1. Ikhtisar
Kepangeranan Monako adalah sebuah negara kota berdaulat yang terletak di Riviera Prancis, Eropa Barat. Dengan luas wilayah hanya 2.08 km2, Monako merupakan negara merdeka terkecil kedua di dunia setelah Vatikan dan negara dengan kepadatan penduduk tertinggi. Meskipun berukuran kecil, Monako dikenal sebagai salah satu tempat termakmur dan termahal di dunia, menarik banyak penduduk kaya karena kebijakan pajaknya yang ringan dan gaya hidup mewah. Negara ini menganut sistem monarki konstitusional yang dipimpin oleh Pangeran dari Wangsa Grimaldi, yang telah berkuasa sejak abad ke-13. Sejarahnya diwarnai oleh perjuangan mempertahankan kedaulatan di tengah pengaruh kekuatan Eropa yang lebih besar, terutama Prancis.
Ekonomi Monako secara historis bertumpu pada industri kasino, khususnya Kasino Monte Carlo yang terkenal, namun kini telah terdiversifikasi ke sektor pariwisata, jasa keuangan, perbankan, dan industri kecil bernilai tambah tinggi. Kebijakan fiskal yang tidak mengenakan pajak penghasilan pribadi telah menjadikannya surga pajak, yang membawa kemakmuran namun juga menimbulkan isu terkait keadilan pajak dan potensi pencucian uang. Secara sosial, Monako memiliki populasi yang unik di mana warga negara Monako (Monégasque) merupakan minoritas di negara mereka sendiri, dengan mayoritas penduduk adalah warga negara Prancis, Italia, dan negara lain. Pembangunan di Monako, termasuk proyek reklamasi daratan yang signifikan, mencerminkan upaya negara untuk mengatasi keterbatasan lahan demi pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan perumahan, seraya menghadapi tantangan lingkungan.
Dalam arena internasional, Monako adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berbagai organisasi internasional lainnya, memainkan peran aktif dalam isu-isu global, khususnya konservasi laut dan lingkungan, yang didukung kuat oleh Pangeran Albert II. Hubungan erat dengan Prancis tetap menjadi aspek penting dalam politik luar negeri dan pertahanan Monako.
2. Sejarah
Sejarah Monako adalah narasi panjang tentang bagaimana sebuah wilayah kecil di Riviera Prancis berkembang dari pemukiman kuno menjadi sebuah kepangeranan berdaulat di bawah kekuasaan Wangsa Grimaldi. Proses ini melibatkan perjuangan mempertahankan otonomi dari kekuatan-kekuatan Eropa yang lebih besar, transformasi ekonomi yang signifikan, dan evolusi sistem politiknya. Dari asal-usul namanya hingga perkembangan modern di abad ke-21, setiap periode telah meninggalkan jejaknya pada identitas dan kedaulatan Monako. Bagian ini akan membahas etimologi nama Monako, periode kuno dan abad pertengahan sebelum kekuasaan Grimaldi, pembentukan dan konsolidasi kekuasaan Wangsa Grimaldi, serta perkembangan signifikan selama abad ke-19, ke-20, dan ke-21, dengan memperhatikan dampak sosial dan politik dari berbagai peristiwa penting.
2.1. Etimologi
Nama "Monako" berasal dari koloni Yunani Phokaia yang didirikan di dekat wilayah tersebut pada abad ke-6 SM. Orang Liguria menyebutnya sebagai Monoikos, yang berasal dari bahasa Yunani "μόνοικος" (μόνοικοςmonoikosBahasa Yunani Kuno), yang berarti "rumah tunggal" atau "kediaman tunggal". Kata ini terbentuk dari gabungan "μόνος" (μόνοςmonosBahasa Yunani Kuno), yang berarti "sendiri" atau "tunggal", dan "οἶκος" (οἶκοςoikosBahasa Yunani Kuno), yang berarti "rumah". Menurut sebuah mitos kuno, pahlawan Yunani Herkules pernah melewati wilayah Monako dan mengusir dewa-dewa sebelumnya. Sebagai penghormatan, sebuah kuil didedikasikan untuk Herkules Monoikos dibangun di sana. Karena kuil ini merupakan satu-satunya "Rumah" Herkules di area tersebut, kota itu kemudian dikenal sebagai Monoikos. Nama ini kemudian berkembang menjadi Monako.
2.2. Zaman Kuno dan Abad Pertengahan
Wilayah Monako telah dihuni sejak zaman kuno. Pada abad ke-10 SM, orang Fenisia diketahui telah mengunjungi dan menggunakan pelabuhan alami di Monako. Kemudian, pada abad ke-6 SM, orang Yunani dari Phokaia mendirikan koloni bernama Monoikos. Wilayah ini juga menarik perhatian orang Kartago dan Romawi, yang memanfaatkannya sebagai pelabuhan yang aman. Selama era Romawi, Monako menjadi bagian dari Provinsi Alpes Maritimae dan berkembang sebagai pelabuhan perdagangan.
Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, wilayah ini mengalami periode ketidakstabilan dan menjadi sasaran berbagai invasi. Pada abad ke-7, Monako berada di bawah kekuasaan Kerajaan Lombardia, kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Arles. Selama sekitar dua abad, wilayah ini juga berada di bawah pengaruh atau kendali Kekaisaran Sarasen (Arab Muslim). Pada abad ke-10, setelah periode kekacauan akibat serangan Sarasen dan Viking, otoritas lokal mulai pulih.

Pada tahun 1191, Kaisar Romawi Suci Heinrich VI memberikan wilayah Monako dan sekitarnya kepada Republik Genoa, dengan syarat mereka memberantas bajak laut di kawasan tersebut. Genoa kemudian membangun sebuah benteng di atas Batu Monako (Le Rocher de Monaco) pada tahun 1215, yang menjadi cikal bakal kekuasaan mereka di wilayah tersebut. Pelabuhan Monako juga mulai dimanfaatkan kembali secara signifikan pada awal abad ke-13. Sebelum konsolidasi kekuasaan oleh keluarga Grimaldi, Monako berfungsi sebagai pos terdepan strategis dan pelabuhan bagi kepentingan Genoa di Mediterania barat.
2.3. Pembentukan Kekuasaan Keluarga Grimaldi

Kekuasaan Wangsa Grimaldi atas Monako dimulai pada tanggal 8 Januari 1297. Pada hari itu, Francesco Grimaldi, yang dikenal dengan julukan "Malizia" (yang dapat diterjemahkan dari bahasa Italia sebagai "Si Jahat" atau "Si Licik"), bersama para pengikutnya, berhasil merebut benteng yang melindungi Batu Monako. Mereka menyamar sebagai biarawan Fransiskan untuk mengelabui penjaga benteng. Fakta bahwa kata "monaco" dalam bahasa Italia berarti "biarawan" adalah sebuah kebetulan, karena wilayah tersebut sudah dikenal dengan nama yang mirip sebelumnya.
Meskipun berhasil merebut benteng, Francesco Grimaldi dan keluarganya hanya mampu mempertahankan kekuasaan selama empat tahun sebelum diusir oleh pasukan Genoa. Perjuangan untuk menguasai "Batu Monako" berlanjut selama lebih dari satu abad berikutnya antara faksi-faksi Guelf (pendukung Paus, termasuk Grimaldi) dan Ghibelline (pendukung Kaisar Romawi Suci) di Genoa. Keluarga Grimaldi, yang merupakan keluarga bangsawan Genoa, terus berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas Monako.
Kekuasaan Grimaldi baru benar-benar terkonsolidasi pada tahun 1419 ketika mereka berhasil membeli Monako, beserta dua desa tetangga, Menton dan Roquebrune, dari Takhta Aragon. Dengan pembelian ini, Wangsa Grimaldi menjadi penguasa resmi dan tak terbantahkan atas "Batu Monako". Selama abad-abad berikutnya, mereka secara bertahap membangun dan memperkuat kekuasaan mereka atas wilayah tersebut, menghadapi berbagai tantangan dari kekuatan eksternal dan mengamankan status Monako sebagai entitas yang semakin independen.
2.4. Abad ke-14 hingga ke-18
Setelah Wangsa Grimaldi secara definitif menguasai Monako pada tahun 1419 dengan membelinya dari Takhta Aragon, abad ke-14 hingga ke-18 menjadi periode penting bagi konsolidasi kekuasaan mereka dan perkembangan Monako sebagai sebuah entitas politik. Pada tahun 1346 dan 1355, Monako berhasil menganeksasi kota Menton dan Roquebrune, yang memperluas wilayahnya hampir sepuluh kali lipat. Namun, penguasaan atas wilayah-wilayah ini tidak selalu stabil.
Selama periode ini, para penguasa Grimaldi harus lihai dalam menjalin aliansi untuk melindungi kedaulatan mereka yang masih rentan. Mereka sering kali beralih antara perlindungan Spanyol dan Prancis, dua kekuatan dominan di Eropa saat itu. Pada tahun 1612, Honoré II secara resmi mulai menggunakan gelar "Pangeran" Monako, menandai peningkatan status formal bagi para penguasanya. Pada tahun 1630-an, ia mencari perlindungan Prancis dari pasukan Spanyol, dan pada tahun 1642, Pangeran Honoré II diterima di istana Raja Louis XIII dari Prancis sebagai "duc et pair étranger" (adipati dan bangsawan asing). Perjanjian Péronne pada tahun 1641 secara resmi menempatkan Monako di bawah protektorat Prancis, mengakhiri periode pengaruh Spanyol. Sebagai imbalannya, Pangeran Monako dan ahli warisnya diberikan beberapa wilayah feodal di Prancis, seperti Kadipaten Valentinois.
Para Pangeran Monako menjadi vasal dari raja-raja Prancis, namun tetap mempertahankan status mereka sebagai pangeran berdaulat. Meskipun banyak pangeran dan keluarga mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di Paris dan menikah dengan bangsawan Prancis dan Italia, Wangsa Grimaldi tetap mempertahankan identitas asal Genoa mereka. Kebijakan para penguasa Grimaldi selama periode ini sering kali difokuskan pada penguatan pertahanan, pembangunan infrastruktur, dan navigasi hubungan yang kompleks dengan tetangga-tetangga yang lebih kuat. Dampak kebijakan ini terhadap masyarakat lokal bervariasi; di satu sisi, perlindungan dari kekuatan besar memberikan stabilitas, namun di sisi lain, ketergantungan politik dan ekonomi juga membatasi otonomi penuh. Monako terus ada sebagai protektorat Prancis hingga Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18, yang membawa perubahan dramatis bagi status dan wilayah kepangeranan.
2.5. Abad ke-19
Abad ke-19 membawa perubahan signifikan bagi Monako, dimulai dengan dampak Revolusi Prancis. Pada tahun 1793, pasukan Revolusioner Prancis merebut Monako, dan wilayah tersebut dianeksasi oleh Prancis hingga tahun 1814. Selama periode ini, sebagian besar Eropa dikuasai oleh pasukan Prancis di bawah komando Napoleon Bonaparte. Wangsa Grimaldi kehilangan kekuasaan mereka, dan Istana Pangeran dijarah.
Setelah kekalahan Napoleon, Kongres Wina pada tahun 1815 memulihkan Kepangeranan Monako dan Wangsa Grimaldi kembali berkuasa. Namun, status Monako berubah menjadi protektorat Kerajaan Sardinia. Situasi ini berlangsung hingga tahun 1860, ketika Perjanjian Turin menyebabkan Sardinia menyerahkan County Nice (termasuk Monako) dan Savoy kepada Prancis. Akibatnya, Monako sekali lagi menjadi protektorat Prancis. Bahasa Italia, yang sebelumnya merupakan bahasa resmi, digantikan oleh bahasa Prancis pada tahun 1860.
Periode ini juga ditandai dengan kerusuhan di Menton dan Roquebrune, dua kota yang merupakan bagian dari Monako. Penduduk kota-kota tersebut, yang lelah dengan pajak tinggi yang dikenakan oleh keluarga Grimaldi, mendeklarasikan kemerdekaan sebagai Kota Bebas Menton dan Roquebrune, dengan harapan dianeksasi oleh Sardinia. Prancis memprotes tindakan ini. Ketidakstabilan berlanjut hingga Pangeran Charles III dari Monako menyerahkan klaimnya atas kedua kota tersebut (yang pada saat itu mencakup sekitar 95% wilayah kepangeranan dan telah dikuasai Grimaldi selama lebih dari 500 tahun) kepada Prancis pada tahun 1861. Sebagai imbalannya, Prancis membayar 4.10 M FRF dan secara resmi mengakui kedaulatan penuh Monako melalui Perjanjian Prancis-Monako tahun 1861. Penyerahan wilayah ini secara drastis mengurangi ukuran Monako menjadi seperti sekarang.
Kehilangan Menton dan Roquebrune, yang merupakan sumber pendapatan utama, mendorong Pangeran Charles III untuk mencari sumber ekonomi baru. Bersama ibunya, Putri Caroline, ia mengembangkan Monako menjadi tujuan wisata dan perjudian. Pada tahun 1863, Société des Bains de Mer (SBM) didirikan untuk mengelola kasino baru. Kasino Monte Carlo, yang dirancang oleh Charles Garnier (arsitek Opéra Paris), dibuka pada tahun 1866 dan dengan cepat menjadi sangat sukses. Koneksi kereta api ke Paris dan seluruh Eropa juga dibangun, memudahkan akses bagi para wisatawan kaya. Kesuksesan luar biasa dari kasino memungkinkan Pangeran Charles III untuk menghapuskan pajak penghasilan pribadi bagi penduduk Monako pada tahun 1869. Kebijakan ini mengubah Monako menjadi surga pajak dan tempat tinggal favorit bagi orang-orang kaya dari seluruh Eropa, yang secara fundamental mengubah lanskap ekonomi dan sosial Monako.
2.6. Abad ke-20


