1. Gambaran Umum
Alexandr Dolgopolov, lahir pada 7 November 1988 di Kyiv, Ukraina SSR, Uni Soviet, adalah seorang mantan pemain tenis profesional Ukraina yang dikenal dengan gaya bermainnya yang unik dan dinamis. Selama kariernya, ia mencapai peringkat tertinggi dunia di nomor tunggal pada posisi ke-13 pada Januari 2012 dan berhasil meraih tiga gelar tunggal serta satu gelar ganda di ATP Tour. Dolgopolov mencapai perempat final di Australia Terbuka 2011 dan babak keempat di Amerika Serikat Terbuka 2011 dan 2017, menunjukkan kemampuannya di turnamen Grand Slam. Setelah mengakhiri karier profesionalnya pada Mei 2021, Dolgopolov menunjukkan komitmen kuat terhadap negaranya dengan mendaftar sebagai sukarelawan untuk melawan invasi Rusia ke Ukraina, mencerminkan dedikasinya tidak hanya sebagai atlet tetapi juga sebagai warga negara yang aktif membela demokrasi dan hak asasi manusia.
2. Masa Muda
Alexandr Dolgopolov memiliki latar belakang keluarga yang sangat dekat dengan dunia olahraga, yang memberinya fondasi kuat dalam perjalanan karier tenisnya.
2.1. Masa Kanak-kanak dan Perkenalan dengan Tenis
Alexandr Dolgopolov, yang lahir pada 7 November 1988 di Kyiv, memulai bermain tenis sejak usia tiga tahun. Ia dilatih oleh ayahnya, Oleksandr Dolgopolov Sr., yang merupakan seorang pemain tenis profesional untuk tim Uni Soviet dan juga pelatih Andrei Medvedev, pemain tenis Ukraina tersukses hingga saat itu. Ibunya, Olena, adalah seorang pesenam yang pernah memenangkan medali emas dan perak di Kejuaraan Eropa. Sejak usia muda, Dolgopolov menghabiskan waktunya berkeliling dunia bersama orang tuanya mengikuti tur, berkesempatan untuk bermain dengan berbagai pemain terkenal seperti Andrei Medvedev, Andre Agassi, dan Boris Becker. Bahkan, beberapa pemain seperti Jim Courier mengingat pernah berlatih dengannya ketika ia masih balita. Lingkungan masa kecil yang terpapar langsung pada dunia tenis profesional ini sangat memengaruhi perkembangan dan minatnya pada olahraga tersebut.
2.2. Perubahan Nama
Pada usia 20 tahun, Alexandr Dolgopolov memutuskan untuk mengurangi pengaruh ayahnya dalam kariernya dan mengembangkan dirinya sendiri. Ia berpisah dengan ayahnya sebagai pelatih pada tahun 2009 dan meminta bantuan Jack Reader dari Australia sebagai pelatih barunya. Selain itu, pada Mei 2010, ia secara resmi mengubah ejaan nama depannya dari "Oleksandr Dolgopolov Jr." (Олександр Олександрович ДолгополовOleksandr Oleksandrovych DolgopolovBahasa Ukraina) menjadi "Alexandr Dolgopolov" (Олександр Олександрович ДолгополовOleksandr Oleksandrovych DolgopolovBahasa Ukraina). Perubahan nama ini juga menjadi penanda awal babak baru dalam kariernya. Meskipun sempat tidak berbicara selama enam bulan setelah berpisah sebagai pelatih dan pemain, Dolgopolov dan ayahnya kemudian berdamai, dan Oleksandr Sr. menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian putranya.
3. Karier Tenis
Karier tenis Alexandr Dolgopolov berkembang dari masa junior yang menjanjikan hingga mencapai puncak kinerja di tingkat profesional, ditandai dengan berbagai pencapaian di turnamen-turnamen besar.
3.1. Karier Junior
Sebagai pemain junior, Dolgopolov berhasil mencapai peringkat dunia tertinggi ke-21 dalam Peringkat Tenis Dunia Gabungan Junior pada Januari 2005. Penampilan terbaiknya di turnamen junior besar adalah mencapai perempat final di Prancis Terbuka Tunggal Putra 2005, di mana ia kalah dari Christian Bak.
