1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Edward Osborne Wilson lahir pada 10 Juni 1929 di Birmingham, Alabama, sebagai anak tunggal dari Inez Linnette Freeman dan Edward Osborne Wilson Sr. Masa kecilnya dihabiskan berpindah-pindah di berbagai kota di Amerika Serikat Bagian Selatan, termasuk Mobile, Decatur, dan Pensacola. Sejak usia dini, ia menunjukkan minat yang besar pada sejarah alam dan sering menghabiskan waktu di luar ruangan.
1.1. Masa Kecil dan Minat pada Alam
Orang tua Wilson bercerai ketika ia berusia tujuh tahun. Pada tahun yang sama, ia mengalami kecelakaan saat memancing yang menyebabkan kebutaan parsial pada mata kanannya. Meskipun mengalami rasa sakit yang berkepanjangan, ia tidak mengeluh dan tidak mencari perawatan medis karena ingin tetap beraktivitas di luar ruangan. Beberapa bulan kemudian, pupil mata kanannya mengeruh akibat katarak, dan ia harus menjalani operasi pengangkatan lensa di Rumah Sakit Pensacola, yang ia gambarkan sebagai "cobaan abad ke-19 yang mengerikan".
Wilson mempertahankan penglihatan penuh pada mata kirinya dengan ketajaman 20/10. Penglihatan yang sangat baik pada satu mata ini mendorongnya untuk fokus pada "hal-hal kecil", seperti kupu-kupu dan semut. Meskipun ia kehilangan penglihatan stereoskopik, ia masih bisa melihat cetakan halus dan bulu pada tubuh serangga kecil. Keterbatasannya dalam mengamati mamalia dan burung lebih lanjut mengarahkannya untuk berkonsentrasi pada serangga.
Pada usia sembilan tahun, Wilson melakukan ekspedisi pertamanya di Rock Creek Park di Washington, D.C., mulai mengumpulkan serangga dan mengembangkan minat pada kupu-kupu. Ia membuat jaring penangkap kupu-kupu dari sapu, gantungan baju, dan kantong kain tipis. Ekspedisi ini juga memicu ketertarikannya pada semut. Dalam otobiografinya, ia menceritakan bagaimana suatu hari ia menarik kulit kayu dari pohon yang membusuk dan menemukan semut citronella di bawahnya. Semut pekerja yang ia temukan "pendek, gemuk, kuning cerah, dan mengeluarkan bau lemon yang kuat," sebuah peristiwa yang meninggalkan "kesan yang jelas dan abadi" baginya. Ia juga meraih penghargaan Eagle Scout dan menjabat sebagai Direktur Alam di perkemahan musim panas Pramuka.
Pada usia 18 tahun, dengan tujuan menjadi seorang entomolog, ia awalnya mengumpulkan lalat, tetapi kelangkaan pin serangga selama Perang Dunia II menyebabkan ia beralih ke semut, yang dapat disimpan dalam botol kecil. Dengan dorongan dari Marion R. Smith, seorang mirmekolog dari National Museum of Natural History di Washington, Wilson memulai survei semua semut di Alabama. Studi ini membawanya melaporkan koloni pertama semut api di AS, dekat pelabuhan Mobile.
1.2. Pendidikan
Wilson menyatakan bahwa ia bersekolah di 15 atau 16 sekolah selama 11 tahun masa pendidikannya. Ia khawatir tidak mampu kuliah dan mencoba mendaftar di Angkatan Darat Amerika Serikat dengan tujuan mendapatkan dukungan finansial dari pemerintah AS untuk pendidikannya. Namun, ia gagal dalam pemeriksaan kesehatan Angkatan Darat karena penglihatannya yang terganggu. Meskipun demikian, ia berhasil mendaftar di Universitas Alabama, di mana ia meraih gelar Sarjana Sains pada tahun 1949 dan Magister Sains dalam biologi pada tahun 1950.
Tahun berikutnya, Wilson pindah ke Universitas Harvard. Sebagai anggota Harvard Society of Fellows, ia melakukan ekspedisi ke luar negeri, mengumpulkan spesies semut dari Kuba dan Meksiko, serta menjelajahi Pasifik Selatan, termasuk Australia, Papua Nugini, Fiji, dan Kaledonia Baru, serta ke Sri Lanka. Pada tahun 1955, ia menerima gelar Ph.D. dan menikah dengan Irene Kelley. Dalam bukunya Letters to a Young Scientist, Wilson menyatakan bahwa IQ-nya diukur sebesar 123.