Memasuki abad ke-20, Monako berada di bawah kekuasaan absolut para pangerannya hingga Revolusi Monako tahun 1910 yang memaksa Pangeran Albert I untuk memberlakukan Konstitusi 1911. Konstitusi ini sedikit mengurangi otokrasi Wangsa Grimaldi dan membentuk parlemen terpilih (Dewan Nasional), meskipun Pangeran masih memegang kekuasaan eksekutif yang signifikan. Selama Perang Dunia Pertama, Pangeran Albert I sempat menangguhkan konstitusi tersebut. Pada Juli 1918, Perjanjian Prancis-Monako yang baru ditandatangani, memberikan perlindungan terbatas Prancis atas Monako dan menegaskan bahwa kebijakan internasional Monako akan selaras dengan kepentingan politik, militer, dan ekonomi Prancis. Perjanjian ini, yang didukung oleh Perjanjian Versailles pada tahun 1919, juga menyelesaikan krisis suksesi Monako.
Selama Perang Dunia Kedua, Monako secara resmi netral, tetapi simpati Pangeran Louis II dianggap pro-Blok Poros Vichy. Pada tahun 1943, tentara Italia menginvasi dan menduduki Monako, membentuk pemerintahan fasis. Setelah jatuhnya Mussolini, pasukan Wehrmacht Jerman menduduki Monako pada September 1943, dan deportasi penduduk Yahudi dimulai. René Blum, pendiri Yahudi Prancis terkemuka dari Ballet de l'Opéra de Monte-Carlo di Monte Carlo, ditangkap di rumahnya di Paris dan akhirnya dibunuh di Auschwitz. Tokoh Perlawanan Prancis seperti René Borghini, Joseph-Henri Lajoux, dan Esther Poggio dieksekusi oleh Jerman pada Agustus 1944. Pangeran Louis II mengizinkan polisi Monako untuk menangkap kaum Yahudi dan menyerahkan mereka kepada Nazi, sebuah tindakan yang kemudian dimintakan maaf oleh Pangeran Albert II pada tahun 2015.
Pangeran Rainier III naik takhta pada tahun 1949 setelah kematian kakeknya, Pangeran Louis II, dan memerintah hingga tahun 2005. Pemerintahannya ditandai dengan modernisasi besar-besaran dan diversifikasi ekonomi Monako, mengurangi ketergantungan pada perjudian. Pernikahannya pada tahun 1956 dengan aktris Amerika terkenal, Grace Kelly, membawa publisitas internasional yang luar biasa bagi Monako dan meningkatkan daya tariknya sebagai tujuan wisata glamor. Grace Kelly, sebagai Putri Grace, memainkan peran penting dalam kegiatan budaya dan amal di Monako.
Amandemen konstitusi pada tahun 1962 menghapuskan hukuman mati, memberikan hak pilih kepada perempuan, dan membentuk Mahkamah Agung Monako untuk menjamin kebebasan fundamental, langkah-langkah yang mencerminkan perkembangan demokratis. Namun, pada tahun 1963, terjadi krisis ketika Presiden Prancis Charles de Gaulle memblokade Monako, marah karena statusnya sebagai surga pajak bagi warga Prancis yang kaya. Krisis ini diselesaikan dengan perjanjian baru yang mengatur bahwa warga Prancis yang tinggal di Monako (kecuali mereka yang telah tinggal sebelum tahun 1957) harus membayar pajak penghasilan Prancis.
Pada tahun 1993, Kepangeranan Monako menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan hak suara penuh, sebuah tonggak penting dalam pengakuan kedaulatannya di panggung internasional. Selama paruh kedua abad ke-20, Monako juga aktif dalam proyek reklamasi daratan untuk memperluas wilayahnya yang terbatas.
2.7. Abad ke-21

Memasuki abad ke-21, Monako melanjutkan perjalanannya di bawah kepemimpinan Wangsa Grimaldi. Pada tanggal 31 Maret 2005, Pangeran Rainier III, yang kesehatannya memburuk, menyerahkan tugas-tugasnya kepada putra tunggal dan ahli warisnya, Albert. Pangeran Rainier III wafat enam hari kemudian setelah memerintah selama 56 tahun. Putranya menggantikannya sebagai Albert II, Pangeran Berdaulat Monako. Pangeran Albert II secara resmi naik takhta pada 12 Juli 2005, dalam sebuah upacara yang dimulai dengan misa khusyuk di Katedral Santo Nikolas, tempat ayahnya dimakamkan. Upacara penobatan yang lebih besar, dihadiri oleh para kepala negara, diadakan pada 18 November 2005 di Istana Pangeran yang bersejarah di Monaco-Ville.
Di bawah Pangeran Albert II, Monako telah fokus pada beberapa kebijakan utama, termasuk perlindungan lingkungan, pembangunan berkelanjutan, dan diversifikasi ekonomi lebih lanjut. Pangeran Albert II dikenal sebagai advokat vokal untuk isu-isu lingkungan global, khususnya konservasi laut dan perubahan iklim, melanjutkan warisan kakek buyutnya, Pangeran Albert I, seorang ahli kelautan.
Salah satu proyek paling ambisius di abad ke-21 adalah perluasan wilayah melalui reklamasi daratan. Pada tahun 2015, Monako menyetujui proyek reklamasi bernama Anse du Portier (juga dikenal sebagai Portier Cove atau Mareterra), yang bertujuan menambah sekitar enam hektar lahan baru untuk perumahan mewah, ruang hijau, dan fasilitas publik. Proyek ini, yang dijadwalkan selesai secara bertahap, mencerminkan kebutuhan mendesak akan lahan di negara kota yang padat penduduk ini. Meskipun proyek reklamasi sebelumnya sempat dibatalkan pada tahun 2008 karena krisis ekonomi global, kebutuhan akan ruang tetap menjadi prioritas.
Monako juga terus menghadapi tantangan terkait statusnya sebagai pusat keuangan. Pada Juni 2024, Financial Action Task Force (FATF) menempatkan Monako dalam "daftar abu-abu", yang berarti negara tersebut memerlukan pemantauan yang lebih ketat untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris. Ini mendorong Monako untuk memperkuat regulasi dan pengawasan keuangannya.
Dalam isu sosial, pada 27 Agustus 2015, Pangeran Albert II menyampaikan permintaan maaf resmi atas peran Monako selama Perang Dunia II dalam memfasilitasi deportasi 90 orang Yahudi dan pejuang perlawanan, di mana hanya sembilan yang selamat. Ia mengakui bahwa Monako telah melakukan tindakan yang tidak dapat diperbaiki dengan menyerahkan orang-orang yang mencari perlindungan di Monako kepada otoritas negara tetangga. Sebuah monumen untuk para korban diresmikan di pemakaman Monako.
Pada 29 Februari 2020, Monako mengumumkan kasus pertama COVID-19. Negara ini, seperti banyak negara lain, menerapkan langkah-langkah untuk mengendalikan pandemi. Pada 3 September 2020, satelit Monako pertama, OSM-1 CICERO, diluncurkan ke luar angkasa, menandai masuknya Monako ke era antariksa.
Monako terus memainkan perannya dalam isu-isu global kontemporer, berusaha menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial, sambil mempertahankan identitas uniknya di panggung dunia.
3. Politik
Monako adalah sebuah monarki konstitusional yang telah berlaku sejak tahun 1911, dengan Pangeran Monako sebagai kepala negara. Sistem politiknya dicirikan oleh kekuasaan eksekutif yang kuat di tangan Pangeran, meskipun terdapat lembaga legislatif dan yudikatif yang berfungsi. Kebijakan domestik berfokus pada pemeliharaan standar hidup yang tinggi, keamanan, dan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Sementara itu, kebijakan luar negeri menekankan netralitas, multilateralisme, dan kerja sama internasional, khususnya dalam isu lingkungan dan kemanusiaan. Ada penekanan pada keseimbangan kekuasaan, partisipasi demokratis melalui Dewan Nasional yang dipilih, dan dampak kebijakan terhadap hak asasi manusia serta kesejahteraan sosial, meskipun tantangan terkait transparansi keuangan dan pengaruh Pangeran dalam pemerintahan tetap ada.
3.1. Struktur Pemerintahan

Struktur pemerintahan Monako didasarkan pada Konstitusi 1962 (yang telah diamendemen), yang menguraikan peran dan fungsi berbagai lembaga negara.
- Pangeran Monako: Sebagai kepala negara, Pangeran (saat ini Albert II) memegang kekuasaan eksekutif tertinggi. Meskipun Monako adalah monarki konstitusional, Pangeran memiliki pengaruh politik yang signifikan. Pangeran meratifikasi perjanjian internasional, dapat mengusulkan dan mengumumkan undang-undang, memiliki hak untuk membubarkan Dewan Nasional (parlemen) dalam kondisi tertentu, dan memimpin cabang yudikatif. Pangeran juga mengangkat Menteri Negara dan anggota Dewan Pemerintah.
- Menteri Negara (Ministre d'ÉtatBahasa Prancis): Bertindak sebagai kepala pemerintahan dan bertanggung jawab kepada Pangeran. Menteri Negara memimpin Dewan Pemerintah, mengawasi administrasi publik, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan undang-undang. Hingga tahun 2002, Menteri Negara haruslah seorang warga negara Prancis yang dipilih dari beberapa kandidat yang diajukan oleh pemerintah Prancis. Amandemen konstitusi pada tahun 2002 memungkinkan seorang Monégasque atau warga negara Prancis untuk memegang jabatan ini, meskipun dalam praktiknya, posisi ini sering diisi oleh pejabat senior Prancis. Saat ini (per September 2024), Menteri Negara adalah Didier Guillaume, seorang warga negara Prancis.
- Dewan Pemerintah (Conseil de GouvernementBahasa Prancis): Merupakan kabinet Monako dan terdiri dari Menteri Negara serta lima hingga enam Anggota Dewan Pemerintah (Menteri) yang bertanggung jawab atas berbagai departemen (misalnya, Dalam Negeri, Keuangan dan Ekonomi, Sosial dan Kesehatan, Luar Negeri, dll.). Dewan Pemerintah menjalankan fungsi eksekutif sehari-hari di bawah arahan Menteri Negara.
- Dewan Nasional (Conseil NationalBahasa Prancis): Merupakan parlemen unikameral Monako. Dewan ini terdiri dari 24 anggota yang dipilih melalui hak pilih universal untuk masa jabatan lima tahun. Enam belas anggota dipilih melalui sistem mayoritas, dan delapan anggota melalui perwakilan proporsional. Dewan Nasional memiliki kekuasaan untuk membahas dan memberikan suara pada rancangan undang-undang yang diajukan oleh pemerintah Pangeran. Semua undang-undang memerlukan persetujuan Dewan Nasional. Pangeran berbagi hak veto dengan Dewan Nasional. Setelah pemilihan umum Monako 2023, semua 24 kursi dipegang oleh Persatuan Nasional Monako yang pro-monarki.
- Sistem Peradilan: Kekuasaan yudikatif dijalankan atas nama Pangeran. Sistem peradilan Monako independen dari cabang eksekutif dan legislatif dalam menjalankan fungsinya. Para hakim diangkat oleh Pangeran. Posisi kunci dalam sistem peradilan sering diisi oleh hakim-hakim Prancis yang dipinjamkan, yang diusulkan oleh pemerintah Prancis. Monako memiliki beberapa tingkatan pengadilan, termasuk pengadilan tingkat pertama, pengadilan banding, dan Mahkamah Agung (Tribunal SuprêmeBahasa Prancis) yang meninjau konstitusionalitas undang-undang dan menyelesaikan sengketa administratif.
Interaksi antar lembaga ini membentuk kerangka kerja pemerintahan Monako. Meskipun Pangeran memiliki kekuasaan yang cukup besar, Dewan Nasional memainkan peran penting dalam proses legislatif, dan sistem peradilan dirancang untuk berfungsi secara independen.
3.2. Pembagian Administratif


