumpulkan air drainase dari lahan pertanian yang teririgasi.
Terusan Karakum (Garagum kanaly) adalah salah satu terusan irigasi terpanjang di dunia, membentang lebih dari 1.38 K km. Terusan ini mengalihkan air dari Amu Darya ke arah barat melintasi Gurun Karakum, menyediakan air untuk irigasi pertanian kapas dan tanaman lainnya, serta untuk kebutuhan industri dan domestik di banyak wilayah, termasuk Ashgabat.
Pemanfaatan sumber daya air, terutama dari Amu Darya, telah menjadi subjek perjanjian dan terkadang perselisihan regional di antara negara-negara Asia Tengah. Penggunaan air yang intensif untuk irigasi telah menyebabkan masalah lingkungan yang signifikan, termasuk penyusutan Laut Aral (meskipun Turkmenistan tidak berbatasan langsung dengannya, Amu Darya adalah salah satu pemasok utamanya) dan salinisasi tanah. Kelangkaan sumber daya air menjadi tantangan utama bagi pembangunan berkelanjutan di Turkmenistan.
4.4. Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan
Meskipun sebagian besar wilayahnya adalah gurun, Turkmenistan memiliki keanekaragaman hayati yang unik yang beradaptasi dengan kondisi ekstrem.
Distribusi flora utama bervariasi berdasarkan wilayah. Di Gurun Karakum, vegetasi didominasi oleh semak belukar tahan kekeringan seperti saxaul (Haloxylon), akasia pasir, dan berbagai rerumputan efemeral yang muncul setelah hujan langka. Di lembah sungai dan oasis, tumbuh-tumbuhan tugai (hutan riparian) dapat ditemukan, meskipun sebagian besar telah diubah menjadi lahan pertanian. Pegunungan Kopet Dag di selatan memiliki vegetasi yang lebih beragam, termasuk hutan juniper, pistachio liar, dan padang rumput pegunungan.
Fauna Turkmenistan mencakup berbagai spesies yang beradaptasi dengan gurun dan pegunungan. Mamalia gurun termasuk gazel goitered (Gazella subgutturosa), kucing pasir (Felis margarita), dan berbagai rodentia. Di daerah pegunungan, terdapat kambing liar bezoar (Capra aegagrus aegagrus), domba liar urial (Ovis vignei), dan predator seperti macan tutul persia (Panthera pardus saxicolor) yang langka. Kuda Akhal-Teke, yang terkenal karena kecepatan dan daya tahannya, merupakan simbol nasional dan bagian penting dari warisan budaya Turkmenistan. Avifauna juga beragam, dengan banyak spesies burung migran menggunakan wilayah ini sebagai tempat persinggahan. Reptil seperti ular, kadal, dan kura-kura (termasuk kura-kura stepa) umum ditemukan.
Kawasan konservasi alam di Turkmenistan meliputi beberapa cagar alam negara (zapovednik) dan suaka margasatwa (zakaznik). Beberapa yang terkenal adalah Cagar Alam Negara Repetek (terkenal karena penelitian ekosistem gurun), Cagar Alam Negara Köýtendag (melindungi ekosistem pegunungan unik dan Dataran Tinggi Dinosaurus), dan Cagar Alam Negara Sünt-Hasardag (di Pegunungan Kopet Dag).
Isu-isu lingkungan utama di Turkmenistan sangat terkait dengan iklim kering dan pengelolaan sumber daya alam. Desertifikasi adalah masalah serius, diperburuk oleh penggembalaan berlebihan dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan. Penggunaan air yang intensif untuk irigasi kapas telah menyebabkan salinisasi tanah dan degradasi lahan. Kelangkaan sumber daya air adalah tantangan kronis. Emisi gas rumah kaca per kapita Turkmenistan termasuk yang tertinggi di dunia, terutama karena kebocoran metana dari eksplorasi minyak dan gas, serta pembakaran gas suar. Proyek Danau Zaman Emas Turkmen, yang bertujuan mengumpulkan air drainase pertanian, telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampak lingkungan negatif, seperti kontaminasi dan penguapan air yang tinggi.
Upaya penanganan isu lingkungan mencakup program penghijauan, terutama di sekitar kota-kota besar, dan promosi teknik irigasi yang lebih efisien. Namun, dari perspektif keberlanjutan, tantangan tetap besar, terutama terkait dengan ketergantungan ekonomi pada ekstraksi sumber daya alam dan kebutuhan akan reformasi kebijakan lingkungan yang lebih komprehensif dan transparan, serta kerjasama regional dalam pengelolaan sumber daya air.
5. Pembagian Administratif
Turkmenistan dibagi menjadi lima provinsi atau welayatlar (bentuk tunggal: welayat) dan satu distrik ibu kota, yaitu Kota Ashgabat. Setiap provinsi dibagi lagi menjadi distrik atau etraplar (bentuk tunggal: etrap), yang dapat berupa wilayah administratif (setara county) atau kota dengan status distrik. Menurut Konstitusi Turkmenistan, beberapa kota dapat memiliki status setingkat provinsi (welaýat) atau setingkat distrik (etrap).

Berikut adalah pembagian administratif Turkmenistan:
Pembagian | ISO 3166-2 | Ibu kota | Luas | Pop (Sensus 2022) | Kunci |
---|---|---|---|---|---|
Kota Ashgabat | TM-S | Ashgabat | 470 km2 | 1.030.063 | |
Provinsi Ahal | TM-A | Arkadag | 97.16 K km2 | 886.845 | 1 |
Provinsi Balkan | TM-B | Balkanabat | 139.27 K km2 | 529.895 | 2 |
Provinsi Daşoguz | TM-D | Daşoguz | 73.43 K km2 | 1.550.354 | 3 |
Provinsi Lebap | TM-L | Türkmenabat | 93.73 K km2 | 1.447.298 | 4 |
Provinsi Mary | TM-M | Mary | 87.15 K km2 | 1.613.386 | 5 |
Masing-masing provinsi memiliki karakteristik geografis, demografis, dan ekonomi yang berbeda:
- Kota Ashgabat: Sebagai ibu kota negara, Ashgabat adalah pusat politik, ekonomi, budaya, dan ilmiah Turkmenistan. Terletak di kaki Pegunungan Kopet Dag di selatan-tengah negara. Kota ini terkenal dengan arsitektur marmer putihnya yang megah dan banyak monumen modern.
- Provinsi Ahal: Mengelilingi Ashgabat, provinsi ini mencakup sebagian besar Pegunungan Kopet Dag dan membentang ke utara hingga Gurun Karakum. Pertanian, terutama gandum dan kapas, penting di daerah irigasi. Kota baru Arkadag, yang dibangun sebagai "kota pintar", menjadi pusat administrasi provinsi ini sejak 2022, menggantikan Anau.
- Provinsi Balkan: Terletak di bagian barat negara, berbatasan dengan Laut Kaspia. Provinsi ini kaya akan sumber daya minyak dan gas alam, baik di darat maupun lepas pantai. Pusat industrinya adalah kota pelabuhan Türkmenbaşy dan ibu kota provinsi, Balkanabat. Zona pariwisata Awaza juga berada di sini.
- Provinsi Daşoguz: Terletak di utara, berbatasan dengan Uzbekistan dan Sungai Amu Darya. Wilayah ini penting untuk pertanian, terutama kapas dan beras, yang bergantung pada irigasi dari Amu Darya. Kota Kunya-Urgench, Situs Warisan Dunia UNESCO, berada di provinsi ini.
- Provinsi Lebap: Terletak di timur laut, juga berbatasan dengan Uzbekistan dan Sungai Amu Darya. Seperti Daşoguz, pertanian irigasi (kapas, gandum) adalah sektor ekonomi utama. Provinsi ini juga memiliki beberapa industri, termasuk pengolahan gas alam dan produksi bahan kimia. Kota Türkmenabat adalah pusat utama.
- Provinsi Mary: Terletak di tenggara, berpusat di sekitar oasis Sungai Murghab dan Terusan Karakum. Provinsi ini adalah salah satu daerah pertanian terpenting, terkenal dengan produksi kapasnya. Merv Kuno, Situs Warisan Dunia UNESCO, dan ladang gas alam Galkynysh yang besar berada di provinsi ini.
5.1. Kota-kota Besar
Berikut adalah beberapa kota besar di Turkmenistan, termasuk ibu kota, yang memiliki peran penting dalam ekonomi, budaya, dan administrasi negara:
- Ashgabat (Aşgabat): Ibu kota dan kota terbesar Turkmenistan, terletak di Provinsi Ahal (meskipun dikelola sebagai unit administratif terpisah setingkat provinsi). Populasi Ashgabat menurut sensus 2022 adalah 1.030.063 jiwa. Kota ini adalah pusat politik, administrasi, ekonomi, pendidikan, dan budaya negara. Ashgabat mengalami pembangunan besar-besaran setelah kemerdekaan, ditandai dengan bangunan-bangunan megah berlapis marmer putih, monumen-monumen besar, dan infrastruktur modern. Kota ini menjadi pusat industri ringan, pengolahan makanan, dan manufaktur. Sebagai pusat budaya, Ashgabat memiliki banyak museum, teater, dan universitas.
- Türkmenabat: Ibu kota Provinsi Lebap, terletak di tepi Sungai Amu Darya di bagian timur laut negara. Dengan populasi sekitar 279.765 jiwa (perkiraan sebelumnya), Türkmenabat adalah kota terbesar kedua di Turkmenistan. Kota ini merupakan pusat transportasi penting (termasuk jalur kereta api dan bandara internasional) dan pusat industri, dengan fokus pada pengolahan hasil pertanian (kapas), produksi tekstil, dan industri kimia.
- Daşoguz: Ibu kota Provinsi Daşoguz, terletak di bagian utara negara, dekat perbatasan dengan Uzbekistan. Populasi kota ini sekitar 245.872 jiwa (perkiraan sebelumnya). Daşoguz adalah pusat pertanian penting, khususnya kapas dan gandum, yang didukung oleh jaringan irigasi dari Sungai Amu Darya. Kota ini juga memiliki industri pengolahan makanan dan tekstil, serta merupakan pusat budaya bagi wilayah utara. Dekat dengan Daşoguz terdapat situs bersejarah Kunya-Urgench.
- Mary: Ibu kota Provinsi Mary, terletak di sebuah oasis besar yang dialiri oleh Sungai Murghab dan Terusan Karakum di bagian tenggara negara. Populasi kota ini sekitar 126.141 jiwa (perkiraan sebelumnya). Mary adalah pusat utama produksi kapas dan gas alam. Di dekat Mary terdapat situs Merv Kuno, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO yang penting secara historis. Kota ini juga memiliki industri tekstil dan pengolahan makanan.
- Balkanabat: Ibu kota Provinsi Balkan, terletak di bagian barat Turkmenistan, di kaki Pegunungan Balkan Besar. Populasi sekitar 90.149 jiwa (perkiraan sebelumnya). Balkanabat adalah pusat penting industri minyak dan gas alam, yang merupakan sumber daya utama di provinsi tersebut.
- Türkmenbaşy (sebelumnya Krasnovodsk): Kota pelabuhan utama Turkmenistan di Laut Kaspia, terletak di Provinsi Balkan. Populasi sekitar 73.803 jiwa (perkiraan sebelumnya). Kota ini adalah pusat vital untuk ekspor minyak dan produk minyak, serta memiliki kilang minyak besar. Pelabuhan Internasional Turkmenbashi adalah gerbang maritim utama negara dan terhubung dengan jaringan feri ke pelabuhan lain di Laut Kaspia. Zona wisata Awaza terletak di dekat kota ini.
- Arkadag: Kota baru yang dibangun sebagai pusat administrasi Provinsi Ahal, menggantikan Anau. Diresmikan pada tahun 2023, kota ini dirancang sebagai "kota pintar" modern dengan fasilitas canggih dan fokus pada keberlanjutan. Populasinya masih berkembang.
Kota-kota ini memainkan peran kunci dalam struktur ekonomi dan sosial Turkmenistan, masing-masing dengan signifikansi historis, budaya, atau industrinya sendiri.
6. Politik
Turkmenistan adalah sebuah republik presidensial, di mana Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sistem politik negara ini sangat tersentralisasi dan didominasi oleh cabang eksekutif. Sejak kemerdekaan pada tahun 1991, Turkmenistan telah diperintah oleh rezim otoriter dengan kontrol ketat atas semua aspek kehidupan politik dan sosial. Perkembangan demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia tetap menjadi isu yang sangat memprihatinkan. Analisis politik Turkmenistan tidak dapat dipisahkan dari warisan kultus individu yang dibangun oleh presiden pertama, Saparmurat Niyazov, dan dilanjutkan dalam bentuk yang berbeda oleh penerusnya.
Struktur pemerintahan terdiri dari Presiden, Parlemen (Majelis dan Dewan Rakyat), Kabinet Menteri, dan sistem peradilan. Partai politik yang dominan adalah Partai Demokrat Turkmenistan, dan meskipun ada partai lain yang diakui, sistem politik secara efektif bersifat non-kompetitif. Kebijakan luar negeri didasarkan pada prinsip netralitas permanen, yang memungkinkan Turkmenistan untuk menjaga jarak dari aliansi militer regional dan global, meskipun negara ini tetap menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara tetangga dan kekuatan besar. Militer dan lembaga penegak hukum berada di bawah kendali ketat pemerintah. Isu hak asasi manusia dan korupsi menjadi sorotan kritik internasional, mencerminkan tantangan besar dalam pembangunan demokrasi dan tata kelola yang baik.
6.1. Struktur Pemerintahan
Struktur pemerintahan Turkmenistan sangat terpusat pada figur Presiden, yang memegang kekuasaan eksekutif, legislatif (melalui pengaruhnya), dan yudikatif (melalui penunjukan hakim).
- Presiden: Presiden Turkmenistan adalah kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden dipilih melalui pemilihan umum langsung untuk masa jabatan tujuh tahun (sejak amandemen konstitusi 2016). Kekuasaan Presiden sangat luas, mencakup penunjukan dan pemberhentian menteri-menteri kabinet, hakim, gubernur provinsi, dan pejabat tinggi lainnya. Presiden juga merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata, memimpin Dewan Keamanan Negara, dan memiliki hak untuk mengeluarkan dekret yang berkekuatan hukum. Sejak kemerdekaan, jabatan presiden dipegang oleh Saparmurat Niyazov (1991-2006, sebagai presiden seumur hidup sejak 1999), Gurbanguly Berdimuhamedow (2007-2022), dan Serdar Berdimuhamedow (sejak 2022).
- Parlemen (Badan Legislatif): Badan legislatif Turkmenistan telah mengalami beberapa perubahan. Hingga Januari 2023, parlemen bersifat unikameral, yaitu Majelis (Mejlis). Majelis terdiri dari 125 anggota yang dipilih untuk masa jabatan lima tahun melalui daerah pemilihan dengan satu kursi. Antara Maret 2021 dan Januari 2023, Turkmenistan secara singkat mengadopsi sistem bikameral dengan Dewan Nasional Turkmenistan (Milli Geňeş), di mana Majelis menjadi majelis rendah dan Dewan Rakyat (Halk Maslahaty) menjadi majelis tinggi. Namun, pada Januari 2023, struktur ini diubah kembali. Halk Maslahaty kemudian dibentuk ulang sebagai "badan perwakilan tertinggi kekuasaan rakyat" yang independen, dengan ketua yang ditunjuk oleh presiden dan diberi gelar "Pemimpin Nasional" (saat ini dipegang oleh Gurbanguly Berdimuhamedow). Meskipun secara formal parlemen memiliki fungsi legislatif, dalam praktiknya ia dianggap sebagai badan yang hanya mengesahkan keputusan presiden (rubber stamp).
- Kabinet Menteri: Kabinet Menteri adalah badan eksekutif utama yang dipimpin oleh Presiden (yang juga berfungsi sebagai Perdana Menteri). Para wakil ketua kabinet (setara wakil perdana menteri) dan menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dan bertanggung jawab kepadanya. Kabinet melaksanakan kebijakan negara dan mengelola berbagai sektor pemerintahan.
- Yudikatif: Sistem peradilan di Turkmenistan terdiri dari Mahkamah Agung, pengadilan provinsi, pengadilan distrik, dan pengadilan kota, serta pengadilan arbitrase ekonomi. Hakim-hakim di semua tingkatan, termasuk Ketua Mahkamah Agung, diangkat oleh Presiden. Meskipun konstitusi menyatakan independensi peradilan, dalam praktiknya sistem peradilan berada di bawah kendali kuat eksekutif dan sering dikritik karena kurangnya independensi dan rentan terhadap korupsi. Ketua Mahkamah Agung juga merupakan anggota Dewan Keamanan Negara.