2. Karier dan Kehidupan Akademik

Dari tahun 1956 hingga 1996, Wilson menjadi bagian dari fakultas di Harvard. Ia memulai sebagai taksonom semut dan bekerja untuk memahami mikroevolusi mereka, khususnya bagaimana mereka berkembang menjadi spesies baru dengan menghindari kerugian lingkungan dan berpindah ke habitat baru. Ia mengembangkan teori "siklus takson".
2.1. Entomologi dan Penelitian Semut
Wilson dikenal sebagai ahli terkemuka dunia dalam bidang mirmekologi, studi tentang semut. Ia dijuluki "Manusia Semut" karena keahliannya yang mendalam. Bersama ahli matematika William H. Bossert, Wilson mengembangkan klasifikasi feromon berdasarkan pola komunikasi serangga. Pada tahun 1971, ia menerbitkan The Insect Societies, yang berargumen bahwa perilaku serangga dan perilaku hewan lain dipengaruhi oleh tekanan evolusioner yang serupa. Pada tahun 1973, Wilson diangkat menjadi kurator entomologi di Museum Zoologi Komparatif Harvard.
Studi sistematisnya tentang semut, yang dilakukan bersama Bert Hölldobler, berpuncak pada karya ensiklopedis mereka tahun 1990, The Ants. Buku ini memenangkan Hadiah Pulitzer keduanya. Wilson berpendapat bahwa perilaku mengorbankan diri sendiri pada semut dapat dijelaskan berdasarkan kepentingan genetik mereka dalam kelangsungan hidup saudara-saudaranya. Ia bahkan pernah berujar, merujuk pada semut, bahwa "Karl Marx benar, sosialisme berhasil, hanya saja ia salah spesies". Ia menegaskan bahwa semut individu dan spesies eusosial lainnya dapat mencapai tingkat kebugaran Darwinian yang lebih tinggi dengan menempatkan kebutuhan koloni di atas kebutuhan individu mereka karena mereka tidak memiliki kemandirian reproduktif: semut individu tidak dapat bereproduksi tanpa ratu, sehingga mereka hanya dapat meningkatkan kebugaran mereka dengan bekerja untuk meningkatkan kebugaran seluruh koloni. Manusia, bagaimanapun, memiliki kemandirian reproduktif, sehingga manusia individu menikmati tingkat kebugaran Darwinian maksimum mereka dengan menjaga kelangsungan hidup mereka sendiri dan memiliki keturunan sendiri. Wilson telah menemukan dan mendeskripsikan lebih dari 400 spesies semut.
2.2. Biogeografi Pulau
Pada tahun 1960-an, Wilson berkolaborasi dengan ahli matematika dan ekolog Robert MacArthur dalam mengembangkan teori keseimbangan spesies. Kolaborasi ini menghasilkan buku berpengaruh mereka, The Theory of Island Biogeography (1967), yang menjadi teks ekologi standar. Pada tahun 1970-an, ia dan biolog Daniel S. Simberloff menguji teori ini di pulau-pulau bakau kecil di Florida Keys. Mereka memusnahkan semua spesies serangga dan mengamati repopulasi oleh spesies baru.
2.3. Sosiobiologi
Pada tahun 1975, Wilson menerbitkan buku Sociobiology: The New Synthesis, yang menerapkan teori perilaku serangga pada vertebrata, dan di bab terakhir, pada manusia. Ia berspekulasi bahwa kecenderungan yang berevolusi dan diwariskan bertanggung jawab atas organisasi sosial hierarkis di antara manusia. Wilson mendefinisikan sosiobiologi sebagai studi ilmiah dan sistematis tentang dasar biologis semua bentuk perilaku sosial pada semua jenis organisme. Sosiobiologi memadukan pengetahuan etologi, ekologi, dan genetika untuk merumuskan prinsip-prinsip umum mengenai ciri-ciri biologis seluruh masyarakat.
