1. Gambaran Umum
Vytautas Landsbergis (lahir 18 Oktober 1932) adalah seorang politikus dan musikolog terkemuka asal Lituania. Ia dikenal sebagai figur sentral dalam Gerakan Kemerdekaan Lituania dari Uni Soviet, menjabat sebagai Ketua Dewan Agung Lituania dan memimpin negara itu menuju deklarasi kemerdekaan pada 11 Maret 1990. Setelah kemerdekaan, ia memainkan peran penting dalam pembangunan kembali negara demokrasi Lituania, termasuk pendirian partai Persatuan Tanah Air. Landsbergis juga seorang akademisi dan komposer yang diakui, dengan banyak karya tulis tentang musik dan politik, serta penelitian mendalam tentang Mikalojus Konstantinas Čiurlionis. Sepanjang karier politiknya, Landsbergis secara konsisten membela nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia, serta menjadi kritikus vokal terhadap segala bentuk totalitarianisme dan pengaruh negatif dari Rusia.
2. Kehidupan Awal dan Pendidikan
2.1. Masa Kecil dan Latar Belakang Akademik
Vytautas Landsbergis lahir pada 18 Oktober 1932 di Kaunas, Lituania. Ia berasal dari keluarga Landsberg Jerman kuno. Ayahnya adalah arsitek terkenal bernama Vytautas Landsbergis-Žemkalnis, dan ibunya, Dr. Ona Jablonskytė-Landsbergienė, adalah seorang oftalmolog (dokter mata). Selama Holokaus, ibunya turut membantu menyembunyikan seorang anak Yahudi, Avivit Kissin, dan kemudian Bella Gurvich (Rozenberg), yang membuatnya diakui sebagai "Orang Benar di Antara Bangsa-Bangsa". Bibinya dan iparnya juga diakui dengan gelar yang sama karena upaya mereka menyembunyikan Kissin. Pada tahun 1952, Landsbergis meraih posisi ketiga dalam Kejuaraan Catur Lituania, setelah Ratmir Kholmov dan Vladas Mikėnas.
2.2. Karier Akademik Awal
Landsbergis lulus dari Konservatorium Musik Lituania (sekarang Akademi Musik dan Teater Lituania) pada tahun 1955. Ia meraih gelar Doktor pada tahun 1969 dan gelar Doktor Habilitasi pada tahun 1994. Sejak tahun 1978, ia menjadi seorang profesor di Konservatorium Lituania. Dari tahun 1978 hingga 1990, Landsbergis mengajar sebagai profesor di Konservatorium Lituania dan Universitas Pedagogi Vilnius. Ia juga dikenal sebagai peneliti utama tentang Mikalojus Konstantinas Čiurlionis, seorang komposer dan pelukis terkemuka Lituania.
3. Keluarga
Vytautas Landsbergis menikah dengan Gražina Ručytė-Landsbergienė (1930-2020), seorang pianis Lituania terkenal dan profesor madya di Akademi Musik dan Teater Lituania. Mereka memiliki dua putri, Jūratė dan Birutė, yang keduanya juga berprofesi sebagai musisi. Putra mereka, Vytautas V. Landsbergis, adalah seorang penulis dan sutradara film Lituania yang dikenal. Cucu Landsbergis, Gabrielius Landsbergis (lahir 1982), juga mengikuti jejaknya di dunia politik, pernah menjabat sebagai pemimpin partai konservatif, anggota Parlemen Lituania, dan Menteri Luar Negeri Lituania.
4. Karier Politik

Vytautas Landsbergis memasuki dunia politik pada tahun 1988 sebagai salah satu pendiri Sąjūdis, sebuah gerakan politik pro-kemerdekaan Lituania yang berperan krusial dalam upaya pemulihan kedaulatan negara tersebut. Setelah Lituania mendeklarasikan kemerdekaannya, ia terus aktif dalam perpolitikan nasional, membentuk partai politik baru dan mengemban berbagai jabatan penting di pemerintahan.