3.2. Debut Profesional dan Tahun-tahun Awal (2006-2009)
Dolgopolov memulai debutnya di ATP Tour pada September 2006 di turnamen BCR Open Romania sebagai pemain kualifikasi, namun kalah di babak pertama dari Christophe Rochus. Ia juga menjadi bagian dari tim Ukraina di Piala Davis dalam pertandingan melawan Britania Raya pada tahun 2006, di mana ia dikalahkan oleh Andy Murray. Pada tahun 2007, ia kembali kalah di Piala Davis melawan Alexandros Jakupovic dari Yunani. Selama periode ini, ia seringkali kesulitan untuk maju di turnamen-turnamen utama.
Pada tahun 2009, ia memutuskan untuk mandiri dari ayahnya dan mulai bekerja dengan pelatih Jack Reader. Pada tahun yang sama, ia memenangkan beberapa gelar di turnamen ATP Challenger Tour dan ITF Futures Tour.
3.3. Puncak Kinerja dan Pencapaian Utama (2010-2012)
Periode 2010 hingga 2012 menandai puncak karier Alexandr Dolgopolov.
Pada tahun 2010, Dolgopolov memulai tahun dengan kualifikasi di Brisbane International, mengalahkan Bernard Tomic sebelum kalah di babak kedua. Ia juga berhasil lolos kualifikasi untuk Monte-Carlo Rolex Masters dan Mutua Madrileña Madrid Open. Di Prancis Terbuka 2010, ia berhasil mencapai babak ketiga setelah mengalahkan Arnaud Clément dalam pertandingan lima set dan mengejutkan unggulan ke-12 Fernando González dalam tiga set langsung, yang merupakan kemenangan terbesar dan penampilan terbaiknya di Grand Slam hingga saat itu. Ia kemudian kalah dari Nicolás Almagro. Dolgopolov juga mencapai semifinal di Aegon International sebelum kalah dari Michaël Llodra. Di Wimbledon 2010, ia dikalahkan oleh Jo-Wilfried Tsonga dalam lima set di babak kedua.
Tahun 2011 adalah tahun yang gemilang bagi Dolgopolov. Ia memulai di Medibank International Sydney, mencapai perempat final. Di Australia Terbuka 2011, ia mencapai perempat final Grand Slam pertamanya setelah mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga di babak ketiga dan mengejutkan unggulan keempat dunia Robin Söderling di babak keempat. Namun, ia kalah dari unggulan kelima Andy Murray di perempat final.
Pada Februari 2011, ia mencapai final ATP Tour pertamanya di Brasil Terbuka, namun kalah dari Nicolás Almagro. Pada Maret 2011, berpasangan dengan Xavier Malisse, Dolgopolov memenangkan gelar ganda ATP Tour pertamanya di BNP Paribas Open di Indian Wells, mengalahkan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, Roger Federer dan Stanislas Wawrinka, di final. Kemenangan ini merupakan gelar ganda ATP Tour pertamanya. Di Miami Terbuka 2011, ia mencapai babak keempat sebelum kalah dari Rafael Nadal.
Setelah mengalami serangkaian kekalahan di babak pertama di awal musim lapangan tanah liat karena menderita Sindrom Gilbert, Dolgopolov kembali menunjukkan performa terbaiknya di ATP Studena Croatia Open pada Juli 2011. Ia berhasil meraih gelar tunggal ATP Tour pertamanya dengan mengalahkan pemain tuan rumah Marin Čilić di final. Pada 18 April 2011, Dolgopolov mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya di posisi ke-20 dunia. Di Amerika Serikat Terbuka 2011, ia mencapai babak keempat sebelum kalah dari petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dalam tiga set ketat.
