1. Ikhtisar
Republik Moldova adalah sebuah negara republik parlementer kesatuan yang terkurung daratan di Eropa Timur, terletak di antara Rumania di sebelah barat dan Ukraina di utara, timur, dan selatan. Dengan ibu kota di Chișinău, Moldova memiliki luas wilayah 33.84 K km2 dan populasi sekitar 2,42 juta jiwa per Januari 2024. Bahasa resmi negara ini adalah Rumania, dan mata uang yang digunakan adalah leu Moldova (MDL). Secara historis, sebagian besar wilayah Moldova merupakan bagian dari Kepangeranan Moldavia yang kemudian dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia pada tahun 1812 dan dikenal sebagai Bessarabia. Setelah periode singkat kemerdekaan sebagai Republik Demokratik Moldavia pada tahun 1918, wilayah ini bersatu dengan Rumania. Namun, pada tahun 1940, sebagai akibat dari Pakta Molotov-Ribbentrop, Bessarabia diduduki oleh Uni Soviet dan Republik Sosialis Soviet Moldavia (RSSM) dibentuk. Moldova mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada 27 Agustus 1991. Sejak kemerdekaan, Moldova menghadapi tantangan signifikan terkait integritas teritorial, terutama dengan wilayah Transnistria yang memisahkan diri secara de facto sejak tahun 1990 setelah Perang Transnistria. Di bawah kepemimpinan Presiden Maia Sandu yang pro-Barat, Moldova secara aktif mengejar keanggotaan Uni Eropa dan diberikan status kandidat pada Juni 2022, dengan pembicaraan aksesi dimulai pada Desember 2023. Negara ini berjuang dengan tantangan ekonomi, termasuk kemiskinan dan emigrasi, namun juga menunjukkan perkembangan dalam sektor teknologi informasi dan industri anggur yang bersejarah. Artikel ini akan mengulas Moldova dari perspektif yang menekankan pada pembangunan demokrasi, penegakan hak asasi manusia, dan upaya mencapai keadilan sosial, sambil menganalisis secara kritis dampak peristiwa sejarah dan kebijakan terhadap masyarakatnya.
2. Etimologi
Nama "Moldova" berasal dari Sungai Moldova (MoldauMoldauBahasa Jerman). Lembah sungai ini berfungsi sebagai pusat politik pada masa pendirian Kepangeranan Moldavia pada tahun 1359. Asal usul nama sungai itu sendiri masih belum jelas. Menurut sebuah legenda yang diceritakan oleh penulis kronik Moldova, Dimitrie Cantemir dan Grigore Ureche, Pangeran Dragoș menamai sungai tersebut setelah berburu aurochs (sapi hutan Eropa). Setelah perburuan, anjing pemburu pangeran yang kelelahan bernama Molda (atau Seva) tenggelam di sungai tersebut. Nama anjing itu kemudian diberikan kepada sungai, dan selanjutnya nama tersebut meluas hingga ke kepangeranan.
Untuk waktu yang singkat pada tahun 1990-an, saat pendirian Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, nama Republik Moldova saat ini juga dieja sebagai Moldavia. Setelah pembubaran Uni Soviet, negara ini mulai menggunakan nama Rumania, MoldovaMoldovaBahasa Rumania. Secara resmi, nama Republik Moldova ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di Indonesia, nama yang umum digunakan adalah Moldova, mengikuti transliterasi dari nama Rumania tersebut.
3. Sejarah

Sejarah Moldova mencakup budaya prasejarah, kekaisaran kuno dan abad pertengahan, serta periode kekuasaan asing dan kemerdekaan modern. Bagian ini akan menjelaskan proses perkembangan Moldova secara kronologis, dengan fokus pada peristiwa penting, transformasi sosial, dan dampaknya terhadap masyarakat serta perkembangan demokrasi, termasuk tantangan dalam penegakan hak asasi manusia dan kedaulatan.
3.1. Zaman Kuno dan Abad Pertengahan

Bukti permukiman manusia di wilayah Moldova berasal dari 800.000-1,2 juta tahun yang lalu, dengan perkembangan signifikan dalam pertanian, tembikar, dan permukiman selama era Neolitikum dan Zaman Perunggu. Pada zaman klasik, lokasi Moldova menjadikannya persimpangan bagi invasi oleh bangsa Skithia, Goth, Hun, dan suku-suku lainnya, diikuti oleh periode kekuasaan Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Bizantium. Pada masa Neolitikum, wilayah Moldova merupakan pusat peradaban Cucuteni-Trypillia. Peradaban ini, yang berlangsung dari tahun 5500 hingga 2750 SM, telah mengenal pertanian, peternakan, perburuan, dan tembikar. Bangsa Dacia menghuni wilayah Moldova pada era klasik. Antara abad ke-1 hingga ke-7 M, wilayah selatan secara sporadis dikuasai oleh Kekaisaran Romawi.
Kepangeranan Moldavia abad pertengahan muncul pada tahun 1350-an dan merupakan pendahulu abad pertengahan dari Moldova modern dan Rumania. Kepangeranan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah penguasa seperti Ștefan yang Agung sebelum menjadi negara vasal Kesultanan Utsmaniyah dari tahun 1538 hingga abad ke-19. Selama periode ini, Moldova mempertahankan otonomi internal tertentu tetapi membayar upeti dan tunduk pada pengaruh Utsmaniyah dalam kebijakan luar negerinya. Interaksi dengan kekuatan regional lainnya seperti Kekaisaran Rusia dan Persemakmuran Polandia-Lituania juga mewarnai sejarahnya.
3.2. Era Kekaisaran Rusia dan Kerajaan Rumania
Pada tahun 1812, setelah salah satu dari beberapa perang Rusia-Turki, separuh bagian timur kepangeranan, yang dikenal sebagai Bessarabia, dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia melalui Traktat Bukares. Ini menandai dimulainya pengaruh signifikan Rusia di wilayah tersebut, yang disertai dengan kebijakan Rusifikasi. Perubahan sosial-politik di bawah pemerintahan Rusia mencakup reorganisasi administratif dan upaya untuk mengintegrasikan wilayah tersebut ke dalam kekaisaran. Pada tahun 1856, Bessarabia selatan dikembalikan ke Moldavia, yang tiga tahun kemudian bersatu dengan Wallachia untuk membentuk Rumania. Namun, kekuasaan Rusia dipulihkan atas seluruh wilayah tersebut pada tahun 1878.
Selama Revolusi Rusia tahun 1917, Bessarabia secara singkat menjadi negara otonom sebagai Republik Demokratik Moldavia di dalam Republik Rusia. Pada bulan Februari 1918, republik ini mendeklarasikan kemerdekaannya. Kemudian pada tahun yang sama, setelah pemungutan suara di parlemennya (Sfatul Țării), Bessarabia berintegrasi dengan Kerajaan Rumania. Keputusan ini ditentang oleh Rusia Soviet. Penyatuan dengan Rumania membawa perubahan dalam administrasi, bahasa, dan pendidikan, serta berdampak pada pembentukan identitas nasional Moldova, meskipun periode ini juga diwarnai dengan tantangan integrasi dan ketidakpuasan dari sebagian penduduk.
3.3. Era Soviet

Sebagai konsekuensi dari Pakta Molotov-Ribbentrop yang ditandatangani antara Jerman Nazi dan Uni Soviet, Rumania pada tahun 1940 dipaksa untuk menyerahkan Bessarabia dan Bukovina Utara kepada Uni Soviet dalam sebuah ultimatum. Peristiwa ini mengarah pada pembentukan Republik Sosialis Soviet Moldavia (RSSM) pada tanggal 2 Agustus 1940, yang menggabungkan sebagian besar Bessarabia dengan bagian paling barat dari Republik Sosialis Soviet Otonom Moldavia yang sudah ada sebelumnya (sebuah entitas di dalam Republik Sosialis Soviet Ukraina). Penyerahan ini disertai dengan deportasi massal penduduk lokal yang dianggap anti-Soviet dan represi terhadap elit lokal.
Selama Perang Dunia II, wilayah ini diduduki kembali oleh Rumania (yang bersekutu dengan Poros) dari tahun 1941 hingga 1944. Namun, pada tahun 1944, melalui Serangan Jassy-Kishinev, Uni Soviet merebut kembali wilayah tersebut.
Setelah perang, kebijakan sosialisasi dan Rusifikasi yang intensif diterapkan di bawah sistem Soviet. Ini termasuk kolektivisasi pertanian paksa, industrialisasi yang diarahkan oleh Moskow, dan promosi bahasa Rusia serta budaya Soviet, seringkali dengan mengorbankan bahasa dan tradisi Rumania/Moldova. Terjadi perubahan ekonomi, sosial, dan budaya yang signifikan, termasuk urbanisasi dan perubahan struktur demografis akibat migrasi masuknya etnis Rusia dan Ukraina. Periode ini juga ditandai dengan pembatasan hak-hak dan kebebasan penduduk, termasuk kebebasan berbicara, berkumpul, dan beragama, serta pengawasan ketat oleh aparat keamanan Soviet. Bencana kelaparan besar terjadi pada tahun 1946-1947, sebagian disebabkan oleh kebijakan penyitaan gandum oleh Soviet, yang menyebabkan kematian puluhan ribu hingga ratusan ribu orang dan memperdalam trauma kolektif masyarakat. Deportasi massal lainnya terjadi pada tahun 1949 (Operasi "Selatan") yang menargetkan "kulak", mantan pengusaha, dan mereka yang dianggap "anti-Soviet", yang semakin memperkuat kontrol Soviet atas wilayah tersebut.
3.4. Kemerdekaan dan Era Modern

Seiring dengan melemahnya Uni Soviet dan menguatnya gerakan nasionalis di berbagai republik Soviet pada akhir 1980-an, RSS Moldavia juga mengalami kebangkitan kesadaran nasional. Pada tanggal 27 Agustus 1991, ketika proses pembubaran Uni Soviet sedang berlangsung, RSS Moldavia mendeklarasikan kemerdekaannya dan menggunakan nama Moldova. Deklarasi ini didahului oleh langkah-langkah penting seperti pengembalian alfabet Latin untuk bahasa Rumania (Moldova) pada tahun 1989.
Namun, kemerdekaan segera diikuti oleh Perang Transnistria pada tahun 1992. Konflik ini muncul karena wilayah Transnistria yang mayoritas berbahasa Rusia dan Ukraina menolak kemerdekaan Moldova dan ingin tetap menjadi bagian dari Uni Soviet atau Rusia. Perang singkat ini mengakibatkan Transnistria secara de facto memisahkan diri dari Moldova, meskipun tidak diakui secara internasional. Konflik ini berdampak besar pada integritas teritorial Moldova, menyebabkan krisis kemanusiaan, dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah yang dikuasai separatis. Hingga kini, konflik Transnistria tetap menjadi tantangan utama bagi Moldova, dengan kehadiran pasukan penjaga perdamaian Rusia di wilayah tersebut.
Setelah kemerdekaan, Moldova memulai proses pembangunan sebagai negara merdeka. Konstitusi Moldova diadopsi pada tahun 1994, membentuk negara sebagai republik parlementer. Peristiwa politik dan sosial utama mencakup transisi menuju ekonomi pasar, yang seringkali sulit dan disertai dengan kesulitan ekonomi, emigrasi besar-besaran, dan korupsi. Upaya demokratisasi telah dilakukan, namun sering terhambat oleh ketidakstabilan politik, polarisasi antara faksi pro-Barat dan pro-Rusia, serta pengaruh oligarki. Tantangan lainnya termasuk reformasi peradilan, pemberantasan korupsi, dan penguatan institusi negara.
Pada pemilihan presiden November 2020, kandidat oposisi pro-Eropa Maia Sandu terpilih sebagai presiden baru republik, menjadi presiden wanita pertama yang terpilih di Moldova. Pada pemilihan presiden November 2024, Presiden Maia Sandu terpilih kembali dengan 55% suara di putaran kedua.
3.4.1. Situasi Sejak Tahun 2020-an
Sejak awal tahun 2020-an, Moldova mengalami serangkaian perubahan politik besar dan menghadapi isu-isu sosial yang signifikan. Di bawah kepemimpinan Presiden Maia Sandu, yang terpilih pada akhir tahun 2020 dengan agenda pro-Eropa dan anti-korupsi, Moldova telah secara aktif mengejar hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa. Puncaknya adalah pengajuan resmi keanggotaan Uni Eropa pada Maret 2022 dan pemberian status negara kandidat pada Juni 2022. Pembicaraan aksesi resmi dengan Uni Eropa dimulai pada 13 Desember 2023.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 memberikan dampak besar terhadap keamanan, ekonomi, dan masyarakat Moldova. Negara ini menerima sejumlah besar pengungsi Ukraina, yang memberikan tekanan pada sumber daya dan layanan sosial. Krisis energi juga memburuk, karena Moldova sangat bergantung pada pasokan energi dari Rusia dan wilayah Transnistria yang dikuasai Rusia. Pemerintah Moldova telah mengambil langkah-langkah untuk mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan ini. Invasi tersebut juga meningkatkan kekhawatiran keamanan terkait potensi eskalasi konflik ke Transnistria, di mana pasukan Rusia masih ditempatkan.
Presiden Sandu secara tegas mengutuk invasi Rusia dan menyarankan kemungkinan diakhirinya komitmen konstitusional Moldova terhadap netralitas militer demi aliansi yang lebih erat dengan NATO, meskipun langkah ini menghadapi perdebatan internal yang signifikan. Upaya untuk melawan disinformasi dan pengaruh Rusia di Moldova juga meningkat.
Secara sosial, isu-isu seperti kemiskinan, emigrasi, dan korupsi tetap menjadi tantangan. Pemerintah telah meluncurkan berbagai reformasi, terutama di sektor peradilan dan pemberantasan korupsi, sebagai bagian dari persyaratan untuk integrasi Uni Eropa. Namun, kemajuan seringkali lambat dan menghadapi resistensi politik. Implikasi terhadap hak asasi manusia, terutama terkait dengan keamanan regional dan kebebasan media dalam menghadapi disinformasi, terus menjadi perhatian. Stabilitas regional tetap menjadi perhatian utama, dengan Moldova berusaha menavigasi lanskap geopolitik yang kompleks sambil memperkuat institusi demokrasinya.
4. Politik