Ia berargumen bahwa semua perilaku hewan, termasuk manusia, adalah produk dari hereditas, rangsangan lingkungan, dan pengalaman masa lalu, dan bahwa kehendak bebas adalah ilusi. Ia menyebut dasar biologis perilaku sebagai "kekang genetik". Pandangan sosiobiologis adalah bahwa semua perilaku sosial hewan diatur oleh aturan epigenetik yang dikerjakan oleh hukum evolusi. Teori dan penelitian ini terbukti menjadi pelopor, kontroversial, dan berpengaruh. Wilson berargumen bahwa unit seleksi adalah gen, elemen dasar hereditas. Target seleksi biasanya adalah individu yang membawa kumpulan gen dari jenis tertentu. Mengenai penggunaan seleksi kerabat dalam menjelaskan perilaku serangga eusosial, "pandangan baru yang saya usulkan adalah bahwa itu adalah seleksi kelompok sejak awal, sebuah ide yang pertama kali dirumuskan secara kasar oleh Darwin."
Penelitian sosiobiologi pada saat itu sangat kontroversial sehubungan dengan penerapannya pada manusia. Teori ini membentuk argumen ilmiah untuk menolak doktrin umum tabula rasa, yang menyatakan bahwa manusia dilahirkan tanpa konten mental bawaan dan bahwa budaya berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan manusia serta membantu dalam kelangsungan hidup dan keberhasilan. Dalam bukunya On Human Nature (1978), ia menyatakan pendapatnya bahwa pikiran manusia dibentuk oleh warisan genetik maupun oleh budaya. Ada batasan sejauh mana pengaruh faktor sosial dan lingkungan dapat mengubah perilaku manusia. Buku ini memenangkan Hadiah Pulitzer untuk Nonfiksi Umum.
2.4. Biophilia dan Consilience
Wilson memperkenalkan konsep biophilia, yang ia definisikan sebagai "cinta terhadap sistem kehidupan atau makhluk hidup." Konsep ini mengacu pada kecenderungan manusia yang melekat untuk terhubung dengan alam dan makhluk hidup lainnya, yang ia yakini memiliki dasar evolusioner dan psikologis. Karya ini, yang diterbitkan pada tahun 1984 dalam bukunya Biophilia, sangat memengaruhi pembentukan etika konservasi modern.
Dalam bukunya tahun 1998, Consilience: The Unity of Knowledge, Wilson membahas metode yang telah digunakan untuk menyatukan ilmu pengetahuan dan mungkin dapat menyatukan ilmu pengetahuan dengan humaniora. Ia berargumen bahwa pengetahuan adalah satu kesatuan yang tunggal, tidak terbagi antara ilmu pengetahuan dan penyelidikan humanistik. Wilson menggunakan istilah "konsiliensi" untuk menggambarkan sintesis pengetahuan dari berbagai bidang khusus usaha manusia. Ia mendefinisikan sifat manusia sebagai kumpulan aturan epigenetik, pola genetik perkembangan mental. Ia berargumen bahwa budaya dan ritual adalah produk, bukan bagian, dari sifat manusia. Ia mengatakan seni bukanlah bagian dari sifat manusia, tetapi apresiasi kita terhadap seni adalah. Ia menyarankan bahwa konsep-konsep seperti apresiasi seni, ketakutan terhadap ular, atau tabu inses (efek Westermarck) dapat dipelajari dengan metode ilmiah ilmu pengetahuan alam dan menjadi bagian dari penelitian interdisipliner.
2.5. Kontribusi Teoretis Lainnya
Selain teori-teori utamanya, Wilson juga memberikan kontribusi penting lainnya. Pada tahun 1956, ia bersama William L. Brown Jr. menulis makalah yang mendefinisikan teori pergeseran karakter. Kemudian, pada tahun 1981, setelah berkolaborasi dengan biolog Charles Lumsden, ia menerbitkan Genes, Mind and Culture, yang mengembangkan teori koevolusi gen-budaya.
3. Karya Utama
Edward O. Wilson adalah seorang penulis yang produktif, dengan banyak bukunya yang menjadi karya berpengaruh dalam bidang biologi dan di luar itu. Berikut adalah daftar beberapa karya utamanya:
- Character displacement (1956), bersama William L. Brown Jr.
