1. Gambaran Umum
Fares Ibrahim Saed Hassouna El-Bakh (فارس ابراهيم سعد حسونة الباخBahasa Arab), dikenal luas dengan julukan Meso Hassouna, adalah seorang atlet angkat besi asal Qatar keturunan Mesir. Ia merupakan salah satu atlet angkat besi paling berprestasi di dunia, yang telah meraih gelar Juara Olimpiade, Juara Dunia, dan dua kali Juara Dunia Junior. Ia berkompetisi dalam berbagai kategori berat, termasuk kelas 85 kg, 94 kg, 96 kg, dan 102 kg setelah Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) melakukan reorganisasi kategori berat pada tahun 2018. El-Bakh juga memegang rekor dunia junior dan rekor Olimpiade dalam kariernya. Prestasinya yang paling signifikan adalah meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, menjadikannya atlet Qatar pertama yang memenangkan medali emas Olimpiade dalam sejarah. Pencapaian ini tidak hanya mengangkat namanya di panggung olahraga global, tetapi juga menandai tonggak sejarah penting bagi olahraga Qatar, mencerminkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Fares Ibrahim Saed Hassouna El-Bakh lahir pada tanggal 4 Juni 1998, di Mesir. Ia kemudian menjadi warga negara Qatar dan berkompetisi mewakili negara tersebut di ajang internasional. Dengan tinggi 1.78 m dan berat 95.95 kg saat berkompetisi, El-Bakh menunjukkan fisik yang ideal untuk cabang olahraga angkat besi.
2.1. Latar Belakang Keluarga
Kecintaan dan bakat Fares Ibrahim terhadap angkat besi tidak terlepas dari pengaruh keluarganya. Ayahnya, Ibrahim El-Bakh, yang juga dikenal sebagai Ibrahim Hassouna, adalah seorang mantan atlet angkat besi yang berprestasi. Ibrahim El-Bakh pernah mewakili Mesir dalam tiga edisi Olimpiade berturut-turut, yaitu pada tahun 1984, 1988, dan 1992. Pengalaman dan warisan ayahnya dalam olahraga ini memainkan peran penting dalam membentuk karier Fares, yang kemudian juga dilatih oleh ayahnya sendiri, menjadikan angkat besi sebagai tradisi keluarga yang diturunkan.
3. Karier
Karier Fares Ibrahim El-Bakh dalam angkat besi ditandai oleh konsistensi dan peningkatan performa yang luar biasa, membawanya dari kompetisi junior hingga menjadi juara di panggung dunia dan Olimpiade. Sepanjang kariernya, ia telah meraih berbagai medali di berbagai kategori berat setelah Federasi Angkat Besi Internasional melakukan reorganisasi kategori, menegaskan posisinya sebagai salah satu angkat besi terkemuka.
3.1. Karier Awal dan Prestasi Junior
Fares Ibrahim memulai kariernya di level junior dengan cepat menunjukkan potensinya. Pada Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2016 yang diadakan di Tbilisi, Georgia, ia berhasil meraih medali perunggu di kategori 85 kg dengan total angkatan 346 kg (Snatch 150 kg, Clean & Jerk 196 kg).
Pada tahun berikutnya, di Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2017 di Tokyo, Jepang, ia menorehkan prestasi gemilang dengan meraih medali emas di kategori 85 kg. Angkatannya mencapai 160 kg di Snatch, 193 kg di Clean & Jerk, dengan total angkatan 353 kg.
Ia kembali mempertahankan gelarnya sebagai Juara Dunia Junior pada Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2018 di Tashkent, Uzbekistan, kali ini di kategori 94 kg, dengan total angkatan 385 kg (Snatch 170 kg, Clean & Jerk 215 kg). Pada tahun yang sama, ia juga memenangkan Kejuaraan Asia Junior di divisi 94 kg. Keberhasilannya di tahun 2018 berlanjut di Piala Qatar Internasional ke-5 di Doha, di mana ia menyapu bersih medali emas di kelas 96 kg dan mencetak rekor dunia junior baru untuk angkatan clean & jerk sebesar 225 kg dan total angkatan 397 kg.