Secara keseluruhan, struktur kekuasaan di Turkmenistan sangat terkonsentrasi di tangan Presiden, dengan cabang legislatif dan yudikatif tidak berfungsi sebagai penyeimbang kekuasaan yang efektif. Ini berdampak signifikan pada perkembangan demokrasi dan akuntabilitas pemerintahan.
6.2. Partai Politik
Sistem kepartaian di Turkmenistan secara de jure mengizinkan multipartai, namun secara de facto didominasi oleh satu partai dan tidak mencerminkan pluralisme politik yang sesungguhnya.
- Partai Demokrat Turkmenistan (Türkmenistanyň Demokratik Partiýasy, TDP): Ini adalah partai politik yang berkuasa dan dominan di Turkmenistan. TDP adalah penerus dari Partai Komunis RSS Turkmen era Soviet. Sejak kemerdekaan hingga pembentukan partai-partai lain yang diakui secara resmi, TDP adalah satu-satunya partai politik legal di negara ini. Presiden Saparmurat Niyazov dan Gurbanguly Berdimuhamedow memimpin partai ini selama masa jabatan mereka. Meskipun Serdar Berdimuhamedow juga merupakan anggota TDP, Gurbanguly Berdimuhamedow tetap memiliki pengaruh besar dalam partai dan politik negara.
- Partai Industrialis dan Pengusaha (Türkmenistanyň Senagatçylar we Telekeçiler partiýasy): Didirikan pada Agustus 2012, ini adalah partai politik legal kedua yang muncul di Turkmenistan. Pembentukannya dilihat oleh beberapa pengamat sebagai upaya pemerintah untuk menciptakan citra sistem multipartai, meskipun partai ini umumnya dianggap sejalan dengan kebijakan pemerintah dan tidak menawarkan oposisi yang sebenarnya.
- Partai Agraria Turkmenistan (Türkmenistanyň Agrar partiýasy): Didirikan pada tahun 2014, ini adalah partai politik legal ketiga. Seperti Partai Industrialis dan Pengusaha, Partai Agraria juga dipandang mendukung garis kebijakan pemerintah dan tidak berfungsi sebagai kekuatan oposisi yang independen.
Meskipun konstitusi tahun 2008 mengizinkan pembentukan berbagai partai politik, dan pemilihan parlemen multipartai pertama diadakan pada tahun 2013, pemilu di Turkmenistan secara luas dianggap tidak bebas dan tidak adil oleh pengamat internasional. Semua partai yang terdaftar dan memiliki perwakilan di parlemen beroperasi di bawah arahan pemerintah. Tidak ada partai oposisi sejati yang diizinkan untuk beroperasi secara legal atau berpartisipasi dalam proses politik. Pertemuan politik ilegal kecuali jika disetujui oleh pemerintah. Pembatasan ketat terhadap kebebasan berserikat dan berekspresi menghalangi munculnya oposisi politik yang independen dan kredibel. Akibatnya, lanskap politik Turkmenistan tetap sangat terkontrol dan tidak kompetitif, yang berdampak negatif pada perkembangan demokrasi.
6.3. Hubungan Luar Negeri

Kebijakan luar negeri Turkmenistan secara resmi didasarkan pada status netralitas permanen, yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Resolusi Majelis Umum pada 12 Desember 1995. Prinsip netralitas ini diabadikan dalam konstitusi negara dan menjadi landasan utama interaksi Turkmenistan dengan dunia internasional. Kebijakan ini menyiratkan bahwa Turkmenistan tidak akan berpartisipasi dalam aliansi militer atau konflik internasional, namun tetap mengizinkan bantuan militer jika diperlukan.
Turkmenistan menjaga hubungan diplomatik dengan 139 negara. Beberapa mitra bilateral utama meliputi:
- Rusia: Sebagai bekas kekuatan dominan di era Soviet, Rusia tetap menjadi mitra penting dalam bidang ekonomi, energi, dan keamanan. Meskipun Turkmenistan berusaha mengurangi ketergantungan pada Rusia, terutama dalam ekspor gas, hubungan bilateral tetap signifikan.
- Tiongkok: Tiongkok telah menjadi mitra dagang dan investor utama bagi Turkmenistan, terutama sebagai pembeli terbesar gas alam Turkmenistan melalui jaringan pipa Asia Tengah-Tiongkok. Ketergantungan ekonomi pada Tiongkok telah meningkat secara substansial dalam beberapa dekade terakhir.
- Negara-negara Asia Tengah tetangga: Turkmenistan berbagi perbatasan dan hubungan historis dengan Uzbekistan, Kazakhstan, dan Tajikistan. Hubungan ini penting untuk stabilitas regional, pengelolaan sumber daya air bersama (terutama dari Amu Darya), dan kerjasama ekonomi.
- Iran: Sebagai tetangga selatan dengan perbatasan panjang, Iran adalah mitra dagang dan transit yang penting. Ada kerjasama dalam sektor energi, meskipun terkadang muncul perselisihan terkait pembayaran gas.
- Afganistan: Turkmenistan berbagi perbatasan panjang dengan Afganistan dan memiliki kepentingan strategis dalam stabilitas di negara tersebut. Turkmenistan terlibat dalam proyek infrastruktur regional seperti pipa gas TAPI (Turkmenistan-Afganistan-Pakistan-India) yang melintasi Afganistan.
- Turki: Ada ikatan budaya dan bahasa yang kuat antara Turkmenistan dan Turki. Turki adalah investor penting dan mitra dagang, dengan banyak perusahaan Turki aktif di sektor konstruksi Turkmenistan.
Turkmenistan adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO), Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Bank Pembangunan Islam (IsDB), Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Turkmenistan juga merupakan negara pengamat di Organisasi Negara-Negara Turkik dan anggota Organisasi Internasional Kebudayaan Turkik (TÜRKSOY).
Meskipun kebijakan netralitasnya, Turkmenistan menghadapi kritik terkait isu hak asasi manusia dan kurangnya demokrasi, yang terkadang memengaruhi hubungannya dengan negara-negara Barat dan organisasi internasional. Pemerintah Turkmenistan seringkali membatasi akses bagi pemantau hak asasi manusia dan media independen, yang berdampak pada persepsi internasional terhadap negara tersebut. Implikasi hubungan internasional terhadap isu kemanusiaan dan hak asasi seringkali menjadi sorotan, di mana komunitas internasional menyerukan keterbukaan dan reformasi yang lebih besar di Turkmenistan.
6.4. Militer

Angkatan Bersenjata Turkmenistan (Türkmenistanyň Ýaragly GüýçleriBahasa Turkmen), secara informal dikenal sebagai Tentara Nasional Turkmen (Türkmenistanyň Milli goşunBahasa Turkmen), adalah militer nasional Turkmenistan. Angkatan bersenjata ini terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Pasukan Pertahanan Udara, Angkatan Laut, dan formasi independen lainnya seperti Pasukan Perbatasan, Pasukan Internal, dan Garda Nasional.
Presiden Turkmenistan adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Kebijakan pertahanan negara ini didasarkan pada prinsip netralitas permanen, yang menyiratkan fokus pada pertahanan diri dan tidak berpartisipasi dalam aliansi militer. Meskipun demikian, Turkmenistan tetap mempertahankan angkatan bersenjata untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya, terutama mengingat lokasinya di wilayah yang terkadang tidak stabil.
Ukuran angkatan bersenjata diperkirakan sekitar 35.000 hingga 40.000 personel aktif. Wajib militer berlaku untuk pria berusia 18-27 tahun, dengan masa dinas biasanya dua tahun.
Peralatan utama militer Turkmenistan sebagian besar berasal dari era Soviet, meskipun ada beberapa upaya modernisasi dengan pengadaan peralatan dari negara lain, termasuk Rusia, Tiongkok, dan Turki. Angkatan Darat dilengkapi dengan tank (seperti T-72 dan T-90), kendaraan lapis baja, artileri, dan sistem rudal. Angkatan Udara mengoperasikan pesawat tempur (seperti MiG-29), pesawat serang darat (Su-25), helikopter, dan sistem pertahanan udara. Angkatan Laut, yang relatif kecil, beroperasi di Laut Kaspia dan memiliki kapal patroli serta kapal rudal kecil.
Turkmenistan bekerja sama dalam isu-isu keamanan dengan negara-negara tetangga dan organisasi internasional tertentu, meskipun partisipasinya dalam latihan militer bersama terbatas karena kebijakan netralitasnya. Negara ini juga terlibat dalam upaya pengamanan perbatasan, terutama perbatasan panjangnya dengan Afganistan dan Iran, untuk mencegah penyelundupan narkoba, terorisme, dan ancaman transnasional lainnya.
6.5. Penegakan Hukum dan Keamanan Publik
Penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan publik di Turkmenistan dilakukan oleh beberapa lembaga utama yang berada di bawah kendali ketat pemerintah. Struktur ini mencerminkan sifat negara yang sangat terpusat dan otoriter.
Organisasi kepolisian utama adalah Kementerian Dalam Negeri (Içeri İşler MinistirligiBahasa Turkmen). Kementerian ini bertanggung jawab atas kepolisian reguler, pemeliharaan ketertiban umum, investigasi kriminal, keselamatan lalu lintas, dan pengelolaan penjara. Pasukan polisi nasional, yang diperkirakan berjumlah sekitar 25.000 personel, berada di bawah komando langsung kementerian ini.
Kementerian Keamanan Nasional (Milli Howpsuzlyk MinistirligiBahasa Turkmen, MHM, sebelumnya KGB era Soviet) adalah badan intelijen dan kontra-intelijen utama negara. MHM bertanggung jawab untuk melindungi keamanan negara, memerangi spionase, terorisme, ekstremisme, dan kegiatan lain yang dianggap mengancam tatanan konstitusional. Lembaga ini memiliki kekuasaan yang luas dan sering dikaitkan dengan pengawasan terhadap warga negara dan penindasan terhadap perbedaan pendapat.
Lembaga penegak hukum penting lainnya meliputi:
- Kantor Kejaksaan Agung: Bertanggung jawab untuk mengawasi kepatuhan terhadap hukum oleh semua lembaga pemerintah, organisasi, pejabat, dan warga negara. Kejaksaan juga mewakili negara dalam kasus pidana di pengadilan.
- Layanan Migrasi Negara: Mengatur masuk dan keluar warga negara dan orang asing, mengeluarkan paspor dan visa, serta mengontrol migrasi.
- Layanan Bea Cukai Negara: Bertanggung jawab atas kebijakan bea cukai, pengumpulan bea masuk, dan pemberantasan penyelundupan.
- Layanan Perbatasan Negara: Bertugas menjaga dan melindungi perbatasan negara.
Situasi keamanan dalam negeri di Turkmenistan secara umum dilaporkan stabil, dengan tingkat kejahatan jalanan yang relatif rendah, terutama di ibu kota Ashgabat. Namun, stabilitas ini sering dikaitkan dengan kontrol sosial yang ketat dan kehadiran aparat keamanan yang kuat. Kebebasan individu sangat dibatasi, dan kegiatan warga diawasi secara ketat oleh negara. Ada laporan yang terus-menerus mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh aparat penegak hukum, termasuk penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan kurangnya proses hukum yang adil. Korupsi juga dilaporkan merajalela di dalam lembaga penegak hukum.
Secara keseluruhan, lembaga penegak hukum di Turkmenistan lebih berfungsi sebagai alat kontrol negara daripada sebagai pelindung hak-hak warga negara dalam kerangka demokrasi liberal.
6.6. Hak Asasi Manusia
Situasi hak asasi manusia di Turkmenistan secara konsisten dinilai sangat buruk oleh organisasi-organisasi hak asasi manusia internasional dan pemerintah negara-negara demokratis. Negara ini dianggap sebagai salah satu negara paling represif di dunia, dengan pembatasan ketat terhadap hampir semua hak-hak dasar dan kebebasan sipil.
Isu-isu utama terkait hak asasi manusia di Turkmenistan meliputi:
- Kebebasan Pers dan Informasi: Pemerintah Turkmenistan mengontrol hampir semua media massa di negara ini. Tidak ada media independen yang diizinkan beroperasi secara bebas. Akses ke internet sangat disensor dan dibatasi, dengan banyak situs web berita asing, media sosial, dan aplikasi komunikasi terenkripsi diblokir. Penggunaan VPN untuk menghindari sensor dilarang. Jurnalis yang mencoba melaporkan secara independen menghadapi risiko pelecehan, intimidasi, dan penuntutan. Akibatnya, warga negara memiliki akses yang sangat terbatas terhadap informasi yang beragam dan tidak bias.
- Kebebasan Berekspresi, Berkumpul, dan Berserikat: Kebebasan berekspresi sangat ditekan. Kritik terhadap pemerintah atau presiden dapat mengakibatkan hukuman berat. Kebebasan berkumpul secara damai dan berserikat juga sangat dibatasi. Organisasi non-pemerintah independen hampir tidak mungkin beroperasi. Setiap bentuk aktivisme sipil atau politik menghadapi risiko pembalasan dari pemerintah.
- Kebebasan Beragama: Meskipun konstitusi menjamin kebebasan beragama, praktiknya sangat dibatasi. Semua kelompok agama harus terdaftar pada pemerintah, dan kegiatan kelompok agama yang tidak terdaftar adalah ilegal. Kelompok minoritas agama, seperti Saksi-Saksi Yehuwa, beberapa denominasi Protestan, dan lainnya, menghadapi diskriminasi, pelecehan, dan penganiayaan, termasuk penolakan pendaftaran, penggerebekan pertemuan keagamaan, penyitaan literatur agama, dan pemenjaraan karena keberatan hati nurani terhadap wajib militer. Pengajaran agama juga dikontrol ketat oleh negara.
- Perlakuan terhadap Etnis Minoritas: Meskipun pemerintah secara resmi menyatakan kesetaraan semua etnis, ada laporan diskriminasi terhadap etnis minoritas, terutama dalam akses terhadap pendidikan tinggi dan pekerjaan di sektor publik. Kelompok etnis seperti Rusia, Uzbek, dan Baloch menghadapi tekanan untuk mengasimilasi budaya Turkmen. Pengajaran bahasa dan budaya beberapa etnis minoritas, seperti Baloch, dilaporkan dilarang.
- Kelompok Rentan: Hak-hak perempuan menghadapi tantangan, meskipun secara hukum setara. Kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan menjadi masalah. Hak-hak LGBT tidak diakui, dan hubungan seksual sesama jenis antara pria adalah ilegal dan dapat dihukum penjara. Penyandang disabilitas menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan dan peluang.
- Sistem Peradilan dan Penahanan: Sistem peradilan tidak independen dan berada di bawah kendali eksekutif. Penangkapan dan penahanan sewenang-wenang sering terjadi. Tahanan seringkali tidak mendapatkan akses ke pengacara atau proses hukum yang adil. Laporan penyiksaan dan perlakuan buruk di tempat-tempat penahanan tersebar luas dan kredibel. Banyak orang telah "menghilang" dalam sistem penjara Turkmenistan, tanpa informasi tentang nasib atau keberadaan mereka diberikan kepada keluarga.
- Kebebasan Bergerak: Warga negara Turkmenistan menghadapi pembatasan berat untuk bepergian ke luar negeri. Pemerintah mempertahankan daftar hitam orang-orang yang dilarang bepergian, seringkali tanpa penjelasan atau proses banding yang jelas.
Evaluasi dari komunitas internasional sangat kritis. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), dan berbagai organisasi hak asasi manusia internasional seperti Human Rights Watch dan Amnesty International secara teratur menerbitkan laporan yang mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas dan sistematis di Turkmenistan, dan menyerukan reformasi mendasar. Namun, pemerintah Turkmenistan sebagian besar menolak kritik ini dan mempertahankan kontrol ketatnya.
6.7. Masalah Korupsi
Korupsi merupakan masalah yang sistemik dan merajalela di Turkmenistan, mempengaruhi semua tingkatan pemerintahan dan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Negara ini secara konsisten menempati peringkat sangat rendah dalam indeks persepsi korupsi global. Misalnya, dalam Indeks Persepsi Korupsi 2021 yang dirilis oleh Transparency International, Turkmenistan menempati peringkat 169 dari 180 negara, dengan skor 19 dari 100, yang menunjukkan tingkat korupsi yang sangat tinggi.
Kondisi korupsi di pemerintahan dan masyarakat umum meliputi:
- Suap dan Pemerasan: Suap dilaporkan umum terjadi dalam interaksi dengan pejabat publik, mulai dari mendapatkan layanan dasar, izin usaha, hingga menghindari tuntutan hukum. Penegak hukum, pejabat bea cukai, dan pejabat di sektor pendidikan dan kesehatan sering disebut terlibat dalam praktik suap.
