1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Mariya Stadnik lahir pada 3 Desember 1988 di Lviv, yang saat itu merupakan bagian dari Republik Sosialis Soviet Ukraina, Uni Soviet. Ia memulai karier gulatnya pada tahun 2000 dan kemudian menyelesaikan pendidikannya di Universitas Negeri Lviv untuk Pendidikan Jasmani.
1.1. Kelahiran dan Pendidikan
Mariya Vasylivna Stadnik lahir pada 3 Desember 1988 di Lviv. Sejak usia muda, Stadnik menunjukkan bakatnya dalam gulat. Ia memulai latihan gulat pada tahun 2000, saat berusia 12 tahun. Fondasi pendidikannya dalam bidang olahraga diletakkan di Universitas Negeri Lviv untuk Pendidikan Jasmani, sebuah institusi yang berperan penting dalam pengembangan keterampilan atletiknya.
1.2. Karier Awal di Ukraina dan Kontroversi
Karier awal Mariya Stadnik di gulat dimulai sebagai perwakilan Ukraina, di mana ia menunjukkan potensi luar biasa dalam kategori junior. Pada Agustus 2003, ia berkompetisi di Kejuaraan Gulat Junior Eropa di Seville, Spanyol, di mana ia meraih medali emas pertamanya di turnamen internasional setelah mengalahkan perwakilan Rumania, Alina Pogachan, di final. Setahun kemudian, pada Juli 2004, ia kembali berpartisipasi dalam kejuaraan yang sama di Albena, Bulgaria, kali ini meraih medali perak setelah kalah dari perwakilan Swedia, Sofia Mattsson, di final.
Puncak karier juniornya datang pada Juli 2005 di Kejuaraan Gulat Dunia Junior di Vilnius, Lituania. Dalam perjalanan menuju final, ia mengalahkan lawannya dari India, Sudes Kumar; perwakilan Jerman, Anniha Hofmann; dan perwakilan Turki, Demet Kaya. Di pertandingan final, Stadnik yang saat itu berusia 16 tahun, mengalahkan Ti Han Nguyen dari Vietnam dengan skor 8:0, menjadikannya pemenang Kejuaraan Gulat Dunia Junior.
Pada April 2006, Stadnik berpartisipasi dalam Kejuaraan Gulat Eropa di Rusia, di mana ia berhasil meraih medali emas di kategori 48 kg. Ia mengalahkan Fani Psata dari Yunani, Hagar Ashtiani dari Finlandia, dan Christina Kroitor dari Rumania dalam perjalanan menuju final, di mana ia mengalahkan Lilia Kasharova dari Rusia. Namun, pada Juni 2006, Federasi Gulat Internasional (FILA) mengumumkan bahwa sampel darah Mariya Stadnik dinyatakan positif mengandung Furosemide, zat terlarang. Akibatnya, ia dicabut medali emasnya di Kejuaraan Eropa 2006 dan dilarang berkompetisi di turnamen internasional selama setahun.
2. Perpindahan Kewarganegaraan dan Representasi Azerbaijan
Setelah larangan bertandingnya dicabut pada April 2007, Mariya Stadnik dihadapkan pada persaingan ketat di tim nasional Ukraina. Iryna Merleni, peraih medali emas Olimpiade 2004, telah kembali dari cuti hamil dan mendapatkan kembali bentuk atletiknya, menjadikannya pilihan utama untuk Olimpiade 2008. Mengingat usianya yang masih muda dan kurangnya pengalaman dibandingkan Merleni, pelatih tim Ukraina memutuskan untuk mengirim Merleni ke Kejuaraan Dunia pada September, yang juga merupakan turnamen kualifikasi Olimpiade.
Melihat peluang yang terbatas di Ukraina untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu berkompetisi di Olimpiade 2008, Stadnik memutuskan untuk meninggalkan tim nasional Ukraina. Pada saat yang sama, menjelang Kejuaraan Dunia 2007 yang akan diselenggarakan di Azerbaijan, Federasi Gulat Azerbaijan (AWF) secara aktif merekrut pegulat dari tim nasional lain untuk membentuk tim nasional putri mereka. AWF mengundang Mariya Stadnik untuk bergabung dengan tim Azerbaijan, dan ia menerima tawaran tersebut. Dengan demikian, Stadnik mulai mewakili Azerbaijan dalam turnamen internasional.
Pada Kejuaraan Dunia 2007, Stadnik berkompetisi di Arena Olahraga Heydar Aliyev di Baku. Meskipun awalnya menempati posisi ke-7, kemudian Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) memutuskan bahwa semua hasil yang diperolehnya antara 26 April 2006 dan 25 April 2008 harus didiskualifikasi karena kasus doping sebelumnya. Meski demikian, keputusannya untuk mewakili Azerbaijan terbukti menjadi langkah penting dalam kariernya, membuka jalan bagi serangkaian prestasi gemilang di panggung internasional.