Pada awal 2012, Dolgopolov mencapai final di Brisbane International, namun kalah dari Andy Murray. Sebagai hasilnya, ia mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya, yaitu peringkat ke-13 dunia pada 16 Januari 2012. Pada Australia Terbuka 2012, ia kalah di babak ketiga dari pemain tuan rumah Bernard Tomic. Pada Agustus 2012, Alexandr Dolgopolov memenangkan gelar ATP Tour 500 pertamanya di Citi Open di Washington, D.C., mengalahkan Tommy Haas di final.
3.4. Karier Selanjutnya dan Cedera (2013-2018)
Setelah puncak performanya, Dolgopolov menghadapi tantangan dan cedera yang memengaruhi paruh akhir kariernya.
Pada tahun 2013, ia mencapai tiga perempat final di Brisbane, Memphis, dan Munich. Ia juga memberikan perlawanan sengit kepada Juan Martín del Potro yang saat itu menempati peringkat 7 dunia. Di Wimbledon 2013, ia mencapai babak ketiga dan memberikan perlawanan lima set kepada David Ferrer sebelum akhirnya kalah. Hasil terbaiknya tahun itu adalah semifinal di Winston-Salem Open.
Tahun 2014, Dolgopolov kembali menunjukkan performa yang kuat. Ia mencapai final di Rio Open di Brasil, mengalahkan David Ferrer dalam perjalanan menuju final pertamanya sejak 2012, meskipun akhirnya kalah dari Rafael Nadal. Ia melanjutkan performa baiknya di BNP Paribas Open di Indian Wells, di mana ia mengalahkan Rafael Nadal di babak ketiga (kemenangan pertamanya atas petenis nomor satu dunia), Fabio Fognini, dan Milos Raonic sebelum kalah dari Roger Federer di semifinal. Ini adalah pertama kalinya ia berhasil melampaui babak ketiga di turnamen ATP World Tour Masters 1000 sejak 2012. Di Miami Terbuka, ia mengalahkan Stan Wawrinka dan mencapai perempat final, yang membuatnya kembali masuk dalam 30 besar dunia.
Pada tahun 2015, Dolgopolov mencapai semifinal Masters 1000 keduanya di Cincinnati Terbuka. Meskipun kalah dari Novak Djokovic dalam tiga set setelah memenangkan set pertama, penampilannya menunjukkan kembalinya kekuatannya. Pada Januari 2015, ia juga mencapai final ganda di Brisbane International berpasangan dengan Kei Nishikori.
Pada tahun 2016, Dolgopolov mewakili Ukraina bersama Elina Svitolina di Piala Hopman dan mencapai final, di mana mereka menjadi runner-up setelah kalah dari tim Australia Green yang terdiri dari Daria Gavrilova dan Nick Kyrgios. Ia juga berpartisipasi di Wimbledon Championships 2016 dan Amerika Serikat Terbuka 2016. Tahun ini menjadi tahun yang kurang stabil baginya, dan ia mengakhiri tahun di peringkat ke-62.
Pada Februari 2017, Dolgopolov memenangkan gelar ATP ketiganya di Argentina Terbuka, mengalahkan petenis unggulan teratas Kei Nishikori di final. Ia kemudian mencapai babak keempat di Amerika Serikat Terbuka 2017, di mana ia dikalahkan oleh unggulan teratas dan akhirnya juara Rafael Nadal.
Tahun 2018 menjadi tahun terakhirnya bermain secara profesional. Ia mencapai babak ketiga Australia Terbuka 2018 untuk ketiga kalinya dalam kariernya, sebelum dikalahkan oleh Diego Schwartzman. Setelah Internazionali BNL d'Italia pada 14 Mei 2018, ia absen karena cedera pergelangan tangan.
3.5. Pensiun
Alexandr Dolgopolov secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari tenis profesional pada 1 Mei 2021. Pertandingan terakhirnya adalah pada 14 Mei 2018 di Internazionali BNL d'Italia di Roma, Italia, melawan Novak Djokovic. Ia menjelaskan bahwa keputusan pensiun ini diambil setelah berjuang selama tiga tahun dengan cedera pergelangan tangan yang parah yang dideritanya saat latihan di Australia Terbuka 2018. Meskipun telah menjalani dua kali operasi, rasa sakit tersebut tidak kunjung hilang, yang pada akhirnya memaksanya untuk mengakhiri karier yang ia sebut sebagai "perjalanan indah yang telah ia curahkan sepanjang hidupnya." Ia berharap para penggemar menikmati permainannya yang ia anggap "sangat menarik."