- Nepotisme dan Kronisme: Jabatan pemerintahan dan peluang ekonomi seringkali diberikan berdasarkan koneksi keluarga atau kesetiaan politik, bukan berdasarkan prestasi atau kualifikasi. Dinasti politik yang terbentuk di puncak kekuasaan mencerminkan tren ini.
- Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas: Pemerintah Turkmenistan beroperasi dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi. Informasi mengenai anggaran negara, pendapatan dari sumber daya alam (terutama gas dan minyak), dan pengeluaran pemerintah sangat terbatas. Tidak ada mekanisme pengawasan independen yang efektif terhadap pejabat publik. Media yang dikontrol negara tidak melaporkan kasus korupsi tingkat tinggi secara kritis.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam: Kekayaan besar dari ekspor gas alam dan minyak bumi dikelola dengan tidak transparan. Dana dari penjualan sumber daya ini seringkali tidak masuk ke dalam anggaran negara secara penuh dan diduga disalahgunakan atau dialihkan ke rekening luar negeri yang dikendalikan oleh elite penguasa. Organisasi non-pemerintah seperti Crude Accountability secara terbuka menyebut ekonomi Turkmenistan sebagai kleptokrasi.
- Sektor Publik: Korupsi dilaporkan meluas di berbagai sektor publik, termasuk pendidikan (misalnya, suap untuk masuk universitas atau mendapatkan nilai bagus), kesehatan (suap untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih baik), dan penegakan hukum (suap untuk menghindari denda atau hukuman). Pada tahun 2019, Menteri Dalam Negeri, Isgender Mulikov, yang bertanggung jawab atas kepolisian, dihukum dan dipenjara karena korupsi. Pada tahun 2020, wakil perdana menteri bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, Pürli Agamyradow, diberhentikan karena gagal mengendalikan suap di sektor pendidikan.
Upaya pemberantasan korupsi oleh pemerintah secara resmi ada, seperti pembentukan lembaga anti-korupsi dan penuntutan terhadap beberapa pejabat. Namun, upaya ini sering dianggap tidak efektif, selektif, dan lebih bertujuan untuk konsolidasi kekuasaan atau menghilangkan saingan politik daripada memberantas korupsi secara sistemik. Keterbatasan utama dalam pemberantasan korupsi adalah kurangnya kemauan politik yang tulus di tingkat tertinggi, tidak adanya peradilan yang independen, tidak adanya media yang bebas, dan lemahnya masyarakat sipil. Tanpa reformasi fundamental dalam tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas, masalah korupsi di Turkmenistan diperkirakan akan terus berlanjut. Adopsi ilegal bayi terlantar di Turkmenistan juga disalahkan pada korupsi yang merajalela di lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses adopsi legal, yang mendorong beberapa orang tua ke pilihan yang "lebih murah dan lebih cepat".
7. Ekonomi
Ekonomi Turkmenistan sangat bergantung pada produksi dan ekspor sumber daya alam, terutama gas alam dan minyak bumi. Negara ini memiliki cadangan gas alam terbesar keempat atau kelima di dunia. Selain itu, pertanian, khususnya produksi kapas, juga memainkan peran penting dalam ekonomi. Sejak kemerdekaan, pemerintah telah mengambil pendekatan hati-hati terhadap reformasi ekonomi, dengan kontrol negara yang signifikan atas sebagian besar sektor ekonomi. Produk Domestik Bruto (PDB) dan tingkat pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh harga komoditas global, terutama harga energi. Kebijakan ekonomi seringkali diarahkan untuk mendanai proyek-proyek konstruksi skala besar, terutama di ibu kota Ashgabat, dan untuk mempertahankan subsidi sosial, meskipun beberapa subsidi telah dikurangi atau dihapuskan dalam beberapa tahun terakhir. Perdagangan luar negeri didominasi oleh ekspor energi, dengan Tiongkok sebagai pasar utama untuk gas alam Turkmenistan.
Dampak sosial dan lingkungan dari pembangunan ekonomi menjadi perhatian. Meskipun kekayaan sumber daya alamnya, distribusi manfaat ekonomi tidak merata, dan tingkat kemiskinan serta pengangguran di beberapa daerah dilaporkan masih tinggi. Ketergantungan pada industri ekstraktif juga menimbulkan tantangan lingkungan, termasuk emisi gas rumah kaca dan pengelolaan sumber daya air.
7.1. Sumber Daya Alam
Turkmenistan diberkahi dengan cadangan sumber daya alam yang melimpah, terutama gas alam dan minyak bumi, yang menjadi pilar utama ekonominya.
- Gas Alam: Turkmenistan memiliki cadangan gas alam terbukti yang termasuk dalam lima besar di dunia. Ladang gas utama adalah Ladang gas Galkynysh (sebelumnya dikenal sebagai South Yoloten-Osman), yang merupakan salahah satu ladang gas darat terbesar di dunia, dengan perkiraan cadangan mencapai puluhan triliun meter kubik. Ladang-ladang gas penting lainnya termasuk Dauletabad dan berbagai ladang di cekungan Amu Darya dan lepas pantai Laut Kaspia. Produksi gas alam sangat signifikan, dengan sebagian besar diekspor. Infrastruktur ekspor utama meliputi jaringan pipa yang menghubungkan Turkmenistan dengan Tiongkok (melalui Pipa Gas Asia Tengah-Tiongkok), Rusia (meskipun volume ekspor ke Rusia telah menurun drastis), dan Iran (meskipun ekspor ke Iran terkadang terganggu oleh sengketa pembayaran). Proyek pipa gas TAPI (Turkmenistan-Afganistan-Pakistan-India) yang telah lama direncanakan bertujuan untuk mendiversifikasi rute ekspor lebih lanjut, meskipun kemajuannya lambat karena tantangan keamanan dan pendanaan.
- Minyak Bumi: Turkmenistan juga memiliki cadangan minyak bumi yang substansial, meskipun tidak sebesar cadangan gas alamnya. Sebagian besar ladang minyak terletak di bagian barat negara, baik di darat (misalnya, di sekitar Balkanabat dan di Semenanjung Cheleken) maupun lepas pantai di sektor Laut Kaspia Turkmenistan. Produksi minyak mentah dan kondensat gas berkontribusi signifikan terhadap pendapatan ekspor. Negara ini memiliki dua kilang minyak utama di Türkmenbaşy dan Seýdi. Perusahaan minyak negara, Türkmennebit, mendominasi sektor hulu, sementara beberapa perusahaan minyak internasional juga terlibat dalam proyek lepas pantai melalui perjanjian bagi hasil produksi.
Selain hidrokarbon, Turkmenistan juga memiliki cadangan sumber daya mineral lain seperti sulfur, garam batu, bentonit, dan bahan bangunan, meskipun eksploitasinya tidak sebesar minyak dan gas.
Pengelolaan pendapatan dari sumber daya alam ini seringkali kurang transparan, dengan sebagian besar dana dilaporkan tidak masuk ke dalam anggaran negara secara penuh, yang menimbulkan kekhawatiran tentang tata kelola dan distribusi manfaat ekonomi.
7.1.1. Gas Alam
Gas alam adalah sumber daya alam paling signifikan dan tulang punggung ekonomi Turkmenistan. Negara ini secara konsisten berada di peringkat atas dunia dalam hal cadangan gas alam terbukti.
- Ladang Gas Utama: Ladang gas terbesar dan paling penting di Turkmenistan adalah Ladang gas Galkynysh, yang terletak di Provinsi Mary. Ladang ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dengan perkiraan cadangan yang sangat besar, mencapai lebih dari 20.00 T m3. Ladang penting lainnya termasuk Dauletabad, Malay, dan berbagai ladang yang lebih kecil di Cekungan Amu Darya dan di landas kontinen Laut Kaspia. Perusahaan gas negara, Türkmengaz, mengendalikan sebagian besar produksi gas di negara ini.
- Volume Produksi: Volume produksi gas alam tahunan Turkmenistan sangat besar, meskipun angka pastinya seringkali sulit diverifikasi secara independen. Produksi telah meningkat secara signifikan sejak eksploitasi Ladang Galkynysh dimulai. Pada dekade 2010-an, produksi tahunan dilaporkan berkisar antara 60.00 B m3 hingga lebih dari 70.00 B m3.
- Rute Ekspor dan Negara Tujuan Ekspor Utama:
- Tiongkok: Sejak peresmian Pipa Gas Asia Tengah-Tiongkok pada tahun 2009 (yang terdiri dari beberapa jalur: A, B, dan C, dengan Jalur D sedang direncanakan atau dalam tahap awal pembangunan), Tiongkok telah menjadi pasar ekspor utama untuk gas Turkmenistan. Mayoritas besar ekspor gas Turkmenistan kini mengalir ke Tiongkok melalui jaringan pipa ini, yang juga melintasi Uzbekistan dan Kazakhstan. Pada tahun 2023, Kementerian Luar Negeri Turkmenistan menyatakan bahwa kuota Turkmenistan pada sistem pipa ini adalah 40.00 B m3 per tahun.
- Rusia: Secara historis, Rusia adalah pasar ekspor utama gas Turkmenistan melalui sistem pipa Asia Tengah-Tengah. Namun, volume ekspor ke Rusia telah menurun drastis sejak pertengahan 2000-an karena perselisihan harga dan upaya Rusia untuk mempromosikan sumber gasnya sendiri. Meskipun Gazprom Rusia mengumumkan dimulainya kembali pembelian dalam jumlah kecil pada tahun 2019, volume tetap jauh lebih rendah dibandingkan tingkat sebelumnya.
- Iran: Turkmenistan juga mengekspor gas ke Iran melalui pipa Korpeje-Kordkuy dan Dauletabad-Sarakhs-Khangiran. Namun, ekspor ini sering terganggu oleh sengketa pembayaran dan masalah teknis. Pada Januari 2017, Türkmengaz menghentikan pengiriman secara sepihak, dengan alasan tunggakan pembayaran.
- Proyek Diversifikasi: Turkmenistan telah lama berupaya untuk mendiversifikasi rute ekspornya untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tunggal. Proyek TAPI (Turkmenistan-Afganistan-Pakistan-India) adalah inisiatif utama dalam hal ini, bertujuan untuk mengirimkan gas ke Asia Selatan. Meskipun bagian Turkmenistan dari pipa TAPI telah selesai, kemajuan di Afganistan dan Pakistan terhambat oleh masalah keamanan dan pendanaan. Pipa Gas Trans-Kaspia yang diusulkan, yang akan mengirimkan gas Turkmenistan ke Eropa melalui Azerbaijan dan Turki, juga menghadapi tantangan politik dan lingkungan.
- Posisi di Pasar Gas Internasional: Dengan cadangan yang sangat besar, Turkmenistan adalah pemain penting di pasar gas global, meskipun pengaruhnya agak dibatasi oleh lokasinya yang terkurung daratan dan ketergantungan pada infrastruktur pipa yang ada. Kebijakan energi negara ini sangat berfokus pada peningkatan produksi dan perluasan rute ekspor. Namun, kurangnya transparansi dalam sektor energi dan iklim investasi yang sulit seringkali menjadi kendala bagi partisipasi investor asing yang lebih besar. Kebocoran metana, gas rumah kaca yang kuat, dari infrastruktur gas juga menjadi perhatian lingkungan yang signifikan.
7.1.2. Minyak Bumi
Meskipun tidak sebesar cadangan gas alamnya, Turkmenistan juga memiliki sumber daya minyak bumi yang signifikan yang berkontribusi pada ekonominya.
- Ladang Minyak Utama: Sebagian besar ladang minyak Turkmenistan terletak di bagian barat negara, baik di darat maupun di lepas pantai Laut Kaspia. Ladang-ladang darat utama termasuk Goturdepe, Balkanabat (sebelumnya Nebitdag), dan ladang-ladang di Semenanjung Cheleken. Wilayah lepas pantai Laut Kaspia juga memiliki potensi minyak yang signifikan, dengan beberapa blok dioperasikan oleh perusahaan minyak internasional dalam kemitraan dengan perusahaan negara. Beberapa ladang minyak penting lainnya adalah Gumdag, Barsagelmez, dan Ekerem. Pada Januari 2021, Azerbaijan dan Turkmenistan menandatangani nota kesepahaman untuk bersama-sama mengembangkan ladang minyak di Laut Kaspia yang sebelumnya disengketakan, yang dikenal sebagai Kyapaz di Azerbaijan dan Serdar di Turkmenistan, sekarang dinamai Dostluk ("persahabatan").
- Volume Produksi Minyak Mentah: Produksi minyak mentah dan kondensat gas Turkmenistan telah berfluktuasi selama bertahun-tahun. Pada puncaknya di era Soviet, produksi mencapai lebih dari 14.00 M t per tahun. Dalam beberapa tahun terakhir (misalnya, data sekitar tahun 2019), produksi minyak dilaporkan sekitar 9.00 M t hingga 10.00 M t per tahun (sekitar 180.000 barel/hari hingga 200.000 barel/hari). Sebagian besar produksi berasal dari ladang-ladang yang dioperasikan oleh perusahaan negara Türkmennebit.
- Fasilitas Penyulingan: Turkmenistan memiliki dua kilang minyak utama:
- Kilang Türkmenbaşy: Kilang terbesar dan tertua, terletak di kota pelabuhan Türkmenbaşy di pantai Laut Kaspia. Kilang ini memproses sebagian besar minyak mentah negara dan menghasilkan berbagai produk minyak bumi seperti bensin, solar, minyak tanah, dan aspal.
- Kilang Seýdi: Terletak di timur laut negara, kilang ini lebih kecil dan awalnya dirancang untuk memproses minyak dari Siberia melalui pipa, tetapi sekarang juga memproses minyak mentah domestik dan kondensat gas.
- Status Ekspor Produk Minyak: Turkmenistan mengekspor baik minyak mentah maupun produk minyak olahan. Minyak mentah diekspor terutama melalui tanker dari Pelabuhan Türkmenbaşy melintasi Laut Kaspia ke pasar seperti Azerbaijan (untuk kemudian disalurkan melalui pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan) dan Rusia (melalui Makhachkala). Produk minyak olahan juga diekspor ke negara-negara tetangga dan pasar regional lainnya. Perusahaan perdagangan internasional seperti Vitol dan SOCAR Trading (Azerbaijan) telah terlibat dalam pembelian dan pemasaran minyak Turkmen.
Sektor minyak, seperti sektor gas, didominasi oleh perusahaan negara dan menghadapi tantangan terkait transparansi dan investasi. Pengembangan lebih lanjut ladang lepas pantai memerlukan teknologi canggih dan investasi besar, yang seringkali membutuhkan partisipasi perusahaan minyak internasional.
7.2. Energi
Sektor energi Turkmenistan, di luar produksi minyak dan gas untuk ekspor, terutama berkaitan dengan produksi listrik untuk kebutuhan domestik dan potensi ekspor ke negara-negara tetangga.
- Kapasitas Produksi Listrik: Turkmenistan telah secara signifikan meningkatkan kapasitas produksi listriknya sejak kemerdekaan. Pada tahun 2019, total pembangkitan energi listrik dilaporkan mencapai 22,52 terawatt-jam (TWh). Negara ini memiliki sejumlah pembangkit listrik termal yang menggunakan gas alam sebagai bahan bakar utama.
- Pembangkit Listrik Utama:
- Pembangkit Listrik Termal: Mayoritas listrik di Turkmenistan dihasilkan oleh pembangkit listrik termal berbahan bakar gas alam. Pembangkit listrik besar berlokasi di atau dekat kota-kota utama seperti Mary (Pembangkit Listrik Negara Bagian Mary, salah satu yang terbesar dengan kapasitas lebih dari 1,6 GW setelah perluasan), Ashgabat (termasuk Pembangkit Listrik Ahal berkapasitas 650 MW yang memasok ibu kota dan Desa Olimpiade), Balkanabat, Büzmeýin (sebelumnya Abadan), Daşoguz, Türkmenbaşy, dan Türkmenabat (termasuk Pembangkit Listrik Zerger berkapasitas 432 MW yang diresmikan pada 2021, terutama untuk ekspor). Banyak pembangkit baru menggunakan turbin gas modern dari produsen internasional seperti GE dan Sumitomo. Pembangkit Listrik Mary-3, yang diresmikan pada 2018 dengan kapasitas 1,574 GW, juga ditujukan untuk meningkatkan ekspor listrik.