3.2. Olimpiade
Fares Ibrahim telah berpartisipasi dalam tiga edisi Olimpiade Musim Panas, menunjukkan perkembangan yang signifikan dari debutnya hingga meraih puncak kariernya.
Pada debut Olimpiadenya di Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, ia berkompetisi dalam kategori 85 kg putra. Awalnya ia menempati posisi kedelapan dengan total angkatan 361 kg (Snatch 158 kg, Clean & Jerk 203 kg). Namun, posisinya kemudian diperbarui menjadi ketujuh setelah peraih medali perunggu asli, Gabriel Sîncrăian, didiskualifikasi karena gagal dalam tes doping pada bulan Oktober tahun itu.
Puncak karier Olimpiade Fares Ibrahim datang di Olimpiade Musim Panas 2020 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Berkompetisi di kategori 96 kg, ia menunjukkan performa yang luar biasa. Setelah sesi snatch, ia berada di posisi keempat dengan angkatan 177 kg, di mana perbedaan antara posisi pertama dan kelima hanya 2 kg. Dalam sesi clean & jerk, ia menunggu hingga semua pesaingnya selesai mengangkat, kemudian berhasil mengangkat 217 kg untuk mengamankan medali emas. Ia kemudian melanjutkan dengan angkatan 225 kg, yang menjadi rekor Olimpiade baru di Clean & Jerk. Dengan total angkatan 402 kg, ia juga mencetak rekor Olimpiade baru untuk total angkatan. Total angkatannya ini 15 kg lebih besar dari peraih medali perak dan perunggu. Ia sempat mencoba memecahkan rekor dunia dengan angkatan 232 kg tetapi gagal. Medali emas yang diraihnya ini sangat bersejarah karena menjadikannya atlet pertama dari Qatar yang memenangkan medali emas Olimpiade di cabang olahraga apa pun, sebuah pencapaian yang mengangkat harkat olahraga Qatar di mata dunia.
Pada Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris, Prancis, ia berkompetisi di nomor 102 kg putra. Namun, ia tidak dapat menyelesaikan kompetisi setelah gagal dalam ketiga percobaan angkatan snatch sebesar 178 kg dan tidak melanjutkan ke sesi clean & jerk, sehingga tercatat sebagai DNF (Tidak menyelesaikan).
3.3. Kejuaraan Dunia
Fares Ibrahim telah menjadi pesaing reguler dan peraih medali di Kejuaraan Dunia Angkat Besi, menunjukkan dominasinya di berbagai kategori berat.
Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2017 di Anaheim, Amerika Serikat, ia berkompetisi di kategori 94 kg. Ia memenangkan medali perak di angkatan clean & jerk dan awalnya menempati posisi keempat secara keseluruhan. Namun, ia kemudian ditingkatkan menjadi peraih medali perunggu di total angkatan setelah peraih medali perak asli, Aurimas Didžbalis, didiskualifikasi karena kasus doping. Total angkatannya saat itu adalah 383 kg (Snatch 163 kg, Clean & Jerk 220 kg).
Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 di Ashgabat, Turkmenistan, ia berkompetisi di kategori 96 kg yang baru setelah reorganisasi kategori IWF. Ia meraih medali perunggu di angkatan clean & jerk dan menempati posisi kelima secara keseluruhan dengan total 388 kg (Snatch 171 kg, Clean & Jerk 217 kg). Dalam kompetisi ini, ia juga mencetak rekor dunia junior baru di angkatan clean & jerk.
Di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2019 di Pattaya, Thailand, ia meraih medali perak di kategori 96 kg dengan total angkatan 402 kg. Ia berhasil mengangkat 178 kg di Snatch dan 224 kg di Clean & Jerk, yang juga menjadi catatan pribadi terbaiknya saat itu.
Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, ia kembali meraih medali perak di kategori 96 kg dengan total angkatan 394 kg (Snatch 172 kg, Clean & Jerk 222 kg).
Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogotá, Kolombia, El-Bakh sukses meraih medali emas di kategori 102 kg. Ia mencatat angkatan 174 kg di Snatch dan 217 kg di Clean & Jerk, dengan total 391 kg.
Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 di Riyadh, Arab Saudi, ia berkompetisi di kategori 102 kg, mencatat 170 kg di Snatch dan 218 kg di Clean & Jerk, dengan total 388 kg, menempati posisi ketujuh.
Terakhir, di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 di Manama, Bahrain, ia meraih medali perak di kategori 102 kg dengan total angkatan 399 kg (Snatch 174 kg, Clean & Jerk 225 kg).
3.4. Kompetisi Internasional Utama Lainnya
Selain Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, Fares Ibrahim juga telah meraih banyak keberhasilan di berbagai kompetisi internasional lainnya, menunjukkan konsistensi dan dominasinya.
Pada Pesta Olahraga Asia 2018 di Jakarta, Indonesia, ia meraih medali perak di kategori 94 kg putra dengan total angkatan 381 kg (Snatch 166 kg, Clean & Jerk 215 kg).
Dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia, ia juga menunjukkan performa yang konsisten:
- Pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2016 di Tashkent, ia menempati posisi keenam di kategori 85 kg dengan total 346 kg.
- Pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2019 di Ningbo, Tiongkok, ia berkompetisi di kategori 96 kg, mencatat angkatan 174 kg di Snatch, meskipun gagal di Clean & Jerk.
- Pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2020 (yang diadakan pada tahun 2021 karena penundaan akibat pandemi) di Tashkent, ia meraih medali perak di kategori 102 kg dengan total 396 kg (Snatch 174 kg, Clean & Jerk 222 kg).
- Pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2022 di Manama, ia meraih medali emas di kategori 102 kg dengan total 386 kg (Snatch 171 kg, Clean & Jerk 215 kg).
Ia juga berprestasi di IWF Grand Prix:
- Pada IWF Grand Prix 2023 di Doha, Qatar, ia meraih medali emas di kategori 102 kg dengan total angkatan 400 kg (Snatch 176 kg, Clean & Jerk 224 kg).
Dalam seri Piala Qatar, ia juga sangat dominan dan mencapai beberapa rekor pribadi:
- Pada Piala Qatar Internasional ke-5 2018 di Doha, ia menyapu bersih medali emas di kelas 96 kg, sekaligus mencetak rekor dunia junior di clean & jerk dengan 225 kg dan total 397 kg.
- Pada Piala Qatar Internasional ke-6 2019 di Doha, ia kembali memenangkan medali emas di kelas 96 kg dengan total angkatan 404 kg, yang menjadi rekor pribadi terbaiknya (Snatch 176 kg, Clean & Jerk 228 kg).
4. Rekor dan Prestasi
Fares Ibrahim El-Bakh telah mencatat beberapa rekor dan prestasi signifikan sepanjang karier angkat besinya, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu atlet angkat besi terkemuka di dunia.
- Rekor Dunia Junior (kelas 96 kg):
- Clean & Jerk: 225 kg
- Total: 397 kg
- Rekor Olimpiade (kelas 96 kg):
- Clean & Jerk: 225 kg (Olimpiade Musim Panas 2020 Tokyo)
- Total: 402 kg (Olimpiade Musim Panas 2020 Tokyo)
- Rekor Pribadi Terbaik:
- Snatch: 178 kg (Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2019)
- Clean & Jerk: 228 kg (Piala Qatar Internasional ke-6 2019)
- Total: 404 kg (Piala Qatar Internasional ke-6 2019)
Perolehan Medali Utama:
- Olimpiade:
- Emas: 1 (Olimpiade Musim Panas 2020 Tokyo, 96 kg)
- Kejuaraan Dunia:
- Emas: 1 (2022 Bogotá, 102 kg)