4.1. Peran dalam Kemerdekaan Lituania
Pada tahun 1988, Landsbergis turut mendirikan Sąjūdis, gerakan politik yang menyerukan kemerdekaan Lituania. Ia terpilih sebagai salah satu perwakilan rakyat dari RSS Lituania dalam Pemilihan Umum Soviet 1989. Setelah kemenangan Sąjūdis dalam pemilihan umum 1990, Landsbergis menjabat sebagai Ketua Dewan Agung Lituania.

Pada 11 Maret 1990, ia memimpin sesi parlemen yang mendeklarasikan pemulihan kemerdekaan Lituania dari Uni Soviet melalui Undang-Undang Pendirian Kembali Negara Lituania. Lituania menjadi republik Soviet pertama yang mendeklarasikan kemerdekaan. Berdasarkan Undang-Undang Primer Sementara (konstitusi sementara), Landsbergis memegang posisi sebagai pejabat negara tertinggi dan Ketua Parlemen. Ia menjabat posisi ini dari Maret 1990 hingga pemilihan umum berikutnya pada November 1992.
Uni Soviet berusaha menekan aktivitas ini dengan blokade ekonomi pada tahun 1990, namun upaya tersebut gagal, dan republik-republik Soviet lainnya segera menyusul mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Moskwa. Landsbergis sangat meragukan pandangan bahwa Mikhail Gorbachev sedang berusaha meliberalisasi Uni Soviet dan bahwa Lituania tidak boleh menghalanginya. Ia juga memainkan peran penting selama konfrontasi antara gerakan kemerdekaan Lituania dan angkatan bersenjata Soviet pada Januari 1991. Islandia adalah negara pertama yang secara resmi mengakui pemulihan kemerdekaan Lituania. Landsbergis mengkritik kekuatan-kekuatan Barat tertentu, seperti Amerika Serikat dan Britania Raya, karena dinilai tidak memberikan dukungan yang cukup dalam upaya Lituania memulihkan kemerdekaannya setelah lebih dari 40 tahun pendudukan Soviet, meskipun ia menerima rekomendasi dari pemerintahannya agar Lituania yang baru merdeka segera menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Britania Raya dan Amerika Serikat.
4.2. Peran Politik Pasca-Kemerdekaan
Pada tahun 1993, Landsbergis memimpin sebagian besar anggota Sąjūdis untuk membentuk partai politik baru bernama Persatuan Tanah Air (Tėvynės Sąjunga). Partai ini meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum parlemen Lituania 1996. Landsbergis menjabat sebagai Ketua Seimas (Parlemen) dari tahun 1996 hingga tahun 2000. Ia mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1997, namun tidak berhasil, menempati posisi ketiga dengan 15,9% suara. Dalam pemilihan putaran kedua, ia mendukung Valdas Adamkus, yang akhirnya menjadi presiden. Dari 1 Mei 1993 hingga 24 Mei 2003, Landsbergis menjabat sebagai pemimpin Persatuan Tanah Air.
Pada tahun 2004, Landsbergis terpilih sebagai Anggota Parlemen Eropa dari Lituania (dengan total 13 MEP dari Lituania) dan terus terpilih dalam setiap pemilihan hingga tahun 2014. Pada tahun 2005, Landsbergis menjadi pelindung internasional untuk Henry Jackson Society yang baru dibentuk. Sejak tahun 2015, Landsbergis juga menjadi anggota dewan penasihat asosiasi Caucasian Chamber Orchestra dan "Förderverein" Jermannya, bersama dengan Roswitha Fessler-Ketteler, MEP Heidi Hautala, Aleksi Malmberg, dan Frank Schwalba-Hoth.
