1. Early Life and Education
Erich Leinsdorf menunjukkan bakat musik sejak usia dini di tanah kelahirannya, Wina, Austria, dan kemudian mengembangkan kariernya di Eropa sebelum pindah ke Amerika Serikat.
1.1. Childhood and Musical Education
Leinsdorf lahir dari keluarga Yahudi di Wina, Austria. Ayahnya adalah seorang pianis amatir. Sejak usia lima tahun, ia mulai belajar musik di sekolah lokal. Pendidikan musik formalnya meliputi studi cello, komposisi, dan pelatihan teknis sebagai konduktor. Ia melanjutkan studinya di Mozarteum di Salzburg, serta kemudian di Universitas Wina dan Akademi Musik Wina.

1.2. Early European Career
Dari tahun 1934 hingga 1937, Leinsdorf bekerja sebagai asisten konduktor untuk Bruno Walter dan Arturo Toscanini di Festival Salzburg. Pengalaman ini memberinya kesempatan berharga untuk belajar dari dua maestro terkemuka pada masanya. Pada tahun 1936, ia juga sempat memimpin sebuah opera di Bologna, Italia. Pada tahun 1937, ia memimpin opera Die Walküre di Metropolitan Opera di New York City, sebelum melanjutkan aktivitasnya di Prancis dan Italia.
2. Move to the United States and Citizenship
Pindahnya Leinsdorf ke Amerika Serikat merupakan langkah krusial dalam kariernya, terutama di tengah gejolak politik di Eropa yang mengarah pada Perang Dunia II.
Pada November 1937, Leinsdorf tiba di Amerika Serikat untuk mengambil posisi sebagai asisten konduktor di Metropolitan Opera di New York City. Keberangkatannya dari Austria terjadi hanya beberapa bulan sebelum peristiwa Anschluss pada Maret 1938, ketika Austria dianeksasi oleh Jerman Nazi. Berkat bantuan Charles Edward Marsh, seorang pemilik perusahaan surat kabar dan investor Amerika yang aktif membantu musisi Yahudi melarikan diri dari Eropa, serta dukungan dari Lyndon B. Johnson, yang saat itu merupakan anggota DPR baru dari Texas dan kenalan Marsh, Leinsdorf berhasil menetap di Amerika Serikat. Ia kemudian menjadi warga negara Amerika Serikat yang dinaturalisasi pada tahun 1942.
2.1. Metropolitan Opera Debut and Early US Activities
Saat berada di Metropolitan Opera, Leinsdorf sangat dikenal karena interpretasinya terhadap karya-karya Richard Wagner. Setelah kematian mendadak Artur Bodanzky pada tahun 1939, ia diangkat sebagai "kepala repertoar Jerman" di Met. Pada musim semi 1943, Leinsdorf termasuk salah satu kandidat yang dipertimbangkan untuk menggantikan Artur Rodziński sebagai direktur musik Cleveland Orchestra.
3. Major Conducting Career
Leinsdorf memegang peran penting sebagai direktur musik dan konduktor utama di beberapa orkestra simfoni terkemuka di Amerika Serikat, yang menandai puncak karier kepemimpinannya.
3.1. Cleveland Orchestra
Pada tahun 1943, Leinsdorf diangkat sebagai direktur musik Cleveland Orchestra dengan kontrak tiga tahun. Meskipun usianya masih muda, 31 tahun, dan pengalamannya di luar opera terbatas, ia memenangkan suara dewan direksi orkestra. Salah satu perkembangan signifikan selama tahun pertamanya di Cleveland adalah niatnya untuk menjadwalkan seluruh musim konser di muka, memungkinkan orkestra untuk mempromosikan konsernya lebih awal dan menjangkau audiens yang lebih luas. Ia juga berkeinginan agar orkestra bermain sepanjang tahun, meskipun Perang Dunia II mempersulit kemungkinan tersebut. Selain itu, ia berhasil menegosiasikan siaran radio mingguan pada Minggu malam, yang memungkinkan Cleveland Orchestra didengar di seluruh Amerika Serikat, sebagian Meksiko, dan melalui gelombang pendek di seluruh Eropa, Amerika Selatan, dan Pasifik Selatan. Lebih penting lagi, mengingat keterlibatan AS dalam perang, konser-konser tersebut akan direkam dan disiarkan ke zona militer Amerika di luar negeri.