- The Theory of Island Biogeography (1967), bersama Robert MacArthur. Buku ini menjadi teks standar dalam ekologi pulau.
- The Insect Societies (1971).
- Sociobiology: The New Synthesis (1975). Karya yang sangat berpengaruh dan kontroversial yang mendirikan bidang sosiobiologi.
- On Human Nature (1978). Memenangkan Hadiah Pulitzer pada tahun 1979.
- Genes, Mind and Culture: The Coevolutionary Process (1981), bersama Charles Lumsden.
- Promethean Fire: Reflections on the Origin of Mind (1983).
- Biophilia (1984). Memperkenalkan konsep biophilia yang berpengaruh.
- Success and Dominance in Ecosystems: The Case of the Social Insects (1990).
- The Ants (1990), bersama Bert Hölldobler. Sebuah karya ensiklopedis yang memenangkan Hadiah Pulitzer pada tahun 1991.
- The Diversity of Life (1992).
- The Biophilia Hypothesis (1993), bersama Stephen R. Kellert.
- Journey to the Ants: A Story of Scientific Exploration (1994), bersama Bert Hölldobler.
- Naturalist (1994). Otobiografi Wilson.
- In Search of Nature (1996), bersama Laura Simonds Southworth.
- Consilience: The Unity of Knowledge (1998). Mengadvokasi penyatuan pengetahuan lintas disiplin ilmu.
- The Future of Life (2002).
- Pheidole in the New World: A Dominant, Hyperdiverse Ant Genus (2003).
- From So Simple a Beginning: Darwin's Four Great Books (2005), disunting dengan pengantar oleh Wilson.
- The Creation: An Appeal to Save Life on Earth (2006). Seruan untuk kolaborasi antara sains dan agama dalam konservasi.
- Nature Revealed: Selected Writings 1949-2006 (2006).
- The Superorganism: The Beauty, Elegance, and Strangeness of Insect Societies (2009), bersama Bert Hölldobler.
- Anthill: A Novel (2010). Novel fiksi pertamanya.
- Kingdom of Ants: Jose Celestino Mutis and the Dawn of Natural History in the New World (2010), bersama José María Gómez Durán.
- The Leafcutter Ants: Civilization by Instinct (2011), bersama Bert Hölldobler.
- The Social Conquest of Earth (2012).
- Letters to a Young Scientist (2014).
- A Window on Eternity: A Biologist's Walk Through Gorongosa National Park (2014).
- The Meaning of Human Existence (2014).
- Half-Earth (2016). Mengadvokasi perlindungan setengah permukaan Bumi untuk keanekaragaman hayati.
- The Origins of Creativity (2017).
- Genesis: The Deep Origin of Societies (2019).
- Tales from the Ant World (2020).
- Naturalist: A Graphic Adaptation (2020), adaptasi grafis dari otobiografinya.
4. Filosofi dan Keyakinan
Wilson tidak hanya seorang ilmuwan, tetapi juga seorang pemikir yang mendalami implikasi filosofis dari penemuan-penemuan ilmiahnya, terutama mengenai hubungan manusia dengan alam dan masyarakat.
4.1. Humanisme Ilmiah
Wilson menciptakan frasa "humanisme ilmiah" sebagai "satu-satunya pandangan dunia yang kompatibel dengan pengetahuan sains yang terus berkembang tentang dunia nyata dan hukum alam". Ia berargumen bahwa humanisme ilmiah adalah yang paling cocok untuk meningkatkan kondisi manusia. Pada tahun 2003, ia adalah salah satu penandatangan Humanist Manifesto.
4.2. Pandangan tentang Agama dan Spiritualitas
Mengenai pertanyaan tentang Tuhan, Wilson menggambarkan posisinya sebagai "deisme provisional" dan secara eksplisit menolak label "ateis", lebih memilih "agnostik". Ia menjelaskan imannya sebagai lintasan menjauh dari kepercayaan tradisional: "Saya menjauh dari gereja, tidak secara definitif agnostik atau ateistik, hanya bukan lagi Baptis & Kristen."