Monako adalah sebuah negara kota dan karena ukurannya yang kecil, ia hanya memiliki satu munisipalitas (communeBahasa Prancis), yaitu Munisipalitas Monako. Tidak ada perbedaan geografis antara Negara dan Kota Monako, meskipun tanggung jawab pemerintah (tingkat negara) dan munisipalitas (tingkat kota) berbeda. Urusan kota dikelola oleh Dewan Komunal (Conseil communalBahasa Prancis), yang terdiri dari 14 anggota terpilih dan dipimpin oleh seorang Wali Kota. Wali Kota saat ini adalah Georges Marsan, yang menjabat sejak tahun 2003. Anggota dewan komunal dipilih untuk masa jabatan empat tahun dan bersifat non-partisan.
Secara historis dan untuk keperluan perencanaan kota, Monako dibagi menjadi beberapa quartier (distrik atau lingkungan). Menurut konstitusi tahun 1911, kepangeranan dibagi menjadi tiga munisipalitas:
- Monaco-Ville: Kota tua, terletak di atas tanjung berbatu yang dikenal sebagai Batu Monako (Le Rocher), dan merupakan pusat pemerintahan.
- Monte Carlo: Area permukiman utama dan resor, terkenal dengan Kasino Monte Carlo, terletak di bagian timur dan timur laut.
- La Condamine: Bagian barat daya, termasuk area pelabuhan utama, Pelabuhan Hercule.
Ketiga munisipalitas ini digabung menjadi satu pada tahun 1917, dan sejak saat itu disebut sebagai quartier. Seiring waktu, pembagian ini berkembang:
- Fontvieille: Ditambahkan sebagai quartier keempat, dibangun melalui reklamasi daratan pada tahun 1970-an.
- Moneghetti: Menjadi quartier kelima, dibentuk dari sebagian La Condamine.
- Larvotto: Menjadi quartier keenam, dibentuk dari sebagian Monte Carlo.
- La Rousse/Saint Roman (termasuk Le Ténao): Menjadi quartier ketujuh, juga dibentuk dari sebagian Monte Carlo.
Kemudian, tiga ward (sektor) tambahan sempat dibentuk: Saint Michel (dari Monte Carlo), La Colle (dari La Condamine), dan Les Révoires (dari La Condamine), tetapi pada tahun 2013, dilakukan penataan ulang. Sebagian besar Saint Michel kembali menjadi bagian dari Monte Carlo. La Colle dan Les Révoires digabungkan menjadi ward yang lebih besar bernama Jardin Exotique.
Untuk tujuan perencanaan kota, sebuah ordonansi kedaulatan pada tahun 1966 membagi kepangeranan menjadi sektor-sektor yang dilindungi ("reserved sectors") dan ward (sektor atau distrik). Jumlah dan batas-batas sektor dan ward ini telah dimodifikasi beberapa kali. Pembagian terbaru (sejak 2013) menciptakan dua sektor yang dilindungi (Secteur Réservé) dan tujuh ward (Quartier Ordonnancé). Sebuah distrik baru seluas enam hektar, Le Portier (juga dikenal sebagai Mareterra), dibangun melalui reklamasi daratan dan dibuka pada Desember 2024.
Empat quartier tradisional yang sering disebut adalah Monaco-Ville, La Condamine, Monte Carlo, dan Fontvieille. Moneghetti, bagian dataran tinggi dari La Condamine, sering dianggap sebagai quartier kelima yang efektif karena atmosfer dan topografinya yang berbeda.
Berikut adalah pembagian administratif berdasarkan ordonansi terbaru:
Ward | Luas | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
dalam m2 | dalam % | |||||
Sektor Dilindungi | ||||||
Monaco-Ville | Secteur réservé | 196.491 | 9.4 % | |||
Ravin de Sainte-Dévote | Secteur réservé | 23.485 | 1.1 % | |||
Ward | ||||||
La Condamine | Quartier ordonnancé | 295.849 | 14.2 % | |||
Fontvieille | Quartier ordonnancé | 329.516 | 15.8 % | |||
Larvotto | Quartier ordonnancé | 217.932 | 10.4 % | |||
Jardin Exotique | Quartier ordonnancé | 234.865 | 11.3 % | |||
Moneghetti | Quartier ordonnancé | 115.196 | 5.5 % | |||
Monte-Carlo | Quartier ordonnancé | 436.760 | 20.9 % | |||
La Rousse | Quartier ordonnancé | 176.888 | 8.5 % | |||
Le Portier | Quartier ordonnancé | sekitar 60.000 | sekitar 2.9 % | |||
Total (termasuk Le Portier) | sekitar 2.086.988 | 100 % |
Catatan: Untuk keperluan statistik, Ward di Monako dibagi lagi menjadi 178 blok kota (îlots), yang sebanding dengan blok sensus di Amerika Serikat.
Karakteristik utama dan fungsi masing-masing wilayah:
- Monaco-Ville**: Pusat sejarah dan politik, lokasi Istana Pangeran, Katedral, dan Museum Oseanografi. Wilayah ini mempertahankan arsitektur abad pertengahan dan jalan-jalan sempit.
- Monte Carlo**: Terkenal secara global karena kasinonya, hotel-hotel mewah, butik-butik desainer, dan Opéra de Monte-Carlo. Ini adalah pusat pariwisata dan hiburan utama.
- La Condamine**: Area komersial dan bisnis yang ramai, dengan pasar Condamine, Pelabuhan Hercule (pelabuhan utama Monako), dan banyak toko serta restoran.
- Fontvieille**: Dibangun di atas tanah reklamasi, merupakan area campuran perumahan, komersial, dan industri ringan (non-polusi). Di sini terdapat Stade Louis II, Heliport Monako, dan pusat perbelanjaan.
- Larvotto**: Terkenal dengan pantai umumnya, hotel-hotel tepi laut, dan klub pantai. Ini adalah area rekreasi populer.
- La Rousse/Saint Roman**: Sebagian besar merupakan area perumahan dengan banyak gedung apartemen bertingkat tinggi, menawarkan pemandangan laut. Di sini juga terdapat beberapa fasilitas olahraga.
- Jardin Exotique**: Dinamai dari Jardin Exotique de Monaco (Kebun Tanaman Eksotis), area ini sebagian besar bersifat perumahan, terletak di lereng bukit dan menawarkan pemandangan panorama.
- Moneghetti**: Terletak di bagian barat laut, berbatasan dengan Prancis. Ini adalah area perumahan yang lebih tenang dengan beberapa vila dan apartemen.
- Le Portier (Mareterra)**: Proyek reklamasi terbaru, dirancang sebagai distrik ramah lingkungan dengan perumahan mewah, ruang publik, marina kecil, dan taman.
Masing-masing wilayah ini, meskipun berdekatan karena ukuran Monako yang kecil, memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda dalam struktur perkotaan kepangeranan.
3.3. Militer dan Keamanan

Pertahanan nasional Monako secara lebih luas merupakan tanggung jawab Prancis, sebagaimana diatur dalam berbagai perjanjian antara kedua negara. Monako tidak memiliki angkatan laut atau angkatan udara sendiri. Meskipun demikian, Monako memiliki salah satu kekuatan polisi terbesar per kapita dan per area di dunia, dengan sekitar 515 petugas polisi untuk populasi sekitar 39.000 jiwa. Kepolisian Monako (Direction de la Sûreté Publique) bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban domestik, serta mengoperasikan unit khusus yang berpatroli dan melakukan pengawasan di perairan bersama dengan unit militer kecil. Komandan kepolisian Monako biasanya adalah seorang perwira Prancis.
Monako juga memiliki kekuatan militer yang sangat kecil, yang terdiri dari dua unit utama:
1. Compagnie des Carabiniers du Prince (Kompi Karabinier Pangeran): Unit ini berfungsi sebagai pengawal pribadi Pangeran dan keluarganya, serta menjaga Istana Pangeran di Monaco-Ville. Didirikan oleh Pangeran Honoré IV pada tahun 1817, kompi ini terdiri dari sekitar 116 perwira dan prajurit. Para perwira bintara dan prajurit biasanya adalah warga lokal, sementara perwira komandan sering kali pernah bertugas di Angkatan Darat Prancis. Selain tugas seremonial dan penjagaan, para karabinier juga melakukan patroli di pantai dan perairan kepangeranan. Mereka dilengkapi dengan persenjataan modern seperti senapan M16A2 dan pistol Glock 17.
2. Corps des Sapeurs-Pompiers de Monaco (Korps Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Monako): Meskipun fungsi utamanya adalah pemadam kebakaran dan layanan darurat sipil, korps ini juga bersifat militeristik dan bersenjata, serta menjadi bagian dari kekuatan publik total Monako. Mereka juga terlibat dalam tugas-tugas pertahanan sipil.
Kedua unit ini bersama-sama membentuk total kekuatan pertahanan dan keamanan internal Monako. Secara keseluruhan, keamanan di Monako dianggap sangat tinggi, sebagian karena kehadiran polisi yang signifikan dan sistem pengawasan yang canggih.
4. Geografi
Monako adalah negara kota berdaulat yang sangat kecil, terletak di Riviera Prancis di Eropa Barat. Dikelilingi di tiga sisi oleh departemen Alpes-Maritimes Prancis, dan sisi keempatnya berbatasan langsung dengan Laut Tengah. Luas total wilayahnya hanya sekitar 2.08 km2 (atau 208 hektar), menjadikannya negara merdeka terkecil kedua di dunia setelah Vatikan. Meskipun kecil, Monako memiliki garis pantai sepanjang 3.83 km.
4.1. Topografi dan Lokasi

Monako terletak di pesisir utara Laut Tengah, sekitar 16 km dari perbatasan Italia dan hanya 13 km timur laut dari Nice, Prancis. Wilayahnya sangat berbukit dan berbatu, merupakan bagian dari kaki Pegunungan Alpen yang menurun curam ke laut. Topografinya dicirikan oleh tanjung berbatu yang menonjol ke laut, yang dikenal sebagai Batu Monako (Le Rocher), tempat berdirinya kota tua Monaco-Ville dan Istana Pangeran.
Titik tertinggi di negara ini berada di akses ke gedung apartemen Patio Palace di Chemin des Révoires (di ward Les Révoires), dari jalan D6007 (Moyenne Corniche), dengan ketinggian 164.4 m di atas permukaan laut. Titik terendah adalah permukaan Laut Tengah. Batuan dasar yang dominan adalah batu kapur Jura yang mengalami karstifikasi lokal, seperti yang terlihat pada Grotte de l'Observatoire (Gua Observatorium), yang telah dibuka untuk umum sejak 1946.
Lebar negara ini bervariasi, antara 1.70 K m pada titik terlebarnya hingga hanya 349 m pada titik tersempitnya. Perbatasan daratnya dengan Prancis hanya sepanjang 5.47 km. Sungai terpanjang yang mengalir adalah Sungai Saint-Jean, sekitar 0.19 km panjangnya, dan danau terbesarnya adalah Fontvieille, dengan luas sekitar 0.5 ha. Quartier terpadat adalah Monte Carlo, dan ward terpadat adalah Larvotto/Bas Moulins. Monako memiliki dua pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Hercule dan Pelabuhan Fontvieille, serta pelabuhan Prancis tetangga, Cap d'Ail, yang terletak dekat. Satu-satunya sumber daya alam Monako adalah perikanan; karena hampir seluruh negaranya merupakan daerah perkotaan, Monako tidak memiliki industri pertanian komersial.
4.2. Iklim
Monako memiliki iklim Mediterania musim panas yang panas (klasifikasi iklim Köppen: Csa), dengan pengaruh maritim yang kuat, serta beberapa kemiripan dengan iklim subtropis lembap (Cfa). Hasilnya, Monako menikmati musim panas yang hangat dan kering serta musim dingin yang sejuk dan hujan. Musim dingin di Monako sangat sejuk mengingat garis lintangnya, sebanding dengan lokasi-lokasi yang jauh lebih selatan di Cekungan Mediterania.
Suhu rata-rata tahunan adalah sekitar 16.4 °C. Suhu rata-rata bulanan berkisar dari 10.2 °C pada bulan Januari hingga 24.2 °C pada bulan Agustus. Curah hujan tahunan rata-rata sekitar 743.6 mm, dengan sebagian besar hujan turun pada musim gugur dan musim dingin. Musim panas umumnya kering, meskipun hujan singkat dapat terjadi. Suhu tertinggi rata-rata di bulan Agustus adalah 26.9 °C dan suhu terendah rata-rata di bulan Januari adalah 7.4 °C. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Oktober dengan rata-rata 128.7 mm, dan paling sedikit pada bulan Juli dengan rata-rata 13.7 mm.
Monako menerima banyak sinar matahari sepanjang tahun, dengan rata-rata sekitar 2.575 jam sinar matahari per tahun. Suhu di musim panas jarang mencapai tingkat yang sangat tinggi (suhu di atas 30 °C jarang terjadi) karena pengaruh angin laut yang menyejukkan. Namun, malam hari di musim panas sangat sejuk karena suhu laut yang cukup tinggi. Umumnya, suhu tidak turun di bawah 20 °C selama musim ini. Embun beku dan salju sangat jarang terjadi, biasanya hanya sekali atau dua kali setiap sepuluh tahun. Pada tanggal 27 Februari 2018, Monako dan Monte Carlo mengalami hujan salju. Suhu laut rata-rata berkisar dari 13.4 °C pada bulan Februari hingga 23.6 °C pada bulan Agustus.
4.3. Proyek Reklamasi Daratan

