1. Masa Kecil dan Latar Belakang
### Kelahiran dan Hubungan Keluarga
Heo Mi-mi lahir pada 19 Desember 2002 di Tokyo, Jepang, khususnya di Distrik Edogawa. Ayahnya berkebangsaan Korea Selatan dan ibunya berkebangsaan Jepang, menjadikannya bagian dari komunitas Zainichi Korea generasi ketiga.
Silsilah keluarganya memiliki akar yang dalam dalam sejarah Korea: Heo Mi-mi adalah keturunan kelima dari pejuang kemerdekaan Korea, Heo Seok (허석, 許碩). Pada tahun 1918, di bawah pendudukan Jepang, Heo Seok terlibat dalam aktivitas anti-Jepang di Gunwi-gun, Gyeongsang Utara, dengan menempelkan pamflet yang menyerukan kemerdekaan. Akibatnya, ia dijatuhi hukuman satu tahun penjara pada tahun 1919. Setelah dibebaskan dari penjara, ia meninggal pada tahun 1920 karena komplikasi yang timbul dari penderitaannya di penjara. Pada tahun 1991, Heo Seok secara anumerta dianugerahi Penghargaan Jasa Nasional, Piagam Patriotisme (건국훈장 애국장) oleh pemerintah Korea Selatan atas kontribusinya.
Neneknya dari pihak ayah pernah menjabat sebagai kepala cabang Min-dan (Organisasi Korea Selatan di Jepang) di Distrik Edogawa, Tokyo. Ia memiliki keinginan kuat agar cucunya, Heo Mi-mi, suatu hari nanti dapat berkompetisi di Olimpiade sebagai wakil Korea Selatan. Selain itu, Heo Mi-mi memiliki seorang adik perempuan bernama Heo Mio, yang juga merupakan judoka dan berafiliasi dengan Dewan Olahraga Gyeongbuk.
### Karier Judo Awal di Jepang
Heo Mi-mi memulai judo pada usia enam atau tujuh tahun di Uemura Juku (植村塾Uemura JukuBahasa Jepang), terinspirasi oleh ayahnya yang juga seorang judoka. Saat kelas tiga sekolah menengah pertama di SMP Teikyo, ia berhasil menjuarai Kejuaraan Judo Sekolah Menengah Nasional All-Japan di kategori 52 kg.
Pada tahun pertama sekolah menengah atas di SMA Teikyo, ia meraih posisi kedua di Kejuaraan Judo Kadet Seluruh Jepang setelah kalah dari Kokoro Fujishiro dari Fujigakuen High School di babak final. Hingga tahun pertama sekolah menengah atas, ia menjadi anggota tim nasional kadet yang diperkuat oleh Federasi Judo Seluruh Jepang. Setelah itu, ia mulai berkompetisi mewakili Korea Selatan. Di tingkat junior, ia meraih posisi ketiga di Kejuaraan Judo Junior dan Remaja Asia di kategori 57 kg dan menempati posisi kelima di Kejuaraan Judo Junior Dunia 2019.
2. Karier Tim Nasional Korea Selatan
### Proses Seleksi Tim Nasional Korea Selatan
Heo Mi-mi mempertahankan kewarganegaraan Korea Selatan selama berada di Jepang. Keputusannya untuk mewakili Korea Selatan termotivasi oleh keinginan mendiang neneknya, yang berharap ia akan berkompetisi di Olimpiade sebagai atlet Korea Selatan. Pada tahun 2021, ia secara resmi mulai berkompetisi untuk Korea Selatan.
Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Heo Mi-mi melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Waseda pada tahun 2021. Pada tahun yang sama, ia bergabung dengan tim judo Dewan Olahraga Gyeongbuk. Sejak itu, ia berlatih secara intensif, bolak-balik antara Jepang, tempat ia menempuh pendidikan, dan Jincheon National Training Center di Chungcheongbuk-do, Korea Selatan.
### Karier Junior dan Awal Dewasa (2019-2021)
Pada bulan Juni 2019, Heo Mi-mi berkompetisi di Kejuaraan Junior Korea yang diadakan di Gyeongsan. Ia berhasil meraih kemenangan di turnamen tersebut, yang mengantarkannya terpilih sebagai anggota tim nasional junior Korea Selatan.
Pada bulan Juli tahun yang sama, ia berpartisipasi dalam Kejuaraan Judo Junior Asia 2019 di Taipei, Taiwan, di mana ia berhasil meraih medali perunggu. Selanjutnya, pada bulan Oktober 2019, ia berlaga di Kejuaraan Judo Junior Dunia 2019 di Marrakesh, Maroko. Di turnamen ini, ia mencapai perebutan medali perunggu, namun harus mengakui keunggulan rekan setimnya, Kim Ji-su, dan menempati posisi kelima.