4. Gaya Bermain
Alexandr Dolgopolov dikenal dengan gaya bermainnya yang tidak ortodoks dan serba bisa di seluruh lapangan. Ia mampu melancarkan serangan balik saat diperlukan, tetapi juga bisa sangat ofensif. Pertandingan-pertandingannya umumnya diakhiri dengan jumlah pukulan kemenangan yang tinggi, meskipun seringkali juga diiringi dengan banyak kesalahan sendiri.
Servisnya memiliki irama yang sangat cepat, dengan gerakan yang nyaris tanpa jeda. Hal ini memungkinkannya menghasilkan servis pertama yang cepat dan servis kedua yang kuat, seringkali mengejutkan lawan-lawannya. Dalam hal waktu, gerakan servisnya mirip dengan pukulan dasar (groundstroke) miliknya. Dolgopolov mampu memukul bola dengan cepat dan tiba-tiba pada saat-saat terakhir, menjadikannya salah satu pemain paling menipu di tur, karena sulit untuk mengantisipasi ke mana ia akan memukul bola.
Pada pengembalian servisnya, ia sering melakukan pukulan *chip* untuk mengembalikan servis pertama. Ia menggunakan pukulan *forehand* *topspin* melompat yang unik, yang dapat digunakan untuk menarik lawannya jauh ke sisi lapangan. Pukulan *backhand*-nya biasanya dilakukan dengan dua tangan dengan *topspin*, tetapi ia juga sering menggunakan *slice* satu tangan. Ia juga dapat memukul *backhand*-nya secara datar untuk menghasilkan pukulan kemenangan dan mampu menghasilkan kecepatan yang sangat tinggi pada pukulan tersebut. Ia tidak takut untuk maju ke net untuk menyelesaikan poin, dan ia melakukan *volley* dengan cukup baik. Dengan kecepatannya, ia sangat efisien dalam bergerak di sekitar lapangan.
Beberapa pihak membandingkan gayanya dengan Roger Federer, tetapi gaya unik petenis Ukraina ini yang bervariasi dalam kecepatan dan *spin* lebih mirip dengan Andy Murray di antara para pemain top. Ia juga telah dibandingkan dengan pemain *showman* Prancis, Fabrice Santoro, karena penggunaan pukulan dan *stroke*-nya yang unik. Namun, tidak seperti Santoro, Dolgopolov dapat meratakan pukulan dasarnya dengan sangat efisien dalam pertandingan besar, seperti yang terlihat di Australia Terbuka 2011. Pukulan *slice*-nya adalah salah satu yang terbaik di ATP. Setelah kemenangannya dalam empat set atas Dolgopolov di babak ketiga Prancis Terbuka 2011, Viktor Troicki mengatakan bahwa ia hampir menjadi gila dengan *dropshot*-*dropshot* Dolgopolov.

5. Masalah Kesehatan
Sepanjang karier tenisnya, Alexandr Dolgopolov menghadapi beberapa masalah kesehatan serius yang memengaruhi performa dan akhirnya menyebabkan pensiunnya.
Dolgopolov menderita kelainan genetik yang dikenal sebagai Sindrom Gilbert, yang memengaruhi hati dan darahnya, seringkali menyebabkan kelelahan. Kondisinya memburuk ketika ia harus melakukan perjalanan lintas benua yang ekstensif, membutuhkan perawatan obat intravena dan diet yang terpantau untuk memulihkan dirinya.
Selain itu, cedera pergelangan tangan yang parah pada tahun 2018 menjadi faktor utama yang mengakhiri kariernya. Meskipun telah menjalani dua kali operasi untuk mengatasi masalah tersebut, rasa sakit pada pergelangan tangannya tetap ada dan menghalangi kemampuannya untuk kembali berkompetisi di level profesional.