Karena luas daratannya yang sangat terbatas, Monako memiliki sejarah panjang dalam proyek reklamasi daratan untuk memperluas wilayahnya. Sejak tahun 1861, luas Monako telah bertambah sekitar 20% melalui reklamasi dari Laut Tengah. Kebutuhan akan ruang untuk perumahan, fasilitas komersial, dan infrastruktur publik telah mendorong berbagai proyek ini.
Beberapa proyek reklamasi daratan yang signifikan dalam sejarah Monako meliputi:
- Fontvieille**: Ini adalah salah satu proyek reklamasi terbesar dan paling terkenal. Dimulai pada tahun 1966 dan selesai pada awal 1970-an, proyek ini menambahkan sekitar 22 ha (atau 0.22 km2) ke wilayah Monako. Distrik Fontvieille saat ini menampung area perumahan, komersial, industri ringan, pelabuhan kedua (Pelabuhan Fontvieille), Stade Louis II, dan Heliport Monako.
- Larvotto**: Area pantai Larvotto juga merupakan hasil dari pekerjaan reklamasi dan penataan ulang pesisir, yang menciptakan pantai publik dan ruang untuk pembangunan hotel serta fasilitas rekreasi.
- Port Hercules**: Pelabuhan utama Monako, Port Hercules, telah mengalami beberapa kali perluasan dan modifikasi, termasuk pembangunan pemecah gelombang baru dan fasilitas tambahan, yang sebagian melibatkan reklamasi. Perluasan pada awal tahun 2000-an meningkatkan total luas Monako menjadi sekitar 2.02 km2.
- Anse du Portier (Mareterra)**: Ini adalah proyek reklamasi daratan terbaru dan paling ambisius. Disetujui pada tahun 2015 dan dibuka sebagian pada Desember 2024, proyek ini bertujuan untuk menciptakan distrik baru seluas sekitar 6 ha (atau 0.06 km2). Mareterra dirancang sebagai distrik ramah lingkungan dengan fokus pada keberlanjutan, mencakup perumahan mewah, ruang hijau publik, marina kecil, pertokoan, dan kantor. Proyek ini juga melibatkan pertimbangan ekologis yang cermat, seperti pemindahan spesies laut yang dilindungi dan penciptaan terumbu karang buatan.
Proyek-proyek reklamasi ini sangat penting bagi perkembangan Monako, memungkinkannya untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi dan ekonomi. Namun, proyek semacam itu juga menimbulkan tantangan, terutama terkait dampak lingkungan terhadap ekosistem laut Mediterania dan biaya konstruksi yang tinggi. Pemerintah Monako berusaha menyeimbangkan kebutuhan akan ruang tambahan dengan komitmen terhadap perlindungan lingkungan, seperti yang tercermin dalam desain dan pelaksanaan proyek Mareterra. Pertimbangan sosial, seperti penyediaan perumahan yang terjangkau (meskipun ini tetap menjadi tantangan besar) dan ruang publik, juga menjadi bagian dari perencanaan proyek-proyek ini, meskipun fokus utama sering kali pada pengembangan properti bernilai tinggi.
5. Ekonomi

Ekonomi Monako sangat maju dan terdiversifikasi, meskipun negara ini kecil. Monako memiliki PDB nominal per kapita tertinggi di dunia, yaitu 185.74 K USD, PDB PPP per kapita sebesar 132.57 K USD, dan GNI per kapita sebesar 183.15 K USD. Tingkat pengangguran sangat rendah, sekitar 2%, dengan lebih dari 48.000 pekerja yang ulang-alik dari Prancis dan Italia setiap hari. Monako juga dikenal memiliki tingkat kemiskinan terendah di dunia dan jumlah jutawan serta miliarder per kapita tertinggi. Pasar real estatnya adalah salah satu yang termahal di dunia, dengan harga mencapai 100.00 K EUR per meter persegi pada tahun 2018. Apartemen termahal di dunia, sebuah penthouse di Menara Odeon, bernilai 335.00 M USD pada tahun 2016.
Analisis struktur ekonomi Monako mencakup beberapa sektor utama, kebijakan fiskal yang unik, sistem perpajakan, dan posisinya dalam ekonomi internasional, dengan pertimbangan dampak sosial dari kebijakan ekonominya.
5.1. Industri Utama

Ekonomi Monako bertumpu pada beberapa pilar utama:
- Pariwisata dan Perjudian**: Ini adalah sektor tradisional yang penting. Kasino Monte Carlo yang terkenal secara historis menjadi daya tarik utama. Selain itu, Monako menawarkan hotel-hotel mewah, restoran kelas atas, acara-acara internasional seperti Grand Prix Formula Satu Monako, dan iklim yang menyenangkan. Sektor pariwisata menyumbang sebagian besar pendapatan negara.
- Layanan Keuangan dan Perbankan**: Monako telah berkembang menjadi pusat perbankan dan keuangan yang signifikan, menampung dana lebih dari 100.00 B EUR. Bank-bank di Monako berspesialisasi dalam layanan perbankan swasta, manajemen aset, dan manajemen kekayaan, menarik klien internasional.
- Real Estat**: Karena keterbatasan lahan dan permintaan tinggi dari individu kaya, sektor real estat sangat menguntungkan. Harga properti di Monako termasuk yang tertinggi di dunia. Pembangunan properti mewah dan proyek reklamasi daratan terus mendorong sektor ini.
- Industri Kecil Bernilai Tambah Tinggi dan Non-Polusi**: Monako telah berhasil mendiversifikasi ekonominya ke dalam industri kecil yang tidak mencemari lingkungan dan menghasilkan nilai tambah tinggi. Contohnya termasuk industri kosmetik, farmasi, dan produk elektronik presisi. Pemerintah secara aktif mendorong pengembangan sektor ini.
- Perdagangan dan Jasa Lainnya**: Sektor jasa secara umum, termasuk perdagangan, ritel mewah, dan layanan profesional lainnya, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi.
Diversifikasi ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada industri perjudian dan pariwisata, serta untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
5.2. Sistem Perpajakan dan Keuangan


Monako terkenal sebagai surga pajak (tax havensurga pajakBahasa Inggris) karena tidak mengenakan pajak penghasilan pribadi bagi penduduknya (dengan beberapa pengecualian, seperti warga negara Prancis yang tinggal di Monako yang tetap harus membayar pajak kepada Prancis berdasarkan perjanjian bilateral). Kebijakan ini telah menarik banyak individu kaya dari seluruh dunia untuk menjadi penduduk Monako.
Meskipun tidak ada pajak penghasilan pribadi, Monako memiliki sistem perpajakan lain:
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN)**: Monako menerapkan PPN sebesar 20% (tarif standar), yang sejalan dengan sistem PPN Prancis karena adanya serikat pabean dengan Prancis.
- Pajak Perusahaan**: Perusahaan di Monako dikenakan pajak keuntungan sebesar 33,33% jika lebih dari 25% omzet mereka dihasilkan di luar Monako. Perusahaan yang sebagian besar aktivitasnya berada di dalam Monako mungkin tidak dikenakan pajak keuntungan atau dikenakan tarif yang lebih rendah.
- Pajak Jaminan Sosial**: Terdapat pajak jaminan sosial yang tinggi, yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi pemberi kerja berkisar antara 28% hingga 40% (rata-rata 35%) dari gaji bruto, termasuk tunjangan, dan karyawan membayar tambahan 10% hingga 14% (rata-rata 13%).
- Pajak Lainnya**: Ada juga pajak warisan (untuk aset yang berlokasi di Monako, berlaku untuk non-kerabat langsung), bea materai, dan pajak atas transaksi tertentu.
Status Monako sebagai pusat keuangan dan surga pajak telah membawa kemakmuran, tetapi juga menimbulkan dampak sosial dan etis. Beberapa isu yang sering dikaitkan adalah:
- Pencucian Uang**: Sebagai pusat keuangan dengan kerahasiaan bank yang tinggi, Monako menghadapi pengawasan terkait potensi pencucian uang dan pendanaan teroris. Organisasi internasional seperti OECD dan FATF telah menekan Monako untuk meningkatkan transparansi dan kerja sama dalam pertukaran informasi keuangan. Pada Juni 2024, FATF menempatkan Monako dalam "daftar abu-abu" yang memerlukan pemantauan lebih lanjut.
- Keadilan Pajak Internasional**: Kebijakan pajak Monako dikritik karena memungkinkan individu dan perusahaan kaya untuk menghindari pajak di negara asal mereka, yang dapat mengurangi pendapatan pajak negara lain dan menimbulkan pertanyaan tentang keadilan pajak global.
- Ketimpangan Sosial**: Meskipun penduduk Monako menikmati standar hidup yang sangat tinggi, konsentrasi kekayaan yang ekstrem dapat memperburuk ketimpangan sosial secara global, dan bahkan secara internal, biaya hidup yang sangat tinggi dapat menjadi tantangan bagi mereka yang tidak termasuk dalam kategori super kaya.
Monako telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi beberapa kritik ini, seperti menandatangani perjanjian pertukaran informasi pajak dan memperkuat regulasi anti pencucian uang, untuk mempertahankan reputasinya sebagai pusat keuangan yang bertanggung jawab sambil tetap menarik investasi dan penduduk kaya.
5.3. Mata Uang
Sebelum adopsi Euro, mata uang resmi Monako adalah Franc Monako (franc monégasqueBahasa Prancis). Franc Monako dipatok dengan nilai tukar tetap terhadap Franc Prancis. Monako telah menerbitkan koinnya sendiri dalam berbagai denominasi yang terhubung dengan écu Prancis sejak abad ke-17, dan koin desimal Franc Monako pertama dikeluarkan pada tahun 1837 dan berlanjut hingga tahun 2001.
Pada tanggal 1 Januari 1999, Monako, melalui perjanjian khusus dengan Prancis (yang merupakan anggota Zona Euro), secara de facto mengadopsi Euro (€) sebagai mata uangnya untuk tujuan akuntansi. Koin dan uang kertas Euro kemudian diperkenalkan untuk transaksi fisik pada tanggal 1 Januari 2002, menggantikan Franc Monako sepenuhnya.
Meskipun Monako bukan anggota Uni Eropa, Monako memiliki perjanjian moneter dengan Uni Eropa (melalui Prancis) yang mengizinkannya untuk menggunakan Euro sebagai mata uang resmi. Sebagai bagian dari perjanjian ini, Monako juga diberikan hak untuk mencetak koin Euro dalam jumlah terbatas dengan desain nasional Monako di sisi belakangnya. Desain koin Euro Monako menampilkan potret Pangeran yang berkuasa (awalnya Pangeran Rainier III, kemudian Pangeran Albert II setelah tahun 2006) atau lambang Wangsa Grimaldi.
Koin Euro Monako sangat dicari oleh para kolektor karena jumlah produksinya yang relatif kecil. Transisi ke Euro telah mengintegrasikan Monako lebih jauh ke dalam ekonomi Eropa dan memfasilitasi perdagangan serta pariwisata dengan negara-negara Zona Euro.
6. Kependudukan
Populasi Monako sangat unik karena komposisi penduduknya yang didominasi oleh warga negara asing, menjadikan warga negara Monako (Monégasque) sebagai minoritas di negara mereka sendiri. Dinamika populasi ini dipengaruhi oleh status Monako sebagai surga pajak, pusat bisnis internasional, dan tujuan wisata mewah.
6.1. Statistik Kependudukan
- Total Populasi**: Pada tahun 2023, populasi Monako diperkirakan sekitar 36.297 jiwa. Data dari tahun 2020-an menunjukkan populasi mendekati 39.000 jiwa.
- Kepadatan Penduduk**: Dengan luas wilayah hanya sekitar 2.08 km2, Monako adalah negara berdaulat dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia, sekitar 19.009 penduduk per kilometer persegi.
- Komposisi Kewarganegaraan**: Komposisi kewarganegaraan di Monako didominasi oleh warga negara Prancis (sekitar 28,4%), diikuti oleh warga negara Monako atau Monégasque (sekitar 21,6%), Italia (sekitar 18,7%), Inggris (sekitar 7,5%), Belgia (sekitar 2,8%), Jerman (sekitar 2,5%), Swiss (sekitar 2,5%), dan Amerika Serikat (sekitar 1,2%). Sekitar 14,8% sisanya berasal dari negara lain.
- Angka Harapan Hidup**: Monako memiliki salah satu angka harapan hidup tertinggi di dunia, mendekati 90 tahun.
- Status Minoritas Monégasque**: Warga negara Monako (Monégasque) merupakan minoritas di negara mereka sendiri. Mereka menikmati hak-hak tertentu, seperti prioritas dalam perumahan bersubsidi dan pekerjaan di sektor publik, serta bebas dari perjudian di kasino (kecuali sebagai karyawan).
- Populasi Imigran**: Mayoritas penduduk Monako adalah imigran, terutama dari Prancis, Italia, dan negara-negara Eropa lainnya. Banyak dari mereka adalah individu kaya yang tertarik oleh kebijakan pajak yang menguntungkan. Lebih dari 30% penduduk adalah jutawan.
- Pertumbuhan Populasi**: Pertumbuhan populasi Monako cenderung lambat dan sangat dipengaruhi oleh kebijakan imigrasi dan ketersediaan perumahan. Proyek reklamasi daratan bertujuan untuk mengatasi keterbatasan lahan bagi populasi yang terus bertambah atau ingin menetap.
Dinamika populasi ini menciptakan masyarakat yang sangat kosmopolitan dan multikultural, meskipun bahasa Prancis tetap dominan. Status Monégasque sebagai minoritas menimbulkan tantangan tersendiri dalam pelestarian budaya dan identitas nasional mereka.
6.2. Bahasa
Bahasa resmi dan utama di Monako adalah bahasa Prancis. Semua urusan pemerintahan, pendidikan, dan kehidupan publik sehari-hari menggunakan bahasa Prancis.
Selain bahasa Prancis, beberapa bahasa lain juga digunakan secara signifikan di Monako:
- Monégasque (MunegascuMonégasquelij): Ini adalah bahasa vernakular historis Monako, sebuah dialek dari bahasa Liguria (sebuah bahasa Roman yang juga dituturkan di wilayah Liguria, Italia). Meskipun bukan bahasa resmi, Monégasque diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya. Beberapa rambu jalan di Monaco-Ville (kota tua) ditulis dalam bahasa Prancis dan Monégasque. Namun, jumlah penutur aktif Monégasque relatif kecil.
- Bahasa Italia: Karena kedekatan geografis dengan Italia dan banyaknya komunitas Italia yang tinggal dan bekerja di Monako, bahasa Italia juga banyak dituturkan dan dipahami. Sebelum tahun 1860, ketika Monako masih lebih erat kaitannya dengan wilayah Italia, bahasa Italia memiliki status yang lebih formal.
- Bahasa Inggris: Mengingat status Monako sebagai pusat keuangan internasional, tujuan wisata mewah, dan tempat tinggal bagi banyak ekspatriat kaya dari berbagai negara, bahasa Inggris juga banyak digunakan, terutama dalam bisnis, pariwisata, dan di antara komunitas internasional.
Kombinasi bahasa-bahasa ini mencerminkan sejarah, geografi, dan karakter kosmopolitan Monako. Meskipun bahasa Prancis adalah bahasa dominan dan resmi, keberadaan bahasa Monégasque, Italia, dan Inggris menunjukkan keragaman linguistik di kepangeranan tersebut.
6.3. Agama

