1. Kehidupan Awal
Rizki Juniansyah tumbuh besar dalam lingkungan keluarga yang kental dengan olahraga angkat besi, yang membentuk minat dan bakatnya sejak usia dini, dan ia berhasil mencapai berbagai prestasi di tingkat nasional.
1.1. Latar Belakang Keluarga dan Pengaruh Angkat Besi
Rizki Juniansyah lahir pada 17 Juni 2003 di Serang, Banten, Indonesia. Ia tumbuh dalam keluarga yang sangat kental dengan olahraga angkat besi. Ayahnya, M. Yasin (1966-2024), adalah mantan atlet angkat besi nasional yang sukses, mewakili Indonesia dalam lima SEA Games berturut-turut dari tahun 1983 hingga 1993, dan berhasil meraih medali perunggu pada SEA Games 1985 dan 1987. Ibunya, Yeni Rohaeni, juga merupakan atlet angkat berat berprestasi di tingkat Provinsi Banten.
Kedua kakak Rizki, Randy Maulida Yasin dan Riska Anjani Yasin, serta kakak iparnya, Triyatno, juga merupakan atlet angkat besi. Triyatno sendiri adalah peraih medali perunggu pada Olimpiade Musim Panas 2008 dan perak pada Olimpiade Musim Panas 2012. Sejak kecil, Rizki dilatih oleh ayahnya sendiri di sasana milik keluarga, memulai latihan angkat besi sejak ia masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar.
1.2. Awal Pelatihan dan Prestasi Nasional
Rizki Juniansyah merintis karier angkat besinya di usia muda dan dengan cepat menunjukkan bakatnya di berbagai kompetisi nasional. Ia berhasil meraih medali emas pada Kejurnas Antar-PPLP tahun 2017 dan 2018. Selain itu, Rizki juga meraih medali emas pada Pekan Olahraga Daerah (Popda) 2018, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2018, dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021, semuanya mewakili provinsi asalnya, Banten.
2. Karier Junior dan Remaja Internasional
Perjalanan karier Rizki Juniansyah di kancah angkat besi junior dan remaja internasional ditandai dengan pemecahan berbagai rekor dunia dan pengakuan atas prestasinya yang gemilang.
2.1. Rekor Dunia Remaja
Pada usia 17 tahun, Rizki Juniansyah telah mencatatkan prestasi luar biasa dengan memegang beberapa rekor dunia remaja. Pada tahun 2020, ia mencetak dua rekor dunia remaja di kategori 73 kg dengan angkatan snatch 139 kg dan total angkatan 307 kg pada Kejuaraan Remaja dan Junior Asia 2020. Angkatan ini menjadikannya pemegang rekor dunia remaja untuk snatch dan total.
Di tahun yang sama, Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja dibatalkan karena pandemi COVID-19 dan digantikan dengan acara daring yang disebut IWF Youth World Cup. Dalam kompetisi ini, Juniansyah meraih medali emas dengan catatan impresif 145 kg untuk snatch, 180 kg untuk clean & jerk, dan 325 kg untuk total. Angkatan ini melampaui semua rekor dunia remaja yang ada saat itu (termasuk rekornya sendiri). Meskipun angka-angka ini tetap di atas rekor resmi saat ini dan dicapai dalam ajang yang diselenggarakan IWF, angkatan tersebut tidak diakui secara resmi sebagai rekor dunia. Namun, sebagai pengakuan atas performanya, IWF menganugerahinya gelar 'The Best Lifter' dalam kompetisi tersebut.
Rekor dunia remaja Rizki Juniansyah untuk total angkatan 307 kg kemudian dipecahkan oleh atlet Kazakhstan, Yedige Yemberdi, pada Juni 2022. Sementara itu, rekor dunia remaja angkatan snatch 139 kg dipecahkan oleh Mohammed Bassam Al Marzouq dari Arab Saudi pada September 2024.
2.2. Rekor Dunia Junior
Melanjutkan perkembangannya di kategori junior, Rizki Juniansyah mencetak tiga rekor dunia junior di kategori 73 kg pada Kejuaraan Dunia Junior 2021 di Tashkent, Uzbekistan. Ia mencatatkan angkatan snatch 155 kg, clean & jerk 194 kg, dan total 349 kg.