5. Posisi dan Aktivitas Politik Kunci

5.1. Advokasi Pelarangan Simbol Totaliter
Pada Januari 2005, Landsbergis, didukung oleh Anggota Parlemen Eropa dari Hongaria, József Szájer, mendesak agar simbol-simbol Komunisme dan Nazisme dilarang di Uni Eropa. Ia juga mengirim surat kepada Franco Frattini, Komisioner Eropa untuk Keadilan dan Dalam Negeri, menyarankan agar jika EU memutuskan untuk melarang simbol Nazi, simbol Komunis juga harus dilarang. Frattini menyatakan minatnya terhadap proposal ini, mengatakan: "Saya siap bergabung dalam diskusi ini. Kediktatoran Komunis tidak kalah bertanggung jawab atas kematian puluhan juta orang dibandingkan dengan kediktatoran Nazi." Namun, kemudian Frattini memutuskan untuk tidak mencoba melarang simbol apa pun, karena tidak ada kesepakatan mengenai simbol mana yang harus dilarang.
Proposal Landsbergis menimbulkan kegemparan di Italia, di mana kelompok kiri memprotes keras langkah tersebut. Partai Komunis Pembangunan Kembali (Partito della Rifondazione Comunista) dan Partai Komunis Italia (Partito dei Comunisti Italiani) sangat marah dengan proposal tersebut. Masalah ini menjadi pusat perhatian media Italia; salah satu harian Italia paling berpengaruh, La Repubblica, menerbitkan wawancara dengan Landsbergis yang menguraikan proposalnya, menandai pertama kalinya harian tersebut mendedikasikan satu halaman penuh untuk seorang politikus dari Lituania.
Proposal Landsbergis hanya mendapat sedikit dukungan di kalangan politikus Italia. Salah satu pendukung adalah Alessandra Mussolini, cucu diktator fasis Italia sebelumnya, Benito Mussolini, yang berkomentar: "Melaksanakan proposal Anggota Parlemen Eropa mengenai simbol-simbol Komunis adalah tugas moral kita."
Proposal Landsbergis juga ditentang oleh Parlemen Rusia. Wakil Ketua Pertama Duma Negara Rusia menyebut proposal itu "abnormal". Seorang anggota parlemen Rusia lainnya, seorang komunis, berkomentar bahwa "seseorang di Eropa menjadi kurang ajar dan lupa siapa yang menyelamatkan mereka dari fasis."
Perdebatan berakhir ketika, pada awal Februari 2005, Komisi Eropa menolak seruan untuk memperluas larangan simbol Nazi di seluruh Eropa untuk mencakup simbol Partai Komunis juga. Frattini menyatakan bahwa tidak pantas untuk memasukkan Bintang Merah dan Palu dan Arit dalam rancangan undang-undang anti-rasisme EU. Akhirnya, pada akhir Februari 2005, Uni Eropa membatalkan proposal untuk melarang simbol Nazi di 25 negara anggotanya. Luksemburg menarik rencana tersebut ketika menjadi jelas bahwa anggota tidak dapat mencapai konsensus tentang simbol mana yang akan dilarang. Ada juga kekhawatiran bahwa larangan yang diusulkan adalah ancaman terhadap kebebasan berekspresi. Saat ini, negara-negara Eropa yang melarang simbol Nazisme dan Komunisme berdasarkan hukum adalah Hongaria, Polandia, Baltik (Estonia, Lituania, dan Latvia), serta Ukraina.
5.2. Kritik terhadap Pengaruh Rusia
Landsbergis adalah kritikus keras terhadap niat Rusia untuk memaksakan segala bentuk pengaruh pada Negara Baltik. Ia secara terbuka mempertanyakan tindakan Rusia terhadap Negara Baltik di media lokal dan internasional, serta di Parlemen Eropa. Ia memperingatkan bahwa Rusia mungkin memiliki niat untuk mengendalikan Lituania dan Negara Baltik lainnya secara ekonomi dan politik melalui jaringan luas mantan agen KGB dan aktivitas rahasia lainnya. Landsbergis adalah salah satu politikus paling aktif yang mendesak Rusia untuk memberi kompensasi kepada Lituania dan republik pasca-Soviet lainnya atas kerusakan yang ditimbulkan selama pendudukan mereka. Ia juga prihatin dengan kembalinya simbolisme Soviet, seperti lagu kebangsaan Soviet, di Rusia, yang ia lihat sebagai "kemunduran".
