1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Khatia Buniatishvili memulai perjalanan musiknya pada usia yang sangat muda, mengembangkan bakatnya melalui pendidikan yang disiplin dan bimbingan dari para guru ternama.
1.1. Masa Kecil dan Awal Belajar Piano
Khatia Buniatishvili lahir pada tahun 1987 di Tbilisi, Georgia. Ia mulai mempelajari piano di bawah bimbingan ibunya sendiri pada usia tiga tahun. Pada usia enam tahun, ia telah memberikan konser pertamanya dengan Orkestra Kamar Tbilisi, dan pada usia sepuluh tahun, ia sudah tampil secara internasional di berbagai negara di Eropa, Ukraina, Armenia, Israel, dan Amerika Serikat. Sejak kecil, Khatia memiliki minat yang besar pada musik, bahkan sangat antusias mendengarkan Requiem karya Mozart yang diberikan oleh ibunya. Meskipun ia memiliki kemampuan untuk memainkan biola dengan nada yang sempurna, ia memilih piano sebagai instrumen utamanya. Kakak perempuannya, Gvantsa Buniatishvili, juga seorang pianis, dan mereka berdua sering bermain piano bersama dalam berbagai kesempatan, menikmati permainan duet. Antara usia sebelas dan lima belas tahun, ia meninggalkan sekolah di Georgia untuk mengikuti pelatihan intensif dengan pianis dan pedagog Perancis keturunan Hungaria, Michel Sogny, di Villa Schindler, Austria. Di sana, ia mendalami metodologi piano inovatif Sogny.
1.2. Pendidikan Formal
Setelah lulus dari sekolah musik pusat di Tbilisi, Khatia Buniatishvili mendaftar di Konservatorium Negeri Tbilisi pada tahun 2004. Ia kemudian ditemukan oleh Oleg Maisenberg dalam sebuah kompetisi piano di Tbilisi, yang membawanya untuk melanjutkan studi di Universitas Musik dan Seni Pertunjukan Wina. Sepanjang pendidikannya, ia belajar di Tbilisi dengan Tengiz Amirejibi dan di Wina dengan Oleg Maisenberg, yang keduanya sangat memengaruhi perkembangan musikalnya.
2. Karier
Karier Khatia Buniatishvili telah berkembang pesat dari seorang pianis muda berbakat menjadi salah satu figur terkemuka di panggung musik klasik internasional, dengan penampilan yang memukau dan filosofi artistik yang mendalam.
2.1. Awal Karier dan Pengakuan
Khatia Buniatishvili melakukan debutnya di Carnegie Hall pada tahun 2008, menandai dimulainya perjalanan profesionalnya di panggung internasional. Pada tahun 2010, ia menandatangani kontrak eksklusif dengan Sony Classical, sebuah langkah penting dalam karier rekaman. Di tahun yang sama, ia menerima Penghargaan Borletti-Buitoni Trust dan bergabung dengan program BBC New Generation Artists dari tahun 2009 hingga 2011, yang semakin meningkatkan profilnya. Ia juga dinominasikan sebagai Bintang Baru untuk musim 2011-2012 oleh Wiener Konzerthaus dan Musikverein Wina. Pengakuan ini mencapai puncaknya pada tahun 2012 ketika ia memenangkan Penghargaan Echo Klassik untuk Pendatang Baru Terbaik (Kategori Piano).
Album debutnya pada tahun 2011, didedikasikan untuk memperingati ulang tahun ke-200 Franz Liszt, menampilkan karya-karya seperti Sonata dalam B minor, Liebestraum No. 3, Mephisto Waltz No. 1, La Campanella, dan Rapsodi Hungaria No. 2. Album ini mendapat pujian dari majalah Classic FM, yang mencatat bahwa Buniatishvili memiliki "temperamen dan teknik yang kuat yang mengingatkan pada Martha Argerich muda." Namun, tidak semua kritik positif; Gramophone mengkritik album ini, dengan Jed Distler menyebutkan "struktur dan ritme yang ambigu" serta "dinamisme yang tidak terduga dan kurangnya perencanaan secara keseluruhan."