Agama resmi di Monako adalah Katolik Roma, sebagaimana ditetapkan dalam konstitusi. Menurut survei Pew Forum tahun 2012, mayoritas penduduk Monako beragama Kristen (sekitar 86%), diikuti oleh mereka yang tidak terafiliasi dengan agama tertentu (sekitar 11,7%), Yudaisme (sekitar 1,7%), Islam (sekitar 0,4%), dan agama lainnya (sekitar 0,2%). Kebebasan beragama dijamin oleh konstitusi untuk komunitas agama lain.
- Katolik Roma**: Sebagai agama negara, Gereja Katolik Roma memiliki peran penting dalam kehidupan seremonial dan budaya Monako. Terdapat lima gereja paroki Katolik Roma dan satu katedral, yaitu Katedral Bunda Maria Imakulata (juga dikenal sebagai Katedral Santo Nikolas), yang merupakan takhta Uskup Agung Monako. Keuskupan Agung Monako telah ada sejak pertengahan abad ke-19 dan ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan Agung non-metropolitan pada tahun 1981, yang berarti langsung tunduk pada Tahta Suci. Santa Devota adalah santa pelindung Monako.
- Protestan**: Terdapat komunitas Protestan di Monako, termasuk sebuah gereja Anglikan, yaitu Gereja St. Paul, yang terletak di Monte Carlo dan merupakan bagian dari Keuskupan Anglikan di Eropa. Gereja ini melayani baik penduduk Anglikan maupun pengunjung. Ada juga gereja Reformed (Église Réformée de Monaco) yang berafiliasi dengan Gereja Protestan Bersatu Prancis, serta berbagai komunitas Injili lainnya yang berkumpul secara berkala.
- Ortodoks Yunani**: Terdapat sebuah gereja Ortodoks Yunani di Monako. Selain itu, Paroki Ortodoks Rusia dari Martir Suci Kerajaan (merujuk pada kanonisasi keluarga Romanov) juga mengadakan pertemuan.
- Yahudi**: Komunitas Yahudi di Monako berjumlah sekitar 1,7% dari populasi. Terdapat sebuah sinagoga, sekolah Ibrani komunitas, dan toko makanan kosher yang dikelola oleh Association Culturelle Israélite de Monaco, yang didirikan pada tahun 1948. Komunitas ini terdiri dari pensiunan dari Inggris dan Afrika Utara, dengan campuran Yahudi Sephardi dan Ashkenazi.
- Islam**: Populasi Muslim di Monako relatif kecil, sekitar 0,4% hingga 0,8% dari populasi, sebagian besar terdiri dari penduduk non-warga negara. Mayoritas adalah keturunan Arab, dengan minoritas Turki. Monako tidak memiliki masjid resmi.
- Agama Lain dan Tidak Terafiliasi**: Sekitar 11,7% populasi diklasifikasikan sebagai tidak terafiliasi dengan agama tertentu. Terdapat juga sejumlah kecil penganut Hindu dan agama lainnya.
Pemerintah Monako secara umum menghormati kebebasan beragama, dan berbagai komunitas agama dapat menjalankan ibadah mereka.
7. Pendidikan
Sistem pendidikan di Monako menyediakan layanan pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi, dengan sekolah negeri yang dikelola negara dan beberapa institusi swasta, termasuk sekolah internasional. Kurikulum di sekolah negeri umumnya mengikuti model Prancis.
7.1. Pendidikan Dasar dan Menengah

Monako memiliki sepuluh sekolah yang dioperasikan oleh negara:
- Tujuh sekolah taman kanak-kanak (école maternelle) dan sekolah dasar (école élémentaire). Pendidikan wajib dimulai pada usia 6 tahun.
- Satu sekolah menengah pertama (collège), yaitu Collège Charles III.
- Satu sekolah menengah atas umum dan teknologi (lycée), yaitu Lycée Albert Ier. Sekolah ini mempersiapkan siswa untuk ujian Baccalauréat Prancis.
- Satu sekolah menengah atas kejuruan dan perhotelan (lycée technique et hôtelier), yaitu Lycée Technique et Hôtelier de Monte-Carlo. Sekolah ini menawarkan program-program kejuruan di bidang teknik dan perhotelan.
Selain sekolah negeri, terdapat juga dua sekolah swasta denominasi yang dibantu dana pemerintah:
- Institution François d'Assise Nicolas Barré
- École des Sœurs Dominicaines
Terdapat juga sebuah sekolah internasional terkemuka:
- International School of Monaco (ISM): Didirikan pada tahun 1994, ISM menawarkan kurikulum internasional dalam bahasa Inggris untuk siswa dari berbagai negara. Sekolah ini menyediakan pendidikan dari tingkat pra-taman kanak-kanak hingga kelas 12, dan menawarkan program International Baccalaureate (IB) Diploma.
Bahasa Monako (Monégasque) juga diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal.
7.2. Pendidikan Tinggi
Institusi pendidikan tinggi utama di Monako adalah:
- Universitas Internasional Monako (IUM) (International University of MonacoUniversitas Internasional MonakoBahasa Inggris): IUM adalah universitas berbahasa Inggris yang berspesialisasi dalam pendidikan bisnis, dengan fokus pada bidang-bidang seperti keuangan, manajemen barang mewah, pemasaran, dan manajemen olahraga internasional. Universitas ini merupakan bagian dari grup pendidikan INSEEC. IUM menarik mahasiswa dari berbagai negara dan menawarkan program sarjana, magister (MBA, MSc), dan doktoral (DBA).
Selain IUM, terdapat beberapa institusi pendidikan tinggi dan pelatihan khusus lainnya di Monako, seperti sekolah perawat dan beberapa program yang terkait dengan industri spesifik di kepangeranan tersebut. Banyak siswa Monako juga melanjutkan pendidikan tinggi mereka di Prancis atau negara lain karena kedekatan dan keselarasan sistem pendidikan.
8. Budaya
Budaya Monako merupakan perpaduan unik dari pengaruh Prancis dan Italia, khususnya dari wilayah Provence dan Liguria, yang diperkaya oleh warisan Wangsa Grimaldi dan karakter kosmopolitan penduduknya. Meskipun kecil, Monako memiliki kehidupan budaya yang aktif dan beragam, mencakup arsitektur yang megah, kuliner Mediterania, musik klasik dan kontemporer, seni pertunjukan, museum-museum terkemuka, serta berbagai festival dan acara internasional.
8.1. Arsitektur

Arsitektur Monako sangat beragam, mencerminkan sejarah panjang dan perkembangannya yang pesat. Gaya yang paling menonjol, terutama di Monte Carlo, adalah Belle Époque, yang berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Contoh terbaik dari gaya ini adalah Kasino Monte Carlo (1878-1879) dan Salle Garnier (bagian dari kompleks kasino), keduanya dirancang oleh Charles Garnier. Ciri khas arsitektur Belle Époque di Monako meliputi penggunaan menara kecil (turret), balkon berornamen, puncak-puncak runcing (pinnacle), keramik berwarna-warni, dan patung-patung penyangga (karyatid). Gaya ini menciptakan suasana kemewahan dan fantasi yang menjadi citra Monako.
Selain Belle Époque, Monako juga menampilkan:
- Arsitektur Abad Pertengahan**: Terlihat di Monaco-Ville (Le Rocher), dengan jalan-jalan sempit, benteng, dan Istana Pangeran yang bagian-bagian tertuanya berasal dari abad ke-13.
- Arsitektur Barok dan Renaisans**: Beberapa gereja dan kapel menampilkan elemen-elemen dari periode ini.
- Arsitektur Modern dan Kontemporer**: Seiring dengan pertumbuhan dan modernisasi, terutama sejak pertengahan abad ke-20, banyak bangunan tinggi dan modern telah dibangun. Contohnya termasuk gedung apartemen mewah, pusat konferensi Grimaldi Forum, dan proyek reklamasi terbaru, Mareterra, yang menampilkan desain kontemporer dan berkelanjutan. Tour Odéon, sebuah gedung pencakar langit perumahan, adalah salah satu contoh arsitektur modern yang menonjol.
Bangunan-bangunan ikonik lainnya termasuk Katedral Monako (Katedral Santo Nikolas) yang dibangun dengan gaya Romanesque-Byzantine, dan Museum Oseanografi, sebuah bangunan megah yang dibangun di sisi tebing dengan gaya arsitektur monumental.
Perkembangan arsitektur di Monako sering kali dihadapkan pada tantangan keterbatasan lahan, yang mendorong pembangunan vertikal dan proyek reklamasi daratan. Terdapat juga perdebatan mengenai pelestarian warisan arsitektur di tengah tekanan pembangunan modern.
8.2. Kuliner

Kuliner Monako, atau masakan Monégasque, sangat dipengaruhi oleh tradisi kuliner Provence (Prancis Selatan) dan Liguria (Italia Utara), yang keduanya berbatasan dengan kepangeranan ini. Ciri khasnya adalah penggunaan bahan-bahan segar Mediterania seperti minyak zaitun, sayuran, buah-buahan, boga bahari (seafood), dan herba aromatik.
Beberapa hidangan dan elemen kuliner khas yang dapat ditemukan atau terinspirasi dari tradisi Monako meliputi:
- Barbagiuan**: Sejenis kue pastri goreng atau panggang yang diisi dengan nasi, keju Swiss chard, (atau bayam), bawang, dan bumbu. Ini dianggap sebagai salah satu hidangan nasional Monako.
- Stocafi (Stockfish)**: Hidangan yang terbuat dari ikan kod kering (stockfish) yang direhidrasi dan dimasak dengan saus tomat, bawang putih, bawang bombay, zaitun hitam, dan herba.
- Fougasse Monégasque**: Roti pipih manis yang diberi rasa dengan biji adas manis dan dihiasi dengan kacang pinus serta gula, seringkali berwarna merah dan putih (warna bendera Monako) saat festival.
- Pissaladière**: Meskipun lebih umum dikaitkan dengan Nice, hidangan ini juga populer di Monako. Ini adalah sejenis pizza pipih yang diberi topping bawang karamel, zaitun, dan ikan teri.
- Socca**: Panekuk tipis yang terbuat dari tepung buncis, juga merupakan hidangan khas dari wilayah Nice dan populer di pasar-pasar Monako.
- Boga Bahari**: Mengingat lokasinya di Mediterania, ikan segar dan boga bahari lainnya memainkan peran penting dalam kuliner lokal.
Selain hidangan tradisional, Monako juga menawarkan berbagai macam pilihan kuliner internasional kelas atas, dengan banyak restoran berbintang Michelin yang menyajikan masakan Prancis modern, Italia, dan hidangan inovatif lainnya. Restoran terkenal seperti Le Louis XV - Alain Ducasse à l'Hôtel de Paris (tiga bintang Michelin) dan Café de Paris adalah institusi kuliner di Monako. Café de Paris, yang terletak di sebelah Kasino, pertama kali dibuka pada tahun 1868 dan telah mengalami beberapa renovasi sepanjang sejarahnya.
Pasar Condamine (Marché de la Condamine) adalah tempat yang baik untuk menemukan produk lokal segar dan mencicipi beberapa spesialisasi Monégasque.
8.3. Musik dan Seni Pertunjukan