Sayangnya, masa jabatan Leinsdorf sebagai direktur musik di Cleveland berlangsung singkat. Pada Oktober 1943, ia menerima surat yang memberitahukan perubahan status wajib militernya. Meskipun ia meragukan akan dipanggil karena masalah kesehatan, ia menerima panggilan wajib militer pada akhir bulan itu. Leinsdorf menyatakan kepada pers, "Saya berniat untuk mematuhi perintah pemerintah saya." Kepergiannya yang mendadak meninggalkan Asosiasi Seni Musik dengan masalah besar: Cleveland Orchestra membutuhkan direktur musik baru.
Meskipun masa Leinsdorf di Angkatan Darat singkat - ia diberhentikan secara hormat pada September 1944 - orkestra sudah mengincar penggantinya. Pada November 1944, George Szell, yang pernah bersama Leinsdorf di Met, membuat debutnya di Severance Hall dan mendapat pujian. Leinsdorf masih terikat kontrak, tetapi ia telah kehilangan banyak kekuasaannya sebagai direktur musik, berkompromi dalam sejumlah masalah, mulai dari konten pertunjukan hingga otoritas rekaman. Ia kembali ke podium di Severance Hall untuk program terakhir musim itu. Ketika opini publik beralih ke Szell, Leinsdorf mengajukan pengunduran dirinya. Namun, setelah kematian Szell pada tahun 1970, Leinsdorf secara teratur kembali memimpin Cleveland Orchestra sebagai konduktor tamu hingga tahun 1980-an. Ia bahkan berperan sebagai "jembatan" selama transisi direktur musik dari Lorin Maazel ke Christoph von Dohnányi antara tahun 1982 dan 1984.
3.2. Rochester Philharmonic Orchestra
Leinsdorf menjabat sebagai konduktor utama Rochester Philharmonic Orchestra dari tahun 1947 hingga 1955. Selama masa jabatannya, ia merasa putus asa dengan apa yang ia anggap sebagai budaya musik Rochester yang terisolasi. Ia terkenal dengan ucapannya, "Rochester adalah jalan buntu yang paling rapi di dunia!"
3.3. Boston Symphony Orchestra
Pada tahun 1962, ia diangkat sebagai direktur musik Boston Symphony Orchestra. Masa jabatannya di Boston menghasilkan banyak rekaman penting untuk RCA, tetapi juga diwarnai kontroversi, karena ia sesekali berselisih dengan musisi dan administrator.
Pada 22 November 1963, saat konser Boston Symphony, Leinsdorf harus mengumumkan berita pembunuhan Presiden John F. Kennedy di Dallas, Texas, kepada audiens yang terkejut. Ia dan orkestra kemudian memainkan Funeral March dari Simfoni Ketiga Beethoven. Leinsdorf juga memimpin penampilan Requiem Mozart untuk mengenang Presiden Kennedy, yang rekamannya masih tersedia dalam format CD.
Pada tahun 1967, Leinsdorf dijadwalkan menjadi konduktor tamu untuk Israel Philharmonic Orchestra, namun ia harus kembali mendadak ke Amerika Serikat karena pecahnya Perang Enam Hari. Konser tersebut akhirnya dipimpin oleh Zubin Mehta.
3.4. Other Conducting Engagements
Setelah meninggalkan Rochester Philharmonic, Leinsdorf sempat menjabat sebagai kepala New York City Opera dari tahun 1956 hingga 1957, sebelum kembali melanjutkan asosiasinya dengan Metropolitan Opera. Ia juga menjabat sebagai konduktor utama Deutsches Symphonie-Orchester Berlin (sebelumnya dikenal sebagai Berlin Radio Symphony Orchestra) dari tahun 1978 hingga 1980.
4. Guest Conducting and Later Career
Setelah meninggalkan posisi tetapnya di Boston Symphony pada tahun 1969, Leinsdorf melanjutkan kariernya sebagai konduktor tamu yang luas. Selama dua dekade berikutnya, ia memimpin opera dan orkestra di seluruh dunia, dengan asosiasi yang kuat terutama dengan Metropolitan Opera dan New York Philharmonic. Meskipun ia sering berkolaborasi dengan Metropolitan Opera, tuntutannya yang ketat sering kali menimbulkan masalah. Misalnya, pada tahun 1974, ia memimpin Tristan und Isolde di Met dan mengeluhkan pembatalan penyanyi karena masalah keuangan, yang menurutnya menunjukkan ketidakberdayaan direktur musik saat itu, Rafael Kubelík, dan konduktor utama James Levine. Kritik ini diyakini memengaruhi pengunduran diri Kubelík.


5. Musical Style and Reputation
Leinsdorf dikenal karena standar musiknya yang sangat ketat dan kepribadiannya yang tajam, yang sering kali menimbulkan persepsi kritis di kalangan musisi dan kritikus. Gaya konduktornya dicirikan oleh presisi dan otoritas. Ia percaya bahwa tiga karya yang membuat konduksi berharga adalah Siegfried karya Wagner, Simfoni Kesembilan Beethoven, dan The Rite of Spring karya Igor Stravinsky.
