1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Anita Włodarczyk lahir pada 8 Agustus 1985 di Rawicz, Polandia, dari pasangan Andrzej dan Maria Włodarczyk. Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Karol, yang berusia enam tahun lebih tua darinya. Sejak kecil, Włodarczyk menunjukkan minat pada olahraga. Awalnya, ia mengikuti olahraga speedway yang dipengaruhi oleh ayahnya. Namun, bakatnya dalam atletik mulai terlihat jelas saat ia masih di sekolah dasar, ketika ia memenangkan kompetisi pancalomba (empat cabang olahraga) di kejuaraan siswa Provinsi Leszno.
Pada tahun 2001, Włodarczyk bergabung dengan tim atletik remaja Kadet Rawicz, di mana ia mulai berlatih dalam lempar cakram, lempar martil, dan tolak peluru. Debutnya dalam kompetisi lempar martil di tingkat nasional Polandia terjadi pada tahun 2004. Setahun kemudian, pada tahun 2005, ia bergabung dengan klub atletik AZS-AWF Poznań. Pada Juli 2006, ia meraih posisi ketiga dalam kejuaraan lempar martil nasional Polandia, di belakang Kamila Skolimowska dan Katarzyna Kita. Pada Mei 2007, ia menjadi runner-up di kejuaraan universitas Polandia di Warsawa, dan pada Juli tahun yang sama, ia menempati posisi keempat di kejuaraan nasional di Poznań, yang membawanya terpilih sebagai anggota tim nasional U-23 Polandia. Pada bulan yang sama, ia berkompetisi di Kejuaraan Atletik U-23 Eropa 2007 di Debrecen, Hungaria, di mana ia menempati posisi kesembilan dengan lemparan 63.74 m. Ia kemudian memenangkan Kejuaraan U-23 Polandia di Słupsk pada September 2007.
2. Karier Atletik
Karier atletik Anita Włodarczyk ditandai oleh dominasi yang luar biasa dan serangkaian pencapaian rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lempar martil wanita.
2.1. Debut dan Awal Karier
Włodarczyk membuat debut internasional seniornya pada Maret 2008 di Piala Lempar Musim Dingin Eropa di Split, Kroasia. Di sana, ia meraih medali emas dengan lemparan 71.84 m, mengalahkan atlet-atlet kuat seperti Betty Heidler dan Kathrin Klaas dari Jerman. Pada Agustus 2008, ia berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing, Tiongkok, di mana ia menempati posisi keempat dengan lemparan 71.56 m. Kemudian pada September, ia meraih medali perunggu di Final Atletik Dunia 2008 di Stuttgart, Jerman, dengan lemparan 70.97 m, di belakang Yipsi Moreno dari Kuba dan Martina Hrašnová dari Slowakia.
Pada 30 Mei 2009, Włodarczyk mencetak rekor pribadi terbaik dengan lemparan 76.2 m di kejuaraan klub Polandia di Biała Podlaska, melampaui rekor sebelumnya sebesar 81 cm. Ia kemudian meningkatkan rekor pribadinya menjadi 76.59 m di Golden Spike Ostrava pada Juni 2009. Di bulan yang sama, ia memenangkan medali emas pertamanya di kompetisi internasional besar pada Kejuaraan Tim Eropa 2009 di Leiria, Portugal, dengan lemparan 75.23 m. Menjelang Kejuaraan Dunia Atletik 2009, ia mencetak rekor nasional Polandia dengan lemparan 77.2 m di Cottbus, Jerman, yang merupakan lemparan terjauh di dunia pada saat itu dan menempatkannya di posisi keempat dalam daftar lemparan terbaik sepanjang masa oleh seorang wanita.
2.2. Pemecahan Rekor Dunia dan Kemenangan Besar

Pada 22 Agustus 2009, di Kejuaraan Dunia Atletik di Berlin, Jerman, Włodarczyk mencetak rekor dunia dengan lemparan 77.96 m. Namun, musimnya berakhir lebih awal karena ia mengalami cedera pergelangan kaki kiri saat merayakan kemenangannya. Setelah pulih, ia kembali berkompetisi pada April 2010 di Meeting Grand Prix IAAF de Dakar, memenangkan nomornya dengan mudah dengan lemparan 75.13 m. Pada 6 Juni 2010, ia memecahkan rekor dunianya sendiri dengan lemparan 78.3 m di Enea Cup di Bydgoszcz. Ia kemudian meraih medali perunggu di Kejuaraan Atletik Eropa 2010 dan menempati posisi kedua secara keseluruhan dalam IAAF Hammer Throw Challenge, di belakang Betty Heidler. Pada Kejuaraan Dunia Atletik 2011 di Daegu, Korea Selatan, ia finis di posisi kelima.
Pada 1 Agustus 2015, Włodarczyk mencetak rekor dunia baru dengan lemparan 81.08 m, menjadi wanita pertama yang melempar martil lebih dari 80 m. Ia kemudian memenangkan medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik 2015 di Beijing, Tiongkok, sekali lagi melempar lebih dari 80 m.