6. Kontroversi dan Persepsi Publik
6.1. Perdebatan Pengakuan sebagai Kepala Negara
Pertanyaan mengenai apakah Vytautas Landsbergis harus diakui secara resmi sebagai kepala negara Lituania dari tahun 1990 hingga 1992 telah mempolarisasi publik Lituania selama bertahun-tahun. Pada 25 Juni 2022, Seimas Lituania secara resmi menyetujui rancangan undang-undang mengenai pengakuan Landsbergis sebagai kepala negara. Ketua Seimas, Viktorija Čmilytė-Nielsen, menyatakan bahwa "rancangan undang-undang ini adalah simbol penghormatan dan pengakuan terhadap seseorang yang memainkan peran signifikan dalam sejarah Lituania."
Namun, pihak oposisi mengklaim bahwa langkah tersebut merupakan "pemalsuan sejarah", karena Konstitusi Sementara, bersama dengan catatan sejarah lainnya, menyatakan bahwa "fungsi kepala negara selama periode transisi tetap berada di tangan badan parlemen kolektif - Presidium Dewan Agung - Seimas Pendiri Lituania". Presidium ini adalah entitas politik kolektif yang terdiri dari 11 wakil dengan kekuasaan yang setara, yang dibubarkan pada 22 November 1992 ketika Konstitusi Lituania saat ini diadopsi. Keputusan yang dibuat oleh Seimas terbukti tidak populer di kalangan publik. Menurut survei yang dilakukan oleh Lietuvos rytas, 68% responden tidak setuju dengan inisiatif tersebut, dengan 42% di antaranya percaya bahwa itu tidak berdasar dan 26% meragukan validitasnya. Pada 30 Juni 2022, Vytautas Landsbergis secara resmi diakui sebagai kepala negara pasca-Soviet pertama Lituania. Landsbergis sendiri berkomentar, "Apakah saya harus diberi selamat? Saya tidak tahu... Lituania yang harus lebih diberi selamat karena akhirnya sejajar dengan Estonia. Estonia sudah menyelesaikannya dengan cara Arnold Rüütel menjadi Presiden sejak Maret 1990." Pihak oposisi mengancam akan mencabut status Landsbergis sebagai kepala negara dalam pemilihan parlemen Lituania 2024 berikutnya.
6.2. Kontroversi Lainnya
Pada tahun 2019, wali kota Vilnius, Remigijus Šimašius, mengubah nama jalan yang sebelumnya dinamai Kazys Skirpa (yang membentuk Front Aktivis Lituania, yang melakukan pembantaian Yahudi di seluruh Lituania) dan menghapus memorial untuk Jonas Noreika (yang memerintahkan dan mengawasi pembunuhan Yahudi Lituania di Plungė selama pembantaian Plungė). Landsbergis kemudian memposting puisi di media sosial yang merujuk pada Bunda Maria sebagai "žydelka" ("gadis Yahudi"), yang kemudian dikecam oleh Faina Kukliansky, ketua Komunitas Yahudi Lituania. Landsbergis mengatakan bahwa puisi itu adalah upaya untuk menunjukkan ketidaktahuan antisemitis Lituania dan meminta dukungan dari "setidaknya satu Yahudi yang cerdas dan berani... yang tidak setuju dengan Simasius." Komentar ini memicu kritik atas penggunaan bahasa yang tidak pantas dan memicu perdebatan lebih lanjut tentang interpretasi sejarah dan antisemitisme di Lituania.