Wilson berargumen bahwa keyakinan pada Tuhan dan ritual agama adalah produk dari asal-usul evolusioner agama. Ia berpendapat bahwa hal-hal tersebut tidak boleh ditolak atau diabaikan, tetapi harus diselidiki lebih lanjut oleh sains untuk lebih memahami signifikansinya bagi sifat manusia. Dalam bukunya The Creation, Wilson menulis bahwa para ilmuwan harus "mengulurkan tangan persahabatan" kepada para pemimpin agama dan membangun aliansi dengan mereka, menyatakan bahwa "Sains dan agama adalah dua kekuatan paling ampuh di Bumi dan mereka harus bersatu untuk menyelamatkan ciptaan." Ia melakukan seruan kepada komunitas agama, misalnya di Midland College, Texas, dan seruan tersebut menerima "tanggapan besar". Sebuah perjanjian telah ditulis dan "kemitraan akan bekerja secara substansial seiring berjalannya waktu".
Dalam sebuah wawancara New Scientist yang diterbitkan pada 21 Januari 2015, Wilson mengatakan bahwa iman agama "menyeret kita ke bawah", dan ia menambahkan bahwa "demi kemajuan manusia, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mengurangi, hingga pada titik menghilangkan, keyakinan agama. Tetapi tentu saja tidak menghilangkan kerinduan alami spesies kita atau pertanyaan-pertanyaan besar ini."
4.3. Lingkungan Hidup dan Konservasi
Wilson menyatakan bahwa jika ia bisa memulai hidupnya kembali, ia akan bekerja di bidang ekologi mikroba, ketika membahas revitalisasi bidang studi aslinya sejak tahun 1960-an. Ia mempelajari kepunahan massal pada abad ke-20 dan hubungannya dengan masyarakat modern, serta mengidentifikasi kepunahan massal sebagai ancaman terbesar bagi masa depan Bumi. Pada tahun 1998, ia berargumen untuk pendekatan ekologis di Capitol, menyatakan bahwa "ketika Anda menebang hutan, khususnya hutan purba, Anda tidak hanya menghilangkan banyak pohon besar dan beberapa burung yang berkeliaran di kanopi (hutan). Anda secara drastis membahayakan berbagai spesies dalam beberapa mil persegi di sekitar Anda. Jumlah spesies ini bisa mencapai puluhan ribu. Banyak dari mereka masih belum dikenal oleh sains, dan sains belum menemukan peran kunci yang tidak diragukan lagi dimainkan dalam pemeliharaan ekosistem tersebut, seperti dalam kasus jamur, mikroorganisme, dan banyak serangga."
Sejak akhir tahun 1970-an, Wilson secara aktif terlibat dalam konservasi keanekaragaman hayati global, berkontribusi dan mempromosikan penelitian. Pada tahun 1984 ia menerbitkan Biophilia, sebuah karya yang mengeksplorasi dasar evolusioner dan psikologis daya tarik manusia terhadap lingkungan alami. Karya ini memperkenalkan kata hipotesis biophilia yang memengaruhi pembentukan etika konservasi modern. Pada tahun 1988, Wilson menyunting volume BioDiversity, berdasarkan prosiding konferensi nasional AS pertama tentang subjek tersebut, yang juga memperkenalkan istilah keanekaragaman hayati ke dalam bahasa. Karya ini sangat berpengaruh dalam menciptakan bidang studi keanekaragaman hayati modern.
Pada tahun 2011, Wilson memimpin ekspedisi ilmiah ke Taman Nasional Gorongosa di Mozambik dan kepulauan Vanuatu dan Kaledonia Baru di Pasifik barat daya. Wilson adalah bagian dari gerakan konservasi internasional, sebagai konsultan di Earth Institute Universitas Columbia, sebagai direktur American Museum of Natural History, Conservation International, The Nature Conservancy, dan World Wildlife Fund.
Memahami skala krisis kepunahan membawanya untuk mengadvokasi perlindungan hutan, termasuk "Act to Save America's Forests", yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 dan diperkenalkan kembali pada tahun 2008, tetapi tidak pernah disahkan. Deklarasi Forests Now menyerukan mekanisme berbasis pasar baru untuk melindungi hutan tropis. Wilson pernah mengatakan bahwa menghancurkan hutan hujan demi keuntungan ekonomi sama seperti membakar lukisan Renaisans untuk memasak makanan. Pada tahun 2014, Wilson menyerukan agar 50% permukaan Bumi disisihkan agar spesies lain dapat berkembang sebagai satu-satunya strategi yang mungkin untuk mengatasi krisis kepunahan. Ide ini menjadi dasar bagi bukunya Half-Earth (2016) dan untuk Proyek Half-Earth dari E.O. Wilson Biodiversity Foundation.
