1. Kehidupan Awal
1.1. Masa Kecil dan Awal Karier
Héctor Scarone lahir di Montevideo, Uruguay. Pada usia 15 tahun, ia sempat ditolak oleh Nacional karena postur tubuhnya yang dianggap kecil, dengan tinggi sekitar 1.69 m dan kaki yang kurus. Namun, setahun kemudian, ia diterima oleh klub tersebut dan dikirim ke tim cadangan. Meskipun demikian, Scarone hanya bermain lima pertandingan di tim cadangan sebelum akhirnya dipromosikan ke skuad senior, menunjukkan bakat luar biasanya sejak usia muda.
2. Karier Sepak Bola
Héctor Scarone memiliki perjalanan karier yang cemerlang baik sebagai pemain maupun pelatih, meraih berbagai pencapaian signifikan di tingkat klub dan internasional.
2.1. Karier Klub

Héctor Scarone menghabiskan sebagian besar karier bermainnya yang panjang di Nacional, klub yang berbasis di Montevideo, Uruguay. Ia bermain untuk Nacional dalam tiga periode berbeda: 1917-1926, 1927-1931, dan 1934-1939. Selama masa baktinya yang mencapai 20 tahun, ia mencatatkan 369 penampilan dan mencetak 301 gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa untuk klub tersebut, hanya di belakang Atilio García. Scarone juga memenangkan delapan gelar Liga Primer Uruguay bersama Nacional, yaitu pada tahun 1916, 1917, 1919, 1920, 1922, 1923, 1924, dan 1934. Selain itu, ia turut meraih 13 gelar resmi lainnya bersama Nacional, termasuk Copa Honor, Copa Competencia, Copa Albion, Copa León Peyrou, Torneo Competencia, Copa de Honor Cousenier, dan Copa Aldao.
Di antara periode-periode tersebut, Scarone sempat mencoba peruntungan di Eropa. Pada musim 1926-1927, ia bergabung dengan klub Spanyol Barcelona, di mana ia tampil dalam 18 pertandingan dan mencetak 17 gol. Bersama Barcelona, ia berhasil memenangkan Copa del Rey pada tahun 1926. Namun, atas keinginannya sendiri, ia kembali ke Nacional setelah satu musim.
Pada tahun 1931, Scarone pindah ke Italia untuk bermain bersama Inter Milan (saat itu dikenal sebagai Ambrosiana-Inter). Ia tampil dalam 14 pertandingan dan mencetak 7 gol selama musim 1931-1932. Setelah itu, ia bergabung dengan Palermo pada tahun 1932, bermain selama dua musim hingga 1934, dengan mencatatkan 54 penampilan dan 13 gol. Pada pertengahan musim 1934, ia kembali ke Nacional dan langsung membantu klub meraih gelar liga ke-8-nya. Meskipun sudah berusia 36 tahun, performanya tidak menunjukkan penurunan, dan ia terus bermain untuk Nacional hingga usia 41 tahun, bahkan mencetak gol di tahun terakhir karier profesionalnya.
2.2. Karier Internasional
Héctor Scarone adalah pilar penting bagi tim nasional sepak bola Uruguay dari tahun 1917 hingga 1930. Ia memenangkan Copa América (Kejuaraan Amerika Selatan) sebanyak empat kali: pada tahun 1917, 1923, 1924, dan 1926. Pada usia 19 tahun, dalam pertandingan internasional keempatnya, ia mencetak gol kemenangan yang membawa Uruguay meraih gelar di Copa América 1917 dalam final melawan Argentina.
Selain itu, Scarone juga meraih dua medali emas Olimpiade: pada Olimpiade Paris 1924 dan Olimpiade Amsterdam 1928. Kedua kemenangan Olimpiade ini diakui oleh FIFA sebagai gelar juara dunia sebelum adanya Piala Dunia FIFA. Puncak karier internasionalnya adalah ketika ia memimpin Uruguay meraih gelar Piala Dunia FIFA pertama yang diselenggarakan di tanah airnya sendiri.
