1. Masa Muda dan Pengenalan Taekwondo
Hatice Kübra İlgün lahir pada 1 Januari 1993 di Kars, Turki. Sejak usia dini, bakatnya dalam olahraga mulai terlihat. Ia diperkenalkan dengan Taekwondo sekitar usia 12-14 tahun melalui kontak keluarga, yang menjadi titik awal perjalanannya dalam dunia bela diri ini. Sejak awal, İlgün menunjukkan dedikasi dan potensi yang luar biasa.
Ia kemudian menempuh pendidikan di Universitas Uludağ. Selama kariernya, İlgün berlatih di Bursa BB Spor Club di bawah bimbingan pelatih Fikret Temuçin. Postur tubuhnya, dengan tinggi sekitar 175 cm dan berat 57 kg, memberinya keuntungan fisik yang signifikan dalam pertandingan, terutama karena kakinya yang panjang dan kekuatannya. İlgün sendiri menyatakan bahwa keunggulan utamanya adalah kakinya yang sangat panjang, kekuatan fisiknya, dan juga sifatnya yang rajin serta gigih.
2. Karier Olahraga
Karier olahraga Hatice Kübra İlgün di Taekwondo telah diwarnai dengan berbagai pencapaian signifikan dari tingkat junior hingga panggung olimpiade. Perjalanannya menunjukkan perkembangan bertahap dari bakat muda menjadi salah satu atlet Taekwondo terkemuka di dunia.
2.1. Karier Junior dan Awal Dewasa
Potensi Hatice Kübra İlgün segera terlihat di kancah Taekwondo. Pada usia 16 tahun, ia berhasil meraih posisi kedua di ajang senior kategori di bawah 49 kg dalam Turnamen Terbuka Belanda pada tahun 2010. Setahun kemudian, pada tahun 2013, ia meraih medali perunggu di Kejuaraan Eropa U-21 di Chișinău, kategori di bawah 57 kg, sebuah pencapaian yang mengindikasikan kemunculan bakatnya di tingkat Eropa.
Setelah itu, ia dengan cepat meraih berbagai gelar senior di ajang Turnamen Terbuka Turki (2014), Turnamen Terbuka Ukraina (2015), dan Turnamen Terbuka Moldova (2015). Pencapaian penting lainnya di awal karier dewasanya adalah medali perak yang diraihnya di Pesta Olahraga Mediterania 2013 di Mersin, Turki.
2.2. Terobosan di Kancah Internasional (2017-2020)
Tahun 2017 menandai terobosan besar bagi Hatice Kübra İlgün di panggung internasional. Ia berhasil meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Taekwondo 2017 di Muju, Korea Selatan, dalam kategori 57 kg bulu, setelah kalah tipis 7-5 dari atlet Korea Selatan, Lee Ah-reum, di final. Lee Ah-reum sendiri sebelumnya berhasil mengalahkan juara Olimpiade asal Britania Raya, Jade Jones, di semifinal.
Sebelum tahun 2017 berakhir, İlgün juga meraih medali emas di Universiade Musim Panas di Taipei, Taiwan, dan kemudian memenangkan gelar Grand Prix pertamanya di Rabat, Maroko. Pada Kejuaraan Eropa Taekwondo 2018 di Kazan, Rusia, ia menambah koleksi medalinya dengan meraih medali perak, kali ini kalah dari Jade Jones di final.
Tahun 2019 menjadi periode paling konsisten bagi İlgün. Ia meraih medali perak di Grand Prix Roma, kemudian memenangkan medali emas di Grand Prix Chiba pada bulan September. Kemenangan di Chiba ini diraih secara dramatis di detik-detik terakhir final kategori di bawah 57 kg bulu, di mana tendangan memutar tinggi ke kepala atlet Maroko, Nada Laraaj, mengubah ketertinggalan 3-2 menjadi kemenangan 4-3. Prestasinya di tahun tersebut berlanjut dengan medali perunggu di Grand Prix Sofia dan medali perak di Final Grand Prix di Moskow. İlgün mempertahankan dominasinya hingga tahun 2020, memenangkan Turnamen Terbuka Fujairah dan WT Presidents Cup - Eropa di Helsingborg, sebelum meraih medali perunggu di Turnamen Terbuka Jerman. Serangkaian hasil ini secara substansial mengamankan kualifikasinya untuk Olimpiade berikutnya.