- Perak: 3 (2019 Pattaya, 96 kg; 2021 Tashkent, 96 kg; 2024 Manama, 102 kg)
- Perunggu: 1 (2017 Anaheim, 94 kg)
- Pesta Olahraga Asia:
- Perak: 1 (2018 Jakarta, 94 kg)
- Kejuaraan Asia:
- Emas: 1 (2022 Manama, 102 kg)
- Perak: 1 (2020 Tashkent, 102 kg)
- Kejuaraan Dunia Junior:
- Emas: 2 (2017 Tokyo, 85 kg; 2018 Tashkent, 94 kg)
- Perunggu: 1 (2016 Tbilisi, 85 kg)
Berikut adalah tabel hasil kompetisi utamanya yang merinci setiap penampilan dan angkatan:
Tahun Lokasi Berat Snatch (kg) Clean & Jerk (kg) Total Peringkat 1 2 3 Peringkat 1 2 3 Peringkat Olimpiade Musim Panas 2016 Rio de Janeiro, Brasil 85 kg 151 155 158 - 197 203 208- 361 7 2021 Tokyo, Jepang 96 kg 173 177177 - 217 225 OR 232- 402 OR - 2024 Paris, Prancis 102 kg 178178178- - - - - DNF (Tidak menyelesaikan) - Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2017 Anaheim, Amerika Serikat 94 kg 163 16716710 210 215 220 - 383 - 2018 Ashgabat, Turkmenistan 96 kg 171 1741749 217217 222- 388 5 2019 Pattaya, Thailand 96 kg 174 178 1814 217 224 230- 402 - 2021 Tashkent, Uzbekistan 96 kg 172 1751756 217 222 229- 394 - 2022 Bogotá, Kolombia 102 kg 170 174 1775 217 - - - 391 - 2023 Riyadh, Arab Saudi 102 kg 170 17417615 218 223223- 388 7 2024 Manama, Bahrain 102 kg 171 174 1777 222222 225 - 399 - Pesta Olahraga Asia 2018 Jakarta, Indonesia 94 kg 166 170170- 215 222222- 381 - Kejuaraan Angkat Besi Asia 2016 Tashkent, Uzbekistan 85 kg 145 150 1558 191 196 200- 346 6 2019 Ningbo, Tiongkok 96 kg 170 174174 - 221221222- - - 2020 Tashkent, Uzbekistan 102 kg 174174174 - 222 229232- 396 - 2022 Manama, Bahrain 102 kg 171 175176- 215 - - - 386 - Kejuaraan Dunia Junior IWF 2016 Tbilisi, Georgia 85 kg 150 1551558 196196 201- 346 - 2017 Tokyo, Jepang 85 kg 156 160 163- 193193 200- 353 - 2018 Tashkent, Uzbekistan 94 kg 163 167 170 - 205 215 - - 385 - IWF Grand Prix 2023 Doha, Qatar 102 kg 172 176 179- 221 224 232- 400 - Piala Qatar 2018 Doha, Qatar 96 kg 168171172 - 213 219 225 - 397 - 2019 Doha, Qatar 96 kg 173173176 - 213 223 228 - 404 -
5. Kehidupan Pribadi
Fares Ibrahim Saed Hassouna El-Bakh lahir di Mahalla Al-Kubra, Mesir. Ia dibimbing dan dilatih oleh ayahnya sendiri, Ibrahim El-Bakh, yang juga merupakan seorang atlet angkat besi terkemuka. Kedekatan dengan dunia angkat besi sejak kecil telah membentuk jalur hidup dan kariernya. Ia juga dikenal dengan nama panggilannya, Meso Hassouna, yang sering digunakan di kalangan komunitas angkat besi.
6. Warisan dan Dampak
Fares Ibrahim telah mengukir namanya dalam sejarah olahraga Qatar dengan pencapaiannya yang luar biasa. Puncaknya adalah ketika ia menjadi atlet pertama dari Qatar yang memenangkan medali emas di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo. Prestasinya ini secara signifikan meningkatkan profil angkat besi di Qatar dan menginspirasi banyak atlet muda di negara tersebut untuk mengejar impian di kancah internasional. Sebagai seorang Juara Olimpiade dan Juara Dunia, ia telah membuktikan bahwa Qatar mampu bersaing dan meraih kemenangan di panggung olahraga global, menjadikannya ikon dan panutan bagi generasi mendatang dalam dunia olahraga, serta simbol kebanggaan nasional.