Meskipun karier internasionalnya berakhir pada tahun 1930, 31 gol yang ia cetak dalam 52 pertandingan (termasuk pertandingan tidak resmi) untuk negaranya bertahan sebagai rekor gol terbanyak tim nasional Uruguay hingga tahun 2011, ketika rekor tersebut dipecahkan oleh Diego Forlán. Dengan golnya melawan Rumania pada 21 Juli 1930, Scarone menjadi pemain terakhir yang lahir pada Abad ke-19 yang mencetak gol di turnamen final Piala Dunia.
2.3. Karier Kepelatihan
Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1939, Héctor Scarone beralih profesi menjadi seorang pelatih sepak bola. Ia memulai karier kepelatihannya sebagai manajer kedua Millonarios di Kolombia dari tahun 1947 hingga 1948, saat klub tersebut masih berstatus tim amatir.
Pada tahun 1950-an, Scarone juga sempat melatih beberapa klub besar, termasuk Real Madrid di Spanyol dari tahun 1951 hingga 1952. Di musim pertamanya bersama Real Madrid, ia membawa tim finis di posisi kesembilan, dan di musim kedua, ia berhasil meningkatkan posisi tim ke peringkat ketiga. Selain itu, ia juga melatih mantan klubnya, Nacional, pada tahun 1954. Pada tahun 1960, ia juga sempat melatih S.D. Quito di Ekuador.
2.4. Gaya Bermain dan Julukan
Héctor Scarone dikenal luas karena gaya bermainnya yang luar biasa dan keterampilan teknisnya yang memukau. Ia dijuluki El Mago (El MagoSang PenyihirBahasa Spanyol) karena kemampuannya yang tak tertandingi dalam mengolah bola dan visi permainannya yang brilian. Ia juga dijuluki "Gardel-nya Sepak Bola," sebuah perbandingan dengan penyanyi tango legendaris Carlos Gardel, yang menunjukkan betapa ia dipuja dan dianggap sebagai seniman di lapangan hijau.
Dengan kemampuan dribbling, passing, dan penyelesaian akhir yang mematikan, Scarone dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia pada masanya. Ia memiliki kemampuan untuk mengubah arah permainan dan menciptakan peluang dari situasi yang sulit, menjadikannya ancaman konstan bagi pertahanan lawan.
2.5. Statistik
Berikut adalah statistik karier Héctor Scarone di tingkat klub dan internasional. Perlu dicatat bahwa meskipun tabel di bawah ini menyajikan data penampilan dan gol dari periode-periode klubnya yang berbeda, beberapa sumber lain, terutama yang berfokus pada kariernya di Nacional saja, mencatat total yang berbeda, yaitu 369 penampilan dan 301 gol, yang secara luas diakui sebagai rekor klubnya.