Republik Moldova adalah sebuah republik konstitusional dengan sistem pemerintahan parlemen unikameral dan pemilihan umum multipartai yang kompetitif. Konstitusi Moldova mengatur adanya cabang eksekutif dan legislatif, serta yudikatif yang independen dan pemisahan kekuasaan yang jelas. Bagian ini akan membahas sistem politik Moldova, struktur pemerintahan, isu-isu politik utama, dan hubungan domestik serta luar negeri, dengan penekanan pada perkembangan demokrasi, partisipasi masyarakat sipil, dan tantangan terhadap supremasi hukum.
4.1. Struktur Pemerintahan

Sesuai dengan Konstitusi Moldova tahun 1994, Moldova adalah sebuah republik parlementer.
- Presiden: Sebagai kepala negara, presiden dipilih setiap empat tahun melalui pemilihan umum langsung dan dapat dipilih kembali satu kali. Antara tahun 2001 dan 2015, presiden dipilih oleh Parlemen, namun Mahkamah Konstitusi pada tahun 2016 memutuskan bahwa perubahan konstitusional tahun 2000 mengenai pemilihan presiden tidak konstitusional, sehingga mengembalikan metode pemilihan presiden menjadi sistem dua putaran pemilihan langsung. Kediaman resmi presiden adalah Istana Kepresidenan, Chișinău.
- Perdana Menteri: Sebagai kepala pemerintahan, perdana menteri ditunjuk oleh presiden dengan dukungan dari Parlemen. Perdana menteri kemudian membentuk kabinet, yang juga harus mendapatkan persetujuan parlemen.
- Parlemen: Kekuasaan legislatif dipegang oleh Parlemen unikameral yang memiliki 101 kursi. Anggota parlemen dipilih melalui pemungutan suara populer berdasarkan sistem daftar partai setiap empat tahun.
- Kehakiman: Konstitusi 1994 juga membentuk Mahkamah Konstitusi yang independen, terdiri dari enam hakim (dua ditunjuk oleh Presiden, dua oleh Parlemen, dan dua oleh Dewan Tinggi Kehakiman), yang menjabat selama enam tahun. Mahkamah memiliki kekuasaan peninjauan yudisial atas semua undang-undang parlemen, dekret presiden, dan perjanjian internasional.
Setelah perdana menteri dan pemerintah mengundurkan diri pada tahun 2020 dan presiden serta parlemen gagal membentuk pemerintahan baru, pemilihan parlemen awal diadakan pada Juli 2021. Menurut pengamat OSCE, pemilihan parlemen 2021 diselenggarakan dengan baik, kompetitif, dan kebebasan fundamental sebagian besar dihormati. Partai Aksi dan Solidaritas (PAS) memenangkan 63 kursi di parlemen yang beranggotakan 101 kursi, cukup untuk membentuk mayoritas satu partai.
Mekanisme check and balances diatur dalam konstitusi untuk memastikan tidak ada cabang pemerintahan yang terlalu dominan. Upaya reformasi terus dilakukan untuk memperkuat institusi demokrasi, terutama dalam hal independensi peradilan dan pemberantasan korupsi, sejalan dengan aspirasi Moldova untuk integrasi Eropa.
4.2. Hubungan Luar Negeri

Sejak mencapai kemerdekaan dari Uni Soviet, kebijakan luar negeri Moldova dirancang dengan tujuan membangun hubungan dengan negara-negara Eropa lainnya, menjaga netralitas, dan mengupayakan integrasi dengan Uni Eropa. Pada Mei 1995, Moldova menandatangani Konvensi Majelis Antarparlemen CIS dan menjadi anggotanya, serta diterima di Dewan Eropa pada Juli 1995.
Moldova menjadi negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Dewan Kerjasama Atlantik Utara, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan pada tahun 1992. Pada tahun 1994, Moldova menjadi peserta dalam program Kemitraan untuk Perdamaian NATO. Moldova bergabung dengan Francophonie pada tahun 1996, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2001, dan Mahkamah Pidana Internasional pada tahun 2002.
Pada tahun 2005, Moldova dan Uni Eropa menetapkan rencana aksi yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama. Pada akhir tahun 2005, Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa untuk Moldova dan Ukraina (EUBAM) didirikan atas permintaan bersama presiden Moldova dan Ukraina. EUBAM membantu pemerintah Moldova dan Ukraina dalam menyelaraskan prosedur perbatasan dan bea cukai mereka dengan standar UE serta menawarkan dukungan dalam perang melawan kejahatan lintas batas.
Setelah Perang Transnistria tahun 1990-1992, Moldova mencari penyelesaian damai untuk konflik di wilayah Transnistria dengan bekerja sama dengan Rumania, Ukraina, dan Rusia, menyerukan mediasi internasional, dan bekerja sama dengan misi pencari fakta dan pengamat OSCE dan PBB. Menteri Luar Negeri Moldova, Andrei Stratan, berulang kali menyatakan bahwa pasukan Rusia yang ditempatatkan di wilayah separatis berada di sana bertentangan dengan keinginan pemerintah Moldova dan meminta mereka untuk pergi "sepenuhnya dan tanpa syarat". Pada tahun 2012, insiden zona keamanan mengakibatkan kematian seorang warga sipil, meningkatkan ketegangan dengan Rusia.
Pada September 2010, Parlemen Eropa menyetujui hibah sebesar €90 juta untuk Moldova. Uang tersebut untuk melengkapi pinjaman IMF sebesar $570 juta, dukungan Bank Dunia, dan dukungan bilateral lainnya. Pada April 2010, Rumania menawarkan bantuan pembangunan senilai €100 juta sementara jumlah beasiswa untuk siswa Moldova dua kali lipat menjadi 5.000. Sesuai dengan perjanjian pinjaman yang ditandatangani pada Februari 2010, Polandia menyediakan $15 juta sebagai komponen dukungannya untuk Moldova dalam upaya integrasi Eropanya. Pertemuan bersama pertama Pemerintah Rumania dan Moldova, yang diadakan pada Maret 2012, diakhiri dengan beberapa perjanjian bilateral di berbagai bidang. Orientasi Eropa "telah menjadi kebijakan Moldova dalam beberapa tahun terakhir dan ini adalah kebijakan yang harus dilanjutkan," kata Nicolae Timofti kepada anggota parlemen sebelum pemilihannya pada tahun 2012.
Pada 29 November 2013, pada sebuah pertemuan puncak di Vilnius, Moldova menandatangani perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa yang didedikasikan untuk 'Kemitraan Timur' Uni Eropa dengan negara-negara bekas Soviet. Mantan Presiden Rumania Traian Băsescu menyatakan bahwa Rumania akan melakukan segala upaya agar Moldova bergabung dengan UE sesegera mungkin. Demikian pula, Traian Băsescu menyatakan bahwa penyatuan Moldova dan Rumania adalah proyek nasional berikutnya untuk Rumania, karena lebih dari 75% penduduknya berbicara bahasa Rumania.
4.2.1. Hubungan dengan Rusia
Sebuah dokumen yang ditulis pada tahun 2021 oleh Direktorat Kerja Sama Lintas Batas FSB Rusia, berjudul "Tujuan Strategis Federasi Rusia di Republik Moldova", menguraikan rencana 10 tahun untuk mendestabilisasi Moldova, menggunakan pemerasan energi, dan sumber-sumber politik/elit di Moldova yang mendukung Rusia dan Gereja Ortodoks. Rusia membantah rencana semacam itu.
Para pemimpin agama memainkan peran dalam membentuk kebijakan luar negeri. Sejak jatuhnya Uni Soviet, Pemerintah Rusia sering menggunakan hubungannya dengan Gereja Ortodoks Rusia untuk menghalangi dan menghambat integrasi negara-negara bekas Soviet seperti Moldova ke Barat.
Pada Februari 2023, Rusia membatalkan dekret tahun 2012 yang mendukung kedaulatan Moldova. Pada Mei 2023, pemerintah Moldova mengumumkan penangguhan segera partisipasinya dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) dan niatnya untuk akhirnya menarik diri sepenuhnya dari organisasi tersebut. Pada Juli 2023, Moldova mengesahkan undang-undang yang menghapusnya dari keanggotaan Majelis Antarparlemen CIS.
Pada 25 Juli 2023, pemerintah Moldova memanggil duta besar Rusia Oleg Vasnetsov setelah laporan media tentang dugaan perangkat mata-mata di atap kedutaan mereka di Chișinău. Pada 26 Juli 2023, pemerintah Moldova mengusir 45 diplomat dan staf kedutaan Rusia karena "tindakan bermusuhan" yang bertujuan untuk mendestabilisasi Republik Moldova, menurut Menteri Luar Negeri Nicu Popescu. Pada 30 Juli, kedutaan Rusia mengumumkan akan menangguhkan janji temu konsuler "karena alasan teknis".
Dinas Intelijen dan Keamanan Moldova (SIS) juga mengakhiri semua perjanjian kemitraan dengan Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia setelah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada pihak berwenang di Moskow.
4.2.2. Hubungan dengan Uni Eropa
Moldova telah menetapkan tahun 2030 sebagai target tanggal Aksesi Uni Eropa. Moldova menandatangani Perjanjian Asosiasi dengan Uni Eropa di Brussel pada 27 Juni 2014. Penandatanganan ini dilakukan setelah perjanjian tersebut disusun di Vilnius pada November 2013.
Moldova menandatangani aplikasi keanggotaan untuk bergabung dengan UE pada 3 Maret 2022. Pada 23 Juni 2022, Moldova secara resmi diberikan status kandidat oleh para pemimpin UE. Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memberikan bantuan kepada Moldova dalam menerapkan reformasi yang diperlukan untuk aksesi penuh pada tahun 2030. Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell telah mengonfirmasi bahwa jalur menuju aksesi tidak bergantung pada penyelesaian Konflik Transnistria.
Pada 27 Juni 2023, Moldova menandatangani perjanjian perdagangan bebas komprehensif dengan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa. Pada 28 Juni 2023, Uni Eropa mengumumkan program dukungan dan investasi senilai €1,6 miliar untuk Moldova, serta mengonfirmasi pengurangan harga data seluler dan biaya roaming suara di Moldova oleh operator telekomunikasi Eropa dan Moldova, serta bergabungnya Moldova dalam platform pembelian gas bersama UE.
Pembicaraan aksesi formal dimulai pada 13 Desember 2023. Sebuah referendum mengenai keanggotaan UE direncanakan pada musim gugur 2024; tidak akan ada tempat pemungutan suara di Transnistria, namun penduduk di sana bebas bepergian ke wilayah lain Moldova untuk memberikan suara jika mereka menginginkannya. Dalam referendum Moldova mengenai keanggotaan UE, mayoritas tipis 50,17% memilih "ya", dengan Maia Sandu menuduh adanya campur tangan pihak luar yang "belum pernah terjadi sebelumnya". Sandu menerima 42% suara dalam pemilihan presiden yang berlangsung bersamaan, sementara saingannya, Alexandr Stoianoglo, memperoleh 26%, yang mengarah pada putaran kedua pada 3 November 2024. Referendum tersebut dipandang sebagai ujian komitmen Moldova terhadap integrasi UE, di tengah klaim manipulasi suara oleh kelompok kriminal.
4.3. Keamanan
Uni Eropa membentuk Misi Kemitraan di Moldova melalui Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama pada 24 April 2023. Misi ini bertujuan untuk mendukung pemerintah Moldova dalam melawan ancaman hibrida yang dihadapi negara tersebut sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022.
Sebuah memorandum tertanggal 29 Maret 2023 menyatakan bahwa misi tersebut bertujuan untuk "meningkatkan ketahanan sektor keamanan Moldova dalam bidang manajemen krisis serta meningkatkan ketahanan terhadap ancaman hibrida, termasuk keamanan siber, dan melawan manipulasi serta campur tangan informasi asing". Mandat awal misi ini diharapkan berlangsung selama dua tahun dan akan terdiri dari hingga 40 petugas polisi dan bea cukai serta pejabat peradilan. Estonia, Latvia, Lituania, Jerman, Polandia, Swedia, Republik Ceko, Portugal, Rumania, dan Denmark semuanya telah menyuarakan dukungan untuk misi tersebut.
Pada 2 Februari 2023, Moldova mengesahkan undang-undang yang memberlakukan hukuman pidana untuk separatisme, termasuk hukuman penjara. Undang-undang tersebut berlanjut dengan hukuman untuk pendanaan dan penghasutan separatisme, persekongkolan melawan Moldova, serta pengumpulan dan pencurian informasi yang dapat merugikan kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas negara.
4.4. Militer