Pada tahun 2022, ia kembali memecahkan dua rekor dunia junior berturut-turut. Pertama, ia mempertajam rekor snatch-nya sendiri dengan angkatan 156 kg pada Kejuaraan Dunia Junior 2022 di Heraklion, Yunani, sekaligus berhasil mempertahankan gelar juara dunia juniornya dari tahun 2021. Kemudian pada tahun yang sama, ia kembali meningkatkan rekor tersebut dengan angkatan snatch 157 kg (yang menjadi rekor saat ini), memberinya posisi teratas di Kejuaraan Remaja dan Junior Asia 2022.
Saat ini, rekor dunia junior angkatan snatch masih dipegang oleh Rizki Juniansyah. Namun, rekor angkatan clean & jerk dan total yang pernah dipegangnya telah dipecahkan oleh atlet Thailand, Weeraphon Wichuma, pada Oktober 2023.
3. Karier Senior dan Perjalanan Olimpiade
Transisi Rizki Juniansyah ke level senior dan perjuangannya menuju Olimpiade Paris 2024 menjadi puncak kariernya, ditandai dengan berbagai kualifikasi ketat dan akhirnya meraih medali emas.
3.1. Perjalanan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024
Pada tahun 2023, Rizki Juniansyah berhasil meraih medali emas SEA Games 2023 di Kamboja, mencetak tiga rekor pertandingan baru dengan angkatan total 347 kg di kelas 73 kg. Tiga bulan setelah itu, pada Agustus 2023, ia mengalami tantangan serius ketika harus menjalani operasi usus buntu dan diwajibkan beristirahat dari latihan dan kompetisi selama 5 hingga 6 bulan. Kondisi ini secara signifikan memengaruhi upayanya untuk lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Untuk memenuhi syarat lolos ke Olimpiade Paris 2024, setiap atlet angkat besi diwajibkan berkompetisi di Kejuaraan Dunia IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi, Piala Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand, serta tiga atau lebih turnamen kualifikasi Olimpiade lainnya. Meskipun sedang dalam masa pemulihan dan tidak bertanding, Rizki tetap hadir di Kejuaraan Dunia 2023 di Riyadh karena merupakan salah satu kompetisi wajib.
Pada awal Januari 2024, Rizki Juniansyah sudah dapat kembali berlatih angkat besi dan mempersiapkan diri untuk kompetisi selanjutnya. Ia berhasil memastikan tempatnya di Olimpiade Paris 2024 setelah memenangkan medali emas di Piala Dunia IWF 2024 di Phuket. Dalam ajang tersebut, ia mencetak rekor dunia baru untuk total angkatan dengan 365 kg, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh lifter Tiongkok, Shi Zhiyong (364 kg). Rizki menjadi lifter Indonesia di kelas 73 kg dengan poin angkatan tertinggi dalam kualifikasi Olimpiade, menjadikannya layak untuk mewakili Indonesia di Olimpiade 2024.
3.2. Raihan Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
Pada 8 Agustus 2024, Rizki Juniansyah berhasil meraih medali emas dalam cabang olahraga angkat besi di Olimpiade Paris 2024, menjadikannya lifter Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade. Dalam pertandingan final kelas 73 kg putra, Rizki memecahkan rekor Olimpiade di angkatan clean & jerk dengan angkatan 199 kg pada percobaan keduanya.
Ini merupakan debut Olimpiadenya, dan dengan kemenangan ini, Rizki Juniansyah mencatatkan namanya sebagai peraih medali emas Olimpiade termuda dari Indonesia pada usia 21 tahun 52 hari, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Susi Susanti (badminton) di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona.
Kemenangan Rizki juga menandai berakhirnya dominasi Tiongkok yang telah meraih lima medali emas berturut-turut di kategori kelas ringan angkat besi Olimpiade. Selain itu, ini adalah medali emas Olimpiade pertama bagi Indonesia dalam olahraga angkat besi setelah 72 tahun, sejak partisipasi pertama Indonesia di Olimpiade Helsinki 1952. Medali emas ini mengakhiri rentetan 7 medali perak dan 8 medali perunggu yang sebelumnya diraih Indonesia dalam cabang olahraga ini.
4. Prestasi dan Penghargaan
Rizki Juniansyah telah mengumpulkan serangkaian pencapaian dan penghargaan signifikan sepanjang kariernya, baik di tingkat junior, remaja, maupun senior, termasuk memegang beberapa rekor dunia dan Olimpiade.