Karier Klub
Tahun | Klub | Penampilan | Gol |
---|---|---|---|
1917-1926 | Nacional | 115 | 108 |
1926-1927 | Barcelona | 18 | 17 |
1927-1931 | Nacional | 45 | 39 |
1931-1932 | Inter | 14 | 7 |
1932-1934 | Palermo | 54 | 13 |
1934-1939 | Nacional | 31 | 16 |
Total Klub | 277 | 200 |
Karier Internasional
# | Tanggal | Stadion | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | 7 Oktober 1917 | Parque Pereira, Montevideo, Uruguay | Brasil | 1-0 | 4-0 | Kejuaraan Amerika Selatan 1917 |
2. | 14 Oktober 1917 | Parque Pereira, Montevideo, Uruguay | Argentina | 1-0 | 1-0 | |
3. | 28 Juli 1918 | Parque Pereira, Montevideo, Uruguay | Argentina | 1-0 | 3-1 | Copa Premio Honor Uruguayo 1918 |
4. | 13 Mei 1919 | Estádio das Laranjeiras, Rio de Janeiro, Brasil | Argentina | 2-0 | 3-2 | Kejuaraan Amerika Selatan 1919 |
5. | 18 Juli 1919 | Parque Pereira, Montevideo, Uruguay | Argentina | 1-0 | 4-1 | Copa Premio Honor Uruguayo 1919 |
6. | 3-0 | |||||
7. | 17 September 1919 | Estadio Gimnasia y Esgrima, Buenos Aires, Argentina | Argentina | 1-0 | 2-1 | Copa Lipton 1919 |
8. | 2-0 | |||||
9. | 7 Desember 1919 | Parque Pereira, Montevideo, Uruguay | Argentina | 3-1 | 4-2 | Trofeo Circular 1919 |
10. | 18 Juli 1920 | Estadio Gran Parque Central, Montevideo, Uruguay | Argentina | 1-0 | 2-0 | Copa Premio Honor Uruguayo 1920 |
11. | 4 November 1923 | Estadio Gran Parque Central, Montevideo, Uruguay | Paraguay | 1-0 | 2-0 | Kejuaraan Amerika Selatan 1923 |
12. | 26 Mei 1924 | Stade Olympique Yves-du-Manoir, Colombes, Prancis | Kerajaan Yugoslavia | 2-0 | 7-0 | Olimpiade Musim Panas 1924 |
13. | 29 Mei 1924 | Stade Bergeyre, Paris, Prancis | Amerika Serikat | 2-0 | 3-0 | |
14. | 1 Juni 1924 | Stade Olympique Yves-du-Manoir, Colombes, Prancis | Prancis | 1-0 | 5-1 | |
15. | 2-1 | |||||
16. | 6 Juni 1924 | Stade Olympique Yves-du-Manoir, Colombes, Prancis | Belanda | 2-1 | 2-1 | |
17. | 17 Oktober 1926 | Estadio Sport de Ñuñoa, Santiago, Chili | Chili | 3-0 | 3-1 | Kejuaraan Amerika Selatan 1926 |
18. | 28 Oktober 1926 | Estadio Sport de Ñuñoa, Santiago, Chili | Bolivia | 1-0 | 6-0 | |
19. | 2-0 | |||||
20. | 3-0 | |||||
21. | 4-0 | |||||
22. | 6-0 | |||||
23. | 29 Agustus 1927 | Estadio Ministro Brin y Senguel, Buenos Aires, Argentina | Argentina | 1-0 | 1-0 | Copa Lipton 1927 |
24. | 6 November 1927 | Estadio Nacional, Lima, Peru | Bolivia | 9-0 | 9-0 | Kejuaraan Amerika Selatan 1927 |
25. | 20 November 1927 | Estadio Nacional, Lima, Peru | Argentina | 1-0 | 2-3 | |
26. | 2-2 | |||||
27. | 10 Desember 1927 | Viña del Mar, Chili | Chili | 3-2 | 3-2 | Persahabatan |
28. | 30 Mei 1928 | Stadion Olimpiade, Amsterdam, Belanda | Belanda | 1-0 | 2-0 | Olimpiade Musim Panas 1928 |
29. | 7 Juni 1928 | Stadion Olimpiade, Amsterdam, Belanda | Italia | 3-1 | 3-2 | |
30. | 13 Juni 1928 | Stadion Olimpiade, Amsterdam, Belanda | Argentina | 2-1 | 2-1 | Ulang Pertandingan Final Medali Emas Olimpiade Musim Panas 1928 |
31. | 21 Juli 1930 | Estadio Centenario, Montevideo, Uruguay | Rumania | 2-0 | 4-0 | Piala Dunia FIFA 1930 |
2.6. Penghargaan dan Gelar
Héctor Scarone meraih berbagai gelar tim dan penghargaan individu sepanjang karier sepak bolanya:
Klub
- Nacional
- Liga Primer Uruguay: 1916, 1917, 1919, 1920, 1922, 1923, 1924, 1934 (8 gelar)