Angkatan Bersenjata Moldova terdiri dari Angkatan Darat dan Angkatan Udara. Moldova mempertahankan tentara tetap hanya 6.500 prajurit, dan menghabiskan hanya 0,4 persen dari PDB-nya untuk pertahanan, jauh di belakang negara-negara tetangganya di kawasan tersebut. Anggaran pertahanan pada tahun 2023 adalah sekitar 1.69 B MDL (sekitar 90.00 M USD), yang merupakan 0,55% dari PDB.
Moldova menerima semua kewajiban pengendalian senjata yang relevan dari bekas Uni Soviet. Pada tanggal 30 Oktober 1992, Moldova meratifikasi Perjanjian tentang Angkatan Bersenjata Konvensional di Eropa, yang menetapkan batasan komprehensif pada kategori utama peralatan militer konvensional dan mengatur penghancuran senjata yang melebihi batas tersebut. Negara ini menyetujui ketentuan Traktat Non-Proliferasi nuklir pada Oktober 1994 di Washington, D.C. Moldova tidak memiliki senjata nuklir, biologi, kimia, atau radiologi. Moldova bergabung dengan program Kemitraan untuk Perdamaian Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 16 Maret 1994.
Moldova berkomitmen pada sejumlah peraturan pengendalian senjata internasional dan regional seperti Protokol Senjata Api PBB, Rencana Implementasi Regional Pakta Stabilitas untuk Eropa Tenggara, Program Aksi PBB (PoA), dan Dokumen OSCE tentang Stok Amunisi Konvensional. Sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1991, Moldova telah berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian PBB di Liberia, Pantai Gading, Sudan, dan Georgia. Pada 12 November 2014, AS menyumbangkan 39 Humvee dan 10 trailer, senilai 700.00 K USD, kepada Batalion Penjaga Perdamaian ke-22 Angkatan Darat Nasional Moldova untuk "meningkatkan kemampuan kontingen penjaga perdamaian Moldova." Moldova menandatangani perjanjian militer dengan Rumania untuk memperkuat keamanan regional pada tahun 2015. Perjanjian ini merupakan bagian dari strategi Moldova untuk mereformasi militernya dan bekerja sama dengan negara-negara tetangganya.
Sejak 2022, angkatan bersenjata telah memulai proses modernisasi, dan telah menerima lebih dari €87 juta dukungan untuk modernisasi sektor pertahanan dan penguatan keamanan melalui Fasilitas Perdamaian Eropa. Pada Oktober 2022, Menteri Pertahanan Anatolie Nosatii mengklaim bahwa 90 persen peralatan militer negara itu sudah usang dan berasal dari Soviet, berasal dari tahun 1960-an dan 1980-an. Pada April 2023, Valeriu Mija, Sekretaris Negara untuk Kebijakan Pertahanan dan Reformasi Angkatan Darat Nasional di Kementerian Pertahanan, mengklaim bahwa Moldova membutuhkan $275 juta untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya, terutama mengingat invasi Rusia ke Ukraina dan kehadiran 1.500 tentara Rusia di Transnistria. Pada Juni 2023, Polandia juga mengirimkan peralatan militer senilai €8 juta (termasuk drone, laptop, peralatan penjinakan bahan peledak, dan peralatan ultrasonik) kepada polisi Moldova untuk meningkatkan keamanan dalam negeri negara tersebut. Para analis di Pusat Analisis Kebijakan Eropa telah menyerukan sumbangan senjata Barat lebih lanjut.
4.5. Hak Asasi Manusia
Freedom House memberi peringkat Moldova sebagai negara "sebagian bebas" dengan skor 62/100 pada tahun 2023. Mereka menyimpulkan temuan mereka sebagai berikut: "Moldova memiliki lingkungan pemilihan umum yang kompetitif, dan kebebasan berkumpul, kebebasan berbicara, dan kebebasan beragama sebagian besar dilindungi. Meskipun demikian, korupsi yang merajalela, hubungan antara tokoh politik utama dan kepentingan ekonomi yang kuat, serta kekurangan kritis dalam sektor peradilan dan supremasi hukum semuanya terus menghambat pemerintahan demokratis." Menurut Transparency International, Indeks Persepsi Korupsi Moldova meningkat menjadi 39 poin pada tahun 2022 dari 34 pada tahun 2020. Reporters Without Borders meningkatkan peringkat Indeks Kebebasan Pers Moldova dari peringkat ke-89 pada tahun 2020 menjadi peringkat ke-40 pada tahun 2022, sambil memperingatkan bahwa "media Moldova beragam tetapi sangat terpolarisasi, seperti negara itu sendiri, yang ditandai oleh ketidakstabilan politik dan pengaruh berlebihan dari oligarki."
Menurut laporan Amnesty International tahun 2022/23, "Tidak ada kemajuan yang terlihat dalam mengurangi kasus penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya dalam tahanan. Impunitas berlanjut untuk pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu oleh lembaga penegak hukum. Pembatasan 'sementara' baru terhadap pertemuan publik diperkenalkan. Hak-hak kaum LGBT tidak sepenuhnya terwujud, yang menyebabkan kasus pelecehan, diskriminasi, dan kekerasan. Beberapa pusat penerimaan pengungsi menolak pengungsi minoritas agama dan etnis. Di wilayah Transnistria yang memisahkan diri, penuntutan dan pemenjaraan karena perbedaan pendapat secara damai terus berlanjut." Pada 18 Juni 2023, sekitar 500 aktivis dan pendukung LGBT mengadakan pawai kebanggaan di ibu kota Chișinău yang untuk pertama kalinya tidak memerlukan penjagaan polisi yang ketat untuk melindungi mereka dari para pengunjuk rasa yang sebagian besar terkait dengan gereja Ortodoks.
Menurut Laporan Hak Asasi Manusia dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang dirilis pada tahun 2022, "Meskipun pihak berwenang menyelidiki laporan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi yang dilakukan oleh pejabat, prosesnya lambat dan memberatkan. Selama tahun tersebut, pihak berwenang mendakwa dan menahan beberapa mantan pejabat tinggi termasuk mantan Presiden Igor Dodon, mantan anggota parlemen Vladimir Andronachi, anggota parlemen Partai Shor Marina Tauber dan mantan direktur Perkeretaapian Moldova Anatolie Topala. Tidak satu pun dari kasus-kasus ini menghasilkan hukuman oleh pengadilan pada akhir tahun. Pihak berwenang mengambil beberapa langkah untuk mengidentifikasi, menyelidiki, dan menuntut pejabat atas pelanggaran hak asasi manusia, tetapi kemajuannya lambat."
Dalam pertemuan dengan Uni Eropa pada Oktober 2022, perwakilan UE "menyambut baik perkembangan positif di Moldova seperti ratifikasi Konvensi Istanbul tentang pencegahan dan pemberantasan kekerasan terhadap perempuan, pengadopsian undang-undang tentang kejahatan kebencian, dan pekerjaan yang sedang berlangsung untuk mereformasi Kode Pemilihan Umum. UE mendorong pihak berwenang Moldova untuk mengatasi kekurangan yang diidentifikasi oleh OSCE/ODIHR dan Komisi Venesia di semua bidang dan memastikan implementasi undang-undang hak asasi manusia yang efektif dan berkelanjutan." Rekomendasi ODIHR tahun 2016 tentang kejahatan kebencian "sebagian besar tercermin dalam amandemen KUHP yang diadopsi oleh Parlemen Moldova dan diterbitkan pada 3 Juni 2022", tetapi laporan tersebut mencatat bahwa petugas penegak hukum Moldova sering gagal mencatat motivasi bias di balik kejahatan kebencian, dan juga merekomendasikan "mengembangkan sistem dukungan korban untuk memastikan akses yang efektif terhadap keadilan, bantuan, dan layanan perlindungan bagi korban kejahatan kebencian". Pada tahun 2021, 8 kejahatan kebencian tercatat, 7 di antaranya berhasil dihukum, dengan satu kasus masuk ke penuntutan tetapi tanpa hukuman.
4.6. Pembagian Administratif
Moldova dibagi menjadi 32 distrik (raioane, tunggal raion), tiga munisipalitas, dan dua unit teritorial otonom (Gagauzia dan Tepi Kiri Dniester). Status akhir Transnistria masih dipertentangkan, karena pemerintah pusat tidak mengendalikan wilayah tersebut. Sepuluh kota lainnya, termasuk Comrat dan Tiraspol, pusat administratif kedua wilayah otonom tersebut, juga memiliki status munisipalitas.
Moldova memiliki 66 kota (towns), termasuk 13 dengan status munisipalitas, dan 916 komune. Sebanyak 700 desa lainnya terlalu kecil untuk memiliki administrasi terpisah dan secara administratif merupakan bagian dari kota (41 di antaranya) atau komune (659). Ini menjadikan total 1.682 lokalitas di Moldova, dua di antaranya tidak berpenghuni.
Kota terbesar di Moldova adalah Chișinău dengan populasi sekitar 695.400 orang. Kota terbesar kedua adalah Tiraspol dengan 129.500 jiwa, bagian dari wilayah separatis Transnistria yang tidak diakui, diikuti oleh Bălți (146.900) dan Bender (91.000).
Berikut adalah daftar distrik di Moldova:
- Anenii Noi
- Basarabeasca
- Briceni
- Cahul
- Cantemir
- Călărași
- Căușeni
- Cimișlia
- Criuleni
- Dondușeni
- Drochia
- Dubăsari
- Edineț
- Fălești
- Florești
- Glodeni
- Hîncești
- Ialoveni
- Leova
- Nisporeni
- Ocnița
- Orhei
- Rezina
- Rîșcani
- Sîngerei
- Soroca
- Strășeni
- Șoldănești
- Ștefan Vodă
- Taraclia
- Telenești
- Ungheni
Munisipalitas:
- Bălți
- Bender (Tighina)
- Chișinău
Unit teritorial otonom:
- Gagauzia (Găgăuzia)
- Tepi Kiri Dniester (Stînga Nistrului), juga dikenal sebagai Transnistria (secara de facto terpisah dan tidak dikendalikan oleh pemerintah Moldova).
4.7. Penegakan Hukum dan Layanan Darurat
Kepolisian Moldova (Inspektorat Jenderal Kepolisian) melapor kepada Kementerian Dalam Negeri (MAI) dan merupakan badan penegak hukum utama, yang bertanggung jawab atas keamanan dalam negeri, ketertiban umum, lalu lintas, dan investigasi kriminal. Beberapa lembaga yang bertanggung jawab atas manajemen perbatasan, situasi darurat, migrasi, dan suaka juga melapor kepada kementerian tersebut. Otoritas sipil mempertahankan kontrol efektif atas pasukan keamanan. Kepolisian Moldova dibagi menjadi organisasi negara bagian dan kotamadya. Polisi negara bagian menyediakan penegakan hukum di seluruh Moldova sementara polisi kotamadya beroperasi di tingkat administratif lokal. Pasukan polisi nasional dan kotamadya sering bekerja sama erat untuk tujuan penegakan hukum. "Fulger" adalah pasukan polisi siap tempur khusus yang terutama bertanggung jawab untuk menangani kejahatan terorganisir, kejahatan kekerasan serius, dan situasi penyanderaan. Mereka berada di bawah Inspektorat Jenderal Kepolisian dan oleh karena itu di bawah kontrol sipil yang ketat.
Terdapat juga sejumlah lembaga kepolisian yang lebih terspesialisasi termasuk Departemen Kepolisian Kotamadya Chișinău dan Direktorat Jenderal Investigasi Kriminal. Polisi Perbatasan Moldova bertanggung jawab atas keamanan perbatasan. Ini adalah cabang militer hingga tahun 2012 ketika ditempatkan di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri. Menurut The Law on Police Use of Force Worldwide, "Moldova tidak mengatur dan membatasi penggunaan senjata api oleh petugas penegak hukum sebagaimana disyaratkan oleh hukum internasional. Penggunaan senjata api oleh polisi hanya dapat sah jika diperlukan untuk menghadapi ancaman kematian atau cedera serius yang akan segera terjadi atau ancaman serius dan dekat terhadap kehidupan."
Dinas Intelijen dan Keamanan (SIS) adalah badan negara Moldova yang berspesialisasi dalam memastikan keamanan nasional dengan menjalankan semua tindakan intelijen dan kontra-intelijen yang sesuai, seperti: mengumpulkan, memproses, memeriksa, dan memanfaatkan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan melawan tindakan apa pun yang menurut hukum merupakan ancaman internal atau eksternal terhadap kemerdekaan, kedaulatan, persatuan, integritas teritorial, tatanan konstitusional, pembangunan demokratis, keamanan dalam negeri negara, masyarakat dan warga negara, kenegaraan Republik Moldova, fungsi stabil cabang-cabang penting ekonomi nasional, baik di wilayah Republik Moldova maupun di luar negeri.
Layanan darurat di Moldova terdiri dari layanan medis darurat, unit pencarian dan penyelamatan, dan layanan pemadam kebakaran negara. Terdapat dua rumah sakit di ibu kota Chișinău, yang utama adalah Rumah Sakit Internasional Medpark, dan rumah sakit umum di Bălți, Briceni, Cahul, dan Călărași. Moldova memiliki sistem layanan kesehatan universal melalui skema asuransi kesehatan wajib. Casa Mariorei, yang didirikan pada tahun 2002, adalah rumah aman kekerasan dalam rumah tangga di Chișinău yang menyediakan tempat tinggal, layanan kesehatan, nasihat hukum, dan dukungan psikososial bagi wanita Moldova asli, imigran, dan pengungsi.
Tantangan reformasi peradilan mencakup upaya untuk meningkatkan independensi hakim, mengurangi korupsi dalam sistem peradilan, dan meningkatkan efisiensi proses hukum. Situasi kejahatan utama meliputi korupsi, kejahatan ekonomi, perdagangan manusia, dan kejahatan terkait narkoba. Upaya peningkatan kapasitas dan akuntabilitas dalam sistem penegakan hukum dan peradilan terus dilakukan, seringkali dengan dukungan dari mitra internasional.
5. Geografi