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (Hidro): Potensi tenaga air di Turkmenistan terbatas. Pembangkit listrik tenaga air Hindukush di Sungai Murghab, yang dibangun pada awal abad ke-20 dan masih beroperasi, memiliki kapasitas yang relatif kecil (awalnya 1,2 MW, kemudian ditingkatkan menjadi sekitar 350 MW menurut beberapa sumber, meskipun angka ini mungkin merujuk pada total potensi atau kapasitas yang berbeda dari fasilitas awal).
- Status Pasokan dan Permintaan Listrik: Turkmenistan umumnya memiliki surplus produksi listrik, yang memungkinkan negara ini untuk mengekspor listrik. Pasokan listrik domestik relatif stabil, dan dari tahun 1993 hingga 2019, warga negara menerima listrik (bersama dengan air dan gas alam) secara gratis atau dengan subsidi besar dari pemerintah, meskipun kebijakan ini telah diubah dan pembayaran untuk utilitas telah diterapkan.
- Kebijakan Ekspor-Impor Energi (Listrik): Turkmenistan adalah pengekspor bersih listrik ke negara-negara tetangga di Asia Tengah (seperti Uzbekistan dan Kirgizstan) dan ke selatan (Afganistan dan Iran). Pemerintah secara aktif berupaya meningkatkan volume ekspor listrik sebagai sumber pendapatan tambahan. Pembangunan pembangkit listrik baru dan modernisasi jaringan transmisi adalah bagian dari strategi ini. Proyek infrastruktur seperti jalur transmisi listrik ke Afganistan dan Pakistan (sejalan dengan proyek pipa gas TAPI) sedang dikembangkan atau direncanakan untuk memperluas pasar ekspor. Turkmenistan tidak mengimpor listrik dalam jumlah signifikan.
Sektor energi listrik sangat penting bagi pembangunan ekonomi domestik dan sebagai sumber pendapatan ekspor. Ketersediaan gas alam yang melimpah dan murah mendukung industri pembangkit listrik termal.
7.3. Pertanian
Pertanian adalah sektor penting dalam ekonomi Turkmenistan, meskipun kontribusinya terhadap PDB lebih kecil dibandingkan sektor energi. Sektor ini menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar populasi pedesaan.
- Status Produksi Tanaman Utama:
- Kapas: Kapas adalah tanaman industri utama dan secara historis menjadi komoditas ekspor penting. Turkmenistan adalah salah satu produsen kapas terbesar kesepuluh di dunia. Pemerintah menetapkan kuota produksi tahunan dan mengendalikan sebagian besar aspek produksi dan pemasaran kapas. Pada musim 2020, Turkmenistan dilaporkan memproduksi sekitar 1.50 M t kapas mentah. Sejak 2019, pemerintah telah mengalihkan fokus dari ekspor kapas mentah ke ekspor benang kapas dan produk tekstil jadi.
- Gandum: Gandum adalah tanaman pangan utama, ditanam untuk konsumsi domestik dan untuk mencapai swasembada pangan. Pemerintah juga menetapkan target produksi untuk gandum. Pada tahun 2019, area tanam gandum mencapai 761 ribu hektar, lebih luas dari kapas (551 ribu hektar).
- Tanaman lain yang dibudidayakan termasuk beras (di beberapa daerah dengan irigasi yang cukup), sayuran (tomat, bawang, mentimun), buah-fuahan (melon, semangka, anggur), dan tanaman pakan ternak. Melon Turkmen, terutama varietas seperti waharman, terkenal karena rasa manisnya dan bahkan memiliki hari libur nasionalnya sendiri.
- Pentingnya Pertanian Irigasi: Mengingat iklim Turkmenistan yang sangat kering, hampir semua produksi tanaman bergantung pada irigasi. Sumber air utama untuk irigasi adalah sungai Amu Darya, Sungai Murghab, Sungai Tejen, dan Terusan Karakum yang masif. Pengelolaan sumber daya air yang efisien dan berkelanjutan adalah tantangan besar.
- Peternakan: Peternakan juga merupakan bagian penting dari sektor pertanian. Jenis ternak utama meliputi domba (terutama domba Karakul yang diambil bulunya), kambing, dan sapi. Unggas juga diternakkan. Kuda Akhal-Teke yang terkenal dibiakkan dan memiliki nilai budaya yang tinggi. Produk peternakan meliputi daging, susu, wol, dan kulit.
- Kebijakan Pertanian Pemerintah: Pemerintah memainkan peran dominan dalam sektor pertanian. Setelah kemerdekaan, pertanian kolektif dan negara era Soviet diubah menjadi "asosiasi petani" (daýhan birleşigiBahasa Turkmen). Pemerintah menetapkan target produksi untuk tanaman utama, mengendalikan harga, dan menyediakan input pertanian seperti pupuk dan benih. Ada upaya untuk memodernisasi sektor ini dengan pengadaan mesin pertanian baru, terutama dari Belarus dan Amerika Serikat.
- Hak-hak Pekerja di Sektor Pertanian: Isu hak-hak pekerja, terutama dalam produksi kapas, telah menjadi perhatian internasional. Selama bertahun-tahun, ada laporan yang kredibel mengenai penggunaan kerja paksa sistematis yang disponsori negara, di mana pegawai negeri (seperti guru dan dokter), mahasiswa, dan kadang-kadang anak-anak dipaksa untuk memanen kapas. Tekanan internasional telah menyebabkan beberapa perubahan, tetapi masalah ini tetap menjadi keprihatinan. Pada tahun 2018, Amerika Serikat melarang impor kapas dari Turkmenistan karena masalah kerja paksa.
Sektor pertanian menghadapi tantangan seperti kelangkaan air, salinisasi tanah, efisiensi irigasi yang rendah, dan kebutuhan akan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.
7.4. Pariwisata
Pariwisata di Turkmenistan adalah sektor yang relatif kurang berkembang dibandingkan dengan potensi yang dimilikinya, meskipun pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk menarik wisatawan. Pada tahun 2019, Turkmenistan melaporkan kedatangan 14.438 wisatawan asing.
- Sumber Daya Pariwisata Utama:
- Situs Kuno dan Sejarah: Turkmenistan memiliki sejumlah situs arkeologi dan sejarah yang penting, banyak di antaranya terkait dengan Jalur Sutra. Situs Warisan Dunia UNESCO seperti Merv Kuno (salah satu kota oasis terbesar dan termegah di Jalur Sutra), Kunya-Urgench (bekas ibu kota Kekaisaran Khwarezmia dengan arsitektur Islam abad pertengahan yang khas), dan Benteng Parthia di Nisa (salah satu ibu kota awal Kekaisaran Parthia) adalah daya tarik utama.
- Pemandangan Alam: Meskipun didominasi gurun, Turkmenistan memiliki beberapa pemandangan alam yang unik. Kawah Gas Darvaza, yang dikenal sebagai "Gerbang Neraka," adalah kawah gas alam yang terbakar secara terus-menerus sejak tahun 1971 dan menjadi salah satu atraksi paling terkenal. Pegunungan Kopet Dag dan Köýtendag menawarkan potensi untuk ekowisata dan pendakian. Ngarai Yangykala terkenal dengan formasi batu kapur berwarna-warni.
- Zona Wisata Awaza: Terletak di pantai Laut Kaspia dekat kota Türkmenbaşy, Awaza adalah proyek zona wisata skala besar yang dikembangkan oleh pemerintah dengan puluhan hotel mewah, pusat rekreasi, dan infrastruktur modern. Tujuannya adalah untuk menarik wisatawan domestik dan internasional, meskipun tingkat hunian dilaporkan bervariasi.
- Pariwisata Kesehatan: Turkmenistan juga memiliki beberapa sanatorium dan resor kesehatan yang memanfaatkan sumber daya alam seperti mata air mineral dan lumpur terapeutik, misalnya di Mollagara, Bayramaly, Ýylysuw, dan Archman.
- Status Industri Pariwisata: Industri pariwisata masih dalam tahap pengembangan awal. Jumlah wisatawan internasional terbatas, sebagian karena kebijakan visa yang ketat, infrastruktur pariwisata yang belum merata di luar Ashgabat dan Awaza, serta citra negara yang tertutup.
- Kebijakan untuk Menarik Wisatawan Asing: Pemerintah telah menyatakan niat untuk mengembangkan sektor pariwisata. Ini termasuk investasi dalam infrastruktur seperti bandara dan hotel, serta promosi destinasi wisata. Pada tahun 2019, ada laporan tentang rencana untuk menyederhanakan prosedur visa bagi wisatawan dari beberapa negara, termasuk Jepang. Namun, implementasi kebijakan ini dan dampaknya masih perlu dilihat. Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow pada Januari 2022 memerintahkan agar api di kawah gas Darvaza dipadamkan karena alasan lingkungan dan kesehatan, serta sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan ekspor gas, yang berpotensi menghilangkan salah satu daya tarik wisata utama.
- Infrastruktur Terkait: Infrastruktur pariwisata terkonsentrasi di Ashgabat, Awaza, dan dekat situs-situs bersejarah utama. Di luar area ini, fasilitas mungkin lebih terbatas. Maskapai penerbangan nasional, Turkmenistan Airlines, menyediakan penerbangan domestik dan internasional. Jaringan jalan sedang ditingkatkan.
Untuk mengunjungi Turkmenistan, sebagian besar warga negara asing memerlukan visa yang harus diatur melalui agen perjalanan lokal yang terakreditasi, seringkali sebagai bagian dari tur terorganisir. Proses ini bisa rumit dan memakan waktu, yang menjadi salah satu kendala utama bagi pertumbuhan pariwisata.
7.5. Transportasi
Transportasi di Turkmenistan mencakup jaringan jalan raya, kereta api, udara, dan laut (melalui Laut Kaspia). Pemerintah telah banyak berinvestasi dalam modernisasi infrastruktur transportasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan meningkatkan konektivitas domestik serta internasional.
Sarana transportasi utama meliputi jalan raya yang menghubungkan kota-kota besar, jaringan kereta api yang luas yang berasal dari era Soviet dan telah diperluas, beberapa bandara internasional dan domestik yang dilayani oleh maskapai nasional, serta pelabuhan laut di Turkmenbashi yang memfasilitasi perdagangan dan transportasi di Laut Kaspia.
7.5.1. Transportasi Darat (Jalan Raya)
Sebelum Revolusi Rusia 1917, hanya ada tiga mobil di Turkmenistan, semuanya model asing di Ashgabat, dan tidak ada jalan mobil antar permukiman. Setelah revolusi, otoritas Soviet membuat jalan tanah untuk menghubungkan Mary dan Kushky (Serhetabat), Tejen dan Sarahs, Kyzyl-Arvat (Serdar) dengan Garrygala (Magtymguly) dan Chekishler, yaitu dengan penyeberangan perbatasan penting. Pada 1887-1888, Jalan Raya Gaudan (Гауданское шоссеGaudanskoye ShosseBahasa Rusia) dibangun antara Ashgabat dan perbatasan Persia di Celah Gaudan, dan otoritas Persia memperpanjangnya hingga Mashhad, memungkinkan hubungan komersial yang lebih mudah. Layanan bus kota dimulai di Ashgabat pada 1925 dengan lima rute, dan layanan taksi dimulai pada 1938 dengan lima kendaraan. Jaringan jalan diperluas pada 1970-an dengan pembangunan jalan raya tingkat republik yang menghubungkan Ashgabat dan Kazanjyk (Bereket), Ashgabat dan Bayramaly, Nebit Dag (Balkanabat) dan Krasnovodsk (Türkmenbaşy), Çärjew (Turkmenabat) dan Kerki, serta Mary dan Kushka (Serhetabat).
Rute motor utama barat-timur adalah jalan raya M37 yang menghubungkan Pelabuhan Laut Internasional Turkmenbashi ke perlintasan perbatasan Farap melalui Ashgabat, Mary, dan Turkmenabat. Rute utama utara-selatan adalah Jalan Mobil Ashgabat-Dashoguz (Aşgabat-Daşoguz awtomobil ýolyBahasa Turkmen), yang dibangun pada tahun 2000-an. Rute internasional utama termasuk Rute Eropa E003, Rute Eropa E60, Rute Eropa E121, dan rute Jalan Raya Asia (AH) AH5, AH70, AH75, AH77, dan AH78.
Sebuah jalan tol baru sedang dibangun antara Ashgabat dan Turkmenabat oleh perusahaan Turkmen Awtoban. Jalan raya sepanjang 600 km ini dibangun dalam tiga tahap: Ashgabat-Tejen, Tejen-Mary, dan Mary-Turkmenabat. Proyek serupa untuk menghubungkan Türkmenbaşy dan Ashgabat ditangguhkan ketika kontraktor Turki, Polimeks, meninggalkan proyek tersebut, dilaporkan karena masalah pembayaran.
Sejak 29 Januari 2019, perusahaan negara Jalan Mobil Turkmen (TürkmenawtoýollaryBahasa Turkmen) disubordinasikan di bawah Kementerian Konstruksi dan Arsitektur, dan tanggung jawab untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan dialihkan ke pemerintah provinsi dan kota. Pengoperasian bus antarkota dan taksi menjadi tanggung jawab Badan Layanan Mobil (Türkmenawtoulaglary AgentligiBahasa Turkmen) di bawah Kementerian Perindustrian dan Komunikasi.
Konektivitas jalan domestik terus ditingkatkan, meskipun kualitas jalan di daerah pedesaan mungkin bervariasi. Konektivitas jalan internasional penting untuk perdagangan dan transit, menghubungkan Turkmenistan dengan Iran, Uzbekistan, Afganistan, dan Kazakhstan.
7.5.2. Transportasi Kereta Api

Jalur kereta api pertama di Turkmenistan dibangun pada tahun 1880, dari pantai timur Laut Kaspia ke Mollagara. Pada Oktober 1881, jalur tersebut diperpanjang hingga Kyzyl-Arvat (sekarang Serdar), dan pada tahun 1886 telah mencapai Çärjew (sekarang Türkmenabat). Pada tahun 1887, sebuah jembatan kereta api kayu dibangun di atas Sungai Amu Darya, dan jalur tersebut dilanjutkan hingga Samarkand (1888) dan Tashkent (1898). Layanan kereta api di Turkmenistan dimulai sebagai bagian dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia Kekaisaran Rusia, kemudian menjadi bagian dari Kereta Api Asia Tengah. Setelah pembubaran Uni Soviet, jaringan kereta api di Turkmenistan dialihkan dan dioperasikan oleh perusahaan milik negara Türkmendemirýollary (Kereta Api Turkmen). Lebar sepur (rail gauge) adalah 1.52 K mm, sama dengan standar Rusia dan bekas Soviet.
Total panjang rel kereta api adalah sekitar 3.18 K km. Layanan penumpang domestik tersedia, menghubungkan kota-kota besar. Kereta api mengangkut sekitar 5,5 juta penumpang dan hampir 24.00 M t kargo per tahun.
Rute utama termasuk jalur Trans-Kaspia yang bersejarah yang membentang dari Türkmenbaşy di barat ke Türkmenabat di timur, dan selanjutnya ke Uzbekistan. Jalur penting lainnya menghubungkan Ashgabat dengan Daşoguz di utara, dan dengan Mary serta Serhetabat (dekat perbatasan Afganistan) di selatan.
Koneksi kereta api internasional ada dengan negara-negara tetangga:
- Iran: Jalur kereta api Tejen-Sarakhs-Mashhad menghubungkan Turkmenistan dengan Iran, memfasilitasi perdagangan dan transit.
- Uzbekistan: Beberapa titik persimpangan kereta api menghubungkan jaringan kedua negara.
- Kazakhstan: Koridor Transportasi Utara-Selatan (jalur kereta api Kazakhstan-Turkmenistan-Iran) yang diresmikan pada tahun 2014 meningkatkan konektivitas ke utara. Jalur ini membentang dari Uzen (Kazakhstan) melalui Bereket (Turkmenistan) ke Gorgan (Iran).
- Afganistan: Turkmenistan telah membangun beberapa jalur kereta api ke Afganistan untuk meningkatkan perdagangan dan konektivitas regional, seperti jalur Kerki-Imamnazar-Aqina dan Serhetabat-Torghundi. Ada rencana untuk memperpanjang jalur ini lebih jauh ke dalam Afganistan, misalnya dari Torghundi ke Herat.
Transportasi penumpang dan barang melalui kereta api memainkan peran penting dalam ekonomi Turkmenistan, terutama untuk angkutan komoditas curah seperti minyak, kapas, dan gandum. Pemerintah terus berinvestasi dalam modernisasi lokomotif, gerbong, dan infrastruktur rel.