3. Pencapaian Utama
Sebagai perwakilan Azerbaijan, Mariya Stadnik telah mengukir namanya dalam sejarah gulat dengan serangkaian pencapaian luar biasa di berbagai kompetisi internasional, termasuk empat medali Olimpiade, dua gelar Juara Dunia, dan sepuluh gelar Juara Eropa.
3.1. Olimpiade
Mariya Stadnik adalah salah satu pegulat paling berprestasi dalam sejarah Olimpiade, meraih total empat medali dalam empat edisi Olimpiade yang berbeda.
Olimpiade | Nomor | Kualifikasi | Babak 16 Besar | Perempat Final | Semifinal | Babak Harapan 1 | Babak Harapan 2 | Final / Perebutan Medali Perunggu | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lawan Hasil | Lawan Hasil | Lawan Hasil | Lawan Hasil | Lawan Hasil | Lawan Hasil | Lawan Hasil | Peringkat | ||
2008 Beijing | |||||||||
BYE | Huynh (Kanada) K 3-4, 0-2 | colspan=3 BYE | Kim (Korea Selatan) M 1-0, 3-2 | Perebutan Peringkat 3 Bakatyuk (Kazakhstan) M 2-1, 8-0 | Perunggu | ||||
2012 London | |||||||||
BYE | Chun (Amerika Serikat) M 3-0 PO | Matkowska (Polandia) M 3-1 PP | Merleni (Ukraina) M 3-0 PO | colspan=2 align="center" BYE | Obara (Jepang) K 3-1 PP | Perak | |||
2016 Rio de Janeiro | |||||||||
BYE | Bermúdez (Argentina) M 4-0 ST | Matkowska (Polandia) M 4-0 ST | Yankova (Bulgaria) M 5-0 VT | colspan=2 BYE | Tosaka (Jepang) K 2-3 VT | Perak | |||
2020 Tokyo | |||||||||
BYE | Orshush (ROC) M 11-7 PP | Hamdi (Tunisia) M 4-0 ST | Susaki (Jepang) K 0-4 ST | colspan=2 BYE | Perebutan Peringkat 3 Tsogt-Ochiryn (Mongolia) M 4-0 ST | Perunggu | |||
2024 Paris | |||||||||
BYE | Dolgorjavyn Otgonjargal (Mongolia) K (Eliminasi di pertandingan kedua) | colspan=5 BYE | - |
Pada Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing, ia meraih medali perunggu di kategori 48 kg. Empat tahun kemudian, di Olimpiade Musim Panas 2012 di London, ia berhasil meraih medali perak setelah berhadapan dengan atlet Jepang, Hitomi Obara, di final. Pada Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, Stadnik kembali meraih medali perak setelah kalah tipis dari atlet Jepang lainnya, Eri Tosaka, di pertandingan final. Pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Stadnik melanjutkan dominasinya dengan meraih medali perunggu di kategori 50 kg. Meskipun sempat berjuang untuk lolos kualifikasi Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris, ia berhasil mendapatkan kuota untuk Azerbaijan melalui Turnamen Kualifikasi Olimpiade Gulat Dunia 2024 di Istanbul, Turki. Namun, ia tereliminasi di pertandingan kedua oleh Dolgorjavyn Otgonjargal dari Mongolia di Olimpiade tersebut.
3.2. Kejuaraan Dunia
Stadnik memiliki catatan impresif di Kejuaraan Gulat Dunia, dengan meraih dua medali emas, tiga perak, dan satu perunggu.
- Kejuaraan Gulat Dunia 2009 di Herning: Medali Emas (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Dunia 2011 di Istanbul: Medali Perak (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Dunia 2014 di Tashkent: Medali Perunggu (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Dunia 2015 di Las Vegas: Medali Perak (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Dunia 2018 di Budapest: Medali Perak (50 kg)
- Kejuaraan Gulat Dunia 2019 di Nur-Sultan: Medali Emas (50 kg)

3.3. Kejuaraan Eropa
Mariya Stadnik adalah salah satu atlet paling dominan dalam sejarah Kejuaraan Gulat Eropa, dengan koleksi 10 medali emas.
- Kejuaraan Gulat Eropa 2008 di Tampere: Medali Emas (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2009 di Vilnius: Medali Emas (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2011 di Dortmund: Medali Emas (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2014 di Vantaa: Medali Emas (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2016 di Riga: Medali Emas (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2017 di Novi Sad: Medali Emas (48 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2018 di Kaspiysk: Medali Emas (50 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2021 di Warsawa: Medali Emas (50 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2023 di Zagreb: Medali Emas (50 kg)
- Kejuaraan Gulat Eropa 2024 di Bucharest: Medali Emas (50 kg), mengalahkan Evin Demirhan Yavuz dari Turki di final.