Wilson berperan penting dalam meluncurkan inisiatif Encyclopedia of Life (EOL) dengan tujuan menciptakan basis data global untuk menyertakan informasi tentang 1,9 juta spesies yang diakui oleh sains. Saat ini, EOL mencakup informasi tentang hampir semua spesies yang diketahui. Repositori digital terbuka dan dapat dicari ini untuk sifat organisme, pengukuran, interaksi, dan data lainnya memiliki lebih dari 300 mitra internasional dan ilmuwan yang tak terhitung jumlahnya yang menyediakan akses kepada pengguna global ke pengetahuan tentang kehidupan di Bumi.
5. Kontroversi dan Kritik
Sepanjang kariernya, Edward O. Wilson menghadapi perdebatan ilmiah dan sosial yang signifikan, terutama terkait dengan sosiobiologi dan pandangan tertentu yang ia dukung.
5.1. Debat Sosiobiologi
Buku Wilson tahun 1975, Sociobiology: The New Synthesis, menjadi titik nyala kontroversi besar yang dikenal sebagai "debat sosiobiologi". Meskipun awalnya disambut dengan pujian oleh sebagian besar biolog, buku tersebut kemudian menuai kritik substansial dari Sociobiology Study Group, yang berafiliasi dengan organisasi Science for the People. Wilson dituduh mendukung rasisme, misogini, dan eugenika, serta determinisme genetik.
Beberapa koleganya di Harvard, seperti Richard Lewontin dan Stephen Jay Gould, keduanya anggota Sociobiology Study Group, sangat menentang pandangannya. Mereka memfokuskan kritik mereka pada tulisan-tulisan sosiobiologi Wilson. Gould, Lewontin, dan anggota lainnya menulis surat terbuka "Against 'Sociobiology'" yang mengkritik "pandangan deterministik Wilson tentang masyarakat manusia dan tindakan manusia". Berbagai kuliah umum, kelompok diskusi, dan siaran pers juga diselenggarakan untuk mengkritik karyanya. Sebagai tanggapan, Wilson menerbitkan artikel diskusi berjudul "Academic Vigilantism and the Political Significance of Sociobiology" di BioScience.
Pada Februari 1978, saat berpartisipasi dalam diskusi sosiobiologi pada pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science, Wilson dikelilingi, diteriaki, dan disiram air oleh anggota International Committee Against Racism. Mereka menuduh Wilson mengadvokasi rasisme dan determinisme genetik. Meskipun demikian, Stephen Jay Gould, yang hadir pada acara tersebut, dan Science for the People, yang sebelumnya memprotes Wilson, mengutuk serangan tersebut.
Filsuf Mary Midgley menemukan Sociobiology saat menulis Beast and Man (1979) dan secara signifikan menulis ulang bukunya untuk menawarkan kritik terhadap pandangan Wilson. Midgley memuji buku tersebut untuk studi perilaku hewan, kejelasan, keilmuan, dan cakupan ensiklopedisnya, tetapi secara ekstensif mengkritik Wilson karena kebingungan konseptual, saintisme, dan antropomorfisme genetika.
5.2. Perselisihan dengan Richard Dawkins
Meskipun biolog evolusi Richard Dawkins pernah membela Wilson selama "debat sosiobiologi", perselisihan antara mereka muncul mengenai interpretasi teori evolusi. Perselisihan ini dimulai pada tahun 2012 ketika Dawkins menulis ulasan kritis tentang buku Wilson The Social Conquest of Earth di Prospect Magazine. Dalam ulasan tersebut, Dawkins mengkritik Wilson karena menolak seleksi kerabat dan mendukung seleksi kelompok, melabelinya sebagai "hambar" dan "tidak fokus". Ia menulis bahwa kesalahan teoretis buku itu "penting, meresap, dan integral dengan tesisnya sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk merekomendasikannya".