Moldova adalah negara yang terkurung daratan yang terletak di Eropa Timur, di sudut timur laut Balkan di Cekungan Laut Hitam, antara garis lintang 45° dan 49° LU, dan sebagian besar di antara garis bujur 26° dan 30° BT (sebagian kecil wilayah terletak di sebelah timur 30°). Negara ini terletak di sebelah timur Pegunungan Carpathia dan berbatasan dengan Rumania di sebelah baratnya serta dengan Ukraina di utara, timur, dan selatannya. Panjang total batas negara adalah 1.39 K km, termasuk 939 km dengan Ukraina dan 450 km dengan Rumania. Negara ini dipisahkan dari Rumania di barat oleh sungai Prut dan di timur dari Ukraina oleh sungai Dniester. Total luas daratan adalah 33.84 K km2, di mana 960 km2 adalah perairan. Bagian terbesar negara (sekitar 88% dari luas wilayah) terletak di wilayah Bessarabia, sementara jalur sempit di timur terletak di negara bagian separatis yang tidak diakui Transnistria di tepi timur Dniester.
Meskipun secara teknis negara ini terkurung daratan, pada tahun 1999 Moldova memperoleh dari Ukraina (sebagai imbalan atas penyerahan sebagian jalan yang disengketakan di timur negara itu) tepi sungai sepanjang 0.45 km ke Donau, di pertemuan sungai Donau dan Prut. Ini telah mengubah desa tua Giurgiulești (di ujung barat daya negara itu) menjadi pelabuhan sungai, yang memberikan Moldova akses ke perairan internasional melalui Donau dan Laut Hitam. Sungai Dniester, yang hulunya di Ukraina dekat kota Drohobych, melewati Moldova, memisahkan wilayah utama dari wilayah separatisnya yang tidak diakui, Transnistria, dan bermuara ke Laut Hitam di Ukraina. Pada titik terdekatnya, Moldova dipisahkan dari Liman Dniester, sebuah muara Laut Hitam, hanya oleh wilayah Ukraina sepanjang 3 km.
Wilayah Moldova didominasi oleh perbukitan, namun ketinggiannya tidak pernah melebihi 430 m; titik tertingginya adalah Bukit Bălănești.
5.1. Topografi dan Hidrologi

Topografi utama Moldova didominasi oleh dataran bergelombang dan perbukitan rendah. Titik tertinggi di negara ini adalah Bukit Bălănești dengan ketinggian 430 m. Bukit-bukit Moldova merupakan bagian dari Dataran Tinggi Moldavia, yang secara geologis berasal dari Pegunungan Carpathia. Subdivisinya di Moldova meliputi Perbukitan Dniester (Perbukitan Moldavia Utara dan Punggung Bukit Dniester), Dataran Moldavia (Lembah Prut Tengah dan Stepa Bălți), dan Dataran Tinggi Moldavia Tengah (Perbukitan Ciuluc-Soloneț, Perbukitan Cornești-Masif Codru, "Codri" berarti "hutan"-Perbukitan Dniester Bawah, Lembah Prut Bawah, dan Perbukitan Tigheci). Di selatan, negara ini memiliki dataran rendah kecil, yaitu Dataran Bugeac. Wilayah Moldova di sebelah timur sungai Dniester terbagi antara bagian dari Dataran Tinggi Podolia, dan bagian dari Stepa Eurasia. Tanah Chernozem Moldova yang sangat subur menutupi sekitar tiga perempat luas daratan negara itu.
Jaringan sungai utama Moldova terdiri dari Sungai Dniester dan Sungai Prut. Sungai Dniester mengalir di sepanjang perbatasan timur negara itu, memisahkannya dari wilayah Transnistria yang memisahkan diri. Sungai Prut membentuk perbatasan barat dengan Rumania. Kedua sungai ini merupakan sumber air penting untuk pertanian, industri, dan konsumsi domestik. Pengelolaan sumber daya air menjadi isu penting, mengingat Moldova rentan terhadap kekeringan dan banjir. Upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan melindungi kualitas air dari polusi.
5.2. Iklim

Moldova memiliki iklim yang sedang kontinental; kedekatannya dengan Laut Hitam menyebabkan iklim menjadi agak dingin di musim gugur dan musim dingin serta relatif sejuk di musim semi dan musim panas.
Musim panas berlangsung hangat dan panjang, dengan suhu rata-rata sekitar 20 °C, dan musim dingin relatif sedang dan kering, dengan suhu rata-rata pada bulan Januari sebesar -4 °C. Curah hujan tahunan, yang berkisar dari sekitar 600 mm di utara hingga 400 mm di selatan, dapat sangat bervariasi; periode kering yang panjang tidak jarang terjadi. Curah hujan terlebat terjadi pada awal musim panas dan lagi pada bulan Oktober; hujan lebat dan badai petir sering terjadi. Karena medan yang tidak teratur, hujan musim panas yang lebat sering menyebabkan erosi dan pendangkalan sungai.
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Moldova adalah 41.5 °C pada 21 Juli 2007 di Camenca. Suhu terendah yang pernah tercatat adalah -35.5 °C pada 20 Januari 1963 di Brătușeni, wilayah Edineț.
Perubahan suhu dan curah hujan musiman berdampak signifikan pada sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi Moldova, serta pada kehidupan sehari-hari penduduk. Fenomena cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, dan banjir juga menjadi perhatian karena dampaknya terhadap ketahanan pangan dan infrastruktur.
Lokasi | Juli | Januari | ||
---|---|---|---|---|
Maks (°C) | Min (°C) | Maks (°C) | Min (°C) | |
Chișinău | 27 °C | 17 °C | 1 °C | -4 °C |
Tiraspol | 27 °C | 15 °C | 1 °C | -6 °C |
Bălți | 26 °C | 14 °C | 0 °C | -7 °C |
5.3. Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan


Secara fitogeografi, Moldova terbagi antara Dataran Eropa Timur dan Stepa Pontus-Kaspia dari Wilayah Circumboreal di dalam Kerajaan Boreal. Negara ini merupakan rumah bagi tiga ekoregion terestrial: Hutan campuran Eropa Tengah, Stepa hutan Eropa Timur, dan Stepa Pontus. Hutan saat ini hanya mencakup 11% wilayah Moldova, meskipun negara sedang berupaya meningkatkan jangkauannya. Moldova memiliki skor rata-rata Indeks Integritas Lanskap Hutan 2019 sebesar 2,2/10, yang menempatkannya di peringkat ke-158 secara global dari 172 negara. Satwa buruan, seperti rusa merah, rusa roe, dan babi hutan dapat ditemukan di kawasan hutan ini.
Kekayaan flora dan fauna Moldova cukup beragam meskipun luas hutan yang terbatas. Terdapat sekitar 2.300 spesies tumbuhan, 68 spesies mamalia, dan 270 spesies burung. Kawasan lindung telah ditetapkan untuk melindungi keanekaragaman hayati ini, termasuk beberapa cagar alam ilmiah seperti Cagar Alam Codru, Iagorlîc, Prutul de Jos, Plaiul Fagului, dan Pădurea Domnească.
Cagar alam ilmiah di Moldova | |||
---|---|---|---|
Nama | Lokasi | Didirikan | Luas |
Codru | Strășeni | 1971 | 5.18 K ha |
Iagorlîc | Dubăsari | 1988 | 836 ha |
Prutul de Jos | Cahul | 1991 | 1.69 K ha |
Plaiul Fagului | Ungheni | 1992 | 5.64 K ha |
Pădurea Domnească | Glodeni | 1993 | 6.03 K ha |
Lingkungan Moldova mengalami degradasi ekstrem selama periode Soviet, ketika pembangunan industri dan pertanian berlangsung tanpa memperhatikan perlindungan lingkungan. Penggunaan pestisida yang berlebihan mengakibatkan tanah lapisan atas tercemar berat, dan industri kekurangan kontrol emisi. Didirikan pada tahun 1990, Gerakan Ekologi Moldova, sebuah organisasi nirlaba non-pemerintah nasional yang merupakan anggota Uni Internasional untuk Konservasi Alam, telah berupaya memulihkan lingkungan alam Moldova yang rusak.
Isu-isu lingkungan utama saat ini meliputi deforestasi, erosi tanah, polusi air dari limbah pertanian dan industri, serta pengelolaan limbah padat yang tidak memadai. Upaya pelestarian lingkungan mencakup program reboisasi, praktik pertanian berkelanjutan, peningkatan pengelolaan sumber daya air, dan penguatan kerangka hukum serta kelembagaan untuk perlindungan lingkungan.
6. Ekonomi