4.1. Prestasi Internasional Utama
- Olimpiade Paris 2024 (Kelas 73 kg): Medali emas (Total)
- Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 Bogotá (Kelas 73 kg): Medali emas (Snatch), medali perak (Clean & Jerk), medali perak (Total)
- Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 Manama (Kelas 73 kg): Medali perak (Total), medali perunggu (Clean & Jerk)
- Piala Dunia IWF 2024 Phuket (Kelas 73 kg): Medali emas (Clean & Jerk), medali emas (Total), medali perak (Snatch)
- IWF Grand Prix I 2023 Havana (Kelas 73 kg): Medali emas (Snatch)
- Kejuaraan Angkat Besi Asia 2022 Manama (Kelas 73 kg): Medali emas (Snatch)
- Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 Tashkent (Kelas 73 kg): Tiga medali perak (Snatch, Clean & Jerk, Total)
- Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2021 Konya (Kelas 73 kg): Tiga medali emas (Snatch, Clean & Jerk, Total)
- Pesta Olahraga Asia Tenggara 2023 Kamboja (Kelas 73 kg): Medali emas (Total) dan tiga rekor baru
- Pesta Olahraga Asia Tenggara 2021 Vietnam (Kelas 81 kg): Medali perak (Total)
- Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2022 Heraklion (Kelas 73 kg): Tiga medali emas (Snatch, Clean & Jerk, Total)
- Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 Tashkent (Kelas 73 kg): Tiga medali emas (Snatch, Clean & Jerk, Total)
- Kejuaraan Remaja dan Junior Asia 2022 Tashkent (Kategori Junior, Kelas 73 kg): Tiga medali emas (Snatch, Clean & Jerk, Total)
- IWF Online Youth World Cup 2020 (Kelas 73 kg): Tiga medali emas (Snatch, Clean & Jerk, Total) dan penghargaan "The Best Lifter"
- Kejuaraan Remaja dan Junior Asia 2019 Pyongyang (Kategori Remaja, Kelas 67 kg): Tiga medali perak (Snatch, Clean & Jerk, Total)
- EGAT Princess' Cups International Weightlifting Championships Thailand 2018 (Kelas 62 kg): Dua medali perak
4.2. Rekor yang Dipegang Saat Ini
Rizki Juniansyah saat ini memegang beberapa rekor penting di kelas 73 kg, meliputi:
- Rekor Dunia Senior (Total): 365 kg, dicetak pada 4 April 2024 di Piala Dunia IWF di Phuket, Thailand.
- Rekor Olimpiade (Clean & Jerk): 199 kg, dicetak pada 8 Agustus 2024 di Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis.
- Rekor SEA Games (Snatch): 156 kg, dicetak pada 14 Mei 2023 di Pesta Olahraga Asia Tenggara di Kamboja.
- Rekor SEA Games (Clean & Jerk): 191 kg, dicetak pada 14 Mei 2023 di Pesta Olahraga Asia Tenggara di Kamboja.
- Rekor SEA Games (Total): 347 kg, dicetak pada 14 Mei 2023 di Pesta Olahraga Asia Tenggara di Kamboja.
- Rekor Dunia Junior (Snatch): 157 kg, dicetak pada 21 Juli 2022 di Kejuaraan Remaja dan Junior Asia di Tashkent, Uzbekistan.
4.3. Rekor Historis
Berikut adalah rekor-rekor yang pernah dipegang oleh Rizki Juniansyah di kategori junior dan remaja, namun telah dipecahkan oleh atlet lain atau oleh Rizki sendiri:
Rekor Dunia Remaja (Kategori usia 13-17 tahun)
Event | Rekor | Atlet | Negara | Tanggal | Kejuaraan | Tempat | Dipecahkan oleh |
---|---|---|---|---|---|---|---|
73 kg | |||||||
Snatch | 139 kg | Rizki Juniansyah | Indonesia | 16 Februari 2020 | Asian Youth & Junior Championships 2020 | Tashkent, Uzbekistan | Mohammed Bassam Al Marzouq (Arab Saudi) pada September 2024 |
Total | 307 kg | Rizki Juniansyah | Indonesia | 16 Februari 2020 | Asian Youth & Junior Championships 2020 | Tashkent, Uzbekistan | Yedige Yemberdi (Kazakhstan) pada Juni 2022 |
Rekor Dunia Junior (Kategori usia 15-20 tahun)