7.5.3. Transportasi Udara

Layanan udara dimulai pada tahun 1927 dengan rute antara Çärjew (Türkmenabat) dan Tashauz (Daşoguz), menggunakan pesawat Junkers 13 Jerman dan K-4 Soviet. Pada tahun 1932, sebuah lapangan terbang dibangun di Ashgabat.
Bandara internasional utama terdapat di:
- Bandar Udara Internasional Ashgabat: Bandara terbesar dan tersibuk di negara ini, berfungsi sebagai hub utama untuk penerbangan domestik dan internasional. Terminal baru dengan desain berbentuk burung elang yang ikonik dibuka pada tahun 2016.
- Bandar Udara Internasional Turkmenbashi: Terletak di kota pelabuhan Turkmenbashi, melayani wilayah barat dan zona wisata Awaza.
- Bandar Udara Internasional Turkmenabat: Diresmikan pada tahun 2018, melayani wilayah timur laut.
- Bandar Udara Internasional Mary: Melayani kota Mary dan wilayah tenggara.
- Bandar Udara Internasional Daşoguz: Melayani wilayah utara.
- Bandar Udara Internasional Kerki: Diresmikan pada Juni 2021, melayani wilayah Lebap bagian selatan.
Maskapai penerbangan nasional adalah Turkmenistan Airlines (Türkmenhowaýollary), yang mengoperasikan sebagian besar penerbangan domestik dan semua rute internasional terjadwal dari Turkmenistan. Armada Turkmenistan Airlines terdiri dari pesawat Boeing dan Bombardier. Maskapai ini melayani rute ke berbagai kota di Eropa, Asia, dan Timur Tengah, termasuk Moskwa, London, Frankfurt, Istanbul, Beijing, Delhi, dan Dubai. Transportasi udara mengangkut lebih dari dua ribu penumpang setiap hari di dalam negeri. Secara tahunan (dalam kondisi normal sebelum pandemi), penerbangan internasional mengangkut lebih dari setengah juta orang masuk dan keluar Turkmenistan.
Selain bandara internasional, terdapat juga lapangan terbang yang lebih kecil yang melayani kebutuhan industri atau penerbangan regional, beberapa di antaranya sedang atau direncanakan untuk dimodernisasi seperti di Garabogaz dan Jebel.
Selama pandemi COVID-19, penerbangan internasional dialihkan ke Turkmenabat karena adanya fasilitas karantina di sana. Transportasi udara memainkan peran penting dalam konektivitas internasional Turkmenistan, mengingat lokasinya yang terkurung daratan.
7.5.4. Transportasi Laut

Sebagai negara yang berbatasan dengan Laut Kaspia, Turkmenistan memiliki akses ke transportasi laut melalui perairan pedalaman ini. Fasilitas pelabuhan utama terkonsentrasi di kota Türkmenbaşy.
- Pelabuhan Internasional Turkmenbashi: Ini adalah pelabuhan laut terbesar dan terpenting di Turkmenistan. Pelabuhan ini telah mengalami ekspansi dan modernisasi besar-besaran, dengan proyek perluasan senilai 1.50 B USD yang selesai pada Mei 2018. Kontraktor utama proyek ini adalah Gap İnşaat, anak perusahaan Çalık Holding dari Turki. Ekspansi ini menambahkan kapasitas tahunan sebesar 17.00 M t, menjadikan total kapasitas throughput (termasuk fasilitas yang sudah ada sebelumnya) lebih dari 25.00 M t per tahun. Pelabuhan ini dilengkapi dengan terminal untuk kargo umum, kargo curah, kontainer, serta terminal feri dan penumpang. Terminal feri dan penumpang internasional dirancang untuk melayani 300.000 penumpang dan 75.000 kendaraan per tahun, dan terminal kontainer dirancang untuk menangani 400.000 TEU (setara kontainer 20 kaki) per tahun.
- Status Transportasi Laut dan Feri:
- Feri Penumpang dan Kendaraan: Sejak tahun 1962, Pelabuhan Internasional Turkmenbashi telah mengoperasikan layanan feri penumpang ke pelabuhan Baku, Azerbaijan. Layanan feri ini juga mengangkut kendaraan (mobil dan truk).
- Feri Kereta Api: Pelabuhan ini juga melayani feri kereta api ke pelabuhan lain di Laut Kaspia, seperti Baku (Azerbaijan) dan Aktau (Kazakhstan), yang memungkinkan pengangkutan gerbong kereta api melintasi laut.
- Transportasi Kargo: Sebagian besar kargo yang ditangani adalah minyak mentah dan produk minyak olahan yang diekspor melalui tanker ke pelabuhan Baku dan Makhachkala (Rusia). Selain itu, pelabuhan ini juga menangani kargo kering, kontainer, dan komoditas lainnya.
Pelabuhan Turkmenbashi dipandang sebagai penghubung penting dalam koridor transportasi internasional, termasuk Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan (INSTC) dan koridor Eropa-Kaukasus-Asia (TRACECA), yang bertujuan untuk menghubungkan Eropa dengan Asia Tengah dan Selatan. Armada niaga laut Turkmenistan juga sedang dikembangkan, termasuk kapal tanker, kapal kargo kering, dan feri. Pengelolaan pelabuhan dan transportasi laut berada di bawah yurisdiksi Badan Transportasi Laut dan Sungai Türkmendeňizderýaýollary.
8. Kependudukan

Sensus nasional terakhir yang hasilnya dipublikasikan secara penuh diadakan pada tahun 1995. Hasil rinci dari setiap sensus sejak saat itu dirahasiakan, meskipun angka total untuk sensus 2022 telah dirilis. Menurut hasil resmi sensus 2022 yang diterbitkan pada Juli 2023, populasi Turkmenistan adalah 7.057.841 jiwa. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dari perkiraan sebelumnya, meskipun beberapa media oposisi meragukan keakuratan angka ini, mengingat tren emigrasi yang dilaporkan.
Tingkat pertumbuhan penduduk telah diimbangi oleh emigrasi untuk mencari pekerjaan tetap. Pada Juli 2021, media oposisi melaporkan, berdasarkan tiga sumber anonim independen, bahwa populasi Turkmenistan berada di antara 2,7 dan 2,8 juta jiwa.
Data yang tersedia menunjukkan bahwa sebagian besar warga Turkmenistan adalah etnis Turkmen, dengan minoritas yang cukup besar dari etnis Uzbek dan Rusia. Minoritas yang lebih kecil termasuk Kazakh, Tatar, Ukraina, Kurdi (asli pegunungan Kopet Dag), Armenia, Azerbaijan, Baloch, dan Pashtun. Persentase etnis Rusia di Turkmenistan turun dari 18,6% pada tahun 1939 menjadi 9,5% pada tahun 1989. CIA World Factbook memperkirakan komposisi etnis Turkmenistan pada tahun 2003 adalah 85% Turkmen, 5% Uzbek, 4% Rusia, dan 6% lainnya. Menurut data resmi yang diumumkan di Ashgabat pada Februari 2001, 91% populasi adalah Turkmen, 3% Uzbek, dan 2% Rusia. Antara tahun 1989 dan 2001, jumlah orang Turkmen di Turkmenistan berlipat ganda (dari 2,5 menjadi 4,9 juta), sementara jumlah orang Rusia turun dua pertiga (dari 334.000 menjadi sedikit di atas 100.000). Pada tahun 2021, jumlah orang Rusia di Turkmenistan diperkirakan 100.000.
Media oposisi melaporkan bahwa beberapa hasil sensus 2012 telah dirilis secara diam-diam, termasuk jumlah total populasi 4.751.120. Menurut sumber ini, pada tahun 2012, 85,6% populasi adalah etnis Turkmen, diikuti oleh 5,8% etnis Uzbek dan 5,1% etnis Rusia. Sebaliknya, delegasi resmi Turkmen melaporkan kepada PBB pada Januari 2015 beberapa angka berbeda mengenai minoritas nasional, termasuk sedikit di bawah 9% etnis Uzbek, 2,2% etnis Rusia, dan 0,4% etnis Kazakh. Sensus 2012 dilaporkan menghitung 58 kebangsaan yang berbeda.
Kepadatan penduduk termasuk yang terendah di Asia, mengingat sebagian besar wilayah negara adalah gurun. Sebagian besar penduduk tinggal di daerah perkotaan dan di oasis-oasis di sepanjang sungai dan Terusan Karakum. Tingkat urbanisasi telah meningkat secara bertahap.
Kota-kota terbesar termasuk Ashgabat, Türkmenabat, Daşoguz, Mary, Serdar, Baýramaly, Balkanabat, Tejen, dan Türkmenbaşy.
8.1. Komposisi Etnis dan Suku
Komposisi etnis Turkmenistan didominasi oleh etnis Turkmen, tetapi juga mencakup berbagai kelompok minoritas.
- Etnis Turkmen: Merupakan kelompok etnis mayoritas, membentuk sekitar 85-91% dari total populasi menurut berbagai perkiraan (CIA World Factbook 2003: 85%; data resmi pemerintah 2001: 91%; laporan media oposisi sensus 2012: 85,6%). Orang Turkmen adalah kelompok etnis Turkik yang secara historis merupakan masyarakat nomaden dan semi-nomaden yang terorganisir dalam berbagai suku. Suku-suku utama Turkmen meliputi:
- Teke: Suku terbesar dan secara historis paling berpengaruh, terutama terkonsentrasi di wilayah Ahal (sekitar Ashgabat) dan Mary. Mereka memainkan peran penting dalam perlawanan terhadap ekspansi Rusia.
- Yomut: Suku besar lainnya, terutama mendiami wilayah Balkan (barat) dan sebagian Daşoguz (utara). Mereka secara tradisional dikenal karena keterampilan membuat karpet.
- Ersari: Terkonsentrasi di sepanjang Sungai Amu Darya di Provinsi Lebap (timur laut) dan sebagian Provinsi Mary. Mereka juga memiliki tradisi pembuatan karpet yang kuat.
- Chowdur (Choudur): Secara historis mendiami wilayah utara dan barat laut, termasuk sekitar Khiva.
- Gokleng (Göklen): Terutama ditemukan di wilayah barat daya, dekat perbatasan dengan Iran.
- Saryk: Terkonsentrasi di oasis Sungai Murghab, terutama di sekitar Tagtabazar.
Meskipun identitas kesukuan masih ada, pemerintah pasca-kemerdekaan telah berusaha mempromosikan identitas nasional Turkmen yang bersatu. Lambang negara Turkmenistan menampilkan motif karpet (göl) dari lima suku utama (Teke, Yomut, Ersari, Chowdur, Saryk).
- Etnis Minoritas Utama:
- Uzbek: Merupakan kelompok minoritas terbesar kedua, membentuk sekitar 5-9% populasi (CIA 2003: 5%; laporan media oposisi sensus 2012: 5,8%; laporan delegasi PBB 2015: hampir 9%). Mereka sebagian besar terkonsentrasi di wilayah perbatasan dengan Uzbekistan, terutama di Provinsi Lebap dan Daşoguz, dan berbagi banyak kesamaan budaya dan bahasa dengan etnis Turkmen.
- Rusia: Populasi Rusia telah menurun secara signifikan sejak kemerdekaan, dari sekitar 9,5% pada tahun 1989 menjadi sekitar 2,2-4% menurut perkiraan yang lebih baru (CIA 2003: 4%; laporan media oposisi sensus 2012: 5,1%; laporan delegasi PBB 2015: 2,2%). Mereka sebagian besar tinggal di daerah perkotaan, terutama Ashgabat, dan banyak yang telah beremigrasi ke Rusia.
- Kazakh: Minoritas kecil lainnya, membentuk kurang dari 1% populasi, terkonsentrasi di wilayah utara dan barat yang berbatasan dengan Kazakhstan.
- Lainnya: Kelompok minoritas yang lebih kecil termasuk Tatar, Ukraina, Armenia, Azerbaijan, Baloch (terutama di wilayah selatan dekat perbatasan Iran), Kurdi (di Pegunungan Kopet Dag), dan Pashtun.
Distribusi etnis minoritas seringkali terkait dengan sejarah migrasi dan kedekatan geografis dengan negara asal mereka. Ada laporan mengenai diskriminasi terhadap beberapa kelompok minoritas dalam hal akses ke pendidikan dan pekerjaan, serta tekanan untuk asimilasi.
8.2. Bahasa
Bahasa resmi Turkmenistan, sebagaimana ditetapkan dalam Konstitusi 1992, adalah bahasa Turkmen. Bahasa Turkmen termasuk dalam cabang Oghuz dari rumpun bahasa Turkik, dan memiliki tingkat kesalingpahaman (mutual intelligibility) tertentu dengan bahasa Azerbaijan dan Turki. Setelah kemerdekaan, pemerintah Turkmenistan melakukan upaya signifikan untuk mempromosikan bahasa Turkmen sebagai bahasa nasional dan mengurangi peran bahasa Rusia. Ini termasuk peralihan dari aksara Kiril (yang digunakan selama era Soviet) ke aksara Latin yang dimodifikasi pada tahun 1993. Proses ini, yang dikenal sebagai Turkmenisasi, juga memengaruhi pendidikan dan administrasi publik.
Selain bahasa Turkmen, bahasa-bahasa utama lain yang digunakan di dalam negeri meliputi:
- Bahasa Rusia: Meskipun statusnya sebagai "bahasa komunikasi antar-etnis" dihapus pada tahun 1996, bahasa Rusia masih dipahami dan digunakan secara luas, terutama di daerah perkotaan seperti Ashgabat dan oleh generasi yang lebih tua yang mengenyam pendidikan di era Soviet. Bahasa Rusia juga tetap penting dalam beberapa bidang teknis dan pendidikan tinggi. Namun, penggunaannya telah menurun seiring dengan berkurangnya populasi etnis Rusia dan promosi bahasa Turkmen. Pada tahun 1999, bahasa Rusia dituturkan oleh 12% populasi.
- Bahasa Uzbek: Dituturkan oleh minoritas Uzbek yang signifikan, terutama di wilayah yang berbatasan dengan Uzbekistan (Provinsi Lebap dan Daşoguz). Bahasa Uzbek juga termasuk dalam rumpun bahasa Turkik (cabang Karluk) dan memiliki beberapa kesamaan dengan bahasa Turkmen. Pada tahun 1999, bahasa Uzbek dituturkan oleh 9% populasi.
- Bahasa minoritas lainnya: Kelompok etnis minoritas lainnya menggunakan bahasa ibu mereka dalam komunitas masing-masing, meskipun tingkat penggunaannya mungkin bervariasi. Ini termasuk bahasa Kazakh, bahasa Tatar, bahasa Ukraina, Azerbaijan, bahasa Armenia, Kurdi Utara, Lezgia, bahasa Persia (termasuk dialek Baloch), bahasa Belarusia, bahasa Erzya, bahasa Korea, bahasa Bashkir, bahasa Karakalpak, bahasa Ossetia, bahasa Dargwa, bahasa Lak, bahasa Tajik, bahasa Georgia, bahasa Lituania, bahasa Tabasaran, dan bahasa Dungan.
Kebijakan bahasa pemerintah berfokus pada penguatan peran bahasa Turkmen di semua bidang kehidupan publik. Ini termasuk reformasi ortografi dan standardisasi bahasa. Namun, tantangan tetap ada dalam hal penyediaan materi pendidikan dan sumber daya yang memadai dalam bahasa Turkmen untuk semua tingkatan dan disiplin ilmu.
8.3. Agama

Mayoritas penduduk Turkmenistan menganut Islam, khususnya mazhab Sunni dari tradisi Hanafi. Menurut The World Factbook CIA, Muslim merupakan 93% dari populasi, sementara 6% populasi adalah pengikut Gereja Ortodoks Timur, dan 1% sisanya dilaporkan sebagai tidak beragama. Laporan Pew Research Center tahun 2009 juga menunjukkan bahwa 93,1% populasi Turkmenistan adalah Muslim.
Islam masuk ke wilayah Turkmenistan mulai abad ke-7 melalui para pendakwah Arab. Para misionaris pertama ini sering diadopsi sebagai patriark dari klan atau kelompok suku tertentu, sehingga menjadi "pendiri" mereka. Reformulasi identitas komunal di sekitar tokoh-tokoh tersebut menjelaskan salah satu perkembangan praktik Islam yang sangat terlokalisasi di Turkmenistan. Pengaruh Sufisme juga kuat dalam sejarah Islam di wilayah ini.

Selama era Soviet, semua kepercayaan agama ditekan oleh otoritas komunis sebagai takhayul dan "sisa-sisa masa lalu." Sebagian besar sekolah agama dan praktik keagamaan dilarang, dan mayoritas masjid ditutup. Namun, sejak kemerdekaan pada tahun 1990, upaya telah dilakukan untuk mendapatkan kembali sebagian warisan budaya yang hilang di bawah pemerintahan Soviet.