2.3. Medali Olimpiade dan Prestasi Terkini
Puncak karier Hatice Kübra İlgün datang di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, yang diselenggarakan pada tahun 2021. Dalam kategori wanita 57 kg, ia berhasil meraih medali perunggu. Di pertandingan final perebutan tempat ketiga, İlgün mengalahkan Alizadeh Zenoorin Kimia, atlet dari Tim Pengungsi Olimpiade (EOR), dengan skor 8-6. İlgün memenangkan ronde pertama 3-2, dan melanjutkan performanya di ronde kedua dengan kemenangan 2-0, menjadikan skor total 4-3. İlgün memastikan kemenangan di ronde terakhir dengan skor 4-3, menutup pertandingan dengan skor akhir 8-6. Medali ini merupakan medali pertama bagi Turki di Olimpiade Tokyo 2020.
Setelah Olimpiade, İlgün terus menunjukkan performa cemerlang. Pada tahun 2022, ia memenangkan medali emas di ajang Taekwondo di Pesta Olahraga Mediterania 2022 di Oran, Aljazair, untuk kategori wanita 57 kg. Ia juga meraih medali emas di Kejuaraan Eropa Taekwondo 2022 di Manchester, Britania Raya. Kemudian, ia memperoleh medali perunggu di Kejuaraan Dunia Taekwondo 2022 di Guadalajara, Meksiko, dalam kategori bulu wanita.
Pada Kejuaraan Dunia Taekwondo 2023 di Baku, Azerbaijan, Hatice Kübra İlgün kembali meraih medali perunggu. Ia berhasil melewati putaran pertama, mengalahkan Nadine Mahmoud dari Mesir di putaran kedua, dan Arlet Ortiz dari Spanyol di putaran ketiga. Setelah mengalahkan Patrycja Adamkiewicz dari Polandia di perempat final, İlgün kalah dari Lo Chia-ling dari Taiwan di semifinal, sehingga menempatkannya di posisi ketiga dunia. Selain itu, ia juga meraih medali perunggu di Pesta Olahraga Eropa 2023 di Kraków-Małopolska, Polandia, dan medali perunggu di Grand Prix Paris 2023.
3. Gaya Bermain dan Filosofi Atlet
Hatice Kübra İlgün dikenal dengan gaya bertarung yang mengandalkan keunggulan fisiknya. Dengan kaki yang sangat panjang, ia mampu melakukan tendangan tinggi dan memutar yang mematikan, seperti yang ia tunjukkan saat meraih kemenangan dramatis di Grand Prix Chiba. Kekuatan dan kelincahannya juga menjadi faktor penting dalam dominasinya di kategori bulu.
Sebagai seorang atlet, İlgün memiliki filosofi pribadi yang kuat. Ia dikenal sebagai individu yang sangat pekerja keras dan memiliki dedikasi tinggi terhadap olahraganya. Ia pernah mengatakan, "Saya sangat pekerja keras, dan saya sangat ingin berada di sana (Olimpiade)." Baginya, perjuangan di arena bukan hanya tentang kemenangan pribadi, tetapi juga tentang kebanggaan nasional. Ketika membahas mengenai insentif finansial dan posisi kepelatihan yang diberikan oleh pemerintah Turki kepada peraih medali, İlgün menyatakan, "Itu bagus untuk membangun masa depan saya. Tetapi saya akan berjuang di bawah bendera nasional Turki. Itu lebih penting bagi saya daripada uang." Pernyataan ini menunjukkan betapa mendalamnya rasa nasionalisme dan kebanggaan Hatice Kübra İlgün dalam mewakili negaranya.