- Copa Honor: 1916, 1917 (2 gelar)
- Copa Competencia: 1919, 1921, 1923 (3 gelar)
- Copa Albion: 1919 (1 gelar)
- Copa León Peyrou: 1920 (1 gelar)
- Torneo Competencia: 1934 (1 gelar)
- Copa de Honor Cousenier: 1916, 1917 (2 gelar)
- Copa Aldao: 1916, 1919, 1920 (3 gelar)
- Barcelona
- Copa del Rey: 1926 (1 gelar)
Internasional
- Tim nasional Uruguay
- Copa América: 1917, 1923, 1924, 1926 (4 gelar)
- Olimpiade: 1924, 1928 (2 medali emas)
- Piala Dunia FIFA: 1930 (1 gelar)
Individu
- IFFHS Uruguayan Men's Dream Team
- Peringkat ke-40 Pemain Terbaik Dunia Abad ke-20 oleh IFFHS (1999)
3. Kehidupan Pribadi
Héctor Scarone memiliki ikatan keluarga yang erat dengan dunia sepak bola. Ia adalah adik dari Carlos Scarone, yang juga merupakan seorang pesepak bola legendaris dan ikon Nacional. Keduanya dikenal sebagai figur penting dalam sejarah klub dan sepak bola Uruguay.
4. Kematian
Héctor Scarone meninggal dunia pada 4 April 1967 di Montevideo, Uruguay, pada usia 68 tahun. Ia meninggal setelah menghadiri pertandingan Nacional, klub yang sangat dicintainya dan tempat ia menghabiskan sebagian besar karier gemilangnya.
Pada pemakamannya, José Nasazzi, rekan setimnya yang legendaris di tim nasional Uruguay, mengenang Scarone dengan kata-kata: "Kami muda, pemenang, bersatu... kami merasa tak terkalahkan."
5. Evaluasi dan Warisan
Héctor Scarone secara luas diakui sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat di generasinya dan salah satu ikon terbesar dalam sejarah sepak bola Uruguay. Kontribusinya terhadap tim nasional sepak bola Uruguay sangat monumental, terutama dalam meraih medali emas Olimpiade 1924 dan 1928 (yang diakui FIFA sebagai gelar juara dunia), serta Piala Dunia FIFA 1930 pertama. Keberhasilannya ini menempatkan Uruguay sebagai kekuatan dominan di panggung sepak bola dunia pada awal abad ke-20.
Di tingkat klub, dedikasinya kepada Nacional selama 20 tahun, dengan 21 gelar resmi dan statusnya sebagai pencetak gol terbanyak kedua klub, mengukuhkan posisinya sebagai legenda sejati. Ia adalah simbol kesuksesan dan kebanggaan bagi Nacional. Keterampilan teknisnya yang luar biasa, visi permainan, dan kemampuan mencetak gol membuatnya dijuluki El Mago (Sang Penyihir), sebuah julukan yang mencerminkan kekaguman atas keahliannya.
6. Pengaruh
Gaya bermain Héctor Scarone yang elegan dan efektif, dikombinasikan dengan pencapaiannya yang luar biasa, memiliki dampak mendalam pada perkembangan sepak bola di Uruguay dan Amerika Selatan. Ia menjadi tolok ukur bagi para pemain di masa depannya, menunjukkan bahwa keterampilan individu dan kecerdasan taktis sangat penting dalam permainan. Sebagai salah satu bintang pertama sepak bola global, ia membantu meningkatkan profil olahraga ini di seluruh dunia.
Scarone dikenang tidak hanya karena gelar-gelar yang ia raih, tetapi juga karena cara ia bermain-dengan keanggunan, kreativitas, dan efisiensi yang jarang terlihat pada masanya. Warisannya tetap hidup melalui rekor-rekornya di Nacional dan tim nasional, serta melalui cerita-cerita tentang keajaibannya di lapangan. Ia adalah bagian integral dari "era emas" sepak bola Uruguay, dan namanya terus dihormati sebagai salah satu pelopor yang membentuk identitas sepak bola modern.