6. Karier Tim Nasional
Alexandr Dolgopolov secara aktif mewakili negaranya dalam berbagai kompetisi tim, meskipun ia juga menghadapi beberapa tantangan terkait hal tersebut.
6.1. Piala Davis
Dalam awal kariernya, Alexandr Dolgopolov bermain dua pertandingan untuk tim nasionalnya di Piala Davis. Pada tahun 2006, ia kalah dari Andy Murray di Odesa dalam pertandingan melawan Britania Raya. Kemudian pada tahun 2007, ia kalah dari Alexandros Jakupovic dari Yunani.
Namun, kemudian ia mengalami kesulitan dalam hubungannya dengan Federasi Tenis Ukraina terkait bonus yang signifikan untuk bermain di Piala Davis. Pada 15 Februari 2011, Dolgopolov menyatakan bahwa ia tidak ingin bermain untuk Ukraina "demi sepotong daging," mengisyaratkan ketidakpuasannya dengan remunerasi. Pada 22 Februari 2011, ia menilai penampilannya di tim nasional Ukraina bernilai 225.00 K USD. Pada 13 Maret 2011, Dolgopolov menyatakan keinginannya untuk mewakili Ukraina sebagai pemain, tetapi hanya setelah kepemimpinan Federasi Tenis Ukraina berubah. Ia bahkan mengisyaratkan pada akhir Januari 2011 bahwa ia mungkin akan mengganti kewarganegaraannya, dengan menyatakan bahwa "Tenis bukanlah olahraga politik seperti sepak bola. Dalam tenis Anda memilih apa yang terbaik untuk Anda, di mana ada lebih banyak prospek." Pada saat itu, Dolgopolov menyatakan bahwa ini akan berarti "tentu saja" ia akan beralih ke tim Piala Davis lainnya. Presiden Federasi Tenis Ukraina, Vadym Shulman, pada akhir Februari 2011 menyatakan bahwa ia menganggap Dolgopolov hanya menggertak dan memeras federasi. Meskipun demikian, Dolgopolov tercatat memiliki rekor 5 kemenangan dan 5 kekalahan di Piala Davis.
6.2. Piala Hopman
Pada tahun 2016, Alexandr Dolgopolov mewakili Ukraina bersama Elina Svitolina di Piala Hopman. Mereka memenangkan semua pertandingan tunggalnya melawan Jack Sock, Jiří Veselý, dan Lleyton Hewitt, yang membawa tim mereka memuncaki fase grup. Mereka melaju ke final melawan tim Australia Green yang terdiri dari Daria Gavrilova dan Nick Kyrgios. Meskipun Dolgopolov kalah dari Nick Kyrgios dengan skor 3-6, 4-6, tim Ukraina berhasil menjadi runner-up turnamen tersebut, menandai pencapaian penting dalam kompetisi beregu.
7. Statistik Karier dan Pencapaian Utama
Alexandr Dolgopolov memiliki catatan karier yang solid dengan tiga gelar tunggal ATP Tour dan satu gelar ganda.