4. Rekor Turnamen Utama
Berikut adalah catatan rekor Hatice Kübra İlgün di berbagai turnamen Taekwondo utama sepanjang kariernya:
Tahun | Ajang | Lokasi | Peringkat G | Posisi |
---|---|---|---|---|
2022 | Kejuaraan Eropa | Manchester, Britania Raya | G-4 | Juara 1 |
Terbuka Spanyol | La Nucia, Spanyol | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Turki | Antalya, Turki | G-1 | Juara 2 | |
WT Presidents Cup - Eropa | Durrës, Albania | G-1 | Juara 3 | |
2021 | Olimpiade | Tokyo, Jepang | G-20 | Juara 3 |
Kejuaraan Eropa | Sofia, Bulgaria | G-4 | Juara 2 | |
WT Presidents Cup - Eropa | Durrës, Albania | G-1 | Juara 3 | |
2020 | WT Presidents Cup - Eropa | Helsingborg, Swedia | G-1 | Juara 1 |
Kejuaraan Klub Eropa | Zagreb, Kroasia | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Fujairah | Fujairah, Uni Emirat Arab | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Jerman | Hamburg, Jerman | G-1 | Juara 3 | |
2019 | Grand Prix | Chiba, Jepang | G-4 | Juara 1 |
Grand Prix | Roma, Italia | G-4 | Juara 2 | |
Grand Prix | Moskow, Rusia | G-8 | Juara 2 | |
Grand Prix | Sofia, Bulgaria | G-4 | Juara 3 | |
Terbuka Spanyol | Castellón de la Plana, Spanyol | G-4 | Juara 1 | |
Terbuka AS | Las Vegas, Amerika Serikat | G-1 | Juara 1 | |
WT Presidents Cup - Eropa | Antalya, Turki | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Asia | Kota Ho Chi Minh, Vietnam | G-1 | Juara 2 | |
Terbuka Belanda | Nijmegen, Belanda | G-1 | Juara 3 | |
2018 | Grand Prix | Moskow, Rusia | G-4 | Juara 3 |
Kualifikasi Grand Slam | Wuxi, Tiongkok | G-4 | Juara 2 | |
Kejuaraan Eropa | Kazan, Rusia | G-4 | Juara 2 | |
Kejuaraan Klub Eropa | Istanbul, Turki | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Turki | Istanbul, Turki | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Mesir | Alexandria, Mesir | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Sofia | Sofia, Bulgaria | G-1 | Juara 1 | |
WT Presidents Cup - Eropa | Athena, Yunani | G-1 | Juara 1 | |
2017 | Kejuaraan Dunia | Rabat, Maroko | G-12 | Juara 2 |
Grand Prix | Rabat, Maroko | G-4 | Juara 1 | |
Universiade | Taipei, Taiwan | G-2 | Juara 1 | |
Kejuaraan Klub Eropa | Antalya, Turki | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Moldova | Ciorescu, Moldova | G-1 | Juara 2 | |
Terbuka Turki | Antalya, Turki | G-1 | Juara 3 | |
WT Presidents Cup - Eropa | Athena, Yunani | G-1 | Juara 3 | |
2016 | WT Presidents Cup - Eropa | Bonn, Jerman | G-1 | Juara 1 |
Terbuka Yunani | Thessaloniki, Yunani | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Palestina | Ramallah, Palestina | G-1 | Juara 1 | |
Terbuka Israel | Ramla, Israel | G-1 | Juara 1 | |
Kejuaraan Klub Eropa | Antalya, Turki | G-1 | Juara 3 | |
Terbuka Turki | Antalya, Turki | G-1 | Juara 3 | |
Terbuka Serbia | Beograd, Serbia | G-1 | Juara 3 | |
2015 | Terbuka Ukraina | Kharkov, Ukraina | G-1 | Juara 1 |
Terbuka Moldova | Chișinău, Moldova | G-1 | Juara 1 | |
2014 | Terbuka Turki | Antalya, Turki | G-1 | Juara 1 |
2013 | Pesta Olahraga Mediterania | Mersin, Turki | G-4 | Juara 2 |
Kejuaraan Eropa U-21 | Chișinău, Moldova | G-4 | Juara 3 | |
Terbuka Jerman | Hamburg, Jerman | G-1 | Juara 3 | |
2010 | Terbuka Belanda | Eindhoven, Belanda | G-1 | Juara 2 |
2009 | Terbuka Jerman | Hamburg, Jerman | G-1 | Juara 1 |
5. Penilaian dan Dampak
Hatice Kübra İlgün memegang posisi penting dalam komunitas Taekwondo Turki dan internasional. Peraihannya dari medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 adalah momen yang mengubah hidupnya. Pemerintah Turki memberikan kompensasi finansial dan menjanjikan posisi kepelatihan pasca-karier kepada atlet yang berhasil meraih medali di kejuaraan Eropa, Dunia, atau Olimpiade. Fasilitas ini tidak hanya mendukung masa depan finansial İlgün, tetapi juga memungkinkan ia untuk terus berkontribusi pada pengembangan Taekwondo di negaranya.
Pencapaian İlgün di Olimpiade tidak hanya membawa kebanggaan pribadi tetapi juga memiliki dampak positif yang besar bagi Taekwondo di Turki. Sebagai salah satu atlet wanita yang menjadi wajah olahraga ini, ia telah menginspirasi banyak generasi muda di Turki untuk menggeluti Taekwondo dan berjuang demi impian mereka. Dedikasi, kerja keras, dan nasionalisme yang ia tunjukkan di setiap pertandingan menjadikannya teladan bagi para atlet yang bercita-cita tinggi. Medali-medali yang ia raih, terutama di panggung Olimpiade, telah mengangkat profil Taekwondo di Turki dan menunjukkan potensi besar negara tersebut dalam olahraga bela diri ini.