Ekonomi Moldova adalah ekonomi berkembang berpenghasilan menengah ke atas, dengan Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi. Sejak negara ini memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1992, Moldova terus bertransisi menuju ekonomi pasar. Bagian ini menjelaskan struktur ekonomi Moldova, tantangan yang dihadapi seperti kemiskinan dan ketergantungan energi, serta upaya pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial seperti ketenagakerjaan dan kesenjangan.
6.1. Tinjauan Ekonomi
Menurut Bank Dunia, meskipun kinerja ekonominya kuat selama dua dekade terakhir, Moldova tetap menjadi salah satu negara termiskin di Eropa. Pertumbuhan tetap relatif tinggi sejak tahun 1990-an, dengan tingkat pengangguran yang rendah dan tingkat kemiskinan yang menurun, tetapi kombinasi faktor demografi, terutama penuaan populasi dan tingkat emigrasi yang signifikan, serta peristiwa regional baru-baru ini, terutama invasi Rusia ke Ukraina, telah menimbulkan tantangan ekonomi serius bagi ekonomi Moldova, khususnya karena inflasi dan kenaikan harga energi. Pertumbuhan produktivitas tetap buruk, dan sebagian besar penduduk bergantung pada pensiun pemerintah dan bantuan sosial. Karena ketergantungan historis Moldova pada minyak dan gas alam Rusia, sektor energi telah menjadi tantangan khusus bagi ekonomi negara tersebut.
PDB per kapita telah meningkat hampir dua kali lipat dari 2.75 K USD pada tahun 2015 menjadi 5.56 K USD pada tahun 2022. Setelah pandemi COVID-19 dan penguncian berikutnya, pertumbuhan PDB tahunan pulih menjadi 13,9% pada tahun 2021, sebelum invasi Rusia ke Ukraina, krisis energi, dan krisis pengungsi menyebabkan pertumbuhan runtuh menjadi -5,9%. Hingga tahun 2022, pengangguran tetap rendah sebesar 2,3%, tetapi inflasi telah meningkat secara dramatis menjadi 28,7% karena krisis energi yang disebabkan oleh invasi. Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini telah menerima bantuan ekonomi yang signifikan dari Uni Eropa, IMF, dan Bank Dunia, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina. IMF memperkirakan bahwa pada tahun 2023 ekonomi akan membaik dari kontraksi 1,5% menjadi pertumbuhan 1,5%.
Moldova tetap sangat rentan terhadap fluktuasi remitansi dari pekerja di luar negeri (yang merupakan 25 persen dari PDB), ekspor ke Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) dan Uni Eropa (UE) (88 persen dari total ekspor), dan dukungan donor (sekitar 10 persen dari pengeluaran pemerintah). Saluran transmisi utama yang melaluinya guncangan eksogen yang merugikan dapat memengaruhi ekonomi Moldova adalah remitansi (juga karena potensi kembalinya migran), perdagangan luar negeri, dan arus modal.
Ekspor utama ekonomi adalah pertanian, pakaian jadi, dan peralatan olahraga. Pada tahun 2021, Moldova mengekspor anggur senilai $140 juta dan merupakan pengekspor anggur terbesar ke-21 di dunia, dengan ekspor anggur menjadi ekspor terbesar kelima negara itu.
Dengan 300 hari sinar matahari per tahun, iklim di Moldova ideal untuk pertanian dan khususnya kebun anggur. Industri anggur merupakan sektor ekonomi utama, mewakili tiga persen PDB Moldova dan delapan persen dari total ekspor negara itu, menurut data pemerintah. Pada tahun 2021, UE menjadi pembeli utama anggur Moldova. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah salah satu sektor ekonomi yang paling menjanjikan di Moldova, menyumbang lebih dari 10 persen PDB. Lebih dari 2.000 siswa lulus dengan gelar di bidang komputasi atau bidang terkait per tahun. Perusahaan TI mengekspor sekitar 80 persen dari total produksi mereka ke Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, dan Rumania.
Menurut Indeks Pembangunan Manusia PBB, Moldova berada di peringkat ke-86 pada tahun 2022. Negara ini juga menempati peringkat ke-68 dalam Indeks Inovasi Global pada tahun 2024.
Tahun | PDB (Dolar AS) |
---|---|
2017 | 9.52 B USD |
2018 | 11.25 B USD |
2019 | 11.74 B USD |
2020 | 11.53 B USD |
2021 | 13.69 B USD |
2022 | 14.51 B USD |
Tahun | Impor (Dolar AS) |
---|---|
2017 | 5.37 B USD |
2018 | 6.39 B USD |
2019 | 6.61 B USD |
2020 | 5.92 B USD |
2021 | 7.91 B USD |
2022 | 10.91 B USD |
Tahun | Ekspor (Dolar AS) |
---|---|
2017 | 3.12 B USD |
2018 | 3.45 B USD |
2019 | 3.66 B USD |
2020 | 3.22 B USD |
2021 | 4.20 B USD |
2022 | 5.98 B USD |
6.2. Industri Utama
Sektor industri utama yang membentuk ekonomi Moldova mencakup pertanian, industri anggur, dan sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sedang berkembang.
6.2.1. Pertanian

Moldova adalah negara agraris-industri, dengan lahan pertanian menempati 2.499.000 hektar dari total luas 3.384.600 hektar. Diperkirakan 1.810.500 hektar di antaranya adalah lahan subur. Moldova termasuk negara dengan lahan paling subur di Eropa, dengan tanah Chernozem di Stepa Bălți menjadi salah satu tanah paling subur di dunia. Sektor pertanian Moldova mendapat manfaat dari kedekatan geografis dengan pasar besar, terutama Uni Eropa. Hingga tahun 2021, pertanian menyumbang 12% dari total ekspor Moldova dan 21% dari total lapangan kerja.
Produk pertanian utama Moldova meliputi jagung, gandum, bunga matahari, buah-buahan (terutama apel dan plum), sayuran, dan bit gula. Industri penting dalam negeri yang terkait meliputi pemrosesan gula, minyak sayur, pemrosesan makanan, dan mesin pertanian. Antara tahun 2015 dan 2022, produksi pertanian hampir dua kali lipat, terutama dalam produksi sayuran dan buah-buahan. Pada Juli 2023, jaringan 20 perpustakaan benih yang terdiri lebih dari 1.000 benih diciptakan di seluruh Moldova dengan bantuan Kementerian Luar Negeri Republik Ceko, LSM, dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan tujuan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati pertanian lokal, ketahanan iklim, dan kapasitas pemerintah daerah serta petani untuk merespons secara efektif terhadap perubahan kondisi lingkungan.
Namun, sektor pertanian negara ini menghadapi tantangan jangka panjang yang serius. Meskipun memiliki emisi gas rumah kaca per kapita yang relatif sedang dan lebih rendah dari rata-rata dunia, Moldova sangat rentan terhadap perubahan iklim dan bencana lingkungan terkait yang telah merugikan negara sebesar 2,13% dari PDB tahunan. Isu-isu sosial terkait seperti hak petani dan pembangunan pedesaan juga menjadi perhatian penting dalam upaya mencapai pertanian yang berkelanjutan dan adil.
6.2.2. Industri Anggur


Dengan 300 hari sinar matahari per tahun, iklim di Moldova ideal untuk pertanian dan khususnya kebun anggur. Industri anggur adalah sektor ekonomi utama, mewakili tiga persen PDB Moldova dan delapan persen dari total ekspor negara itu, menurut data pemerintah. Anggur Moldova diekspor ke lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Meskipun Moldova hampir tidak lebih besar dari Belgia, negara ini memiliki 122.000 hektare kebun anggur dan termasuk di antara 20 produsen terbesar di dunia, menurut laporan Organisasi Internasional Anggur dan Minuman Anggur (OIV).
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina dan poros Moldova menuju Eropa, mayoritas ekspor anggurnya ditujukan ke Rusia, tetapi ini sekarang telah berubah: "Rusia hanya menyumbang 10 persen ekspor anggur Moldova pada tahun 2021, turun dari 80 persen pada awal tahun 2000-an, menurut angka dari Kementerian Pertanian Moldova." UE meliberalisasi pasarnya untuk anggur Moldova dan telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan Moldova, dengan hasil bahwa pada tahun 2021 negara itu mengekspor lebih dari 120 juta liter anggur ke negara-negara Eropa, dibandingkan dengan 8,6 juta liter ke Rusia.
Banyak keluarga memiliki resep dan varietas anggur sendiri yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ada 3 wilayah anggur bersejarah: Valul lui Traian (barat daya), Stefan Voda (tenggara) dan Codru (tengah), yang ditujukan untuk produksi anggur dengan indikasi geografis yang dilindungi. Mileștii Mici adalah rumah bagi gudang anggur terbesar di dunia. Gudang ini membentang sepanjang 200 km (meskipun hanya 55 km yang digunakan) dan menyimpan sekitar dua juta atau lebih botol anggur. Gudang ini telah memegang Rekor Dunia Guinness untuk gudang anggur terbesar berdasarkan jumlah botol sejak tahun 2005. Anggur tertua dalam koleksinya berasal dari tahun 1969. Kastil Mimi di tenggara adalah sebuah pabrik anggur dan monumen arsitektur, yang dibangun pada akhir abad ke-19 di desa Bulboaca di distrik Anenii Noi, dan dianggap sebagai pabrik anggur pertama di Bessarabia. Sejak itu juga menjadi kompleks wisata dengan museum, galeri seni, hotel, spa, dan ruang mencicipi anggur.
6.2.3. Industri Pariwisata

Moldova adalah salah satu negara yang paling sedikit dikunjungi di Eropa, dan pariwisata akibatnya memainkan peran yang relatif kecil dalam ekonomi negara secara keseluruhan. Meskipun dampak invasi Rusia ke negara tetangga Ukraina, Moldova melihat lebih banyak pengunjung asing pada kuartal pertama tahun 2022 daripada sebelum pandemi, meningkat dari 31.000 wisatawan non-residen pada tahun 2019 menjadi 36.100 pada tahun 2022. Ini masih menjadikannya salah satu negara yang paling sedikit dikunjungi di Eropa, namun dalam beberapa tahun terakhir sejumlah media Barat mulai menyoroti Moldova dan ibu kotanya Chișinău sebagai tujuan wisata yang menarik karena pemandangan alamnya yang indah, 300 hari sinar matahari per tahun, harga murah, budaya anggur kuno, dan campuran pengaruh budaya regional. Pariwisata di Moldova berfokus pada lanskap alam negara, situs bersejarah, dan tradisi anggur bersejarah. Pemerintah mempromosikan pariwisata internasional di dalam negeri melalui merek Moldova Travel.
Moldova terhubung secara internasional melalui pesawat udara melalui Bandar Udara Internasional Chișinău, dengan penerbangan langsung ke dan dari banyak tujuan Eropa, termasuk Amsterdam Schiphol, Berlin Brandenburg, London Stansted, Paris-Charles de Gaulle, Bandara Ben Gurion Tel Aviv, Roma-Fiumicino, Istanbul, dan Dubai. Jalur kereta api menghubungkannya melalui kereta malam langsung ke negara tetangga Bukares, Kyiv, Odesa, dan sebelumnya Moskow. Warga negara Moldova juga menikmati perjalanan bebas visa di seluruh Wilayah Schengen.
Sebagai pengekspor utama anggur dengan lebih dari 142 kilang anggur dan gudang anggur terbesar di dunia, tur kebun anggur ditawarkan kepada wisatawan di seluruh negeri. Situs-situs utama termasuk kilang anggur Cricova, yang gudang anggurnya membentang lebih dari 120 km; Kastil Mimi, sebuah chateau abad ke-19 dengan kebun anggur, museum, galeri seni, spa, hotel, dan restoran; dan Mileștii Mici, yang memiliki koleksi anggur terbesar di dunia.
Sebagai negara dengan sejarah mendalam Kekristenan Ortodoks Timur, negara ini juga memiliki lebih dari 50 biara dan 700 gereja. Di antara yang paling terkenal dan banyak dikunjungi adalah Biara Gua Orheiul Vechi, yang diukir di tebing pada abad ke-13 dan masih digunakan hingga saat ini, dan Katedral Kelahiran abad ke-19 di pusat kota Chișinău. UNESCO memasukkan Lanskap Arkeologi Orheiul Vechi, yang menampilkan bukti permukiman yang berasal setidaknya dari abad ke-12, dan tanah Chernozem khas di Stepa Bălți Moldova (tanah paling subur di planet ini) dalam Daftar Tentatif Situs Warisan Dunia-nya.