7. Kontribusi Musik dan Akademik
Selain karier politiknya yang menonjol, Vytautas Landsbergis juga merupakan seorang musikolog dan akademisi yang berdedikasi. Ia lulus dari Konservatorium Musik Lituania dan meraih gelar doktor di bidang musik. Ia mengajar teori musik dan komposisi dari tahun 1952 hingga 1990.
Landsbergis dikenal sebagai seorang peneliti terkemuka tentang Mikalojus Konstantinas Čiurlionis, seorang komposer dan pelukis Lituania yang berpengaruh. Ia telah menulis beberapa buku tentang Čiurlionis, termasuk analisis mendalam tentang musik dan seninya. Landsbergis juga disebutkan pernah berpartisipasi dalam Fluxus, sebuah gerakan seni avant-garde yang didirikan oleh seniman Lituania lainnya, George Maciunas. Keterlibatannya dalam dunia musik dan akademik menunjukkan kedalaman intelektual dan minatnya yang luas di luar ranah politik.
8. Karya Tulis
Vytautas Landsbergis telah menulis lebih dari 20 buku mengenai berbagai topik, termasuk biografi, politik, dan musik. Beberapa karya tulis utamanya meliputi:
- Sonatos ir fugos / M.K. Čiurlionis (1980) - Sebagai editor, karya ini berfokus pada sonata dan fugue karya M.K. Čiurlionis.
- Čiurlionio dailė (1976) - Mengulas seni Mikalojus Konstantinas Čiurlionis.
- Atgavę viltį : pertvarkos tekstų knygelė (1990) - Buku tentang Perestroika.
- Tėvynės valanda (1993) - "Jam Nasional", sebuah refleksi politik.
- Čiurlionio muzika (1996) - Mengulas musik Mikalojus Konstantinas Čiurlionis.
- Lūžis prie Baltijos : politinė autobiografija (1997) - "Titik Balik di Baltik: Autobiografi Politik", yang membahas perjalanan politiknya.
- Landsbergis aria (1997) - Karya yang tidak jelas isinya.
- Sunki laisvė : 1991 m. ruduo - 1992 m. ruduo (2000) - "Kebebasan yang Sulit: Musim Gugur 1991 - Musim Gugur 1992", membahas periode pasca-kemerdekaan yang menantang.
- Pusbrolis Motiejus : knyga apie Stasį Lozoraitį iš jo laiškų dan pasisakymų (2002) - Sebuah buku tentang Stasys Lozoraitis, seorang diplomat Lituania.
- Karaliaučius ir Lietuva : nuostatos dan idėjos (2003) - Mengulas Kaliningrad dan Lituania: Sikap dan Gagasan.
- Visas Čiurlionis (2008) - "Čiurlionis Lengkap", sebuah karya komprehensif tentang Mikalojus Konstantinas Čiurlionis.
9. Penghargaan dan Kehormatan

Vytautas Landsbergis telah menerima berbagai penghargaan, tanda kehormatan, dan gelar Doktor kehormatan dari dalam maupun luar negeri sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam politik, budaya, dan perjuangannya untuk kebebasan dan demokrasi.