Mantan Presiden Saparmurat Niyazov memerintahkan agar prinsip-prinsip dasar Islam diajarkan di sekolah-sekolah umum. Lebih banyak institusi keagamaan, termasuk sekolah agama dan masjid, telah muncul, banyak dengan dukungan dari Arab Saudi, Kuwait, dan Turki. Selama masa Niyazov, kelas agama diadakan di sekolah dan masjid, dengan pengajaran dalam bahasa Arab, Al-Qur'an dan hadis, serta sejarah Islam. Saat ini, satu-satunya lembaga pendidikan yang mengajarkan agama secara formal adalah fakultas teologi di Universitas Negeri Turkmen.
Niyazov juga menulis teks keagamaannya sendiri, yang diterbitkan dalam volume terpisah pada tahun 2001 dan 2004, berjudul Ruhnama ("Buku Jiwa"). Rezim Turkmenbashy mewajibkan buku tersebut, yang menjadi dasar sistem pendidikan di Turkmenistan, diberi status yang sama dengan Al-Qur'an (masjid-masjid diharuskan untuk menampilkan kedua buku tersebut berdampingan). Buku ini sangat dipromosikan sebagai bagian dari kultus kepribadian mantan presiden, dan pengetahuan tentang Ruhnama bahkan diperlukan untuk mendapatkan surat izin mengemudi. Kutipan dari Ruhnama tertulis di dinding Masjid Türkmenbaşy Ruhy, yang dianggap oleh banyak Muslim sebagai tindakan penistaan agama.
Minoritas Agama Lainnya:
- Kristen Ortodoks Rusia: Merupakan kelompok agama minoritas terbesar, sekitar 5-6% dari populasi. Ada 12 gereja Ortodoks Rusia di Turkmenistan, empat di antaranya berada di Ashgabat. Seorang imam agung yang tinggal di Ashgabat memimpin Gereja Ortodoks di negara tersebut. Hingga tahun 2007, Turkmenistan berada di bawah yurisdiksi keagamaan uskup agung Ortodoks Rusia di Tashkent, Uzbekistan, tetapi sejak itu berada di bawah Uskup Agung Pyatigorsk dan Cherkessia. Tidak ada seminari Ortodoks Rusia di Turkmenistan.
- Denominasi lain yang lebih kecil termasuk Gereja Apostolik Armenia, Gereja Katolik Roma, Kristen Pentakosta, Gereja Protestan Word of Life, Gereja Greater Grace World Outreach, Gereja Kerasulan Baru, Saksi-Saksi Yehuwa, Yahudi, dan beberapa kelompok Kristen injili non-denominasi yang tidak terafiliasi. Selain itu, ada komunitas kecil Baháʼí, Baptis, Advent Hari Ketujuh, dan Hare Krishna.
Sejarah Baháʼí di Turkmenistan sama tuanya dengan agama itu sendiri, dan komunitas Baháʼí masih ada hingga saat ini. Rumah Ibadah Baháʼí pertama di dunia dibangun di Ashgabat pada awal abad kedua puluh. Bangunan itu disita oleh Soviet pada tahun 1920-an dan diubah menjadi galeri seni, kemudian rusak berat akibat gempa bumi 1948 dan akhirnya dihancurkan.
Kebijakan Agama Pemerintah dan Kebebasan Beragama: Meskipun konstitusi Turkmenistan menjamin kebebasan beragama, dalam praktiknya pemerintah memberlakukan pembatasan ketat terhadap semua kegiatan keagamaan. Semua kelompok agama diharuskan mendaftar ke pemerintah, dan kegiatan kelompok yang tidak terdaftar dianggap ilegal. Pemerintah mengontrol penunjukan imam Muslim dan mengawasi publikasi materi keagamaan. Kebebasan beragama sangat dibatasi, dan kelompok minoritas agama sering menghadapi pelecehan, pengawasan, dan kesulitan dalam mendaftarkan diri atau menjalankan ibadah secara bebas. Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia telah mengidentifikasi banyak contoh pengaruh sinkretis dari sistem kepercayaan pra-Islam bangsa Turk terhadap praktik Islam di kalangan orang Turkmen.
8.4. Pendidikan

Pendidikan di Turkmenistan bersifat universal dan wajib hingga tingkat menengah. Sistem pendidikan telah mengalami beberapa perubahan sejak kemerdekaan.
- Struktur Pendidikan:
- Di bawah mantan Presiden Niyazov, total durasi pendidikan dasar dan menengah dikurangi dari 10 menjadi 9 tahun.
- Presiden Berdimuhamedow mengembalikan pendidikan 10 tahun pada tahun ajaran 2007-2008.
- Efektif tahun 2013, pendidikan umum di Turkmenistan diperluas menjadi tiga tahap yang berlangsung selama 12 tahun: sekolah dasar (kelas 1-3), sekolah menengah pertama (siklus pertama pendidikan menengah, durasi 5 tahun, kelas 4-8), dan sekolah menengah atas (kelas 9-12).
- Lembaga Pendidikan Utama:
- Terdapat banyak sekolah umum di seluruh negeri. Kurikulum dikontrol secara terpusat oleh Kementerian Pendidikan.
- Lembaga pendidikan tinggi utama termasuk Universitas Negeri Turkmen Magtymguly di Ashgabat, serta berbagai institut khusus lainnya yang berfokus pada bidang-bidang seperti kedokteran, pertanian, ekonomi, bahasa, seni, dan militer.
- Ada juga sejumlah perguruan tinggi kejuruan (vocational colleges) yang menawarkan pelatihan teknis.
- Status Wajib Belajar dan Tingkat Melek Huruf: Pendidikan wajib hingga penyelesaian sekolah menengah. Tingkat melek huruf di Turkmenistan dilaporkan sangat tinggi, mendekati 100%, warisan dari sistem pendidikan era Soviet yang menekankan pendidikan universal.
- Kebijakan Pemerintah Terkait Pendidikan: Pemerintah Turkmenistan telah menyatakan komitmen untuk memodernisasi sistem pendidikan. Ini termasuk pembangunan sekolah-sekolah baru dengan fasilitas modern, peningkatan pelatihan guru, dan pengenalan teknologi baru dalam proses belajar-mengajar. Penekanan diberikan pada pengajaran bahasa Turkmen, sejarah nasional (seringkali versi yang disetujui pemerintah), dan nilai-nilai patriotik. Bahasa asing, terutama bahasa Rusia dan Inggris, juga diajarkan.
- Tantangan yang Dihadapi:
- Kualitas Pendidikan: Meskipun tingkat melek huruf tinggi, ada kekhawatiran tentang kualitas pendidikan secara keseluruhan, terutama terkait dengan kurikulum yang terkadang dipolitisasi (misalnya, penekanan berlebihan pada buku Ruhnama karya Niyazov di masa lalu) dan kurangnya pemikiran kritis.
- Akses ke Pendidikan Tinggi: Persaingan untuk masuk ke universitas negeri sangat ketat, dan ada laporan tentang korupsi dalam proses penerimaan. Jumlah tempat di universitas dalam negeri terbatas.
- Studi di Luar Negeri: Banyak siswa Turkmenistan belajar di luar negeri, terutama di negara-negara seperti Rusia, Turki, Tiongkok, dan Belarus. Namun, pemerintah terkadang memberlakukan pembatasan atau kesulitan bagi siswa yang ingin belajar di luar negeri atau dalam pengakuan ijazah asing.
- Sumber Daya: Meskipun ada investasi dalam fasilitas baru, tantangan tetap ada dalam hal penyediaan buku teks yang memadai dan terkini, serta pelatihan guru yang berkualitas tinggi di semua tingkatan.
Pada akhir tahun ajaran 2019-20, hampir 80.000 siswa Turkmen lulus dari sekolah menengah atas. Pada tahun ajaran yang sama, 12.242 siswa diterima di lembaga pendidikan tinggi di Turkmenistan, dan 9.063 siswa diterima di 42 perguruan tinggi kejuruan negara. Diperkirakan 95.000 siswa Turkmen terdaftar di lembaga pendidikan tinggi di luar negeri pada Musim Gugur 2019.
8.5. Kesehatan
Sistem layanan kesehatan di Turkmenistan dikelola oleh negara dan telah mengalami berbagai perubahan dan tantangan sejak kemerdekaan.
- Harapan Hidup Rata-rata Penduduk: Harapan hidup rata-rata penduduk Turkmenistan adalah sekitar 70,7 tahun (pria: 67,6 tahun, wanita: 73,9 tahun) menurut perkiraan tahun 2018. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dekade-dekade sebelumnya, tetapi masih di bawah rata-rata beberapa negara maju.
- Tantangan Kesehatan Utama:
- Penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), kanker, dan diabetes menjadi penyebab utama kematian dan kesakitan, sejalan dengan tren global. Faktor risiko seperti merokok, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada masalah ini.
- Penyakit menular seperti tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, meskipun ada upaya untuk mengendalikannya.
- Kesehatan ibu dan anak tetap menjadi prioritas, dengan upaya untuk mengurangi angka kematian bayi dan ibu.
- Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang aman masih menjadi tantangan di beberapa daerah pedesaan, yang dapat berkontribusi pada penyakit terkait air.
- Sistem Layanan Kesehatan:
- Pemerintah menyediakan layanan kesehatan melalui jaringan rumah sakit, poliklinik, dan pusat kesehatan pedesaan (feldsher-acoustic points). Layanan kesehatan secara resmi gratis atau bersubsidi besar, tetapi dalam praktiknya pasien mungkin masih harus membayar biaya informal untuk beberapa layanan atau obat-obatan.
- Selama masa Presiden Niyazov, terjadi kebijakan kontroversial penutupan semua rumah sakit di luar Ashgabat pada tahun 2005, dengan alasan bahwa semua perawatan medis canggih harus dipusatkan di ibu kota. Kebijakan ini kemudian sebagian dibatalkan atau dimodifikasi oleh Presiden Berdimuhamedow, yang juga seorang dokter gigi, dengan fokus pada pembangunan fasilitas medis modern di seluruh negeri.
- Status Fasilitas Rumah Sakit: Pemerintah telah banyak berinvestasi dalam pembangunan rumah sakit dan pusat medis baru yang dilengkapi dengan peralatan modern, terutama di Ashgabat dan pusat-pusat provinsi. Namun, ketersediaan tenaga medis yang terlatih dan kualitas layanan mungkin bervariasi antara daerah perkotaan dan pedesaan.
- Kebijakan Kesehatan Pemerintah:
- Fokus pada kedokteran preventif, promosi gaya hidup sehat (termasuk kampanye anti-merokok yang kuat dan promosi olahraga massal), dan peningkatan infrastruktur kesehatan.
- Pengembangan industri farmasi domestik.
- Program imunisasi nasional.
- Meskipun pemerintah secara resmi melaporkan tidak ada kasus COVID-19 selama pandemi global, banyak pengamat internasional dan laporan tidak resmi meragukan klaim ini, mengingat situasi di negara-negara tetangga dan kurangnya transparansi.
Keterbatasan akses terhadap informasi kesehatan yang independen dan statistik kesehatan yang andal membuat penilaian komprehensif terhadap situasi kesehatan menjadi sulit. Korupsi dalam sistem kesehatan juga dilaporkan menjadi masalah.
8.6. Migrasi
Pergerakan penduduk, baik domestik maupun internasional, merupakan aspek demografi penting di Turkmenistan, meskipun data resmi mengenai migrasi seringkali terbatas dan sulit diakses.
- Pergerakan Penduduk Domestik:
- Urbanisasi telah menjadi tren, dengan penduduk pindah dari daerah pedesaan ke kota-kota besar, terutama Ashgabat, untuk mencari peluang ekonomi dan pendidikan yang lebih baik.
- Pemerintah terkadang melakukan program relokasi atau pengembangan wilayah baru yang dapat memengaruhi pola migrasi internal.
- Pergerakan Penduduk Internasional (Emigrasi dan Tenaga Kerja Migran):
- Emigrasi: Sejak kemerdekaan, telah terjadi arus emigrasi yang signifikan dari Turkmenistan. Banyak etnis minoritas, terutama Rusia, Ukraina, dan Jerman Volga, beremigrasi pada awal 1990-an. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak etnis Turkmen juga mencari peluang di luar negeri karena alasan ekonomi, sosial, dan politik.
- Tujuan Utama Emigrasi: Negara tujuan utama bagi emigran dan pekerja migran Turkmen termasuk Turki (karena kedekatan budaya dan bahasa, serta rezim visa yang relatif lebih mudah di masa lalu), Rusia, dan dalam jumlah yang lebih kecil, negara-negara Eropa dan Amerika Utara.
- Latar Belakang Sosial-Ekonomi: Faktor pendorong utama emigrasi adalah kesulitan ekonomi, tingginya tingkat pengangguran (terutama di kalangan pemuda), upah rendah, dan kurangnya peluang. Selain itu, iklim politik yang represif, pembatasan kebebasan, dan korupsi juga menjadi faktor pendorong bagi sebagian orang.
- Dampak terhadap Demografi Negara: Tingkat emigrasi yang tinggi, jika laporan tidak resmi akurat (misalnya, klaim bahwa hampir 2 juta warga telah meninggalkan negara itu antara 2008 dan 2018, atau perkiraan bahwa populasi aktual jauh lebih rendah dari angka resmi), akan memiliki dampak signifikan terhadap struktur demografi Turkmenistan, termasuk potensi penyusutan populasi usia kerja dan "brain drain" (kehilangan tenaga terdidik). Pemerintah Turkmenistan jarang mengakui skala emigrasi dan sering memberlakukan pembatasan terhadap warga negara yang ingin bepergian ke luar negeri.
- Tenaga Kerja Migran Asing: Ada juga sejumlah kecil tenaga kerja migran asing di Turkmenistan, terutama yang terlibat dalam proyek-proyek konstruksi besar atau di sektor minyak dan gas, seringkali sebagai tenaga ahli atau pekerja teknis dari perusahaan asing.
- Emigrasi: Sejak kemerdekaan, telah terjadi arus emigrasi yang signifikan dari Turkmenistan. Banyak etnis minoritas, terutama Rusia, Ukraina, dan Jerman Volga, beremigrasi pada awal 1990-an. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak etnis Turkmen juga mencari peluang di luar negeri karena alasan ekonomi, sosial, dan politik.
- Statistik dan Data: Data resmi mengenai migrasi sangat terbatas. Perkiraan jumlah emigran seringkali berasal dari sumber tidak resmi, media oposisi, atau data dari negara-negara penerima. MeteoZhurnal, berdasarkan data negara penerima, memperkirakan setidaknya 102.346 warga Turkmenistan beremigrasi pada 2019, 78% di antaranya ke Turki. Wakil Menteri Luar Negeri Vepa Hajiyev menyatakan pada Agustus 2023 bahwa pada tahun 2022, 267.330 warga Turkmenistan telah bepergian ke luar negeri, tetapi tidak merinci berapa banyak yang beremigrasi atau kembali.
Secara keseluruhan, migrasi keluar tampaknya menjadi fenomena signifikan yang mencerminkan tantangan sosial-ekonomi dan politik di Turkmenistan, dengan potensi dampak jangka panjang pada demografi dan pembangunan negara.
9. Budaya
Budaya Turkmenistan kaya dan beragam, berakar kuat dalam sejarah nomaden, tradisi kesukuan, dan pengaruh Islam serta interaksi dengan peradaban lain di Jalur Sutra. Pemerintah pasca-kemerdekaan telah aktif mempromosikan identitas budaya nasional Turkmen, seringkali dengan penekanan pada tradisi dan simbol-simbol tertentu.
Kehidupan tradisional Turkmen sangat dipengaruhi oleh gaya hidup nomaden dan semi-nomaden di masa lalu, dengan struktur sosial yang berbasis pada sistem kesukuan. Kuda, khususnya ras Akhal-Teke yang terkenal, memainkan peran sentral dalam budaya Turkmen, melambangkan kebanggaan, kecepatan, dan keindahan. Seni kerajinan tangan, terutama pembuatan karpet Turkmen yang rumit dan berwarna-warni, diakui secara internasional. Musik, tarian, dan sastra lisan juga merupakan bagian integral dari warisan budaya. Nilai-nilai seperti keramahan, penghormatan kepada orang tua, dan solidaritas komunitas sangat dijunjung tinggi.
9.1. Kehidupan dan Adat Istiadat Tradisional
Kehidupan dan adat istiadat tradisional Turkmenistan sangat dipengaruhi oleh warisan budaya nomaden dan struktur sosial berbasis suku yang telah terbentuk selama berabad-abad di lingkungan stepa dan gurun Asia Tengah.