Pada tahun 2012, Buniatishvili merilis album keduanya, Chopin, yang mencakup karya-karya piano solo serta Konserto Piano No. 2 dalam F minor yang diiringi oleh Orchestre de Paris di bawah arahan Paavo Järvi. Majalah The Guardian melaporkan bahwa "penampilan ini adalah permainan yang langsung dari hati dari salah satu pianis muda paling menarik dan berbakat secara teknis saat ini." Namun, Gramophone kembali memberikan kritik terhadap rekaman konser piano tersebut, mengeluhkan "kurangnya jeda dan kecepatan permainan yang berlebihan."
2.2. Penampilan Utama dan Kegiatan Artistik


Khatia Buniatishvili secara rutin tampil di Festival Verbier, termasuk penampilannya yang membawakan Sonata dalam B minor karya Liszt pada festival tahun 2011. Ia telah berkolaborasi dengan berbagai orkestra terkemuka dunia, seperti Orchestre de Paris (bersama Paavo Järvi), Los Angeles Philharmonic, Vienna Symphony Orchestra, Orchestre National de France (bersama Daniele Gatti), dan London Philharmonic Orchestra. Selain itu, ia juga sering tampil bersama violinis terkenal seperti Gidon Kremer dan Renaud Capuçon.
Pada tahun 2014, ia merilis album ketiganya, Motherland. Berbeda dengan album sebelumnya yang berfokus pada satu komposer, album ini menampilkan lagu-lagu yang secara pribadi penting baginya, termasuk musik dari negara asalnya, Georgia, dan didedikasikan untuk ibunya. Album keempatnya, Kaleidoscope, yang dirilis pada tahun 2016, mencakup karya-karya seperti Pictures at an Exhibition karya Mussorgsky. Pada tahun yang sama, ia juga merilis DVD dan Blu-ray Konserto Piano Liszt dan Beethoven, diiringi oleh Israel Philharmonic Orchestra di bawah konduktor Zubin Mehta.
Buniatishvili juga telah tampil dalam acara-acara unik, seperti konser piano yang mengiringi penampilan para skater di Art on Ice Tour tahun 2014 di Stockholm, Swedia, dan Ice Legends tahun 2016 di Jenewa, Swiss.
Ia pertama kali mengunjungi Jepang pada tahun 2010, menarik perhatian dengan penampilan Chopin di La Folle Journée. Ia kembali ke Jepang pada Oktober-November 2012 untuk tampil bersama Gidon Kremer dan Kremerata Baltica. Pada Februari 2016, ia berkolaborasi dengan NHK Symphony Orchestra. Tur Jepang berikutnya pada November 2017 mencakup resital di Nagoya, Tokyo, Osaka, dan Sapporo, serta kolaborasi dengan New Japan Philharmonic Orchestra dan Hiroshima Symphony Orchestra.
Pada 7 Desember 2024, ia menjadi salah satu artis utama yang tampil dalam konser pembukaan kembali Katedral Notre-Dame de Paris, sebuah acara yang sangat dinanti-nantikan setelah kebakaran.
2.3. Filosofi Artistik dan Citra Publik
Khatia Buniatishvili memiliki filosofi artistik yang mendalam dan gaya interpretasi musik yang khas. Ia mendeskripsikan piano sebagai "simbol kesendirian musik" dan dikenal karena penampilannya yang sangat teknis dengan interpretasi yang sangat mendalam terhadap setiap karya. Meskipun interpretasi uniknya terkadang memecah pendapat kritikus, ia dikenal memiliki integritas yang tinggi dengan orkestra saat memainkan konser.