Wilson menanggapi di majalah yang sama dan menulis bahwa Dawkins "sedikit terhubung dengan bagian yang ia kritik" dan menuduhnya terlibat dalam retorika. Pada tahun 2014, Wilson mengatakan dalam sebuah wawancara, "Tidak ada perselisihan antara saya dan Richard Dawkins dan tidak pernah ada, karena dia seorang jurnalis, dan jurnalis adalah orang yang melaporkan apa yang telah ditemukan oleh para ilmuwan dan argumen yang saya miliki sebenarnya dengan para ilmuwan yang melakukan penelitian". Dawkins menanggapi dalam sebuah tweet: "Saya sangat mengagumi E.O. Wilson & kontribusinya yang besar terhadap entomologi, ekologi, biogeografi, konservasi, dll. Dia hanya salah tentang seleksi kerabat" dan kemudian menambahkan, "Siapa pun yang berpikir saya seorang jurnalis yang melaporkan apa yang dipikirkan ilmuwan lain diundang untuk membaca The Extended Phenotype". Biolog Jerry Coyne menulis bahwa pernyataan Wilson "tidak adil, tidak akurat, dan tidak murah hati". Pada tahun 2021, dalam obituari untuk Wilson, Dawkins menyatakan bahwa perselisihan mereka "murni ilmiah". Dawkins menulis bahwa ia tetap pada ulasan kritisnya dan tidak menyesali "nada blak-blakannya", tetapi mencatat bahwa ia juga tetap pada "kekaguman mendalamnya terhadap Profesor Wilson dan karya hidupnya".
5.3. Dukungan untuk J. Philippe Rushton
Setelah kematian Wilson, korespondensi pribadinya disumbangkan ke Perpustakaan Kongres atas permintaan perpustakaan tersebut. Beberapa artikel kemudian diterbitkan yang membahas ketidaksesuaian antara warisan Wilson sebagai juara biogeografi dan biologi konservasi dengan dukungannya terhadap rasisme ilmiah J. Philippe Rushton selama beberapa tahun. Rushton adalah seorang psikolog kontroversial di Universitas Western Ontario, yang kemudian mengepalai Pioneer Fund. Karya Rushton tentang ras dan kecerdasan secara luas dianggap oleh komunitas ilmiah sebagai sangat cacat dan rasis.
Dari akhir tahun 1980-an hingga awal 1990-an, Wilson menulis beberapa email kepada kolega Rushton yang membela karya Rushton di tengah kritik luas atas kesalahan ilmiah, salah representasi data, dan bias konfirmasi, yang semuanya diduga digunakan oleh Rushton untuk mendukung ide-ide pribadinya tentang ras. Wilson juga mensponsori sebuah artikel yang ditulis oleh Rushton di PNAS, dan selama proses peninjauan, Wilson sengaja mencari peninjau untuk artikel tersebut yang ia yakini kemungkinan besar sudah setuju dengan premisnya. Wilson menjaga dukungannya terhadap ideologi rasis Rushton di balik layar agar tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri atau merusak reputasinya. Wilson menanggapi permintaan lain dari Rushton untuk mensponsori artikel PNAS kedua dengan mengatakan: "Anda memiliki dukungan saya dalam banyak hal, tetapi bagi saya untuk mensponsori artikel tentang perbedaan ras di PNAS akan kontraproduktif bagi kita berdua." Wilson juga menyatakan bahwa alasan ideologi Rushton tidak lebih banyak didukung adalah karena "...ketakutan disebut rasis, yang hampir merupakan hukuman mati di akademisi Amerika jika dianggap serius. Saya mengakui bahwa saya sendiri cenderung menghindari subjek karya Rushton, karena takut."
Pada tahun 2022, E.O. Wilson Biodiversity Foundation mengeluarkan pernyataan yang menolak dukungan Wilson terhadap Rushton dan rasisme, atas nama dewan direksi dan staf.
6. Kehidupan Akhir dan Warisan
Pada tahun 1996, Wilson secara resmi pensiun dari Universitas Harvard, di mana ia terus memegang posisi Profesor Emeritus dan Kurator Kehormatan di bidang Entomologi. Ia sepenuhnya pensiun dari Harvard pada tahun 2002 di usia 73 tahun. Setelah pensiun, ia menerbitkan lebih dari selusin buku, termasuk buku teks biologi digital untuk iPad.