Event | Rekor | Atlet | Negara | Tanggal | Kejuaraan | Tempat | Dipecahkan oleh |
---|---|---|---|---|---|---|---|
73 kg | |||||||
Snatch | 155 kg | Rizki Juniansyah | Indonesia | 26 Mei 2021 | Kejuaraan Dunia Junior | Tashkent, Uzbekistan | Rizki Juniansyah (Indonesia) |
Snatch | 156 kg | Rizki Juniansyah | Indonesia | 5 Mei 2022 | Kejuaraan Dunia Junior | Heraklion, Yunani | Rizki Juniansyah (Indonesia) |
Clean & Jerk | 194 kg | Rizki Juniansyah | Indonesia | 26 Mei 2021 | Kejuaraan Dunia Junior | Tashkent, Uzbekistan | Weeraphon Wichuma (Thailand) pada Oktober 2023 |
Total | 349 kg | Rizki Juniansyah | Indonesia | 26 Mei 2021 | Kejuaraan Dunia Junior | Tashkent, Uzbekistan | Weeraphon Wichuma (Thailand) pada Oktober 2023 |
5. Statistik Karier Kompetisi
Tahun | Lokasi | Berat | Snatch (kg) | Clean & Jerk (kg) | Total (kg) | Peringkat | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | Peringkat | 1 | 2 | 3 | Peringkat | |||||
Olimpiade | ||||||||||||
2024 | Paris, Prancis | 73 kg | 155 | 2 | 191 | 199 | - | 1 | 354 | - | ||
Kejuaraan Dunia | ||||||||||||
2022 | Bogotá, Kolombia | 73 kg | 150 | 155 | - | 187 | 192 | - | 347 | - | ||
2023 | Riyadh, Arab Saudi | 73 kg | - | - | - | - | - | - | - | - | - | - |
2024 | Manama, Bahrain | 73 kg | 150 | 8 | 180 | 190 | - | 340 | - | |||
Piala Dunia IWF | ||||||||||||
2024 | Phuket, Thailand | 73 kg | 155 | 164 | - | 192 | 201 | - | 365 | - | ||
IWF Grand Prix | ||||||||||||
2023 | Havana, Kuba | 73 kg | 151 | - | - | - | - | |||||
Kejuaraan Asia | ||||||||||||
2022 | Manama, Bahrain | 73 kg | 147 | 152 | - | - | - | - | ||||
2024 | Tashkent, Uzbekistan | 73 kg | 146 | 152 | 158 | - | 180 | 187 | 195 | - | 353 | - |
Pesta Olahraga Solidaritas Islam | ||||||||||||
2021 | Konya, Turki | 73 kg | 150 | - | 181 | 190 | - | 340 | - | |||
Pesta Olahraga Asia Tenggara | ||||||||||||
2021 | Hanoi, Vietnam | 81 kg | 152 | 157 | 1 | 192 | 197 | 2 | 354 | - | ||
2023 | Phnom Penh, Kamboja | 73 kg | 143 | 156 | 1 | 176 | 191 | 1 | 347 | - | ||
Kejuaraan Dunia Junior | ||||||||||||
2021 | Tashkent, Uzbekistan | 73 kg | 142 | 146 | 155 | - | 180 | 189 | 194 | - | 349 | - |
2022 | Heraklion, Yunani | 73 kg | 147 | 156 | - | - | 185 | - | 341 | - | ||
Kejuaraan Asia Junior | ||||||||||||
2020 | Tashkent, Uzbekistan | 73 kg | 127 | 132 | 139 | 4 | 160 | 165 | 168 | 4 | 307 | 4 |
2022 | Tashkent, Uzbekistan | 73 kg | 149 | 154 | 157 | - | 182 | - | 339 | - | ||
Kejuaraan Asia Remaja | ||||||||||||
2019 | Pyongyang, Korea Utara | 67 kg | 120 | 125 | 130 | - | 145 | 153 | 157 | - | 287 | - |
6. Dampak dan Warisan
Rizki Juniansyah telah mengukir namanya dalam sejarah olahraga Indonesia sebagai salah satu atlet angkat besi paling berprestasi. Sebagai peraih medali emas Olimpiade pertama Indonesia dalam cabang angkat besi dan atlet termuda yang meraih medali emas Olimpiade bagi negaranya, Rizki telah menjadi ikon dan inspirasi besar. Prestasinya tidak hanya mengangkat martabat olahraga angkat besi di Indonesia tetapi juga memicu semangat dan motivasi bagi generasi atlet muda untuk mengejar mimpi di kancah internasional. Keberhasilannya mengakhiri penantian panjang Indonesia untuk medali emas Olimpiade di luar bulu tangkis dan mematahkan dominasi negara lain di kelasnya, menegaskan potensi besar Indonesia dalam olahraga ini. Warisannya akan terus menjadi dorongan bagi pengembangan angkat besi nasional dan kebanggaan bangsa.