Pada 15 Agustus 2016, Włodarczyk memenangkan medali emas di Olimpiade Rio 2016, mencetak rekor dunia baru dengan lemparan 82.29 m. Hanya dua minggu setelah Olimpiade, pada 28 Agustus 2016, ia kembali memecahkan rekor dunianya sendiri dengan lemparan 82.98 m di Kamila Skolimowska Memorial ke-7 di Warsawa. Sebagai bentuk penghormatan kepada sesama atlet lempar martil yang telah meninggal, Kamila Skolimowska, Włodarczyk menggunakan sebagian peralatan yang dulunya milik Skolimowska dalam kompetisinya.
Pada tahun 2014, 2016, dan 2017, ia menerima penghargaan Atlet Tahun Ini dari majalah Track & Field News. Ia juga meraih penghargaan Tokoh Olahraga Polandia Tahun Ini pada tahun 2017 atas pencapaiannya di tahun sebelumnya. Włodarczyk mengakhiri tahun 2017 dengan rekor 42 kemenangan berturut-turut dalam kompetisi, yang dimulai pada Juli 2014. Hingga tahun 2020, ia memegang 15 hasil lempar martil wanita terbaik sepanjang masa dan 27 dari 30 hasil teratas.
2.3. Prestasi Olimpiade

Włodarczyk telah menunjukkan dominasi yang luar biasa di Olimpiade. Pada Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing, ia finis di posisi keempat. Pada Olimpiade Musim Panas 2012 di London, ia awalnya meraih medali perak dengan lemparan 77.6 m. Namun, pada 11 Oktober 2016, ia secara retroaktif dianugerahi medali emas setelah Tatyana Lysenko dari Rusia dicabut medalinya karena terbukti positif doping setelah analisis ulang sampelnya.
Pada Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, ia memenangkan medali emas dengan lemparan 82.29 m, sekaligus mencetak rekor dunia baru. Pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, yang diselenggarakan pada tahun 2021, ia kembali memenangkan medali emas lempar martil dengan lemparan 78.48 m. Dengan kemenangan ini, Włodarczyk menjadi satu-satunya wanita yang berhasil memenangkan nomor lempar martil tiga kali berturut-turut di Olimpiade. Dalam kompetisi pria, hanya John Flanagan yang pernah mencapai prestasi serupa, memenangkan nomor ini pada Olimpiade 1900, 1904, dan 1908. Ia juga merupakan wanita pertama yang memenangkan satu nomor atletik individu tertentu tiga kali berturut-turut di ajang Olimpiade. Dengan tiga medali emas Olimpiade, ia menempati peringkat ketiga dalam daftar peraih medali terbanyak sepanjang masa di antara atlet Polandia yang berkompetisi di Olimpiade Musim Panas, di belakang atlet jalan cepat Robert Korzeniowski dan pelari cepat Irena Szewińska. Pada Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris, ia menempati posisi keempat dengan lemparan 74.23 m.
3. Rekor
Anita Włodarczyk memegang rekor dunia dan telah mencetak serangkaian rekor pribadi terbaik yang menempatkannya sebagai atlet lempar martil wanita paling dominan dalam sejarah.
Berikut adalah rekor-rekor pentingnya:
- Rekor Dunia: 82.98 m (dicetak di Warsawa, Polandia, pada 28 Agustus 2016).
- Rekor Pribadi Terbaik dalam Lempar Cakram: 52.26 m (dicetak di Poznań, Polandia, pada 21 Agustus 2008).
Dominasinya terlihat jelas dari statistik berikut:
- Hingga tahun 2020, ia memegang seluruh 15 hasil lempar martil wanita terbaik sepanjang masa.
- Ia juga memegang 27 dari 30 hasil lempar martil wanita teratas sepanjang masa.
4. Penghargaan dan Kehormatan
Atas pencapaian atletiknya yang luar biasa dan kontribusinya pada olahraga, Anita Włodarczyk telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan nasional maupun internasional:
- Order of Polonia Restituta:
- Knight's Cross (2009)
- Officer's Cross (2016)
- Commander's Cross with Star (2021)
- Tokoh Olahraga Polandia Tahun Ini: Dianugerahkan oleh majalah Przegląd Sportowy pada tahun 2016.
- Warga Kehormatan Kota Rawicz: Dianugerahkan pada tahun 2016, kota kelahirannya.
- Boneka Barbie Shero: Pada tahun 2021, Mattel mengumumkan pembuatan boneka Barbie seri "Shero" dengan citra Włodarczyk, sebagai pengakuan atas "inspirasinya bagi orang lain" dalam mengejar impian mereka. Ia menjadi wanita Polandia ketiga yang mendapatkan kehormatan ini, setelah Martyna Wojciechowska dan Iwona Blecharczyk.
5. Kehidupan Pribadi
Anita Włodarczyk menjaga kehidupan pribadinya relatif privat, namun ia dikenal memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya, termasuk orang tua Andrzej dan Maria Włodarczyk, serta kakak laki-lakinya Karol.