Pada tahun 2021, setelah lulus dari sekolah menengah, Heo Mi-mi melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Waseda di Jepang, dan pada saat yang sama, ia bergabung dengan tim judo Dewan Olahraga Gyeongbuk di Korea Selatan. Tahun berikutnya, 2022, ia secara resmi terpilih sebagai anggota tim nasional senior Korea Selatan, menandai transisinya ke level kompetisi yang lebih tinggi.
### Kemajuan di Turnamen Internasional (2022-2023)
Pada Juni 2022, Heo Mi-mi meraih gelar Judo Grand Slam pertamanya di Tbilisi, Georgia, mengalahkan Pauline Starke dari Jerman di final. Pada bulan Oktober 2022, ia berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Judo 2022 di Tashkent, Uzbekistan. Ia mengalahkan juara dunia Jessica Klimkait dari Kanada di perempat final, namun kalah dari Haruka Funakubo dari Jepang di semifinal, dan akhirnya kalah dari Enkhriilen Lkhagvatogoo dari Mongolia dalam perebutan medali perunggu, menempatkannya di posisi kelima.
Pada bulan yang sama, di Grand Slam Abu Dhabi, ia meraih medali emas dengan mengalahkan juara Olimpiade Nora Gjakova dari Kosovo di final. Namun, di Grand Slam Tokyo 2022, ia menempatkan posisi kelima setelah kalah dari Akari Omori dari Jepang di semifinal. Pada Desember 2022, di World Masters di Yerusalem, Israel, ia meraih medali perunggu setelah kalah dari Christa Deguchi dari Kanada di semifinal, namun berhasil mengalahkan Nora Gjakova di perebutan medali perunggu.
Pada Mei 2023, di Kejuaraan Dunia Judo 2023 di Doha, Qatar, ia kembali menempati posisi kelima setelah kalah dari Haruka Funakubo di perempat final dan Enkhriilen Lkhagvatogoo di perebutan medali perunggu. Pada Juli 2023, ia meraih medali emas di nomor individu 57 kg pada Universiade Musim Panas 2021 di Chengdu, Tiongkok, mengalahkan Akari Omori. Ia juga meraih medali perunggu di nomor beregu putri bersama Jang Se-yun, Shin Chae-won, dan Han Hee-ju. Pada September 2023, ia berpartisipasi dalam nomor beregu campuran di Pesta Olahraga Asia 2022 di Hangzhou, Tiongkok, di mana tim Korea Selatan menempati posisi kelima. Pada Oktober 2023, ia memenangkan Oceania Open Perth. Ia juga memenangkan Grand Prix Almada pada Desember 2023.
### Keberhasilan Olimpiade dan Kejuaraan Dunia (2024)
Pada Januari 2024, Heo Mi-mi meraih medali emas di ajang Grand Prix yang diselenggarakan di Odivelas, Portugal, mengalahkan Daria Kurbonmamadova dari Rusia. Pada bulan April, ia meraih medali perak di Kejuaraan Judo Asia 2024 di Hong Kong, setelah kalah dari Enkhriilen Lkhagvatogoo.
Pada bulan Mei 2024, ia mencapai puncak kariernya dengan meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Judo 2024 yang diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dalam pertandingan final yang dramatis, ia mengalahkan Christa Deguchi dari Kanada melalui Hansoku-make setelah pertarungan yang berlangsung lebih dari 12 menit. Kemenangan ini menjadikannya judoka putri Korea Selatan pertama yang meraih gelar juara dunia dalam 29 tahun terakhir, sejak Jeong Seong-suk dan Jo Min-seon pada tahun 1995, dan juga menjadikannya judoka putri Zainichi Korea pertama yang menjadi juara dunia.
Pada Juli 2024, Heo Mi-mi membuat debut Olimpiade-nya di Olimpiade Paris 2024, Prancis. Ia berhasil melaju ke final di nomor individu 57 kg setelah mengalahkan Timna Nelson-Levy dari Israel, Enkhriilen Lkhagvatogoo dari Mongolia, dan juara Olimpiade Rafaela Silva dari Brasil. Di final, ia kembali bertemu dengan Christa Deguchi, namun kali ini ia kalah, meraih medali perak. Pencapaian ini menjadikannya mahasiswa Universitas Waseda pertama yang meraih medali judo di Olimpiade, dan alumni kedua dari universitas tersebut yang meraih medali Olimpiade dalam judo, setelah Chiaki Ishii yang meraih perunggu di Olimpiade München 1972.
Setelah nomor individu, Heo Mi-mi juga berpartisipasi dalam nomor beregu campuran di Olimpiade Paris 2024, di mana tim Korea Selatan meraih medali perunggu. Ia berkontribusi pada kemenangan tim dengan mengalahkan Tuğçe Beder dari Turki di pertandingan pertama dan Pauline Starke dari Jerman di perebutan medali perunggu. Meskipun ia kalah dari Diyora Keldiyorova dari Uzbekistan di babak perebutan medali perunggu, Korea Selatan berhasil memenangkan pertandingan secara keseluruhan.