- Warisan Budaya Nomaden: Secara tradisional, banyak suku Turkmen adalah nomaden atau semi-nomaden, bergantung pada penggembalaan ternak seperti domba, kambing, dan unta. Gaya hidup ini membentuk banyak aspek budaya mereka, dari jenis tempat tinggal hingga organisasi sosial. Meskipun upaya urbanisasi dan kolektivisasi di era Soviet telah mengubah gaya hidup ini secara signifikan, banyak tradisi nomaden masih dihargai dan dirayakan.
- Yurt (Rumah Tradisional): Yurt (disebut gara öý atau "rumah hitam" dalam bahasa Turkmen) adalah tempat tinggal tradisional nomaden, berupa tenda bundar yang terbuat dari kerangka kayu yang ditutupi dengan lapisan kain felt tebal (dari kulit domba atau ternak lain). Yurt mudah dibongkar pasang dan diangkut, sangat cocok untuk gaya hidup berpindah-pindah. Meskipun sebagian besar orang Turkmen sekarang tinggal di rumah permanen, yurt masih digunakan dalam beberapa konteks budaya dan perayaan.
- Struktur Sosial Berbasis Suku: Masyarakat Turkmen secara historis terbagi menjadi beberapa suku utama (seperti Teke, Yomut, Ersari, Chowdur, Gokleng, Saryk) dan banyak sub-suku atau klan. Setiap suku memiliki dialek, tradisi, dan motif karpet (göl) khasnya sendiri. Loyalitas kesukuan dan hubungan kekerabatan memainkan peran penting dalam struktur sosial dan politik. Meskipun pemerintah modern menekankan persatuan nasional, identitas kesukuan tetap menjadi aspek penting dari identitas Turkmen bagi banyak orang.
- Pakaian Tradisional:
- Pria Turkmen secara tradisional mengenakan topi kulit domba besar yang disebut telpek (bisa berwarna hitam atau putih dan berbulu lebat). Pakaian mereka sering terdiri dari jubah merah (don) yang dikenakan di atas kemeja putih, dan celana panjang.
- Wanita Turkmen mengenakan gaun panjang berbentuk karung (köýnek) di atas celana panjang sempit (balak), yang bagian bawahnya sering dihiasi dengan sulaman. Pakaian wanita seringkali berwarna cerah dan dihiasi dengan sulaman rumit. Hiasan kepala wanita biasanya terdiri dari perhiasan perak yang indah, dan mereka juga mengenakan gelang serta bros yang bertatahkan batu semi mulia seperti akik (carnelian).
- Peran Kuda Akhal-Teke: Kuda Akhal-Teke adalah ras kuda yang sangat dihargai, terkenal karena kecepatan, daya tahan, keindahan, dan bulunya yang berkilau metalik. Kuda ini dianggap sebagai warisan nasional dan simbol kebanggaan Turkmenistan. Kuda memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, transportasi, peperangan, dan olahraga tradisional. Pembiakan dan pemeliharaan kuda Akhal-Teke adalah tradisi yang dihormati.
- Adat Istiadat dan Nilai: Keramahan (myhmansöýerlik) adalah nilai yang sangat penting. Tamu selalu disambut dengan hormat dan disuguhi makanan dan minuman terbaik. Penghormatan kepada orang tua dan orang yang lebih tua (ýaşuly) adalah prinsip dasar. Solidaritas komunitas, gotong royong, dan saling membantu juga merupakan nilai-nilai penting. Upacara pernikahan dan acara keluarga lainnya dirayakan dengan meriah dan melibatkan banyak ritual tradisional.
Meskipun modernisasi telah membawa banyak perubahan, banyak dari adat istiadat dan nilai-nilai tradisional ini terus dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
9.2. Seni dan Kerajinan
Turkmenistan memiliki warisan seni dan kerajinan yang kaya dan beragam, yang mencerminkan sejarah panjang dan tradisi budayanya.
- Karpet Turkmen: Mungkin produk kerajinan paling terkenal dari Turkmenistan adalah karpet buatan tangan. Karpet Turkmen (sering keliru disebut karpet Bukhara di Barat) terkenal secara global karena kualitas, daya tahan, warna merah tua yang khas, dan motif geometris yang rumit yang disebut göl. Setiap suku utama Turkmen (Teke, Yomut, Ersari, Saryk, Chowdur) memiliki göl khasnya sendiri yang berfungsi sebagai semacam lambang suku. Pembuatan karpet adalah keterampilan yang diwariskan dari generasi ke generasi, terutama oleh wanita. Karpet tidak hanya berfungsi sebagai penutup lantai tetapi juga sebagai hiasan dinding, tas, dan perlengkapan tenda (yurt). Hari Karpet Turkmen dirayakan sebagai hari libur nasional.
- Sastra dan Puisi: Sastra lisan memiliki tradisi yang kuat, termasuk epos kepahlawanan seperti Görogly. Penyair klasik terbesar Turkmenistan adalah Magtymguly Pyragy (abad ke-18), yang karya-karyanya dianggap sebagai puncak sastra Turkmen dan memainkan peran penting dalam membentuk bahasa dan identitas nasional. Puisi-puisinya sering bertema patriotisme, keadilan sosial, dan nilai-nilai kemanusiaan.
- Musik dan Alat Musik Tradisional: Musik tradisional Turkmen sangat khas, seringkali menampilkan melodi melankolis yang dimainkan dengan alat musik seperti dutar (kecapi dua senar), gidjak (rebab), dan tüýdük (seruling). Nyanyian epik (dessan) dan lagu-lagu rakyat (aýdym) adalah bagian penting dari repertoar musik. Musisi tradisional (bagşy) sangat dihormati.
- Arsitektur: Arsitektur tradisional mencakup pembangunan yurt dan masjid-masjid kuno dengan pola bata dan ubin yang khas, seperti yang terlihat di situs-situs bersejarah seperti Kunya-Urgench. Arsitektur modern di Turkmenistan, terutama di Ashgabat, ditandai dengan penggunaan marmer putih yang meluas pada bangunan-bangunan publik monumental, gedung apartemen, dan infrastruktur. Proyek-proyek besar seperti Menara Turkmenistan, Istana Pernikahan (Bagt köşgi), dan Pusat Hiburan dan Budaya Alem telah mengubah lanskap kota dan mempromosikan identitasnya sebagai kota modern.
- Kerajinan Perak dan Perhiasan: Perajin Turkmen terkenal dengan perhiasan perak mereka yang indah dan rumit, seringkali dihiasi dengan batu akik (carnelian) dan batu semi mulia lainnya. Perhiasan ini dikenakan oleh wanita sebagai bagian dari pakaian tradisional dan memiliki makna simbolis.
- Sulaman: Sulaman (keşde) adalah bentuk seni penting lainnya, digunakan untuk menghiasi pakaian (terutama gaun wanita, topi, dan jubah), tas, dan tekstil rumah tangga. Motif sulaman seringkali rumit dan berwarna-warni.
- Kerajinan Kulit dan Kayu: Kerajinan tradisional juga mencakup pengolahan kulit untuk membuat berbagai barang dan ukiran kayu untuk menghiasi yurt dan peralatan rumah tangga.
Seni dan kerajinan ini tidak hanya mencerminkan keterampilan teknis tetapi juga nilai-nilai estetika dan spiritual masyarakat Turkmen.
9.3. Budaya Kuliner
Masakan Turkmenistan memiliki banyak kesamaan dengan masakan negara-negara Asia Tengah lainnya, tetapi juga memiliki ciri khasnya sendiri yang dipengaruhi oleh gaya hidup nomaden di masa lalu dan ketersediaan bahan lokal.
- Makanan Tradisional Khas:
- Plov (pilaf, disebut aş dalam bahasa Turkmen): Hidangan nasi yang sangat populer, biasanya dimasak dengan daging (domba atau sapi), wortel parut, bawang, dan terkadang kismis atau buncis. Plov sering disajikan pada acara-acara khusus dan perayaan.
- Manti (pangsit): Pangsit kukus yang diisi dengan daging cincang (biasanya domba) dan bawang. Sering disajikan dengan yogurt asam (gatyk) atau saus.
- Shurpa (sup, çorba): Sup daging (biasanya domba) yang kental dengan sayuran seperti kentang, wortel, dan tomat.
- Samsa (somsa): Pastri berbentuk segitiga atau bulat yang dipanggang dalam oven tanah liat tradisional (tamdyr), diisi dengan daging cincang dan bawang, atau terkadang labu.
- Lagman: Hidangan mi tarik dengan daging dan sayuran dalam saus kental.
- Shashlik (kebap): Sate daging (domba, sapi, atau ayam) yang dipanggang di atas bara api.
- Dogroma: Hidangan ritual yang terbuat dari daging domba cincang halus dan lemak yang dicampur dengan roti pipih (çörek) yang disobek-sobek.
- Roti (Çörek): Roti adalah makanan pokok dan sangat dihormati. Roti pipih bundar tradisional, yang disebut çörek atau tamdyr çörek, dipanggang di tamdyr. Roti ini sering dihiasi dengan pola-pola yang indah sebelum dipanggang. Membuang atau menginjak roti dianggap sangat tidak sopan.
- Produk Susu: Mengingat warisan nomaden, produk susu fermentasi seperti gatyk (yogurt kental), chal (susu unta fermentasi yang sedikit asam dan berbuih), dan agaran (sejenis krim asam atau mentega dari susu unta) sangat umum. Keju lokal juga diproduksi.
- Daging: Daging domba adalah daging yang paling umum dikonsumsi, diikuti oleh daging sapi dan unggas. Daging sering dimasak dengan cara direbus, dipanggang, atau digoreng.
- Teh (Çäý): Teh hijau (gök çäý) adalah minuman yang paling populer dan diminum sepanjang hari. Teh disajikan dalam mangkuk kecil (käse) dan merupakan bagian penting dari keramahan Turkmen.
- Buah-buahan dan Sayuran: Melon dan semangka dari Turkmenistan terkenal karena rasa manisnya. Anggur, aprikot, delima, tomat, mentimun, dan berbagai sayuran lainnya juga banyak dikonsumsi, terutama saat musimnya.
Tradisi kuliner Turkmenistan menekankan penggunaan bahan-bahan segar dan sederhana, dengan hidangan yang mengenyangkan dan beraroma. Makanan seringkali merupakan acara komunal, dan berbagi makanan dengan tamu adalah aspek penting dari budaya Turkmen.
9.4. Olahraga
Olahraga memainkan peran penting dalam masyarakat Turkmenistan, baik olahraga modern maupun tradisional. Pemerintah secara aktif mempromosikan partisipasi dalam olahraga dan gaya hidup sehat.
- Olahraga Populer:
- Sepak bola: Adalah olahraga paling populer. Liga sepak bola nasional (Ýokary Liga) adalah kompetisi utama. Tim nasional sepak bola Turkmenistan berpartisipasi dalam kompetisi regional dan internasional, meskipun belum mencapai kesuksesan besar di tingkat global. Beberapa klub utama termasuk FK Altyn Asyr, FC Aşgabat, dan Nebitçi FT.
- Gulat: Gulat (baik gaya bebas maupun Greco-Roman) adalah olahraga yang sangat populer dan memiliki tradisi panjang. Turkmenistan telah menghasilkan pegulat yang berprestasi di tingkat regional dan internasional. Gulat tradisional Turkmen yang disebut göreş juga dipraktikkan.
- Olahraga tempur lainnya seperti tinju, judo, dan sambo juga populer.
- Angkat besi adalah olahraga lain di mana atlet Turkmenistan telah mencapai kesuksesan internasional, termasuk medali Olimpiade pertama negara itu yang diraih oleh Polina Guryeva (perak) di Olimpiade Tokyo 2020.
- Olahraga Tradisional:
- Pacuan Kuda: Pacuan kuda, terutama dengan kuda Akhal-Teke yang terkenal, adalah olahraga tradisional yang sangat bergengsi dan populer. Kompetisi pacuan kuda diadakan secara teratur, terutama selama hari libur nasional, dan menarik banyak penonton. Kuda Akhal-Teke bahkan memiliki hari libur nasionalnya sendiri.
- Pertarungan Berkuda: Berbagai bentuk permainan dan pertarungan berkuda tradisional juga ada, menunjukkan keterampilan menunggang kuda para peserta.
- Partisipasi dalam Kompetisi Olahraga Internasional:
- Turkmenistan berpartisipasi secara teratur dalam Olimpiade Musim Panas, Pesta Olahraga Asia, dan kejuaraan dunia lainnya dalam berbagai cabang olahraga.
- Pada tahun 2017, Ashgabat menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Dalam Ruangan dan Bela Diri Asia ke-5, sebuah acara olahraga besar yang melibatkan pembangunan kompleks olahraga modern (Desa Olimpiade Ashgabat).
- Pada tahun 2018, Ashgabat juga menjadi tuan rumah Kejuaraan Angkat Besi Dunia.
- Infrastruktur Olahraga: Pemerintah telah banyak berinvestasi dalam pembangunan fasilitas olahraga modern di seluruh negeri, termasuk stadion, arena dalam ruangan, kolam renang, dan pusat pelatihan.
Promosi olahraga oleh pemerintah sering dikaitkan dengan upaya untuk meningkatkan citra internasional negara dan mempromosikan kesehatan masyarakat. Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow sendiri sering terlihat berpartisipasi dalam kegiatan olahraga publik.
9.5. Media Massa
Media massa di Turkmenistan sangat dikontrol ketat oleh pemerintah, dan negara ini secara konsisten menempati peringkat sebagai salah satu negara dengan tingkat kebebasan pers terburuk di dunia.
- Surat Kabar dan Majalah: Semua surat kabar dan majalah utama diterbitkan oleh outlet media yang dikendalikan negara, terutama dalam bahasa Turkmen. Surat kabar resmi harian utama adalah Türkmenistan (dalam bahasa Turkmen) dan Neytralny Turkmenistan (Netral Turkmenistan, dalam bahasa Rusia). Ada juga beberapa portal berita daring yang mengulang konten resmi, seperti Turkmenportal dan Parahat.info, selain situs berita resmi "Zaman Keemasan" (Altyn AsyrBahasa Turkmen), yang tersedia dalam bahasa Turkmen, Rusia, dan Inggris. Dua organisasi berita swasta yang berbasis di Ashgabat, Infoabad dan Arzuw, menawarkan konten daring, tetapi operasinya tetap berada dalam batas-batas yang diizinkan pemerintah. Artikel yang diterbitkan sangat disensor dan ditulis untuk memuliakan negara dan pemimpinnya.
- Penyiaran (Televisi dan Radio): Pemerintah mengoperasikan semua stasiun televisi dan radio nasional. Turkmenistan saat ini menyiarkan delapan saluran TV nasional melalui satelit: Altyn Asyr, Ýaşlyk, Miras, Turkmenistan (dalam tujuh bahasa), Türkmen Owazy (musik), Aşgabat, Turkmenistan Sport, dan Arkadag. Tidak ada stasiun TV atau radio komersial atau swasta yang independen. Siaran berita resmi malam hari, Watan (Tanah Air), tersedia di YouTube. Program televisi dan radio juga sangat disensor dan berfokus pada promosi kebijakan pemerintah dan pencapaian nasional.
- Internet: Akses internet di Turkmenistan termasuk yang paling tidak berkembang di Asia Tengah dan sangat disensor. Penyedia layanan internet utama adalah perusahaan negara, Turkmentelekom. Sejumlah besar situs web asing, termasuk media berita independen, platform media sosial (seperti Facebook, Twitter, YouTube), dan aplikasi komunikasi terenkripsi (seperti WhatsApp dan Telegram), diblokir secara rutin. Penggunaan VPN untuk menghindari sensor dilarang, dan pemerintah secara aktif berupaya memblokir akses VPN. Biaya internet relatif mahal dan kecepatannya lambat bagi sebagian besar penduduk. Pada tahun 2021, diperkirakan sekitar 21% populasi menggunakan internet.
- Kontrol dan Sensor Pemerintah: Pemerintah menggunakan berbagai cara untuk mengontrol arus informasi, termasuk sensor pra-publikasi, pemblokiran situs web, pengawasan komunikasi daring, dan intimidasi terhadap jurnalis atau warga negara yang mencoba berbagi informasi kritis. Undang-undang yang tidak jelas tentang pencemaran nama baik dan penyebaran "informasi palsu" digunakan untuk menekan perbedaan pendapat.