Monako memiliki tradisi yang kaya dalam musik dan seni pertunjukan, dengan beberapa lembaga terkemuka yang menarik bakat internasional dan penonton dari seluruh dunia.
- Opéra de Monte-Carlo**: Bertempat di Salle Garnier yang megah (bagian dari kompleks Kasino Monte Carlo dan dirancang oleh Charles Garnier), Opéra de Monte-Carlo adalah salah satu gedung opera paling terkenal di dunia. Didirikan pada tahun 1879, gedung opera ini menyelenggarakan musim opera tahunan yang menampilkan produksi opera klasik dan kontemporer dengan penyanyi dan konduktor kelas dunia. Akustiknya yang luar biasa dan interiornya yang mewah menjadikannya permata budaya.
- Orkestra Filharmonik Monte-Carlo** (Orchestre Philharmonique de Monte-CarloOrkestra Filharmonik Monte-CarloBahasa Prancis): Didirikan pada tahun 1856, orkestra ini adalah salah satu ansambel simfoni terkemuka di Eropa. Orkestra ini mengadakan serangkaian konser reguler di Auditorium Rainier III dan juga tampil sebagai orkestra untuk produksi opera dan balet. Mereka memiliki repertoar yang luas, mulai dari musik klasik hingga karya kontemporer, dan sering berkolaborasi dengan solois dan konduktor internasional ternama.
- Les Ballets de Monte-Carlo**: Perusahaan balet ini memiliki sejarah yang panjang dan termasyhur, berakar pada Ballets Russes yang legendaris dari Sergei Diaghilev, yang sering tampil di Monako pada awal abad ke-20. Perusahaan balet modern didirikan kembali pada tahun 1985 atas prakarsa Putri Caroline, untuk menghormati ibunya, Putri Grace. Di bawah arahan koreografer Jean-Christophe Maillot, Les Ballets de Monte-Carlo telah mendapatkan pengakuan internasional atas gaya kontemporer dan inovatifnya, sambil tetap menghormati tradisi balet klasik. Mereka tampil secara reguler di Grimaldi Forum dan melakukan tur internasional secara ekstensif.
Selain lembaga-lembaga utama ini, Monako juga menjadi tuan rumah berbagai festival musik dan acara seni pertunjukan sepanjang tahun, termasuk Monte-Carlo Jazz Festival dan acara-acara di Grimaldi Forum. Negara ini juga berpartisipasi secara reguler dalam Kontes Lagu Eurovision antara tahun 1959-1979 dan 2004-2006, bahkan memenangkannya pada tahun 1971, meskipun tidak ada artis yang berpartisipasi untuk kepangeranan tersebut yang asli Monégasque. Minouche Barelli yang lahir di Prancis, bagaimanapun, memperoleh kewarganegaraan Monégasque pada tahun 2002, 35 tahun setelah mewakili kepangeranan tersebut dalam Kontes Lagu Eurovision 1967.
8.4. Museum dan Galeri Seni

Monako, meskipun kecil, memiliki sejumlah museum dan galeri seni yang menarik, mencerminkan kekayaan sejarah, budaya, dan minat ilmiahnya.
- Museum Oseanografi Monako** (Musée Océanographique de MonacoMuseum Oseanografi MonakoBahasa Prancis): Mungkin museum paling terkenal di Monako, didirikan oleh Pangeran Albert I pada tahun 1910. Terletak secara dramatis di sisi tebing yang menghadap ke Laut Tengah, museum ini didedikasikan untuk ilmu kelautan. Museum ini memiliki koleksi fauna laut yang mengesankan (termasuk akuarium besar dengan hiu dan terumbu karang), serta pameran tentang sejarah eksplorasi laut dan tantangan lingkungan laut saat ini. Jacques Cousteau adalah direktur museum ini selama bertahun-tahun.
- Museum Napoleon** (Musée Napoléonien et des Archives du PalaisMuseum NapoleonBahasa Prancis): Terletak di sayap Istana Pangeran, museum ini menyimpan koleksi artefak yang berkaitan dengan Napoleon Bonaparte dan keluarganya, serta dokumen bersejarah dari Wangsa Grimaldi. Koleksinya meliputi barang-barang pribadi Napoleon, seragam, senjata, dan surat-surat. (Catatan: Museum Napoleon telah ditutup secara permanen dan koleksinya sebagian diintegrasikan ke dalam tur Istana Pangeran atau disimpan).
- Koleksi Mobil Pribadi Pangeran Monako** (Collection de Voitures de S.A.S. le Prince de MonacoKoleksi Mobil Pangeran MonakoBahasa Prancis): Museum ini menampilkan koleksi mobil antik dan klasik yang mengesankan milik Pangeran Rainier III dan dilanjutkan oleh Pangeran Albert II. Koleksinya mencakup berbagai macam mobil, dari kereta kuda hingga mobil balap Formula Satu, yang mencerminkan gairah keluarga kerajaan terhadap otomotif.
- Museum Prasejarah Antropologi** (Musée d'Anthropologie PréhistoriqueMuseum Antropologi PrasejarahBahasa Prancis): Didirikan oleh Pangeran Albert I pada tahun 1902, museum ini memamerkan artefak arkeologi yang ditemukan di Monako dan wilayah sekitarnya, yang mencakup periode dari zaman prasejarah awal hingga zaman Romawi.
- Museum Prangko dan Koin** (Musée des Timbres et des MonnaiesMuseum Prangko dan KoinBahasa Prancis): Museum ini menelusuri sejarah filateli dan numismatik Monako, memamerkan koleksi prangko dan koin langka yang dikeluarkan oleh kepangeranan.
- Museum Nasional Baru Monako** (Nouveau Musée National de MonacoMuseum Nasional Baru MonakoBahasa Prancis - NMNM): Terdiri dari dua lokasi, Villa Paloma dan Villa Sauber, NMNM didedikasikan untuk seni kontemporer. Museum ini menyelenggarakan pameran temporer yang menampilkan karya seniman modern dan kontemporer, seringkali dengan fokus tematik atau eksplorasi hubungan antara seni, pertunjukan, dan desain. Pada tahun 1997, Institut Audiovisual Monako didirikan dengan tujuan untuk melestarikan arsip audiovisual dan menunjukkan bagaimana Kepangeranan Monako direpresentasikan dalam sinema.
Selain museum-museum ini, Monako juga memiliki beberapa galeri seni swasta yang memamerkan karya seni kontemporer dan modern. Negara ini juga memiliki banyak karya seni publik, patung, dan monumen yang tersebar di seluruh wilayahnya.
8.5. Festival dan Acara Utama
Monako terkenal sebagai tuan rumah berbagai festival tahunan dan acara internasional bergengsi yang menarik perhatian global dan pengunjung dari seluruh dunia. Beberapa yang paling utama meliputi:
- Grand Prix Monako**: Diadakan setiap tahun pada bulan Mei, ini adalah salah satu balapan Formula Satu (F1) paling ikonik dan bergengsi di dunia. Balapan berlangsung di sirkuit jalanan sempit Monte Carlo, yang terkenal menantang bagi para pembalap.
- Reli Monte Carlo** (Rallye Automobile Monte-CarloReli Monte CarloBahasa Prancis): Biasanya diadakan pada bulan Januari, reli ini adalah salah satu acara reli tertua dan paling terkenal di dunia, sering kali menjadi seri pembuka Kejuaraan Reli Dunia (WRC). Meskipun sebagian besar rutenya berada di Prancis, reli ini dimulai dan diakhiri di Monako.
- Festival Sirkus Internasional Monte-Carlo** (Festival International du Cirque de Monte-CarloFestival Sirkus Internasional Monte-CarloBahasa Prancis): Didirikan oleh Pangeran Rainier III pada tahun 1974, festival ini diadakan setiap bulan Januari dan dianggap sebagai salah satu kompetisi sirkus paling bergengsi di dunia, memberikan penghargaan "Clown d'Or" (Badut Emas) kepada para penampil terbaik.
- Festival Televisi Monte-Carlo** (Festival de Télévision de Monte-CarloFestival Televisi Monte-CarloBahasa Prancis): Diadakan setiap bulan Juni, festival ini merayakan dan menghargai produksi televisi terbaik dari seluruh dunia. Acara ini meliputi pemutaran perdana, konferensi, dan upacara penghargaan Golden Nymph Awards.
- Monaco Yacht Show**: Diadakan setiap bulan September di Pelabuhan Hercule, ini adalah salahun pameran superyacht terbesar dan paling mewah di dunia, menarik para pembangun kapal, pialang, dan pembeli potensial dari seluruh penjuru.
- Rose Ball** (Bal de la RosePesta Dansa MawarBahasa Prancis): Acara amal tahunan yang glamor ini diadakan pada bulan Maret, diselenggarakan oleh keluarga kerajaan untuk mengumpulkan dana bagi Yayasan Putri Grace. Setiap tahun memiliki tema yang berbeda dan menarik banyak selebriti.
- Monaco Red Cross Ball** (Gala de la Croix-Rouge monégasquePesta Dansa Palang Merah MonakoBahasa Prancis): Diadakan pada musim panas, ini adalah acara amal penting lainnya yang dihadiri oleh Pangeran dan Putri Monako, serta tamu-tamu terkemuka, untuk mendukung kegiatan Palang Merah Monako.
- Monte-Carlo Sporting Summer Festival**: Selama bulan Juli dan Agustus, festival ini menghadirkan serangkaian konser oleh artis-artis internasional terkenal di Salle des Étoiles, Sporting Monte-Carlo.
- International Fireworks Competition** (Concours International de Feux d'Artifice Pyromélodiques de MonacoKompetisi Kembang Api Internasional MonakoBahasa Prancis): Diadakan selama musim panas, kompetisi kembang api internasional ini menampilkan pertunjukan spektakuler dari berbagai negara, yang disinkronkan dengan musik.
- Hari Nasional Monako** (Fête du PrinceHari PangeranBahasa Prancis atau Fête Nationale MonégasqueHari Nasional MonakoBahasa Prancis): Dirayakan pada tanggal 19 November (hari santo pelindung Pangeran Rainier III, dan dipertahankan oleh Pangeran Albert II untuk menghormati ayahnya), hari ini melibatkan perayaan patriotik, misa di katedral, parade militer, dan penampilan publik oleh keluarga kerajaan.
Festival dan acara ini tidak hanya berkontribusi pada ekonomi pariwisata Monako tetapi juga memperkuat citranya sebagai pusat kemewahan, budaya, dan hiburan internasional. Monako juga memiliki festival roti tahunan pada tanggal 17 September setiap tahun.
8.6. Taman dan Kebun