Leinsdorf juga dikenal karena aransemennya untuk suite konser orkestra dari opera-opera besar. Ini termasuk Pelléas et Mélisande karya Claude Debussy, Parsifal karya Richard Wagner, dan Die Frau ohne Schatten karya Richard Strauss.
6. Recordings and Media Activities
Karier rekaman Leinsdorf sangat luas, mencakup berbagai label rekaman besar dan repertoar yang beragam, serta pengakuan melalui penghargaan dan penampilan media visual.
6.1. Key Recording Content
Leinsdorf banyak merekam sepanjang kariernya, termasuk beberapa piringan hitam 78-rpm untuk RCA Victor dan Columbia Masterworks bersama Cleveland Orchestra. Pada awal tahun 1950-an, Leinsdorf merekam semua simfoni Mozart untuk Westminster Records bersama Royal Philharmonic Orchestra. Ia juga memulai serangkaian rekaman yang sangat dihormati bersama Rochester Philharmonic untuk Columbia, termasuk Eroica Beethoven yang intensitasnya menyaingi Arturo Toscanini.
Pada tahun 1960-an, Leinsdorf membuat sejumlah rekaman stereo dengan Los Angeles Philharmonic, Philharmonia Orchestra, dan orkestra gabungan Los Angeles yang disebut The Concert Arts Orchestra untuk Capitol Records. Ia juga merekam Simfoni Pertama Brahms, Simfoni dalam D Minor karya César Franck, serta konserto piano pertama Felix Mendelssohn dan Edvard Grieg bersama Ania Dorfmann dan Philadelphia Orchestra (yang disebut Robin Hood Dell Orchestra dalam rekaman).
Mulai tahun 1957, Leinsdorf menjadi konduktor untuk serangkaian rekaman opera stereo lengkap yang dibuat di Roma, dimulai dengan opera Tosca karya Giacomo Puccini bersama Zinka Milanov, Jussi Björling, dan Leonard Warren untuk RCA Victor. Ia terus merekam untuk RCA Victor sebagai direktur musik Boston Symphony Orchestra, dengan rilis penting karya-karya Gustav Mahler, Béla Bartók, simfoni lengkap Beethoven dan Johannes Brahms, serta Requiem Mozart yang direkam secara langsung untuk mengenang Presiden John F. Kennedy.
Kemudian, ia membuat rekaman opera tambahan, termasuk rekaman stereo lengkap pertama dari Die Tote Stadt karya Erich Wolfgang Korngold, bersama Carol Neblett dan René Kollo untuk RCA. Leinsdorf memimpin Boston Symphony bersama pianis Artur Rubinstein dalam rekaman lengkap kedua pianis tersebut untuk konserto piano Beethoven, Konserto Piano Pertama Brahms, dan Konserto Piano Pertama Tchaikovsky. Ia juga merekam opera lengkap Lohengrin bersama Boston Symphony, sebuah proyek besar dan mahal yang pada saat itu merupakan opera Wagner pertama yang direkam dengan orkestra besar AS.
Pada awal penunjukannya dengan Boston Symphony, diumumkan bahwa ia dan orkestra akan merekam semua karya besar Sergei Prokofiev. Namun, pada akhir masa jabatannya, hanya simfoni 2, 3, 5, dan 6, konserto biola, lima konserto piano, musik dari Romeo and Juliet, Scythian Suite, dan Symphony-Concerto untuk Cello yang telah direkam dan dirilis. Banyak rekaman RCA Victor-nya dianggap cacat oleh proses Dynagroove perusahaan yang kontroversial.
Untuk Decca/London, Leinsdorf merekam banyak opera Mozart, termasuk Don Giovanni, Così fan tutte, dan The Marriage of Figaro, serta rekaman Die Walküre karya Wagner yang sangat dihormati. Setelah meninggalkan Boston pada tahun 1970-an, Leinsdorf kembali ke Decca/London untuk merekam beberapa rilis dalam proyek Phase 4 Stereo mereka yang terkenal, terutama Rite of Spring dan Petrouchka karya Igor Stravinsky. Pada tahun 1980-an, Leinsdorf merekam tiga rekaman direct-to-disc dengan Los Angeles Philharmonic untuk Sheffield Labs.
6.2. Awards and Honors
Erich Leinsdorf menerima tujuh Grammy Award selama kariernya, di samping total 12 nominasi Grammy. Penghargaan ini mencerminkan pengakuan atas pencapaian artistiknya yang luar biasa dalam dunia musik klasik.