3.4. Kompetisi Internasional Lainnya
Selain Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan Kejuaraan Eropa, Stadnik juga meraih medali penting di berbagai kompetisi internasional lainnya.
- Pesta Olahraga Eropa:**
- Pesta Olahraga Eropa 2015 di Baku: Medali Emas (48 kg)
- Pesta Olahraga Eropa 2019 di Minsk: Medali Emas (50 kg)
- Pesta Olahraga Solidaritas Islam:**
- Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2017 di Baku: Medali Emas (48 kg)
- Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2021 di Konya: Medali Emas (50 kg)
- Golden Grand Prix:**
- Medali Emas: 2008 Baku (48 kg), 2011 Baku (48 kg), 2014 Baku (48 kg), 2014 Paris (48 kg)
- Medali Perunggu: 2009 Baku (48 kg)
- Grand Prix:**
- Medali Emas: 2011 Goetzis (48 kg), 2012 London (48 kg), 2012 Kyiv (48 kg), 2012 Dormagen (48 kg), 2014 Klippan (48 kg), 2014 Dormagen (48 kg), 2015 Klippan (48 kg), 2016 Kyiv (48 kg)
- Medali Perak: 2018 Klippan (48 kg)
- Turnamen Yasar Dogu:**
- Medali Emas: Turnamen Yasar Dogu 2011 di Istanbul (48 kg)
- Turnamen Dan Kolov & Nikola Petrov:**
- Medali Emas: Turnamen Dan Kolov & Nikola Petrov 2018 di Sofia (50 kg), Turnamen Dan Kolov & Nikola Petrov 2023 di Sofia (50 kg)
- Poland Open:**
- Medali Emas: 2015 Warsawa (48 kg), 2016 Spala (48 kg), 2018 Warsawa (50 kg), Poland Open 2021 di Warsawa (50 kg)
4. Kehidupan Pribadi
Mariya Stadnik menikah dengan sesama pegulat Ukraina, Andriy Stadnik. Pasangan ini dikaruniai seorang putra bernama Igor, lahir pada tahun 2010, dan seorang putri bernama Mia, lahir pada tahun 2013. Kakak iparnya, Yana Rattigan, juga merupakan seorang pegulat yang berkompetisi di kategori berat yang sama. Dalam beberapa kesempatan, Mariya telah berhadapan dengan Yana Rattigan di kompetisi internasional sebanyak tiga kali, dan Mariya selalu memenangkan pertandingan tersebut. Meskipun mewakili Azerbaijan, Mariya Stadnik diketahui masih tinggal di Lviv dan berafiliasi dengan organisasi regional Lviv dari masyarakat olahraga Spartak.
5. Pensiun dan Aktivitas Pasca-Karier
Pada 2 Februari 2025, Mariya Stadnik secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari karier atletik profesionalnya. Pengumuman ini menandai berakhirnya perjalanan panjang dan gemilang di dunia gulat kompetitif. Namun, kontribusinya terhadap olahraga tidak berhenti di situ. Sehari setelah pengumuman pensiunnya, pada 3 Februari 2025, Federasi Gulat Azerbaijan mengumumkan bahwa Mariya Stadnik akan menjabat sebagai koordinator untuk gulat putri. Peran barunya ini memungkinkannya untuk terus memberikan dampak positif bagi perkembangan gulat di Azerbaijan, khususnya dalam memajukan atlet wanita muda.
6. Warisan dan Evaluasi
Mariya Stadnik telah meninggalkan warisan yang tak terhapuskan dalam sejarah gulat, baik di Azerbaijan maupun di panggung internasional. Ia diakui sebagai pegulat wanita yang sangat dominan di kategori beratnya selama lebih dari satu dekade, berkat konsistensinya dalam meraih medali di berbagai kejuaraan bergengsi. Pencapaian paling signifikan adalah rekor empat medali Olimpiade (dua perak dan dua perunggu), menjadikannya atlet Azerbaijan pertama dan satu-satunya yang mencapai prestasi ini, serta atlet Azerbaijan dengan koleksi medali Olimpiade terbanyak.
Kisah perjalanannya, dari seorang atlet muda di Ukraina yang menghadapi kontroversi doping hingga menjadi pahlawan nasional di Azerbaijan, mencerminkan ketahanan dan dedikasi luar biasa. Keputusannya untuk beralih kewarganegaraan, yang didasari oleh kurangnya peluang di negara asalnya, pada akhirnya membuka jalan bagi kejayaannya dan secara signifikan meningkatkan profil gulat putri Azerbaijan di kancah global. Sebagai koordinator gulat putri di Federasi Gulat Azerbaijan setelah pensiun, Mariya Stadnik diharapkan akan terus menginspirasi dan membimbing generasi pegulat berikutnya, memastikan warisannya sebagai seorang juara dan pelopor terus berlanjut.