3. Kehidupan Pribadi
### Pilihan Kewarganegaraan dan Hubungan Keluarga
Heo Mi-mi memiliki dwi-kewarganegaraan Korea Selatan dan Jepang hingga ia mencapai usia 21 tahun. Berdasarkan hukum kewarganegaraan Jepang yang tidak mengakui dwi-kewarganegaraan bagi orang dewasa, ia harus memilih salah satu kewarganegaraan pada ulang tahunnya yang ke-21. Pada 19 Desember 2023, Heo Mi-mi secara resmi memilih kewarganegaraan Korea Selatan.
Setelah meraih medali di Olimpiade Paris 2024, Heo Mi-mi segera kembali ke Korea Selatan dan mengunjungi monumen Heo Seok di Gunwi-gun, Gyeongsang Utara, tempat ia meletakkan medali yang ia peroleh sebagai penghormatan kepada leluhurnya, seorang pejuang kemerdekaan.
Ia memiliki seorang adik perempuan bernama Heo Mio, yang juga merupakan seorang judoka dan berafiliasi dengan Dewan Olahraga Gyeongbuk. Hubungan erat dengan keluarga dan warisan leluhur menjadi bagian penting dari identitas serta motivasi dalam karier olahraganya.
4. Prestasi dan Rekor Utama
Berikut adalah daftar medali utama dan rekor penting yang dicapai Heo Mi-mi selama karier judonya:
Tahun | Kompetisi | Kelas Berat | Medali |
---|---|---|---|
2017 | Kejuaraan Judo Sekolah Menengah Nasional | 52 kg | Emas |
2018 | Kejuaraan Judo Kadet Seluruh Jepang | Perak | |
2019 | Kejuaraan Judo Junior Asia | 57 kg | Perunggu |
2019 | Kejuaraan Judo Junior Dunia | 57 kg | Posisi ke-5 |
2022 | Judo Grand Slam Tbilisi | 57 kg | Emas |
2022 | Kejuaraan Dunia Judo | 57 kg | Posisi ke-5 |
2022 | Judo Grand Slam Abu Dhabi | 57 kg | Emas |
2022 | Judo Grand Slam Tokyo | 57 kg | Posisi ke-5 |
2022 | World Masters | 57 kg | Perunggu |
2023 | Grand Prix Almada | 57 kg | Emas |
2023 | Kejuaraan Dunia Judo | 57 kg | Posisi ke-5 |
2023 | Judo Grand Slam Ulaanbaatar | 57 kg | Perunggu |
2023 | Universiade Musim Panas | 57 kg | Emas |
2023 | Universiade Musim Panas | Tim Putri | Perunggu |
2023 | Pesta Olahraga Asia | Tim Campuran | Posisi ke-5 |
2023 | Oceania Open Perth | 57 kg | Emas |
2024 | Grand Prix Odivelas | 57 kg | Emas |
2024 | Kejuaraan Judo Asia | 57 kg | Perak |
2024 | Kejuaraan Dunia Judo | 57 kg | Emas |
2024 | Olimpiade Paris | 57 kg | Perak |
2024 | Olimpiade Paris | Tim Campuran | Perunggu |
5. Evaluasi dan Dampak
Heo Mi-mi telah memberikan dampak signifikan dalam dunia judo dan memiliki nilai historis yang penting, terutama karena latar belakangnya yang unik sebagai Zainichi Korea generasi ketiga. Sebagai cucu dari seorang pejuang kemerdekaan Korea, Heo Seok, dan seorang atlet yang memilih untuk mewakili Korea Selatan meskipun lahir dan dibesarkan di Jepang, ia menjadi simbol hidup dari kompleksitas dan koneksi sejarah antara kedua negara. Keputusannya untuk mewakili Korea Selatan, yang didasari oleh keinginan mendiang neneknya, tidak hanya mencerminkan komitmen pribadi tetapi juga penghormatan terhadap warisan leluhur.
Prestasi Heo Mi-mi, khususnya medali emas Kejuaraan Dunia 2024 dan medali perak Olimpiade Paris 2024, telah mengukir namanya dalam sejarah judo Korea Selatan sebagai judoka putri pertama yang menjadi juara dunia dalam 29 tahun terakhir, dan juga sebagai judoka Zainichi Korea pertama yang mencapai prestasi tersebut. Keberhasilannya juga menunjukkan kekuatan dan inklusivitas tim nasional Korea Selatan.
Lebih dari sekadar prestasinya di arena olahraga, Heo Mi-mi menjadi figur inspiratif yang menjembatani budaya dan sejarah. Ia menunjukkan bagaimana identitas multikultural dapat menjadi kekuatan, dan bagaimana olahraga dapat menjadi medium untuk menghormati warisan serta membangun jembatan pemahaman. Pengaruhnya dalam hubungan Korea-Jepang dapat dilihat dari perhatian media di kedua negara terhadap kisahnya, menyoroti bagaimana individu dapat melampaui batasan nasional melalui pencapaian pribadi dan dedikasi pada nilai-nilai yang lebih besar.