Hasil | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Pasangan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|
Menang | Maret 2011 | Indian Wells Open, Amerika Serikat | Keras | Xavier Malisse | Roger Federer Stanislas Wawrinka | 6-4, 6-7(5-7), [10-7] |
Hasil | M/K | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Pasangan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kalah | 0-1 | Januari 2016 | Piala Hopman 2016, Perth, Australia Barat | Keras (i) | Elina Svitolina | Daria Gavrilova Nick Kyrgios | 0-2 |
Legenda (tunggal) |
---|
Turnamen Grand Slam (0-0) |
Final ATP World Tour (0-0) |
ATP World Tour Masters 1000 (0-0) |
ATP World Tour 500 Series (1-2) |
ATP World Tour 250 Series (2-4) |
Gelar berdasarkan permukaan |
---|
Keras (1-3) |
Tanah Liat (2-3) |
Rumput (0-0) |
Karpet (0-0) |
Hasil | M/K | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|
Kalah | 0-1 | Februari 2011 | Brasil Open, Brasil | Tanah Liat | Nicolás Almagro | 3-6, 6-7(3-7) |
Menang | 1-1 | Juli 2011 | Kroasia Terbuka, Kroasia | Tanah Liat | Marin Čilić | 6-4, 3-6, 6-3 |
Kalah | 1-2 | Januari 2012 | Brisbane International, Australia | Keras | Andy Murray | 1-6, 3-6 |
Menang | 2-2 | Agustus 2012 | Washington Open, Amerika Serikat | Keras | Tommy Haas | 6-7(7-9), 6-4, 6-1 |
Kalah | 2-3 | Oktober 2012 | Valencia Open 500, Spanyol | Keras (i) | David Ferrer | 1-6, 6-3, 4-6 |
Kalah | 2-4 | Februari 2014 | Rio Open, Brasil | Tanah Liat | Rafael Nadal | 3-6, 6-7(3-7) |
Menang | 3-4 | Februari 2017 | Argentina Open, Argentina | Tanah Liat | Kei Nishikori | 7-6(7-4), 6-4 |
Kalah | 3-5 | Juli 2017 | Swedia Terbuka, Swedia | Tanah Liat | David Ferrer | 4-6, 4-6 |
Kalah | 3-6 | Oktober 2017 | Shenzhen Open, Tiongkok | Keras | David Goffin | 4-6, 7-6(7-5), 3-6 |
Legenda (ganda) |
---|
Turnamen Grand Slam (0-0) |
Final ATP World Tour (0-0) |
ATP World Tour Masters 1000 (1-0) |
ATP World Tour 500 Series (0-0) |
ATP World Tour 250 Series (0-1) |
Gelar berdasarkan permukaan |
---|
Keras (1-1) |
Tanah Liat (0-0) |
Rumput (0-0) |
Karpet (0-0) |
Hasil | M/K | Turnamen | Permukaan | Pasangan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|
Menang | Maret 2011 | Indian Wells Open, Amerika Serikat | Keras | Xavier Malisse | Roger Federer Stanislas Wawrinka | 6-4, 6-7(5-7), [10-7] |
Kalah | Januari 2015 | Brisbane International, Australia | Keras | Kei Nishikori | Jamie Murray John Peers | 3-6, 6-7(4-7) |
Legenda (tunggal) |
---|
ITF Futures Tour (5-0) |
ATP Challenger Tour (5-2) |
Final berdasarkan permukaan |
---|
Keras (0-0) |
Tanah Liat (10-2) |
Rumput (0-0) |
Hasil | M-K | Tanggal | Turnamen | Tingkat | Permukaan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Menang | 1-0 | Maret 2006 | Egypt F3, Kairo | Futures | Tanah Liat | Michal Navrátil | 7-6(7-2), 6-4 |
Menang | 2-0 | Mei 2006 | Ukraine F1, Illyichevsk | Futures | Tanah Liat | Bastian Knittel | 6-3, 6-2 |
Menang | 3-0 | Juni 2006 | Ukraine F3, Cherkassy | Futures | Tanah Liat | Giancarlo Petrazzuolo | 3-6, 7-6(9-7), 6-2 |
Menang | 4-0 | Juni 2006 | Belarus F1, Minsk | Futures | Tanah Liat | Vladislav Bondarenko | 6-2, 7-5 |
Menang | 5-0 | Juli 2006 | Italy F24, Modena | Futures | Tanah Liat | Andrey Golubev | 4-6, 7-6(10-8), 7-6(11-9) |
Menang | 6-0 | Juni 2006 | Sassuolo, Italia | Challenger | Tanah Liat | Héctor Ruiz-Cadenas | 6-1, 6-4 |
Menang | 7-0 | Agustus 2009 | Orbetello, Italia | Challenger | Tanah Liat | Pablo Andújar | 6-4, 6-2 |