Meskipun merupakan negara kota yang padat, Monako memiliki sejumlah taman dan kebun yang indah, menawarkan ruang hijau dan tempat peristirahatan bagi penduduk dan pengunjung. Beberapa taman dan kebun yang paling terkenal meliputi:
- Jardin Exotique de Monaco** (Kebun Tanaman Eksotis Monako): Terletak di sisi tebing dengan pemandangan panorama kepangeranan dan Laut Tengah, taman ini adalah salah satu yang paling terkenal di Monako. Didirikan pada tahun 1933, kebun ini memiliki koleksi ribuan spesies tanaman sukulen dan kaktus dari seluruh dunia, terutama dari daerah kering. Di dasar tebing di bawah kebun terdapat Gua Observatorium (Grotte de l'ObservatoireGua ObservatoriumBahasa Prancis), sebuah gua batu kapur prasejarah dengan stalaktit dan stalagmit yang dapat dikunjungi dengan tur berpemandu.
- Taman Jepang** (Jardin JaponaisTaman JepangBahasa Prancis): Dirancang oleh arsitek lanskap Yasuo Beppu atas permintaan Putri Grace, taman seluas 7.00 K m2 ini dibuka pada tahun 1994. Taman ini merupakan perpaduan harmonis antara tradisi taman Jepang dengan elemen-elemen Mediterania. Fitur-fiturnya meliputi kolam koi, rumah teh, jembatan batu, lentera, dan berbagai tanaman Jepang.
- Taman Mawar Putri Grace** (Roseraie Princesse GraceTaman Mawar Putri GraceBahasa Prancis): Terletak di distrik Fontvieille, taman mawar ini didedikasikan untuk mengenang Putri Grace. Dibuka pada tahun 1984, taman ini memiliki lebih dari 300 varietas mawar dengan ribuan semak mawar. Taman ini telah diperluas dan direnovasi, dan kini juga mencakup elemen-elemen desain lanskap modern.
- Taman Santo Martinus** (Jardins Saint-MartinTaman Santo MartinusBahasa Prancis): Terletak di Monaco-Ville, di sisi barat daya Batu Monako, taman-taman ini menawarkan pemandangan laut yang indah. Taman ini terdiri dari serangkaian jalan setapak yang berkelok-kelok di antara vegetasi Mediterania yang subur, patung-patung, dan kolam-kolam kecil. Ini adalah salah satu taman tertua di kepangeranan.
- Taman Kasino dan Teras** (Jardins du Casino et Terrasses du CasinoTaman Kasino dan TerasBahasa Prancis): Di sekitar Kasino Monte Carlo, terdapat taman-taman bergaya Prancis yang terawat dengan baik, dengan halaman rumput, petak bunga berwarna-warni, dan air mancur. Teras-terasnya menawarkan pemandangan Laut Tengah.
- Taman Fontvieille**: Selain Taman Mawar Putri Grace, distrik Fontvieille juga memiliki taman lanskap yang lebih luas dengan jalur pejalan kaki, kolam, dan berbagai macam tanaman, menyediakan ruang hijau di area reklamasi.
- Taman Afrika** (bagian dari Jardin Exotique atau taman-taman lain): Beberapa area di taman-taman Monako didedikasikan untuk tanaman dari Afrika, menambah keragaman koleksi botani.
Taman-taman ini dikelola dengan cermat dan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup di Monako serta menambah daya tarik wisatanya.
9. Olahraga
Monako memiliki budaya olahraga yang kaya, terkenal secara internasional karena menjadi tuan rumah beberapa acara olahraga bergengsi dan memiliki tim olahraga yang kompetitif. Meskipun ukurannya kecil, olahraga memainkan peran penting dalam identitas dan ekonomi Monako. Dua cabang olahraga terpenting bagi Monako adalah sepak bola dan balap, tetapi ada sejumlah cabang olahraga lain yang dimainkan; olahraga juga merupakan bagian dari ekonomi dan budaya Monako. Monako telah berkompetisi di Olimpiade, dan juga menjadi tuan rumah acara olahraga atletik yang kompetitif. Monako telah berkompetisi dalam berbagai tingkat di setiap Olimpiade kecuali tahun 1932, 1956, dan 1980.
9.1. Olahraga Motor

Olahraga motor adalah bagian integral dari citra Monako, dengan beberapa acara balap paling terkenal di dunia diselenggarakan di jalan-jalannya.
- Grand Prix Monako Formula Satu (F1)**: Sejak tahun 1929, Grand Prix Monako telah diadakan setiap tahun (kecuali beberapa pengecualian) di jalan-jalan sempit dan berkelok-kelok di Monte Carlo dan La Condamine. Ini dianggap sebagai salah satu dari tiga balapan paling bergengsi dalam olahraga motor (bersama dengan Indianapolis 500 dan 24 Hours of Le Mans) dan merupakan bagian penting dari kalender Kejuaraan Dunia Formula Satu. Sirkuit de Monaco terkenal karena tata letaknya yang menantang, dengan sedikit ruang untuk kesalahan, tikungan tajam seperti tikungan jepit rambut Fairmont (sebelumnya Loews), dan terowongan yang ikonik. Pembangunan sirkuit membutuhkan waktu enam minggu, dan pembongkarannya memakan waktu tiga minggu.
- Reli Monte Carlo** (Rallye Automobile Monte-CarloReli Monte CarloBahasa Prancis): Didirikan pada tahun 1911 atas perintah Pangeran Albert I, reli ini adalah salah satu acara reli tertua dan paling dihormati di dunia. Reli ini secara tradisional diadakan pada bulan Januari dan sering kali menjadi seri pembuka Kejuaraan Reli Dunia (WRC). Meskipun sebagian besar tahapan khusus (special stages) berlangsung di Pegunungan Alpen Prancis, reli ini dimulai dan diakhiri secara seremonial di Monako.
- Monako ePrix (Formula E)**: Sejak 2015, Monako juga menjadi tuan rumah balapan Kejuaraan Dunia Formula E FIA, yang diadakan setiap dua tahun sekali, bergantian dengan Grand Prix Monako Historique. Balapan Formula E menggunakan konfigurasi sirkuit yang lebih pendek di sekitar Pelabuhan Hercule hingga tahun 2021, dan kemudian beralih ke tata letak Grand Prix yang hampir penuh. Tim balap ROKiT Venturi Racing, yang berbasis di Fontvieille, adalah satu-satunya tim balap motor yang berbasis di kepangeranan dan merupakan salah satu tim pendiri kejuaraan Formula E.
- Grand Prix Monako Historique**: Diadakan setiap dua tahun sekali (pada tahun-tahun ketika ePrix tidak berjalan), acara ini merayakan sejarah olahraga motor dengan menampilkan balapan mobil Grand Prix klasik dari era pra-perang hingga tahun 1980-an di sirkuit Monako yang terkenal.
Selain acara-acara utama ini, Sirkuit de Monaco juga menjadi tuan rumah beberapa seri pendukung, termasuk Kejuaraan FIA Formula 2, Porsche Supercup, dan Formula Regional Eropa.
9.2. Sepak Bola

Sepak bola adalah olahraga populer lainnya di Monako, terutama berkat klub profesionalnya:
- AS Monaco FC**: Meskipun berbasis di Monako, AS Monaco FC berkompetisi dalam sistem liga sepak bola Prancis, saat ini bermain di Ligue 1, divisi teratas sepak bola Prancis. Klub ini didirikan pada tahun 1924 dan memainkan pertandingan kandangnya di Stade Louis II di distrik Fontvieille. AS Monaco adalah salah satu klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Prancis, telah memenangkan gelar Ligue 1 delapan kali (terbaru pada musim 2016-2017) dan beberapa Piala Prancis. Mereka juga memiliki sejarah yang membanggakan di kompetisi Eropa, mencapai final Liga Champions UEFA pada tahun 2004 dan semifinal pada beberapa kesempatan lainnya. Banyak pemain terkenal dunia telah bermain untuk AS Monaco, termasuk Thierry Henry, Fabien Barthez, David Trezeguet, dan Kylian Mbappé.
- Tim Nasional Sepak Bola Monako**: Monako memiliki tim nasional sepak bola yang mewakili negara dalam pertandingan internasional. Namun, karena Monako bukan anggota UEFA atau FIFA (meskipun merupakan negara berdaulat dan anggota PBB), tim nasionalnya tidak berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA atau Kejuaraan Eropa UEFA. Sebaliknya, mereka berafiliasi dengan CONIFA dan berkompetisi melawan tim nasional lain yang bukan anggota FIFA. Tim ini memainkan pertandingan kandangnya di Stade Louis II.
- OS Monaco (Sepak Bola Wanita)**: Monako juga memiliki tim sepak bola wanita, OS Monaco, yang berkompetisi dalam sistem liga sepak bola wanita Prancis, biasanya di liga regional.
Stade Louis II juga menjadi tuan rumah Piala Super UEFA tahunan dari tahun 1998 hingga 2012, yang mempertemukan pemenang Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA.
9.3. Olahraga Lainnya
Selain olahraga motor dan sepak bola, Monako juga aktif dalam berbagai cabang olahraga lainnya:
- Tenis**: Monte-Carlo Masters adalah turnamen tenis pria profesional tahunan yang merupakan bagian dari ATP Tour Masters 1000. Meskipun dinamai Monte Carlo, turnamen ini sebenarnya diadakan di Roquebrune-Cap-Martin, Prancis, yang berbatasan langsung dengan Monako. Turnamen ini telah diselenggarakan sejak tahun 1897 dan menarik para pemain top dunia. Monako juga memiliki tim Piala Davis nasional yang berkompetisi di Zona Eropa/Afrika.
- Atletik**: Monako menjadi tuan rumah pertemuan atletik internasional tahunan, Herculis EBS, yang merupakan bagian dari sirkuit Diamond League IAAF. Acara ini diadakan di Stade Louis II dan menarik atlet-atlet kelas dunia. Sejak tahun 1993, markas besar Asosiasi Internasional Federasi Atletik (sekarang World Athletics), badan pengelola atletik dunia, berlokasi di Monako.
- Partisipasi Olimpiade**: Monako telah berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin. Meskipun belum pernah memenangkan medali Olimpiade resmi, Monako memenangkan medali perunggu dalam cabang bobsleigh di Olimpiade Remaja Musim Dingin.
- Olahraga Air**: Mengingat lokasinya di Mediterania, olahraga air seperti berlayar, dayung, dan menyelam populer. Monaco Yacht Club adalah salah satu klub kapal pesiar paling bergengsi di dunia. Kompleks olahraga kota, Stadion Bahari Rainier III di distrik Pelabuhan Hercule, terdiri dari kolam renang air asin berpemanas berukuran Olimpiade, papan loncat, dan seluncuran. Kolam renang ini diubah menjadi arena seluncur es dari Desember hingga Maret. Dari 10 hingga 12 Juli 2014, Monako meresmikan Solar1 Monte Carlo Cup, serangkaian balapan laut khusus untuk perahu bertenaga surya.
- Bola Basket**: Klub multi-olahraga AS Monaco FC juga memiliki tim bola basket, AS Monaco Basket, yang didirikan pada tahun 1928. Mereka bermain di liga bola basket profesional papan atas Eropa, EuroLeague, dan liga papan atas Prancis, LNB Pro A. Mereka telah memenangkan tiga Piala Pemimpin LNB Pro A, dua kejuaraan Pro B (tingkat kedua), dan satu kejuaraan NM1 (tingkat ketiga). Mereka bermain di Salle Gaston Médecin, yang merupakan bagian dari Stade Louis II.
- Golf**: Monte Carlo Open pernah diadakan di Monte Carlo Golf Club di Mont Agel, Prancis, antara tahun 1984 dan 1992.
- Berkuda**: Monako telah menjadi tuan rumah bagian dari Global Champions Tour (pertunjukan lompat internasional).
- Tinju Profesional**: Karena posisinya sebagai pusat pariwisata dan perjudian, Monako telah menggelar pertarungan tinju profesional perebutan gelar dunia dan non-gelar utama dari waktu ke waktu.
- Rugbi**: Tim rugbi nasional Monako, per April 2019, berada di peringkat ke-101 dalam Peringkat Rugbi Dunia.
- Catur**: Tim wanita klub catur CE Monte Carlo telah memenangkan Piala Klub Catur Eropa beberapa kali.
Maraton Monako adalah satu-satunya maraton di dunia yang melewati tiga negara, yaitu Monako, Prancis, dan Italia, sebelum finis di Stade Louis II. Balap triatlon Monaco Ironman 70.3 adalah acara tahunan yang diikuti lebih dari 1.000 atlet dan menarik atlet profesional papan atas dari seluruh dunia.
10. Transportasi

Mengingat ukurannya yang kecil dan topografinya yang berbukit, sistem transportasi Monako dirancang untuk efisiensi dan aksesibilitas. Berjalan kaki adalah salah satu moda transportasi lokal yang paling penting, dan kota ini sedang memperluas jaringan pejalan kakinya pada tahun 2020-an agar lebih ramah pejalan kaki. Ini termasuk rencana untuk jembatan pejalan kaki baru di Fontvieille yang terhubung ke jembatan Wurtemberg yang baru.
10.1. Transportasi Kereta Api
Stasiun kereta api utama dan satu-satunya di Monako adalah Stasiun Monaco-Monte Carlo (Gare de Monaco-Monte-CarloStasiun Monaco-Monte CarloBahasa Prancis). Stasiun ini dioperasikan oleh SNCF, perusahaan kereta api nasional Prancis, dan merupakan bagian dari jalur kereta api Marseille-Ventimiglia. Stasiun ini menghubungkan Monako dengan kota-kota di Riviera Prancis seperti Nice, Cannes, dan Marseille, serta dengan Italia. Kereta berkecepatan tinggi TGV juga melayani stasiun ini, menyediakan koneksi ke lokasi yang lebih jauh seperti Paris, yang berfungsi sebagai gerbang ke seluruh Eropa. Stasiun saat ini sebagian besar dibangun di bawah tanah dan dibuka pada tahun 1999, menggantikan stasiun lama yang berada di permukaan. Panjang jalur kereta api di dalam wilayah Monako adalah sekitar 1.7 km.
10.2. Jalan dan Transportasi Umum
Monako memiliki jaringan jalan raya sekitar 77 km. Banyak bagian dari jalan-jalan ini juga digunakan untuk balapan otomotif seperti Grand Prix Monako. Mengemudi di Monako bisa menjadi tantangan karena jalanan yang sempit, curam, dan sering kali padat.
Sistem transportasi umum utama di Monako adalah jaringan bus kota yang dioperasikan oleh Compagnie des Autobus de Monaco (CAM). Bus-bus CAM melayani semua atraksi wisata utama, museum, Jardin Exotique, pusat bisnis, kasino, dan Stadion Louis II. Terdapat beberapa rute yang mencakup seluruh wilayah kepangeranan.
Selain bus, Monako juga memiliki jaringan lift umum (ascenseurs publicslift umumBahasa Prancis) dan eskalator yang luas. Lift-lift ini sangat penting untuk mengatasi topografi Monako yang curam, menghubungkan jalan-jalan di tingkat yang berbeda dan memudahkan pergerakan pejalan kaki.
Jaringan pejalan kaki juga dikembangkan dengan baik, dengan banyak trotoar dan area pejalan kaki.
10.3. Transportasi Laut dan Udara
Monako memiliki dua pelabuhan utama:
- Pelabuhan Hercule** (Port HerculePelabuhan HerculeBahasa Prancis): Ini adalah pelabuhan alami dan pelabuhan utama Monako, yang terletak di La Condamine. Pelabuhan ini dapat menampung kapal pesiar besar dan yacht mewah, serta menjadi lokasi Monaco Yacht Show.
- Pelabuhan Fontvieille** (Port de FontvieillePelabuhan FontvieilleBahasa Prancis): Terletak di distrik Fontvieille yang direklamasi, pelabuhan ini lebih kecil dan terutama digunakan untuk yacht dan perahu rekreasi.
Monako tidak memiliki bandara sendiri karena keterbatasan lahan. Akses udara utama adalah melalui Bandar Udara Nice Côte d'Azur di Nice, Prancis, yang merupakan bandara terdekat. Untuk menghubungkan Monako dengan Bandara Nice, terdapat layanan helikopter reguler yang dioperasikan dari Heliport Monako (Héliport de MonacoHeliport MonakoBahasa Prancis) di distrik Fontvieille. Perjalanan helikopter ini memakan waktu sekitar 7 menit.
11. Hubungan Luar Negeri