Ia juga dikenal karena penghormatannya kepada sesama atlet lempar martil Polandia, Kamila Skolimowska, yang meninggal dunia secara tragis pada tahun 2009. Sebagai bentuk penghormatan dan kenangan, Włodarczyk sering menggunakan beberapa peralatan yang dulunya milik Skolimowska saat berkompetisi.
6. Dampak dan Warisan
Anita Włodarczyk telah meninggalkan dampak yang mendalam pada olahraga lempar martil dan atletik wanita secara keseluruhan. Dominasinya yang tak tertandingi, ditandai dengan serangkaian rekor dunia dan tiga medali emas Olimpiade berturut-turut, telah mengangkat profil lempar martil wanita ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia tidak hanya memecahkan batasan fisik dengan menjadi wanita pertama yang melempar lebih dari 80 m, tetapi juga secara konsisten menunjukkan tingkat keunggulan yang luar biasa, memegang sebagian besar hasil lemparan terbaik sepanjang masa.
Sebagai seorang atlet, Włodarczyk adalah inspirasi bagi banyak atlet muda yang bercita-cita tinggi, baik di Polandia maupun di seluruh dunia. Kisah ketekunan, dedikasi, dan kemampuannya untuk bangkit dari cedera telah menjadi teladan bagi mereka yang ingin mencapai keunggulan dalam olahraga. Penghargaan seperti boneka Barbie Shero yang dibuat dengan citranya menunjukkan pengakuan atas perannya sebagai figur inspiratif yang melampaui batas-batas olahraga, mendorong perempuan untuk mengejar impian mereka tanpa batas.
Warisan Włodarczyk dalam atletik wanita adalah bukti kekuatan dan potensi atlet perempuan. Ia telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan semangat yang tak tergoyahkan, batasan dapat diatasi dan sejarah dapat diciptakan. Kontribusinya telah memperkuat posisi lempar martil sebagai nomor atletik yang menarik dan kompetitif, sekaligus menginspirasi generasi baru atlet wanita untuk berjuang demi keunggulan dan kemajuan sosial melalui olahraga.
Tahun | Kompetisi | Lokasi | Posisi | Catatan |
---|---|---|---|---|
2007 | Kejuaraan Atletik U-23 Eropa 2007 | Debrecen, Hungaria | 9 | 63.74 m |
2008 | Piala Lempar Musim Dingin Eropa 2008 | Split, Kroasia | 1 | 71.84 m |
Olimpiade Musim Panas 2008 | Beijing, Tiongkok | 4 | 71.56 m | |
Final Atletik Dunia 2008 | Stuttgart, Jerman | 3 | 70.97 m | |
2009 | Kejuaraan Tim Eropa 2009 | Leiria, Portugal | 1 | 75.23 m |
Kejuaraan Dunia Atletik 2009 | Berlin, Jerman | 1 | 77.96 m | |
2010 | Kejuaraan Atletik Eropa 2010 | Barcelona, Spanyol | 3 | 73.56 m |
2011 | Kejuaraan Dunia Atletik 2011 | Daegu, Korea Selatan | 5 | 73.56 m |
2012 | Kejuaraan Atletik Eropa 2012 | Helsinki, Finlandia | 1 | 74.29 m |
Olimpiade Musim Panas 2012 | London, Britania Raya | 1 | 77.6 m | |
2013 | Kejuaraan Dunia Atletik 2013 | Moskwa, Rusia | 1 | 78.46 m |
Jeux de la Francophonie 2013 | Nice, Prancis | 1 | 75.62 m | |
2014 | Kejuaraan Atletik Eropa 2014 | Zürich, Swiss | 1 | 78.76 m |
Piala Kontinental IAAF 2014 | Marrakesh, Maroko | 1 | 75.21 m | |
2015 | Kejuaraan Dunia Atletik 2015 | Beijing, Tiongkok | 1 | 80.85 m |
2016 | Kejuaraan Atletik Eropa 2016 | Amsterdam, Belanda | 1 | 78.14 m |
Olimpiade Musim Panas 2016 | Rio de Janeiro, Brasil | 1 | 82.29 m | |
2017 | Kejuaraan Dunia Atletik 2017 | London, Britania Raya | 1 | 77.9 m |
2018 | Piala Dunia Atletik 2018 | London, Britania Raya | 1 | 78.74 m |
Kejuaraan Atletik Eropa 2018 | Berlin, Jerman | 1 | 78.94 m | |
2021 | Olimpiade Musim Panas 2020 | Tokyo, Jepang | 1 | 78.48 m |
2023 | Kejuaraan Dunia Atletik 2023 | Budapest, Hungaria | 13 (kualifikasi) | 71.17 m |
2024 | Kejuaraan Atletik Eropa 2024 | Roma, Italia | 2 | 72.92 m |
Olimpiade Musim Panas 2024 | Paris, Prancis | 4 | 74.23 m |