Ibu kota Chișinău menjadi tuan rumah sebagian besar museum nasional negara itu, termasuk Museum Nasional Seni Rupa, Universitas Negeri Moldova, Galeri Brancusi, Museum Nasional Sejarah Moldova dengan lebih dari 236.000 pameran, serta pasar-pasar yang ramai di utara kota, termasuk rumah tempat Alexander Pushkin pernah tinggal saat diasingkan dari Tsar Rusia, dan yang sejak itu diubah menjadi museum. Setiap tahun pada tanggal 3-4 Oktober, negara ini merayakan Hari Anggur Nasional, di mana produsen anggur membuka kilang anggur mereka untuk masyarakat umum dan menyediakan bus antar-jemput antar lokasi.
6.3. Energi
Status pasokan dan permintaan energi Moldova sangat bergantung pada impor, terutama gas alam dari Rusia melalui Ukraina dan wilayah Transnistria. Ketergantungan ini telah menyebabkan krisis energi yang sering terjadi, terutama ketika pasokan terganggu atau harga melonjak akibat ketegangan geopolitik. Sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, Moldova mengimpor hampir seluruh gas alamnya dari Gazprom Rusia. Pembangkit listrik utama negara, Cuciurgan, terletak di Transnistria dan juga menggunakan gas Rusia.
Krisis energi terbaru, yang diperburuk oleh perang di Ukraina, telah mendorong Moldova untuk secara aktif mencari diversifikasi sumber energi dan rute pasokan. Upaya ini mencakup pembelian gas dari pasar Eropa, peningkatan interkoneksi dengan jaringan listrik Rumania (dan dengan demikian jaringan Eropa ENTSO-E), serta investasi dalam energi terbarukan.
Pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi negara. Potensi ada untuk energi surya, angin, dan biomassa, mengingat lahan pertanian yang luas. Namun, transisi ini membutuhkan investasi yang signifikan dan reformasi regulasi. Dampak ketergantungan energi terhadap lingkungan termasuk emisi gas rumah kaca dari penggunaan bahan bakar fosil, sementara upaya menuju energi terbarukan bertujuan untuk mengurangi dampak ini dan meningkatkan keamanan energi negara. Uni Eropa dan lembaga internasional lainnya telah memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk membantu Moldova dalam transisi energinya.
6.4. Transportasi dan Infrastruktur

Jaringan transportasi utama di Moldova terdiri dari jalur kereta api dan sistem jalan raya. Panjang total jalur kereta api adalah sekitar 1.14 K km, yang menghubungkan Moldova dengan negara-negara tetangga seperti Rumania dan Ukraina, serta sebelumnya dengan Rusia melalui kereta malam langsung. Namun, infrastruktur kereta api sebagian besar sudah tua dan membutuhkan modernisasi.
Sistem jalan raya memiliki panjang total sekitar 12.73 K km, di mana sekitar 10.94 K km merupakan jalan beraspal. Kualitas jalan bervariasi, dengan jalan-jalan utama umumnya dalam kondisi lebih baik daripada jalan-jalan lokal. Peningkatan dan pemeliharaan jaringan jalan merupakan prioritas untuk mendukung perdagangan dan mobilitas.
Pintu gerbang udara internasional utama Moldova adalah Bandar Udara Internasional Chișinău (KIV), yang melayani penerbangan langsung ke berbagai tujuan di Eropa dan sekitarnya. Pelabuhan Giurgiulești di Sungai Danube, yang diperoleh melalui pertukaran wilayah dengan Ukraina, memberikan Moldova akses ke perairan internasional melalui Laut Hitam, meskipun kapasitasnya terbatas untuk kapal-kapal laut kecil. Pelayaran di sungai Prut dan Dniester bawah memainkan peran yang lebih sederhana dalam sistem transportasi negara.
Infrastruktur telekomunikasi di Moldova relatif berkembang. Akses internet cukup luas, terutama di daerah perkotaan, dengan Moldova memiliki salah satu koneksi internet tercepat dan termurah di dunia berdasarkan beberapa metrik. Jaringan seluler 4G mencakup sebagian besar wilayah. Pengembangan digital dan layanan elektronik pemerintah (e-government) terus ditingkatkan sebagai bagian dari upaya modernisasi negara.
6.5. Keuangan
Bank Nasional Moldova (BNM) adalah bank sentral negara dan bertanggung jawab atas stabilitas sistem keuangan, kebijakan moneter, dan pengawasan sektor perbankan. BNM melapor kepada Parlemen Moldova. Bank-bank komersial utama di Moldova meliputi bank-bank milik lokal dan anak perusahaan bank asing.
Sistem keuangan Moldova telah menghadapi tantangan signifikan di masa lalu, termasuk skandal penipuan perbankan besar pada tahun 2014 yang mengakibatkan kerugian sekitar $1 miliar dan berdampak negatif pada kepercayaan publik dan stabilitas ekonomi. Sejak itu, upaya telah dilakukan untuk memperkuat pengawasan perbankan, meningkatkan transparansi, dan memerangi pencucian uang serta pendanaan terorisme, seringkali dengan dukungan dari lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Stabilitas sistem keuangan tetap menjadi prioritas, terutama dalam konteks ketidakpastian ekonomi regional dan global. Upaya reformasi bertujuan untuk menyelaraskan sektor keuangan Moldova dengan standar internasional dan Uni Eropa.
7. Demografi
Bagian ini mencakup statistik demografi Moldova, komposisi etnis yang beragam, penggunaan bahasa, afiliasi agama, sistem pendidikan, kondisi kesehatan, dan karakteristik sosial lainnya, dengan perhatian pada isu kesetaraan, hak-hak kelompok minoritas, dan dampak emigrasi yang signifikan. Informasi terkini dan terandal tersedia dari situs web Biro Statistik Nasional Republik Moldova, yang terus diperbarui secara bulanan dan tahunan. Sensus nasional terakhir Moldova dilakukan pada tahun 2014 (tidak termasuk Transnistria). Sensus nasional berikutnya dijadwalkan akan dilaksanakan pada tahun 2024.
7.1. Statistik Demografi
Moldova memiliki perkiraan populasi sekitar 2.423.300 jiwa per 1 Januari 2024. Negara ini relatif terurbanisasi, dengan 43,4% penduduk Moldova tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2022 dan tingkat urbanisasi sebesar 0,09%. Sekitar sepertiga populasi Moldova tinggal di wilayah metropolitan ibu kota Chișinău. Hingga tahun 2022, kepadatan penduduk negara ini adalah 82,8 jiwa per km², dan rata-rata harapan hidup adalah 71,5 tahun (67,2 untuk pria, dan 75,7 untuk wanita). Terdapat 100 wanita per 90 pria di Moldova, dan wanita yang bekerja memiliki tingkat pendidikan yang jauh lebih tinggi, meskipun wanita terus mendapatkan upah rata-rata 13,6% lebih rendah dari pria. Jumlah lansia (60 tahun ke atas) per 100 penduduk di Moldova telah meningkat dari tahun ke tahun.
Negara ini telah mengalami penurunan populasi jangka panjang karena tingginya tingkat emigrasi (pada tahun 2022, 43.000 lebih banyak orang meninggalkan negara itu daripada yang datang) serta tingkat kesuburan yang rendah. Menurut Balkan Insight, populasi telah turun hampir 33% sejak tahun 1990, dan pada tahun 2035 total populasi mungkin setengah dari tahun 1990. Sejak 2018, jumlah kematian telah melebihi tingkat kelahiran hidup, meskipun kesenjangan tersebut telah berkurang sejak 2021. Hingga tahun 2022, rata-rata jumlah anak per wanita usia subur adalah 1,69, jauh di bawah tingkat penggantian 2,1, dibandingkan dengan 1,78 pada tahun 2019. Total jumlah kematian turun 20,5% pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2019. Pengangguran tetap rendah sekitar 3% pada tahun 2022.
7.2. Komposisi Etnis


Menurut sensus nasional 2014, etnis Moldova merupakan sekitar 75,1% dari populasi negara (tidak termasuk Transnistria). Kelompok etnis minoritas yang signifikan meliputi:
- Rumania: 7,0%
- Ukraina: 6,6%
- Gagauz: 4,6%
- Rusia: 4,1%
- Bulgaria: 1,9%
- Rom (Gipsi): 0,3%
- Kelompok etnis lainnya: 1,0% (termasuk Belarusia, Yahudi, Polandia, dll.)
- Tidak menyatakan etnisitas: 0,4%
Terdapat kontroversi yang berkelanjutan mengenai apakah orang Moldova dan Rumania merupakan kelompok etnis yang berbeda atau satu kelompok yang sama. Beberapa orang mengidentifikasi diri sebagai Moldova, sementara yang lain sebagai Rumania, yang mencerminkan kompleksitas sejarah dan identitas nasional. Hak-hak budaya dan politik kelompok minoritas diakui oleh konstitusi, namun tantangan integrasi dan dinamika hubungan antar-etnis tetap ada, terutama terkait dengan wilayah otonom Gagauzia dan wilayah Transnistria yang memisahkan diri. Pemerintah Moldova berupaya untuk mempromosikan masyarakat yang inklusif dan menghormati keragaman etnis.
7.3. Bahasa
Hingga Maret 2023, satu-satunya bahasa resmi Moldova adalah bahasa Rumania. Semua referensi ke bahasa Moldova dalam konstitusi dan rancangan undang-undang telah diubah untuk merujuk pada bahasa Rumania. Sensus Moldova 2014 untuk pertama kalinya mengumpulkan informasi tentang bahasa yang digunakan oleh penduduk di Moldova. Terdapat kontroversi tentang apakah bahasa Moldova dan bahasa Rumania harus dianggap sebagai bahasa yang berbeda, dan pemerintah Moldova menolak perbedaan apa pun, namun sensus memungkinkan responden untuk menjawab dengan label pilihan mereka. Hasilnya adalah bahasa Moldova (54,6%), bahasa Rumania (24,0%), Rusia (14,5%), bahasa Ukraina (2,7%), bahasa Gagauz (2,7%), bahasa Bulgaria (1,7%), dan Lainnya (0,5%).
Bahasa Rusia secara historis memiliki status sebagai bahasa komunikasi antar-etnis dan masih banyak digunakan, terutama di perkotaan dan di kalangan generasi yang lebih tua, serta di wilayah Transnistria dan Gagauzia. Bahasa-bahasa minoritas lainnya seperti Gagauz (bahasa Turkik yang digunakan di wilayah otonom Gagauzia), Ukraina, dan Bulgaria juga digunakan oleh komunitas masing-masing. Kebijakan bahasa dan isu hak linguistik tetap menjadi topik diskusi penting di Moldova, yang mencerminkan keragaman etnis dan sejarah negara tersebut. Moldova juga merupakan anggota Organisation internationale de la Francophonie, dan bahasa Prancis diajarkan di banyak sekolah.
7.4. Agama

Konstitusi Moldova menjamin kebebasan beragama dan pemisahan penuh antara gereja dan negara, meskipun konstitusi mengakui "pentingnya luar biasa" dari Kekristenan Ortodoks Timur. Diskriminasi berdasarkan afiliasi agama adalah ilegal, dan penghasutan kebencian agama dan etnis dijadikan ilegal pada Mei 2022.
Agama di Moldova didominasi oleh cabang Ortodoks Timur dari Kekristenan. Menurut sensus Moldova 2014, 90% penduduk negara tersebut mengaku beriman Kristen Ortodoks Timur. Dari jumlah ini, sekitar 80-90% umat Ortodoks Moldova termasuk dalam Gereja Ortodoks Moldova (secara resmi dikenal sebagai Metropolis Chișinău dan Seluruh Moldova) yang berada di bawah yurisdiksi Gereja Ortodoks Rusia, dan telah memainkan peran kuat dalam memperdalam pengaruh Rusia di Moldova. Sisa 10-20% umat Ortodoks Moldova termasuk dalam Metropolis Bessarabia, yang berada di bawah yurisdiksi Gereja Ortodoks Rumania.
Dari populasi non-Ortodoks Moldova, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperkirakan bahwa hingga tahun 2022, sekitar 7% tidak menganut agama apa pun; Baptis, Saksi-Saksi Yehuwa, dan Pentakosta masing-masing berjumlah antara 15.000 dan 30.000 orang; organisasi Komunitas Yahudi Republik Moldova memperkirakan populasi Yahudi sekitar 20.000 orang; dan Liga Islam Moldova (sebuah LSM yang diakui oleh Kementerian Kehakiman Moldova pada tahun 2011 sebagai perwakilan Muslim Moldova) memperkirakan jumlah Muslim sekitar 15.000-17.000 orang. Terdapat enam sinagoge di Chișinău, satu di Orhei, satu di Soroca, dan satu di Tiraspol, serta satu masjid di Chișinău. Sisa kurang dari 5% populasi Moldova adalah Advent Hari Ketujuh, Kristen Injili, Katolik Roma, Lutheran, dan ateis. Otoritas Transnistria memperkirakan bahwa 80% populasi di wilayah tersebut menganut Gereja Ortodoks Moldova.
Status kebebasan beragama umumnya dihormati, meskipun ada laporan mengenai beberapa insiden diskriminasi atau ketegangan, terutama terkait dengan kelompok agama minoritas. Isu toleransi antaragama dalam masyarakat terus menjadi perhatian.
7.5. Pendidikan