Selain bakat musiknya, Buniatishvili juga dikenal karena citra publiknya yang kuat. Ia secara aktif mempromosikan penampilannya, gaya bermainnya, dan pendekatan terhadap musik melalui berbagai kegiatan, termasuk menjadi model, tampil di acara bincang-bincang, dan membintangi program dokumenter. Karena citra yang menonjol ini, ia pernah dijuluki sebagai "Beyoncé-nya piano."
Dalam dokumenter Stupéfiant! dari saluran Perancis F2 pada tahun 2017, disebutkan bahwa meskipun Buniatishvili dengan bebas menampilkan kebijakan dan pesonanya di seluruh dunia, ia menolak untuk melakukannya di Rusia yang dikuasai oleh Vladimir Putin. Penolakannya terhadap kolaborasi dengan figur yang mendukung rezim otoriter terlihat jelas pada Juli 2017, ketika ia menolak undangan untuk tampil di konser Hari Bastille di Paris karena Valery Gergiev akan menjadi konduktor. Buniatishvili secara terbuka menjelaskan bahwa ia tidak akan pernah bermain dengan Gergiev karena sang konduktor "mempromosikan kebijakan Putin." Sikapnya yang tegas ini menyoroti dampak dari kebijakan politik terhadap seni dan komitmennya untuk tidak menjadi bagian dari propaganda yang mendukung pelanggaran hak asasi manusia atau rezim anti-demokrasi. Sikap-sikap ini telah memengaruhi citra publiknya, menjadikannya bukan hanya seorang pianis yang ulung, tetapi juga seorang seniman dengan kesadaran sosial yang kuat.
3. Diskografi
Khatia Buniatishvili telah merilis sejumlah album studio dan rekaman live yang diakui secara internasional, sebagian besar melalui Sony Classical.
- 2011 - Franz Liszt, album piano solo
- 2012 - Chopin, dengan Orchestre de Paris, dikonduktori oleh Paavo Järvi
- 2014 - Motherland, album piano solo
- 2016 - Kaleidoscope, album piano solo
- 2016 - Liszt Beethoven, dengan Israel Philharmonic Orchestra, dikonduktori oleh Zubin Mehta
- 2017 - Rachmaninoff, dengan Czech Philharmonic, dikonduktori oleh Paavo Järvi
- 2019 - Schubert, album piano solo
- 2020 - Labyrinth, album piano solo
- 2024 - Mozart Piano Concertos Nos. 20 & 23, dengan Academy of St Martin in the Fields
- Album DVD/Blue-ray: Liszt-Beethoven Piano Concertos (dengan Israel Philharmonic Orchestra, dikonduktori oleh Zubin Mehta)
4. Penghargaan
Sepanjang kariernya, Khatia Buniatishvili telah menerima beberapa penghargaan dan pengakuan penting atas kontribusi dan bakatnya dalam dunia musik klasik.
- 2003 - Horowitz Piano Competition Special Prize - Elizabeth Leonskaya Scholarship First Prize
- 2005 - Kompetisi Piano Internasional Tbilisi ke-3 - "Special Prize for Artistry", "Best Georgian Pianist" Prize, Second Prize
- 2008 - Kompetisi Internasional Arthur Rubinstein ke-12 - Third Prize, Special Prize "Best Performer of Chopin", dan "Audience Favorite" Prize
- 2010 - Penghargaan Borletti-Buitoni Trust
- 2012 - Penghargaan Echo Klassik Pendatang Baru Terbaik (Kategori Piano)
- 2016 - Penghargaan Echo Klassik Rekaman Solo (Kategori Piano Abad ke-19)
5. Kehidupan Pribadi
Selain karier musiknya, Khatia Buniatishvili dikenal memiliki kemampuan poliglot yang mengesankan. Ia menguasai beberapa bahasa, termasuk bahasa Georgia (bahasa ibunya), bahasa Perancis, bahasa Inggris, bahasa Jerman, dan bahasa Rusia. Ia saat ini menetap di Paris, Perancis.