Ia mendirikan E.O. Wilson Biodiversity Foundation, yang membiayai PEN/E. O. Wilson Literary Science Writing Award dan merupakan "yayasan independen" di Nicholas School of the Environment di Universitas Duke. Wilson menjadi pengajar khusus di Universitas Duke sebagai bagian dari perjanjian tersebut.
Wilson dan istrinya, Irene, tinggal di Lexington, Massachusetts. Ia memiliki seorang putri bernama Catherine. Istrinya meninggal pada 7 Agustus 2021, dan Wilson sendiri meninggal di Burlington pada 26 Desember 2021, di usia 92 tahun.
6.1. Penghargaan dan Kehormatan


Wilson menerima banyak penghargaan dan kehormatan atas kontribusi ilmiah dan konservasinya yang luar biasa. Beberapa di antaranya meliputi:
- Anggota American Academy of Arts and Sciences, terpilih 1959
- Anggota National Academy of Sciences, terpilih 1969
- Anggota American Philosophical Society, terpilih 1976
- National Medal of Science AS, 1977
- Leidy Award, 1979, dari Academy of Natural Sciences of Philadelphia
- Hadiah Pulitzer untuk On Human Nature, 1979
- Tyler Prize for Environmental Achievement, 1984
- ECI Prize, International Ecology Institute, ekologi terestrial, 1987
- Doktor kehormatan dari Fakultas Matematika dan Sains di Universitas Uppsala, Swedia, 1987
- Academy of Achievement Golden Plate Award, 1988
- Buku-bukunya The Insect Societies dan Sociobiology: The New Synthesis dianugerahi penghargaan Science Citation Classic oleh Institute for Scientific Information.
- Crafoord Prize, 1990, sebuah penghargaan yang diberikan oleh Royal Swedish Academy of Sciences
- Hadiah Pulitzer untuk The Ants (bersama Bert Hölldobler), 1991
- International Prize for Biology, 1993
- Carl Sagan Award for Public Understanding of Science, 1994
- Audubon Medal dari National Audubon Society, 1995
- Majalah Time menobatkannya sebagai 25 Orang Paling Berpengaruh di Amerika, 1995
- Certificate of Distinction, International Congresses of Entomology, Florence, Italia 1996
- Benjamin Franklin Medal for Distinguished Achievement in the Sciences dari American Philosophical Society, 1998
- Humanist of the Year 1999 dari American Humanist Association
- Lewis Thomas Prize for Writing about Science, 2000
- Nierenberg Prize, 2001
- Distinguished Eagle Scout Award, 2004
- Dauphin Island Sea Lab menamai salah satu kapal risetnya R/V E.O. Wilson.
- Linnean Tercentenary Silver Medal, 2006
- Addison Emery Verrill Medal dari Peabody Museum of Natural History, 2007
- TED Prize 2007, diberikan setiap tahun untuk "menghormati maksimal tiga individu yang telah menunjukkan bahwa mereka dapat, dengan cara tertentu, berdampak positif pada kehidupan di planet ini."
- XIX Premi Internacional Catalunya, 2007
- E.O. Wilson Biophilia Center di Nokuse Plantation di Walton County, Florida, 2009
- The Explorers Club Medal, 2009
- BBVA Frontiers of Knowledge Award 2010 dalam Kategori Ekologi dan Biologi Konservasi
- Thomas Jefferson Medal in Architecture, 2010
- Heartland Prize 2010 untuk fiksi untuk novel pertamanya Anthill: A Novel
- EarthSky Science Communicator of the Year, 2010
- International Cosmos Prize, 2012
- Kew International Medal, 2014
- Doktor Sains, honoris causa, dari American Museum of Natural History, 2014
- Harper Lee Award 2016
- Dikenang dalam nama spesies burung Myrmoderus eowilsoni (2018)
- Dikenang dalam nama spesies kelelawar Miniopterus wilsoni (2020)
- Busk Medal oleh Royal Geographical Society pada tahun 2002.
7. Kematian
Edward O. Wilson meninggal dunia di Burlington, Massachusetts, pada 26 Desember 2021, di usia 92 tahun. Ia meninggal setelah istrinya, Irene, yang meninggal pada 7 Agustus 2021.