Pada tahun ajaran 2022/23, Moldova memiliki 1.218 sekolah dasar dan menengah, 90 sekolah kejuruan, dan 21 lembaga pendidikan tinggi, serta 12 lembaga pendidikan tinggi swasta. Terdapat total 437.000 murid dan mahasiswa. Hingga tahun 2015, Rumania mengalokasikan 5.000 beasiswa di sekolah menengah atas dan universitas untuk siswa Moldova. Demikian pula, lebih dari separuh anak-anak prasekolah di Moldova mendapat manfaat dari program yang didanai Rumania untuk merenovasi dan melengkapi taman kanak-kanak. Hampir seluruh populasi melek huruf: tingkat melek huruf populasi berusia 15 tahun ke atas diperkirakan mencapai 99,6%.
Lembaga pendidikan tinggi utama di Moldova adalah Universitas Negeri Moldova (didirikan tahun 1946) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Moldova (didirikan tahun 1961), keduanya berlokasi di Chișinău. Akademi Studi Ekonomi Moldova (didirikan tahun 1991) telah masuk dalam Peringkat Universitas Dunia Times Higher Education dan telah mendidik sejumlah pemimpin nasional termasuk Presiden Moldova saat ini Maia Sandu dan pemimpin oposisi Igor Dodon. Universitas penting lainnya termasuk Universitas Pedagogis Negeri Ion Creangă Chișinău (didirikan tahun 1940), Universitas Kedokteran dan Farmasi Negeri Nicolae Testemițanu (didirikan tahun 1945), dan Universitas Teknik Moldova (didirikan tahun 1964).
Wanita merupakan 59,1% dari mahasiswa di pendidikan tinggi, dan 70,1% dari semua mahasiswa asing dalam program doktoral di Moldova. Sebanyak 32,3% wanita yang bekerja di Moldova telah menerima pendidikan tinggi, dibandingkan dengan 24,5% pria, dan 16,9% pendidikan menengah khusus dibandingkan dengan 11,3% pria.
Tantangan dalam sistem pendidikan Moldova meliputi peningkatan kualitas pengajaran, modernisasi kurikulum dan fasilitas, penyesuaian dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, serta memastikan aksesibilitas pendidikan yang merata, terutama di daerah pedesaan dan untuk kelompok rentan. Reformasi pendidikan terus dilakukan dengan dukungan mitra internasional untuk mengatasi tantangan ini.
7.6. Kesehatan
Moldova menyediakan layanan kesehatan universal melalui skema asuransi kesehatan wajib. Menurut data resmi terbaru tahun 2022, per 10.000 penduduk terdapat 48,4 dokter dan 91 unit staf medis rata-rata. Sekitar 53% dari mereka yang berusia 16 tahun ke atas di daerah perkotaan menggambarkan kesehatan mereka sendiri sebagai 'baik' atau 'sangat baik', dibandingkan dengan sekitar 33% orang dengan usia yang sama di daerah pedesaan. Negara ini memiliki 86 rumah sakit, 1.524 apotek dan cabangnya, 12.600 dokter, 23.687 personel paramedis, dan 17.293 tempat tidur rumah sakit. Moldova menghabiskan 6% dari PDB tahunannya untuk layanan kesehatan, naik dari 4,9% pada tahun 2019.
Pada tahun 2022, rata-rata harapan hidup adalah 71,5 tahun (67,2 untuk pria, dan 75,7 untuk wanita), sedikit lebih rendah dari negara-negara yang sebanding seperti Albania, Bulgaria, Latvia, dan Ukraina. Jumlah lansia (berusia 60 tahun ke atas) per 100 penduduk di Moldova telah meningkat dari tahun ke tahun. Tingkat kesuburan total per wanita pada tahun 2022 adalah 1,69, turun dari 1,78 pada tahun 2019, dan di bawah tingkat penggantian 2,1. Terdapat 10,6 angka kelahiran hidup per 1.000 penduduk pada tahun 2022, turun dari 12,2 pada tahun 2019, dan 14,2 kematian per 1.000 penduduk, meningkat dari 13,7 pada tahun 2019 tetapi turun signifikan dari 17,5 pada tahun 2021. Kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup adalah 9,0, sedikit meningkat dari 8,7 pada tahun 2020.
Jumlah kematian secara keseluruhan pada tahun 2022 turun sebesar 20,5% dibandingkan tahun 2021. Menurut Badan Nasional Kesehatan Masyarakat, penyebab utama kematian pada tahun 2022 adalah penyakit sistem peredaran darah (58%), tumor ganas (15,8%), penyakit saluran pencernaan (7,5%), penyebab eksternal (4,8%), dan penyebab lain (13,9%). Lebih spesifik, penyebab utama kematian pada tahun 2019 adalah penyakit jantung iskemik, stroke, penyakit jantung hipertensi, sirosis hati, serta kanker trakea, bronkus, dan paru-paru. Masalah kesehatan masyarakat lainnya termasuk tingginya konsumsi alkohol dan prevalensi penyakit tidak menular.
Pada 19 Desember 2016, parlemen Moldova menyetujui kenaikan usia pensiun menjadi 63 tahun dari tingkat saat itu 57 untuk wanita dan 62 untuk pria, sebuah reformasi yang merupakan bagian dari program bantuan tiga tahun yang disepakati dengan Dana Moneter Internasional. Usia pensiun akan dinaikkan secara bertahap beberapa bulan setiap tahun hingga berlaku penuh pada tahun 2028. Akses dan kualitas layanan kesehatan, terutama di daerah pedesaan, tetap menjadi tantangan.
7.7. Emigrasi dan Diaspora
Emigrasi adalah fenomena massal di Moldova dan berdampak besar pada demografi dan ekonomi negara tersebut. Diperkirakan lebih dari 1,2 hingga 2 juta warga Moldova (lebih dari 25% populasi) tinggal dan bekerja di luar negeri. Ekonomi Moldova masih sangat bergantung pada pembayaran remitansi mereka. Orang Moldova ditemukan di seluruh wilayah Balkan, Eropa Barat, dan Amerika Utara. Di antara populasi diaspora Moldova yang paling menonjol adalah: 285.000 di Rumania (2020), 258.600 di Ukraina (2002), 156.400 di Rusia (2010), 188.923 di Italia (2019), 122.000 di Jerman (2022), 26.300 di Prancis (2019), dan 20.470 di Kanada (2021).
Tren saat ini menunjukkan bahwa populasi Moldova akan terus menurun dengan emigrasi yang tetap kronis dan lebih tinggi daripada imigrasi atau tingkat kelahiran alami. Pada tahun 2020, emigrasi bersih turun ke level terendah 7.000, tetapi pada tahun 2022, 43.000 lebih banyak orang meninggalkan negara itu daripada yang datang, meskipun ini sedikit menurun dari emigrasi bersih 45.000 pada tahun 2021. Invasi Rusia ke negara tetangga Ukraina dan dampak ekonomi pada Moldova mungkin menjadi faktor penyebab utama kenaikan dari tahun 2020 hingga 2022. Namun, ada indikasi bahwa invasi Ukraina dan langkah negara menuju aksesi ke Uni Eropa mungkin telah menyebabkan peningkatan jumlah emigran Moldova yang kembali ke negara kelahiran mereka, berusaha membantu negara itu bergabung dengan UE. Diaspora Moldova juga memiliki pengaruh signifikan pada pemilihan umum Moldova baru-baru ini, memberikan suara mayoritas untuk Maia Sandu sebagai presiden pada 2020 dan untuk Partai Aksi dan Solidaritas-nya dalam pemilihan parlemen 2021.
Dampak emigrasi mencakup kekurangan tenaga kerja di beberapa sektor, penuaan populasi, dan perubahan struktur sosial. Namun, diaspora juga berkontribusi melalui remitansi, transfer pengetahuan dan keterampilan, serta promosi budaya Moldova di luar negeri.
7.8. Perbedaan Regional dan Ketegangan
Sejak kemerdekaan, Moldova ditandai oleh berbagai perbedaan regional yang mendalam di seluruh wilayah yang diakui secara internasional. Sejak kemerdekaan, negara ini telah berjuang dengan isu-isu identitas nasional, strategi geopolitik, dan aliansi, sering kali terbelah antara Rumania dan Uni Eropa di barat dan Federasi Rusia di timur. Yang paling menonjol, di Moldova timur adalah negara separatis yang tidak diakui Transnistria, yang terletak di tepi timur sungai Dniester dan berbatasan dengan Ukraina, yang telah menjalin hubungan diplomatik, militer, dan ekonomi yang erat dengan Rusia sejak 1992, dengan lebih dari seribu tentara Rusia ditempatkan di wilayah tersebut. Hal ini terbukti sangat sulit setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, karena posisi Transnistria di sayap barat daya Ukraina dan penempatannya atas lebih dari seribu tentara Rusia menimbulkan potensi ancaman terhadap upaya perang Ukraina. Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell telah mengonfirmasi bahwa jalur menuju aksesi tidak bergantung pada penyelesaian Konflik Transnistria.
Ada pula isu mengenai unit teritorial otonom Gagauzia. Orang Gagauz adalah orang berbahasa Turkik yang tersebar antara Moldova selatan dan barat daya Ukraina. Meskipun asal usul mereka yang pasti dianggap tidak jelas, mereka memiliki identitas etnis yang kuat yang berbeda dari Moldova, Rumania, dan Ukraina, dengan bahasa dan tradisi budaya yang khas. Namun demikian, mereka adalah kelompok yang sangat mengalami Rusifikasi. Dukungan untuk integrasi dengan Rumania dan Uni Eropa jauh lebih rendah di kalangan orang Gagauz daripada di kalangan populasi Moldova yang lebih luas. Pada tahun 2014, tak lama sebelum Republik Moldova menandatangani Perjanjian Asosiasi UE-nya, hampir 99 persen orang Gagauz memberikan suara dalam referendum "untuk menolak hubungan yang lebih erat dengan Eropa demi bergabung dengan Uni Ekonomi Eurasia yang dipimpin Rusia." Pada tahun 2015, "lebih dari separuh orang Gagauz memilih kandidat sosialis yang didukung Rusia Irina Vlah sebagai gubernur." Gagauzia terus menjadi tantangan serius baik bagi kedaulatan teritorial maupun stabilitas politik Moldova karena keterlibatan sistematis Rusia di wilayah tersebut, terutama dengan mendukung partai lokal pro-Rusia dan kandidat kepemimpinan. Pusat Eropa untuk Isu Minoritas juga menyoroti peran kelompok LSM yang seharusnya netral di Gagauzia sebagai front baru dalam perang hibrida Rusia melawan Moldova dan Ukraina. Pemimpin lokal wilayah saat ini, Evghenia Guțul, pada Juli 2023 berterima kasih kepada oligarki Moldova yang buron Ilan Shor, pemimpin partai oposisi pro-Rusia Șor yang dilarang, atas dukungan pribadi dan keuangannya serta "kesediaannya untuk melakukan apa pun agar kami dapat memenuhi janji pemilihan kami", dan menyatakan keinginan untuk hubungan diplomatik yang lebih dalam dengan Rusia.
Diskursus mengenai isu unifikasi Moldova-Rumania juga ada, meskipun dukungan publik bervariasi dan tidak menjadi agenda politik utama saat ini. Perbedaan-perbedaan regional dan ketegangan ini berdampak pada stabilitas nasional dan hak-hak penduduk di wilayah-wilayah terkait.
8. Budaya


Budaya Moldova kaya akan tradisi yang dipengaruhi oleh berbagai peradaban yang pernah mendiami atau berinteraksi dengan wilayah ini. Pengaruh utama berasal dari akar Rumania, namun juga terdapat jejak budaya Slavia, Bizantium, Utsmaniyah, dan Soviet. Bagian ini akan memperkenalkan berbagai aspek budaya Moldova, termasuk tradisi, kuliner, seni, olahraga, dan perayaan, yang mencerminkan keragaman dan kekhasan identitas Moldova.
8.1. Tradisi dan Adat Istiadat

Tradisi budaya Moldova berakar kuat pada asal-usul Rumania dari mayoritas penduduknya, yang akarnya berasal dari abad kedua Masehi, periode kolonisasi Romawi di Dacia. Terletak secara geografis di persimpangan budaya Latin, Slavia, dan budaya lainnya, Moldova telah memperkaya budayanya sendiri dengan mengadopsi dan mempertahankan tradisi dari wilayah tetangga dan sumber berpengaruh lainnya. Kelompok etnis terbesar, yang telah mengidentifikasi dirinya secara luas sebagai "Moldova" pada abad ke-14, memainkan peran penting dalam pembentukan budaya Rumania klasik. Budaya ini juga dipengaruhi oleh budaya Bizantium, populasi Magyar dan Slavia tetangga, dan kemudian oleh Turki Utsmaniyah. Pengaruh Eropa Barat yang kuat dalam sastra dan seni Moldova lazim pada abad ke-19. Selama periode 1812-1917 dan 1944-89, orang Moldova dipengaruhi oleh kontrol administratif Rusia dan Soviet serta oleh imigrasi etnis Rusia.
Salah satu tradisi yang paling dikenal adalah Mărțișor yang dirayakan pada tanggal 1 Maret. Pada hari ini, orang-orang saling memberikan jimat kecil berwarna merah dan putih yang melambangkan datangnya musim semi, kesehatan, dan keberuntungan. Tradisi ini juga ditemukan di Rumania dan beberapa negara Balkan lainnya.
Cerita rakyat, musik, dan tarian tradisional memainkan peran penting dalam budaya Moldova. Musik rakyat sering kali menampilkan instrumen seperti nai (seruling pan), cobza (alat musik petik seperti lute), dan akordeon. Tarian tradisional seperti hora dan sârba sering ditampilkan dalam festival dan perayaan. Pakaian adat nasional, yang sering kali dihiasi dengan sulaman rumit, juga merupakan bagian penting dari identitas budaya dan dikenakan pada acara-acara khusus. Adat istiadat sehari-hari, termasuk keramahan terhadap tamu dan penghormatan terhadap orang yang lebih tua, juga sangat dijunjung tinggi.
8.2. Kuliner