Menang | 8-0 | September 2009 | Como, Italia | Challenger | Tanah Liat | Juan-Martín Aranguren | 7-5, 7-6(7-5) |
Menang | 9-0 | September 2009 | Trnava, Slowakia | Challenger | Tanah Liat | Lamine Ouahab | 6-2, 6-2 |
Kalah | 9-1 | Februari 2010 | Tanger, Maroko | Challenger | Tanah Liat | Stéphane Robert | 6-7(5-7), 4-6 |
Menang | 10-1 | Februari 2010 | Meknes, Maroko | Challenger | Tanah Liat | Rui Machado | 7-5, 6-2 |
Kalah | 10-2 | Maret 2010 | Marrakesh, Maroko | Challenger | Tanah Liat | Jarkko Nieminen | 3-6, 2-6 |
Legenda (ganda) |
---|
ITF Futures Tour (3-2) |
ATP Challenger Tour (0-3) |
Final berdasarkan permukaan |
---|
Keras (0-0) |
Tanah Liat (3-5) |
Rumput (0-0) |
Hasil | M-K | Tanggal | Turnamen | Tingkat | Permukaan | Pasangan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Menang | 1-0 | Maret 2006 | Egypt F2, Port Said | Futures | Tanah Liat | Giancarlo Petrazzuolo | Yordan Kanev Pedrag Rusevski | 6-1, 6-2 |
Kalah | 1-1 | Mei 2006 | Ukraine F2, Illyichevsk | Futures | Tanah Liat | Denys Molchanov | Bastian Knittel Alexander Satschko | 4-6, 3-6 |
Menang | 2-1 | Juni 2006 | Belarus F1, Minsk | Futures | Tanah Liat | Serguei Tarasevitch | Konstantin Kravchuk Denis Matsukevich | 7-6(7-4), 4-6, 6-3 |
Kalah | 2-2 | April 2008 | Italy F10, Podova | Futures | Tanah Liat | Denis Matsukevich | Simone Vagnozzi Caio Zampieri | 5-7, 6-7(2-7) |
Menang | 3-2 | Agustus 2008 | Russia F4, Moskow | Futures | Tanah Liat | Artem Smirnov | Alexander Krasnorutskiy Denys Molchanov | 6-0, 3-6, [10-8] |
Kalah | 3-3 | September 2009 | Szczecin, Polandia | Challenger | Tanah Liat | Artem Smirnov | Tomasz Bednarek Mateusz Kowalczyk | 3-6, 4-6 |
Kalah | 3-4 | Februari 2010 | Meknes, Maroko | Challenger | Tanah Liat | Artem Smirnov | Pablo Andújar Flavio Cipolla | 2-6, 2-6 |
Kalah | 3-5 | Maret 2010 | Rabat, Maroko | Challenger | Tanah Liat | Dmitri Sitak | Ilija Bozoljac Daniele Bracciali | 4-6, 4-6 |
Rekor keseluruhan kemenangan-kekalahan tunggalnya adalah 221-201 (52%). Ia memenangkan NaN Q USD sepanjang kariernya.
Alexandr Dolgopolov memiliki rekor 10 kemenangan dan 47 kekalahan melawan pemain yang saat pertandingan berlangsung berada di peringkat 10 besar dunia. Berikut adalah daftar kemenangannya atas pemain top 10:
# | Pemain | Peringkat | Ajang | Permukaan | Babak | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|
2011 | ||||||
1. | Robin Söderling | 4 | Australia Terbuka, Melbourne, Australia | Keras | B4 | 1-6, 6-3, 6-1, 4-6, 6-2 |
2. | David Ferrer | 7 | Nice, Prancis | Tanah Liat | PF | 6-4, 1-6, 7-5 |
2012 | ||||||
3. | Jo-Wilfried Tsonga | 5 | Madrid, Spanyol | Tanah Liat | B3 | 7-5, 3-6, 7-6(7-2) |
2014 | ||||||
4. | David Ferrer | 4 | Rio Open, Rio de Janeiro, Brasil | Tanah Liat | SF | 6-4, 6-4 |
5. | Rafael Nadal | 1 | Indian Wells Open, Indian Wells, California, Amerika Serikat | Keras | B3 | 6-3, 3-6, 7-6(7-5) |
6. | Stan Wawrinka | 3 | Miami, Amerika Serikat | Keras | B4 | 6-4, 3-6, 6-1 |
2015 | ||||||
7. | Rafael Nadal | 10 | Queen's Club, Inggris | Rumput | B1 | 6-3, 6-7(6-8), 6-4 |
8. | Tomáš Berdych | 6 | Cincinnati, Amerika Serikat | Keras | PF | 6-4, 6-2 |
2016 | ||||||
9. | David Ferrer | 8 | Meksiko Terbuka, Acapulco, Meksiko | Keras | B2 | 6-4, 6-4 |
2017 | ||||||
10. | Kei Nishikori | 5 | Argentina Open, Buenos Aires, Argentina | Tanah Liat | Final | 7-6(7-4), 6-4 |
8. Aktivitas Pasca-Pensiun
Setelah mengakhiri karier tenis profesionalnya, Alexandr Dolgopolov memilih jalur yang berbeda, mendedikasikan dirinya untuk negara dalam menghadapi konflik.