Tahun | Kategori | Karya |
---|---|---|
1961 | Rekaman Opera Terbaik | Turandot |
1964 | Rekaman Opera Terbaik | Madama Butterfly |
1964 | Penampilan Orkestra Terbaik | Bartók: Concerto for Orchestra |
1965 | Penampilan Orkestra Terbaik | Mahler: Symphony No. 5 / Berg: Excerpts from Wozzeck |
1967 | Penampilan Orkestra Terbaik | Mahler: Symphony No. 6 |
1969 | Rekaman Opera Terbaik | Così fan tutte |
1972 | Rekaman Opera Terbaik | Aida |
6.3. Visual Media
Leinsdorf juga tampil dalam format video, yang memungkinkan karyanya menjangkau audiens yang lebih luas dan mendokumentasikan penampilannya. Ia memimpin Vienna Symphony dalam Johann Strauß: Famous Works, yang tersedia dalam bentuk DVD oleh Silverline Classics pada tahun 2003. Sejumlah penampilan Leinsdorf yang disiarkan televisi bersama Boston Symphony Orchestra telah dirilis dalam bentuk DVD oleh VAI dan ICA Classics. Yang paling menonjol di ICA Classics adalah penampilan Simfoni Kelima Tchaikovsky yang direkam berwarna pada April 1969, yang menerima beberapa pujian kritis.
Leinsdorf bersama Boston Symphony secara teratur muncul dalam siaran lokal dari WGBH-TV dan secara nasional di PBS dalam siaran Evening at Symphony. Pada 17 Agustus 1967, Leinsdorf memimpin Boston Symphony Orchestra dalam siaran khusus primetime dua jam berwarna di NBC, sebuah cerminan dari masa ketika jaringan komersial secara berkala menyiarkan konser klasik berdurasi penuh. Program tersebut, berjudul An Evening at Tanglewood, menampilkan Itzhak Perlman sebagai solois tamu.
7. Literary Works
Selain karier konduktornya, Leinsdorf juga merupakan seorang penulis yang produktif, menerbitkan beberapa buku dan esai yang membahas pemikirannya tentang musik, kariernya, dan teori musik, serta pandangannya sebagai advokat bagi para komposer. Karya-karyanya meliputi:
- Cadenza: A Musical Career (1976), sebuah memoar yang mengisahkan perjalanan karier musiknya.
- The Composer's Advocate: A Radical Orthodoxy for Musicians (1981), sebuah buku yang menyajikan pandangan radikal namun ortodoks tentang peran komposer dan musisi.
- Erich Leinsdorf on Music (1997), sebuah koleksi tulisan yang diterbitkan setelah kematiannya, berisi pemikiran-pemikirannya tentang berbagai aspek musik.
8. Personal Life
Leinsdorf lahir dari keluarga Yahudi di Wina. Ayahnya adalah seorang pianis amatir. Informasi mengenai kehidupan pribadinya di luar karier musiknya cukup terbatas dalam sumber yang tersedia.
9. Death
Erich Leinsdorf meninggal dunia karena kanker pada 11 September 1993, di Zürich, Swiss, pada usia 81 tahun. Ia dimakamkan di Pemakaman Mount Pleasant di Hawthorne, New York.
10. Legacy and Evaluation
Warisan Erich Leinsdorf dalam dunia musik klasik sangat signifikan, terutama melalui kontribusinya terhadap repertoar orkestra, produksi rekaman yang luas, dan standar artistik yang tinggi yang ia terapkan.
10.1. Impact on Classical Music
Gaya konduksinya yang presisi, rekaman yang ekstensif, dan partisipasinya dalam siaran radio berkontribusi pada peningkatan standar orkestra dan popularisasi musik klasik. Ia meninggalkan jejak yang mendalam melalui interpretasinya yang kuat terhadap karya-karya komposer besar dan dedikasinya untuk menyajikan musik dengan integritas artistik yang tinggi.
10.2. Critical Reception and Controversies
Leinsdorf dikenal karena standar ketatnya dan kepribadiannya yang tajam, yang terkadang menimbulkan konflik dengan musisi dan administrator. Meskipun demikian, ia diakui sebagai konduktor dengan otoritas dan presisi yang luar biasa. Pandangan kritis terhadapnya sering kali menyoroti ketegasannya, namun juga mengakui kontribusinya yang tak terbantahkan dalam membentuk suara orkestra-orkestra besar yang ia pimpin. Ia adalah seorang figur yang disegani dan terkadang kontroversial, namun warisan musiknya tetap menjadi bagian penting dari sejarah musik klasik abad ke-20.