Tanah subur Moldova (chernozem) menghasilkan banyak anggur, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging, dan produk susu, yang semuanya telah menemukan kegunaannya dalam masakan nasional. Tanah hitam yang subur dikombinasikan dengan penggunaan metode pertanian tradisional memungkinkan pertumbuhan berbagai macam makanan di Moldova. Masakan Moldova mirip dengan negara tetangga Rumania, Ukraina, dan Polandia, dan wilayah tersebut berbagi banyak hidangan tradisional, seringkali dengan variasi regional. Masakan Moldova secara historis sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur Rusia, Turki, dan Ukraina. Hidangan utama sering kali mencakup daging sapi, babi, kentang, kubis, dan berbagai sereal. Minuman beralkohol populer adalah divin (brendi Moldova), bir, dan anggur-yang terkenal karena kualitasnya yang tinggi.
Beberapa hidangan tradisional Moldova yang terkenal meliputi:
- Mămăligă: Bubur jagung kental yang mirip dengan polenta, sering disajikan dengan keju, krim asam, atau semur daging.
- Plăcintă: Pai pipih yang diisi dengan berbagai bahan seperti keju (sering kali Urdă), kentang, kubis, atau labu, baik yang manis maupun gurih.
- Sarmale: Gulungan daun kubis atau anggur yang diisi dengan campuran daging cincang, nasi, dan rempah-rempah, kemudian direbus dalam saus tomat.
- Zeamă: Sup ayam ringan dengan mi buatan sendiri dan sayuran.
- Chiftele: Bakso daging yang dibumbui dan digoreng atau dipanggang.
- Salată de vinete: Salad terong panggang yang dihaluskan dengan bawang, minyak, dan terkadang mayones.
Anggur Moldova memiliki sejarah panjang dan merupakan bagian integral dari budaya kuliner dan kebanggaan nasional. Negara ini memiliki beberapa kilang anggur terkenal dan festival anggur tahunan.
8.3. Musik dan Seni Pertunjukan
Musik Moldova mencerminkan perpaduan pengaruh Rumania, Slavia, dan Balkan. Musik rakyat tradisional, yang sering menampilkan melodi melankolis dan ritme yang hidup, tetap populer. Alat musik tradisional seperti nai (seruling pan), cobza, cimpoi (bagpipe), dan biola sering digunakan. Ansambel musik rakyat, yang dikenal sebagai taraf, memainkan peran penting dalam perayaan dan acara budaya.
Di bidang musik pop, Moldova telah menghasilkan grup O-Zone, yang menjadi terkenal pada tahun 2003, dengan lagu hit mereka "Dragostea Din Tei", yang menduduki puncak berbagai tangga lagu singel terkenal. Moldova telah berpartisipasi dalam Kontes Lagu Eurovision sejak tahun 2005. Grup populer lainnya dari Moldova adalah Zdob și Zdub yang mewakili negara tersebut dalam Kontes Lagu Eurovision 2005, menempati posisi keenam, juga pada tahun 2021, dengan hasil serupa. Grup SunStroke Project dengan Olia Tira mewakili negara tersebut dalam Kontes Lagu Eurovision 2010 dengan lagu hit mereka "Run Away". Penampilan mereka mendapatkan ketenaran internasional sebagai meme internet karena dorongan panggul dan tarian Sergey Stepanov, pemain saksofon grup tersebut. Dia dijuluki "Epic Sax Guy". SunStroke Project kembali tampil dalam entri Eurovision 2017 "Hey Mama" yang meraih tempat ketiga.
Di antara komposer Moldova yang paling terkemuka adalah Gavriil Musicescu, Ștefan Neaga, dan Eugen Doga. Musisi klasik terkemuka termasuk Maria Bieșu, salah satu soprano terkemuka dunia, dan pianis Mark Zeltser.
Seni pertunjukan, termasuk teater dan tari, juga memiliki tradisi di Moldova. Teater Nasional "Mihai Eminescu" di Chișinău adalah salah satu lembaga teater terkemuka. Tarian rakyat, dengan kostum berwarna-warni dan koreografi yang energik, sering ditampilkan dalam festival budaya.
8.4. Media dan Sinema

Hak atas kebebasan berbicara dan hak atas informasi dijamin oleh konstitusi Moldova. Reporters Without Borders meningkatkan peringkat Indeks Kebebasan Pers Moldova menjadi peringkat ke-28 pada tahun 2023 dari peringkat ke-89 pada tahun 2020, sebagian karena reformasi hukum pemerintah yang mempermudah jurnalis mengakses informasi resmi. Namun, mereka memperingatkan bahwa "media Moldova beragam tetapi sangat terpolarisasi, seperti negara itu sendiri, yang ditandai oleh ketidakstabilan politik dan pengaruh berlebihan dari oligarki." Media Moldova terbagi menjadi kubu pro-Rusia dan pro-Barat serta berdasarkan garis politik partai. Oligarki dan pemimpin politik sangat memengaruhi sikap editorial mereka.
Televisi tetap menjadi media yang paling populer dan tepercaya, sementara media sosial daring memberikan pengaruh yang semakin besar. Sebagian besar jaringan radio FM swasta menyiarkan ulang siaran dari stasiun Rusia dan Rumania. Penyiar radio nasional pertama yang didanai publik, Radio Moldova, telah mengudara sejak tahun 1939 dari ibu kota, Chișinău. Radio Free Europe/Radio Liberty juga tersedia secara luas. Penyiar radio-TV nasional milik negara Moldova adalah Teleradio-Moldova (TRM), yang menyiarkan saluran TV Moldova 1.
Terdapat 3 juta pengguna internet pada Juli 2022, sekitar 76% dari populasi, dan infrastruktur digital berkembang dengan baik, dengan cakupan 4G sebesar 98% wilayah. Terdapat sejumlah surat kabar harian dan mingguan yang diterbitkan di Moldova, di antaranya yang paling populer adalah ''Timpul de dimineață'' dan ''Moldova Suverană'','' tetapi media cetak memiliki audiens yang kecil secara keseluruhan di Moldova''.'' Media independen berjuang untuk memastikan keberlanjutan keuangan dalam menghadapi penurunan pendapatan iklan karena inflasi, stagnasi ekonomi, dan ketidakpastian yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Pada tahun 2022, pemerintah mencabut izin siaran dari enam stasiun televisi karena menyiarkan propaganda pro-Rusia dan disinformasi tentang invasi Rusia ke Ukraina yang melanggar Kode Layanan Audiovisual negara tersebut. Semua enam stasiun tersebut dimiliki atau berafiliasi dengan Ilan Shor, seorang politisi dan pengusaha pro-Rusia yang buron dan melarikan diri ke Israel pada tahun 2019 setelah dihukum karena penipuan dan pencucian uang dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara in absentia.
Sinema Moldova berkembang pada tahun 1960-an selama periode Soviet, memelihara industri film yang kecil namun hidup. Setelah runtuhnya Uni Soviet dan kemerdekaan Moldova, stagnasi ekonomi dan kemiskinan negara tersebut telah menghambat industri film Moldova. Meskipun demikian, beberapa film telah meraih kesuksesan internasional. Mungkin yang paling terkenal adalah Lăutarii (1972), ditulis dan disutradarai oleh pembuat film Moldova Emil Loteanu, dan Wedding in Bessarabia (2009), yang diproduksi bersama oleh Rumania, Moldova, dan Luksemburg. Dalam beberapa tahun terakhir, sinema Moldova telah mendapatkan perhatian internasional yang lebih besar. Carbon (2022), disutradarai oleh Ion Borș, menerima pujian positif dari majalah seperti Variety. Film ini adalah pemenang Penghargaan Penonton Festival Film Internasional Transilvania.
8.5. Olahraga

Sepak bola asosiasi adalah olahraga tim paling populer di Moldova. Badan pengaturnya adalah Federasi Sepak Bola Moldova, yang merupakan anggota UEFA. Tim nasional sepak bola Moldova memainkan pertandingan pertamanya pada tahun 1994, tetapi belum pernah lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA. Klub sepak bola paling sukses adalah FC Sheriff Tiraspol, klub Moldova pertama dan satu-satunya yang lolos ke babak penyisihan grup Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA. Pemenang lain dari Divisi Nasional Moldova termasuk FC Zimbru Chișinău, FC Dacia Chișinău, FC Tiraspol, dan FC Milsami Orhei.
Trîntă (sejenis gulat) adalah olahraga nasional di Moldova. Uni rugbi juga populer. Lebih dari 10.000 pendukung datang untuk pertandingan internasional kandang. Sejak tahun 2004, jumlah pemain di semua tingkatan telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 3.200. Meskipun mengalami kesulitan dan kekurangan, tim nasional berada di peringkat ke-34 dunia. Balap sepeda paling bergengsi adalah Piala Presiden Moldova, yang pertama kali diadakan pada tahun 2004. Dalam catur, Republik Moldova memiliki beberapa master internasional, di antaranya dapat disebutkan Viorel Iordăchescu, Dmitry Svetushkin, dan Viorel Bologan.
Radu Albot adalah salah satu pemain tenis Moldova paling sukses, dengan gelar tunggal ATP (Delray Beach Terbuka 2019) dan ganda (Istanbul Terbuka 2015).
Atlet dari Moldova telah memenangkan medali Eropa dalam atletik, biatlon, sepak bola asosiasi, dan senam; medali dunia dalam panahan, judo, renang, dan taekwondo; serta medali Olimpiade dalam tinju, kano, menembak, angkat besi, dan gulat. Moldova melakukan debut Olimpiade pada Olimpiade Musim Dingin 1994 di Lillehammer. Peraih medali Olimpiade termasuk Sergei Mureiko, Oleg Moldovan, Vitalie Grușac, Veaceslav Gojan, dan Serghei Tarnovschi. Nicolae Juravschi mewakili Uni Soviet pada Olimpiade Seoul 1988, memenangkan dua medali.
8.6. Hari Libur Nasional
Sebagian besar bisnis ritel tutup pada Hari Tahun Baru dan Hari Kemerdekaan, tetapi tetap buka pada semua hari libur lainnya. Natal dirayakan baik pada tanggal 7 Januari, tanggal tradisional di gereja-gereja Ortodoks Timur Kalender Lama, atau pada tanggal 25 Desember, dengan kedua tanggal tersebut diakui sebagai hari libur nasional.
Pada tanggal 1 Maret terdapat pemberian hadiah mărțișor, yang merupakan tradisi di mana wanita diberi sejenis jimat yang diberikan untuk keberuntungan.
Berikut adalah daftar hari libur nasional utama di Moldova:
- 1 Januari: Tahun Baru (Anul Nou)
- 7 Januari: Natal Ortodoks (Crăciunul pe stil vechi)
- 8 Januari: Hari Kedua Natal Ortodoks
- 8 Maret: Hari Perempuan Internasional (Ziua Internaţională a Femeii)
- (Tanggal Bervariasi): Paskah Ortodoks (Paștele)
- (Tanggal Bervariasi): Senin Paskah (Paștele Blajinilor / Ziua Morților - Hari Peringatan Orang Mati)
- 1 Mei: Hari Buruh (Ziua Muncii)
- 9 Mei: Hari Kemenangan dan Peringatan Pahlawan yang Gugur untuk Kemerdekaan Tanah Air (Ziua Victoriei şi a comemorării eroilor căzuţi pentru independenţa Patriei). Hari ini juga dirayakan sebagai Hari Eropa (Ziua Europei).
- 27 Agustus: Hari Kemerdekaan (Ziua Independenţei)
- 31 Agustus: Hari Bahasa Rumania (Limba noastră - "Bahasa Kita")
- 25 Desember: Natal (Crăciunul pe stil nou)
Selain hari libur nasional, beberapa kota atau wilayah mungkin memiliki hari libur lokal tambahan. Perayaan budaya seperti festival anggur (biasanya pada bulan Oktober) juga dirayakan secara luas meskipun bukan merupakan hari libur resmi.