Kebijakan luar negeri Monako didasarkan pada prinsip kedaulatan, kemerdekaan, dan netralitas, sambil mempertahankan hubungan yang sangat erat dengan Prancis. Monako juga aktif berpartisipasi dalam organisasi internasional dan berfokus pada isu-isu global tertentu seperti lingkungan, hak asasi manusia, dan kerja sama pembangunan.
11.1. Hubungan dengan Prancis
Hubungan antara Monako dan Prancis bersifat unik, historis, dan sangat erat, mencakup aspek politik, ekonomi, pertahanan, dan budaya. Beberapa perjanjian penting mendasari hubungan ini:
- Perjanjian Franco-Monégasque (1861)**: Mengakui kedaulatan Monako setelah penyerahan Menton dan Roquebrune ke Prancis.
- Perjanjian Franco-Monégasque (1918)**: Ditandatangani setelah Perang Dunia I, perjanjian ini secara formal menempatkan Monako di bawah perlindungan terbatas Prancis. Kebijakan luar negeri Monako harus selaras dengan kepentingan politik, militer, dan ekonomi Prancis. Perjanjian ini juga mengatur suksesi takhta Monako, yang memerlukan persetujuan Prancis dan menyatakan bahwa jika takhta kosong, Monako akan menjadi negara otonom di bawah protektorat Prancis.
- Perjanjian Franco-Monégasque (2002)**: Perjanjian ini menggantikan perjanjian 1918 dan memperkuat kedaulatan Monako. Perjanjian baru ini menetapkan bahwa jika Wangsa Grimaldi tidak memiliki ahli waris langsung, Monako akan tetap menjadi negara merdeka dan tidak akan dianeksasi oleh Prancis. Namun, pertahanan Monako tetap menjadi tanggung jawab Prancis. Persetujuan Prancis untuk suksesi takhta tidak lagi diperlukan secara eksplisit.
- Perjanjian Franco-Monégasque (2005)**: Mengatur kerja sama administratif, yudisial, dan berbagai bidang lainnya.
Monako dan Prancis memiliki serikat pabean, yang berarti hukum pabean Prancis berlaku di Monako. Warga negara Prancis yang tinggal di Monako (yang pindah setelah tahun 1957, berdasarkan perjanjian tahun 1963 setelah krisis pajak) tetap harus membayar pajak penghasilan Prancis. Hubungan ini sangat penting bagi stabilitas dan keamanan Monako, meskipun Monako tetap mempertahankan kebijakan luar negerinya sendiri.
11.2. Hubungan dengan Uni Eropa
Monako bukan anggota Uni Eropa (UE), tetapi memiliki hubungan khusus dengan UE melalui Prancis. Berkat serikat pabeannya dengan Prancis, Monako adalah bagian dari wilayah pabean UE. Monako juga menggunakan Euro sebagai mata uang resminya melalui perjanjian moneter dengan UE (melalui Prancis). Meskipun bukan bagian dari Wilayah Schengen, tidak ada kontrol perbatasan formal antara Monako dan Prancis (yang merupakan anggota Schengen), sehingga Monako secara de facto merupakan bagian dari wilayah perjalanan bebas Schengen. Monako sedang merundingkan Perjanjian Asosiasi dengan UE, bersama dengan Andorra dan San Marino, untuk meningkatkan integrasinya ke dalam pasar internal UE.
11.3. Hubungan dengan Negara Lain dan Organisasi Internasional
Monako adalah anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1993 dan berpartisipasi aktif dalam berbagai badan dan program PBB. Pangeran Albert II secara pribadi sangat terlibat dalam isu-isu lingkungan global dan konservasi laut melalui yayasannya dan partisipasinya dalam forum-forum PBB.
Monako juga merupakan anggota dari organisasi internasional penting lainnya, termasuk:
- Dewan Eropa**: Bergabung pada tahun 2004, menunjukkan komitmennya terhadap hak asasi manusia, supremasi hukum, dan demokrasi.
- Organisation internationale de la Francophonie (OIF)**: Sebagai negara berbahasa Prancis, Monako adalah anggota aktif OIF.
- Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE)**
- UNESCO**
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)**
- Interpol**
- Organisasi Hidrografi Internasional (IHO)**, yang berkantor pusat di Monako.
Monako memiliki hubungan diplomatik dengan banyak negara di seluruh dunia. Per tahun 2000, hampir dua pertiga penduduk Monako adalah orang asing, dan pada tahun 2015, populasi imigran diperkirakan mencapai 60%. Mendapatkan kewarganegaraan Monako dilaporkan sulit. Pada tahun 2015, tingkat imigrasi sekitar 4 orang per 1.000 tercatat, atau sekitar 100-150 orang per tahun. Populasi Monako meningkat dari 35.000 pada tahun 2008 menjadi 36.000 pada tahun 2013, dan dari jumlah itu sekitar 20 persen adalah penduduk asli Monako. Monako tidak mengizinkan kewarganegaraan ganda tetapi memiliki beberapa jalur menuju kewarganegaraan termasuk melalui deklarasi dan naturalisasi.
Monako memiliki kedutaan besar di beberapa negara penting seperti Belgia (Brussel), Prancis (Paris), Jerman (Berlin), Tahta Suci Vatikan, Italia (Roma), Portugal (Lisbon), Spanyol (Madrid), Swiss (Bern), Inggris (London), dan Amerika Serikat (Washington). Sebagian besar negara lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan Monako melakukannya melalui kedutaan besar mereka di Paris. Terdapat sekitar 30 atau lebih konsulat di Monako.
Salah satu isu yang berulang dalam hubungan Monako dengan negara lain adalah upaya warga negara asing untuk menggunakan Monako untuk menghindari pembayaran pajak di negara asal mereka. Meskipun tidak ada pajak penghasilan pribadi, Monako memungut PPN 20% dan pajak perusahaan 33% kecuali jika mereka menghasilkan lebih dari 75% pendapatan mereka di dalam Monako. Tidak ada formalitas perbatasan saat masuk atau keluar dari Prancis. Bagi pengunjung, stempel paspor suvenir tersedia berdasarkan permintaan di kantor pariwisata Monako.
Negara mikro | Perjanjian Asosiasi | Zona Euro | Wilayah Schengen | Pasar tunggal UE | Wilayah pabean UE | Wilayah PPN UE | Regulasi Dublin |
---|---|---|---|---|---|---|---|
(hubungan Monako-Uni Eropa) | Tidak (Negosiasi) | Ya (Ya) | Sebagian (De facto) | Sebagian | Ya | Ya | Tidak |
12. Bendera

Bendera nasional Monako adalah salah satu desain bendera nasional tertua di dunia. Bendera ini secara resmi diadopsi pada tanggal 4 April 1881. Desainnya didasarkan pada warna-warna heraldik Wangsa Grimaldi, yang berasal dari abad ke-14.
Bendera ini terdiri dari dua pita horizontal yang berukuran sama: pita atas berwarna merah dan pita bawah berwarna putih. Warna merah dan putih telah menjadi warna keluarga Grimaldi selama berabad-abad dan melambangkan sejarah panjang serta kedaulatan kepangeranan.
Bendera Monako memiliki kemiripan yang mencolok dengan bendera Indonesia. Perbedaan utama antara keduanya adalah rasio (perbandingan tinggi dan lebar). Bendera Monako memiliki rasio 4:5 (atau terkadang 2:3), sedangkan bendera Indonesia memiliki rasio 2:3. Selain itu, bendera Monako secara historis lebih tua dalam penggunaannya sebagai bendera nasional dibandingkan bendera Indonesia yang baru resmi digunakan pada tahun 1945. Bendera Monako juga mirip dengan bendera negara bagian Jerman Hesse dan Thuringia, serta bendera Singapura (yang memiliki bulan sabit dan bintang tambahan) dan Polandia (yang warnanya terbalik, putih di atas merah).
Penggunaan bendera diatur oleh protokol negara. Bendera negara (dengan lambang negara di tengah) digunakan untuk keperluan resmi negara, sementara bendera sipil (dua pita merah dan putih) digunakan secara lebih luas.
13. Media
Lanskap media di Monako relatif kecil namun aktif, melayani populasi lokal dan internasional. Kebebasan berekspresi dan pers secara umum dihormati, meskipun kritik terhadap keluarga pangeran atau institusi negara mungkin sensitif.
- Televisi**:
- Monaco Info: Ini adalah saluran televisi pemerintah yang menyediakan berita nasional dan internasional, informasi tentang acara-acara di kepangeranan, serta program budaya dan olahraga. Saluran ini juga dapat diakses secara daring.
- TVMonaco: Diluncurkan pada tahun 2023, TVMonaco adalah saluran televisi publik umum yang bertujuan untuk mempromosikan Monako secara internasional dengan fokus pada lingkungan, olahraga, gaya hidup, dan berita.
- TMC Monte Carlo (Télé Monte Carlo): Meskipun awalnya merupakan saluran Monako, TMC sekarang sebagian besar dimiliki oleh grup media Prancis TF1 dan lebih berorientasi pada pemirsa Prancis. Namun, ia tetap memiliki akar sejarah di Monako.
- Saluran televisi Prancis dan Italia juga banyak ditonton di Monako.
- Radio**:
- Radio Monaco: Stasiun radio swasta yang populer, menyiarkan musik, berita lokal, dan informasi.
- Radio Monte Carlo (RMC): Salah satu stasiun radio paling terkenal yang berasal dari Monako, RMC sekarang sebagian besar menargetkan pendengar di Prancis dengan program berita, bincang-bincang, dan olahraga. Namun, ia mempertahankan hubungan historis dengan Monako.
- Stasiun radio Prancis dan Italia lainnya juga dapat diterima dengan baik.
- Surat Kabar dan Majalah**:
- Monaco Matin: Ini adalah edisi lokal dari surat kabar regional Prancis, Nice-Matin, yang mencakup berita dan informasi khusus tentang Monako.
- L'Observateur de Monaco: Majalah berita bulanan yang meliput isu-isu politik, ekonomi, dan budaya di Monako.
- Monaco Hebdo: Surat kabar mingguan independen yang menyediakan berita dan analisis tentang peristiwa terkini di kepangeranan.
- Terdapat juga beberapa publikasi berbahasa Inggris dan bahasa lain yang melayani komunitas ekspatriat dan pasar mewah, seperti Monaco Life dan The Monaco Times.
- Platform Daring**:
- Banyak outlet media tradisional memiliki kehadiran daring yang kuat. Selain itu, ada beberapa portal berita dan blog khusus Monako yang menyediakan informasi terkini tentang acara, gaya hidup, dan berita lokal. Pemerintah Monako juga memiliki situs web resmi (gouv.mc) yang menyediakan informasi dan layanan publik.
Media di Monako memainkan peran penting dalam menginformasikan publik, mempromosikan acara-acara budaya dan olahraga, serta mencerminkan kehidupan di kepangeranan. Mengingat karakter internasional Monako, banyak media juga melayani audiens global. Keterbatasan ukuran negara berarti bahwa beberapa layanan media utama (terutama televisi dan radio berskala besar) sering kali merupakan bagian dari jaringan media Prancis atau internasional yang lebih besar.