- Aksesibilitas Media Asing dan Independen: Karena sensor yang ketat, akses ke media asing dan independen sangat terbatas di dalam negeri. Namun, sebagian penduduk, terutama di luar Ashgabat, menggunakan piringan satelit (meskipun secara resmi dilarang atau dibatasi) untuk mengakses program televisi asing, terutama dari Turki dan Rusia. Beberapa organisasi berita yang berbasis di luar Turkmenistan, seperti Azatlyk Radiosy (layanan bahasa Turkmen dari Radio Free Europe/Radio Liberty), Chronicles of Turkmenistan (outlet dari Turkmen Initiative for Human Rights yang berbasis di Wina), dan Turkmen.news (sebelumnya Alternative News of Turkmenistan, berbasis di Belanda), menyediakan liputan berita yang tidak disensor tentang Turkmenistan, tetapi situs web mereka diblokir di dalam negeri.
Secara keseluruhan, lanskap media di Turkmenistan tidak mencerminkan kebebasan berekspresi atau pluralisme informasi, yang berdampak signifikan pada kemampuan warga untuk mengakses informasi yang beragam dan berpartisipasi dalam wacana publik.
9.6. Hari Libur Nasional dan Kalender
Turkmenistan merayakan berbagai hari libur nasional, hari raya keagamaan, dan hari peringatan tradisional. Beberapa di antaranya bersifat unik bagi negara ini. Sistem kalender juga pernah mengalami perubahan yang tidak lazim.
- Hari Libur Nasional Utama:
- Tahun Baru (1 Januari)
- Hari Peringatan (12 Januari): Memperingati para pahlawan Pertempuran Geok Tepe 1881.
- Hari Bendera Nasional Turkmenistan (19 Februari): Juga merupakan hari ulang tahun mantan Presiden Saparmurat Niyazov.
- Hari Perempuan Internasional (8 Maret)
- Nowruz (Novruz Bayramy, 21-22 Maret): Perayaan Tahun Baru Persia/Asia Tengah, menandai awal musim semi.
- Hari "Setetes Air adalah Sebutir Emas" (Minggu pertama bulan April): Merayakan pentingnya air.
- Hari Kuda Turkmenistan (Minggu terakhir bulan April): Merayakan kuda Akhal-Teke yang terkenal.
- Hari Peringatan Para Pahlawan Perang Patriotik Raya 1941-1945 (8 Mei)
- Hari Kemenangan (9 Mei): Memperingati kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
- Hari Kebangkitan, Persatuan, dan Puisi Magtymguly Pyragy (18 Mei): Merayakan konstitusi dan penyair nasional.
- Hari Karpet Turkmen (Minggu terakhir bulan Mei)
- Hari Kemerdekaan Turkmenistan (27 Oktober): Merayakan deklarasi kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991. (Sebelumnya dirayakan pada tanggal yang berbeda, kemudian diubah)
- Hari Netralitas (12 Desember): Merayakan pengakuan PBB atas status netralitas permanen Turkmenistan pada tahun 1995.
- Hari Raya Keagamaan:
- Idul Fitri (Oraza Bayramy): Dirayakan pada akhir bulan Ramadan, tanggalnya bervariasi sesuai kalender Islam. Biasanya menjadi hari libur nasional.
- Idul Adha (Gurban Bayramy): Dirayakan sekitar 70 hari setelah Idul Fitri, tanggalnya juga bervariasi. Biasanya menjadi hari libur nasional selama beberapa hari.
- Hari Peringatan Tradisional (yang unik atau khas):
- Hari Melon (Gawun Bayramy, Minggu kedua bulan Agustus): Merayakan panen melon, buah yang sangat dihargai di Turkmenistan.
- Hari Bakhshi Turkmen (Minggu kedua bulan September): Menghormati para bakhshi, penyanyi dan musisi tradisional.
- Hari Panen (Hasyl Bayramy, Minggu terakhir bulan November): Merayakan hasil panen pertanian.
- Hari Bertetangga Baik (Minggu pertama bulan Desember)
- Hari Peringatan Saparmurat Niyazov (21 Desember): Memperingati kematian presiden pertama Turkmenistan (ditetapkan pada 2007, statusnya mungkin telah berubah).
- Sistem Kalender Unik yang Pernah Digunakan: Pada tahun 2002, Presiden Saparmurat Niyazov memperkenalkan sistem penamaan bulan dan hari yang baru dan unik, yang sebagian besar didasarkan pada tokoh-tokoh dan simbol-simbol nasional Turkmenistan (termasuk dirinya dan keluarganya). Misalnya, Januari dinamai Türkmenbaşy (sesuai gelarnya), April dinamai Gurbansoltan (nama ibunya), dan September dinamai Ruhnama (judul bukunya). Nama-nama hari dalam seminggu juga diubah. Sistem ini tidak populer dan membingungkan. Setelah kematian Niyazov, pemerintah di bawah Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow secara bertahap mengembalikan nama-nama bulan dan hari tradisional (yang berasal dari bahasa Rusia atau Persia) mulai tahun 2008-2009.
Beberapa hari libur mungkin memiliki tanggal yang bervariasi atau statusnya dapat berubah berdasarkan keputusan pemerintah.
9.7. Warisan Dunia
Turkmenistan memiliki tiga situs yang terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, yang semuanya merupakan situs budaya yang mencerminkan sejarah panjang dan kaya negara tersebut:
1. Merv Kuno (State Historical and Cultural Park "Ancient Merv")
- Lokasi: Dekat kota Baýramaly, Provinsi Mary.
- Tahun Ditetapkan: 1999
- Nilai Historis dan Budaya: Merv adalah salah satu kota oasis tertua dan paling terawat di sepanjang Jalur Sutra di Asia Tengah. Selama berabad-abad, Merv menjadi pusat perdagangan, budaya, dan keagamaan yang penting. Pada puncaknya, terutama di bawah Kekaisaran Seljuk pada abad ke-11 dan ke-12, Merv adalah salah satu kota terbesar dan termegah di dunia Islam. Situs ini mencakup sisa-sisa beberapa kota dari periode yang berbeda, mulai dari era Akhemeniyah hingga Timuriyah, termasuk benteng, istana, masjid (seperti Masjid Agung dan Mausoleum Sultan Sanjar), mausoleum, dan sistem irigasi kuno. Kehancurannya oleh bangsa Mongol pada tahun 1221 merupakan titik balik dalam sejarahnya.

2. Kunya-Urgench (Köneürgenç)
- Lokasi: Dekat kota Köneürgenç, Provinsi Daşoguz.
- Tahun Ditetapkan: 2005
- Nilai Historis dan Budaya: Kunya-Urgench (Urgench Kuno) adalah ibu kota Kekaisaran Khwarezmia pada abad ke-12 hingga awal abad ke-13. Kota ini merupakan pusat perdagangan dan budaya yang berkembang pesat sebelum dihancurkan oleh pasukan Jenghis Khan pada tahun 1221 dan kemudian oleh Timur (Tamerlane) pada akhir abad ke-14. Situs ini memiliki sejumlah monumen yang luar biasa dari periode tersebut, termasuk mausoleum (seperti Mausoleum Turabek-Khanym yang terkenal dengan kubah ubinnya yang indah, Mausoleum Sultan Tekesh), menara (Menara Kutlug-Timur, salah satu menara bata tertinggi di Asia Tengah), dan sisa-sisa masjid. Arsitektur Kunya-Urgench menunjukkan pengaruh gaya Persia dan Islam, serta inovasi lokal.

3. Benteng Parthia di Nisa (Parthian Fortresses of Nisa)
- Lokasi: Dekat desa Bagyr, sekitar 18 km barat daya Ashgabat, Provinsi Ahal.
- Tahun Ditetapkan: 2007
- Nilai Historis dan Budaya: Nisa adalah salah satu ibu kota paling awal dan terpenting dari Kekaisaran Parthia (abad ke-3 SM hingga abad ke-3 M). Situs ini terdiri dari dua gundukan yang berdekatan: Nisa Lama (Konye Nusay), yang diyakini sebagai kompleks kerajaan atau keagamaan, dan Nisa Baru (Tau-Nusay), yang merupakan pemukiman perkotaan. Penggalian arkeologi di Nisa telah mengungkapkan sisa-sisa istana, kuil, perbendaharaan, dan gudang anggur, serta banyak artefak penting, termasuk rhyton (wadah minum ritual) gading yang diukir dengan indah, yang menunjukkan perpaduan pengaruh budaya Helenistik dan Iran. Nisa memberikan wawasan penting tentang peradaban Parthia, yang memainkan peran kunci sebagai perantara budaya dan perdagangan antara dunia Greko-Romawi dan Asia.

Situs-situs ini menyoroti peran penting Turkmenistan sebagai persimpangan peradaban kuno dan pusat budaya di sepanjang Jalur Sutra. Upaya konservasi dan penelitian terus dilakukan untuk melindungi dan memahami warisan berharga ini.
10. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di Turkmenistan telah menjadi fokus pemerintah, terutama setelah kemerdekaan, meskipun kemajuannya menghadapi berbagai tantangan.
- Status Perkembangan Iptek: Secara historis, selama era Soviet, penelitian ilmiah di Turkmenistan dilakukan di bawah payung Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet dan lembaga-lembaga terkait. Setelah kemerdekaan, Turkmenistan mendirikan Akademi Ilmu Pengetahuannya sendiri. Namun, pada masa Presiden Niyazov, Akademi Ilmu Pengetahuan sempat dibubarkan dan kemudian dipulihkan oleh Presiden Berdimuhamedow. Investasi dalam Iptek telah meningkat, tetapi masih ada ketergantungan pada teknologi impor di banyak sektor.
- Bidang Penelitian Utama:
- Energi: Mengingat kekayaan sumber daya hidrokarbon, penelitian di bidang minyak dan gas, termasuk eksplorasi, ekstraksi, dan pengolahan, menjadi prioritas. Ada juga minat dalam pengembangan energi terbarukan (surya dan angin), meskipun implementasinya masih terbatas.
- Pertanian: Penelitian difokuskan pada peningkatan produktivitas tanaman (terutama kapas dan gandum), pengembangan varietas baru yang tahan terhadap kondisi iklim lokal, teknik irigasi yang efisien, dan pengelolaan sumber daya tanah dan air.
- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Pemerintah telah menyatakan TIK sebagai sektor prioritas. Upaya dilakukan untuk mengembangkan infrastruktur TIK, termasuk internet dan layanan digital. Namun, akses internet masih terbatas dan sangat disensor.
- Kedokteran dan Farmasi: Penelitian di bidang kesehatan dan pengembangan industri farmasi domestik juga menjadi perhatian.
- Ilmu Lingkungan: Penelitian terkait dengan masalah lingkungan seperti desertifikasi, salinisasi, dan pengelolaan sumber daya air.
- Nanoteknologi dan Material Baru: Ada minat yang berkembang dalam bidang-bidang ini.
- Kebijakan Pemerintah untuk Pengembangan Iptek:
- Pemerintah telah meluncurkan berbagai program negara untuk mendukung pengembangan Iptek, termasuk pendanaan untuk penelitian, modernisasi lembaga ilmiah, dan pelatihan personel ilmiah.
- Pembangunan taman teknologi (technopark) telah diumumkan sebagai bagian dari upaya untuk mendorong inovasi dan komersialisasi hasil penelitian. Sebuah taman teknologi sedang dikembangkan di Bikrova, dekat Ashgabat, dengan fokus pada energi alternatif dan nanoteknologi.
- Kerja sama internasional dalam bidang Iptek didorong, meskipun tingkat keterbukaannya bervariasi.
- Lembaga Terkait:
- Akademi Ilmu Pengetahuan Turkmenistan: Lembaga ilmiah utama negara, yang mengkoordinasikan penelitian di berbagai bidang.
- Universitas dan Institut Penelitian: Lembaga pendidikan tinggi juga terlibat dalam kegiatan penelitian.
- Pusat Teknologi: Seperti yang disebutkan, taman teknologi sedang dikembangkan untuk memfasilitasi inovasi.
- Tantangan:
- Pendanaan yang mungkin masih terbatas dibandingkan dengan negara-negara maju.
- Kurangnya sumber daya manusia yang sangat terlatih di beberapa bidang spesialis.
- Isolasi relatif dari komunitas ilmiah global dan pembatasan arus informasi dapat menghambat kolaborasi dan kemajuan.
- Birokrasi dan kurangnya lingkungan yang kondusif untuk inovasi independen.
Meskipun ada upaya untuk memajukan Iptek, Turkmenistan masih menghadapi jalan panjang untuk menjadi pemain signifikan dalam inovasi global. Fokus utama tampaknya lebih pada penerapan teknologi yang sudah ada daripada penelitian dasar yang menghasilkan terobosan baru.
11. Tokoh Terkemuka
Turkmenistan telah melahirkan sejumlah tokoh yang memberikan kontribusi penting atau dikenal secara internasional dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Bidang Sejarah dan Sastra:
- Magtymguly Pyragy (sekitar 1724/1733 - sekitar 1807): Dianggap sebagai bapak sastra Turkmen dan penyair nasional Turkmenistan. Puisi-puisinya, yang menyerukan persatuan suku-suku Turkmen, keadilan sosial, dan cinta tanah air, memiliki pengaruh besar terhadap budaya dan identitas Turkmen. Hari kelahirannya dirayakan sebagai hari libur nasional.
- Nurmuhammet Andalyp (sekitar 1660 - sekitar 1740): Penyair dan sejarawan penting sebelum Magtymguly, yang juga berkontribusi pada pengembangan sastra Turkmen.
- Bidang Politik:
- Saparmurat Niyazov (Türkmenbaşy) (1940-2006): Presiden pertama Turkmenistan setelah kemerdekaan. Ia mendirikan kultus individu yang kuat dan memerintah sebagai presiden seumur hidup. Dampaknya terhadap perkembangan demokrasi dan hak asasi manusia sangat negatif, menciptakan sistem otoriter yang sangat represif. Namun, ia juga dipandang oleh sebagian pendukungnya sebagai pendiri negara modern Turkmenistan dan penjaga stabilitas.
- Gurbanguly Berdimuhamedow (lahir 1957): Presiden kedua Turkmenistan (2007-2022), menggantikan Niyazov. Ia melanjutkan sistem politik otoriter, meskipun dengan beberapa modifikasi pada kultus individu dan kebijakan. Selama pemerintahannya, investasi besar dilakukan dalam proyek konstruksi monumental. Perspektif sosial liberal akan mengkritik keras pemerintahannya karena pelanggaran hak asasi manusia dan kurangnya reformasi demokrasi. Saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Rakyat dan menyandang gelar "Pemimpin Nasional".
- Serdar Berdimuhamedow (lahir 1981): Presiden ketiga dan saat ini Turkmenistan (sejak 2022), putra Gurbanguly Berdimuhamedow. Kenaikannya ke tampuk kekuasaan dipandang sebagai kelanjutan dinasti politik dan tidak mencerminkan proses demokrasi yang sejati.
- Gowshud Han (abad ke-19): Seorang pemimpin militer suku Teke yang terkenal karena memimpin perlawanan terhadap Kekhanan Khiva dan Persia.
- Bidang Budaya dan Seni:
- Aman Kulyýew (Aman Gulmämmedow): Aktor dan sutradara film dan teater Soviet-Turkmen yang terkenal.
- Mollanepes (Molla Nepes) (1810-1862): Penyair klasik Turkmen abad ke-19, dikenal karena lirik cintanya dan dessan (epik romantis).
- Durdy Baýramow (1938-2014): Pelukis terkenal Turkmenistan, dikenal karena potret dan lukisan pemandangannya.
- Bidang Olahraga:
- Polina Guryeva (lahir 1999): Atlet angkat besi yang memenangkan medali perak di Olimpiade Tokyo 2020, menjadi peraih medali Olimpiade pertama dan satu-satunya untuk Turkmenistan hingga saat ini.
- Vladimir Bayramov (lahir 1980): Mantan pemain sepak bola profesional, salah satu pencetak gol terbanyak untuk tim nasional Turkmenistan.
- Ruslan Mingazow (lahir 1991): Pemain sepak bola profesional yang bermain untuk klub-klub di luar negeri dan tim nasional Turkmenistan.
Pemilihan tokoh terkemuka ini mencerminkan kontribusi dalam pembentukan identitas nasional (seperti Magtymguly), peran dalam sejarah politik (para presiden, dengan analisis kritis terhadap dampak mereka pada demokrasi dan hak asasi manusia), serta pencapaian dalam budaya dan olahraga. Penting untuk dicatat bahwa dalam konteks Turkmenistan yang sangat terkontrol, pengakuan publik terhadap tokoh-tokoh tertentu seringkali dipengaruhi oleh narasi resmi pemerintah.