8.1. Dinas Militer dan Advokasi
Setelah pensiun dari tenis profesional, Alexandr Dolgopolov yang sebelumnya beristirahat dan menjalankan bisnis, mengambil keputusan berani untuk pulang ke Ukraina dan mendaftar sebagai sukarelawan untuk melawan invasi Rusia ke Ukraina pada Maret 2022. Ia mengunggah foto di media sosialnya dengan jaket anti-peluru dan granat, menuliskan, "Dulu raket dan senar, sekarang ini," untuk menggambarkan perubahan drastis dalam hidupnya. Dolgopolov dilaporkan bertugas sebagai operator drone di militer.
Pada April 2022, menyusul keputusan Wimbledon yang melarang pemain tenis Belarusia dan Rusia untuk berkompetisi, Dolgopolov memuji keputusan tersebut. Ia menyatakan, "Tidak peduli apakah mereka pemain tenis dunia atau hanya orang biasa di Rusia," menambahkan bahwa "Jika orang-orang bisa terus menjalani hidup normal mereka, akan sulit untuk mengubah rencana Vladimir Putin. Setiap orang harus merasakan [pengorbanan] karena setiap orang di Ukraina merasakannya. Rakyat kami, anak-anak kami, meninggal dunia dan Anda tidak bisa begitu saja menutup mata dan diam serta berpura-pura tidak terjadi apa-apa." Ia juga menekankan bahwa "Setiap orang harus mencoba memainkan peran mereka untuk membantu dan ATP (Asosiasi Profesional Tenis) harus memiliki sikap yang lebih kuat seperti banyak olahraga lainnya. Besarnya apa yang terjadi di sini tidak [tercermin] dari tindakan mereka. Tindakan mereka lebih lemah." Kritik tajam ini menunjukkan kepeduliannya terhadap dampak invasi dan desakan agar organisasi olahraga mengambil sikap yang lebih tegas dalam membela keadilan dan hak asasi manusia.


9. Penilaian dan Warisan
Alexandr Dolgopolov akan dikenang bukan hanya karena gaya bermain tenisnya yang unik dan pencapaiannya di lapangan, termasuk tiga gelar ATP dan perempat final Grand Slam, tetapi juga karena keberanian dan komitmen sosialnya pasca-pensiun. Meskipun ia tidak pernah mencapai puncak peringkat tertinggi seperti beberapa rekan sejawatnya, kemampuannya untuk mengalahkan pemain top dunia dan gaya permainannya yang tidak konvensional selalu menarik perhatian penggemar.
Setelah mengakhiri kariernya karena cedera, keputusannya untuk menjadi sukarelawan dalam membela Ukraina melawan invasi Rusia menegaskan warisannya sebagai sosok yang berani dan berprinsip. Tindakannya untuk berpartisipasi dalam pertahanan tanah airnya, serta kritiknya yang vokal terhadap organisasi olahraga yang dianggap bersikap lemah dalam menghadapi konflik, menunjukkan dedikasinya yang kuat terhadap nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Dolgopolov menjadi contoh atlet yang menggunakan platform dan pengaruhnya untuk isu-isu yang jauh melampaui olahraga, meninggalkan dampak yang mendalam pada dunia tenis dan masyarakat luas sebagai pembela rakyat dan negaranya.