9.1. Kehormatan Nasional
9.2. Kehormatan Asing
- Estonia: Salib Agung dengan Kerah Orde Salib Terra Mariana
- Prancis: Salib Agung Légion d'honneur (18 November 2016)
- Prancis: Salib Agung Orde La Pléiade
- Sachsen: Penerima Medali Konstitusi Sachsen
- Yunani: Salib Agung Orde Kehormatan
- Latvia: Perwira Agung Orde Bintang Tiga
- Luksemburg: Penerima Medali Merit Eropa
- Ordo Militer Berdaulat Malta: Ksatria Kehormatan Salib Agung Kepatuhan
- Norwegia: Ksatria Salib Agung Orde Jasa Kerajaan Norwegia
- Polandia: Salib Agung Orde Jasa Republik Polandia
- Keluarga Kerajaan Rumania: Ksatria Ekstra Salib Agung Orde Mahkota
9.3. Penghargaan
- Partai Rakyat Eropa: Penerima Medali Robert Schuman
- Prancis: Penghargaan Foundation du Futur
- Jerman: Penghargaan Hermann Ehlers
- Italia: Penghargaan Kesaksian Vibo Valentia
- Norwegia: Hadiah Perdamaian Rakyat Norwegia
- Filipina: Gusi Peace Prize
- Spanyol: Penghargaan Internasional Ramon Llull
- UNESCO: Penerima Medali Kontribusi dalam Demokrasi dan Perjuangan Hak Asasi Manusia
- Amerika Serikat: Penerima Medali Kebebasan Presiden Truman-Reagan dari Victims of Communism Memorial Foundation
- Britania Raya: Penghargaan International Freedom Foundation
9.4. Doktor Kehormatan
Landsbergis telah menerima gelar doktor kehormatan dari berbagai institusi:
- Amerika Serikat: Universitas Loyola Chicago, Chicago (1991)
- Lituania: Universitas Vytautas Magnus, Kaunas (1992)
- Amerika Serikat: Universitas Negeri Weber, Ogden, Utah (1992)
- Amerika Serikat: Universitas Yale, New Haven, Connecticut (1992)
- Lituania: Universitas Teknologi Vilnius Gediminas (1998)
- Lituania: Universitas Hukum (2000)
- Finlandia: Universitas Helsinki (2000)
- Wales: Universitas Cardiff (2000)
- Prancis: Sorbonne (2001)
- Lituania: Akademi Seni Vilnius (2003)
10. Warisan dan Pengaruh
Vytautas Landsbergis meninggalkan warisan yang mendalam bagi Lituania dan telah memengaruhi lanskap politik internasional, terutama dalam konteks transisi dari Komunisme menuju demokrasi. Perannya yang tak tergantikan dalam Gerakan Kemerdekaan Lituania telah menjadikannya simbol perlawanan terhadap totalitarianisme dan pahlawan nasional. Ia secara konsisten menyerukan akuntabilitas atas kejahatan di bawah rezim Komunis dan telah menjadi suara penting dalam upaya untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan bagi para korban.
10.1. Keterlibatan Internasional
Landsbergis aktif di panggung internasional, sering melakukan kunjungan dan memberikan kuliah tentang pengalaman Lituania. Pada tahun 1992, ia melakukan kunjungan pertamanya ke Jepang, di mana ia memberikan ceramah tentang Mikalojus Konstantinas Čiurlionis. Pada tahun 2009, dalam kunjungan lain ke Jepang, ia menghadiri kuliah yang berjudul "Dari Pembubaran Tirai Besi hingga Jatuhnya Tembok Berlin" di Universitas Aoyama Gakuin. Di sana, ia menyampaikan pidato berjudul "EU dan Integrasi pada tahun 1988-1989: Kontribusi Lituania," yang menyoroti peran Lituania dalam proses perubahan geopolitik yang mengakhiri Perang Dingin. Landsbergis juga merupakan penandatangan pendiri Deklarasi Praha dan anggota dewan penasihat internasional Victims of Communism Memorial Foundation, menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai kebebasan dan perlawanan terhadap rezim-rezim otoriter.
10.2. Dalam Budaya Populer
Kisah hidup dan perjuangan Landsbergis telah diabadikan dalam budaya populer. Sebuah film dokumenter berjudul Mr. Landsbergis telah dibuat untuk mengisahkan perjalanan hidupnya yang luar biasa. Film ini, yang berdurasi hingga empat jam, menyajikan gambaran mendalam tentang peran krusialnya dalam memimpin Lituania menuju kemerdekaan dan tantangan yang dihadapinya selama periode transisi. Film ini membantu memperkuat warisan Landsbergis sebagai figur sejarah yang monumental dan inspiratif.